Anda di halaman 1dari 21

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan adalah jenis hewan yang tergolong ke dalam golongan vertebrata yang

bersifat poikilotermis, memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan

siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan

memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip

untuk menjaga keseimbangan tubuhnya oleh arus atau gerakan air yang

disebabkan oleh arah angin (Muh Darfianto D., 2016).

Pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbon

dioksida dalam suatu organisme hidup. Alat pernapasan pada ikan secara umum

adalah ingsang dengan pengecualian pada beberapa jenis ikan yang mempunyai

alat pernapasan paru-paru selalu menggunakan ingsang (Muh Darfianto D., 2016).

Sistem peredaran darah pada setiap organisme adalah proses fisiologis yang

sangat penting. Untuk melakukan seluruh aktivitas baik sel, jaringan, dan organ

membutuhkan nutrisi dan oksigen yang dapat terpenuhi apabila peredaran darah

berjalan normal (Rahma Tri Benita dkk., 2010).

Syaraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar (exoderm)

yang berfungsi sebagai penghubung. Unit terkecil system syaraf adalah sel syaraf

atau neuron. Neuron merupakan sel fungsional pada membran syaraf, yang

bekerja dengan cara menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls dari satu

sel ke sel berikutnya (Devi Apriliyanti, dkk., 2013).


2

1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktikum

Tujuan praktikum sisem pernapasan untuk mengenal organ pernapasan ikan

baik yang utama (insang) maupun tambahan serta kegunaan dari praktikum yaitu

praktikan dapat mengenal organ pernapasan ikan baik yang utama (insang)

maupun tambahan.

Tujuan praktikum sistem peredaran darah untuk melihat sistem peredaran

darah pada ikan, yang meliputi organ jantung (posisi dan bagian-bagiannya),

saluran darah yang menghubungkan jantung dan limpa, adapun kegunaan dari

praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui mengenal organ pernapasan ikan

baik yang utama (insang) maupun tambahan.

Tujuan praktikum sistem saraf yaitu untuk mempelajari tentang sistem saraf

pada ikan serta kegunaan praktikum sistem saraf yaitu praktikan dapat mengetahui

tentang sistem saraf pada ikan.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Kembung Perempuan

Klasifikasi ikan kembung perempuan (Rastrelliger brachysoma) menurut

Saanin (dalam Nuraya Kintan P. dkk., 2016) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Class : Pisces

Ordo : Parchomorphy

Famili : Scombridae

Genus : Rastrelliger

Spesies : Rastrelliger brachysoma

2.2 Habitat Ikan Kembung Perempuan

Ikan kembung perempuan merupakan kelompok ikan epipelagis dan neritik di

daerah pantai dan laut. Penyebaran ikan kembung dapat dibagi menjadi dua

bagian, yaitu penyebaran secara vertikal dan horisontal. Penyebaran secara

vertikal dipengaruhi oleh suhu dan gerakan harian plankton sedangkan

penyebaran secara horizontal dipengaruhi oleh arus laut (Dara Anjani Larasati,

2011).

Penyebaran ikan ini meliputi Samudra Pasifik, Laut Andaman, Thailand,

Filipina, Papua New Guinea, Pulau Solomon, dan Fiji (Fishbase 2010). Daerah

penyebaran di perairan pantai Indonesia dengan konsentrasi terbesar di


4

Kalimantan, Sumatra Barat, Laut Jawa, Selat Malaka, Muna-Buton, arafuru, TL

Siam (Direktorat Jendral Perikanan dalam Dara Anjani Larasati, 2011).

2.3 Sistem Pernafasan Ikan

Pernapasan merupakan proses pengambilan oksigen dan pelepasan karbon

dioksida dalam suatu organisme hidup. Alat pernapasan pada ikan secara umum

adalah ingsang dengan pengecualian pada beberapa jenis ikan yang mempunyai

alat pernapasan paru-paru selalu menggunakan ingsang (Muh Darfianto D., 2016).

Pernapasan adalah proses pertukaran oksigen (O2 ) dan karbon dioksida(CO2)

antara organism dengan lingkungannya atau proses pengambilan oksigen dan

pelepasan karbon dioksida dalam suatu oreganisme hal ini sesuai dengan pendapat

yang menyatakan bahwa Pernafasan adalah proses pertukaran oksigen dan

karbondioksida antara organisme dengan lingkungannya (Nadia dalam Muh

Darfianto D., 2016).

alat pernapasan pada ikan umumnya adalah insang. Ada beberapa jenis ikan

yang mempunyai paru-paru sebagai alat pernapasannya. Ikan yang mempunyai

organ paru-paru misalnya Australia lungfish (Neoceratodus), African lungfish

(Protopterus dan Lepidosiren) (Tim Penyusun Praktikum Iktiologi, 2017).

Insang ikan terdiri dari beberapa lembar (umumnya empat lembar), pada

setiap lembar insang terdiri dari beberapa bagian yaitu filamen insang, tulang

lengkung insang, dan tapis insang. Bagian yang berperan dalam proses pengikatan

oksigen terlarut dalam air pada insang adalah filamen insang, oleh karena itu pada

filamen insang terdapat kapiler-kapiler darah. Setiap filamen insang menempel

pada lengkungan insang, dan pada lengkung insang tersebut terdapat saluran
5

darah sehingga memungkinkan darah dapat masuk keluar insang (Tim Penyusun

Praktikum Iktiologi, 2017).

2.4 Sistem Peredaran Darah Ikan

Sistem peredaran darah adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan

mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga

mengangkut enzim, zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta

mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya

keluar dari tubuh. Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata

adalah sama, meskipun tetap ada perbedaan diantara setiap kelompok hewan

(Rahma Tri Benita dkk., 2010).

Ikan mempunyai sistem peredaran tertutup yang artinya darah tidak pernah

keluar dari pembuluhnya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh

sekitarnya. Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui

dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembuluh

yang kedua (Rahma Tri Benita dkk., 2010).

Pada ikan, jantung umumnya terletak di bagian belakang insang. Pada ikan

bertulang sejati dimana insang ditutup oleh keping insang, letak jatung ini relatif

lebih ke depan dibandingkan dengan ikan bertulang rawan. Secara anatomis

terdapat sedikit perbedaan antara struktur jantung ikan bertulang sejati dengan

ikan bertulang rawan, namun fungsinya adalah sama, yaitu memompa darah yang

kadar oksigennya rendah ke insang dan kemudian menyebarkannya ke seluruh

tubuh (Tim Penyusun Praktikum Iktiologi, 2017).


6

2.5 Sistem Saraf Ikan

Syaraf adalah organ yang paling dulu dibentuk dari lapisan terluar (exoderm)

yang berfungsi sebagai penghubung. Unit terkecil system syaraf adalah sel syaraf

atau neuron. Neuron merupakan sel fungsional pada membra syaraf, yang bekerja

dengan cara menghasilkan potensial aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke

sel berikutnya (Devi Apriliyanti, dkk., 2013).

Sistem saraf pusat merupakan system yang mengatur kegiatan seluruh tubuh,

Sistem syaraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf periferi. Sistem

saraf pusat terdiri otak dan membran spinalis. Sistem saraf periferi terdiri dari

saraf cranial dan spinal beserta cabang cabangnya. Sistem saraf otonom

merupakan bagian dari membran periferi, mempengaruhi otot polos dan kelenjar

(Devi Apriliyanti, dkk., 2013).

Unit terkecil sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Neuron merupakan sel

fungsional pada membran saraf, yang bekerja dengan cara menghasilkan

potensial aksi dan menjalarkan impuls dari satu sel ke sel berikutnya (Devi

Apriliyanti, dkk., 2013).

Sejak awal stadia embrio, sel-sel saraf mulai berkembamg yaitu dimulai dari

lapisan germinal terluar (ektoderm). Neuron merupakan unit terkecil dari sistem

saraf. Setiap neuron terdiri dari dendrit (sebagai penerima impuls) dan akson

(sebagai penerus impuls) (Tim Penyusun Praktikum Iktiologi, 2017).


7

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan Waktu Praktikum

Pelaksanaan praktikum anatomi, sistem pencernaan dan urognital ikan

bertempat di lab perikanan pada tanggal 06-April-2017 pukul 15:40 Waktu

Indonesia Tengah (WITA) sampai selesai.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum sistem pernapasan, sistem

peredaran darah, dan sistem saraf dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Alat dan Bahan


No Nama Alat Kegunaan
No No

1. Baki 1. Tempat meletakkan ikan

2. Pinset 2. Alat penjepit

3. Cutter 3. Untuk membelah bagian tubuh ikan

4. Mistar 4. Untuk mengukur organ ikan

5. Gunting 5. untuk mememotong bagian tubuh ikan

Adapun bahan yang digunakan selama praktikum yaitu ikan kembung

perempuan (Rastrelliger brachysoma).

3.3 Cara Kerja

3.3.1 Sistem Pernapasan Ikan

1. Ambil ikan yang masih segar kemudian bersihkan kulitnya dari

kotoran dan lendir dengan air.

2. Letakkan ikan pada baki dan gambar ikan secara keseluruhan


8

3. Gunting tulang tutup insang dengan gunting berujung tumpul

sehingga terlihat insangnya.

4. Amati insang tersebut dan gambar bagian kepala dimana insang

tersebut berada dan beri keterangan pada bagian-bagiannya.

5. Ambil satu lembar insang dan gambar serta beri keterangan

bagian-bagiannya.

3.3.2 Sistem Peredaran Darah Ikan

1. Lakukan pembedahan seperti pada waktu akan melihat sistem

pencernaan, tetapi dasar perut ikan harus dibedah sampai jauh ke

depan (dekat insang), hal ini untuk memudahkan pengambilan

jantung.

2. Keluarkan jantung dengan menggunting bagian depan bulbus

arteriosus dan cabang dari duktus kuvieri serta vena hepatika.

3. Untuk melihat organ limpa, keluarkan organ limpa dengan

bantuan pinset dari bagian dekat hati dan lambung. Limpa mudah

dibedakan dari organ lainnya, karena organ ini berukuran lebih

kecil daripada hati, berwarna merah kehitaman dan kompak.

3.3.3 Sistem saraf

1. Potong kepala ikan bagian belakang tepat pada bagian tengkuk

dengan menggunakan pisau hingga kepala terlepas dari bagian

badan.

2. Letakkan potongan kepala ikan dengan posisi tegak, yaitu mulut

berada di atas kemudian pegang kepala ikan tersebut dengan


9

tangan kiri, dan untuk memudahkan pengirisan masukkan telunjuk

tangan kiri ke dalam mulut ikan.

3. Iris bagian atas kepala ke arah bagian bawah dengan

menggunakan pisau yang tajam.

4. Saat pisau mencapai mata, pengirisan harus dihentikan, dan pisau

diarahkan hanya pada bagian pinggirnya saja, hal ini untuk

mencegah teririsnya otak.

5. Kuakkan bagian atas kepala tersebut hingga otak ikan nampak dari

bagian atas.

6. Untuk melihat otak dari bagian samping, guntinh kepala dari arah

mulut ke belakang dengan hati-hati hingga kepala terbelah dua.

7. Untuk melihat otak ikan dari bagian bawah, maka otak harus

dikeluarkan dari rongganya. Pekerjaan tersebut harus dilakukan

dengan hati-hati karena harus menggunting beberapa urat saraf

seperti saraf optik, saraf olfaktori dan beberapa saraf lainnya.


10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Sistem Pernapasan Ikan

Gambar 1. Insang Ikan


11

Gambar 2. Posisi Insang Pada Kepala Ikan


12

4.1.2 Sistem Peredaran Darah Ikan

Gambar 3. Jantung Ikan


13

Gambar 4. Limpa Ikan


14

4.1.3 Sistem Saraf Ikan

Gambar 5. Otak Ikan Tampak Atas


15

Gambar 6. Otak Ikan Tampak Samping


16

Gambar 7. Otak Ikan Tampak Bawah


17

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sistem Pernapasan Ikan

Mekanisme pernapasan ikan kembung perempuan terdiri dari dua tahap

yaitu fase Inspirasi dan Ekspirasi. Fase Inspirasi atau pengambilan udara atau

pemasukan udara dari air kedalam insang. kemudian fase ekspirasi atau

pengeluaran karbondioksida dan gas-gas lain dari insang ke air. pertukaran

karbondioksida dan oksigen terjadi pada fase ekspirasi.

sistem pernapasan yang digunakan pada Ikan kembung perempuan

adalah insang yang terdiri dari tiga bagian yaitu daun insang (gill filament),

tulang lengkung insang (gill arch) dan tapis insang (gill racker).

4.2.2 Sistem Peredaran Darah Ikan

Pada ikan kembung perempuan, proses peredaran darah yaitu darah

ditekan keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai

ke kapiler darah, kemudian di hisap melalui pembuluh vena dan kembali ke

jantung.

Jantung ikan kembung perempuan terdiri dari dua ruangan, yaitu atrium

dan ventrikel yang terletak di belakang insang. Diantara atrium dan ventrikel

terdapat klep untuk menjaga agar aliran darah tetap searah.

4.2.3 Sistem Saraf Ikan

Telensefalon atau otak depan ikan kembung perempuan terletak di

bagian atas mata. Di belakang telensefalo terdapat diensefalon. Diensefalon

berfungsi sebagai pusat korelasi rangsangan masuk dan keluar yang

berkaitan dengan homeostasis dan sistemendokrin. Bagian mesensefalon


18

(otak tengah) terletak diantara diensefalon dan mielensefalon, mesensefalon

berkaitan dengan sistem penglihatan pada ikan. Metensefalon (otak belakang)

berfungsi dalam mengatur keseimabangan tubuh ikan di dalam air.

Mielensefalon (batang otak) merupakan bagian terakhir dari otak dengan

medula oblongata sebagai komponen pembentuknya, fungsi dari

mielensefalon sebagai penyalur rangsang ke luar melalui saraf kranial


19

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam praktikum sistem

pernapasan adalah sistem pernapasan yang digunakan pada Ikan kembung

perempuan adalah insang yang terdiri dari tiga bagian yaitu daun insang (gill

filament), tulang lengkung insang (gill arch) dan tapis insang (gill racker). Proses

pernafasan pada ikan merupakan proses pertukaran Oksigen terlarut antara ikan

dengan lingkungannya yang terjadi di dalam insang.

Pada ikan kembung perempuan, proses peredaran darah yaitu darah ditekan

keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler

darah, kemudian di hisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung.

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf periferi.

Sistem saraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Otak pada ikan dapat dibagi

menjadi lima bagian yaitu telencephalon, diencephalon, otak tengah

mesencephalon, metencephalon dan myelencephalon.

5.2 Saran

Kegiatan praktikum sistem pernapasan, sistem peredaran darah, dan sistem

saraf sudah berjalan dengan baik, namun hal yang perlu di perhatikan kedepannya

yaitu penggunaan mata cutter. Mata cutter yang sudah berkarat karena digunakan

terus menerus tanpa dilakukan penggantian membuat para praktikan kesulitan

dalam membedah, serta berbahaya bagi praktikan.


20

DAFTAR PUSTAKA

P., Kintan Nuraya, dkk. 2016. IDENTIFIKASI IKAN KEMBUNG (Rastrelliger

branchysoma) LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI. Jatinangor:

UNIVERSITAS PADJADJARAN.

Larasati, Dara Anjani. 2011. KAJIAN BIOLOGI REPRODUKSI IKAN

KEMBUNG PEREMPUAN (Rastrelliger branchysoma Bleeker,1851) DI

PERAIRAN TELUK JAKARTA, JAKARTA UTARA. Bogor: INSTITUT

PERTANIAN BOGOR.

D. Muh. Darfianto. 2016. LAPORAN IKTIOLOGI PRAKTIKUM VI SISTEM

PERNAFASAN. Kendari: UNIVERSITAS HALU OLEO.

Benita Rahma Tri, dkk. 2010. MAKALAH SISTEM SIRKULASI / SISTEM

PEREDARAN DARAH IKAN. Jatinagor: UNIVERSITAS PADJADJARAN.

Apriliyanti Devi, dkk. 2013. LAPORAN IKHTIOLOGI FUNGSIONAL SISTEM

SARAF PADA IKAN. Bogor: INSTITUT PERTANIAN BOGOR.

Tim Penyusun Praktikum Ikhtiologi. 2017. PANDUAN PRAKTIKUM

IKTIOLOGI. Palu: UNIVERSITAS TADULAKO.


21

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai