Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Perikanan

PENGUKURAN MORFOMETIK IKAN(THUNUS


AFFINIS,SARDINELLA,LEIOGNATHUS
DUSSUMIERI,BRACHYUR)

Oleh:

HAIDAR MUHAR
1811103010044

KELOMPOK : 1

ASISTEN : ZUHDI YAHYA

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
OKTOBER, 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan
Praktikum Pengukuran Morfometrik Ikan. Adapun tujuan disusunnya laporan ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Perikanan
Tangkap.

Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras penulis semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya
laporan ini.

Saya sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna. Untuk
itu, penulis selaku praktikan menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat untuk kita semua.

Banda Aceh, 8 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
DAFTAR TABEL

i
DAFTAR GAMBAR

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Satuan ukuran yang digunakan di dalam morfometrik sangat bervariasi. Di
Indonesia, satuan ukuran yang umum digunakan adalah sentimeter (cm) atau
milimeter (mm), tergantung kepada keinginan peneliti. Ukuran-ukuran ini disebut
ukuran mutlak. Untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti, sebaiknya
menggunakan jangka sorong (calipper). Adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk
memberikan ukuran bagian-bagian ikan dalam ukuran mutlak (misalnya cm) pada
saat melakukan identifikasi. Ukuran yang digunakan untuk identifikasi hanyalah
merupakan ukuran perbandingan. Seekor ikan yang memiliki panjang total 25 cm
dan panjang kepala 5 cm, maka perbandingan yang dinyatakan di dalam buku-buku
identifikasi adalah panjang kepala sama dengan seperlima panjang total tubuhnya.
Metode morfometrik ada dua jenis yaitu morfometri tradisional adalah
perbandingan antara univariate karakter meristik dan morfometrik seperti panjang
tubuh, lebar tubuh, dan tinggi tubuh yang mampu mengidentifikasi perbedaan antar
species. Kekurangan dari morfometri tradisional ini yaitu seringkali terjadi kegagalan
dalam pengidentifikasian perbedaan anara galur populasi.
Terus morphometrics yaitu upaya menggambarkan bentuk ikan dengan cara
mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar titik-titik patokan. Kelebihan dari
truss morphometrics adalah memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan
menghasilkan karakterisasi geometrik bentuk tubuh ikan secara lebih sistematis dan
menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan
bentuk tubuh.
Contoh ukuran bagian-bagian tubuh penting yang mendukung karakter
morfologi ikan biji nangka yaitu panjang antara mulut dengan pertengahan bagian
ekor, titik maxilla dorsa dan maxilla ventral, titik maxilla dorsal dengan pangkal
operkulum bagian ventral, titik maxilla dorsal dengan pangkal operkulum bagian
dorsal, titik maxilla ventral dengan pangkal operkulum bagian ventral, titik maxilla
ventral dengan pangkal operkulum bagian dorsal dan lain sebagainya.

i
ii
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan untuk praktikum kali ini adalah untuk mengetahui variasi morfologi dari
beberapa spesies ikan yang berbeda atau spesies yang sama dari populasi yang
berbeda.

1.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum kali ini adalah praktikan dapat mengetahui jenis-jenis
dan spesies beserta ukuran bagian-bagian tubuh ikan.

i
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Morfometrik adalah ciri-ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian
tubuh ikan misalnya panjang total, panjang baku, panjang cagak dan sebagainya.
Meristik merupakan ciri-ciri yang berkaitan dengan bagian tertentu pada tubuh ikan
misalnya jumlah sisik pada garis rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip
punggung dan sebagainya. Ukuran dalam morfometrik adalah jarak antara satu
bagian tubuh ke bagian lain, misalnya jarak antara ujung kepala sampai dengan
pelipatan batang ekor (panjang baku). Ukuran ini disebut dengan ukuran mutlak yang
biasanya dinyatakan dalam satuan milimeter atau sentimeter. (Affandi dkk., 1992).
Karakter morfometrik dapat digunakan untuk membedakan antara satu jenis
ikan dengan jenis ikan lainnya, antara jenis ikan yang sama dari geografis atau
tempat yang berbeda dan antar varietas ikan. Karakter morfometrik tinggi badan,
lebar badan dan panjang kepala merupakan tiga karakter yang penting pada ikan
budidaya, karena berkaitan dengan bagian tubuh ikan yang dapat dimakan. Ikan yang
badannya lebih tinggi dan lebar, serta kepalanya lebih kecil tentu karkas dan filletnya
lebih banyak. (Sumantadinata K. 1981).
Teknik truss morfometrik digunakan untuk menggambarkan secara lebih
tepat bentuk ikan dengan memilih titik-titik homologus terntentu yang
menggambarkan anatomi ikan disepanjang tubuh dan mengukur jarak antara titik-
titik tersebut. Teknik ini meningkatkan konsistensi dalam pengukuran, memberikan
informasi yang terinci dalam penggambaran bentuk ikan, memperkecil kesalahan
pengukuran, lebih efisien karena mencakup seluruh tubuh dan jika garis truss
semakin pendek atau titik truss semakin banyak, maka akan memberikan informasi
yang lebih spesifik tentang gambaran tubuh ikan. (Brzeski dan Doyle, 1988 dalam
Nugroho et al. ,1991).
Perbedaan morfologi antar populasi atau spesies digambarkan sebagai kontras
dalam bentuk tubuh secara keseluruhan atau dengan anatomis tertentu. Jika suatu
spesies mempunyai bentuk tubuh lebih sempit dan lebih dalam daripada spesies
lainnya atau memiliki mata yang relative besar ukurannya merupakan deskripsi
kualitatif. Deskripsi kualitatif dianggap belum memadai, sehingga seringkali

ii
diperlukan ekpresi kuantitatif dengan mengambil ukuran dari individu. Manfaat dari
studi morfometri secara kuantitatif yaitu dapat membedakan individu antar jenis
kelamin atau spesiesnya, menggambarkan pola-pola keragaman morfometrik antar
populasi maupun spesies (Wito, S. 1989).

i
BAB II

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum pengukuran morfometrik ikan dilaksanakan pada tanggal 8 desember
2018, bertempat di laboratorium

3.2 Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat
Tabel 3.2.1 Alat Praktikum
NO Nama Alat Jumlah
1 Ruller 1
2 Timbangan 1
3 Mampan 1

3.2.2 Bahan
Tabel 3.2.2 Bahan Praktikum

NO Nama Bahan Jumlah


1 Ikan Tongkol (Thunnus affinis) 1
2 Ikan Dencis (Sardinella) 1
3 Ikan Pepetek (Leiognathus dussumieri) 1
4 Kepiting (Brachyura) 1

3.3 Cara Kerja


Cara kerja yang digunakan dalam praktikum ini adalah mengamati ikan dan
mengukur bagian-bagian tubuh ikan dengan menggunakan ruller dan juga
menimbang berat dengan menggunakan timbangan

ii
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan


4.1.1 Pengukuran Ikan Tongkol (Thunnus affinis)
Tabel 4.1.1 Pengukuran Ikan Tongkol (Thunnus affinis)
Nama Berat PT PS PM DM TBE TB PK
26 23 1,5 1,3 0,6 7 5
Tongkol(Thunnus affinis) 270 gr
cm cm cm cm cm cm cm

4.1.2 Pengukuran Ikan Dencis (Sardinella)


Tabel 4.1.2 Pengukuran Ikan Dencis (Sardinella)

Nama Berat PT PS PM DM TBE TB PK


25 21 1,5 1,2 0,6 4,5 5,5
Dencis (Sardinella) 160 gr
cm cm cm cm cm cm cm

4.1.3 Pengukuran Ikan Pepetek (Leiognathus dussumieri)


Tabel 4.1.3 Pengukuran Ikan Pepetek (Leiognathus dussumieri)
Nama Berat PT PS PM DM TBE TB PK
Pepetek (Leiognathus
12,5 9,5 1 1,3 0,7 4,6 0,5
dussumieri) 40 gr
cm cm cm cm cm cm cm

4.1.4 Pengukuran Kepiting (Brachyura)


Tabel 4.1.4 Pengukuran Ikan Pepetek (Leiognathus dussumieri)
Nama Berat Tinggi Lebar panjang Capit Kanan Capit Kiri
Kepiting Ruas 1 : 7 cm Ruas 1 : 8 cm
9,5
(Brachyura) 160 gr 3 cm 6 cm Ruas 2 : 3 cm Ruas 2 : 3 cm
cm
Ruas 3 : 4 cm Ruas 3 : 4 cm

i
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini kami mempraktikumkan tentang morfometrik ikan yang
dilakukan dengan cara mengukur ukuran tubuh ikan,berat ikan,diameter mata si
ikan,panjang standar ikan,panjang total si ikan,tinggi badan si ikan,tinggi batang ekor
ikan,dan panjang kepala ikan. Dalam praktikum ini pun, kami melibatkan beberapa
ikan. Ikan yang kami gunakan pun antara lain ikan tongkol (Thunus Affinis), ikan
dencis (Sardinella), ikan pepetek (Leiognathus Dussumieri), dan kepiting
(Brachyur). Cara kerja dalam praktikum ini yaiutu dengan menggunakan ruller
untunk mengukur ikan dan menggunakan timbangan untuk menimbang berat ikan.

Tujuan dari praktikum pengukuran morfometrik ikan adalah untuk mengetahui


variasi morfologi beberapa spesies ikan yang berbeda atau spesies yang sama dari
populasi yang berbeda. Dan manfaat dari praktikum ini pun ini adalah praktikan
dapat mengetahui jenis-jenis dan spesies beserta ukuran bagian-bagian tubuh ikan.
Sebelum kita memulai praktikum, kita harus menegtahui dulu tentang morfometrik
itu.
Pengertian morfometrik adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi
dan perubahan dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi
pengukuran panjang dan analisis kerangka suatu organisme. Morfometri merupakan
suatu analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan. Fungsi morfometrik yaitu
untuk mengetahui ukuran tubuh ikan, untuk mengetahui umur ikan,untuk mengetahui
jenis kelamin, dan untuk membedakan jenis ikan. Morfometri merupakan suatu
analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan. Ikan memiliki bentuk dan ukuran
tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan ikan yang lain. Hal tersebut
menunjukkan bahwa ada spesifikasi karakteristik, bentuk dan ukuran ikan yang
hidup di alam ini. Keuntungan dari pengukuran metode morfometri adalah bahwa
morfometri memberikan deskripsi elemen kuantitatif.

Morfometri dapat menghasilkan data-data pengukuran dalam bentuk angka


yang dapat digunakan untuk perbandingan antara bentuk-bentuk morfologi yang
berbeda. Perbedaan bentuk dapat dikonversikan ke dalam data berupa angka
sehingga morfometri dapat digunakan untuk perbandingan secara objektif. Analisis
data morfometri dapat mengetahui pada bagian mana perubahan yang penting terjadi
sehingga dapat memberikan referensi terhadap penelitian yang akan dilakukan.
Meristik dalam studi meristik ikan secara bahasa berarti karakter morfologi yang
dapat dihitung. Pendekatan meristik terkait dengan penghitungan jumlah sisik dan
sirip ikan. Karakter meristik biasanya digunakan untuk mengidentifikasi ikan yang
belum diketahui. Hasil pengukuran karakter meristik dapat disajikan dalam suatu
rumus yang disebut formula meristik. Studi morfometrik dan meristik telah banyak
dilakukan terhadap ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar. Pengukuran
morfometrik pada ikan air tawar banyak dilakukan untuk melihat struktur umur
dalam populasi dan untuk membedakan ikan yang berasal dari sub-populasi yang
berbeda. Studi morfometrik dan meristik pada penelitian taksonomi dapat digunakan

ii
untuk menguatkan status taksonomis suatu spesies yang membedakan spesies
tersebut dengan spesies lainnya yang memiliki kemiripan.

