(Decapterus macarellus)
DISUSUN OLEH:
NUSKI FITER
(1621160091)
Kelas : IV C
2018
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga dapat menyelesaikannya. Tanpa pertolongan -Nya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda kita tercipta yakni Nabi Muhammad SAW.
kasih
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................1
C. Tujuan.........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah Taksonomi......................................................2
2. Struktur tubuh dan Fungsi .........................................3
3. Habitat dan distribusi ..................................................4
4. Pertumbuhan dan Perkembangan................................5
5. Manfaat dan Nilai Ekonomi........................................7
6. Gambar Ikan Layang Biru...........................................8
A. Kesimpulan...........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah takasonomi ikan layang biru?
2. Bagaimanakah struktur tubuh dan fungsi pada ikan layang biru?
3. Dimana habitat dan distribusi ikan layang biru?
4. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan ikan layang biru?
5. Apa saja manfaat dan nilai ekonomi dari ikan layang biru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah taksonomi ikan layang biru
2. Untuk mengetahui dan memahami struktur tubuh dan fungsi pada
ikan layang biru
3. Untuk mengetahui habitat dan distribusi ikan layang biru
4. Untuk memahai pertumbuhan dan perkembangan ikan layang biru
5. Untuk mengetahui manfaat dan nilai ekonomi ikan layang biru
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Decapterus
Spesies : D.macarellus
2
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah satu komunitas perikanan
pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan yang tergolong suku Carangidae ini
bisa hidup bergerombol. Ukurannya sekitar 15 cm meskipun ada pula yang bisa
mencapai 25 cm. Ciri khas yang sering dijumpai pada ikan layang ialah
terdapatnya sirip kecil (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur dan
terdapat sisik berlinginyang tebal (lateral scute) pada bagian garis sisi (lateral line)
(Nontji,2002)
Pada ikan dewasa, membran (katup) mulut di rahang atas jelas berwarna
putih.Ujung belakang tulang rahang atas lurus rata di sebelah atas, serta agak
membundar dan sedikit miring di bagian bawah. Kedua-dua rahang tanpa gigi.
Sisir saring (termasuk yang rudimen) berjumlah 10-13 di lengan atas dan 34-41 di
lengan bawah lengkung insang yang pertama; totalnya antara 45-54 buah. Tepi
cleithrum (gelangan bahu) dengan dua tonjolan (papillae), tonjolan yang bawah
berukuran lebih besar
3
Sirip punggung pertama dengan VIII jari-jari keras (duri); terpisah jauh
dari sirip punggung kedua yang tersusun oleh I duri dan 31-37 jari-jari lunak,
termasuk finlet.
Sirip dubur pertama terdiri dari II duri; segera diikuti oleh sirip dubur
kedua yang terdiri dari I duri dan 27-31 jari-jari lunak, termasuk finlet. Ujung
belakang sirip punggung dan sirip dubur kedua membentuk finlet (sirip kecil)
yang jelas terpisah. Sirip dada pendek, sekitar 58-72% dari panjang kepala.
4
Kawasan Samudera Hindia, ikan ini menyebar mulai dari pesisir Afrika
Selatan, Kepulauan Maskarena, Kepulauan Seychelles, Laut Merah, Teluk Aden,
dan Srilanka; namun tidak di Teluk Persia. Di perairan Indo-Pasifik Barat, layang
biru ditemukan di laut-laut pedalaman Nusantara, ke timur hingga Kepulauan
Marquesas, ke utara hingga Jepang selatan, dan ke selatan hingga perairan
Australia. Di wilayah Pasifik timur, jenis ini didapati di Teluk Kalifornia, pesisir
Ekuador, dan sekitar P. Revillagigedo.
Layang biru juga didapati pada perairan ugahari hingga kedalaman 400
m. Ikan ini menyukai perairan yang jernih, dan acap ditemukan di sekitar pulau
Meskipun ikan ini biasa ditemukan dekat permukaan, layang biru juga kerap
tertangkap pada kedalaman 40 hingga 200 m
5
Dalam memanfaatkan dan mengelola suatu sumberdaya ikan harus
memperhitungkan dan mempertimbangkan proses perkembangbiakan dalam
rangka untuk mencegah kepunahan sumberdaya tersebut salah satu aspek
reproduksi yang penting dalam pengelolaan sumberdaya ikan adalah tingkat
kematangan gonad (TKG).
Pertumbuhan ikan layang biru (D. macarellus) betina lebih cepat dari
pada ikan jantan dan keduanya mencapai panjang gonad maksimum pada usia 4
tahun. Pola pertumbuhan bersifat alometrik.Menurut Suwarso dan Hariarti (1998),
bahwa dari variasi indeks kematangan gonad menurut ukuran dan tingkat
kematangan gonad diketahui pemijahan ikan layang biru berlangsung relatif lama
dan bersifat sebagian – sebagian.
Peningkatan jumlah ikan betina yang matang gonad selalu diikuti dengan
peningkatan jumlah ikan layang biru jantan. Hal tersebut memberi peluang yang
cukup baik bagi induk – induk ikan layang biru untuk melakukan perkawainan.
Jumlah ikan layang biru yang matang gonad pada berbagai ukuran
panjang tubuh menunjukkan bahwa ikan layang biru jantan maupun betina
mencapai kematangan gonad pertama kali pada ukuran panjang total rata- rata
258mm.
6
Saat pertama kali ikan mencapai kematangan gonad di pengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya, spesies, umur ikan, ukuran dan kemampuan adaptasi
ikan terhadap lingkungan (faktor internal) serta makanan, suhu dan arus (faktor
eksternal). Perbedaan ukuran ikan pada saat pertama kali matang gonad tidak
sama disebabkan oleh perbedaan strategi terhadap atau pola adaptasi ikan itu
sendiri (Bal & Rao,1984; Schultz, 1990; Zahid & Simanjuntak,2009)
Ikan layang biru yang tertangkap didominasi oleh ikan yang berukuran
yang lebih kecil dari pada ukuran pertama kali matang gonad. Dengan
tertangkapnya ikan layang biru betina yang matang gonad pada berbagai ukuran
mulai dari ukuran yang terkecil sampai ukuran yang besar memberikan petunjuk
bahwa ikan- ikan tersebut bertelur dan memijah lebih dari satu kali dalam
hidupnya.
Ikan layang biru memiliki nilai yang cukup penting dalam perikanan
tangkap dan olahraga memancing di laut. Di banyak tempat, ikan ini ditangkap
sebagai ikan konsumsi, meskipun diketahui pula bahwa layang biru kemungkinan
dapat membawa ciguatera, yakni penyakit akibat toksin (dari alga yang dimakan
ikan) yang terkandung pada daging ikan. Layang biru juga acap dimanfaatkan
sebagai ikan umpan untuk memancing kerapu, kuweh besar, dan beberapa jenis
yang lain. Ikan ini biasanya ditangkap dengan menggunakan pukat cincin dan
pukat harimau.
7
Gambar Ikan layang biru (Decapterus macarellus)
8
Gamba 4. bagian Perut
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11