I. PENDAHULUAN
salah satu negara produsen utama pemasok terbesar lobster air tawar di pasar
hanya dating dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri (Gusnanto dkk, 2013).
Lobster air tawar merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang
menjadi unggulan saat ini. Karena lobster air tawar memiliki kelebihan
hias, harga benih maupun ukuran konsumsi cukup tinggi terutama untuk konsumsi
di rumah makan sea food maupun pasar ekspor, mengandung gizi relatif tinggi
dan rasanya sangat lezat. Sehingga lobster air tawar menjadi komoditas pengganti
lobster air laut yang selama ini untuk pemenuhannya masih mengandalkan tangkapan
dari alam (laut) dan nantinya diharapkan sebagai primadona ekspor komoditas
tubuh dan diganti oleh kulit baru yang disebut dengan proses molting. Proses
2
molting memerlukan kalsium untuk membentuk kulit baru yang keras. Akan tetapi
produksi seperti tingkat pertumbuhan yang kurang optimal serta tingginya tingkat
kematian pada fase pasca larva, salah satunya karena faktor salinitas. Selain itu,
faktor yang dapat menentukan pertumbuhan lobster air tawar yaitu adanya faktor
dalam dan luar. Faktor dalam meliputi sifat genetik, tabiat molting, dan daya
osmoregulasi. Sedangkan faktor luar meliputi kualitas air, dan ketersediaan pakan
Munculnya penyakit lobster air tawar yang dapat menyerang pada bagian
system kekebalan tubuh udang yang diman pada system ini yang berpengaruh
besar pada limpoid organ. Serangan penyakit ini akan membuat kegagalan dalam
usaha budidaya udang bahakan akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar
histologi pada udang kaki putih, agar guna mengetahui kemampuan tubuh pada
menanggulangi parasit yang menyerang udang kaki putih yang kita budidayakan,
di dalam tambak
lobster air tawar selain itu mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan
klasifikasi cryfish adalah sebagai berikut Filum Arthropoda; Kelas Crustacea; Sub
Cherax quadricarinatus
Lobster air tawar jenis lobster besar tidak memiliki tulang dalam (internal
skeleton), karena seluruh tubuh ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari zat
tubuhnya (Bahtiar, 2006 dalam Priyono, 2009). Bentuk tubuh lobster air tawar
terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian depan terdiri atas kepala dan dada yang di
sebut chepalothorax dan bagian belakang yang terdiri atas badan serta ekor yang
di sebut abdomen (Iskandar, 2003 dalam Priyono, 2009). Kelopak kepala depan
yang disebut rostrum, bentuknya meruncing dan bergerigi. Kepala lobster terdiri
dari 6 ruas pada ruas pertama terdapat sepasang mata yang bertangkai (Priyono,
5
2009). Bagian kepala dan perut dihubungkan dengan bagian yang bernama
kepala (carapace) yang berfungsi untuk melindungi otak, insang, hati dan
pertumbuhan, reproduksi, metabolism energy, respon stress dan daya tahan tubuh.
fungsional dan structural. Penyebab penyakit tersebut yaitu luas, beragam dan
mencakup baik faktor biotik dan abiotik. Namun, dalam konteks sinopsis ini,
Sejak tahun 1994, penyakit menjadi isu yang semakin penting dalam
et al, 2000). Akan tetapi, hubunga bintik-bintik hitam dengan produksi yang
buruk belum terbukti. Karena sejak tahun 1993 pertanian Queenslann utara telah
dikaitkan dengan sev-patogen era 1. Studi awal oleh Edgerton et al. (1995) dalam
Edgerton et al. (2000) penulis ini menyimpulkan bahwa rickettsia sistemik seperti
unpubl penelitian. 1998, pers. comm. dalam Edgerton et al. 2000) menunjukkan
bahwa jumlah lobster hampir mati masih dapat terdeteksi dan RLO memiliki
kejadian kira-kira 80% pada udang karang yang sakit dan sekarat.
Stevens 1990 dalam Bowater et al, 2002). Jaringan diwarnai dengan hematoksilin
dan eosin (H & E). Khusus noda disiapkan dan termasuk Feulgen, phloxine
tartrazine, Giemsa dan Brown & Brenn yang gram (Bancroft & Stevens 1990
tahun 1992 dan 1996 (Edgerton 1996, Edgerton & Owens 1999 dalam Edgerton,
2000). Jumlah patogen dan kondisi patologis yang diamati, dan beberapa memiliki
di nyata pada periode antara 2 survei. Namun, kurangnya laporan kematian yang
crayfish, pengamatan tersebut dilakukan pada hari kamis, 04 April 2019 pada
pada tabel 1.
Bahan-bahan yang digunakan pada pada saat praktikum histologi udang kaki
Prosedur kerja tentang histologi udang kaki putih adalah sebagai berikut:
jenis organ.
eosin.
10
t bintik
hitam
6. 12.1027.3b.3 Transversal H ♀ Limfoid organ Normal
crayfish (lobster air tawar) bagian jaringan terkecil atau anatomi mikroskopis.
sesuai dengan nomor slide. Slide pertama dan ketiga itu memiliki jenis organ
yaitu insang dan pada organ insang terdapat bintik-bintik hitam dan terjadi
perubahan warna pada bagian filamen, kemudian slide kedua dan keempat yaitu
cepalatorax dan pada organ ini bersifat normal, karena tidak ada serangan
patologi, selajutnya pada slide kelima yaitu organ mata terdapat bintik hitam dan
organnya tidak normal karena terjadi berbagai perubahan dan slide keenam yaitu
limfoid organ, akan tetapi pada limfoid organ tidak ditemukan gejala sedikit pun
biru hijau di enteritis haemocytic pada udang. Bakteri gram negatif filamen dan
kondisi lobster kurang baik. Selain itu, peternakan kedekatan satu sama lain pada
sempit timur jalur pantai Queensland utara. Oleh karena itu, ketika biomassa
tambak tinggi maka biota kolam alami cenderung serupa pada kedua peternakan
12
dan dilakukan di musim panas tahun 1996. Namun, racun dari sumber abiotik
dilaporkan menyebabkan patologi pada udang (Nimmo, Lightner & Bahner 1977;
dikutip di Lightner 1978 dalam Edgerton, 2000) dan tidak dapat diabaikan sebagai
penyebab perubahan dalam laporan ini. Sekarang juga dicatat bahwa peternakan
proksimal yang telah mengalami kerugian serius sejak tahun 1994. Mortalitas
udang telah dikaitkan dengan beberapa virus. Namun, hanya sedikit yang
konsisten Lesi mikroskopis telah diamati dan enteritis haemocytic telah menjadi
salah satu dari sedikit yang konsisten terhadap perubahan patologi pada udang
2000).
semua crustacea memiliki virus yang telah dijelaskan pertama kali diamati
dengan mikroskop elektron setelah deteksi lesi dengan mikroskop cahaya. Selain
virus penyakit, yang lebih cepat dan sensitif diagnostik terhadap alat yang belum
dengan air tawar pada udang karang dapat mencakup komponen histopatologi
sehingga database efek histopatologi racun pada lobster air tawar diproduksi.
Karena lobster air tawar sering dibudidayakan pada lahan yang sebelumnya
digunakan untuk pertanian ddan pengambilan air dari run-off pertanian yang
signifikan. Survei kesehatan dan pemeriksaan episode kematian pada lobster air
tawar harus menggunakan teknik histopatologi yang lebih luas (Edgerton, 2000).
13
5.1 Simpulan
3. Slide pertama dan ketiga itu memiliki jenis organ yaitu insang dan pada organ
insang terdapat bintik-bintik hitam dan terjadi perubahan warna pada bagian
filamen
5.2 Saran
Sebaiknya pada saat praktikum atau pengamatan kita semua harus menjaga
DAFTAR PUSTAKA
Zulpikar., Ferasyi, T.R. dan Sugito. 2016. Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Air
terhadap Resiko Penyakit White Spot Syndrome Virus (WSSV) pada
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Peudada
Kabupaten Bireuen. Depik. Vol. 5 (1) :1