Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR

RUPA DARAH SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKROPIS


SEBELUM DAN SESUDAH HAEMOLISIS
DAN
MENENTUUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL-SELDARAH MERAH

OLEH
FIGI AFANDI
2004124961
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
TENGKU MUHAMMAD GAHZALI
SABTU
08.30-12.00

LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat

dan rahmat-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

laporan praktikum fisiologi hewah air dengan judul “Rupa Darah Secara

Mikroskopis Dan Makroskopis Sebelum Dan Sesudah Haemolisis” Dan

“Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah” secara baik dan lancar.

Penulis ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Ibuk Dr. Dra Windarti,

MSc yang telah mengajar mata kuliah Fisiologi Hewan Air serta Bang Tengku

Muhamad Gahzali sebagai penuntun asisten pratikum Fisiologi Hewan Air.

Dilatar belakangi oleh keterbatasan wawasan serta ilmu pengetahuan yang

penulis miliki, maka dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan

kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata

penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat

untuk kita semua.

Pekanbaru, April 2022

Figi Afandi

i
ii

DAFTAR ISI

Isi Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum...................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum.................................................................... 2
II. METODOLOGI PRAKTIKUM........................................................ 4
2.1 Waktu dan Tempat.................................................................... 5
2.2 Alat dan Bahan.......................................................................... 5
2.3 Metode Praktikum..................................................................... 5
2.4 Prosedur Praktikum................................................................... 5
2.4.1 Cara Mengambil Darah Ikan......................................... 4
2.4.2 Pembuatan sampel untuk pengamatan
jenis-jenis darah............................................................ 6
2.4.3 Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel
Darah Merah.................................................................. 6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 7
3.1 Hasil.......................................................................................... 7
IV. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 12
4.1 Kesimpulan............................................................................... 12
4.2 Saran ......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 13

ii
iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Ikan Lele (Clarias batracus)......................................................... 7
Gambar 2. Rupa darah secara Makroskopis dan Mikroskopis........................ 8
Gambar 3. Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah........................................ 10

iii
iv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampian 1. Alat Yang Digunkan Selama Praktikum..................................... 15

Lampian 2. Bahan Yang Digunakan Selama praktikum................................. 16

iv
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses

yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup, baik organisme ber

sel tunggal maupum ber sel banyak, termasuk intereksi antarsel,

jaringan, organ serta semua komunikasi intraseluler, baik

energenetic maupun metabolik (Fujaya, 2010).Fisiologi hewan air

adalah ilmu yang mempelajari tentang fungsi, mekanisme proses

dan cara kerja organ-organ dalam tubuh hewan (ikan)

Ilmu fisiologi memberikan pengetahuan tentang proses

proses yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup, pada sel,

jaringan, dan organ. Jadi, dapat digunakan ilmunya untuk

mengamati rupa darah secara makroskopis dan mikroskopis

sebelum dan sesudah haemolisis dan menentukan tahanan osmotik

sel sel darah merah yang terdapat pada ikan air tawar yaitu ikan lele

(Clarias bathracus).

Peredaaraan darah merupakan cangkupan dari ilmu fisiologi,

Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang

sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh

antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon,

pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut

oksigen dan karbondioksida. Selain itu, komponen darah seperti

trombosit dan plasma darah memiliki peran penting sebagai


2

pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam

tubuh.

Peristiwa pecahnya sel darah merah sehingga isinya

menyebar ke seluruh larutan disebut haemolisa. Bila darah

dimasukkan ke dalam larutan yang isotonis maka sel darah merah

tidak akan mengalami perubahan. Cairan yang isotonis dengan

darah atau dengan jaringan-jaringan disebut cairan fisiologis.

Difusi merupakan perpindahan partikel zat dari suatu tempat

yang konsentrasi partikelnya tinggi ke tempat yang kpnsentrasinya

rendah sampai terjadi kesetimbangan yang dinamis. Osmosis

adalah perpindahan molekul air dari larutan yang berkonsentrasi air

tinggi ke larutan yang berkonsentrasi air rendah melalui selaput

semi permeable atau selektif semi permeable (Anonim, 2019).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum rupa darah secara makroskopis dan

mikroskopis sebelum dan sesudah haemmolisis adalah agar kita

mengetahui proses apa yang terjadi terhadap rupa sel darah merah

ikan ketika diberi aquades dan NaCl 3%, dan .Memberikan

pengetahuan kepada praktikan mengenai proses mentukan tahanan

osmotik sel-sel darah merah pada ikan lele (clarias sp.).

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum rupa darah secara makroskopis dan

mikroskopis sebelum dan sesudah haemmolisis adalah menambah

2
3

pengetahuan tentang peristiwa apa yang terjadi terhadap sel darah

merah ikan ketika diberi aquades dan NaCl 3%.

3
II. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Fisiologi Hewan Air tentang “Rupa Darah Secara

Makroskopik dan Mikroskopik Sebelum dan Sesudah

Haemolisis” dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 2 April 2022,

pada jam 08.30 WIB bertempat di Laboratorium Biologi

Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Pekanbaru.

2.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah, jarum

suntik untuk mengambil darah, tabung reaksi, rak tabung reaksi,

mikroskop untuk melihat sel darah, objek glass untuk tempat

meletakkan ulasan darah yang akan di amati, cover glass, pipet

tetes untuk memindahkan darah ikan, nampan untuk meletakan

ikan, laporan berupa buku laporan sementara untuk menuliskan

hasil praktikum, buku penuntun pratikum, serbet untuk

membungkus ikan,  dan tisu gulung untuk membersihkan tangan

serta alat tulis pensil dan pena untuk menggambar dan menulis

keterangan gambar serta penghapus dan peruncing serta pensil.

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai

“Rupa Darah Secara Makroskopik dan Mikroskopik Sebelum dan

Sesudah Haemolisis" yaitu darah ikan lele (Clarias bathracus)


5

yang dijaga agar tidak menggumpal, aquades, EDTA 10% atau

Heparin, NaCl 3%, ethanol murni, pewarna giemsa.

2.3 Metode Praktikum

Metode yang di pakai dalam praktikum ini yaitu metode

pengamatan yang di lakukan secara langsung oleh praktikan, di

mana data dan informasi yang di butuhkan dapat di peroleh

dengan melakukan pengamatan makroskopik dan mikroskopik

secara langsung sehingga bisa mengetahui bentuk sel darah dan

tekanan osmotic pada ikan lele

2.4 Prosedur Praktikum

2.4.1 Cara Mengambil Darah Ikan

Ambil 3 buah tabung reksi dan diberi label A, B dan C.

Kemudian, ke dalam tiap-tiap tabung masukkan 1 cc darah

ikan. Pada tabung A, tambahkan 1 cc aquades. Pada tabung B

masukkan 1 cc NaCl 3 % dan darah pada tabung C dibiarkan

seperti semula atau tidak ditambah apa-apa. Tabung dikocok,

lalu dibiarkan selama 5 menit. Buatlah preparat ulas / usap

darah dari darah yang sudah diperlakukan tersebut. Dari setiap

tabung, ambil 1 tetes darah, teteskan pada bagian ujung dari

objek glass. Kemudian ambil objek glass lain, sentuhkan salah

satu ujungnya pada tetesan darah tersebut dan geser sepanjang

objek glass (objek glass untuk menggeser darah dalam posisi

sudut 450 terhadap objek glass tempat darah diteteskan).

Angkat objek glass dengan ulasan darah tersebut dan terawang

5
6

pada cahaya datang (dasar hitam) dan cahaya tembus (dasar

putih). Amati dengan menggunakan mikroskop. Darah pada

tabung A ditambah lagi dengan 1 cc larutan NaCl 3 %. Darah

pada tabung B ditambah dengan 1 cc aquades. Perhatikan

apakah sifat tembus cahaya pada darah di tabung A dan B juga

sama.

2.4.2 Pembuatan sampel untuk pengamatan jenis-jenis

darah

       Buatlah preparat ulas darah dari darah ikan yang

murni (tidak ditambah NaCl maupun aquades. Preparat di

keringkan selama 5 menit. Preparat dicelup pada ethanol

murni dan dikeringkan sekitar 5 menit. Preparat dicelup

dalam larutan Giemsa dan dikeringkan selama 5 menit.

Preparat dicuci dengan air bersih dengan cara dicelup-

celupkan ke dalam air sampai kelebihan pewarna Giemsa

bersih. Preparat dekeringkan lagi dan siap diamati dibawah

mikroskop. Gambarlah bentuk-bentuk sel darah merah dan

putih. Amatilah bentuk inti serta kondisi sitoplasmanya.

2.4.3 Menentukan Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah

Terlebih dahulu menyediakan 9 buah tabung reaksi

dan beri nomor 1 sampai 9,kemudian isi tiap-tiap tabung

reaksi dengan larutan NaCl dengan konsentrasi 0%, 0,3%,

0,5%, 0,6%, 0,7%, 0,8%, 0,9%, 1%, 3%. Isilah tabung-

tabung tersebut dengan larutan NaCl secara berurutan

6
7

tambahkan 10 tetes darah pada tiap-tiap tabung. Diamkan

selama 30 menit lalu diamati setelah itu buatlah preparat dari

ke-8 sampel tersebut. Kemudian amati menggunakan

mikroskop.

7
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Klasifikasi ikan lele:

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family : Claridae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias batracus

Gambar 1. Ikan Lele (Clarias batracus)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap rupa

darah secara makroskopis dan mikroskopis sebelum dan sesudah

haemolisis pada ikan lele didapat hasil sebagai berikut:


8

Tabung A

Tabung B

Tabung C

Tabung D

Tabung E

8
9

Gambar 2. Rupa darah secara Makroskopis dan Mikroskopis

9
10

Tabung NaCl 0,3%

Tabung NaCl 0,5%

Tabung NaCl 0,6%

Tabung NaCl 0,7%

Tabung NaCl 0,8%

10
11

Tabung NaCl 0,9 %

Tabung NaCl 1 %

Tabung NaCl 3%

Gambar 3. Tahanan Osmotik Sel-Sel Darah Merah

Sistem peredaran darah pada semua organisme

merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk

melakukan aktivitas sel, jaringan, maupun organ membutuhkan

nutrisi dan oksigen. Bahan – bahan ini dapat sisuplai hanya bila

peredarandarah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari

setiap organ dalam tubuh kadang – kadang dapat dilihat pada

darah.

Di dalam matrik cairan darah terdapat sel – sel darah. Sel

yang menyangkut oksigen disebut eritrosit. Sel yang berperan

11
12

dalam kekebalan dan pertahanan tubuh disebut leukosit dan sel

yang berperan dalam homeostatis disebut trombosit.

Hasil pengamatan 1 ml darah ikan + 1 ml aquades + 1 ml

NaCl 3 % adalah darah bewarna lebih terang dan darah

tercampur sempurna, dengan kata lain darah kembali pada

keadaan semula atau normal. Hasil pengamatan 1 ml darah ikan

+ 1 mlNaCl 3 % + 1 ml aquades adalah darah menggumpal di

dasar tabung reaksi dan bewarna lebih gelap dan darah kembali

pada keadaan semula atau normal

Hemolisis adalah pecahnya membran eritrosit, sehingga

hemoglobin bebas ke dalam medium sekelilingnya (plasma).

Kerusakan membran eritrosit dapat disebabkan oleh antara lain

penambahan larutan hipotonis, hipertonis kedalam darah,

penurunan tekanan permukaan membran eritrosit, zat/unsur

kimia tertentu, pemanasan dan pendinginan, rapuh karena

ketuaan dalam sirkulasi darah.

Darah tidak dapat tembus cahaya, disebabkan karena

sifat-sifat optik eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel

ini dilarutkan dalam suatu cairan yang bebeda konsentrasi

garamnya atau jika sel-sel ini membengkak karena proses difusi

atau osmosis. Maka hemoglobin akan lepas dan darah menjadi

tembus cahaya. Darah yang tidak tembus cahaya mempunyai

sifat seperti cat penutup, sedangkan darah yang tembus cahaya

mempunyai sifat seperti cat lak (pernis).

12
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Rupa sel darah ketika ditambahkan aquades adalah

membengkak karena sel menyerap aquades dan jarak antar sel

menjadi jarang sedangkan rupa sel darah yang ditambahkan

NaCl 3% adalah mengkerut, hal ini dikarenakan sifat dari NaCl

yang menyerap partikel air sehingga cairan sel dilepaskan keluar

sel dan jarak antar sel menjad rapat. Darah yang diberi aquades

kemudian diberi NaCl 3% akan membuat rupa sel darah agak

mengkerut sedangkan darah yang diberi NaCl 3% dan kemudian

diberi aquades membuat rupa darah hampir mengarah kebentuk

normal.

4.2 Saran

Agar pratikum Fisiologi Hewan Air ini bermanfaat untuk

semua praktikan sebaiknya untuk pengambilan darah dengan

cara penyuntikan ikan dilakukan bergantian supaya semua

praktikan bisa melakukannya dan menambah pengalaman serta

para praktikan harus memperhatikan asisten ketika menjelaskan

cara kerja dalam menjalankan praktikum serta waktu praktikum

tidak dibuat padat dan terburu-buru agar tidak terjadi kesalahan

dalam melakukan praktikum.


13

DAFTAR PUSTAKA

Sri Jarwanto. 2017. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Rupa darah Secara
MAkroskopis dan Mikroskopis Setelah dan Sesudah Haemolisis. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Windarti et al. 2020. Buku ajar fisiologi hewan air. Fakultas perikanan dan ilmu
kelautan. Universitas Riau.
Fernande. 2017. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air Rupa darah Secara
MAkroskopis dan Mikroskopis Setelah dan Sesudah Haemolisis dan
Menentukan Tahanan Osmotik Darah Merah. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.

13
LAMPIRAN
15

Lampian 3. Alat Yang Digunkan Selama Praktikum

Suntik pipet tetes wadah mikroskrop

tabung reaksi dan rak serbet penggaris 30cm peraut

Pena penghapus pensil

Buku teori buku gaambar pensil warna buku panduan

15
16

Lampian 4. Bahan Yang Digunakan Selama praktikum

Ikan lele giemsa etanol NaCl 1%

NaCl 0,6% NaCl 0,7% NaCl 0,8% NaCl 0,3%

EDTA NaCl 0,9% minyak cengkeh

16

Anda mungkin juga menyukai