Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HOLOPLANKTON DALAM PERAIRAN LAUT

KELAS PLANKTONOLOGI LAUT B

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

ANGGI ANGGRAENI PUSPITASARI L011201045

RAHMAT MULYA RAMADHAN L011201044

GHUFRAN AR MUHAMMADIYAH L011201069

Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan

Universitas Hasanuddin

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah kami dengan judul “Holoplankton dalam perairan laut” tepat
pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Planktonologi. Selain
untuk memenuhi tugas mata kuliah, makalah ini juga dibuat sebagai pengetahuan tambahan
bagi pembacanya

Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dosen
pengampu mata kuliah, dan para pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan
tugas ini. Tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Makassar, 26 September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................................................


B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan ...................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................

A. Pengertian dan Ciri-ciri .........................................................................................


B. Daur Hidup dan Adaptasi ......................................................................................
C. Distribusi ...............................................................................................................
D. Fungsi dan Peranan dalam Laut .............................................................................

BAB III PENUTUP .........................................................................................................

1. Kesimpulan ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zooplankton atau plankton hewani merupakan suatu organisme yang pada
umumnya berukuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus di lautan bebas.
Zooplankton sebenarnya termasuk golongan hewan perenang aktif, yang dapat
mengadakan migrasi secara vertikal pada beberapa lapisan perairan, tetapi kekuatan
berenang mereka adalah sangat kecil dibandingkan dengan kuatnya gerakan arus itu
sendiri ( Hutabarat dan Evans, 1986). Menurut Arinardi dkk. (1994), istilah plankton
berarti pengembara.
Berdasarkan siklus hidupnya zooplankton dapat dibedakan menjadi dua golongan,
yaitu meroplankton dan holoplankton. Pengertian meroplankton adalah hewan air yang
menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, khususnya pada tingkat larva, oleh
karena itu disebut juga sebagai plankton sementara. Sedangkan untuk holoplankton itu
sendiri diartikan sebagai biota yang sepanjang hidupnya sebagai plankton, oleh
karenanya disebut juga sebagai plankton tetap.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Holoplankton dan ciri-cirinya?
2. Bagaimana daur hidup dan adaptasi Holoplankton?
3. Bagaimana distribusi Holoplankton?
4. Apa fungsi dan peranan dalam laut?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Holopankton dan ciri-cirinya
2. Untuk mengetahui daur hidup dan adaptasi Holoplankton
3. Untuk mengetahui distribusi Holoplankton
4. Mengetahui fungsi dan peranan Holoplankton
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-ciri


Kata Holoplankton berasal dari bahasa Yunani yaitu "Holo" yang berarti
keseluruhan dan "plankton" yang berarti melayang, zooplankton ini menghabiskan
seluruh hidup mereka melayang melalui zona epi- dan mesopelagik. Organisme ini
dapat berkisar dalam ukuran dari copepoda kecil tapi melimpah ke cnidaria agar-agar
yang sangat besar seperti ubur-ubur laut dan siphonophores. Hewan-hewan ini
merupakan sumber makanan yang sangat penting bagi ikan kecil di perairan laut.

Holoplankton merupakan organisme yang plantonik yang diimana seluruh siklus


hidupnya di habiskan di zona bentik. Berbeda dengan holoplankton, meroplankton yang
juga merupakan salah satu jenis zooplankton yang dimana organisme ini hanya
menghabiskan sebagian dari siklus hidupnya di zona bentik. Adapun ciri-ciri dari
holoplankton secara umum adalah :
1. Berukuran sangat beragam, ada yang berukuran uniseluler yang sangat kecil
(mikroskopik) hingga berukuran/berdiameter sangat besar.
2. Bersifat heterotrof, yakni organisme yang tidak bisa membuat makanannya sendiri
dan hanya bisa bergantung pada yang lainnya.
3. Bersifat herbivor, karnivor, omnivor, bahkan detrivor sehingga sangat berperan
sangat penting di dalam jaring makanan laut.
4. Terdiri dari kurang lebih 5000 spesies

Holoplankton memiliki sifat uniseluler yang memungkinkan reproduksi di kolom


air. Baik reproduksi seksual maupun aseksual digunakan tergantung pada jenis plankton.
Beberapa holoplankton invertebrata melepaskan sperma kedalam kolom air yang
kemudian diambil oleh betina untuk melakukan pembuahan.

Berikut ciri-ciri dari beberapa kelompok holoplankton

1) Sub Kelas Copepoda secara umum yaitu :


 Memiliki ukuran sekitar 0,5 – 2 mm
 Ada yang bersifat filter feeder dan predator
 Tergolong sebagai udang renik, biasanya ada yang menyerang tubuh ikan
bagian isang dan luar
 Umumnya berwarna keabu-abuan dan kecoklatan
 Hidup di air laut, payau hingga tawar
 Hidup dengan salitas kisaran 25 – 35 ppt
 Hidup di suhu kisaran 17 - 30𝑜C dan pH 8.

Ciri-ciri secara khusus:

 Copepoda jantan umumnya lebih kecil daripada betina


 Tubuhnya bersegmen
 Reproduksinya menggunakkan antena untuk menempel pada betina.

Contoh: Eurytemora affinis

2) Cladosera

 Biasa disebut kutu air


 Memiliki panjang 0,2–6,0 mm (0,0079–0,24 in)
 Kepala menunduk
 Karapas menutupi dada dan perut
 Ada satu mata majemuk median
 Reproduksi aseksual terkadang dilengkapi dengan reproduksi seksual
(partenogenesis siklus).

Contoh: Daphnia sp

3) Filum Rotifera

 Hewan multiseluer
 Sebagian rongga tubuh dilapisi mesoderm
 Panjang umumnya sekitar 200-500 mikrometer
 Laju reproduksi yang tinggi

Contoh: Philodina roseola


B. Daur Hidup dan Adaptasi

Secara umum, daur hidup dari salah satu organisme kelompok


holoplankton (organisme yang sepanjang hidupnya berupa plankton) yaitu
cepapoda memiliki 11 proses dengan beberapa tahapan. Seperti pada gambar,
tahap pertama ialah tahap nauplii terdiri atas N1-N2, selanjutnya tahap copepodit
dari C1-C5. Kemudian selanjutnya ke tahapan dewasa.

Selama melakukan reproduksi atau kopulasi, organ jantan berhubungan


dengan betina dibantu dengan adanya peranan dari antenna yang diimilikinya, dan
meletakkan spermatopora pada bukaan seminal, yang dilekatkan oleh lem semen
khusus. Telur-telur umumnya lebih dekat ke bagian kantung telur. Telur- telur
ditetaskan sebagai nauplii dan setelah melewati 5-6 fase nauplii (molting), larva
akan menjadi copepodit. Setelah copepodit kelima, akan molting lagi menjadi
lebih dewasa. Perkembangan ini membutuhkan waktu tidak kurang dari satu
minggu hingga satu tahun, dan kehidupan copepoda berlangsung selama enam
bulan sampai satu tahun (Lavens dan Sorgeloos, 1996). Copepoda dalam satu
siklus hidupnya memerlukan waktu selama kurang lebih 6-7 hari (Anindiastuti
dkk., 2002).

Gambar 1. Skema daur hidup copepoda pelagic (Nyabakken, 1997)

Untuk adaptasi pada umumnya, permasalahannya dari zooplankton termasuk


kelompok holoplankton adalah pentingnya memecahkan masalah dalam
mekanisme mengapung di lingkungan perairan. Protoplasma yang menyusun.

bagian rangka luar dari zooplankton lebih berat dibandingkan dengan air,
akibatnya zooplankton dapat tenggelam ke dasar perairan jika tidak memiliki alat
khusus dalam upaya pencegahan. Sehingga, adaptasi zooplankton untuk
pertahanan diri dan mempertahankan posisinya di lingkungan supaya tidak
tenggelam adalah dengan dimilikinya duri-duri khusus di sekitar tubuhnya. Duri
tersebut berfungsi dalam perluasan permukaan tanpa peningkatan berat atau
volumenya.
C. Distribusi

Menurut Nybakken (1992), penyebaran fitoplankton lebih merata


dibandingkan dengan penyebaran zooplankton. Zooplankton bermigrasi ke arah
horizontal dan vertikal mengikut ke kelompok fitoplankton. Jika sudah
mencapai tingkat kepadatan tertentu perkembangan zooplankton akan
berkurang dan memberi kesempatan pada fitoplankton untuk tumbuh dan
berkembang biak sehingga menghasilkan konsetrasi yang tinggi.

Rangsangan utama yang mengakibatkan zooplankton melakukan


migrasi harian vertikal adalah cahaya. Pola yang umum tampak adalah
zooplankton terdapat di dekat permukaan laut pada malan hari, sedangkan
menjelang dini hari dan datangnya cahaya mereka bergerak lebih ke perairan
yang dalam. Saat tengah hari atau ketika intensitas cahaya matahari maksimal,
zooplankton berada pada kedalam paling jauh (Arinardi, 1997). Beberapa
alasan zooplankton melakukan migrasi vertikal adalah untuk menghindari
pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara visual,
mengubah posisi dalam kolom air, dan sebagai mekanisme untuk meningkatkan
produksi dan menghemat energi (Nybakken, 1992).

D. Fungsi dan Peranan dalam Laut

Holoplankton sebagai salah satu jenis dari zooplankton memiliki peranan yang
sangat penting di perairan terutama dalam rantai makanan, organisme ini merupakan
konsumer yang sangat berperan besar dalam menjembatani transfer energi produsen
ke primer yakni fitolplankton.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan siklus hidupnya, Zooplankton dapat dibagi atas holoplankton yakni
organisme yang seluruh hidupnya sebagai plankton dan meroplankton yang hanya
sebagian hidupnya sebagai plankton. Holoplankton merupakan pemangsa fitoplankton
yang utama, dan menjembatani antara produsen primer dan sekunder. Holoplankton
juga merupakan komunitas plankton yang terbesar di perairan laut. Holoplankton
termasuk hewan herbivor, karnivor, dan omnivor bahkan detrivor dan sangat berperan
penting di dalam jaring makanan di laut.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, D. I. (2016). Komposisi Jenis dan Kelimpahan Zooplankton di Perairan


Kepulauan Tanakeke Kabupaten Takalar [Skripsi]. Makassar:
Universitas Hasanuddin.

Aliah, R. S., Kusmiyati, D. Y., & Dedy, Y. (2010). Pemanfaatan copepoda


Oithona sp. sebagai pakan hidup larva ikan kerapu. Jurnal Sains dan
Teknologi Indonesia, 12(1), 45-52.

Hismayasari, I. B. (2011). Copepoda: sumbu kelangsungan biota akuatik dan


kontribusinya untuk akuakultur. Media Akuakultur, 6(1), 13-20.

https://cimioutdoored.org/meroplankton-vs-holoplankton/

https://ejournal.unsri.ac.id

Anda mungkin juga menyukai