Anda di halaman 1dari 25

ZOOPLANKTON

COPEPODA, CLADOCERA, OSTRACODA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Planktonologi
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Teguh Firmansyah

230110140001

Melinda Fauziah

230110140003

Fikri Khairi N

230110140008

Melinda Iriani

230110140024

Arief Hidayatullah

230110140041

M. Julian Alfath

230110140051

Freddy Aditya D

230110140046

Sukma Wdyawati

230110140067

Perikanan A

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1.2 Tujuan ....................................................................................................
1.3 Manfaat...................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN ....................................................................................................
2.1 Sistematika Copepoda, Cladocera, Ostracoda .......................................................
2.1.1 Sistematika Copepoda ............................................................................
2.1.2 Sistematika Cladocera ............................................................................
2.1.3 Sistematika Ostracoda............................................................................
2.2 Morfologi Copepoda, Cladocera, Ostracod...........................................................
2.2.1 Morfologi Copepoda .............................................................................
2.2.2Morfologi Cladocera ..............................................................................
2.2.3 Morfologi Ostracoda..............................................................................
2.3 Sistem Reproduksi ................................................................................................
2.3.1 Reproduksi Copepoda ...........................................................................
2.3.2 Reproduksi Cladocera ...........................................................................
2.3.3 Reprodukasi Ostracoda..........................................................................
2.4 Peranan Copepoda, Cladocera, Ostracoda ............................................................
2.4.1 Peranan Copepoda .................................................................................
2.4.2 Peranan Cladocera .................................................................................
2.4. 3 Peranan Ostracoda.................................................................................

BAB III
KESIMPULAN ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Luas lautan yang mencapai sekitar 70% dari luas permukaan bumi. Laut
merupakan cadangan air terbanyak karena merupakan tempat penangpungan air dari air
darat. Antara lautan dan air yang mengalir dari daratan dihubungkan oleh suatu muara,
dimana muara tersebut memiliki sifat sebagai pencampuran air tawar dan air darat asin
dari air laut. Dengan mencampurkan kedua, disebutlah air daerah muara tersebut
sebagai air payau. Air payau memiliki salinitas 0,5-30 ppt (Part PreTThausand).
Sementara air laut memilii salinitas > 30 ppt. Sehingga tetntu ekosistem air payau, air
laut dan air tawar (salinitas 0-0,5 ppt) berbeda. Namun tetap saja plankton lah yang
menjadi produsen utama perairan.
Plankton merupakan jasad renik yang melayang-layang di dalam airdan tidak
terikat oleh pantai dan dasar. Terdapat dua kelompok plankton yaituzooplankton
(plankton hewani), dan fitoplankton (plankton nabati). Plankton yang digolongkan
sebagai zooplankton adalah plankton yang tidak mempunyai klorofil, sehingga ia tidak
bisa membuat makanannya sendiri.Untuk mendapat makanan zooplankton harus
mengkonsumsi fitoplankton(sebagai produsen primer), sehingga zooplankton berperan
sebagai primary consumer di perairan. Nantinya, zooplankton akan dikonsumsi oleh
organisme yang lebih besar seperti larva ikan.
Zooplankton dalam subkelas copepoda didalam perairan lebih dimanfaatkan
dalam bidang budidaya dan sebagai rantai makanan di perairan laut. Karena Copepoda,
Cladocera, Ostarcoda mengandung gizi yang tinggi sehingga sering digunakan sebagai
pakan alami. Pada paper ini akan dibahas secara mendalam mengenai zooplankton yaitu
Opepoda, Cladocera, Ostracoda dengan baik dari segi morfologi maupun reproduksi.

1.2 Tujuan

1.2.1

Mampu mengidentifikasi jenis-jenis subkelas Copepoda, Cladocera, dan

1.2.2
1.2.3
1.2.4

Ostracoda
Dapat mengetahui jenis-jenis ordo dari kedua subkelas tersebut.
Dapat mengetahui morfologi dan reproduksi dari kedua filum yang dibahas
Untuk memenuhi nilai tugas planktonologi

1.3 Manfaat
Diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
dalam hal yang berkaitan dengan budidaya dan dapat menunjang praktikum mata kuliah
planktonologi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistematika Copepoda, Cladocera, Ostracoda


2.1.1 Sistematika Copepoda
Copepoda kope (yunani) untuk "dayung" podos adalah "kaki" .oleh karena itu
copepod yaitu berdayung kaki, yang menggunakan pada sepasang kaki. Copepoda
merupakan organisme laut yang sangat beragam dan melimpah, dan merupakan mata
rantai yang sangat penting dalam rantai makanan dan ekonomi laut rantai (wickstead
1976 ). Contoh genus dari arthropoda antara lain (wickstead 1976). Contohgenus dari
arthropoda antara lain paracalanus, pseudocalanus, acartia, euchaeta,calanus, oithona,
microsetella (hutabarat dan evans, 1986). Ada beberapa spesies yang dapat hidup di
habitat danau dan tempat-tempat basah lainnya, seperti rawa-rawa, mata air, kolam dan
genangan air, lumut lembab.
Copepoda planktonik umumnya bersifat filter feeder dan memakan fitoplankton.
Banyak pula jenis yang menangap organisme lebih besar disamping sebagai filter
feeder, bahkan beberapa spesies merupakan predator. Beberapa genera cyclopoidea
sepeti beberapa spesies cyclops juga predator. Kebanyakan harpacticoida benti
memakan bakteri dan detritus. Cadangan makanan dalam bentuk butir-butir minyak
merupakan penyebab utama merah cerah pada beberapa spesies diatomus.
Copepoda kaya akan protein, lemak, asam amino esensial yang dapat
mempercepat pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh serta mencerahkan warna p
ada udang danikan. Keunggulan copepoda juga telah diakui oleh beberapa peneliti lain,
karena kandungan dha-nya yang tinggi, dapat menyokong perkembangan mata dan
meningkatkan derajat kelulus hidupan larva. Copepoda juga mempunyai kandungan
lemak polar yang lebih tinggi dibandingkan dengan artemia sehingga dapat
menghasilkan pigmentasi yang lebih baik bagilarva ikan (mcevoy dkk., 1998 dalam
umar, 2002). Beberapa jenis copepoda telah dikembangkan untuk dibudidayakan
khususnya di manca negara. Copepoda tersebut kelompok harpacticoid dan calanoid.
Calanoida merupakan copepoda yang jimlahnya paling banyak di linkungan pelagis
baik lautan maupun air tawar (Bradford-grieve, 2002)

Copepoda membentuk subclass dan memiliki subphylum . Copepods dibagi


menjadi sepuluh ordo, platycopioida ( spesies parasit), calanoida (finmarchicus),
misophrioida (spesies parasit), cyclopoida (cyclops sp), gelyelloida (spesies parasit),
marmonilloida (spesies parasit), harpacticoida (hapacticus), monstrilloida (monstrilla
sp), siphono stomatoida (spesies parasit), dan poecilostomatoida (spesies parasit).
Copepoda hidup bebas, benthos dan parasit. Copepoda bentuknya silindris, pendek,
kepala agak membulat mempunyai 7 ruas thorax,3-5 ruas abdomen. Copepoda
mempunyai sebuah mata nataplius median (di tengah) yangterdiri atas 3 buah ocelli
yaitu 2 lateral dan sebuah median (hegner, 1968). Pada kepala terdapat sepasang antena
pertama yang uniramus panjang dan tampak jelas, sepasang antena kedua, mandibel,
maxila pertama dan maxila kedua. Pada ruas thorax yang menyatu dengan kepala
terdapat sepasang maksiliped dan masing-masing dari empat atau lima ruas thorax
berikutnya terdapat sepasang kaki renang yang biramus, pada ruas thorax terakhir
terdapat sepasang kaki renang yang mengecil.
Copepoda yang hidup sebagai parasit lebih dari 1000 spesies. Kebanyakan
sebagai ektoparasit, namun banyak juga sebagai komensial atau endoparasit dalam
tubuh poolychaeta, usus lely laut, saluran pencernaan tunika dan kerang, bahkan pada
crustacea lain. Endoparasit ada yang tidak memiliki mulut, dan makanan diabsorbsi
langsung dari inang.
Menurut Sutomo (2003), copepoda laut jenis tigriopus brevicornis, dapat hidup
padakisaran salinitas yang cukup luas yakni mulai dari 10 sampai 40 ppt, namun pada
salinitas10 ppt tidak didapatkan copepoda yang bertelur. Hasil penelitian lain menyataka
n bahwacopepoda dapat dikultur di air laut dengan salinitas 25-30 ppt (Lavens dan
Sorgeloos, 1996) menurut Anindiastuti dkk (2002), untuk mengkultur copepoda pada
skala laboratoriumsebaiknya menggunakan air laut yang steril bersalinitas 25 ppt.
Sementara itu copepoda di perairan umum dapat hidup pada salinitas antara 26,50
dan 35,67 ppt (Levinton, 1982 dalam Umar, 2002). Dengan demikian, salinitas yang
optimum untuk perkembangan copepoda laut belum diketahui secara pasti.

Dari 10 ordo copepoda, kami membahas dua ordo yang hidup di laut, yaitu ordo
calanoida dan cyclopodia.

Calanoida
Ciri-ciri

Cyclopodia

Memiliki 43 keluarga dan sekitar 2000

Memiliki

spesies (laut dan air tawar)

Antennules d

Panjang, tubuh biasanya


ramping.
Antennules panjang.
Antena geniculate pada lakilaki.
Tagmosis Gymnoplean (batas
antarakelima pedigerous somite
dan somite genital).
Kelima biramous kaki.

ari medium
length.
Thorax lebih
lebih lebar
dari pada
perut
Antikulasi
antara
segmen torax
5 dan 6, leg
kelima
adalah unira
mous.
Memiliki rah
ang untuk
menggigit
damengunya
h.

