Selasa/10.30/Kelompok 8
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
judul “ Identifikasi Ikan” dengan baik dan lancar. Penulis ucapkan terima kasih
kepada asisten labor ikhtiologi kak Muna Mufidah yang telah membantu penulis
penulis miliki, maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Selamat ariyadin
ii
DAFTAR ISI
ISI Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ............................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
I. PENDAHULUAN
fauna, dan Indonesia mempunyai banyak jenis ikan yang terdapat di laut dan air
terutama pada ikannya. Ikan yang banyak di Indonesia harus di manfaatkan dengan
Ikan merupakan hewan bertulang belakang yang hidup dalam air dan mimiliki
insang yang berfungsi mengambil oksigen yang terlarut dari air dan sirip di gunakan
untuk berenang(adrim,2010)
Kata “sistematika” berasal dari bahasa Latin, yaitu systema. Kata systema
biasa digunakan sebagai suatu cara atau sistem untuk mengelompokan tumbuhan dan
istilah “taksonomi” yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu taxis yang berarti
susunan dan nomos yang berarti hukum. Istilah ini diusulkan oleh Candolle pada
tahun 1813 yang dimaksudkan sebagai teori mengklasifikasikan tumbuhan. Salah satu
bagian dari ilmu taksonomi adalah identifikasi. Identifikasi adalah tugas untuk
taksonomi yang akan menuntun suatu sampel kedalam suatu urutan kunci
dalam kelompok yang mudah dikenal, kemudian ditetapkan ciri-ciri penting dan
senantiasa dicari pembeda yang tetap antara kelompok itu, kemudian diberi nama
ilmiah. Identifikasi penting artinya bila ditinjau dari sudut ilmiah seluruh urutan
pekerjaan selanjutnya sangat bergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu
spesies.
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui klasifikasi dari
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah gar mahasiswa mampu mengetahui
cara melakukan mengidentifikasi dari semua spesies ikan baik dari perairan laut
Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang kebanyakan. Saat identifikasi
hanya mengandalkan pola warna (colour pattern) hal ini tidak dapat dijadikan sebagai
acuan, mengingat warna dapat saja berubah berdasarkan atas umur individu, maupun
kondisi phisiologis dari ikan tersebut. Karakter penting untuk identifikasi ikan juga
meliputi jumlah dari spine,dan rays pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang
linea lateralis, bentuk kepala, bentuk sirip, dan lain sebagainya (Taufik, 2011).
pada setiap nomor terdapat lebih dari dua alternatif atau dari dua pernyataan yang
berbeda. Pengidentifikasi diharuskan memilih salah satu alternatif yang sesuai dengan
ciri spesies ikan. Jika alternatif pertama tidak sesuai maka diharuskan memilih pada
alternatif yang lainnya pada nomor terpilih berikutnya terdapat 2 alternatif. Seperti
apa yang telah dikerjakan pada nomor sebelumnya, pada nomor ini pun kita harus
memilih alternatif yang sesuai dengan ciri spesies ikan yang sedang diidentifikasi.
Identifikasi dimulai dari kunci untuk menetapkan subordo dan seterusnya sampai
berikut : (1) Penggunaan kunci pendahuluan untuk mencari sub-kelas, ordo dan
4
familia; (2) Penggunaan kunci untuk mencari genus dan species, apabila dapat
memperoleh monografi atau publikasi fauna yang mutakhir; (3) Pencocokan atau
penyesuaian dengan katalog dan bibliografi (sumber literatur) lain yang diterbitkan
paling mutakhir; (4) Pencocokan dengan deskripsi yang asli; dan (5) Pembandingan
mengidentifikasi suatu spesies. Identifikasi ini ditinjau dari segi ilmiah, sebab seluruh
pekerjaan berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu
spesies yang sedang diteliti. Dalam melakukan identifikasi ikan, buku kunci
dalam identifikasi. Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang
Antara lain yaitu, jumlah sirip, panjang sirip, tinggi badan, lebar badan, bentuk sisik,
bentuk mulut dan ekor, serta masih banyak lagi karakteristik yang dapat diamati
diperoleh klasifikasi ikan secara lebih cepat dan mudah (Rifai, 1983).
(SL), panjang total (TL), panjang sebelum sirip punggung, panjang sebelum sirip
Data meristik yang dihitung meliputi jumlah sisik pada bagian tubuh tertentu
dan jumlah jari-jari sirip, diantaranya jumlah sisik pada gurat sisi, jumlah sisik
sebelum sirip punggung, jumlah sisik melintang badan, jumlah sisik pada pangkal
ekor; jumlah jari-jari pada sirip punggung, sirip dubur, sirip dada dan yang lainnya
(Haryono, 2009).
6
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 18 April 2019 jam 10.30-12.30 WIB
Universitas Riau.
Adapun alat alat yang dugunakan pada praktikum yaitu nampan, buku saanin.
Adapun bahan yang di gunakan pada saat praktikum yaitu ikan Baung (Mystus
nemurus).
objek secara lansung oleh peneliti, sehingga peneliti dapat memberikan gambaran
4.1 Hasil
Berikut adalah klasifikasi ikan sepat siam menurut (Saanin, 1968) sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Siluriformes
Famili : Bagridae
Genus : Mystus
Berikut merupakan gambar ikan sepat siam yang diamati pada saat praktikum:
4.2 Pembahasan
bilateral simetris, memiliki bentuk tubuh badan pipih dan bentuk kepala picak,
memiliki bentuk mulut terminal, memiliki sungut, memiliki siril dorsal, ventral,
ikan baung memiliki bentuk mulut non pectactile, yaitu mulut tidak dapat si
sembulkan ke depan, memiliki bentuk ukuran mulut sedang, ikan baung terdapat
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil praktikum mengenai identifikasi ikan yaitu ikan
baung hidup di peraiaran air tawar. Memiliki sirip punggung, sirip ekor terpisah
dengan sirip perut, memiliki sungut, posisi sirip dada dibawah linea lateralis.
5.2 Saran
Agar pratikum ikhtiologi yang dapat berjalan dengan baik dan lancar maka
pratikumnya supaya apabila terjadi kekeliruan langsung dapat dibantu oleh asisten
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin, I.A. 2014. Ikhtiologi ikan dan segala aspek kehidupannya. Depublisher.
Yogyakarta
Rajabnadia, L. Abdul. 2009. Buku Ajar Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Haluoleo. Kendari
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan 1 dan ikan 2. Balai
penyelidikan perikanan. Jakarta.
LAMPIRAN
12