Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada umumnya otot ikan mempunyai otot utama, yaitu otot polos,
otot jantung, dan otot rangka (otot skeletal). Jika ditinjau dari sifatnya ada
yang bersifat voluntary yaitu otot yang sifatnya dipengaruhi oleh kemauan
syaraf sadar dan involuntary yaitu otot yang sifatnya tidak dipengaruhi
oleh kemauan syaraf sadar (Rahardjo, 1985).

a. Otot Bergaris/Rangka
Disebut otot bergaris karena serabutnya memperlihatkan garis-
garis melintang dengan banyak inti tersebar pada bagian-bagian
pinggirnya. Otot ini disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka
atau kulit, dan disebut voluntary karena kerjanya dipengaruhi oleh
rangsangan otak. Bila dilihat secara keseluruhan, otot bergaris pada
seluruh tubuh ikan terdiri dari kumpalan blok otot atau urat daging. Tiap-
tiap blok otot dinamakan myotome (pada saatembryo disebut myomer ).
Pada urat daging yang menempel pada tubuh ikan sebelah kiri dan kanan,
dari belakang kepala sampai ke batang ekor myotome tersusun menurut
pola tertentu yang biasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu, Cyclostomine
yang ditemukan pada kelompok agnatha dan Piscine yang ditemukan
pada kelompok ikan Elasmobranchii danTeleostei. Kumpulan otot ini,
biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau organ tempat
otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung,otot penarik sirip
dada.
Pola kontruksi otot-otot parietal terdiri dari urutan myomere yang
zig-zag diikatoleh myoseptum yaitu bagian jaringan ikat yang membatasi
antara myomer berurutan. Myomer terbentang mulai dari tengkorak
sampai ujung ekor yang berdaging. Setiap myomer terdiri dari bagian
dorsal yang disebute paksialdan bagian ventral disebut hypaksial.

1 | Page
Keduanya dipisahkan oleh jaringan ikat yang disebut horizontal
skeletogeneus septum. Di bagian permukaan selaput ini terdapat urat
daging yang menutupinya dinamakan
Musculus lateralis superficialis yang banyak mengandung lemak
dengan istilah lain disebut red muscle karena warnanya yang merah
kehitaman.Umumnya serabut otot mengarah anteroposterior, tetapi
beberapa serabut hypoksial darisetiap myomer tersusun serong
ventromedial. Kontraksi dari kelompok myomer di satu pihak akan
disambut oleh kontraksi kelompok myomer di lain pihak, menyebabkan
tubuh ikan menjadi meliuk-liuk dalam gerakan berenang.
Pada umumnya kerja otot memiliki fungsi ganda, ada yang
berfungsi sebagai synergis yang bekerja saling menyokong dengan yang
lainnya, ada pula yang berfungsi sebagai antagonis yang bekerja
berlawanan, yaitu satu berkontraksi dan yang lainnyamengendur.Bagian-
bagian besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat, yaitu:

1. Otot ocolomotor, yang terdapat pada mata dengan jumlah tiga pasang.
2. Otot hypobranchial, terdapat pada dasar pharynx, rahang, hyoid dan
lengkung insang (berfungsi sebagai pengembang).
3. Otot branchiomeric yang terdapat pada muka, rahang dan lengkung
insang (berfungsi sebagai pengkerut). Otot yang bekerja terhadap
rawan insang pada hiu ialah kelompok otot branchial yang terdiri dari
otot-otot konstriktor, levator dan interakualia.
4. Otot appendicular yang berfungsi untuk menggerakkan sirip.

Pada daerah sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada), otot-
otot nya melanjutkan diri ke dinding tubuh, terjadi pelekatan ikatan otot
hypaksial dari beberapa myomer yang berurutan ke gelang anggota dan
menyebar pada sirip, membentuk duamacam kelompok otot yaitu
Abductor (untuk menegakkan) dan Adductor (untuk mengembangkan),
dengan beberapa tambahan seperti lembaran otot tipis yang di antara jari-
jari sirip (untuk melipat) dan otot yang menegang dan menggerakkan
girdle. Dalam beberapa hal, sirip berpasangan selain berfungsi untuk

2 | Page
pergerakan, juga sebagai alat untuk menyalurkan sperma dari ikan jantan
kepada betina pada golongan ikan Elasmobranchii, sehingga urat daging
di sini pun berfungsi sebagai pendorong sperma keluar.
Otot sirip-sirip tunggal berfungsi untuk menggerakkan sirip-sirip
tersebut. Otot-otot permukaan pada sirip punggung dan sirip dubur
disusun sebagai pasangan otot protractor (penegang) dan retractor
(pengendur).Urat daging inclinator lateral dan urat daging erector di
bagian depan serta depressor di bagian belakang .Sirip ekor mempunyai
gumpalan otot lateral yang dihubungkan oleh otot pada bagian
dasarnya.Otot ekor berfungsi menggerakkan (dorsal flexor dan ventral
flexor) dan mengembang ciutkan seperti kipas (flexor, interfilamental di
antara jari-jari sirip)

Susunan otot rangka pada badan mempunyai sifat kokoh dan


berfungsi membentuk tubuh dan bergerak. Berkas-berkas otot badan
bagian lateral (myomore), akan nampak sebagai daging jika ikan dikuliti
atau dipotong secara melintang. Myomore diikat oleh suatu bagian yang
merupakan bagian otot yang tipis (membraneous) yang disebut myocoma
(Rahardjo, 1985).

a. Otot Jantung
Jaringan otot jantung memperlihatkan garis-garis melintang pada
serabutnya. Pada otot ini tidak ada serabut yang terpisah, masing-masing
berhubungan satu samalainnya. Otot jantung berkonttraksi kuat dan terus
menerus bekerja, sampai individu inimati. Kerja otot jantung ini sifatnya
involuntary karena bekerja diluar rangsangan otak. Secara embriologi, otot
jantung merupakan tipe istimewa dari otot polos, dimanasel-selnya
menjadi bersatu seperti syncytium. Otot ini berwarna merah tua, berbeda
dengan otot bergaris yang berkisar antarawarna putih hingga warna
merah jambu bergantung pada jenis ikannya. Myocardium ini dilapisi oleh
selaput pericardium (selaputluar) dan endocaardium (selaput dalam).

3 | Page
Tersusun atas otot dan jaringan-jaringan pengikat, otot jantung
berwarna merah gelap. Hal ini berbeda dengan otot bagian badan yang
biasanya berwarna coklat. Susunan otot jantung (mycocardium)
dibungkus oleh sesuatu selaput, yaitu bagian luar disebut pericardium dan
bagian dalam disebut endocardium. Sifat otot ini involuntary (tidak
dipengaruhi saraf sadar) (Rahardjo, 1985).

b. Otot Polos
Serabut otot polos lebih sederhana dan kecil dibandingkan dengan
serabut otot lainnya. Serabut ini tumbuh dari mesenchim embrio. Secara
primer berasal dari mesoderm dengan disertai sel-sel jaringan ikat,
kemudian berkembang menjadi otot polos.Kerja otot polos ini disebut
Involuntary karena kerjanya tidak dipengaruhi oleh rangsangan otak.
Serabut otot polos pada umumnya tersusun dalam ikatan, tetapi
banyak pula yang tersebar. Kontraksi otot ini lambat dan kerjanya lama.
Otot polos antara lain terdapat pada:

1. Otot polos yang terdapat pada dinding saluran pencernaan, baik yang
melingkar maupun yang memanjang. Otot ini digunakan untuk
menggerakkan makanan (gerakan peristaltik); yang lainnya ditemukan
pada saluran kelenjar pencernaan,kantung urine, trakhea dan bronkhi
dari paru-paru.
2. Otot polos yang terdapat pada saluran peredaran darah, yaitu urat
daging melingkar berguna untuk mengatur tekanan darah.
3. Otot polos yang terdapat pada mata yang digunakan dalam mengatur
akomodasidengan menggerakkan lensa mata dan mengatur intensitas
cahaya.
4. Otot polos yang terdapat pada saluran ekskresi dan reproduksi
digunakan dalammenggerakkan produk yang ada di dalamnya.

c. Otot yang mempunyai sifat involuntary ini terdapat beberapa bagian


organ, antara lain, saluran pencernaan, gelembung renang, saluran
reproduksi dan ekskresi, mata dan sebagainya (Djuanda, 1981).

