Anda di halaman 1dari 13

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem kulit adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi
dan menginformasikan hewan dari lingkungannya. Sistem ini sering disebut
sistem organ untuk sebagian besar, yang meliputi kulit, rambut, sisik, kuku,
kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari kata
latin “integumentum” yang berarti “penutup”. 
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh manusia. Pada vertebrata, struktur
kulit terbagi menjadi dua bagian, yaitu lapisan luar disebut lapisan epidermis dan
lapisan dalam disebut lapisan dermis. Lapisan epidermis merupakan lapisan
terluar, selalu tersusun atas jaringan epitel bertingkat dan berasal dari turunan
ektodermal. meskipun lapisan dermis atau torium. dermis mengandung kelenjar
keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, ujung saraf dan folikel rambut. 
Otot adalah jaringan yang paling melimpah pada sebagian besar hewan, dan
kontraksi otot menyumbang sebagian besar kerja seluler intensif energi pada
hewan aktif (Campbell 200, 265). Bundel serat yang ditutupi oleh perimysium
disebut jaringan ikat. Setiap serat otot dikelilingi oleh lapisan jaringan ikat
longgar 
Tulang penyusun rangka ikan terbagi menjadi tiga, yaitu rangka aksial yang
terdiri dari tengkorak, tulang belakang, dan tulang rusuk. Tulang usus (viscercal),
terdiri dari semua tulang lengkung insang dan derivate-derivatnya. Tulang cecum
(appendicular) terdiri dari sirip dan pelekat-pelekatnya. 
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum tentang Sistem Integumen, otot dan rangka ini adalah
untuk mengetahui system-sistem, serta otot dan rangka pada tubuh ikan. Serta
melatih mahasiswa dalam melihat bagian-bagian dari system integument, bagian-
bagian otot dan rangka ikan yang dipraktikumkan.
1.3 Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini ialah menambah wawasan serta
pengetahuan bagi mahasiswa dalam memahami pembagian tubuh ikan.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ikan Paweh (Osteochilus vittatus)


Ikan Paweh (Osteochilus vittatus) merupakan komoditas air tawar yang cukup
populer. Ikan ini sangat baik untuk dikembangkan menjadi ikan konsumsi baby
fish yang banyak diminati masyarakat. Upaya budidaya paweh yang lebih
ekonomis perlu dilakukan dengan budidaya intensif pada tahap pembenihan
sampai dengan ukuran 5 g/ekor (Setyaningrum & Wibowo, 2016).
Ikan Paweh termasuk kelas Osteichthyes, Ordo Cypriniformes, dan famili
Cyprinidae. Bentuk tubuh ikan nilem memanjang dan pipih, terdapat dua pasang
sungut peraba pada kedua sudut mulutnya serta bibir tertutup oleh lipatan kulit.
Warna perut kemerahan dan warna punggung coklat kehijauan. Warna sirip
caudal, sirip anal dan sirip ventral kemerahan (Hediannto & Purnamaningtyas,
2011).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan
paweh melalui budidaya intensif dengan mengaplikasikan sistem resirkulasi
akuakultur (Recirculation Aquaculture System) dengan teknologi biofiltrasi.
Teknik budidaya ini memiliki beberapa keunggulan seperti konsumsi air yang
jauh lebih sedikit dibandingkan budidaya tradisional dan dapat dilakukan hampir
dimana saja karena tidak memerlukan lahan yang luas. Kelebihan lain sistem
resirkulasi adalah pengelolaan kualitas air yang lebih optimal karena budidaya
dilakukan dalam sistem tertutup sehingga kualitas air dapat dikendalikan
sepenuhnya atau sesuai kemampuan (Bregnballe, 2015).
1. Klasifikasi Ikan Paweh (Osteochilus vittatus)
Nama Lokal : Ikan Paweh
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Osteochilus
Spesies : Osteochilus vittatus
2. Morfometrik Ikan Paweh (Osteochilus vittatus)
Panjang Total : 13 cm
3

Panjang Baku : 11 cm
III. METOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,14 Maret 2023 pukul
08.00- 10.00 WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi
Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat
Adapun Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini sebagai berikut :
Tabel 1. Alat
NO ALAT FUNGSI
1 Buku Gambar Untuk menggambar ikan dan mencatat hasil
analisis
2 Buku Penuntun Untuk mengetahui kegiatan praktikum
3 Buku Saanin Untuk mengidentifikasi Ikan
4 Alat Tulis Untuk menulis hasil yang di amati dari objek
5 Serbet Untuk sterilisasi
6 Nampan Untuk meletakkan Ikan
7 Penggaris Untuk mengukur tubuh ikan
8 Kamera Untuk mengambil foto ikan
Tabel 2. Bahan
NO BAHAN NAMA LATIN
1 Ikan Paweh Osteochilus
vittatus
III.1 Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam Praktikum Ikhtiologi ini adalah pengamatan
secara langsung terhadap objek yang diamati. Memperhatikan sistem-sistem
integumen, otot serta rangka-rangka pada tubuh ikan.
3.4. Prosedur Pratikum
Adapun prosedur praktikum yang dilaksanankan yaitu:
1. Mengamati ikan secara cermat
2. Belah ikan menjadi 3 bagian, lalu dibersihkan
3. Pisahkan antara daging dan tulang-tulang kerangka ikan
4. Lalu gambar di buku gambar praktikum
4

5. Buat deskripsi serta klasifikasi ikan tersebut

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

Gambar 1. Ikan Paweh

Gambar 2. Rangka tubuh ikan

Gambar 3. Bagian-bagian tubuh ikan

Gambar 4. Sisik ikan


5

Gambar 5. Penampang melintang tubuh ikan

4.2. Pembahasan
4.2.1. Ikan Paweh
Ikan Paweh (Osteochilus vittatus) adalah jenis ikan yang biasa hidup di air
tawar. Ikan bertubuh sedang, panjang total hingga 260 mm. Tinggi tubuh pada
awal sirip dorsal 3-3,7 berbanding panjang standar (tanpa sirip ekor). Panjang
kepala 4,1-4,5 berbanding panjang standar. Moncong membulat tumpul, dengan
bibir yang berkerinyut dan dapat disembulkan. Sungut maksilar kurang lebih
sepanjang diameter mata, sungut rostral lebih pendek. Awal sirip dorsal kira-kira
sejajar dengan gurat sisi ke-8 atau ke-9; terpisahkan dari ubun-ubun oleh 10-12
sisik.
1. Sistem integument
Sistem integument pada ikan adalah kulit dan derivate integument. Kulit
merupakan lapisan penutup tubuh yang terdiri dari dua lapisa, yaitu epidermis dan
dermis. Derivat integument merupakan suatu struktur yang secara embryogenetic
berasal dari salah satu atau kedua lapisan kulit yang sebenarnya.
2. Sistem otot
Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan. Pada dasarnya kerja otot
memilki fungsi ganda, ada yang berfungsi sebagai sinergis yang bekerja saling
menyokong dengan lainnya, ada pula berfungsi sebagai antagonis yang bekerja
berlawanana, yaitu salah bekontraksi dan yang lainnya mengendur.
6

3. Sistem rangka
Rangka pada ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang atau
menyokong tubuh, melindungi organ-organ tubuh dan pembentukan butir-butir
darah. Rangka penegak tubuh ikan ada yang terdiri dari tulang sejati dan ada juga
yang terdiri dari tulang rawan. Bahkan pada jenis ikan tertentu terdapat modifikasi
tulang penyokong sirip bermodifikasi sebagai penyalur sperma ke dalam saluran
reproduksi induk ikan betina.
7

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Sistem integumen adalah sistem organ yang membediakan, memisahkan,
melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Kulit
tubuh ikan merupakan pembalut tubuh yang berfungsi sebagai alat pertahanan
pertama terhadap penyakit, dan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Struktur
kulit terbagi atas dua lapisan, yang pertama lapisan epidermis yaitu kulit bagian
luar, dan dermis kulit bagian dalam.
Sistem otot pada ikan dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya yaitu
otot ikan mempunyai susunan otot yang lebih seerhana. Sedangkan rangka pada
ikan berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ
tubuh srta berfungsi pula dalam proses pebentukan butir darah merah.
5.2. Saran
Tidak ada saran yang tersirat untuk Laboratorium Biologi Perairan, hanya
saja kepada mahasiswa untuk meningkatkan lagi kedisplinan dalam melakukan
praktikum serta selalu mempersiapkan diri untuk praktek-praktek selanjutnya.
8

DAFTAR PUSTAKA

Bregnballe, J. 2015. A Guide to Recirculation Aquaculture: An Introduction to


The New Environmentally Friendly and Hihgly Productive Closed Fish
Farming. Copenhagen: Food and Agriculture Organization of United
Nations & Eurofish International.
Hedianto, D.A & S.E. Purnamaningtyas, 2011. Beberapa aspek biologi ikan nilem
(Osteochilus vittatus, Valenciennes, 1842) di Waduk Cirata, Jawa Barat.
Prosiding Seminar Nasional Perikanan Indonesia 2011: 95-107
Setyaningrum, N. & Wibowo, E.S. 2016. Potensi Reproduksi Ikan Air Tawar
sebagai Baby Fish. Biosfera, 33(2). 85-91
9

LAMPIRAN
10

Lampiran 1. Lokasi Praktikum

Laboratorium Biologi Perairan


11

Lampiran 2. Alat dan bahan

Buku gambar Buku saanin Buku panduan

Serbet Alat Tulis Nampan

Tisu Gulung
12

Lampiran 3. Dokumentasi

Tubuh ikan Penampang tubuh Rangka punggung Sisik

Rangka ekor Rangka kepal

Anda mungkin juga menyukai