Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI

PRAKTIKUM II
(Sistem Pernapasan, Sistem Urat Daging Dan Sistem Pencernaan Pada Ikan)

Oleh:

NAMA : KUNARIS
STAMBUK : I1A2 14 053
PRODI : BUDIDAYA PERAIRAN
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : HERMAN

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian tentang ikan merupakan salah satu hewan vertebrata yang hidup

dalam suatu perairan dan mengandung potensi yang sangat besar. Ikan

memberikan peranan penting dalam kehidupan manusia karena dengan

mengkonsumsi ikan, kita akan menjadi kuat dan pintar terutama bagi anak-anak

yang masih dalam proses pertumbuhan. Setiap jenis ikan memerlukan tempat atau

habitat untuk kehidupannya yang berbeda-beda.

Sistem urat daging yaitu berupa urat daging (otot) pada ikan. Urat daging

ikan yang tampak merupakan kesatuan, dan hal ini tersusun atas komponen-

komponen penyusunnya. Blok urat daging disebut myotome, dan kupulan-

kumpulan myotome disebut myosepta. Urat daging (otot) pada ikan tersebar

hampir keseluruh tubuhnya. Oleh karena itu urat daging ikan mempunyai peranan

fungsi dan penamaan yang sesuai dengan letak dan fungsinya di dalam tubuh.

Ikan juga memiliki unit terkecil dalam tubuhnya yaitu sel saraf.

Ikan bernapas dengan insang, tetapi ada juga yang menggunakan paru-paru.

Dalam proses peredaran darah pada ikan, dimulai dari jantung kemudian masuk

ke dalam insang dan disebarkan keseluruh tubuh lalu kembali kejantung. Karena

melewati satu kali jantung, maka peredaran darah pada ikan disebut sebagai

peredaran darah tunggal. Disamping itu, ikan memiliki saluran pencernaan yang

dimulai dari mulut, rongga mulut, faring, esophagus, lambung, pilorus, usus dan

anus. Dalam sistem urogenitalia pada ikan merupakan sistem gabungan dari
ekskresi dan reproduksi. Ikan juga mempunyai rangka yang berfungsi untuk

menyongkong tubuhnya (Yusnaini, dkk., 2012).

Alat pencernaan pada ikan sering berbeda antar satu spesies dengan spesies

lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dalam pola adaptasi

terhadap makanannya. Alat pencernaan yang sering mengalami adaptasi adalah

bibir, gigi, mulut, dan saluran pencernaan. Alat pencernaan terdiri dari dua bagian,

yaitu saluran pencernaan yang meliputi mulut, rongga mulut, pharynx, esophagus,

lambung, pylorus, duodenum, intestinum, rectum, dan anus; serta kelenjar

pencernaan yang terdiri dari hati, empedu, dan pancreas. Setiap alat pencernaan

memiliki tugas masing-masing. Mulut berguna untuk menangkap atau mengambil

makanan.

Berdasarkan uraian sebelumnya maka dianggap perlu untuk dilakukan

praktikum Iktiologi sehingga dapat mengetahui lebih dalam mengenai sistemurat

daging, sistem pernapsan dan sistem pencernaan.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Sistem Urat daging

Tujuan dilaksanakannya praktikum mengenai sistem urat daging pada ikan

adalah untuk mengamati letak dan jenis-jenis urat daging yang terdapat dalam

tubuh ikan.

Manfaat dari praktikum adalah sebagai bahan masukan dalam menambah

ilmu pengetahuan mengenai berbagai jenis dan bentuk dari sistem urat daging

pada tubuh ikan.


2. Sistem Pernapasan

Tujuan dilaksanakannya praktikum mengenai sistem pernapasan pada ikan

adalah untuk mengamati letak bagian-bagian yang digunakan dalam proses

pernapasan yang meliputi insang serta ada atau tidaknya alat pernapasan

tambahan yang biasanya terdapat pada beberapa jenis ikan tertentu.

Manfaat praktikum adalah sebagai pengembangan wawasan mengenai

sistem pernapasan ikan.

3. Sistem Pencernaan

Tujuan praktikum dari sistem pencernaan ikan adalah untuk mengamati

bentuk dan letak bagian-bagian alat pencernaan makanan pada beberapa golongan

ikan serta melihat ada atau tidaknya modifikasi yang terjadi pada alat pencernaan

tersebut.

Manfaat dari praktikum adalah mengetahui organ tubuh apa saja yang

berperan dalam sistem pencernaan darah pada ikan


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi

1. Ikan Cakalang

Klasifikasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis)menurut Manik (2007),


adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichtyes
Order : Perciformes
Family : Scombridae
Genus : Katsuwonus
Species : Katsuwonus pelamis

Gambar 1. Morfologi Ikan Cakalang (K.pelamis)


(Sumber: Manik, 2007)

2. Ikan Kembung Lelaki

Klasifikasi ikan kembung lelaki (Rastrelliger kagurta) menurut Jamil, dkk.

(2010), adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Order : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Species : Rastrelliger kanagurta

Gambar 2. Morfologi Ikan Kembung Lelaki (R. kanagurta)


(Sumber : Suwarso, 2010)

3. Ikan Layang

Klasifikasi ikan layang (Decapterus ruseli) menurut Arifin (2008), adalah

sebagai berikut:

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Order : Percomorphi
Family : Carangidae
Genus : Decapterus
Species : Decapterus russelli,

Gambar 3. Morfologi Ikan Layang (D. ruselli)


(Sumber: www.wikipedia.com, 2013)
B. Sistem Urat Daging

Sistem urat daging atau sistem otot pada ikan secara fungsional otot ini

dibedakan menjadi dua tipe, yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak

dibawah rangsangan otak. Pada prinsipnya ikan mempunyai tiga macam urat

daging atau otot berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu: otot polos, otot

bergaris, dan otot jantung. Dari penempelannya juga bisa dibedakan menjadi dua

yaitu otot menempel pada rangka yaitu otot bergaris dan yang tidak menempel

pada rangka yaitu otot jantung dan otot polos (Omar, 2008).

Urat daging mempunyai peranan penting dalam aktifitas kehidupan ikan.

Gerakan tubuh yang dihasilkan merupakan hasil kerja dari otot. Secara fungsional

otot ini terbagi menjadi 2 tipe yaitu otot yang bekerja dibawah rangsangan atau

disebut voluntary dan otot yang bekerja tidak dibawah rangsangan otot atau

disebut involuntary. Urat daging pada ikan mempunyai peranan dan fungsi yang

sesuai dengan letak dan fungsinya dalam tubuh karena urat daging pada pada ikan

hampir diseluruh tubuh tersebar ( Nadia, 2009).

Pada dasarnya ikan mepunyai 3 macam urat daging berdasarkan strukturnya

yaitu otot polos, otot bergaris, dan otot jantung dan salah satu hal yang menarik

dari sistem urat daging ini adalah terdapatnya organ listrik pada beberapa ikan

yang pada vertebrata lainnya tidak ada. Urat daging pada ikan yang mempunyai

sirip tunggal berfungsi untuk menggerakkan sirip-sirip terebut (Burhanuddin,

2008).
C. Sistem Pernapasan

Ikan membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme dan membuang gas

CO2 sebagai hasil sisa metabolism dalam sel. Proses pengikatan oksigen dan

pengeluaran karbondioksida tersebut oleh darah melalui permukaan organ

pernapasan disebut pernapasan. Oksigen merupakan zat yag mutlak dibutuhkan

oleh tubuh untuk mengoksidasi zat makanan berupa karbohidrat, lemak dan

protein sehingga menghasilkan energi.oleh karena itu kelangsungan hidup ikan

sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam mendapatkan oksigen yang cukup

dari lingkungan. Hal ini dapat dilihat jelas pada prilaku ikan pasa saat

berkurangnya oksigen terlarut pada suatu perairan yakni ikan akan berenang

manuju ke permukaan atau ke daerah air yang berarus (Burhanuddin, 2008).

Pernafasan merupakan proses pengambilan oksigen dan pelepasan

karbondioksida dalam tubuh suatu organisme hidup. Alat penafasan pada ikan

secara umum adalah insang dengan penegcualian pada beberapa jenis ikan yang

mempunyai alat pernafasan paru-paru selalu menggunakan insang. Belum

berfungsinya insang pada saat embrio, maka penafasan dilakukan dengan

menggunakan kantung telur (Nadia, 2009).