Distribusi

Di seluruh dunia.

Di seluruh

Hewan dalam kelompok ini

dunia.

biasanya melebihi semua taksa

Penghuni

lainnya di zooplankton laut

terutama
sedimen. Me
skipun,
beberapa
spesies
planktonik
sementara

dan hanya
beberapa
yang benarbenar
holopnktonic
Ekologi

Drift di kolom air sering

Terutama

menggantung bergerak.

predator.

Penggerak dengan perlahan-

Terutama

lahan tenggelam atau berenang

memakan d

dengan lancar di lingkaran

etritus dan

atau spiral dengan cepat

protista

bergetar antena kedua.

melekat

Dapat menanggapi bahaya

sedimen

cepat dengan melompat

butir.

melesat ke atas dilakukan oleh

Embrio

thoracopods.

dilakukan

Banyak spesies telah diamati

sebagai

untuk menjalani migrasi

pasangan

vertikal pola makan; makan di

atau

lapisan permukaan pada

kantung

malam hari dan migrasi lebih

tunggal

siang hari.

melekat so

Sebagian besar herbivora.

mite perut.

Pengumpan suspensi; makan

Beberapa

saat terus menerus diciptakan

spesies para

oleh kepala pelengkap.

sit.

Larva metamorf pembangunan


. Embrio dilakukan dalam satu
atau dipasangkan kantung.
Telur juga dapat disimpan
secara eksternal. Panjang,

tubuh biasanya ramping.

Calanoida bedasarkan bentuk dan anatomi.


1. Ordo calanoida
Calanoida adalah ordo copepoda yang memiliki 43 famili dengan sekitar 1200
spesies yang hidup bebas baik copepoda laut maupun air tawar, pelagis, herbivora,dan
juga copepoda calanoid penting dalam rantai makanan. Calanoida mempunyai jantung
semacam kantung. Contoh: calanus glacialis, paracalanus parvus.

Kasifikasi calanus.
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Kelas

: Maxillopoda

Subkelas

: Copepoda

Ordo

: Calanoida

Family

: Calanidae

Genus

: Calanus

Spesies

: Calanus glacialis (Jaschnov, 1955)


Calanus glacialis dianggap menjadi copepoda besar, yang biasanya 2-4

milimeter (0,08-0,16). Warna karakteristik tubuh hampir sepenuhnya transparan , warna


merah dapat prominant pada antena , bagian mulut , dan bagian dari urosome ( ekor ).
Lipid kantung prominant , dan upto 40 % dari volume tubuh urosome ( ekor ) panjang
khas ( ~ 25 % dari prosome ). Antena sama dengan atau lebih lama dari panjang total
bagian

mulut dan antena typcial dari filter feede . Makanan suspension " filter"

pengumpan pada fitoplankton dan protista lipid besar penyimpanan akumulasi untuk
musim dingin. Habitat di laut utara dan laut norwegia dan di seluruh perairan dingin
atlantik utara, terutama di lepas pantai kanada dan di teluk maine.

Klasifikasi paracalanus.
Kingdom

: Animalia

Phylum

: Arthropoda

Kelas

: Maxillopoda

Subkelas

: Copepoda

Ordo

: Calanoida

Family

: Paracalanidae

Genus

: Paracalanus

Spesies

: Paracalanus indicus (Claus, 1863)


Dapat ditemukan di zona tropis dan subtropis dari semua lautan,terutama pesisir-

neritik, epipelagic.ukuran

betina 0,6-1,3mm,

jantan 0,8-1,4 mm

makananya

fitoplankton, dan menjadi predator ikan dan lain-lain. Karateristik tubuhnya memiliki
sepasang antena 1 dan memiliki panjang lebih dari prosome tersebut, prosome
perempuan dengan 4 segmen dan urosome dengan 4 segmen, mampu menoleransi
berbagai konsentrasi air garam.
2. Ordo cyclopoida
Hidup bebas sabagai plankton, benthos. Sendi terdapat antara ruas dada kelima
dan keenam , sedangkan antenna pertamanya pendek lebih pendek dari tubuhnya.
Artikulasi antara ruas dengan kaki empat dan kelima tampak jelas, antenna pertama dan
kedua uniramus.Spesies di air laut contohnya adalah oithona sp , cyclops sp.
Klasifikasi oithona.
Phylum

: Arthropoda

Kelas

: Crustacea

Sub Kelas

: Copepoda

Ordo

: Cyclopoida

Family

: Oithonidae

Genus

: Oithona

Spesies

: Oithona sp.
Merupakan

copepoda

yang

mendiami

hampir

di

seluruh perairan

indonesia, karenanya oithona sangat mudah di budidaya dan di koleksi. Saat ini oithona
termasuk jenis copepoda yang digunakan sebagai pakan, walaupun kebaeradaanya
sering digantikan oleh pakan impor yang harganya cukup mahal karena kegiatan kultur
massalnya sehingga gagal yang dilakukan .
Tubuh oithona tersusun atas dua bagian besar yaitu metamosa dan urosoma.
Bagian metamosa merupakan bagan anterior yang terdiri dari kepala, dada dan anggota
badan. Pada bagian ini terletak bagian-bagian penting tubuhseperti antenna, bagian
mulut dan kaki renang. Bagian urosoma merupakan bagian posterior tubuh yang terdiri
dari segmen genital, segmen abdomenial dn cabang ekor. Larva oithona yang baru
menetas disebut nauplii yang berukuran sangat kecil dan memiliki tiga anggota badan
yaitu antenna pertama, antenna kedua dan mandibula.
individu

Individu oithona menjadi

dewasa setelah melalui 6 tahapan nauplii dan 5 tahapan co[pepodit.

