Anda di halaman 1dari 14

DESKRIPSI IKAN LAYANG BIRU

(Decapterus macarellus)

DISUSUN OLEH:

NUSKI FITER

(1621160091)

Kelas : IV C

Dosen Pembimbing : Drs. Nurwiyoto

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2018
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikannya. Tanpa pertolongan -Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda kita tercipta yakni Nabi Muhammad SAW.

Kami juga berterima kasih pada Bapak Drs.Nurwiyoto selaku dosen


pembimbing mata kuliah Biologi Laut yang telah memberikan tugas ini kepada
kami. Dan terima kasih pula kepada seluruh anggota kelompok yang telah
berperan aktif dalam menyelesaikan tugas makaalah ini

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun makalah ini memilki kelebihan dan kekurangan,
penyusun membutuhkan kritik saran dari pembaca yang membangun Terima

kasih

Bengkulu, 25 Mei 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................1
C. Tujuan.........................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah Taksonomi......................................................2
2. Struktur tubuh dan Fungsi .........................................3
3. Habitat dan distribusi ..................................................4
4. Pertumbuhan dan Perkembangan................................5
5. Manfaat dan Nilai Ekonomi........................................7
6. Gambar Ikan Layang Biru...........................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemanfaatan sumber daya ikan layang di daerah ini masih dilakukan


dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun yang
belum dibarengi dengan upaya pengelolaan yang memadai.

Kondisi tersebut mendorong upayapemanfaatan sumber daya ikan layang


secara kontinu berupa intensitas penangkapan ikan di perairan pantai dengan tuju
an untuk meningkatkan produksi tanpa berpikir pada kelestarian sumber daya ikan
dan kelanjutan penangkapannya. Indikasi tersebut dapat diamati dari produksi
ikan layang yang semakin meningkat setiap tahunnya,sebaliknya produktivitas
alat tangkap yang digunakan dalam mengeksploitasi sumber daya ikan layang
semakin menurun. Hal ini merupakan ciri – ciri kecenderungan gejala tangkap
lebih untuk kepentingan pengelolaan suatu sumber daya perikanan diperhatikan
kajian yang komprehensif, diantaranya menyangkut deskripsi, habitat, distribusi,
dari ikan layang biru (Decapterus macarellus).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah takasonomi ikan layang biru?
2. Bagaimanakah struktur tubuh dan fungsi pada ikan layang biru?
3. Dimana habitat dan distribusi ikan layang biru?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ikan layang biru?
5. Apa saja manfaat dan nilai ekonomi dari ikan layang biru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah taksonomi ikan layang biru
2. Untuk mengetahui dan memahami struktur tubuh dan fungsi pada
ikan layang biru
3. Untuk mengetahui habitat dan distribusi ikan layang biru
4. Untuk memahai pertumbuhan dan perkembangan ikan layang biru
5. Untuk mengetahui manfaat dan nilai ekonomi ikan layang biru
1
BAB II

PEMBAHASAN

a) Sejarah Taksonomi Ikan Layang Biru

Klasifikasi Ikan Layang Biru

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Perciformes

Famili : Carangidae

Genus : Decapterus

Spesies : D.macarellus

2
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah satu komunitas perikanan
pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan yang tergolong suku Carangidae ini
bisa hidup bergerombol. Ukurannya sekitar 15 cm meskipun ada pula yang bisa
mencapai 25 cm. Ciri khas yang sering dijumpai pada ikan layang ialah
terdapatnya sirip kecil (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur dan
terdapat sisik berlinginyang tebal (lateral scute) pada bagian garis sisi (lateral line)
(Nontji,2002)

b) Struktur Tubuh Dan Fungsi Pada Ikan Layang Biru

Layang biru (Decapterus macarellus) adalah adalah sejenis ikan lautt


anggota suku Carangidae. Menyebar di perairan tropika di seluruh dunia, ikan
yang bertubuh mirip makerel ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai mackerel
scad.Ikan yang bertubuh kecil-sedang, ramping memanjang dan hampir bulat-
torak, mirip cerutu. Panjang tubuh maksimal mencapai 32 cm TL (total length)
atau 30 cm FL (fork length), namun umumnya sekitar 26 cm saja . Catatan lain
menyebutkan rekor layang biru sepanjang 46 cm

Mata terlindungi oleh pelupuk lemak yang bening, yang berkembang


sempurna menutup seluruh bagian mata; terkecuali pada suatu celah vertikal yang
berpusat pada pupil mata. Sisik-sisik di atas kepala yang terdepan segaris dengan
tepi anterior dari pupil.

Pada ikan dewasa, membran (katup) mulut di rahang atas jelas berwarna
putih.Ujung belakang tulang rahang atas lurus rata di sebelah atas, serta agak
membundar dan sedikit miring di bagian bawah. Kedua-dua rahang tanpa gigi.
Sisir saring (termasuk yang rudimen) berjumlah 10-13 di lengan atas dan 34-41 di
lengan bawah lengkung insang yang pertama; totalnya antara 45-54 buah. Tepi
cleithrum (gelangan bahu) dengan dua tonjolan (papillae), tonjolan yang bawah
berukuran lebih besar

3
Sirip punggung pertama dengan VIII jari-jari keras (duri); terpisah jauh
dari sirip punggung kedua yang tersusun oleh I duri dan 31-37 jari-jari lunak,
termasuk finlet.

Sirip dubur pertama terdiri dari II duri; segera diikuti oleh sirip dubur
kedua yang terdiri dari I duri dan 27-31 jari-jari lunak, termasuk finlet. Ujung
belakang sirip punggung dan sirip dubur kedua membentuk finlet (sirip kecil)
yang jelas terpisah. Sirip dada pendek, sekitar 58-72% dari panjang kepala.

Gurat sisi dengan sisik-sisik yang berderet agak melengkung di bagian


depan dan lurus di belakang dekat ekor. Sejumlah 58-75 sisik kecil berada pada
bagian depan yang melengkung itu, dan 18-39 sisik kecil diikuti oleh 24-40 sisik
keras (perisai, scutes) pada bagian belakang yang lurus. Tak ada sisik keras di
bagian depan. Jumlah keseluruhan sisik dan perisai itu 110-138 buah, tidak
termasuk sisik-sisik yang berada di sirip ekor.

Dalam keadaan hidup, punggungnya berwarna hijau kebiruan, dan


keperakan di bagian bawah tubuh. Sebuah bintik hitam terdapat di bagian atas
belakang tutup insang. Sirip ekor kuning-hijau, sirip punggung kehitaman di
ujungnya, sirip dubur dan perut berwarna pucat atau keputihan.

c) Distribusi dan Habitat

Ikan layang biru terutama menyebar di wilayah tropika. Wilayah-wilayah


perairan FAO di mana ikan ini biasa ditemukan, di antaranya, adalah perairan-
perairan Samudera Hindia bagian barat dan timur; Samudera Pasifik barat dan
timur bagian tengah; Samudera Atlantik utara dan tengah; serta Laut Tengah dan
Laut Hitam.

4
Kawasan Samudera Hindia, ikan ini menyebar mulai dari pesisir Afrika
Selatan, Kepulauan Maskarena, Kepulauan Seychelles, Laut Merah, Teluk Aden,
dan Srilanka; namun tidak di Teluk Persia. Di perairan Indo-Pasifik Barat, layang
biru ditemukan di laut-laut pedalaman Nusantara, ke timur hingga Kepulauan
Marquesas, ke utara hingga Jepang selatan, dan ke selatan hingga perairan
Australia. Di wilayah Pasifik timur, jenis ini didapati di Teluk Kalifornia, pesisir
Ekuador, dan sekitar P. Revillagigedo.

Di Atlantik barat, ikan layang biru didapati di perairan sekitar Nova


Scotia dan Bermuda, ke selatan hingga Rio de Janeiro, meskipun tampaknya agak
jarang dijumpai di Teluk Meksiko. Di Atlantik timur, ikan ini tercatat dari
perairan St. Helena, Pulau Ascension, dan Cape Verde. Juga di Teluk Guinea,
Kepulauan Azores, dan Madeira

Layang biru juga didapati pada perairan ugahari hingga kedalaman 400
m. Ikan ini menyukai perairan yang jernih, dan acap ditemukan di sekitar pulau
Meskipun ikan ini biasa ditemukan dekat permukaan, layang biru juga kerap
tertangkap pada kedalaman 40 hingga 200 m

d) Pertumbuhan dan Perkembangan

Reproduksi ikan merupakan suatu peristiwa pertemuan gamet ikan jantan


dan betina yang bertujuan untuk pembuahan telur oleh spermatozoa. Pada
umumnya reproduksi atau pembuahan terjadi di luar tubuhnya yang disebut
fertilisasi eksternal. Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan
keturunan sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya (Fujaya,
2004).Menurut widodo (1991) dalam Pralampita et al., (2002), reproduksi
merupakan suatu proses perkembangbiakan jenis ikan sebagai upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.

5
Dalam memanfaatkan dan mengelola suatu sumberdaya ikan harus
memperhitungkan dan mempertimbangkan proses perkembangbiakan dalam
rangka untuk mencegah kepunahan sumberdaya tersebut salah satu aspek
reproduksi yang penting dalam pengelolaan sumberdaya ikan adalah tingkat
kematangan gonad (TKG).

Tingkat perkembangan gonad adalah tahap perkembangan gonad


sebelum dan sesudah ikan berpijah. Fase reproduksi ikan ditandai dengan adanya
perubahan dan perkembangan organ reproduksi ikan. Perubahan morfologi organ
reproduksi ikan mudah dikenali, oleh karena itu dapat digunakan sebagai
indikator tingkat kematangan kelamin yang dikenal dengan istilah tingkat
perkembangan gonad.

Komposisi tingkat perkembangan gonad diperlukan untuk mengetahui


perbandingan antara ikan yang belum atau sudah matang gonad, sebelum mijah
atau sudah mijah dan waktu memijah (Effendie, 1979 ).

Pertumbuhan ikan layang biru (D. macarellus) betina lebih cepat dari
pada ikan jantan dan keduanya mencapai panjang gonad maksimum pada usia 4
tahun. Pola pertumbuhan bersifat alometrik.Menurut Suwarso dan Hariarti (1998),
bahwa dari variasi indeks kematangan gonad menurut ukuran dan tingkat
kematangan gonad diketahui pemijahan ikan layang biru berlangsung relatif lama
dan bersifat sebagian – sebagian.

Peningkatan jumlah ikan betina yang matang gonad selalu diikuti dengan
peningkatan jumlah ikan layang biru jantan. Hal tersebut memberi peluang yang
cukup baik bagi induk – induk ikan layang biru untuk melakukan perkawainan.

Jumlah ikan layang biru yang matang gonad pada berbagai ukuran
panjang tubuh menunjukkan bahwa ikan layang biru jantan maupun betina
mencapai kematangan gonad pertama kali pada ukuran panjang total rata- rata
258mm.

6
Saat pertama kali ikan mencapai kematangan gonad di pengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya, spesies, umur ikan, ukuran dan kemampuan adaptasi
ikan terhadap lingkungan (faktor internal) serta makanan, suhu dan arus (faktor
eksternal). Perbedaan ukuran ikan pada saat pertama kali matang gonad tidak
sama disebabkan oleh perbedaan strategi terhadap atau pola adaptasi ikan itu
sendiri (Bal & Rao,1984; Schultz, 1990; Zahid & Simanjuntak,2009)

Ikan layang biru yang tertangkap didominasi oleh ikan yang berukuran
yang lebih kecil dari pada ukuran pertama kali matang gonad. Dengan
tertangkapnya ikan layang biru betina yang matang gonad pada berbagai ukuran
mulai dari ukuran yang terkecil sampai ukuran yang besar memberikan petunjuk
bahwa ikan- ikan tersebut bertelur dan memijah lebih dari satu kali dalam
hidupnya.

e) Manfaat dan nilai ekonomi

Ikan layang biru memiliki nilai yang cukup penting dalam perikanan
tangkap dan olahraga memancing di laut. Di banyak tempat, ikan ini ditangkap
sebagai ikan konsumsi, meskipun diketahui pula bahwa layang biru kemungkinan
dapat membawa ciguatera, yakni penyakit akibat toksin (dari alga yang dimakan
ikan) yang terkandung pada daging ikan. Layang biru juga acap dimanfaatkan
sebagai ikan umpan untuk memancing kerapu, kuweh besar, dan beberapa jenis
yang lain. Ikan ini biasanya ditangkap dengan menggunakan pukat cincin dan
pukat harimau.

7
Gambar Ikan layang biru (Decapterus macarellus)

Gambar 1.Bagian Sekitar Ekor

Gambar 2. Bagian Kepala

Gambar 3. Bagian Punggung

8
Gamba 4. bagian Perut

Gambar 5. Secara keseluruhan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah satu komunitas perikanan


pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan yang tergolong suku Carangidae ini
bisa hidup bergerombol. Ukurannya sekitar 15 cm meskipun ada pula yang bisa
mencapai 25 cm. Ciri khas yang sering dijumpai pada ikan layang ialah
terdapatnya sirip kecil (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur dan
terdapat sisik berlinginyang tebal (lateral scute) pada bagian garis sisi (lateral line)
(Nontji,2002)

Layang biru (Decapterus macarellus) adalah adalah sejenis ikan lautt


anggota suku Carangidae. Menyebar di perairan tropika di seluruh dunia, ikan
yang bertubuh mirip makerel ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai mackerel
scad.Ikan yang bertubuh kecil-sedang, ramping memanjang dan hampir bulat-
torak, mirip cerutu. Panjang tubuh maksimal mencapai 32 cm TL (total length)
atau 30 cm FL (fork length), namun umumnya sekitar 26 cm saja. Catatan lain
menyebutkan rekor layang biru sepanjang 46 cm

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Layang biru (diakses 20 Desember 2017)

11

Anda mungkin juga menyukai