Metode analisis morfologis tradisional yaitu perbandingan antara univariate


karakter meristik dan morfometrik seperti panjang tubuh, lebar tubuh, dan tinggi
tubuh, yang mampu mengidentifikasi perbedaan antar spesies, sering kali gagal
mengidentifikasi perbedaan antar galur atau populasi. Karakter morfometri baku
yang terkonsentrasi pada ukuran-ukuran panjang dan bagian kepala, badan dan ekor
menghasilkan pola gambaran bentuk tubuh yang cenderung bias. Teknik truss
morphometrics merupakan salah satu upaya menggambarkan bentuk ikan dengan
cara mengukur bagian-bagian dari tubuhnya atas dasar titik-titik patokan.
Pengukuran karakter morfometrik dengan pola truss network memberikan gambaran
yang lebih menyeluruh. Metode ini menghasilkan karakterisasi geometric bentuk
tubuh ikan secara lebih sistematis dan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk
mengidentifikasi perbedaan-perbedaan bentuk tubuh.

Dari hasil praktikum di atas, kita sudah bisa lihat bahwa ikan-ikan memiliki
ukuran-ukuran yang berbeda-beda, apakah itu ukuran diameter matanya,panjang
kepalanya,dan lain-lain. Bukan hanya ukurannya saja yang berbeda, tetapi bobot atau
berat ikan pun barvariasi antara ikan ini dengan ikan yang lain. Akan tetapi
perbedaannya pun tidak jauh beda,hanya beda tipis.

i
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Variasi morfologi dari beberapa spesies ikan itu berbeda-beda baik yang
sama spesiesnya tapi ikannya berbeda atau beda spesiesnya tapi populasi yang sama.
Karena ikan-ikan itu memiliki variasi tersendiri apakah dari ukurannya ataupun berat
ikan tersebut.

5.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini yaitu tempat praktikumnya kurang luas, praktikannya
pun banyak jadi itulah membuat tidak nyamannya di saat praktikum.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Affandi R, DS Sjafei, MF Rahardjo dan Sulistiono. 1992. Ikhtiologi suatu pedoman


kerja laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Bogor : Institut Pertanian
Bogor
.Brzeski, V,J, and R.W. Doyle. 1991. A morphometric criterion for sex
discrimination in tilapia, p 439-444. in R.S.V. Pullin, T. Bhukaswan, K. Tongtuthai
and J. L. Maclean (eds.). The Second International Symposium on Tilpia in
Aquaculture. ICLARM Conference Proceedings 15, 623 p. Department of Fisheries,
Thailand and Internasional Center for Living Aquatic Resources Management,
Manila, Philipines.
Sumantadinata, K.1981. Pengembangbiakan Ikan Peliharaan di Indonesia. Bogor :
PT. Sastra Hudaya.
Wito, S. 1989. Telaah Hubungan Kerabat antara Ikan nila(Oreochromis niloticus)
dengan metode meristikdan morfometrik. Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.

i
LAMPIRAN

Gambar 1 : Ikan Tongkol


Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Teleostei

Ordo : Perciformes

Family : Scrombidae

Genus : Euthynnus

Spesies : Euthynnus affinis

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata Gambar 2 : Ikan Pepetek

Subfilum :Vertebrata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Perchomorphi

Subordo : Perciformes

Famili : Leiognathidae

Genus : Leiognathus

Spesies : Leiognathus equulus, Forskal

ii
Kingdom : Animalia Gambar 3: Kepiting

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Clupeiformes

Famili : Clupeidae

Genus : Sardinella

Spesies : Sardinella albella

Gambar 4: Ikan Dencis


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Clupeiformes

Famili : Clupeidae

Genus : Sardinella

Spesies : Sardinella albella

Anda mungkin juga menyukai