Anda di halaman 1dari 17

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan gabus atau biasa dikenal dengan nama snakehead fish merupakan jenis ikan

predator yang hidup di air tawar. Ikan gabus terdiri dari dua genus yaitu Channa dan

Parachanna. Genus Channa terdiri dari 26 spesies merupakan ikan asli dari Asia

sedangkan genus Parachanna terdiri dari tiga spesies merupakan ikan endemik di

Afrika (Walter et al., 2014).

Ikan gabus banyak ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dengan nama yang

berbeda-beda yaitu rajong (Sunda), deluk, kuto (Jawa, Madura), baje (Aceh),

sepungkat (Palembang), haruan (Banjarmasin), bale bolong (Maros), bale salo

(Sidrap), dan kanjilo (Makassar dan Bantaeng).

Ikan gabus merupakan ikan asli di beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera,

Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan. Akan tetapi, Ikan gabus di Sulawesi Selatan

merupakan ikan introduksi (Couternay & Williams, 2004).

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui sistem anatomi dan

pencernaan ikan gabus. dan kegunaan dari praktikum kali ini adalah untuk

mengetahui informasi tentang anatomi dan sistem pencernaan pada ikan gabus.
2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi dan Klasifikasi Ikan Gabus

2.1.1 Morfologi

Ikan gabus mempunai ciri-ciri seluruh tubuh dan kepala ditutupi sisik sikloid

dan stenoid.Bentuk badan hamper bundar dibagian depan dan pipih tegak kea rah

belakang sehingga disebut ikan berkepala ular (Snake head),panjang dan semakin ke

belakang semakin pipih (compressed).(Makmur,2003)

Warna tubuh pada bagian punggung hijau kehitaman dan bagian perut

berwarna krem atau putih.Sirip ikan gabus tidak memiliki jari-jari keras,mempunyai

sirip punggung dan sirip anal yang panjang dan lebar,sirip ekor berbentuk setengah

lingkaran,sirip dada lebar dengan ujung membulat.Ikan gabus data mencapai panjang

90-110 cm., Sedangkan menurut Allington (2002) di alam panjang ikan gabus dapat

mencapai 1 meter dengan ukuran rata-rata mencapai antara 60-75 cm.

Gambar 1 Morfologi Ikan Gabus


3

Menurut Talwar dan Jhingran (1992), bukaan mulut ikan gabus lebar dan

memiliki 4-7 gigi kanin pada bagian rahang bawah. Pada bagian belakang gigi kanis

terdapat gigi villiform yang melebar sampai 6 baris ada bagian belakang rahang Sirip

dada setengah dari panjang kepala dan terdiri 15-17 duri.Sirip punggung terdiri dari

37-46 duri,sirip dubur terdiri dari 23-29 duri. Perbedaan induk jantan dan betina ikan

gabus dapat diketahui berdasarkan perbedaan morfologi pada saat ikan gabus sudah

matang gonad.

Ikan gabus adalah karnivora bersifat predator tidak hanya memangsa benih ikan

tetapi juga ikan dewasa dan serangga air .(Amri dan Sihombing,2012)

2.1.2 Klarifikasi

Klasifikasi Ikan Gabus :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Actinopterygii

Order : Perciformis

Family : Channidae

Genus : Channa

Species : Channa striata


4

2.2 Sistem Pernapasan

Menurut Fujaya (2004), ikan gabus memiliki alat pemapasan tambahan

(diverticula). Gelembung renang pada ikan gabus berhubungan dengan alat

pencernaan. Bagian sistem pernapasan yaitu terdiri dari mulut, rongga mulut, dan

insang. Proses pemapasan terjadi dengan bukaan mulutdan O 2 tersaring pada filamen-

filamen insang. Dan pada insang ini terjadi pertukaran O2 dengan CO2. Insang

berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam mineral, penyaring makanan, alat

pertukaran ion dan osmoregulator.

Gambar 2 diverticula pada ikan gabus

Menurut Marisa (2007), sistem pernapasan pada ikan gabus terdiri dari satu tutup

insang, insang, dan gelembung udara. Gelembung udara pada ikan gabus

berhubungan dengan alat pencemaan. Selain itu juga ada alat pemapasan tambahan

yang ditemukan pada ikan gabus ini, yaitu diverticula. Diverticula adalah lipatan kulit

pada bagian mulut dan ruang pharynx. Bentuk gelembung renang ikan gabus adalah
5

predatory characin. Gelembung renangnya terdiri dart dua kantong gas yang terletak

pada bagian dorsal, memiliki dinding fleksibel yang berkontraksi dan berkembang

berdasarkan tekanan ambien. Gelembung renang merupakan organ internal yang

dipenuhi oleh gas yang berfungsi memberi kemampuan ikan untuk mengendalikan

daya apung sehingga mampu menghemat energi untuk berenang.

Ikan yang hidup di tempat berlumpur memiliki labirin yang merupakan perluasan

insang, berbentuk lipatan berongga yang tidak teratur. Labirin memiliki pembuluh

darah kapiler yang mampu mengambil oksigen langsung dari udara. Udara ditampung

di rongga labirin scat akan muncul di permukaan air. Jika ikan labirin tidak memiliki

kesempatan mengambil oksigen langsung dari udara bebas karena permukaan air

tertutup maka ikan akan mati.

2.3 Sistem peredaran darah

Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang

terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei terdiri

atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa

piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah

dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri,

dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan

tekanan maka aliran darah dapat terjadi (Soewolo, 2005 : 225).


6

Gambar 3 Sistem peredaran darah pada ikan gabus

Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung,

yaitu: (1) energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan (2) energi potensial

yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Selain itu,

aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat

maka aliran darah akan melambat.Kontrol terhadap jantung, didasarkan pada dua

mekanisme, yakni adrenergik dan cholinergik. Adrenergik merangsang jantung

berkontraksi, sedangkan cholinergik menyebabakan relaksasi. Kedua proses yang

saling bertentangan ini menyebabkan jantung dapat memompa darah dan mengisinya

kembali. Darah dipompa keluar selama kontraksi ventrikel (systole) dan diikuti oleh

periode relaksasi dan pengisian kembali (diastole) ( Sukiya, 2005).


7

BAB III MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah Ikhtiologi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1

November 2021, pada pukul 13.30-16.30 WITA, Bertempat di Laboratorium Kualitas

Air dan Biologi Akuatik, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Tabel 2 Alat dan Bahan


No Gambar Alat dan Bahan Devinsi Kegunaan
1. Gunting Alat Tajam Digunakan untuk

memotong insang

2. Pinset Alat jepit Digunakan untuk

menjepit

3. Penusuk Alat tusuk Digunakan untuk

mematkan atau

membunuh ikan
8

4. Pisau Alat tajam Digunakan untuk

memotong

5. Penggaris Alat ukur Digunakan untuk

mengukur

6. Wadah (baki) Wadah Digunakan untuk

sebagai wadah alat

dan bahan

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja ikan gabus yang akan diamati :

1. Letakkan ikan yang sudah siap sebagai objek pembedahan dan pengamatan

diatas baki, posisi ikan dengan kepala disebelah kiri dan sirip punggung terletak

pada bagian atas.

2. Gambar ikan tersebut dan beri keterangan seperlunya

3. Ambil gunting berujung tumpul ,dan guntinglah dengan titik awal dari

mulut,kemudian arahkan kebagian atas kepala sehingga otak akan tampak

4. Setelah otak tampak maka arahkan gunting ke sebelah belakangnya sampai pada

bagian atas anus.Pembedahan harus dilakukan dengan hati-hati.Ujung gunting


9

tidak boleh melewati dasar tulang punggung tidak terganggu.Pengguntingan

sementara dihentikan.

5. Ambil pisau bedah dan sayatlah dari atas (hasil guntingan dari belakang kepala

sampai atas anus) kearah bawah sampai daerah tulang punggung.

6. Seyelah terbentu sayatan dengan hasil berupa penglupaan daging disebelah tubuh

kiri ikan pergunakanlah gunting lagi unt membedah dari arah atas anus sampai

dibelakang anus

7. Lannjutkan pengguntingan terhadap tulang-tulang rusuk yang melindungi organ-

organ dalam ,setelah pengguntingan dan penyayatan dilakukan dengan

sempurna,tampak organ-organ lain seperti otak,rongg

mulut,esophagus,lambung ,usus, gunad, gelembung renang,jantung dan

hati.Ginjal tertutup oleh saluran pemcernaan.

8. Setelah pembedahan diselesaikan gambar dalam yang terlihat

9. Membandingkan susunan anatomi dalam pada ikan gabus.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

Adapun hasil dan pembahasan yang diperoleh pada praktikum pengamatan

sistem pernapasan dan sistem peredaran darah ikan gabus sebagai berikut :

4.1.1 Sistem Pernapasan (Channa Striata)


10

Gambar 4 Sistem pernapasan pada ikan gabus

Berdasarkan hasil pengamatan sistem pernapasan yang di lakukan pada ikan

gabus dapat dilihat pada tabel berikut :


11

No Jumlah Insang kiri Insang kanan


1 Insang 3 4
2 Filamen 84 79
3 Tapis 7 11
Tabel 2 hasil sistem pernapasan ikan gabus

Sistem pernapasan ikan berbeda dengan hewan lainya. Habitat ikan yang berada

di dalam air mengharuskan untuk bernapas dalam air. Dikutip dari buku yang

berjudul Ringkasan Pengetahuan karangan Rachmat (2016: 76) alat pernapasan ikan

adalah insang, yang berjumlah empat pasang, terletak pada samping kiri dan kanan

kepala yang dilindungi oleh tutup insang. Ikan bernapas melalui mulutnya dengan

bantuan air. Kemudian air dialirkan menuju insang yang kemudian disaring oleh

insang.

