Anda di halaman 1dari 57

CRUSTACEA 1

Sarah Syadilah (175080101111011)


Desi Aprilia Dewi P. (175080101111012)
Ryan Nugraha (175080101111014)
Ilham Afandi(175080101111016)
Iswati (175080101111009)
Ryan Nugraha
(175080101111014)

CRUSTACEA 1
Dalam bahasa latin, Crusta
berarti cangkang sehingga
Crustacea dapat disebut sebagai
hewan bercangkang. Crustacea 1 adalah crustacea
yang berukuran kecil terdiri dari
udang sederhana yang
merupakan meroplankton dan
tardigrada.
Udang sederhana terdiri dari
Daphnia sp., Artemia salina,
Teritip, Argulus dan Copepoda. 2
Ilham Afandi
(175080101111016)

Daphnia sp.

Daphnia sp. adalah filum


arthropoda yang hidup secara
umum di perairan tawar.

3
Ilham Afandi
(175080101111016)

Daphnia sp.
Klasifikasi Daphnia sp. adalah :
◈ Filum : Arthropoda
◈ Sub Filum : Mandibulata
◈ Kelas : Crustacea
◈ Ordo : Diplostraca
◈ Famili : Daphnidae
◈ Genus : Daphnia
◈ Spesies : Daphnia Sp 4
Ilham Afandi
(175080101111016)

Anatomi dan Morfologi Daphnia sp.

Daphnia sp. adalah komponen


utama zooplankton air tawar
dengan panjang tubuh antara 0,2 -
3,2 mm. Daphnia sp. mempunyai
bentuk tubuh pipih bilateral.

5
Ilham Afandi
(175080101111016)

Sistem Pencernaan dan Makanan


Daphnia sp.
Daphnia sp. termasuk hewan filter Esophagus
feeder yang biasanya memakan
berbagai macam bakteri, ragi, alga
bersel tunggal, detritus, dan bahan
organik terlarut. Midgut

Anus

6
Ilham Afandi
(175080101111016)

Reproduksi Daphnia sp.


Daphnia sp. berkembangbiak secara
parthenogenesis (bertelur tanpa
kawin).

7
Ilham Afandi
(175080101111016)

Sistem Respirasi dan Eskresi


Daphnia sp.
Daphnia melakukan respirasi
melalui difusi. Organ ekskresi adalah organ maxillary ,
atau shell, kelenjar, disebut demikian
karena loop dari saluran ekskresi dapat
dilihat di dinding karapas.
Beberapa ekskresi juga dapat terjadi
melalui dinding usus, yang mentransfer
zat dari darah ke dalam lumen usus, dari
mana ia lolos ke luar.
8
Ilham Afandi
(175080101111016)

Habitat Daphnia sp.


Habitat Daphnia sp. adalah air tawar
yang tergenang, bagian atas kolom
air,
pH antara 6,5 – 8,5
Salinitas 1,5 ppt
Suhu 18 – 24oC
Oksigen terlarut 3,5 mg/l.
Amoniak 0,35 – 0,61 ppm

9
Ilham Afandi
(175080101111016)

Siklus hidup Daphnia sp.


Daphnia sp. sudah menjadi dewasa
dalam waktu empat hari dengan
umur yang dapat dicapai hanya 12
hari. Setiap satu atau dua hari
sekali, Daphnia sp. akan beranak
29 ekor. Jadi selama hidupnya
hanya dapat beranak tujuh kali
dengan jumlah yang dihasilkan 200
ekor
10
Ilham Afandi
(175080101111016)

Peranan Daphnia sp.


Daphnia sp. sebagai sumber pakan
alami memiliki beberapa keuntungan,
yaitu kandungan nutrisinya tinggi.
persawahan sebagai penghancur
dan memindahkan bahan organik
serta dapat dimanfaatkan sebagai
sumber kitin

11
Sarah Syadilah
(175080101111011)

Artemia salina

Menurut Akhsin, et.al (2014),


Artemia salina merupakan spesies
dari zooplankton yang melayang
dalam air. Artemia salina juga
termasuk ke dalam kelas udang-
udangan (crustacea).

12
Sarah Syadilah
(175080101111011)

KLASIFIKASI
Menurut Mahyuddin (2010) klasifikasi ilmiah
Artemia salina adalah sebagai berikut
Filum               : Anthropoda
Kelas               : Crustacea
Subkelas          : Branchiopoda
Ordo                : Anostraca
Family             : Artemidae
Genus              : Artemia
Spesies            : Artemia salina

13
Sarah Syadilah
(175080101111011)
Anatomi dan morfologi
Artemia salina
Menurut Mudjiman (2008),
1. Kista artemia berbentuk bulat
berlekuk dalam keadaan kering dan
bulat penuh dalam keadaan basah.
Warnanya coklat yang diselubungi
oleh cangkang yang tebal dan kuat.
2. Jika kandungan oksigen optimal,
maka artemia akan berwarna kuning
atau merah jambu. Warna ini bisa
berubah menjadi kehijauan apabila
mereka banyak mengkonsumsi
mikroalga. Pada kondisi yang ideal
seperti ini, artemia akan tumbuh
dengan cepat
14
Sarah Syadilah
(175080101111011)

Pencernaan dan Makanan


Artemia adalah binatang yang sederhana cara
makannya, yaitu dengan menyaring makannya

15
Sarah Syadilah
(175080101111011)

REPRODUKSI Artemia salina


Menurut Yusnita (2010),perkembangbiakan
artemia dengan dua cara, yakni
partenhogenesis dan biseksual.
Menurut Wibowo, et.al (2013), Artemia
berkembang biak dengan cara yang istimewa
yakni dengan cara ovivipar atau cara ovipar.
16
Sarah Syadilah
(175080101111011)

Sistem Respirasi dan Eskresi Artemia salina


Pertukaran gas terjadi secara difusi melalui
permukaan tubuh, terutama pada bagian
ventral di antara karapas dan pada permukaan
kaki yang lebar dan pipih. Kelenjar cangkang
yang terletak di anterior karapas diduga juga
berfungsi sebagai alat ekskresi.
17
Sarah Syadilah
(175080101111011)

SIKLUS HIDUP Artemia salina

18
Ryan Nugraha
Sarah Syadilah
(175080101111014)
(175080101111011)

HABITAT FISIKA KIMIA DAN BIOLOGI


Habitat Fisika
Menurut Kuncoro (2004), Artemia secara umum tumbuh
dengan baik pada kisaran suhu 25–30 °C. Suhu yang optimal
bagi Artemia pada suhu 23 °C. Pada kista yang kering sangat
tahan terhadap suhu yang ekstrem yakni dari -273 oC hingga
100 oC.

19
Ryan Nugraha
Sarah Syadilah
(175080101111014)
(175080101111011)

Habitat Kimia
1. Salinitas.
Artemia merupakan organisme euryhaline
2. Oksigen Terlarut
kandungan oksigen yang baik untuk pertumbuhan Artemia adalah di atas 3,0
mg/l.
3. pH
Artemia dapat tumbuh dengan baik pada pH air yang berkisar antara 7,5–8,5.

20
Sarah Syadilah
(175080101111011)

Habitat Biologi
Menurut Wibowo, et.al. (2013), faktor
biologi kehidupan Artemia yakni keberadaan
makhluk hidup lain seperti bakteri,
fitoplankton, serangga, ubur-ubur, krustacea,
ikan dan juga burung air.

21
Sarah Syadilah
(175080101111011)

Peranan Artemia salina


1. pakan ikan
2. dapat dikulturkan pada berbagai kondisi

22
Ryan
SarahNugraha
Syadilah
(175080101111014)
(175080101111011)

Teritip
Teritip adalah hewan yang
menghabiskan seluruh
hidupnya di lingkungan
perairan laut dan bersifat
menempel permanen pada
substrat ketika sudah
dewasa.

23
SarahNugraha
Ryan Syadilah
(175080101111011)
(175080101111014)

Klasifikasi Teritip
◈ Kingdom : Animalia
◈ Filum : Arthropoda
◈ Subfilum : Crustacea
◈ Kelas : Maxillopoda
◈ Subkelas : Thecostraca
◈ Infrakelas : Cirripedia
◈ Sub ordo : Thoracica

24
Ryan Nugraha
(175080101111014)

Anatomi dan Morfologi


Teritip memiliki 6 tentakel yang digunakan untuk
menangkap makanan yang disebut dengan “cirri”. Morfologi
teritip secara keseluruhan adalah berbentuk silinder dengan
bagian atas mengerucut. Bagian atas adalah lubang
operkulum (opercular orifice) yang merupakan pintu keluar
masuk kaki-kaki teritip untuk mengambil makanan

25
Ryan Nugraha
(175080101111014)

Sistem Pencernaan dan


Makanan Teritip
Makanan teritip berupa plankton Mulut
hewan kecil yang masuk bersama
aliran air kedalam mulut
menggunakan cirri. Kerongkongan

Lambung

Usus Kecil
26

Anus
Ryan Nugraha
(175080101111014)

Reproduksi Teritip

27
Ryan Nugraha
(175080101111014)
Sistem Respirasi dan
Eskresi Teritip
Organ ekskretoris teritip adalah
kelenjar rahang atas.

Struktur pernapasan yang sangat baik ketika


hewan sedang makan, dan air dapat
disirkulasikan keluar masuk rongga mantel
dengan memompa gerakan tubuh ketika cirri
ditarik dan aperture ke luar tidak tertutup
sepenuhnya.

28
Ryan Nugraha
(175080101111014)

Habitat Teritip
Teritip dapat hidup di daerah estuaria
dan marga ini hidup komensal
dengan hewan lain. Teritip hidup
menempel bersama biota-biota lain
seperti alga, hidrozoa, tunikata,
cacing serta moluska.

29
Ryan Nugraha
(175080101111014)

SIKLUS HIDUP
membentuk tubuh
membulat seperti bola
Teritip yang hidup di dalam spons
secara aktif mengebor jaringan spons
kemudian tinggal dan
bermetamorfosis di dalam jaringan
spons. pertumbuhan
memanjang pada
cangkang

memperpanjang 30
cangkang dasar ke
dalam jaringan spons
Ryan Nugraha
(175080101111014)

Peranan Teritip
Hewan teritip ini dikenal sebagai parasit. Namun teritip dapat
dibutuhkan sebagai acuan terhadap kualitas air di sekitarnya .

31
Iswati
(175080101111009)

Argulus sp
Argulus sp merupakan salah satu
organisme parasit yang menyerang
ikan pada bagian luar tubuh
(ektoparasit).

32
Iswati
(175080101111009)

Klasifikasi Argulus
Klasifikasi argulus menurut Poly
(2008) adalah sebagai berikut:
◈ Filum : Arthopoda
◈ Sub filum : Crustacea
◈ Kelas : Maxillopoda
◈ Sub kelas : Branchiura
◈ Ordo : Arguloida
◈ Famili : Argulidae
◈ Genus : Argulus 33
◈ Spesies : Argulus sp.
Iswati
(175080101111009)
Anatomi dan Morfologi
Argulus

34
Iswati
(175080101111009)
Sistem Pencernaan dan
Makanan Argulus
Argulus sp mendapatkan makanan dengan menghisap darah ikan.
Sistem pencernaan terdiri atas mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus.

35
Iswati
(175080101111009)

Reproduksi Argulus
untuk menjadi dewasa spesies ini tinggal dan menghisap darah ikan
selama 5 – 6 minggu. Apabila sudah siap bertelur Argulus sp akan
meninggalkan inangnya.

36
Iswati
(175080101111009)
Sistem Respirasi dan
Eskresi Argulus
Skafognatit (bagian berbentuk sadel)  dari maxilla II bergerak ke depan
dan ke belakang menarik air yang kaya oksigen menuju ke filamen insang. Alat
ekskresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau”
terletak di bagian bawah kepala, anterior esophagus.

37
Iswati
(175080101111009)

Habitat Argulus
Parasit jenis ini merupakan parasit yang dapat ditemukan baik di media air
tawar seperti sungai, danau, waduk maupun di media air payau dan laut.

38
Iswati
(175080101111009)

Siklus hidup Argulus

39
Iswati
(175080101111009)

Peranan
Argulus sp. tidak memiliki peran yang menguntungkan baik bagi perairan
maupun perikanan karena merupakan parasit.

40
Iswati
(175080101111009)

COPEPODA
Copepoda [Copepod = cope = oar
handle/ tangan dayung dan Podos =
foot = oar foot/kaki dayung] yang
berarti zooplankton yang mempunyai
tangan dan kaki dayung.

41
Iswati
(175080101111009)

Klasifikasi Copepoda
◈ Kingdom : Animalia
◈ Filum : Anthropoda
◈ Sub Filum : Crustacea
◈ Kelas: : Maxillopoda
◈ Sub Kelas : Copepoda
◈ Ordo : Calanoid, Harpacticoid, Cylopoid, Gellyloida,
Harpacticoida, Misophrioida, Monstrilloida, Platycopioida,
Poecilostomatoida, Siphonostoida, Argulidae.
42
Iswati
(175080101111009)
Anatomi dan Morfologi
Copepoda
Tubuh copepod dibagi menjadi dua
bagian, yaitu prosomal dan urosomal.
Pada bagian prosomal dibagi menjadi
dua bagian yaitu, cephalotorax dan
abdomen yang lebih kecil
dibandingkan cephalotorax.
Sedangkan urosomal merupakan
bagian segmen thorax ke-7 sampai
ekor.

