EKOLOGI PERAIRAN
OLEH :
ASMAN TOKASE
I1C1 18 065
OLEH :
ASMAN TOKASE
I1C1 18 065
Laporan Lengkap : Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Mata Kuliah
Ekologi Perairan
Kelompok : II (Dua)
Mengetahui,
Koordinator Mata Kuliah
Ekologi Perairan
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nya,
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian
Ekologi Perairan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, maka melalui
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang
tua penulis, karena dengan do’a dan dukungan mereka penulis dapat
karena itu, segala koreksi dan saran kearah perbaikan sangat penulis harapkan
Penulis
iv
RIWAYAT HIDUP
sebagai siswa SDN 18 Andoolo, Kecamatan Andoolo, dan lulus pada tahun 2011.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 23 Konawe
Selatan dan lulus pada tahun 2014. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan
menengah atas di SMA Negeri 6 Konawe Selatan, Kabupaten konawe Selatan dan
lulus pada tahun 2017. Setelah lulus, penulis tidak langsung melanjutkan studinya
di jenjang perguruan tinggi (Kuliah) karena faktor ekonomi orang tuanya tidak
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.................................................................................
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL..........................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................................
1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekosistem Mangrove........................................................................
2.2. Ekosestem Lamun.............................................................................
2.3. Organisme Yang Berasosiasi Dengan Mangrove
2.4. Organisme Yang Berasosiasi Dengan Lamun..................................
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Alat dan Bahan beserta kegunaannya.............................................
Tabel 2. ..................................................
vii
1
I. PENDAHULUAN
unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa
yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan
logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semua ekologi artinya ilmu yang
ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme
dariabrasi, sumber ikan, udang dan keanekaragaman hayati lainnya, sumber kayu
ekosistem ini. Restorasi dapat menaikkan nilai sumber daya hayati mangrove,
rimpangnya, tetapi sumber utama nutrisi lebih banyak berasal dari sedimen.
Habitat lamun mempunyai jasa ekosistem yang cukup beragam, khususnya terkait
dengan jasa pendukung (supporting services) dan sebagai penyedia daerah asuhan
(nursery ground), tempat mencari makan (feeding ground), sirkulasi nutrien dan
lain-lain bahkan lamun mempunyai keterkaitan yang kuat dan berasosiasi dengan
beberapa organisme khas dan unik di sekitarnya, seperti dugong, kuda laut dan
lamun, namun demikian tetap saja penelitian dan perhatiannya tentang ekosistem
lamun masih jarang dibuat dan masih belum optimal dilakukan. Dengan segenap
tinggi dibandingkan dengan nilai ekonomi total dari ekosistem terumbu karang
Perairan untuk mengetahui langsung organisme jenis apa yang ada di daerah
dan lamun.
Untuk menganalilis data pada indeks dan kerapatan pada daerah mangrove dan
lamun.
perairan.
daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut sehingga
lantainya selalu tergenang air. Ekosistem mangrove berada di antara level pasang
naik tertinggi sampai level di sekitar atau di atas permukaan laut rata-rata pada
adalah sebagai mitigasi bencana seperti peredam gelombang dan angin badai
bagi daerah yang ada di belakangnya, pelindung pantai dari abrasi, gelombang
air pasang (rob), tsunami, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang
diangkut oleh aliran air permukaan, pencegah intrusi air laut ke daratan,
Manfaat lain dari ekosistem mangrove ini adalah sebagai obyek daya tarik
wisata alam dan atraksi ekowisata dan sebagai sumber tanaman obat
sebagai mitigasi bencana perendaman gelombang dan angina badai bagi daerah
yang ada di belakangnya, sebagai pelindung pantai dari abrasi, gelombang air
pasang, sunami, penahan lumpur dan perangkap sedimen yang di angkut oleh
memijah, dan membesarkan anak bagi beberapa jenis ikan, kerang, kepiting,
berupa bahan organik ke dalam rantai makan . Bagian kanopi mangrove pun
sebagai kayu bakar, bahan pembuatan arang kayu, bahan bagunan, dan bahan
laut dan darat. Hutan mangrove menghasilkan bahan organik dalam jumlah
Salah satu sumber daya laut yang cukup potensial untuk dapat
daun, bunga dan buah. Dimana secara ekologis lamun mempunyai beberapa
perairan dangkal diseluruh dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi
mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi perairan pesisir. Secara
padahal ekosistem lamun cukup menyediakan barang dan jasa yang penting
produsen primer, habitat biota, stabilator dasar perairan, penangkapan sediem dan
(Co2) dan mengubahnya menjadi energi yang sebagian besar memasuki rantai
Selain itu, rimpang dan akar lamun dapat menguatkan dan menstabilkan dasar
menjadi sangat penting untuk melihat produktivitas primer padang lamun dan
laut dangkal. Padang lamun memiliki produktivitas sekunder dan dukungan yang
besar terhadap kelimpahan dan keragaman ikan. Padang lamun merupakan tempat
maupun ekonomis salah satu fungsi ekologisnya yaitu merupakan habitat dari
berbagai jenis biota laut, termasuk biota penempel yang terdapat pada berbagai
bagian (daun,akar dan anakan) dari vegetasi mangrove sebagian besar berasal dari
Indonesia memiliki flora lamun dan fauna terasosiasi yang kaya. Sekitar
12 spesies (dari 50 jenis lamun yang ada di seluruh dunia) telah ditemukan serta
8
terdapat 70 spp moluska (bahkan ada yang mencapai 200 spp), 70 spp krustasea,
50 spp cacing polikhaeta, 45 spp ekinodermata, dan lebih dari 360 spesies ikan
Lamun merupakan sumber pakan bagi invertebrata, tempat tinggal bagi biota
perairan dan menjadi tempat berlindung dari serangan predator. Lamun juga
menyokong rantai makanan dan penting dalam proses siklus nutrien serta sebagai
hari minggu Tanggal 10 November 2019 pada pukul 07:00 WITA sampai selesai,
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum Ekologi
Mempersiapka alat dan bahan untuk di gunakan pada saat turun mengamati di
perairan.