Setiap insang ikan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

- Filamen insang (hemibranchia = gill filament), berwarna merah, terdiri dari

jaringan lunak, berbentuk seperti sisir, melekat pada lengkung insang.

Banyakmengandung kapiler-kapiler darah sebagai cabang dari arteri

branchialis danmerupakan tempat terjadinya pengikatan oksigen terlarut dari

dalam air.
- Tulang lengkung insang (arcus branchialis = gill arch), merupakan tempat

melekatnya filamen dan tapis insang, berwarna putih, dan memiliki

saluran darah (arteri afferent dan arteri efferent) yang memungkinkan darah

dapatkeluar dan masuk ke dalam insang.

- Tapis insang (gill rakers), berupa sepasang deretan batang tulang rawan

yangpendek dan sedikit bergerigi, melekat pada bagian depan dari

lengkunginsang, berfungsi untuk menyaring air pernapasan. Pada ikan-ikan

herbivorapemakan plankton, tapis insangnya rapat dan ukurannya panjang.

Hal inisesuai dengan fungsinya sebagai alat penyaring makanan. Sedangkan

padaikan-ikan carnivora, tapis insang tersebut jarang-jarang dan berukuran

pendek (Nadia, 2014).

D. Sistem Pencernaan

Pencernaan pada ikan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Fungsi

alatpencernaan adalah untuk menghancurkan zat makanan (molekul makro)

menjadizat terlarut (molekul mikro) sehingga zat makanan tersebut mudah diserap

dankemudian dapat digunakan pada proses metabolisme di dalam tubuh ikan.

Proses pencernaan pada ikan terjadi dalam dua bentuk yaitu secara fisik yang

terjadi di dalam rongga mulut dan lambung, dan secara kimiawi yang terjadi di

dalam lambung dan usus. Alat pencernaan pada ikan sering berbeda antar satu

spesies dengan spesies lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan

dalam pola adaptasi terhadap makanannya. Alat pencernaan yang sering

mengalami adaptasi adalah bibir, gigi, mulut, dan saluran pencernaan. Alat

pencernaan terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan yang meliputi mulut,
rongga mulut, pharynx, esophagus, lambung, pylorus, duodenum, intestinum,

rectum, dan anus; serta kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati, empedu, dan

pancreas. Setiap alat pencernaan memiliki tugas masing-masing (Omar, 2008).

Lambung merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnya

terdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimana

cairan ini membantu proses pencernaan. Bentuk anatomi lambung sangat

bervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung ikan

herbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora tidak

mempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambung

palsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya ikan

carnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabung sedangkan pada

ikan omnivora berbentuk seperti kantung. Pada beberapa ikan tertentu lambung

mengalami modifikasi (Burhanuddin, 2008).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Desember 2014, bertempat

di Laboratorium Produksi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas

Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel
1 dibawah ini.

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada Praktikum


No. Nama Alat dan Bahan Kegunaan
1. Alat
- Baki Meletakkan organisme yang diamati
- Pinset Mengambil organisme yang diamati
- Alat tulis Menggambar hasil pengamatan
- Mistar Mengukur bagian-bagian ikan
- Pisau bedah Membedah ikan yang di amati
- Mikroskop Mengamati bagian ikan yang kecil
- Termos Menyimpan air panas
- Baskom kecil Tempat merendam ikan

2. Bahan
- Ikan Cakalang (K. pelamis) Organisme yang diamati
- Ikan Kembung Lelaki (R.kanagurta) Organisme yang diamati
- Ikan layang (D.russelli) Organisme yang diamati
- Air panas Untuk merendam ikan
C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dari praktikum sistem urat daging, sistem

pernapasan dan sistempencernaan pada ikan adalah sebagai berikut :

1. Sistem Urat daging

a. Menyiram ikan dengan menggunakan air panas.

b. Mengelupas kulit ikan sampai terlihat urat daging secara melintang

c. Memotong tubuh ikan secara vertikal dan mengamati bagian-bagianya

d. Membuka beberap keping tulang pada bagian kepala untuk mengamati

urat dagingnya.