4 | Page
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Ikhtiologi ini, diharapkan mahasiswa dapat
mengenali dan mengetahui urat daging atau otot ikan yang akan
diidentifikasi.

BAB II
METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat Praktikum


Kagiatan praktikum dilaksanakan pada:
Hari / Tanggal : kamis, 27 Oktober 2016.
Waktu : Pukul 13.00 sampai dengan selesai.
Tempat : Laboratorium umum, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Universitas Negeri Gorontalo
2.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
No Alat Fungsi
1. Pisau Mematikan ikan
2. Talenan Tempat untuk mengalas ikan
3. Gunting Untuk memotong
4. Pingset Mengeluarkan sisik ikan
5. Kaca Pembesar Memperjelas objek yang diamati
6. Masker Melindungi saat menghirup udara
7. Ember Tempat air
8. Kaus tangan Melindungi tangan
9. Kamera Dokumentasi
10. Alat Tulis Menulis hasil yang diteliti

2.2.2. Bahan

No Bahan Fungsi
1. Ikan tongkol Objek Praktikum
2. Ikan mujair Objek Praktikum
3. Ikan belut Objek Praktikum
4. Tisu Membersihkan alat
5. Air bersih Mencuci alat dan bahan
2.3. Prosedur kerja.

5 | Page
Potong ikan secara vertikal dan secara hoizontal.
Membuat deskripsi morfologi otot (urat daging) dari potongan
vertikal dan horizontal.
Gambar dan sebutkan bagian-bagian otot (urat daging) yang
diamati
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil.
3.1.1. Ikan Tongkol.
a. Tubuh Ikan Tongkol
Gambar Keterangan

1) Mulut
2) Mata
3) Sirip punggung
4) Sirip ekor
5) Sirip anal
6) Sirip ventral
7) Sirip dada

b. Urat Daging Ikan Tongkol


Gambar Keterangan
Tampak vertikal

6 | Page
Tampak horizontal

3.1.2. Ikan nila.


a. Tubuh Ikan nila .
Gambar Keterangan

1. Mulut
2. Mata
3. Sirip punggung
4. Sirip ekor
5. Sirip anal
6. Sirip ventral
7. Sirip dada

b. Urat Daging Ikan Mujair.


Gambar Keterangan
Tampak vertikal

7 | Page
Tampak horizontal

3.1.3. Ikan Belut.


a. Tubuh Ikan Belut.
Gambar Keterangan

1. Mulut
2. Mata
3. Sirip punggung
4. Sirip ekor
5. Sirip anal
6. Sirip ventral
7. Sirip dada

b. Urat Daging Ikan Belut.


Gambar Keterangan
Tampak vertikal

8 | Page
Tampak horizontal

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pada umumnya otot ikan mempunyai otot utama, yaitu otot polos,
otot jantung, dan otot rangka (otot skeletal). Jika ditinjau dari sifatnya ada
yang bersifat voluntary yaitu otot yang sifatnya dipengaruhi oleh kemauan
syaraf sadar dan involuntary yaitu otot yang sifatnya tidak dipengaruhi
oleh kemauan syaraf sadar.

4.2 Saran
Diharapkan saran yang membangun dari para pembaca, demi
perbaikan dari laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F. dan Sulistiono. 2004. Fisiologi
Ikan, Pencernaan dan Penyerapan Makanan. Departemen

9 | Page
Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 hal

Djuanda, T. 1981. Taksonomi, Morfologi, dan Istilah-istilah Teknik


Perikanan. Akademis Perikanan, Bandung
Djuanda, Tatang. 1981. Dunia Ikan. Armoco, Bandung.
Rahadjo, M.F. 1985. Ictiologi Sebagai Pedoman Kerja Praktikum. IPB,
Bogor
Rahardjo,MF.1980. Ichtyologi. IPB:IPB
Saanin, H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta:
Jakarta.
LAMPIRAN

10 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai