Anda di halaman 1dari 14

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis,
memiliki ciri khas pada tulang vertebrata yang bersifat poikilotermis, memiliki ciri
khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai
medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak
dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak
tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari
keseluruhan vertebrata, sekitar 50,000 jenis hewan, ikan merupakan kelompok
terbanyak di antara vertebrata lain memiliki jenis atau spesies yang terbesar sekitar
25,988 jenis yang terdiri dari 483.
Dunia ikan dapat dibagi dalam dua bagian grup yaitu ikan yang tidak berahang
(Agnatha) dan ikan yang Berahang (Gnathostomata). Kedua grup ikan tersebut
kemudian dikelompokkan dalam tiga kelas utama, yaitu kelas Cephalospidomophi,
kelas Condrichthyes, dan kelas Osteichthyes.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal adalah keturunan, ketahanan tubuh terhadap penyakit dan kemampuan untuk
memanfaatkan makanan, sedangkan faktor eksternal adalah kondisi lingkungan dan
ketersediaan pakan bagi ikan. Pertumbuhan merupakan perubahan bentuk baik
panjang maupun berat sesuai dengan perubahan waktu. Selanjutnya dijelaskan bahwa
pertumbuhan dipengaruhi oleh makanan, ruang, suhu dan beberapa faktor lainnya.
Habitat air dimana ikan tersebut hidup banyak menentukan bentuk tubuh,
organ-organ tubuh, cara hidup dan cara bergerak terhadap ikan yang hidup di
dalamnya. Ikan-ikan tersebut harus dapat menyesuaikan diri terhadap kedalaman air,
laju arus, suhu air, pH air, kadar garam dan makhluk-makhluk lain yang hidup di
sekitar lingkungannya. Hal inilah yang mendasari dilakukan pengamatan terhadap
salah satu jenis ikan laut yang dijadikan sebagai objek praktikum, yang dilihat dari
beberapa aspek seperti: bentuk tubuh, bagian luar tubuh, sistem integumen, sistem
2

otot, linea lateralis, jumlah sisik pada tubuh dan ukuran dari beberapa bagian dari
tubuh ikan tersebut yang dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas.
I.2. Tujuan Pratikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengetahui sistem integumen
yang terdapat pada ikan tersebut seperti kulit yang membungkus tubuh ikan, jenis-
jenis sisik dan penggolongannya, bentuk otot pada ikan, dan rangka yang terdapat
pada tubuh ikan.
Sedangkan manfaatnya adalah agar mahasiswa dapat melihat secara langsung
dari sistem integumennya baik dari jenis sisik, maupun kulit ikan tersebut. Bisa
melihat bentuk otot ikan dan rangka ikan tersebut, dan bisa menambah wawasan
praktikan tentang ikan yang dipraktikumkan.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin
(poikilothermal) dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan dan keseimbangan
dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan insang.
(Raharjo, 2011).
2.1 Sistem Integumen
Sistem integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara umum hampir sama
yaitu terdiri dari epidermis turunan dari ektoderm dan dermis turunan dari mesoderm.
Dua pola warna pada ikan tersebut disebabkan oleh tiga hal, salah satunya yaitu
karena konfigurasi fisik. Sistem integumen merupakan bagian terluar dari ikan
sebagai sistem pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivate-derivatenya, seperti
sisik, jari-jari sirip, lendir, scute, keel dan kelenjar racun. (Burhanuddin, A. I. 2015 )
Sistem integumen atau kulit pada hewan vertebrata secara umum hampir sama
yaitu terdiri dari epidermis turunan dari ektoderm dan dermis turunan dari mesoderm.
Dua pola warna pada ikan tersebut disebabkan oleh tiga hal, salah satunya yaitu
karena konfigurasi fisik (Raharjo, 2011)
Bentuk-bentuk sisik yang menutupi permukaan tubuh ikan umumya ada lima
macam yaitu: sisik cycloid, sisik ctenoid, sisik ganoid, sisik placoid dan sisik
cosmoid. Diantara kelima jenis sisik tersebut mempunyai bentuk dan tipe
beranekaragam (Manda et al., 2005).
2.2 Sistem Otot
Sistem otot disebut juga dengan sistem urat daging yang berfungsi sebagai
pembentuk tubuh dan penghasil daya gerak terhadap ikan. Pada umumnya ikan
mempunyai tiga macam urat daging, yaitu urat daging bergaris, urat daging licin dan
urat daging jantung. Secara fungsional urat daging dibedakan menjadi dua tipe, yaitu
yang dibawah rangsangan otak (voluntary), ialah urat daging bergaris dan yang tidak
4

