Anda di halaman 1dari 13

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Hewan bertulang belakang memberikan respon terhadap rangasangan yang

berasal dari lingkungan melalui organ perasa, otak dan sumsum tulang punggung

(spinal cord) dengan melepaskan impuls-impuls ke jaringan atau ke kelenjar-

kekenjar. Pada ikan, respon dari otot seringkali menghasilkan gerakan pada

seluruh tubuh.

Menurut Effendi (2002) membran koordinasi merupakan membrna saraf

(pengaturan tubuh) berupa penghantaran impuls saraf ke susunan saraf pusat,

proses penghantaran impuls saraf dan perintah untuk membra tanggapan

rangsangan atau membran yang mengatur kerja semua membra organ agar dapat

bekerja secara serasi. Sistem koordinasi pada hewan meliputi membra saraf

beserta indera dan membran endokrin, Sistem saraf merupakan membra yang khas

bagi hewan, karena membran saraf ini tidak dimiliki oleh tumbuhan. 

Sistem syaraf pada ikan dapat terbagi menjadi dua yaitu: sistem cerebro

spinal dan sistem autonomik. Sistem cerebro spinal terdiri dari bagian pusat

mencakup otak dan spilnal cord dan bagian perifer meliputi syaraf spinal, syaraf

cranial dan organ sensori (Manda et al,2015).

Otak terdapat pada susunan syaraf pusat. Otak ikan dapat dibagi menjadi

lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, mesencephalon, metencephalon

dan myelencephalon.

Reproduksi adalah suatu proses perkembangbiakan makhluk hidup untuk

menghasilkan individu baru. Untuk mencapai keberhasilan reproduksi, maka ikan


2

mengembangkan berbagai strategi reproduksi yang bermacam-macam. Sistem

reproduksi pada ikan terdiri atas organ genitalia dan organ uropetica/excretoria).

Organ reproduksi pada ikan disebut juga gonad (Yulia, 2004).

Testes pada ikan terdapat di dalam tubuh, bentuknya sangat bergantung

pada rongga tubuh yang tersedia. Tetapi pada umumnya berbentuk memanjang,

jumlahnya sepasang yang menggantung disepanjang mesenteries (mesorchia)

pada bagian atas rongga tubuh. Posisinya persis dibawah tulang punggung

disamping gelembung udara. Warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai

berwarna putih susu. Ovary pada ikan didalam rongga tubuh ikan. Bentuknya juga

bergantung pada rongga tubuh yang tersedia. Tetapi pada umumnya mempunyai

bentuk tubuh yang memanjang. Jumlahnya sepasang dan menggantung pada

mesenteries (mesovaria). Posisinya persis di bawah tulang punggung dan ginjal

serta disamping gelembung udara. Warnanya bervariasi mulai dari transparan

sampai kuning.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pelaksanaan pratikum ini adalah untuk mengetahui

sistem syaraf pada ikan seperti pembagian otak dan organ sensori dan mengetahui

sistem reproduksi pada ikan serta posisi dan bentuknya.

Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengenal bentuk otak dan

hipofisa ikan tersebut khususnya pada sistem syaraf serta dapat mengetahui

bagaimana sistem reproduksi pada ikan dan agar kiranya laporan ini dapat

berguna bagi pembacanya dan menambah pengalaman dalam hal pembedahan

ikan.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sistem Syaraf

Sistem saraf pada ikan dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem cerebro

spinal dan sistem autonomik. Sistem cerebro spinal ini mencakup bagian pusat

dan bagian perifer Sistem syaraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Sistem syaraf

periferi terdiri dari syaraf cranial dan spinal beserta cabang-cabangnya. Sistem syaraf

otonom merupakan bagian dari sistem periferi, mempengaruhi otot polos dan kelenjar

(Renta, 2014).

Menurut Manda et, al (2011) otak pada ikan terbungkus oleh kotak otak

terletak di daerah kepala. Kotak otak berperan sebagai pelindung otak, karena otak

merupakan organ yang lunak dan lembut. Otak yang terdapat dalam tengkorak

kepala dibedakan menjadi cerebellum (otak kecil) dan cerebrum (otak besar).