Perumbuhan dan perkembangan oithona dari telur sampai dewasa memerlukan waktu
sampai 7 sampai 14 hari.
Klasifikasi cyclops
Kelas

: Crustaceasub

Kelas

: Copepoda

Ordo

: Cyclopoida

Family

: Cyclopidae

Genus

: Cyclops

Spesies

: Cyclops sp.
Ciri-ciri hidup secara kosmopolitan (dapat hidup disemua perairan laut, tawar,

maupun payau), dapat bertahan hidup dalam kondisi yang tidak cocok dengan
membentuk penutup lendir dan memiliki 5 pasang kaki. Habitatnya di perairan tawar
dan laut.

2.1.2 Sistematika Cladocera


Cladocera merupakan zooplankton yang berasal dari nenek moyang
Euphyllopoda yang berubah menjadi neotenic. Cladocera atau cladocerans kecil biasa
disebut air fleas, artinya kaki yang juga berfungsi seperti insang jumlahnya sedikit,
hanya 5 sampai 6 pasang. Kebanyakan Cladocera berukuran 0,2 sampai 3 mm, ruas-ruas
tubuh tidak jelas, biasanya thorax dan abdomen tertutup karapas yang tampak seperti 2
keping. Sebenarnya karapas tersebut bukan 2 keping tetapi hanya 1 helai yang melipat
dan terbuka dibagian ventral bervariasi dari bundar, oval, memanjang atau persegi.
Permukaan cangkang berukir seperti garis-garis, kotak-kotak atau bentuk lain. Mereka
membentuk grup monophyletic, yang saat ini dibagi dalam empat suborders, 11
keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies. Yang paling umum dikenal adalah genus
Daphnia (air tawar air fleas), yang merupakan sebagian besar penelitian di grup ini,
Daphnia umumnya digunakan untuk menguji bahan kimia racun dalam solusi atau
pencemaran air. Kelompok Cladocera adalah bagian dari kelas arthropod air besar, yang
crustacea.cladocera merupakan subsumed dalam grup yang disebut Phyllopoda.
Klasifikasi Daphnia sp.
Phylum

: Arthropoda

Class

: Branchiopoda

Order

: Cladocera

Family

: Daphniidae

Genus

: Daphnia

Spesies

: Daphnia sp. (Laterille, 1828)

Cladocera ini terdiri dari 4 sub-ordo:


1. Sub-ordo: Anomopoda, Family:
a) Daphniidae
b) Moinidae

c) Bosminidae
d) Macrothricidae
e) Chydoridae
2. Sub-ordo: Ctenopoda, Family:
a) Sididae
b) Holopedidae
3. Sub-ordo: Onychopoda, Family:
a) Polyphemidae
b) Cercopagidae
c) Podonidae
4. Sub-ordo: Haplopoda, Family:
a) Leptodoridae

2.1.3 Sistematika Ostracoda


Ostracoda adalah kelas dari

anggota hewan

tak

bertulang

belakang yang

termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Crustacea. Hewan ini umumnya berukuran
sekitar 1 mm, tapi kisarannya mulai dari 0,2 30 mm. hewan ini hidup di laut
sebagai zooplankton. Alat geraknya berupa antena. Ostracoda hidup sebagai
zooplankton, tetapi sebagian besar hidup sebagai bentos yang melekat di dasar perairan.
Kelompok Ostracoda yang sudah dikenal kurang lebih 200 jenis, misalnya Cyprinida.
Ostracoda hidup di air tawar maupun air laut. Bergerak dengan dua pasang
antenna , berukuran umumnya kurang dari 1mm , meskipun ada juga yang hampir
2cm. Ostracoda berperan dalam keseimbangan ekosistem sebagai: herbivora dengan
memakan ganggang; karnivora dengan memakan Crustaceakecil dan Annelida;
scavenger dengan memakan bangkai dan detritus.

Ostracoda merupakan subkelas dari Arthropoda. Subkelas Ostracoda ini


memiliki 5 ordo, yaitu Myocopoda, Cladocopa, Podocopa, Platycopa, Palaeocopida.
Klasifikasi Cyprinida
Filum

: Arthropoda

Kelas

: Crustasea

SubKelas

: Ostracoda

Famili

: Cyprinidae

Genus

: Cyprinida

Spesies

: Ciprys sp.