Ikan bernapas menggunakan insang dari mulutnya. Itulah alasan kenapa ikan

selalu membuka dan menutup mulutnya yang bertujan untuk proses inspirasi (udara

masuk dalam tubuh) dan ekspirasi (udara keluar dalam tubuh). Oksigen yang dibawa

bersama air kemudian dialirkan menuju insang. Saat melakukan pernapasan, tutup

insang juga membuka dan menutup. Pada saat fase inspirasi mulut membuka yang

membawa air masuk ke dalam mulut, tutup insang akan menutup. Oksigen akan

diserap oleh kapiler-kapiler darah pada lembaran-lembaran tipis insang. Kemudian

kapiler-kapiler darah tersebut mengangkut oksigen yang dibawa menuju jaringan-

jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi karbon dioksida yang

dibawa darah dari jaringan akan bermuara pada insang dan keluar tubuh.
12

Ikan yang hidup di tempat yang berlumpur mempunyai sistem pernapasan yang

sedikit berbeda dengan ikan lainnya, yaitu adanya labirin, yang dapat memperluas

insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur. Labirin berfungsi menyimpan

cadangan oksigan sehingga ikan dapat bertahan hidup walaupun dalam kondisi

kekurangan oksigen. Contoh ikan yang memiliki labirin adalah lele dan ikan gabus.

Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang juga berfungsi sebagai alat

ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.

Osmoregulator adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan

pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh. Proses osmoregulator diperlukan karena

perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan sekitar. Jika sel menerima

terlalu banyak air membuat sel dapat meletus, begitu juga sebaliknya, jika sel

medapatkan sedikit air maka akan mengerut dan mati.


13

4.1.2 Sistem Peredaran Darah

Gambar 5 sistem peredaran darah pada ikan gabus

Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang

terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei terdiri

atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa

piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah

dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri,

dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan

tekanan maka aliran darah dapat terjadi (Soewolo, 2005 : 225).

Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung,

yaitu: (1) energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan (2) energi potensial

yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Selain itu,

aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat
14

maka aliran darah akan melambat.Kontrol terhadap jantung, didasarkan pada dua

mekanisme, yakni adrenergik dan cholinergik. Adrenergik merangsang jantung

berkontraksi, sedangkan cholinergik menyebabakan relaksasi. Kedua proses yang

saling bertentangan ini menyebabkan jantung dapat memompa darah dan mengisinya

kembali. Darah dipompa keluar selama kontraksi ventrikel (systole) dan diikuti oleh

periode relaksasi dan pengisian kembali (diastole) ( Sukiya, 2005).


15

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Nama ilmiah ikan gabus adalah Channa striata ,ikan gabus adalah ikan yang

hidup di air tawar. Morfologi ikan gabus mempunyai ciri-ciri seluruh tubuh dan

kepala ditutupi sisik sikloid dan stenoid. bentuk badan hampir bundar dibagian depan

dan pipih tegak kearah belakang sehingga disebut ikan berkepala ular (snake head).

Pada dasarnya ciri meristik ikan gabus tidak memiliki jari-jari keras sirip.

5.2 Saran

Saran saya pada praktikum kali ini semoga kedepannya alat dan bahan yang

digunakan sudah lengkap untuk praktek disediakan dari laboratorium.


16

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Naskah akademik ikan gabus haruan (Channa striata Bloch 1793)
hasil domestikasi. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementrian Kelautan dan
Perikanan. 74 hal.

Fujaya Y, fisiologi ikan “dasar pengembangan tehnik periakanan”, jakarta: rineka


cipta, 2004

Makmur,S,M.F.Rahardjo,dan Sutrisno Sukiman.2003.Biologi Reproduksi ikan gabus


Channa striato) didaerah Banjiran Sungai Musi Sumaterselatan.Jurna
Ikhtiologu Indonesia,3.75:57-67

Muslim.2012. Perikanan Rawa Lebak lebung Sumatera Selatan.Palembang.Unsri

Fadli,2010.Bagusnya Ikan Gabus,Warta Pasar Ikan Edisi No.86,hal 4-5.Direktorat


Pemasaran dalam Negri:Jakarta

A.S Mustafa,M. Aris Widodo,Yohanes,Kristanto,2012.Albumin And Zinc Contect


Of Snakehead Fish (Channa striata) Extract and Its Role In Health.
International Journal Of science Ikan gabus.:IilyPublisher:Jogjakarta

Gam,L.,C. Leow,dan S.Baie 2006.Proteomic Analysis of Snakehead Fish (Channa


Striata) Muscle Tissue.Malaysia Jurnal of Biochemistry and
Molecular Biology 14:25-32

Muslim 2007 “Analisis Tingkat Kematangan Gonad(TKG) Ikan gabus Channastriata


Di rawa sekitar sunga kelekar”.Jurnal Agria,3.2:25-27
17

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai