KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena atas
dosen mata kuliah Ikhtiologi serta para asisten yang telah membantu penulis
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberi manfaat kepada penulis
DAFTAR ISI
Isi Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 7
1.2. Tujuan dan Manfaat ................................................................... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 9
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat ..................................................................... 12
3.2. Bahan dan Alat ........................................................................... 12
3.3. Metode Praktikum ...................................................................... 12
3.4. Prosedur Praktikum .................................................................... 12
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Praktikum .......................................................................... 13
4.2. Pembahasan ................................................................................. 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 16
5.2. Saran ........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)………………………………. 13
2. Ikan Barakuda (Sphyraena barracuda) ………………………… 15
4
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat-alat dan bahan praktikum .............................................................. 19
5
I. PENDAHULUAN
Dunia ikan dapat dibagi dalam dua bagian grup yaitu ikan yang tidak
berahang (Agnatha) dan ikan yang Berahang (Gnathostomata). Kedua grup ikan
tersebut kemudian dikelompokkan dalam tiga kelas utama, yaitu kelas Cephalospi
sebagian besar terbuat dari pada tulang, mempunyai tutup insang. Sisik biasanya
dari jenis cycloid dan ctenoid berupa keping-keping tulang tipis. Osteichthyes
dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu : Palaeopterygii, terdiri dari ikan –
ikan yang primitif, dan Neopterygii terdiri dari ikan – ikan yang modern, yaitu
Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air, bernafas dengan insang,
bergerak dengan sirip, bersifat poikiloterm dan memiliki linnea lateralis. Pada
bagian morfologi ikan, dapat dilihat secara jelas dan dapat dibedakan langsung
bagian-bagian tubuhnya. Ditinjau dari morfologinya, tubuh ikan dibagi atas tiga
bagian, yakni kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal). Bagian kepala
yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga hingga ujung operkulum (tutup
insang) paling belakang. Pada ikan bentuk tubuh setiap individu ikan sangat
dipengaruhi oleh sistem rangka, sistem otot dan habitat dimana ikan hidup karena
angsur, mulai dari larva hingga dewasa sehingga bentuknya menyerupai bentuk
induknya. Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan
6
bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat
Ikan hidup dibeberapa habitat yaitu: tawar, payau, dan laut dengan
ikan, namun belum ada informasi lebih akurat dan efektif tentang ikan tersebut
dilihat dari bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, dan bentuk ekor,
serta habitat masing-masing ikan tersebut. Berdasarkan hal di atas penulis tertarik
Ikan Berbeda”
Spesies Ikan Berbeda” adalah untuk mengetahui beberapa bentuk ikan air
tawar maupun ikan air laut yang dilihat dari morfologinya, serta melatih
tentang beberapa jenis ikan yang disediakan oleh laboratorium, Serta untuk
terdapat 7.000 jenis baik ikan laut maupun tawar.Untuk menentukan berapa
hal yang mudah karena memerlukan suatu metoda, peralatan tertentu (kaliper,
kaca pembesar, mikroskup, dan lainnya); buku atau pustaka mengenai taksonomi,
Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai
dengan empat puluh ribu spesies yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat
ribu diantaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan
tawar.Jumlah spesies ikan yang tercatat di daerah Riau diperkirakan mencapai tiga
ratus spesies ikan.Dari jumlah tersebut antara spesies yang satu dengan yang
lainnya sudah tentu memiliki beberapa kesamaan dan identifikasi, yang pada
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk
luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk
luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
8
satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Panjang total (TL) diukur
(premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan
sirip ekor.Panjang kepala (HL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir
(Jeffri, 2010).
sama. Identifikasi Ikan mungkin menjadi cukup sulit dilakukan oleh orang
ini tidak dapat dijadikan sebagai acuan, mengingat warna dapat saja berubah
berdasarkan atas umur individu, maupun kondisi phisiologis dari ikan tersebut.
Karakter penting untuk identifikasi ikan juga meliputi jumlah dari spine,dan rays
pada sirip yang berbeda, jumlah sisik sepanjang linea lateralis, bentuk kepala,
berumur 550 juta tahun yang lalu dan sekarang tinggal 50 spesies. Karakteristik
ikan ini tidak memiliki sirip-sirip yang berpasangan tetapi memiliki satu dua sirip
9
adanya tulang rawan dan tidak mempunyai sisik , termasuk kelas primitif umur
450 juta tahun yang lalu dan sekarang tinggal 300 spesies. Misalnya ikan pari dan
ikan hiu. Kelas Osteichthtyes meliputi ikan teleostei yang merupakan ikan tulang
sejati, merupakan ikan kelompok terbesar jumlahnya dari seluruh ikan yaitu
melebihi 20.000 spesies dan ditemukan pada 300 juta tahun lalu (Barus dan Hesti,
2006).
Sirip pada ikan umumnya ada yang berpasangan ada yang tidak.Sirip
punggung, sirip ekor, dan sirip dubu disebut sirip tunggal atau sirip tidak
sirip ekor dapat dibedakan berdasarkan bentuk sirip tersebut. Bentuk-bentuk sirip
ekor yang simetris yaitu bentuk membulat,bentuk persegi atau tegak, bentuk
sedikit cekung atau berlengkuk tunggal, bentuk bulan sabit, bentuk bercagak,
Kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam yang disebut
tubuhnya.Lendir berguna untuk mengurangi gesekan dengan air agar ikan dapat
beranang lebih cepat, mencegah infeksi, menutup luka, sebagai lapisan semi
permiable yang menghambat masuk keluarnya air melalui kulit (Rahardjo dkk,
2011).
10
bedah, penggaris, alat tulis, tisu dan serbet. Sedangkan bahan yang digunakan
pada praktikum Pengenalan Morfologi Spesies Ikan Berbeda yaitu Ikan Nila dan
Ikan Barakuda.
secara langsung. Dimana data dan informasi yang dibutuhkan didapat serta
penuntun praktikum. Pada sudut kiri atas gambar, buat klasifikasi ikan dari Kelas
sampai Spesies. Pada lembar gambar selanjutnya lengkapi dengan deskripsi ikan
yang anda gambar, mulai dari bentuk tubuh ikan; posisi dan bentuk mulut; ukuran
rostrum (moncong); kondisi bibir; posisi mata; sisik pada tubuh; linea lateralis;
4.1. Hasil
Ikan Nila adalah sejenis ikan air tawar yang mempunyai nilai konsumsi
cukup tinggi dan banyak terdapat di perairan Indonesia. Ikan nila berasal dari
Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah tersebar ke
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Ikan barakuda adalah jenis ikan laut yang terdapat di hampir semua lautan
tropis kecuali Samudera Pasifik Timur. Banyak ditemukan pada lepas pantai dan
perairan pantai sekitar karang, dermaga, bangkai kapal tenggelam, Gosong Pasir
dan Padang Lamun. Terkadang anakan ikan barakuda suka terlihat mengumpul
menjadi satu dengan kumpulan anakan ikan kecil yang laingnya, dimana ada
kawanan ikan kecil berkumpul disitulah anakan ikan barakuda suka terlihat
bergerombol.
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Sphyraenidae
Genus : Sphyraena
4.2. Pembahasan
tubuh bilateral simetris dan pipih compressed. Memiliki linea lateralis, memiliki
tutup insang, bentuk mulut inferior, mata terletak di sisi kanan kiri daerah kepala,
memiliki sirip punggung memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian
atas sirip ekor. Memiliki adifose fin, finlet, scute, keel, sirip ekornya berpinggiran
tegak.
bentuk tubuh berbentuk panah atau sagitiform, memiliki gigi yang besar dan tajam
seperti pisau. bentuk mulut terminal, memiliki tutup insang yang berada di daerah
kepala belakang mata, memiliki linea lateralis berbentuk lurus, memiliki adifose
fin, tidak memiliki finlet, tidak memiliki scute, tidak memiliki keel, sirip ekor
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pratikum kali ini dapat disimpulkan bahwa sampel ikan yang di
peroleh dari Laboratorium menunjukkan identifikasi ikan dapat dilihat dari bentuk
tubuh, bentuk mulut, linea lateralis, jenis-jenis sirip, dan bentuk ekor serta habitat
nya terdapat keanekaragaman . Keanekaragaman jenis ikan itu bisa kita lihat dari
bentuk morfologinya maupun ciri-cirinya dan klasifikasi dari pada ikan itu sendiri.
Gnathostomata.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Haryono. 2009. Buku Panduan Lapangan: Ikan Perairan Lahan Gambut. Penerbit
LIPI Press. Jakarta.
Kottelat M., Whitten AJ, Kartikasari SN, Wiroatmadja S. 1993. Ikan Air
TawarIndonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Jerman: Periplus Edition. 377
hal.
LAMPIRAN
17