Anda di halaman 1dari 4

MORFOLOGI LOBSTER AIR TAWAR (Cherax sp.

Nama Kelompok : Miao Miao

Anggota Kelompok :

1. Mirah Meliana Dewi (1808531019)


2. Fadwa Fauzziyah Affiani (1808531020)
3. Wahyuning Dwi Putri (1808531028)
4. Desi Adriyanti Nina T. (1808531041)
5. Ni Putu Arya Shintya A. (1808531047)

Gambar 1. Morfologi Lobster Air Tawar (Cherax sp.)

Keterangan:

1. Satu pasang antena yang berperan sebagai perasa dan peraba


terhadap pakan dan kondisi lingkungan;
2. Satu pasang anntenula, yaitu bentuk seperti antenna tetapi lebih
kecil dan pendek yang berfungsi untuk mencium pakan;
3. 1 mulut;
4. Sepasang mata dan sepasang capit (cheliped), yang lebar dan ukuran
lebih panjang dibandingkan dengan ruas dasar capitnya;
5. Sepasang maxillapoda, sejenis capit kecil yang bertugas sebagai
organ pembawa makanan ke dalam rahang mulut;
6. 1 ekor tengah (telson) memipih, sedikit lebar dan dilengkapi dengan
duri-duri halus yang terletak disemua bagian tepi ekor, berfungsi
untuk keseimbangan;
7. 2 pasang ekor samping (uropod) yang memipih, berfungsi sebagai
pengendali dan penentu arah gerak lobster air tawar;
8. Lima ruas badan (abdomen), agak memipih dengan lebar rata-rata
hamper sama dengan lebar kepala;
9. Empat pasang kaki renang (plepod) terletak di bagian ventral
abdomen, yang berperan dalam melakukan gerak renang;
10. Empat pasang kaki terletak di bagian ventral cephalothorax untuk
berjalan di dasar perairan (walking legs/pereipoda);
11. Anus;
12. Swimmeret sebagai alat kopulasi;
13. Memiliki rostrum yaitu bentuk perpanjangan dari lapisan
carapace yang meruncing hamper berbentuk segitiga memipih,
lebar, dan terdapat duri disekeliling rostum tersebut. Rostum
berfungsi untuk menyerang musuhnya;
14. Kepala ditutupi oleh kulit atau cangkang kepala (carapace),
tersusun dari zat tanduk atau kitin yang tebal (Iskandar, 2003).

Deskripsi:

Cherax sp. termasuk ke dalam Family Parastacidae (Francois, 1960);


memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan lobster air laut (Wiyanto &
Hartono, 2003); memiliki kerangka luar dan tidak memiliki kerangka dalam;
tubuh Cherax sp. terdiri atas segmen-segmen tubuh terbagi menjadi 3 bagian yaitu
cephalothoraks (kepala dan dada), abdomen (perut/badan), dan uropod (ekor);
cephalotoraks terdiri atas sepasang antena, sepasangan antenulla, sepasang
maksila, mandibula, maksili pedia dan 4 pasang pereipoda; abdomen terdiri atas 6
pasang pleopoda; ekor terdiri atas 2 pasang uropoda dan 1 buah telson; penutup
cephalothoraks disebut carapace dan dapat mengelupas (moulted) (Martosudarmo
& Ranoemihardjo, 1980); Cherax sp. dapat ditemukan di belahan bumi bagian
selatan yaitu Madagaskar, Tasmania, Australia, Selandia Baru, Irian, dan Amerika
Selatan (Riek, 1968); habitat di aliran air yang dangkal dan perairan tawar
misalnya danau, rawa dan sungai (Storer & Usinger, 1961); cenderung
bersembunyi di celah dan rongga bebatuan, potongan pohon dan di antara akar
tanaman rawa (Holthuis, 1949); pertumbuhan optimum pada kisaran suhu 21 oC-
29 oC; aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal) (Bardach et al., 1972);
DAFTAR PUSTAKA

Bardach, J.E., J.H. Rhyter, and W.O. McLarvey. 1972. Aquaculture, the Farming
and Husbandry of Freshwater and Marine Organism. Willey Interscience.
651 pp.

Francois, D.I. 1960. Freshwater Crayfish. Aust. Mus. Mag. 13 (7): 217—220.

Holthuis, L.B. 1949. DecapodaMacrura with Revision of the New Guinea


Parastacidae. Zoological Results of the Dutch New Guinea Expedition.
Nova Guinea. New Ser. 5: 289—328.

Iskandar.2003. Budidaya Lobster Air Tawar.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Martosudarmo, B. dan B.S. Ranoemihardjo. 1980. Biologi Udang Penaeid. In


Pedoman Pembenihan Udang Penaeid. Ditjen Perikanan Jakarta. p. 1—21.

Riek, E.F. 1968. The Australian Freshwater Crayfish (Crustacea: Decapoda:


Parastacidae), with Description of New Species. Australian Journal
Zoology. 17(3): 855-918.

Storer, T.I. and Usinger. 1961.Element of Zoology. Second Edition. McGraw-Hill


Books Company Inc. 463 pp.

Wiyanto, H. dan R. Hartono. 2003. Lobster Air Tawar, Pembenihan dan


Pembesaran. Penebar Swadaya. Jakarta. 79 pp.

Anda mungkin juga menyukai