Abstrak
Indonesia memiliki potensi perikanan yang sangat tinggi, salah satunya adalah lobster. Ekspor lobster
air tawar cenderung meningkat tiap tahun. Total ekspor hasil lobster budidaya mencapai 94.511
ton/tahun. Pangsa pasar lobster air tawar tidak hanya terbatas di dalam negeri saja tetapi juga ke luar
negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya bakteri kitinolitik dan juga jenis-jenis
bakteri kitinolitik yang terdapat pada cangkang lobster air tawar. Penelitian ini menggunakan
Penelitian ini menggunakan metode observasi untuk mengetahui adanya bakteri kitinolitik yang ada
pada cangkang lobster air tawar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif.
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif yaitu penyajian data tentang morfologi dan
karakteristik dari bakteri kitinolitik yang diisolasi dari cangkang lobser air tawar (Cherax
quadricarinatus) dan dibandingkan dengan morfologi dan karakteristik bakteri kitinolitik dengan
literatur yang sesuai. Hasil penelitian ini adalah diperoleh bahwa bakteri yang diisolasi dari cangkang
lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) dapat tumbuh dan berkembang pada media uji. Kemudian
hasil uji hidrolisis bakteri kitinolitik ditandai dengan adanya zona bening yang dihasilkan dari bakteri
tersebut. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan jenis – jenis bakteri yaitu Aeromonas sp., Bacillus
sp. dan Pseudomonas sp.
Kata kunci: lobster air tawar, bakteri, isolasi, bakteri kitinolitik, zona bening.
Abstract
Indonesia have highest potential of fishery. One of them is Lobster. It has increasing slightly,
approximately 94.511 ton/years. The aims this research to determine the presence of chitinolytic
bacteria and identify its species in crayfish shells. This research was performed via observation
method to determine the presence of chitinolytic bacteria, which are exist in crayfish (cherax
quadricarinatus) shell. The data used in this research is descriptive. The data descriptively analyzed
represented the morphology and characteristics of chitinolytic bacteria isolated from crayfish (Cherax
quadricarinatus) and comparison the morphology and characteristics of chitinolytic bacteria with
appropriate literature. These results obtained that the bacteria isolated from crayfish (Cherax
quadricarinatus) shell can grow and develop in the test medium. Then, chitinolytic activity was
signed by the formation of clear zone on the test medium. The results obtained several bacterium
species including Aeromonas sp., Bacillus sp. and Pseudomonas sp.
16 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
17 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
quadricarinatus) memiliki nilai ekonomis dapat dihasilkan oleh bakteri, tanaman dan
yang paling tinggi dibandingkan dengan hewan (Rostinawati, 2008).
jenis lobster air tawar lainnya. Fitri dan Yasmin (2011),
Kebutuhan lobster air tawar menjelaskan bakteri kitinolitik merupakan
(Cherax quadricarinatus) di Eropa dan kelompok bakteri yang mampu
Asia Tenggara pada tahun 2004-2005 menghasilkan enzim kitinase untuk
dapat mencapai 1.589 ton. Negara yang menguraikan zat kitin. Selain itu, manfaat
banyak mengimpor lobster jenis ini adalah dari bakteri kitinolitik adalah sebagai
Taiwan, Jepang, Hongkong, USA dan pengembangan strain melalui rekayasa
beberapa negara lain di Uni Eropa genetika (Suhartono, 1989), agen
(Nurjanah et al., 2008). biokontrol, biopestisida dan pembuatan
Selain kandungan tersebut diatas, protein sel tunggal (Patil et al., 2000).
lobster air tawar juga memiliki kandungan Karakteristik dari bakteri kitinolitik dapat
kitin pada cangkangnya. Kitin merupakan diketahui dengan melakukan pengamatan
bahan organik yang ada pada kelompok morfologi koloni bakteri, dimana dengan
hewan mollusca, crustaceae, insekta dan mengetahui ciri-ciri morfologi tersebut
arthropoda, karena cangkang kepiting, maka dapat mempermudah dalam
udang dan lobster kandungan kitinnya melakukan identifikasi jenis bakteri
cukup tinggi yakni 20-50% (Hanjaya dkk, kitinolitik.
2013). Kitin dapat dimanfaatkan dalam Dari latar belakang diatas,
berbagai aplikasi diantaranya dapat dilakukan isolasi dan identifikasi bakteri
digunakan dalam bidang farmasi, kitinolitik yang terdapat pada cangkang
biokimia, bahan campuran kosmetik dan lobster air tawar. Uji biokimia yang
lain sebagainya. Keberadaan kitin yang dilakukan adalah mencakup bentuk dan
melimpah dengan cepat terdegradasi, warna koloni, mortalitas, bentuk sel dan
karena adanya beberapa bakteri dan fungi sifat gram.
yang mempunyai enzim kitinase yang
mampu mendegradasi kitin (Herdyastuti et Tujuan
al., 2009). Kitinase merupakan enzim yang Penelitian ini bertujuan untuk
mampu menghidrolisa polimer kitin mengetahui adanya bakteri kitinolitik dan
menjadi kitin oligosakarida atau monomer jenis-jenis bakteri kitinolitik yang terdapat
n-asetilglukosamin. Enzim kitinase ini pada cangkang lobster air tawar (Cherax
quadricarinatus).
18 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
19 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
2,5 g/L K2HPO4 (Corning 2012). Hasil adalah bakteri yang tumbuh. Parameter
inkubasi media TSB kemudian di goreskan pendukung adalah suhu inkubasi.
pada media kitin dan selanjutnya
diinkubasikan pada suhu 37 0C selama Analisis Data
18-24 jam . Data yang diperoleh dianalisis
Selanjutnya isolat bakteri pada secara deskriptif yaitu penyajian data
media TSB ditanam pada media TSA dan tentang morfologi dan karakteristik dari
kemudian diinkubasikan pada suhu 37 0C bakteri kitinolitik yang diisolasi dari
selama 18-24 jam. Kemudian didapatkan cangkang lobser air tawar (Cherax
beberapa koloni pada media TSA. Setelah quadricarinatus) dan dibandingkan dengan
itu, isolat bakteri tersebut dimurnikan morfologi dan karakteristik bakteri
kembali pada media TSA dan diinkubasi kitinolitik dengan literatur yang sesuai.
0
pada suhu 37 C selama 24 jam. Kemudian
dilakukan uji karakteristik bakteri. Hasil dan Pembahasan
Pengujian aktifitas enzim kitinase Berdasarkan penelitian yang
pada bakteri kitinolitik adalah ditandai dilakukan, diperoleh bahwa bakteri yang
dengan adanya zona bening yang terdapat diisolasi dari cangkang lobster air tawar
di sekitar bakteri yang telah digoreskan (Cherax quadricarinatus) dapat tumbuh
pada media kitin. Bakteri yang telah dan berkembang pada media uji. Bakteri
digoreskan pada media kitin kemudian diisolasi berdasarkan bentuk dan warna
0
diinkubasi pada suhu 37 C selama koloni. Sampel yang telah diinkubasi
18-24 jam. Aktivitas enzim kitinase selama 24 jam didapatkan 8 koloni yang
ditunjukkan dengan terbentuknya zona diantaranya memiliki warna putih susu,
lisis pada sekitar koloni. Semakin besar krem tipis, krem tebal, coklat, kuning,
zona lisis yang terbentuk, maka semakin putih keruh, putih dimana koloni tersebut
besar pula aktivitas enzim kitinase yang tumbuh padat pada media TSA. Koloni
dimiliki bakteri uji tersebut. tersebut kemudian dimurnikan kembali
pada media TSA dan diinkubasi selama 24
Parameter Penelitian jam. Hasil dari pemurnian tersebut
Parameter dalam penelitian ini beberapa koloni dikelompokkan sesuai
meliputi parameter utama dan parameter dengan warna dan bentuk yang sama
pendukung. Parameter utama yang diamati
20 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
22 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
Zona bening
23 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
Dari hasil uji identifikasi dan uji biokimia danKitinase pada Tanaman Kopi
Arabika (Coffea Arabica L.) Tahan
didapatkan 3 bakteri kitinolitik yaitu
dan RentanKarat Daun.
Aeromonas sp., Bacillus sp dan Jurnal Menara Perkebunan. 72 (2):
57-71.
Pseudomonas sp. ketiga bakteri yang
Chen, J. P. and M. S. Lee. 1994.
diidentifikasi tersebut memiliki kemampuan Simultaneous Production and
untuk mendegradasi kitin (Tabel 2). Partition of Chitinase during Growth
of Serratia Marcescens in an
Menurut Thompson et al., (2001), beberapa Aqueous Two-phase System.
genus bakteri yang mampu menghasilkan Biotecnology Techniques. 8(11):
783-788.
enzim kitinolitik adalah Aeromonas,
Fardiaz, S. 1989. Petunjuk Laboratorium.
Bacillus, Enterobacter, Pseudomonas dan Analisis Mikrobiologi Pangan.
Serratia. (Goodday, 1994). Bogor: Pusat Antar Universitas
Pangan dan Gizi. Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi, Departemen
Kesimpulan dan Saran Pendidikan dan Kebudayaan. Institut
Pertanian Bogor.
Dari hasil penelitian didapatkan
Gooday, G. W. 1994. Physiology of
bakteri kitinolitik Aeromonas sp., Bacillus Microbacterial Degradation of
sp dan Pseudomonas sp. pada cangkang Chitin and Chitosan. Biochemistry
of Microbacterial Degradation.
Lobster Air Tawar (Cherax Netherlands.
quadricarinatus). Bakteri tersebut mampu Gohel, V., A. Singh, M. Vimal, P. Ashwini
untuk mendegradasi kitin yang ditandai and H. S. Chatpar. 2006.
Bioprospecting and Antifungal
dengan adanya zona bening di sekitar Potential of Chitinolytic
bakteri. Microorganism. African Journal of
Biotechnology 5(2) : 54-72.
Perlu dilanjutkan penelitian lanjutan
Herdyastuti, N., T. J. Raharjo, Mudasir and
mengenai bakteri kitinolitik yang terdapat S. Matsjeh. 2009. Chitinase and
pada cangkang lobster air tawar (Cherax Chitinolytic Microorganism :
Isolation, Characterization and
quadricarinatus) sebagai daya hambat Potential. Departement of
maupun keperluan lainnya untuk budidaya. Chemistry. Universitas Negeri
Surabaya. 9(1), 37-47.
Daftar Pustaka Holt, J.G and N.R. Krieg. 2000. Bergey’s
Manual Of Determinative
Bacteriology. 9th Edition. Lippincott
Budiani, A., Santoso, D.A., Susanti, Williams & Wilkins. A Wolters
I.Mawardi S., dan Siswanto. 2004.
Ekspresi β-1,3 Glukanase
24 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN: 2085-5842 )
25 | J I P K V o l . 8 N o . 1
Diterima/submitted:26 Agustus 2014
Disetujui/accepted: 15 Maret 2016