di bawah rangsangan otak (involuntary), ialah urat daging licin dan urat daging
jantung (Raharjo, 2011).
2.3 Sistem Rangka
Sistem rangka merupakan suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur
keras dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Sistem ini melindungi
eksoskeleton dan endoskeleton. Endoskeleton secara embriologis berasal dari
epidermis saja, dermis saja atau keduanya. Endoskeleton umumnya dijumpai pada
hewan invertebrata. Pada vertebrata lebih dikenal dengan dermal skeleton (Pandit, I.
2011)
Sistem rangka pada ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau
menyokong tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan pembentukan butir-butir darah.
Bahkan pada jenis ikan tertentu terdapat modifikasi tulang penyokong sirip yang
berfungsi sebagai penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi induk ikan betina.
Rangka penegak tubuh ikan terdiri dari tulang sejati dan tulang rawan. (Burhanuddin,
2008)
5

III.METODOLOGI PRATIKUM

III.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan hari Kamis, tanggal 13 Maret 2023 pada pukul
08.00-10.00 WIB yang bertempat di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas
III.2. Bahan dan Alat

Tabel 1. Bahan
Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau.
No Bahan Nama Ilmiah
1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Tabel 2. Alat
No Alat Fungsi
1. Alat tulis Menulis identifikasi ikan
2. Penggaris Mengukur tubuh ikan
3. Nampan Meletakkan ikan identifikasi
4. Serbet Lap tangan
5. Buku penuntun praktikum Penuntun saat praktikum
6. Buku gambar Menggambar ikan
7. Buku Taksonomi Petunjuk ilmu taksonomi
8. Gunting bedah Menggunting bagian ikan
9. Pisau Cuter Memotong ikan

III.3. Metode Pratikum


Praktikum kali ini menggunakan metode objektif yaitu objek yang diteliti dan
diamati secara langsung dengan seksama pada ikan yang dipraktikumkan.
III.4. Prosedur Pratikum
Adapun prosedur praktikum kali ini adalah pertama sekali ikan yang dijadikan
objek praktikum dibersihkan dan diletakkan di atas nampan, digambar bagian
morfologinya. Dilakukan pengukuran terhadap tubuh ikan guna mengetahui panjang
baku, panjang total, tinggi badan dan panjang kepala serta pengukuran terhadap
bidang-bidang dari tubuh ikan yang lainnya. Perhatikan dan amati sisik yang diambil
6

dari tiap-tiap ikan, setelah itu potong tubuh ikan secara membulat, lalu perhatikan dan
amati sistem ototnya. kemudian perhatikan bentuk rangkanya pada bagian kepala dan
dalam badan.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil

4.1.2. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)

Gambar 1. Ikan Tambakan (Helostoma temminckii)


IV.2. Pembahasan
Nama Lokal Ikan : Tambakan
Ordo : Anabantiformes
Famili : Helostomatidae
Genus : Helostomas
Spesies : Helostoma temminckii
Habitat : Air tawar
4.2.1. Bentuk Sisik
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa, Ikan Tambakan (Helostoma
temminckii) memiliki bentuk sisik cycloid.Sisik ini biasanya berbentuk ovoid/ bulat
8

lingkaran.Sisik tersebut memiliki garis-garis yang merupakan sirculi da nada juga


berupa annuli.Garis-garis tersebut sangat nyata sekali terlihat dengan mikroskop.
4.2.2. Bentuk Otot

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa, Ikan Tambakan (Helostoma


temminckii) yang telah dibagi menjadi tiga bagian dimulai dari kepala, badan dan
ekor memiliki beberapa perbedaan yaitu dilihat oleh adanya selaput tipis yang disebut
septum horizontal. Pada ikan otot itu dibagi menjadi dua bagian yaitu susunan
musculus yang berada di bagian dorsal septum horizontal disebut musculus epaxial
dan susunan musculus yang berada di bagian ventral septum horizontal disebut
musculus hepaxial.
Urat daging atau otot bekerja untuk setiap aktifitas kehidupan hewan
seharihari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh hingga kepada peredaran darah,
kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena keaktifan otot tersebut. Secara
fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak
yaitu otot bergaris dan yang tidak dibawah rangsangan otak yaitu otot licin dan otot
jantung.
4.2.3. Bentuk Rangka