43
Iswati
(175080101111009)
Sistem Pencernaan dan
Makanan Copepoda
Copepoda planktonik umumnya
bersifat filter feeder dan memakan
fitoplankton.
Maxillae mendorong makanan ke
arah mandibula (rahang), yang
memproses makanan.

44
Iswati
(175080101111009)

Reproduksi Copepoda
Copepoda jantan memegang yang betina dengan antenna pertama atau
kaki renang keempat atau kelima yang berbentuk capit, dan melekatkan
spermatofora pada betina. Sekali kopulasi dapat digunakan untuk
membuahi 7 sampai 13 kelompok telur.

45
Iswati
(175080101111009)
Sistem Respirasi dan
Eskresi Copepoda
Alat respirasi copepoda adalah insang. Kelenjar makila merupakan alat
ekskresi. Tidak ada jantung atau pun pembuluh darah. Darah beredar dalam
hemocoel karena adanya gerakan otot, apendik saluran pencernaan.

46
Iswati
(175080101111009)

Habitat Copepoda
Copepoda dapat ditemukan hampir
di mana-mana mana air tersedia
sebagian besar lebih dari 12.000
spesies yang dikenal hidup di laut.
Beberapa spesies karang adalah host
untuk sampai dengan 8 spesies
copepoda.Seperti flat pasang
mangrove berkerumun dengan
kehidupan copepoda .

47
Iswati
(175080101111009)

Siklus hidup Copepoda

48
Iswati
(175080101111009)

Peranan
Peranan copepoda dalam akuakultur
yaitu sebagai sumber makanan
Copepod juga dapat sebagai
sumber warna alami ikan yaitu
dalam jaring makanan di laut

49
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)

TARDIGRADA
Tardigrada umumnya dikenal sebagai
beruang air atau babi lumut.
Tardigrada dinamakan beruang air
karena memiliki cakar dan cara
berjalan pelan yang menyerupai
beruang.

50
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)
Anatomi dan Morfologi
Tardigrada
Memiliki tubuh imetris bilateral ini
umumnya melebar pada sisi ventral
dan cembung pada sisi dorsal. Tubuh
mereka terdiri dari 5 segmen tubuh
yang agak tidak jelas termasuk
segmen cephalic dan empat segmen
batang masing-masing mendukung
sepasang kaki yang berakhir di kedua
cakar atau digit.

51
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)
Sistem Pencernaan dan
Makanan Tardigrada
Makanan sebagian besar tardigrada
merupakan lumut dan alga. Sebagian
lagi merupakan karnivora.
Sistem pencernaan tardigrada
sangat sederhana di mana
makanan yang udah ditelan
dialirkan ke saluran mirip usus
untuk diserap dan selanjutnya
dibuang sisa-sisanya lewat anus.

52
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)

Reproduksi Tardigrada
Sebagian besar Tardigrada yang
ditemukan manusia berumah dua,
artinya mereka memiliki 2 organ
kelamin sekaligus dalam tubuhnya, Tardigrada sendiri adalah ovipar,
namun hanya salah satu organ yang artinya mereka bertelur.
aktif.

53
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)

Sistem Respirasi
tidak memiliki sistem respirasi atau peredaran darah seperti organisme
kompleks. Sebagai gantinya, mereka bernapas dengan kulit dan menggunakan
tubuh gempalnya untuk memompa cairan tubuh.

54
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)

Habitat
Tardigrada dapat hidup dimana-mana, banyak dari mereka hidup di
samudera, danau dan sungai, mereka juga senang hidup didaratan yang hanya
dikelilingi oleh setetes air. Tardigrade juga mampu hidup di lingkungan
ekstrim.

55
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)

Siklus hidup Tardigrada


Telur yang dikeluarkan Tardigrada
bisa disimpan pada kulit mereka,
sementara pada beberapa spesies
lain telur-telurnya ditaruh begitu saja Tardigrada normalnya hidup antara
di lingkungan sekitarnya. 4 bulan – 1 tahun, namun rentang
umurnya bisa bertambah jauh
lebih panjang ketika melalui ‘fase
koma’

56
Desi Aprilia Dewi P.
(175080101111012)

Peranan Tardigrada
1. memiliki peranan dalam ekosistem sebagai pakan predator
2. masih dikembangkan bahwa protein dari tardigrade ini dapat melindungi DNA
manusia dari radiasi.

57

Anda mungkin juga menyukai