2.2 Morfologi Copepoda, Cladocera, Ostracoda


2.2.1

Morfologi Copepoda
Zooplankton yang memiliki panjang 1 mm hanyalah coppepoda. Copepoda

dewasa berukuran antara 1 dan 5 mm. Copepoda bentuknya silindris, pendek, kepala
agak membulat mempunyai 7 ruas thorax,3-5 ruas abdomen. Copepoda mempunyai
sebuah mata nataplius median (di tengah) yangterdiri atas 3 buah ocelli yaitu 2 lateral
dan sebuah median (hegner, 1968). Pada kepala terdapat sepasang antena pertama yang
uniramus panjang dan tampak jelas, sepasang antena kedua, mandibel, maxila pertama
dan maxila kedua. Pada ruas thorax yang menyatu dengankepala terdapat sepasang
maksiliped dan masing-masing terdapat sepasang kaki renang yang birambus, pada ruas
thorax berikutnya terdapat sepasang kaki renang yang mengecil. Copepoda yang
bersifat planktonik pada umumnya suspension feeders (lavens dan sorgeloos, 1996).
Siklus

hidup

copepoda

jantan

pada

umumnya

lebih

kecil

dibandingkan

copepoda betina.
Selama melakukan reproduksi atau kopulasi, organ jantan berhubunga dengan
betina dengan adanya peranan antemma, dan meletakan spermatofora pada bukaan
seminal, yang diletakan oleh lem semen khusus. Telur-telur umumnya lebih dekat ke
bagian kantung telur. Telur-telur ditetaskan sebagai nauplii dan setelah melewati 5-6
fase nauplii (molting), larva akan menjadi copepodit. Setelah copepodit kelima, akan
molting lagi menjadi lebih dewasa. Perkembangan ini membutuhkan waktu tidak

kurang dari satu minggu hingga satu tahun, dan kehidupan copepoda berlangsung
selama enam bulan sampai satu tahun (lavens dan sorgeloos, 1996).
Ciri umum copepoda antara lain :

Planktonik, parasite, benthic.


ukuran sekitar 0,5 2 mm.
Tergolong sebagai udang renik yang biasanya ada yang menyerang tubuh

ikan bagian insang dan luar.


Ada yang bersifat filter feeder dan predator.
Kebanyakan kelompok meroplankton
Warna umum berwarna keabu-abuan dan kecoklatan.
Hidup di air tawar, payau,dan laut.
Hidup pada salinitas 25 sampai 35 ppt.
Hidup pada suhu 17-300c dan ph 8.

Ciri khusus copepoda antara lain :

Copepoda jantan umumnya lebih kecil dibandingkan copepoda betina.


Tubuh bersegmen.
Memiliki tubuh yang pendek dan silinder.
Reproduksi menggunakan antena untuk menempel pada betina.

Anatomi copepoda :

Tubuhnya berbuku-buku.
memiliki ekor yang membulat.
memiliki antenna.
Memiliki cadangan telur di bawah abdomennya.
memiliki cephalosome: perisai atas kepala dan beberapa segmen yang
terhubungkan.

2.2.2

Morfologi Cladocera

Bentuk tubuh Daphnia


Pada kepala terdapat sebuah mata majemuk dan ada kalanya sebuah ocellus,
keduanya berfungsi untuk menentukan arah terhadap sumber cahaya dan intensitas
cahaya. Antenna pertama(antenul) kecil dan terletak dibagian ventral kepala,
mengandung setae olfaktori(penciuman). Antenna kedua besar, sepasang, masingmasing terdiri atas sebuah pangkal ruas yang kuat dan bercabang dua menjadi sebuah
ramus dorsal(ramus superior) dan sebuah ramus ventral(ramus inferior). Pada setiap
ramus terdapat setae berbulu. Antenna kedua berfungsi sebagai alat renang dan cara
renang cladocera sangat khas, yaitu tersendat-sendat(intermittently), tidak mulus dan
gemulai seperti Branchiopoda yang lain. Beberapa spesies tidak dapat berenang, tetapi
merayap karena mereka telah beradaptasi untuk hidup di hamparan lumut dan sampah
daun(serasa) yang basah dinaungan hutan tropis(tropical forest floor).
Semua kaki Cladocera lebar dan pipih serta dilengkapi banyak rambut dan setae.
Biasanya pasangan kaki pertama dan kedua berfungsi seperti tangan, serta dapat
digunakan untuk berpegang pada substrat. Bentuk abdomen tidak jelas, namun di bagian
posterior terdapat postabdomen yang besar dan dilengkapi 2 helai setae abnominal. Di
ujung abdomen terdapat sepasang kuku(claw). Pada tepi kuku terdapat sederetan gerigi,
digunakan untuk identifikasi spesies kelompok. Postabdomen berfungsi untuk
membersihkan sampah dan kotoran yang menempel pada kaki serta membantu
pergerakan.
2.2.3

Morfologi Ostracoda
Ruas ruas tubuh tidak tampak jelas. Terdapat 6 atau 7 pasang apendik yang

beruas ruas yaitu antenna pertama, antenna kedua, mandible,maksila kedua, apendik
thorax dan caudal furca. Dibagian anterior terdapat sebuah mat nauplius. Mata majemuk
hanya ada pada ordo myodocopido. Antena kedua panjang berfungsi sebagai alat
renang.

2.3 Reproduksi Copepoda, Cladocera, Ostracoda


2.3.1 Reproduksi Copepoda
Betina mempunyai sebuah atau sepasang ovary dan sepasang seminal receptacle.
Copepod jantan yang hidup bebas biasanya mempunyai sebuah testes dan membentuk
spermatofora. Pada waktu kopulasi, copepod jantan memegang yang betina dengan
antenna pertama atau kaki renang keempat atau kelima yang berbentuk capit, dan
melekatkan spermatofora pada betina pada pembuahan seminal receptacle. Sekali
kopulasi dapat digunakan untuk membuahi 7 sampai 13 kelompok telur. Telur yang
telah dibuahi dierami dalam sebuah atau sepasang kantung telur. Tiap kantung telur
berisi antara 5 sampai 50 butir telur. Cyclops mengerami telur sampai selama 12 jam
sampai 5 hari, maka kantung telur hancur dan keluarlah larva yang disebut nauplius.
Kemudian copepod betina tersebut akan menghasilkan kantung baru dan kelompok telur
baru. Stadia nauplius sebanyak 5 atau 6 instar, kemudian menjadi copepodidi sebanyak
5 instar, dan akhirnya menjadi dewasa. Copepod dewasa tidak mengalami pergantian
kulit. Perkembangan dari telur sampai dewasa memakan waktu antara satu minggu
sampai satu tahun.copepod hidup bebas berumur antara 6 bulan sampai satu tahun lebih.
Untuk mempertahankan diri terhadap lingkungan buruk, beberapa caponoid dan
harpaticoid air tawar menghasilkan telur dengan cangkang tipis dan telur dorman
dengan cangkang tebal. Jenis air tawar yang lain, ada instar copepodid atau dewasa
melakukan estivasi dengan membungkus diri dengan selubung organic yang keras dan
menjadi siste. Selain untuk mempertahankan diri terhadap lingkungan buruk, telur
dorman atau siste juga merupakan sarana penyebaran keturunan.

Daur hidup calanus.

2.3.2

Reproduksi Cladocera

Mekanisme reprodusi cladocera anomopoda pada umumnya adalah dengan


cara aseksual parthenogenesis. Satu atau lebih individu muda dirawat dengan menempel
pada tubuh induknya. Cladocera dioecious anomopoda, dalam lingkungan yang baik
sepanjang tahun berkembang biak secara parhenogenesis, telur dierami dalam kantung
pengeraman, anak yang dihasilkan selalu betina. Tidak ada stadia larva, sekali bertelur
antara 2 42 butir, tetapi umumnya antara 10 20 butir. Biasanya sekelompok telur
masuk ke dalam kantung pengeraman terjadi tiap usai pergantian kulit.Umumnya
dinding telur lebih tipis tanpa adanya pembuahan.
Telur di erami sekitar 2 hari. Dengan menggerak-gerakan postabdomen ke
belakang, induk betina melepas anak anaknya keluar sudah dalam stadia juvenil
pertama. Pertumbuhan tercepat terjadi pada stadium juvenil ini, di mana setiap kali
setelah molting, ukuran tubuh menjadi hampir 2 kali lipat. Selama juvenil terdapat
sekitar 2 sampai 5 instar, dan dewasa 10 sampai 25 instar tergantung jenisnya.
Umur Cladocera sejak telur masuk ke kantong pengeraman, menetas, juventil,
dewasa sampai mati bervariasi tergantung spesies dan lingkungan. Panjang umur
Daphnia antara 28 33 hari. Menjelang dan setelah molting (pertumbuhan ukuran
panjang mengeluarkan kelompok telur baru dari ovari ke kantung pengeraman). Pada
Cladocera terjadi 4 pristiwa yang berurutan dan berlangsung dengan cepat, antara
beberapa menit sampai beberapa jam, yaitu : melepaskan anak anaknya dari kantung
pengeraman.
Proses reproduksi ini akan berlanjut jika kondisi lingkungannya mendukung
pertumbuhan. Jika kondisi tidak ideal, di musim dingin ada beberapa telur di musim
panas berkembang menjadi jantan. Di musim dingin dinding telurnya lebih tebal

dikelilingi sadel, bisa menahan suhu rendah, kering, kekurangan makanan dan
lingkungan yang keras lainnya. Di kondisi tidak ideal akan dihasilkannya individu
jantan agar terjadi reproduksi seksual (waterman, 1960). Daphnia jantan lebih kecil
ukurannya dibandingkan yang betina. Pada individu jantan terdapat organ tambahan
pada bagian abdominal untuk memeluk betina dari belakang dan membuka carapace
betina, kemudian akan dilindungi lapisan lapisan yang bernama ephipium untuk
mencegah dari ancaman lingkungan sampai kondisi ideal untuk menetas (mokoginta,
2003).
Cara reproduksinya tergantung pada kondisi lingkungan namun kebanyakannya
melakukan aseksual.
Aseksual:
a) Telur tidak dibuahi oleh jantan.
b) Pada Chydorids hanya mereproduksi dua telur sedangkan non chydorids bentuk
clutch menyebabkan peningkatan pada bentuk tubuh.
Seksual :
a) Tergantung pada tempat mereka tinggal melalui fertilisasi
b) Telur dilindungi oleh ephipium
Ephipium ini biasanya lebih besar dari pada karapax dan biasanya berwarna
lebih gelap karena hasil dari pigmentasi melamin

Daur hidup Dhapnia sp.


2.3.3 Reproduksi Ostracoda

Telur yang telah dibuahi dierami dibawah karapas atau dilekatkan pada subtrat
atau tumbuhan air , satu persatu atau berkelompok. Telur menetes menjadi larva
nauplius yang juga mempunyai 2 keping cangkang seperti induknya. Cypridae air tawar
biasanya berkembang biak secara parthenogenesis, dan pada beberapa spesies tidak
pernah terdapat jantan. Ostracoda pria memiliki dua penes , sesuai dengan dua bukaan
genital, atau gonopores pada perempuan . sperma individu sering besar, dan melingkar
dalam testis sebelum kawin; dalam beberapa kasus, sperma uncoiled bisa sampai enam
kali panjang ostracoda laki-laki itu sendiri. Kawin biasanya terjadi selama dipenuhi,
dengan sejumlah besar perempuan berenang untuk bergabung dengan laki-laki.
Benerapa spesies yang sebagian atau seluruhnya parhenogenesis.
Dalam kebanyakan pstracods, telur baik diletakan langsung ke dalam air sebagai
plankton, atau melekat pada vegetasi atau subtract tersebut. Namun,dalam beberapa
spesies, telur merenung di dalam shell, memberi mereka tingkat yang lebih besar
perlindungan . telur menetes menjadi larva nauplius , yang sudah memiliki cangkang
keras.

3.4 Peranan Copepoda, Cladocera, Ostracoda


3.4.1 Peranan Copepoda
Peranan menguntungkan :
Beberapa jenis copepoda telah dikembangkan untuk membudidayakan
khusus di manca negara. Copepoda tersebut termasuk kelompok
harpacticoid dan calanoid. Perairan indonesia kaya akan kehadiran berbagai
jenis copepoda, memiliki peluang besar untuk memilih jenis pakan yang

unggul sebagai pakan alternatif atau pengganti artemia yang sekarang ini
harganya kian melambung, karena selain memiliki nilai nutrisi yang tinggi

jugaena tubuh yang bervariasi sesuai tingkat perkembangan larva ikan.


Copepoda kaya akan protein, lemak, asam amino esensial yang dapat
mempercepat

pertumbuhan,

peningkatan

daya

tahan

tubuh

serta

mencerahkan warna pada udang dan ikan.


Keunggulan copepoda juga telah diakui oelh beberapa peneliti lain, karena
kandungan DHA-nya yang tinggi, dapat menyongkong perkembangan mata
dan meningkatka derajat keseluruhan

hidup larva. Copepoda juga

mempunyai kandungan lemak poar yang lebih tinggi dibandingakan dengan


artemiasehinnga dapat menghasilkan pigmentasi yang lebih baik bagi larva

ikan (Mcevoe dkk., 1998 dalam Umar, 2002.).


Besarnya peranan krustasea bagi sumberdaya peraian karena mendominasi
peairan. Copepoda dan rebon sebagai zooplankton laut mempunyai
kedudukan sangat penting dalam rantai makanan di laut sebagai
penghubung antara fitiplnkton dengan predator. Copepod lebih dominan
sebagai makan ikan laut, sedangkan cladocera di air tawar.

Peranan merugikan :
Kebanyaka sebagai ektoparasit, namun banyak juga endoparasit dalam
tubuh polychaeta. Usus leli laut, saluran pencernaan tunica dan kerang,
bahkan pada crustacea lain. Endoparasit tidak memiliki mulut, dan

makananya langsung di absorbsi dari inang.


Hewan ini juga ada mengganggu seperti teritip, dapat mengotori lunas
kapal, pelampung dan tiang di laut. Sehingga mengurangi kapasitas
kecepatan kapal sampai 30%.

3.4.2 Peranan Cladocera

Cladocera memegang peranan penting dalam mata rantai makanan di perairan


tawar sebagai penghubung antara produsen primer (phytoplankton) dengan larva ikan
dan hewan air lain yang karnivor, oleh sebab itu cladocera sebagai pakan alami
memiliki prospek yang baik untuk dibudidayakan, selain karena nilai gizinya bagus juga
karena pergerakan cladocera yang lambat sehingga mudah ditangkap oleh larva ikan
(Suwignyo. dkk., 2005).