2. Sistem Pernapasan

a. Bagian tulang insang dan alat pernafasan tambahan yang terletak didalam

rongga insang bagian atas :

Buat sayatan pada penutup insang terdepan preoperculum dari dasar

keatas dan teruskan agak kebagian depan sampai rongga bagian atas

dapat dikelupas dan dapat dilihat alat pernafasan tambahan.

b. Deverticula

gunting mulai dari pinggir mulut kearah belakang sampai mulut (sudut

mulut) ke arah belakang sampai mulut (rahang dapat dikuakkan dengan

bebas dan lipatan-lipatan kulit yang terdapat pada bagian rongga mulut

dapat dilihat.
3. Sistem Pencernaan

a. Membedah ikan dengan cara memasukkan pisau bedah pada anus dengan
mata pisau menghadap ke atas kemuddian membelah perut ikan
b. Mengeliarkan organ-organ tubuh ikan
c. Meluruskan panjang usus sampai batas terpanjang
d. Mengamati dan menggambar bentuk organ pencernaan ikan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Jenis Ikan Praktikum

a. Ikan Cakalang (K. pelamis)

Gambar 4. Ikan Cakalang (K. pelamis)


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)

b. Ikan Kembung Lelaki (R. kanagurta)

Gambar 5. Ikan Kembung Lelaki (R.kanagurta)


(Sumber : Dok. Pribadi, 2014)
c. Ikan Layang (D. ruselli)

Gambar 6. Ikan Layang (D. ruselli)


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)

2. Hasil Pengamatan Pada Sistem Urat Daging

a. Urat daging Bagian Luar Ikan Cakalang (K. pelamis)

Keterangan:

1. Myoseptume

2. Myomore

Gambar 7. Urat daging bagian melintang otot ikan


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)
b. Urat daging Melintang Otot Ikan

Keterangan:
1. Supracarinalis
2. Septum Verticele
3. Myocommata
4. Septum horizontale
5. Infracarinalis

Gambar 8. Urat daging bagian melintang otot ikan


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)

3. Hasil Pengamatan pada Sistem Pernafasan

Hasil pengamatan sistem pernapasan pada ikan dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Hasil pengamatan sistem pernapasan


No Ikan Kembung
Parameter Ikan Cakalang Ikan layang
. Lelaki
1. Upper limb 860 816 328
rakers
2. Lower Limb 180 336 72
rakers
3. Gill Rakers 10 8 9

a. Insang ikan Cakalang

Keterangan:
1. Tapis Insang
2. Tulang Lengkung Insang
3. Daun insang

Gambar 9. Insang Ikan Cakalang


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)
b. Insang Ikan Kembung Lelaki

Keterangan:
1. Tapis Insang
2. Tulang Lengkung Insang
3. Daun Insang

Gambar 10. Insang Ikan Kembung Lelaki


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)

c. Insang Ikan Layang

Keterangan:
1. Tapis Insang
2. Tulang Lengkung Insang
3. Daun Insang

Gambar 11. Insang Ikan Layang


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)
4. Hasil Pengamatan Pada Sistem Pencernaan

Hasilpengamatanpadasistempencernaandapatdilihatpadatabel3.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Sistem Pencernaan Pada Ikan


N Ikan Ikan Kembung
Parameter Ikan Layang
o Cakalang Lelaki
1 Panjang saluran
11 Cm 5 Cm 6 Cm
pencernaan
2 Jumlah pilorik kaeka - - -
3 Bagian-bagian Mulut, rongga Mulut, rongga Mulut,
saluran ncernaan mulut, mulut, esofagus, rongga mulut,
esofagus, Lambung, esofagus,
Lambung, filorus, usus dan Lambung,
filorus, usus anus filorus, usus
dan anus dan anus

a. Saluran Pencernaan Ikan Cakalang

keterangan:
1. Mulut
2. Esofagus
3. Lambung
4. Pilorus
5. Usus
6. Anus

Gambar 12. Saluran Pencernaan Ikan Cakalang


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)
b. Saluran Pencernaan Ikan Kembung Lelaki

Keterangan:
1. Mulut
2. Esofagus
3. Lambung
4. Pilorus
5. Usus
6. Anus
1 2 3 4 5 6
Gambar 13. Saluran Pencernaan Ikan Kembung Lelaki\
(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)

c. Saluran Pencernaan Ikan Layang

Keterangan:
1. Esofagus
2. Lambung
3. Pilorus
4. Usus
5. Anus

Gambar 14. Saluran Pencernaan Ikan Layang


(Sumber: Dok. Pribadi, 2014)

B. Pembahasan

Anatomi suatu spesies ikan sangat penting untuk diketahui karena

merupakan dasar dalam mempelajari jaringan tubuh, penyakit dan parasit,

sistematika, dan sebagainya. Bentuk dan letak setiap organ dalam antara satu

spesies ikan dapat saja berbeda dengan spesies ikan lainnya. Hal ini disebabkan

adanya perbedaan bentuk tubuh, pola adaptasi spesies ikan tersebut terhadap

lingkungan tempat mereka hidup, atau stadia dalam hidup spesies

tersebut.Beberapa organ yang dapat diamati secara anatomis pada tubuh ikan
antara lain: otak, rongga mulut, insang, jantung, hati, empedu, alat pencernaan

makanan, limpa, kelenjar kelamin, gelembung renang, dan lain-lain.

1. Sistem Urat Daging

Berdasarkan hasil pengamatan pada urat daging pada ikan cakalang pada

bagian luar, terdiri atas myceptum, epoxial muscle. Urat daging merupakan faktor

yang mempengaruhi aktifitas ikan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Burhanuddin

(2008), yang menyatakan bahwa pekerjaan urat daging atau otot untuk setiap

aktifitas kehidupan hewan seharihari sangat penting. Dari mulai gerakan tubuh

hingga kepada peredaran darah, kegiatan utama gerakan tubuh disebabkan karena

keaktifan otot tersebut. Secara fungsional otot ini dibedakan menjadi dua tipe,

yaitu yang dibawah rangsangan otak dan yang tidak dibawah rangsangan otak.

Urat daging pada ikan tersebar hampir di seluruh tubuh sehingga setiapurat

daging tersebut mempunyai peranan atau fungsi tersendiri sesuai dengan tempat

dimana dia terdapat. Namun demikian, secara umum urat daging mempunyai

fungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan sehingga

secara keseluruhan menyebabkan ikan mampu bergerak (berenang). Untuk

melihat dengan jelas bagian-bagian urat daging, maka perlu dibuat sayatan

melintang pada tubuh ikan agak ke caudal (potongan tegak lurus melalui tulang

punggung). Setelah terpotong dua maka tampaklah otot-otot yang tersusun dalam

lingkaran-lingkaran konsentris.
2. Sistem Pernapasan

Pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen dan pelepasan

karbon dioksida oleh suatu organisme hidup. Untuk dapat bernapas maka

diperlukan organ pernapasan. Pada ikan, proses pernapasan umumnya dilakukan

dengan menggunakan insang (branchia).

Hasil pengamatan sistem pernapasan, pada Ikan cakalang, ikan kembung

lelaki dan ikan layang. Insang ikan ini terdiri atas 3 bagian yaitu daun insang (gill

filament), tulang lengkung insang (gill arch) dan tapis insang (gill racker).

Filament insang merupakan bagian insang yang mengandung kapiler darah yang

berfungsi untuk mengikat oksigen yang terlarut dalam air pada proses pernapasan.

Lengkung insang merupakan tempat melekatnya filament insang dan tapis insang.

Tapis insang berfungsi untuk menyaring makanan. Tapis insang pada ikan

herbivora cenderung lebih panjang dibandingkan dengan ikan karnivora. Menurut

Omar (2008),Ikan-ikan bertulang sejati memiliki insang yang ditutup oleh

penutup insang (apparatus opercularis). Tutup insang ini terdapat di sebelah

kanan dan kiri bagian belakang dari kepala, berbentuk seperti setengah

membundar. Setiap tutup insang terdiri atas.Operculum, yang tersusun atas empat

potong tulang, yaitu:os operculare, merupakan tulang yang paling besar dan

letaknya paling dorsal, os preoperculare, merupakan tulang kecil yang

melengkung seperti sabit dan terletak paling cranial, os interoperculare,

merupakan tulang kecil yang terletak di antara Os operculare dan Os

preoperculare, Os suboperculare, merupakan bagian tulang yang terletak paling

caudal, Membrana branchiostega, merupakan selaput tipis yang melekat pada


operculum dan berakhir bebas di tepi belakang dari operculum. Berfungsi sebagai

klep untuk menahan agar supaya air tidak masuk ke dalam rongga insang dari arah

belakang. Radii branchiostega, merupakan tulang-tulang kecil yang terletak pada

bagian ventral pharynx, dan berfungsi untuk menyokong membrana

branchiostega.

3. Sistem Pencernaan

Secara umum alat-alat pencernaan pada ikan meliputi mulut, ronngga mulut,

faring, esophagus,lambung, pylorus, usus dan anus. Fungsi utama pencernaan

yaitu untuk menghancurkan makanan menjadi zat terlarut sehingga makanan

tersebut mudah diserap dan kemudian digunakan dalam proses metabolisme

tubuh. Proses pencernaan makanan terbagi dalam dua bentuk, yaitu secara fisik

terutama yang terjadi didalam rongga mulut dan lambung, serta secara kimiawi

terutama yang terjadi didalam lambung dan usus. Alat pencernaan tubuh ikan erat

hubungannya dengan jenis makanan dan makanannya.


V. PENUTUP

A. Simpulan

1. Sistem urat daging pada Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) tersebut,

mempunyai bagian yang mempunyai fungsi, letak atau posisi yang berbeda-

beda didalam tubuh ikan. Secara keseluruhan urat daging pada ikan bergaris,

mulai dari bagian kepala ikan, rahang maupun tulang lengkung insang. Urat

daging sangat berhubungan dengan rahang dan tulang lengkung insang. Urat

daging yang berfungsi untuk mengerakkan sirip adalah urat daging sirip

tunggal.

2. Insang ikan cakalang terdiri atas 3 bagian yaitu daun insang (gill filament),

tulang lengkung insang (gill arch) dan tapis insang (gill racker).

3. Secara umum alat pencernaan pada ikan meliputi : mulut, rongga mulut,

faring, esophagus, lambung, pylorus, usus dan anus. Dan dari semua organ

tersebut mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.

B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebaiknya dalam

setiap melakukan praktikum kebersihan laboratorium selalu dijaga sehingga

dalam pelaksanaan praktikum bisa berlangsung secara efektif dan nyaman.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Finriyani, 2008, Optimasi Perikanan Layang di Kabupaten Selayar


Propinsi Sulawesi Selatan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Burhanuddin, A.B. 2008. Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika dan
Pemahaman System Organ Ikan yang Berbasis SCL pada Matakuliah
Ikhtiologi. DIPA Universitas Hasanuddin. Makasar. 108 hal.
Jamil, S., Marsoedi,Soemarno, Sukoso. 2010. Penentuan Daerah Konsentrasi Ikan
Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) dengan Menggunakan Model
Kinesis di Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Jurnal Pembangunan dan
Alam Lestari Vol. 1 (1) Tahun 2010. Program Pascasarja Universitas
Brawijaya. Surabaya.
Manik, Nurdin. 2007. Beberapa Aspek Biologi Ikan Cakalang (Katsuwonus
pelamis) Di Perairan Sekitar Pulau Seram Selatan Dan Nusa
Laut.Oseanologi dan Limnologi di Indonesia (2007) 33: 17 25.UPT Loka
Konservasi Biota Laut Bitung,Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta.
Nadia. L. A. R. 2014. Iktiologi Kajian Dasar Ilmu Dasar Perikanan, edisi Revisi.
Unhalu Press. Kendari.
--------------------.2009. Buku Bahan Ajar Mata Kuliah Iktiologi. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
Omar, Andy S.B., 2011, Iktiologi, Universitas Hasanuddin. Makasar, hal 172.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan 2, Binacipta, Bogor.
Suwarso. 2010. Biologi Reproduktif, Preferensi Habitat Pemijahan dan Dugaan
Stok Pemijahan Ikan Kembung (Ratrelliger brachysoma. Fam. Scombridae
Di Pantai Utara Jaya. Balai Riset Perikanan Laut, Badan Riset Kelautan Dan
Perikanan, Kementrian Kelautan Dan Perikanan. Jakarta.
Yusnaini, M. Idris, dan Ngadiyo. 2012. Penuntun Praktikum Reproduksi Ikan.
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo. Kendari.

Anda mungkin juga menyukai