Berdasarkan hasil praktikum diperoleh bahwa tulang-tulang penyusun tulang


rangka ikan dapat dibagi menjadi rangka axial, yang terdiri dari tulang tengkorak,
tulang punggung, dan tulang rusuk, rangka viscelar, yang terdiri dari seluruh tulang
lengkung insang dan derivat-derivatnya, dan rangka apendicular yang terdiri dari sirip
dan pelekat-pelekatnya, pada praktikum kali ini hanya mengamati bagaimana bentuk
dan struktur dari tulang tengkorak, vertebrae dan tulang ekor pada ikan tersebut.
Tulang tengkorak pada ikan berperan untuk membungkus atau melindungi
otak, karena otak pada ikan merupakan organ yang lembut, tetapi mempunyai peran
yang besar bagi kehidupannya. Sedangkan ruas-ruas vertebrae membentuk rangka
ikan tersusun mulai dari belakang tengkorak sampai ke pangkal ekor, yang
susunannya itu terdiri dari abdominal dan caudal. Pada daerah abdominal memiliki
tulang rusuk kiri dan kanan. Fungsi dari tulang rusuk itu sendiri yaitu untuk
9

melindungi organ-organ didalam rongga badan. Ruas vertebrae berperan sebagai


penghubung antara tengkorak dan ruas tulang punggung.
10

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil dan pembahasan praktikum kali ini dapat disimpulkan
bahwa Ikan Tambakan (Helostoma temminckii) pada sisitem integument memiliki
bentuk siskin cycloid. Pada sistem otot terlihat jelas susunan musculus yang berada
dibagian dorsal septum horizontal dan pada ventral septum horizontal, dimana pada
bagian dorsal disebut musculus epaxial sedangkan pada bagian ventral disebut
musculus hepaxial. Begitu juga pada sistem rangka yang memiliki peran yang sangat
penting, selain berfungsi sebagai penyokong tubuh dan menegakkan tubuh, rangka
juga mempengaruhi kehidupan ikan dan adaptasi ikan terhadap lingkungan.
5.2 Saran
Agar suasana praktikum terlaksana dengain baik dan lancar, maka praktikan
diharapkan mempersiapkan alat dan materi sebaik mungkin. Disamping itu dituntut
kehati-hatian dan ketelitian yang amat cermat didalam melakukan praktikum.
11

VI. DAFTAR PUSTAKA

.Raharjo, "Evaluasi Variasi Fenotipe Dan Genotipe Populasi Ikan Tambakan Dari
Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Dan Jambi Dengan Truss Morfometrik
Dan Random Amplified Polymorphic Dna (Rapd)." Jurnal Riset
Akuakultur 12, no. 3 (2011): 203-211
Pandit, I. (2011). Buku_PEDOMAN PRAKTIKUM ICHTHYOLOGY I.
Burhanuddin, A. I. (2015). Ikhtiologi, Ikan dan Segala Aspek Kehidupannya.
Deepublish.
Manda et al. "Trussmorphometric and Meristic Characters of Kelabau Fish
(Osteochilus melanopleurus Bleeker, 1852) From Three Populations in
Kampar, Siak, and Rokan Rivers, Riau Province."Jurnal Iktiologi
Indonesia 19.2: 283-295
Burhanuddin. (2008) Potensi tepung cacing tanah Lumbricus sp. sebagai pengganti
tepung ikan dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan, komposisi tubuh,
kadar glikogen hati dan otot ikan bandeng Chanos chanos Forsskal. Jurnal
Iktiologi Indonesia, 13(1), 67-76.
12

LAMPIRAN
13

Lampiran 1. Alat

Alat Tulis Serbet

Buku taksonomi Saanin


Nampan

Buku panduan praktikum Gunting bedah

Pisau cutter
14

Lampiran 2. Bahan

Ikan tambakan

Anda mungkin juga menyukai