Otak terdiri dari bagian Telencephalon berfungsi sebagai pusat pembau,

Diencephalon yang merupakan bagian penting dari otak, Mesencephalon

berfungsi sebagai pusat penglihatan, Metencephalon merupakan tempat

terdapatnya cerebelum yang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh ikan

saat berada di dalam air dan Myelencephalon yang merupakan bagian paling

posterior dari otak dimana komponen utamanya adalah medula oblongata.

(Burhanudin,2008).  

Sistem atau susunan saraf merupakan salah satu bagian terkecil dari organ

dalam tubuh, tetapi merupakan bagian yang paling kompleks. Susunan saraf

manusia mempunyai arus informasi yang cepat dengan kecepatan pemrosesan

yang tinggi dan tergantung pada aktivitas listrik (impuls saraf) (Bahrudin, 2017).
4

II.2. Sistem Reproduksi

Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunanya

sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Kegiatan

reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi

lingkungan. Ada yang berlangsung setiap musim atau kondisi tertentu setiap tahun

(Shinta,2015).

Sistem genitalia pada ikan berfungsi untuk melakukan perkembangbiakan.

Organ utama pada ikan jantan berupa testes yang nantinya akan menghasilkan

spermatozoa. Organ utama pada ikan betina berupa ovarium yang nantinya akan

menghasilkan ovum. Ketika gamet jantan yaitu spermatozoa dan gamet betina

yaitu ovum bila terjadi pembuahan akan menghasilkan zigot (individu baru) dan

terjadi perkembangan embrio di dalam telur (Bagus, 2011).

Organ-organ pengeluaran atau organ uropetica terdiri atas mesoneprous

yang terdapat sepasang, berwarna merah tua, dan terletak diantara gelembung

renang dan tulang punggung, ureter atau ductus mesonephridicus yang merupakan

saluran keluar dari mesoneprous dan gelembung kencing atau vesica urinaria yang

merupakan persatuan ureter kanan dan kiri.


5

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

III.1. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ikhtiologi mangenai Sistem pernafasan, sistem pencernaan,dan

sirkulasi darah dilaksanakan pada Kamis, 11 April 2019 pukul 08:00 WIB sampai

selesai dan pelaksanaan praktikum ini bertempat di Laboratorium Biologi Perairan

Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

3.2. Alat dan Bahan Praktikum

Alat yang digunakan pada saat praktikum adalah buku-buku penuntun

ikhtiologi,alat tulis,serbet,tissue,cutter dan silet,gunting bedah,nampan. Dan bahan

yang digunakan adalah ikan tambakan( Helostoma temminckii ).

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan pada saat praktikum adalah metode pengamatan

secara langsung. Dimana data dan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh

dengan cara mengamati secara langsung di Laboratorium Biologi Perairan FPK

UNRI.

3.4. Prosedur Praktikum

Prosedur pada praktikum ini dimulai dengan melakukan pengukuran tubuh

ikan yang menjadi objek praktikum. Ikan diukur untuk mengetahui panjang baku

(SL), panjang total (TL), HDL dan BDH .Kemudian ambil kepala ikan tersebut,

lalu singkirkan kulit dan tengkorak pembungkus otak. Selanjutnya, belahlah perut

ikan secara hati-hati, jangan sampai testesnya rusak. Terutama pada ikan yang

testesnya mulai berkembang. Keluarkan testes ikan itu lalu nyatakan warnanya

serta ukur panjangnya. Beri keterangan selengkapnya.


6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil

IV.1.1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah salah satu jenis ikan air

tawar yang berasal dari wilayah tropis, tepatnya Asia Tenggara. Ikan ini juga

dikenal dengan nama gurami pencium karena kebiasaannya "mencium" saat

mengambil makanan dari permukaan benda padat maupun saat berduel antara

sesama pejantan. Ikan tambakan memiliki tubuh berbentuk pipih vertikal. Di

kedua sisi tubuhnya terdapat gurat sisi, pola berupa garis tipis yang berawal dari

pangkal celah insangnya sampai pangkal sirip ekornya.

Menurut Saanin (1984), ikan tambakan (Helostoma temminckii)

mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinoterygii

Ordo : Perciformes

Family : Helostomatidae

Genus : Helostoma

Spesies : Helostoma temminckii

Morfometrik Tubuh ikan tambakan (Helostoma temminckii) adalah

TL = 14 cm, SL = 10,5 cm, HdL = 3 cm, dan BdH = 5 cm.


7

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Gambar 2. Otak Gambar 3. Testes

IV.2. Pembahasan

Testis merupakan organ reproduksi jantan yang terdiri atas sepasang organ

memanjang dan terletak pada dinding dorsal, testis adalah gonad jantan yang

merupakan ciri seksual primer. Organ testis dan ovarium pada kebanyakan ikan

teleostei berupa sepasang organ yang terletak di rongga tubuh, namun pada

sebagian spesies pasangan testis dan ovarium menyatu menjadi satu organ.

Sedangkan jenis kelamin ikan sampel yaitu jantan karena memiliki alat

reproduksi berupa testes yang terdapat di dalam tubuh, berbentuk memanjang,


8

jumlahnya sepasang yang menggantung disepanjang mesentries (mesorchia) pada

bagian atas rongga tubuh, posisinya persis di bawah tulang punggung disamping

gelembung udara, testes pada ikan tambakan berwana putih.

Perkawinan antara kedua ikan tambakan yang berbeda jenis kelamin

terjadi di bawah tanaman air yang mengapung. Ikan tambakan betina selanjutnya

akan melepaskan telur-telurnya yang kemudian akan mengapung di antara

tanaman air. Sehari setelah pertama kali dilepaskan ke air, telur-telur tersebut akan

menetas dan setelah sekitar dua hari, anak-anak ikan tambakan sudah bisa

berenang bebas.
9

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum tentang sistem syaraf dan

reproduksi pada ikan tambakan adalah memiliki 5 bagian yaitu talencephalon,

diencephalon, mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon.ikan

tambakan jantan dan betina dapat dibedakan dengan metode morfometrik truss

melalu 11 jarak truss yang menjadi ciri pembeda, yang terdapat pada bagian

kepala, badan, dan ekor.

Sistem reproduksi ikan terdiri atas alat-alat kelamin dan alat-alat

pengeluaran, testes pada ikan terdapat di dalam tubuh, bentuknya sangat bergantung

padarongga tubuh yang tersedia, tetapi pada umumnya berbentuk memanjang,

jumlah sepasang menggantung disepanjang mesenteris pada bagian atas rongga

tubuh.warnanya bervariasi mulai dari transparan sampai warna putih susu.

5.2. Saran

Sebaiknya pada praktikum sistem syaraf dan reproduksi penulis memilih

ikan yang lebih besar supaya syaraf yang diamati lebih jelas, karena jika ikan

yang diamati kecil maka syaraf dan otak yang di amati juga kecil dan sukar dalam

proses pembedahan.
10

DAFTAR PUSTAKA

Bahrudin. 2017. Pemanfaatan Protein Ikan Mujair. Jurnal kelautan.Volume


7.No.1.

Burrhanudin, 2008. Ikhtio ikan dan aspek kahidupannya. Yayasan citra emulsi.
Makassar.

Effendie Ichsan Moch, M.Sc, H, Dr, Prof, 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka


Nusantara: Yogyakarta

Manda P, Ridwan., et al. 2015. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. Universitas


Riau. Pekanbaru.

Putra, Ridwan Manda, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. Fakultas


Perikanan dan Kelautan Universitas Riau: Pekanbaru.

Renta, 2014. Mekanisme Pengaturan Sistim Saraf pada Tubuh Ikan di Lingkungan
Perairan Jurnal Harpodon Borneo. 4(2): 51-61.

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi ikan.jilid 1 dan 2. Bina cipta:
jakarta.

Yulia. 2004. Mekanisme saraf, pencernaan, dan reproduksi ikan. Artimedia.


Jambi.
11

LAMPIRAN
12

Lampiran 1. Alat Praktikum

Serbet Buku penuntun praktikum

Alat tulis Nampan

Pisau cutter

Gunting Bedah
13

Lampiran 2. Bahan pada saat praktikum

Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Testes Otak

Anda mungkin juga menyukai