Cladocera bermanfaat sebagai pakan utama ikan dan juga sebagai pemelihara
kualitas air dalam kolam peternakan ikan, dapat di budidayakan sebagai pakan ikan
berkualitas tinggi karena jasad pakan ini mengandung air 90,78 persen.

3.4.3 Peranan Ostracoda


Ostracoda peranan penting dalam mata rantai makanan di perairan tawar sebagai
penghubung antara produsen primer (phytoplankton) dengan larva ikan dan hewan air
lain yang karnivor, dan sebagai pakan alami untuk ikan-ikan kecil.

BAB III
KESIMPULAN
Salah satu jenis zooplankton yang hidup di bumi ini adalah kelompok
Copepoda.Copepoda hidup bebas, benthos dan parasit. Hidup di air laut dan tawar.
Memiliki panjang tubuh2-3 mm. Makanan Copepoda adalah tumbuhan bersel satu,
bakteri, hewan kecil dan detritus.Copepod hidup bernafas dengan permukaan tubuh.
Kelenjar makila merupakan alatekskresi. Tidak ada jantung ataupun pembuluh darah.
Darah beredar dalam hemocoel karenaadanya gerakan otot, apendik saluran pencernaan.
Hanya calanoid yang mempunyai jantungsemacam kantung. Susunan syaraf terpusat,
dan benang syaraf tidak melewati thorax.Dari 10 ordo Copepoda, kami membahas dua
ordo yang hidup di laut, yaitu OrdoCalanoida dan Poecilostomatoida. Pengelompokkan
ordo pada Copepoda didasari oleh perbedaan morfologi. Ordo Calanoida memiliki
antenna yang panjangnya hampir menyamai panjang tubuhnya. Ordo Poecilostomaida
Copepoda mengalami metamorphosis.
Cladocera merupakan zooplankton yang berasal dari nenek moyang
Euphyllopoda yang berubah menjadi neotenic. Cladocera atau cladocerans kecil biasa
disebut air fleas, artinya kaki yang juga berfungsi seperti insang jumlahnya sedikit,

hanya 5 sampai 6 pasang. Mereka membentuk grup monophyletic, yang saat ini dibagi
dalam empat suborders, 11 keluarga, 80 genera, dan sekitar 400 spesies. Yang paling
umum dikenal adalah genus Daphnia (air tawar air fleas), yang merupakan sebagian
besar penelitian di grup ini, Daphnia umumnya digunakan untuk menguji bahan kimia
racun dalam solusi atau pencemaran air. Kelompok Cladocera adalah bagian dari kelas
arthropod air besar, yang crustacea.cladocera merupakan subsumed dalam grup yang
disebut Phyllopoda.
Ostracoda hidup di air tawar maupun air laut. Bergerak dengan dua pasang
antenna , berukuran umumnya kurang dari 1mm , meskipun ada juga yang hampir
2cm. Ostracoda berperan dalam keseimbangan ekosistem sebagai: herbivora dengan
memakan ganggang; karnivora dengan memakan Crustaceakecil dan Annelida;
scavenger dengan memakan bangkai dan detritus.
Ostracoda merupakan subkelas dari Arthropoda. Subkelas Ostracoda ini
memiliki 5 ordo, yaitu Myocopoda, Cladocopa, Podocopa, Platycopa, Palaeocopida.
DAFTAR PUSTAKA
Adi,bagus S.2011. Copepods (Copepoda) Ciri umum, Ciri khusus, Habitat, Penyakit.
http://www.sbg.ac.at. Diakses tanggal 1 Mei 2015.
Anindiastuti, Kadek Ari W. & Spriya, 2002. Budidaya massal zooplankton. Dalam
budidaya fitoplanktondan zooplankton. Balai budidaya laut lampung,dirjen
perikanan budidaya. Dep. Kelautan dan perikanan. Seri budidaya laut 9 : 78-96.
Anonimus. 2011. (Online) Kelas Crustacea http://www.artikelbagus.com. Diakses pada
1 Mei 2015.
Budi.2011.(online)http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/jenis-ciri-ciristruktur-jaringan-tubuh-crustacea.Diakses pada 1 Mei 2015
Cauchie, HM.,Jasper Versal, Mnf., Hoffmann, L. adn Thome, JP. 2002. Potential of
using Daphnia (crustacea). Aquakulture
Clifford, Hugh F. 2007. Aquatic Invertebrates of Alberta : Copepod.

Davis, 1955. The Marine And Fresh Water Plankton. Michigan state university press.
United state of america.
Sutomo.2003.Pengarus

Salinitas

Dan

Jenis

Mikroalga

(chaetoceros

gracilis dan nannochloropsis oculata) terhadap perkembangan naupli dan


pertumbuhan copepoda (tigriopus brevicornis)
Wibisono, M.S. (2005) Pengantar Ilmu Kelautan. Dalam: Plankton, Hal.
155-161. Grasindo :Jakarta

Anda mungkin juga menyukai