I. PENDAHULUAN
keadaan ikan sejak individu ikan tersebut menetas (hadir ke alam) kemudian
makan, fekunditas dan kematangan gonad dapat diukur dengan tujuan untuk
sekali terutama dalam pengembangan spesies ikan untuk dijadikan sebagai ikan
yang akan dibudidaya. Kelak jika ikan itu berhasil menjadi ikan budiddaya makan
kematangan gonad, dan fekunditas serta beberapa parameter lainnya. Gonad atau
sebutan lainnya kelamin ikan terdiri dari ganad jantan dan gonad betina. Gonad
jantan disebut juga testes berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan
(sperma), dan gonad betina disebut juga ovarium yang berfungsi menghasilkan sel
2
telur (ovum). Dalam penelitian ini, pengamatan dilakukan baik gonad jantan
Fekunditas ikan adalah jumlah telur matang dalam ovari yang akan
dikeluarkan pada waktu memijah. Pertumbuhan bobot dan panjang ikan cendrung
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui perbedaan ciri seksual
sekunder dan ciri seksual primer serta mengetahui tingkat kematangan gonad yang
ada di dalam tubuh individu ikan dan mengetahui metode yang digunakan dalam
pada individu ikan serta mengetahui tingkat kematangan gonad dan mendapatkan
ikan.
3
hidupnya memiliki jenis kelamin yang sama selain monokoristik juga dikenal
dengan istilah hemaprodit yaitu di dalam tubuh individu ditemukan dua jenis
Populasi ikan yang hidup secara alami di perairan umumnya terdiri dari
Akan tetapi pada populasi ikan tertentu di dalam populasi ikan itu terdapat
Seksualitas ikan adalah ciri khas untuk membedakan antara ikan jantan dan
betina. Tingkat kematangan gonad ikan dapat dideteksi dengan melihat tanda-
tanda morfologi dan fisiologi dari sel telur dan sperma (Gusrina:2014).
Tanda-tanda morfologi pada ikan betina yang sudah matang gonad adalah
perut gembung, gerak lambat, perut bila diraba terasa lunak, kulit terkadang
terlihat memerah. Sedangkan pada ikan jantan yang telah matang gonad, tanda-
tandanya adalah: ikan lebih langsing, gerakkan lincah, bila diurut kearah lubang
Pada prinsipnya, seksualitas hewan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan dan
betina. Begitu pula seksualitas pada ikan, yang dikatakan ikan jantan adalah ikan yang
mempunyai organ penghasil sperma, sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai
organ penghasil telur. Suatu populasi terdiri dari ikan-ikan yang berbeda seksualitasnya,
4
maka populasi tersebut disebut populasi heteroseksual, bila populai tersebut terdiri dari
ikan-ikan betina saja maka disebut monoseksual. Namun, penentuan seksualitas ikan
gonad sebelum dan sesudah ikan mernijah. Catatan mengenai tingkat kematangan
gonad sangat penting untuk mengetahui ikan yang masak gonadnya dengan ikan
yang belum masak dari stok yang ada dalam perairan, ukuran atau umur ikan
pertama-tama menjadi masak gonadnya, apakah ikan sudah memijah atau belum,
sebesar 10-25% dari berat tubuh, sedangkan untuk ikan jantan berkisar antara 5-
10%. Dalam mencapat kematangan gonad, dapat dibagi daam beberapa tahapan.
Secara umum tahap tersebut adalah akan memijah, baru memijah atau sudah
selesai memijah.
gonad. Pada saat ini gonad semakin bertambah berat diikuti dengan semakin
mencapai maksimum pada saat ikan akan berpijah, kemudian berat gonad akan
2015).
Bentuk dan ukuran gonad yang terdapat pada setiap individu ikan
dipengaruhi oleh bentuk tubuh individu ikan, bentuk rongga perut, ukuran tubuh,
makanan yang dimakan ikan selama proses pematangan gonad dan factor
seiring dengan makin besar ukuran tubuhnya, termasuk pada garis tengah
telurnya. Gonad mencapai berat dan ukuran maksimum sesaat sebelum ikan itu
Fekunditas adalah jumlah telur yang terdapat pada ovari ikan betina yang
telah matang gonad dan siap untuk dikeluarkan pada waktu memijah.
artinya untuk memprediksi berapa banyak jumlah larva atau benih yang akan
dihasilkan oleh individu ikan pada waktu mijah sedangkan dibidang biologi
6
perikanan untuk memprediksikan berapa jumlah stok suatu populasi ikan dalam
Ikan yang umurnya relatif lebih muda yang baru pertama kali memijah,
relatif lebih tuayang telah memijah beberapa kali. Selain itu adanyafluktuasi
danbobot tubuh yang tidak sama, sehingga ikan yangmempunyai ukuran dan
(Prasetyo:2006).
7
penghapus, penggaris, serbet, tisu gulung, laporan sementara dan buku penuntun
praktikum.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu sampel ikan Tambakan
secara langsung, dimana dalam praktikum ini ikan sampel diamati secara
objek (sampel) tersebut ke dalam buku laporan sementara lalu mengukur ukuran
morfometrik serta mengukur berat tubuh ikan dalam timbangan, mengukur berat
gonad ikan dan menentukan tingkat kematangan gonad ikan, menentukan tahap
Sampel ikan yang akan diamati diletakkan pada nampan terlebih dahulu
dengan posisi kepala ikan menghadap ke sebelah kiri. Setelah pengaturan posisi
ikan benar, lakukan pengamatan terhadap ikan. Perhatikan ciri-ciri tubuh yang
terdapat pada ikan sampel kemudian timbang bobot tubuh ikan satu persatu.
Setelah itu ukur morfometrik tubuh ikan (SL,TL,FL Bdh dan HdL) dan
gambarkan pada buku sesuai dengan ukuran. Bedah tubuh ikan dan lihatlah organ
reproduksi yang dimilikinya, apakah testes atau ovari. Jika yang dimiliki ikan
tersebut testes maka tuliskan pada laporan sementara ikan merupakan individu
jantan namun jika yang dimiliki ikan tersebut ovari maka ikan tersebut merupakan
ikan betina .
morfometrik ikan (Hdl, Bdh, TL, FL, SL). Diamati ciri-ciri seksualnya, kemudian
menentukan jenis kelaminnya. Untuk memastikan jenis kelamin, bedah ikan dan
keluarkan gonadnya. Kemudian menentukan jenis kelamin dari ikan tersebut serta
gambarkan bentuk dari jenis kelamin tersebut (ovari dan testes) dan menyatakan
oleh Cassei dalam Effendie (1979). Setelah itu menimbang berat gonad,
menentukan nilai Coeffisien Kematangan Gonad yaitu suatu nilai dalam persen
sebagai hasil dari perbndingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk
𝐵𝐺
𝐼𝐾𝐺 = 𝑥 100%
𝐵𝑇
9
diadakan, lalu ovari tersebut dibedah pada bagian anterior, tengah dan posterior
pada ovari kiri dan kanan. Kemudian, dihitung jumlah telur pada setiap bagian
ovari. Untuk memperoleh jumlah rataan telur di setiap sub sampel ovari (x)
digunakan rumus :
Setelah didapatkan nilai rataan dari sub sampel telur, dihitung nilai fekunditas
V
X= x
v
V = Volume ovari
4.1. Hasil
Klasifikasi dari ikan Tambakan (Helostoma temminckii), yaitu sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidei
Familia : Anabantidae
Genus : Helostoma
Spesies : Helostoma temminckii
(Helostoma temminckii)
4.2. Pembahasan
13
Ikan tambakan (Helostoma temminckii ) merupakan jenis ikan air tawar yang
konsumsi, ikan tambakan dapat pula dijadikan ikan hias (Yuningsih dalam
Herlina,2015).
masing-masing dihasilkan dari individu yang berbeda. Makanya ovari dan testis
ditemukan berkembang secara terpisah sejak pada fase benih dan kemudian setiap
secara garis besar dibagi dua tahap yaitu: (a) tahap perkembangan gonad hingga
ikan mencapai dewasa kelamin (seksual mature) dan (b) tahap pematangan produk
seksual (gamet).
menstriping induk yang sudah matang gonad sempurna yaitu dilakukan dengan
cara memberi tekanan lembut dan halus pada bagian abdominal dan urut dari arah
dada ke lubang genital, dan 3) Mengambil gamet dari dalam gonad melalui cara
dilakukan utuk mengetahui jenis kelamin individu ikan adalah dengan cara
gonad jantan dan betina. Dimana ciri-ciri gonad jantan bentuknya memanjang dan
14
berwarna putih susu, sedangkan gonad betina berbentuk bulat memanjang dan
berwarna Kuning.
kepala, bentuk abdominal, bentuk papila genital, jumlah lubang genital, bentuk
lubang genital dan warna pada permukaan tubuh dan organ-organ pelengkapnya
seperti warna pada badan, warna pada sirip punggung dan ekor, warna noktah
pada batang ekor, warna pada dasar sirip dada dan perut serta garis-garis warna
jantan dan betina. Individu jantan mempunyai ciri-ciri antara lain ukuran tubuh
lebih kecil atau sempit dari tubuh ikan betina yang besar atau luas, bentuk tengkuk
kepala kecil pada ikan jantan dan pada ikan betina besar, bentuk ujung sirip
punggung jantan lebih runcing dan betina agak melengkung atau membundar,
pada individu ikan jantan permukaan kepala lebih kasar daripada ikan betina serta
secara morfologi dan histologi. Penampakan ciri ciri seksual sekunder dilakukan
Sifat seksual sekunder ialah tanda tanda luar yang dapat dipakai untuk
membedakan jantan dan betina. Apabila satu spesies ikan mempunyai sifat
15
morfologi yang dapat dipakai untuk membedakan jantan dan betina, maka spesies
itu memilki seksual dimorphisme. Apabila yang menjadi tanda itu warna, maka
ikan itu mempunyai sifat seksual dikromatisme. Pada ikan jantan mempunyai
warna lebih cerah dan lebih menarik dari pada ikan betina.
telah matang gonad pada TKG III, IV dan V. Fekunditas diasumsikan sebagai
jumlah telur yang terdapat dalam ovari ikan yang telah mencapai TKG III,
penghitungan secara langsung. Metode ini digunakan untuk menghitung telur ikan
yang jumlahnya relatif sedikit. Cara mendapatkan telur yaitu dengan mengambil
telur ikan betina dengan mengangkat seluruh gonadnya dari dalam perut
pengukuran diameter butir telur ditampilkan dengan kurva pada setiap TKG yaitu
telur pada ikan tambakan ( Helostoma temmincki ) tiap bagian berbeda, begitu
juga dengan jumlah telur yang dihasilkan pada tiap bagian seperti anterior, tengah,
16
posterior. Hal ini disebabkan tingkat kematangan gonad pada ikan setiap bagian
tidak sama, semakin matang gonad ikan maka diameter telurnya semakin besar
karna adanya pembentukan kuning telur begitu juga sebaliknya semakin rendah
5.1. Kesimpulan
spesies ikan mempunyai ukuran tubuh yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dan
juga didapat perbandingan antara panjang tubuh dengan panjang bagian tubuh lainnya.
menentukan spesies dari objek praktikum yang kita lakukan yang sering dikenal dengan
pengidentifikasian.
tubuh ikan.
spesies, umur, ukuran, makanan, lingkungan bahkan diameter telur pada ikan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Diktat kuliah biologi. Fakultas perikanan dan kelautan universitas riau : 2017.
Pekanbaru.
Fujaya, 2005. Analisis hasil tangkapan sumberdaya ikan ekor kuning (caesio
cuning ). University Maritime Raja Ali Haji.
Muslim. 2007. Tingkat Perkembangan Gonad (TKG) Ikan Kurisi (Channa striata
Blkr) di Rawa Sekitar Sungai Kelekar. Agria. 3 (2): 25-27
Prasetyo, 2006. Kebiasaan makan, tingkay kematangan gonad dan fekunditas ikan
Haruan (Channa Striata BLOCH) Di Suaka Perikanan Sungai
Sambujur Das Barito Kalimantan Selatan. Jurnal ilmu-ilmu
Perairan dan Perikanan Indonesia, Juni 2006, Jilid 13, No: 1:27-31
Pulungan, C.P. 2015. Nisbah Kelamin dan Nilai Kemontokan Ikan Tabingal
(Puntioplitas bulu Blkr) dari Sungai Siak Riau. Jurnal
Perikanan dan Kelautan. ISSN : 0853-7607.
Putra et al. 2018. ‘Penuntun Praktikum Biologi Perikanan’. Fakultas perikanan
Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru.
Sjafei, D.S., dan Saadah. 2000. Beberapa Aspek Biologi Ikan Petek (leiognathus
splendens Cuv) Di Perairan Teluk Labuhan, Jawa Barat. Jurnal
Iktiologi Indonesia I (1): 13-17
Zultamin., Muslim dan Yulisman. 2014. Pematangan Gonad Ikan Kurisi Betina
(Channa striata) Menggunakan Hormon Human Chorionic
Gonadotropin Dosis Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa
Indonesia. 2 (2): 162-174.
19
LAMPIRAN