Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

Acara Praktikum ke-1 (Pisces)

Dosen Pengampu:
Eka Fitriah, S.Si., M.Pd
Muhimatul Umami, S.Si., M.Si

Disusun oleh:
Nama : Sandy Harbian
NIM : 1908106040
Kelas : Biologi B/4
Asisten Praktikum :
- Nur Lulu Annisa
- Nidi Fuji Oktaviani
- Siti Barokah

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan adalah hewan vertebrata yang berdarah dingin artinya suhu tubuhnya berubah-ubah
tergantung suhu lingkungan. Selain itu, insang untuk bernafas, tubuh dipenuhi sisik, bergerak
dengan menggunakan sirip, dan bergantung pada air sebagai medium tempat hidupnya
(Prawirohartono, 2015).
Ikan pada umumnya hidup di perairan ada yang di perairan tawar, laut dan payau. Ikan air
tawar sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine. Disamping itu, ikan air tawar juga
menghemat garam dan membersihkan tubuhnya dari zat-zat senyawa nitrogen. Sedangkan ikan
air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urin. Garam-garam yang masuk bersama air
diminum dan akan di keluarkan secara aktif melalui insang (Prawirohartono, 2015).

B. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum acara ke-1 PISCES adalah sebagai berikut: Untuk Mengamati dan
mengidentifikasi karakter morfometrik, meristik dan anatomi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
dan Ikan Lele (Clarias batrachus).
II. TINJAUAN PUSTAKA

Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki
tulang belakang. Tulang-tulang yang menyusun tulang belakang disebut vertebra. Vertebrata
adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis
ikan (kecuali remang, belut jeung, “lintah laut”, atau hagfish), katak, reptil, burung, serta hewan
menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang
tungkai (Djuhanda, 2014).
Jumlah spesies/jenis ikan adalah yang terbanyak jika dibandingkan dengan jumlah
spesies hewan vertebrata lainnya. jumlah spesies ikan lebih dari 27,000 di seluruh dunia yang
terdiri dari 483 famili dan 57 ordo. Jumlah spesies ikan yang telah diberi nama diperkirakan
sekitar 15 000 – 17 000 jenis, dari sekitar 40 000 jenis ikan yang ada. Persentase spesies hewan
menurut Lagler et al. (1977) dari lima kelas vertebrata pisces terdiri atas 20 000 spesies
(48,1%), Aves 8600 spesies (20,7%), Reptilia 6000 spesies (14,4%), Mammalia 4500 spesies
(10,8%), dan Amphibia 2500 spesies (6,0%) (Alamsjah, 2014).
Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air tawar dan ikan
air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya
di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal
lingkungan ini berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah
tingkat salinitasnya (Rifai, 2013).
Pisces terbagi menjadi empat kelas, yaitu sebagai berikut agnatha, lacodermi, chondrichthyes,
osteichtyes. Agnatha merupakan vertebrata pertama yang memperkembangkan diri, dan
semua vertebrata lain berasal dari nenek moyang kelas ini. Bentuk pola badan yang prinsip
dari hewan yang hidup adalah amosoites yaitu larva dari lamprey. Perlu di perhatikan bahwa
agnatha masih kekurangan sifat-sifat tertentu yang menjadikan contoh vertebrata, berdiri lebih
tinggi pada tangga evolusi. Mereka tidak mempunyai tulang rahang, gigi yang sebenarnya,
tulang anggota atau anggota gerak tertentu. Sering sekali terlihat duri-duri pectoral, lipatan-
lipatan atau cuping-cuping padanya tetapi sirip pinggul tidak ada, insang-insang berlokasi
pada kantung-kantung (Djuhanda, 2014).
Ikan dapat ditemukan di hampir semua perairan baik air tawar, air payau maupun air
asin dan juga pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter
di bawah permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa
menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan
dalam akuarium, yang dikenal sebagai ikan hias (Affandi,2012)
Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630
jenis) dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di
perairan laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan
hanya sekitar 1% merupakan perairan tawar (Affandi,2012)
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan
krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan.
Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering
disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah
sekitar 100 juta ton pertahun (Affandi,2012).
Sebagai bahan pangan, ikan merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan mineral
yang sangat baik dan prospektif. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan hewan
lainnya adalah kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Karena
besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet di masa yang
akan datang. Selain itu ikan juga baik dikonsumsi oleh anak-anak yang berfungsi dalam
perkembangan otaknya. Hal ini disebabkan karena beberapa jenis ikan mengandung sumber
DHA yang tinggi misalnya ikan tongkol dan ikan kod (Retno,2014)
Selain digunakan sebagai bahan makanan ikan juga digunakan sebagi bahan obat-
obatan. Salah satu contohnya yaitu ikan gabus. Ikan gabus merupakan ikan ikan air tawar. Ikan
gabus sangat kaya albumin, jenis protein yang mempercepat penyembuhan pascaoperasi dan
melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang
dengan HIV/AIDS (ODHA). Keunggulan ikan gabus adalah kandungan proteinnya yang cukup
tinggi. Kadar protein per 100 gram ikan gabus setara ikan bandeng, tetapi lebih tinggi bila
dibandingkan dengan ikan lele maupun ikan mas yang sering kita konsumsi(Rifai,2013)
Ikan Mas (Cyprinus carpio) adalah jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang
pipih yang memiliki nilai ekonomi penting dan tersebar diseluruh perairan Indonesia.
kesamping dan lunak. Secara morfologi, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang
dan memipih tegak. Ikan mas mempunyai tipe mulut terminal yang dapat ditonjolkan kedepan
(Djuhanda, 2014).
Ikan Lele (Clarias bathracus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawa rdengan tubuh
memanjang dankulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain:
ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (KalimantanSelatan), ikan keling
(Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (JawaTengah). Sedang di negara lain dikenal
dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka),
ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking
catfish. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan
arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.Ikan lele bersifat
noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malamhari. Pada siang hari, ikan lele
berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim
penghujan (Rifai, 2013).
III. MATERI DAN METODE

A. Materi

Bahan : Preparat hewan hidup berupa Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan Lele (Clarias
batrachus)

Alat : Bak Preparat, alat bedah, jarum penusuk, penggaris, alat tulis, kertas gambar, tissue /lap,
cairan chloroform untuk pembiusan, jarum pentul, dan timbangan.

B. Metode

Prosedur Kerja:

1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan

2. Bius ikan dengan menggunakan chlorofom atau matikan dengan merusak bagian otak
menggunakan jarum penusuk

3. Amati bagian-bagian morfologi tubuhnya, lakukan pengukuran karaktermorfometrik,


meristik (Gambar.1), timbang berat badan dan identifikasi jenis kelaminnya, setelah diamati
kemudian digambar.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM ACARA 1: PISCES

A. Pengamatan Morfologi Ikan

No Bagian yang diamati Ikan Mas Ikan Lele


(Cyprinus carpio) (Clarias batrachus)
Morfologi Pipih (Compressed) Anguiliform
1. Bentuk tubuh

2. Warna Tubuh Hitam keemasan Hitam

3. Macam-macam sirip Dorsal fin, caudal fin, anal Dorsal fin, caudal fin,
fin, pelvic fin, pectoral fin anal fin, pelvic fin,
pectoral fin
4. Jenis sisik Sisik sikloid Tidak mempunyai sisik

5. Jantan / betina Betina Betina

6. Bagian mulut/ cavum Mulut terminal Mulut sub terminal


oris

7. Panjang dan lebar


bagian tubuh:
6 cm 6,5 cm
b. Caput
21 cm 22, 5 cm
c. Truncus 8 cm 2, 5 cm
d. Cauda

B. Pengamatan Anatomi ikan

No Bagian yang diamati Jenis ikan yang diamati


Ikan Mas Ikan Lele
(Cyprinus carpio) (Clarias batrachus)
1. Sistem Respirasi Insang, gelembung udara Insang, arborescent
2. Sistem Digesti Mulut, faring, esophagus, Mulut, faring,
lambung, intestinum, esophagus, lambung,
rektum, anus intestinum, rektum, anus
3. Sistem Sirkulasi Pembuluh darah, jantung Pembuluh darah, jantung

4. Sistem Ekresi Ginjal, kulit Ginjal, kulit

5. Sistem Reproduksi Ovarium Ovarium

C. Pengamatan Karakter Meristik ikan

No Bagian yang diamati Jumlah


Ikan Mas Ikan Lele
(Cyprinus carpio) (Clarias batrachus)
1. Jumlah ray tiap sirip
1 1
a. Dorsal fin
2 2
b. Pectoral fin
c. Abdominal fin 2 2
d. Anal fin 1 1
e. Caudal fin 1 1

2. Jumlah Gigi rahang atas 2 2

3. Jumlah Gigi rahang 2 2


bawah

4. Jumlah Barbels 2 pasang 4 pasang

5. Jumlah Lamella Insang Sepasang Sepasang

D. Pengamatan Morfometrik Ikan

No Jenis ikan Bagian yang diamati (cm)

TL SL BD HL SNL ED PAL PPEL


1. Ikan Mas 25,5 21 8 6 3,5 1 17 5,5
(Cyprinus
carpio)
2. Ikan Mas 25,5 22,5 2,5 6,5 1,8 1 12 4,5
(Cyprinus
carpio)

No Jenis ikan Bagian yang diamati (cm)

PPL DFL PCFL PLFL CPL DCP AFL PDL


1. Ikan Mas 10,5 9,5 3,5 3 2 8 5,5 11
(Cyprinus
carpio)
2. Ikan Mas 10,5 15,5 2 1,8 0,5 2 10,5 8
(Cyprinus
carpio)
B. Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 23 Maret 2021
mengenai tentang Pisces. Dengan tujuan untuk Mengamati dan mengidentifikasi karakter
morfometrik, meristik dan anatomi Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Ikan Lele (Clarias
batrachus).
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang
belakang. Tulang-tulang yang menyusun tulang belakang disebut vertebra. Vertebrata adalah
subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali
remang, belut jeung, “lintah laut”, atau hagfish), katak, reptil, burung, serta hewan menyusui.
Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai (Djuhanda, 2014).
Jumlah spesies/jenis ikan adalah yang terbanyak jika dibandingkan dengan jumlah spesies
hewan vertebrata lainnya. jumlah spesies ikan lebih dari 27,000 di seluruh dunia yang terdiri dari
483 famili dan 57 ordo. Jumlah spesies ikan yang telah diberi nama diperkirakan sekitar 15 000 –
17 000 jenis, dari sekitar 40 000 jenis ikan yang ada. Persentase spesies hewan menurut Lagler et
al. (1977) dari lima kelas vertebrata pisces terdiri atas 20 000 spesies (48,1%), Aves 8600 spesies
(20,7%), Reptilia 6000 spesies (14,4%), Mammalia 4500 spesies (10,8%), dan Amphibia 2500
spesies (6,0%) (Alamsjah, 2014).
Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air tawar dan ikan air
asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air
tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan
ini berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat
salinitasnya (Rifai, 2013).
Pisces terbagi menjadi empat kelas, yaitu sebagai berikut agnatha, lacodermi,
chondrichthyes, osteichtyes. Agnatha merupakan vertebrata pertama yang memperkembangkan diri,
dan semua vertebrata lain berasal dari nenek moyang kelas ini. Bentuk pola badan yang prinsip dari
hewan yang hidup adalah amosoites yaitu larva dari lamprey. Perlu di perhatikan bahwa agnatha
masih kekurangan sifat-sifat tertentu yang menjadikan contoh vertebrata, berdiri lebih tinggi pada
tangga evolusi. Mereka tidak mempunyai tulang rahang, gigi yang sebenarnya, tulang anggota atau
anggota gerak tertentu. Sering sekali terlihat duri-duri pectoral, lipatan-lipatan atau cuping-cuping
padanya tetapi sirip pinggul tidak ada, insang-insang berlokasi pada kantung-kantung (Djuhanda,
2014).
Ikan dapat ditemukan di hampir semua perairan baik air tawar, air payau maupun air asin dan
juga pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan air hingga beberapa ribu meter di bawah
permukaan air. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt Lake tidak bisa menghidupi ikan.
Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan dan dipelihara untuk hiasan dalam akuarium, yang
dikenal sebagai ikan hias (Affandi,2012)
Jenis-jenis ikan ini sebagian besar tersebar di perairan laut yaitu sekitar 58% (13,630 jenis)
dan 42% (9870 jenis) dari keseluruhan jenis ikan. Jumlah jenis ikan yang lebih besar di perairan
laut, dapat dimengerti karena hampir 70% permukaan bumi ini terdiri dari air laut dan hanya sekitar
1% merupakan perairan tawar (Affandi,2012)
Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain, seperti moluska dan krustasea
kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai sumber makanan. Menangkap ikan
untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga pancing sering disebut
sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan seluruh dunia setiap tahunnya berjumlah sekitar
100 juta ton pertahun (Affandi,2012).
Ikan Mas (Cyprinus carpio) adalah jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan memanjang pipih
yang memiliki nilai ekonomi penting dan tersebar diseluruh perairan Indonesia. kesamping dan
lunak. Secara morfologi, ikan mas mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak.
Ikan mas mempunyai tipe mulut terminal yang dapat ditonjolkan kedepan (Djuhanda, 2014).

Klasifikasi Ikan Mas :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Cypriniformes

Family : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio

Berdasaran praktikum yang telah dilakukan, maka didapatkan keterangan sebagai


berikut : bentuk ikan berdasarkan potongan melintang adalah pipih tegak, tipe letak mulut
terminal (ujung), tipe sirip ekor menggarpu, bentuk garis sisi lateral, warna corak tubuh, kepala
: hitam, mata : hitam, perut : krem, punggung : hitam emas muda, bagian vektoral : hitam emas,
pada bagian pangkal hitam, bagian ventral : kuning muda, dengan bagian atas berwarna kuning.

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang memiliki nilai
ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara
sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa
dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya"
merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat
diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya.

Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang airnya tidak terlalu
dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat
hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada
suhu 25-30 °C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan di
perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.

Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai jenis
makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik. Namun, makanan utamanya
adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan.

Sistem Pencernaan Cyprinus carpio L terdiri dari mulut > esofagus > kerongkongan >
lambung > usus > anus . Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut. Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidh
pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan, serta banyak menghasilkan lender, namumn
tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esofagus. Esophagus
berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, bila tidak dilalui makanan lumennya
menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong ke lambung, lambung pada umumnya
membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Dari lambung masuk ke usus panjang yang
berkelok-kelok, lalu bermura pada anus. (Susanti, 2010)

Kelenjar pencernaan pada ikan meliputi hati dan pancreas. Hati merupakan kelenjar
yang berukuran besar dan berwarna merh kecoklatan. Fungsi hati menghasilkan empedu yang
disimpan dalam kantung empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu
berbentuk bulat, berwarna kehijauan, salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu
berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. (Susanti, 2010)

Sistem pernapasan (respirasi). Cyprinus carpio L. bernapas dengan insang yang terdapat
pada sisi kanan dan sisi kiri kepala. Seperti yang terlihat pada gambar diatas insang pada ikan
berwarna merah, Karena banyak mengandung kapiler darah. Pada insang terdapat rigi-rigi
insang, lengkung insang yang tumbuh pada rigi-rigi yang berguna untuk menyaring air
pernapadan yang melalui insang, dan lembaran insang (filamen) sebagai tempat terjadinya
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.

Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk
melalui mulut, terdorong kea rah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan
diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan
ke perairan, darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh
organ tubuh dan seterusnya. (Susanti, 2010)

Sistem sirkulasi (peredaran darah). Sistem peredaran darah pada ikan merupakan sistem
peredaran darah tunggal, yaitu hanya melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantunga
pada ikan memiliki dua ruang, satu srambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel).

Darah yang dipompa dari bilik akan melalui insang, dimana darah tersebut mengambil
oksigen dan membuang karbon dioksida melalui dinding-dinding kapiler yang terdapat pada
insang. Selanjutnya kapilet pada insang ini akan berperan sebagai kendaraan yang membawa
darah yang telah kaya oksigen ke lapisan kapiler yang terdapat pada seluruh bagian tubuh ikan.
Darah selanjutnya kembali ke pembuluh vena dan dibawa kembali ke serambi (atrium) pada
jantung.

Sistem ekskresi. Cyprinus carpio L. memiliki saluran ginjal dan kelaminnya bersatu
pada suatu lubang yang dinamakan urogenital yang terletak di belakang anus. Ikan
mengeluarkan zat sisa berupa cairan. Urine dikeluarkan melalui kloaka atau porus urogenitalis,
dan karbon dioksida melaui insang. Ginjal pada ikan air tawar dalam hal ini ikan mas memiliki
glomelurus yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan ikan air laut. Sehingga pada
ikan air tawar penyaringan berjalan cepat dan urine yang di keluarkan banyak.

Siklus hidup ikan mas dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan
betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma).
Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim.
Namun, di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya
rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air.

Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang
memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau
rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan
sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.

Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat,
berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi,
tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang
telah dibuahi oleh spermatozoa.

Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva.
Larva ikan mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan
makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan
mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya
antara 18–20 mg.

Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia
kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya.
Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia.
Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.

Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1–3 cm dan
bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih
yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3–5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan
tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per
ekornya sekitar 100 gram.

Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot
induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot
1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan
mengaduk-aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan.

Klasifikasi Ikan Lele :

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Siluriformes

Famili : Claridae

Genus : Claris

Spesies : Claris batrachus

Ikan Lele (Clarias bathracus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawa rdengan tubuh
memanjang dankulit licin. Di Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antaralain:
ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (KalimantanSelatan), ikan keling
(Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (JawaTengah). Sedang di negara lain dikenal
dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka),
ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking
catfish. Ikan lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan
arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air.Ikan lele bersifat
noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malamhari. Pada siang hari, ikan lele
berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam ikan lele memijah pada musim
penghujan (Rifai, 2013).

Pada percobaan ikan lele didapatkan karakter sebagai berikut : bentuk tubuh pipih tegak,
tipe letak mulut subterminal, tipe sirip ekor rhomboid, bentuk sisik licin, bentuk garis sisi
(lateral line) relatif lurus, warna dan corak tubuh : kepala berwarna hitam, badan berwarna abu-
abu hitam, dan ekor berwarna hitam, bagian organ yang khas yaitu berkumis sebanyak 6 buah
dan kepala keras.

Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali
karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang
mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik,
dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan
sirip ekor, menjadikannya tampak seperti sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di
bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi
dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang
gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya.
Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya. Ada yang
mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga beracun dan mengakibatkan panas
tinggi jika orang tak sengaja terkena patil tersebut.

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong
ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang
perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air
yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari.
Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele
memijah pada musim penghujan. Walaupun biasanya lele lebih kecil daripada gurami
umumnya,namun ada beberapa jenis lele yang bisa mencapai panjang 1-1,5 m dan beratnya bisa
mencapai lebih dari 2 kg,contohnya lele Wels dari Amerika.
Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas
air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa
menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus
diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara
pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya. Kadang
kala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering
pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi
tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada hari selasa tanggal 23 Maret 2021
mengenai tentang Pisces yaitu Morfometrik adalah suatu studi yang bersangkutan dengan
variasi dan perubahan dalam bentuk (ukuran dan bentuk) dari organisme, meliputi pengukuran
panjang dan analisis kerangka suatu organisme. Karakter morfologi meliputi studi morfometrik
dan meristik dari ikan. Morfometrik adalah ciri yang berkaitan dengan ukuran tubuh atau bagian
tubuh ikan misalnya panjang total dan panjang baku. Ukuran ini merupakan salah satu hal yang
dapat digunakan sebagai ciri taksonomik saat mengidentifikasi ikan. Hasil pengukuran
dinyatakan dalam satuan milimeter atau centimeter, ukuran yang dihasilkan disebut ukuran
mutlak. Adapun meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tubuh dari ikan,
misalnya jumlah sisik padagaris rusuk, jumlah jari-jari keras dan lemah pada sirip punggung.
Adapun untuk anatomi dari ikan lele dan ikan mas yaitu pada ikan lele memiliki sistem organ
yang lengkap mula dari sistem respirasi/pernapasan, sistem digesti, sistem sirkulasi, sistem
eksresi dan sistem reproduksi. Sedangan pada ikan mas pun memiliki sistem organ yang
lengkap sama seperti dengan ikan lele.

B. Saran

Semoga asisten praktikum dan praktikan dapat lebih baik kedepannya dalam
menyampaikan mengenai hal hal tentang praktikum dan dalam membuat laporan praktikumnya
^^
DAFTAR REFERENSI

Affandi, R., D.S. Sjafei, M.F. Rahardjo, dan Sulistiono. 2012. Iktiologi. Suatu Pedoman Kerja
Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Alamsjah, Z. 2014. Ichthyologi I. Departemen Biologi Perairan. Fakultas

Djuhanda,T. 2014. Dunia Ikan. Bandung: Penerbit Armiko

Perikanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Prawirohartono, Slamet. 2015. Biologi 2 . Bumi Aksara, Jakarta

Retno, Kentoro.2014. MEGA6: Molecular Evolutionary Genetics Analysis Version 6.0. Mol.
Biol. Evol. 30(12): 2725–2729.

Rifai, Sjamsudin Adang, dkk. 2013. Biologi Perikanan 2. Jakarta; Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan.

Lampiran

Praktikan Ikan lele (Clarias batrachus) Pengamatan morfologi ikan lele

Ikan mas ( Cyprinus caprio) Pengamatan morfologi ikan mas Alat bedah

Anda mungkin juga menyukai