maupun lamun.
Mengamati pada ukuran 5x5 organisme jenis apa yang hidup di daerah
Mengamati pada ukuran 10x10 organisme jenis apa yang hidup di daerah
lamun.
ini merupakan daerah pantai yang berhadapan langsung dengan laut terbuka. Luas
wilayah menurut badan pusat statistika tahun 2018 yakni 9,91 km. Secara
4.3 Pembahasan
dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri. Pantai Tanjung
Tiram merupakan pantai yang di mana memiliki substrat berlumpur dan lumpur
temukan pada pantai ini adalah jenis mangrove Rhizophora sp,adalah mangrove
Rhizophora sp hal ini kemungkinan di sebabkan oleh substrat yang kurang cocok
oleh jenis Soneratia sp. Hal ini sesuai dengan pernyataan Niti, (2008) yang
substrat. Rhizophora sp yang merupakan tumbuhan perintis dan pioner dan dapat
tumbuh pada lumpur yang lembek. Kerapatan relatif terendah dimiliki oleh
Sonneratia sp. Kondisi ini dikarenakan tanah pada lokasi sampling berlumpur
dangkal, sehingga jenis ini tidak cocok. Selain itu penyebab lain yang
perairan dengan cara menyediakan detritus yang berasal dari serasah daun atau
13
ranting mangrove yang melaui proses dekomposer, lalu di makan oleh kepiting,
kerang-kerangan dan ikan-ikan kecil, kemudia di makan lagi oleh ikan besar. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Rusdianti dan Satyawan (2010) bahwa, detritus
dimulai dari proses penghancuran luruhan dan ranting mangrove oleh bakteri dan
moluska, lalu organisme tersebut di manfaatkan lagi oleh ikan-ikan besar untuk di
Rahayu (2003). Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dibuatkan grafik
jumlah individu yang ditemukan pada musim peralihan I dan musim timur,
pendaur zat hara nitrat dan fosfat yang mampu memberikan beragam mikrohabitat
untuk berbagai biota laut. Morfologi lamun sama halnya dengan tumbuhan
angiospermae didarat yaitu terdiri dari rhizome (rimpang), daun, dan akar.
Rhizome merupakan batang yang terbenam dan merayap secara mendatar dan
atas, berdaun dan berbunga, serta tumbuh akar. Dengan rhizome dan akar inilah
tumbuhan tersebut mampu menahan hempasan ombak dan arus. Tumbuhan lamun
hidup di media air asin. Mampu berfungsi normal dalam kondisi normal.
penyerbukan dan daun generatif dalam keadaan terbenam. Fungsi akar lamun
substrat. Rhizoma dan akar lamun dapat menancapkan diri dengan kokoh di dasar
laut sehingga lamun tahan terhadap hempasan ombak dan arus. Rhizoma biasanya
terkubur di bawah sedimen dan membentuk jaringan luar. Tumbuhan lamun tidak
memiliki stomata, namun memiliki lapisan kutikula yang tipis pada permukaan
daun yang dapat menggantikan fungsi stomata sebagai tempat keluar masuknya
udara dan adanya terjadinya transfer zat terlarut selain itu kerapatan dan
keragaman jenis lamun yang berada di daerah tanjung tiram yantu Thalasia sp dan
ekosistem pesisir, termasuk karbon pantai yang tersimpan di lahan basah pasang
surut, seperti hutan yang dipengaruhi pasang surut, bakau, rawa pasang surut dan
padang lamun, di dalam tanah, biomassa hidup dan sumber karbon biomassa yang
beberapa jenis biota yang hidup di dalam ekosistem lamun ini seperti ikan, ubur-
ubur dan organisme lain karena lamun dimanfaatkan sebagai sumber makanan
spesies ikan selain jenis herbivora yang memanfaatkan biota asosasi pada
ekosistem padang lamun dan daerah asuhan dan pembesaran. Hal ini sesuai
kelimpahan individu dan komposisi spesies ikan pada periode pasang purnama
15
dan pasang perbani yang diduga terkait dengan perbedaan tinggi pasang yang
kolom perairan tanjung tiram sehingga merangsang ikan untuk memijah, mencari
5.1. Simpulan
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA