I. PENDAHULUAN
hidup di air dan benafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata
yang paling beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh
membedakan antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Adapun
karakter-karakter yang biasa digunakan dalam identifikasi ika antara lain, yaitu:
bentuk umum tubuh, bentuk dan jumlah sirip, bentuk mulut, bentuk ekor,
keasaman (pH) air, suhu, dan salinitas. Faktor-faktor tersebut, baik secara sendiri-
mempunyai umur yang sama namun ukuran mutlak di antara keduanya dapat
saling berbeda.
2
termasuk dalam karakter meristik antara lain jumlah jari-jari sirip, jumlah
sisik, jumlah gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pyloric caeca),
jumlah vertebra, dan jumlah gelembung renang (Hubbs dan Lagler, 1958)
1.2. Tujuan
adalah untuk memahami dan mengetahui lebih dalam tentang morfometrik ikan
serta perhitungan-perhitungan meristik pada tubuh ikan ditinjau dari dari sirip,
1.3. Manfaat
melakukan perhitungan meristik serta morfometrik dari semua spesies ikan baik
(measuring methods ). Ukuran ikan adalah jarak antara satu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk diukur antara
lain panjang total, panjang baku, panjang cagak, tinggi dan lebar badan, tinggi dan
yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya adalah makanan, pH, suhu,
pertumbuhan ikan. Dengan demikian, walaupun dua ekor ikan memiliki umur
yang sama, namun ukuran mutlak diantara keduanya dapat saling berbeda. Ukuran
ikan adalah jarak antara suatu bagian tubuh dengan bagian tubuh lainnya (Irfan,
2009).
titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran standar
ikan antara lain panjang standar, panjang moncong atau bibir, panjang
yang di ambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan
seperti panjang total, panjang standar, dan lain-lain (Effendie,2002). Dan Jika di
4
dasarkan pada ukuran panjang dan tinggi tubuh ikan terdapat dua tipe dasar yaitu
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu bentuk
luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
titik ke titik yang lain tanpa melalui lengkungan badan. Metode pengukuran
standar ikan antara lain panjang standar, moncong/bibir, sirip punggung atau
tinggi badan dan ekor. Ikan bertulang belakang memiliki beraneka ragam
termasuk dalam karakter meristik antara lain jumlah jari-jari sirip, jumlah
sisik, jumlah gigi, jumlah tapis insang, jumlah kelenjar buntu (pyloric caeca),
Pengenalan struktur tubuh ikan tidak terlepas dari morfologi ikan yaitu
bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam
Pada ikan terdapat lima jenis sirip yang mempunyai fungsi berbeda-beda.
Sirip pada ikan berperan dalam penentuan arah dan gerak pada ikan. Kelima sirip
5
tersebut ada yang bersifat ganda dan ada yang bersifat tunggal. Tidak semua
spesies ikan yang ada di permukaan bumi ini memiliki kelima sirip tersebut secara
utuh. Sirip punggung ada yang menghilang dan ada juga yang bermodifikasi
menjadi alat penghisap. Sedangkan sirip dada terletak pada bagian anterior badan
dibelakang operculum. Sirip perut terletak pada sisi ventral badan didepan anus.
Sirip anus terletak disisi ventral badan persis dibelakang anus. Sirip ekor terletak
pada bagian paling anterior dari tubuh ikan, dengan bentuk dan ukuran yang
Linnea lateralis pada ikan adalah suatu garis pada tubuh yang dibentuk
oleh pori, jadi linnea lateralis ini dapat ditemukan pada ikan yang bersisik maupun
yang tidak bersisik. Bentuk linnea lateralis umumnya bervariasi demikian juga
Sirip pada ikan terdiri dari sirip punggung atau dorsal (D), sirip dada atau
sirip pectoral (P), sirip perut atau sirip ventral (V), sirip anus atau anal (A), dan
sirip ekor atau sirip caudal (C), dari kelima sirip tersebut ada yang bersifat ganda
seperti sirip perut dan sirip dada, ada juga yang bersifat tunggal seperti sirip
punggung dan sirip ekor. Tidak semua jenis ikan yang ada dimuka bumi
mempunyai kelima sirip tersebut secara sempurna, melainkan ada yang tidak
sempurna atau lengkap. Jari-jari sirip pada kelima sirip tersebut ada yang disebut
jari-jari lunak, jari-jari keras, jari-jari lemah mengeras (Putra et al., 2013).
bagian bentuk tubuh ikan yaitu rumus sirip, perbandingan panjang dan tinggi,
bentuk garis rusuk tersebut, bentuk sisik dan gigi beserta susunannya, tulang
6
ingsang. Oleh karena itu satu macam ikan berbeda besarnya disebabkan oleh umur
Jumlah sisik pada ikan dapat ditemui didepan sirip punggung, yaitu jumlah
sisik yang dilalui oleh garis yang ditarik dari permulaan sirip punggung sampai ke
belakang kepala, jumlah sisik juga terdapat pada pipi yaitu jumlah baris sisik yang
dilalui oleh garis yang ditarik dari mata sampai ke sudut preoperculum, jumlah
sisik disekeliling badan, jumlah sisik batang ekor, jumlah sisik pada garis rusuk,
dan jumlah sisik atas dan bawah garis rusuk. (Kottelat et al., 1993)
yang meyakinkan mengenai ekologi dan perilakunya. Sistim anatomi ikan secara
garis besar dapat dikatakan sama, tetapi karena habitat atau tempat hidupnya yang
berbeda, tidak jarang sistim pada anatomi ikan-ikan tersebut dapat bermodifikasi
diperhatikan tanda-tanda, bentuk dan bagian dari tubuh ikan yaitu rumus sirip,
perbandingan panjang dengan tinggi, bentuk garis rusuk dan jumlah sisik yang
meliputi garis rusuk tersebut, bentuk sisik dan gigi beserta susunannya, tulang-
tulang insang. Oleh karena satu macam ikan berbeda besarnya disebabkan oleh
tubuh ikan yang beraneka ragam. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
7
ikan, maka fungsinya pun bermacam-macam pula, antara lain: pelindung terhadap
osmoregulasi dan sebagai alat pernapasan pada beberapa jenis ikan tertentu
(Burhanuddin, 2008).
8
Tubuh Ikan” dilaksanakan pada Kamis, 21 Maret 2019 pukul 10.30-12.00 WIB.
Universitas Riau.
temminckii) dan Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) yang sudah disediakan
di laboratorium.
Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah serbet, buku
penuntun praktikum, buku gambar, alat tulis (pena, pensil, penghapus, peraut,
linea lateralis, jari-jari sirip, dan sisik-sisik ikan. Selain itu, praktikum ini
berpedoman pada buku penuntun praktikum iktiologi dan buku- buku literatur
Dalam praktikum ini pertama sekali kita mengamati ikan yang telah
melakukan perhitungan jumlah jari-jari sirip yang terdiri dari jari-jari lemah, jari-
jari lemah mengeras dan jari – jari keras. Sebelum menghitung jari-jari tersebut,
susunan linea lateralis apa yang terdapat pada ikan yang diamati, lengkap dan
menentukan bentuk linea lateralis. Dan terakhir menghitung jumlah sisik pada
ikan, jika ikan yang diamati oleh praktikan termasuk dalam ikan yang bersisik.
10
4.1. Hasil
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Anabantoidea
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostoma
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Carangidae
Genus : Selaroides
(Helostoma temminckii) :
12
(Selaroides leptolepis):
(Helostoma temminckii) :
Berikut ini merupakan hasil perhitungan meristik pada ikan Selar Kuning
(Selaroide leptolepis) :
4.2. Pembahasan
pangkal ekor-dorsal dan panjang pangkal ekor-anal tidak dapat diukur karena sirip
ekor dan sirip punggung nya menyatu begitupun dengan sirip ekor dan sirip anal
(Irawati,1993).
sempit dan protractil, rahang tidak bergerigi, bibir tebal, kedua bibir berlipatan,
anterior badan, permulaan sirip punggung persis sama dengan permulaan sirip
perut. Ikan tambakan memiliki lima sirip diantaranya sirip punggung, sirip dada,
sirip perut, sirip anal, dan sirip ekor dengan rumus siripnya yaitu D.XVI,16 P.11
15
V.XI A.14 C.16. Ikan tambakan memiliki sisik di depan sirip punggung = 16,
sisik pipi = 6, sisik di sekeliling badan = 18, sisik batang ekor = 9, sisik pada garis
rusuk = 40, sisik di atas dan di bawah garis rusuk = 38. Memiliki susunan linea
lateralis lengkap dan sempurna dan bentuknya hampir menyerupai garis lurus
dapatkan 3 jari-jari keras, 11 jari-jari lemah mengeras dan 2 jari-jari lemah pada
sirip dorsal. Didapatkan juga 16 jari-jari lemah pada sirip pectoral. 9 jari-jari
lemah pada sirip ventral, 15 jari-jari lemah mengeras pada sirip caudal dan 7 jari-
jari lemah pada sirip anal. Susunan line lateralis yang terdapat pada ikan selar
kuning ini adalah lengkap dan sempurna karena membentuk garis melengkung
dari ujung operculum sampai ke pangkal sirip ekor, bentuk linea lateralisnya
adalah melengkung ke bawah berjumlah satu garis. Pada linea lateralis ikan selar
5.1. Kesimpulan
ciri-ciri yang berbeda antara spesies yang satu dengan spesies yang lain. Salah
satu perbedaan dapat dilihat dari jumlah jari – jari sirip, susunan linea lateralis,
Tidak semua ikan yang terdapat di alam mempunyai kelima sirip tersebut
di atas secara sempurna. Serta terdapat juga perbedaan yang mendasar rmengenai
jumlah jari-jari keras, lemah mengeras, dan lemah dari sirip ikan tersebut.
5.2. Saran
memahami teori yang akan di praktikumkan atau cara untuk melakukan praktikum
pengamatan secara spesifik dan berhati-hati, agar tidak terjadi kesalahan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Adrim, M dan Fahmi. 2010. Panduan Untuk Penelitian Ikan Laut.Jakarta: Pusat
Penelitian Oseanografi-LIPI.
Hubbs, C.L. dan K.F. Lagler, 1958. Fishes of the Great Lakes region. Univ.
Michigan Press. Ann, Arbor, Michigan. 213 p.
Parin, N.V., 1999. Flying fishes of the genus Prognichthys (Exocoetidae) in the
Atlantic Ocean. J. Ichthyol. 39(4):281-293.
Saanin, h.1968. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan 1. Binacipta. Bogor. 244
halaman.
LAMPIRAN
19