SKRIPSI
Oleh:
Vianney Ayu Asanti
NIM : 151434008
SKRIPSI
Oleh:
Vianney Ayu Asanti
NIM : 151434008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Filipi 4:6-7
Tuhan Yesus Kristus segala sumber kekuatan dan segalanya. Bapak tercinta dan ibu tercinta,
adik tercinta, teman-teman PBIO 2015, sahabat SMA dan SMP.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:
NIM : 151434008
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak
untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dibuat di : Yogyakarta
Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini. Naskah skripsi ini
disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu
memberikan dorongan dan masukan serta motivasi kepada penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Univesitas Sanata Dharma yang telah menyetujui dan mengesahkan skripsi ini.
2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.,Sc. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma.
3. Ig. Yulius Kristio Budiasmoro, S.Si., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar meluangkan waktu, memberikan arahan, motivasi, mendukung dan membimbing
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang selama ini berkenan membagi ilmu
serta arahan selama proses perkuliahan.
5. Bapak Edi selaku pemilik Bita Jamur yang telah mengizinkan penulis untuk menggunakan
kumbung sebagai tempat penelitian.
6. Bapak Antonius Ripto Basuki dan Ibu Maria Goreti Sunarti yang selalu mendukung,
memberikan semangat, kasih sayang serta memenuhi materi penulis.
7. Angen, Aming, Mocha, Bagas, Dona Laksana, Hap dan Brygitta Adina selaku teman
terbaik yang selalu memberikan semangat serta dorongan bagi penulis selama penyusunan
skripsi ini.
8. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang mendukung dan saling memberi
semangat dalam setiap langkah yang dilalui selama empat tahun ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala
bantuan dan dukungan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan naskah skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengaharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna
bagi semua pihak yang membutuhkan.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Jamur merang adalah salah satu jamur yang banyak diminati oleh masyarakat karena
tinggi nutrisi. Di Indonesia, budidaya jamur merang sudah banyak diminati oleh petani.
Untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal maka perlu adanya solusi untuk memicu
pertumbuhan dan perkembagan jamur merang. Salah satu solusi yang dapat dicoba oleh
petani yaitu menambahkan suplemen organik tanaman sebagai bahan tambahan dalam
budidaya jamur merang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
suplemen organik tanaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan jamur merang serta
konsentrasi penambahan suplemen organik tanaman yang optimal.
Penelitian ini menggunakan perbandingan suplemen organik tanaman dan air dengan
Kontrol dan 3 perlakuan yaitu P1 (5%), P2 (15%) dan P3 (25%). Parameter yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu berat basah, tinggi badan buah, jumlah badan buah dan volume
badan buah. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi dan uji regresi.
Hasil penelitian berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
penambahan suplemen organik tanaman terhadap parameter tinggi badan buah dan volume
badan buah. Tetapi tidak meningkatkan parameter berat basah dan jumlah badan buah.
Konsentrasi P2 (15%) memberikan hasil yang optimal.
Kata kunci: Jamur merang, suplemen organik tanaman, konsentrasi, parameter
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Straw mushroom is one of fungus that is interesting many people because of its high
nutrition. In Indonesia, straw mushroom cultivation has interested many farmers. To obtain
maximum yield therefore it needs solution to trigger the growth and development of the
mushroom.One of solution that can be considered by the farmer is adding plants organic
supplement as the additional substance in straw mushroom cultivation. The aim of this
research is to know the influence of giving plants organic supplement towards straw
mushroom’s growth and development as well as optimum concentration of plants organic
supplement addition.
This research uses ratio of plants organic supplement and water by control and 3
ways of treatment those are P1 (5%), P2 (15%) and P3 (25%). Parameters that are used in
this research were fresh weight, height of fruit bodies, number total of fruit bodies and the
volume. Data analysis used in this research was corelation test and regression test.
Based on statistical test showed that there was an effect of adding plants organic
supplement for height and volume of fruit bodies. But, it does not effect to improve the wet
weight and number total of fruit bodies. The optimal concentration treatment was P2 (15%).
Key words : Straw mushroom, plants organic supplement, concentration, parameter
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Kapur (CaCO3)........................................................................................................... 19
E. Suplemen Organik Tanaman ..................................................................................... 20
F. Penelitian Yang Relevan ........................................................................................... 21
G. Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 25
H. Hipotesis ................................................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................................28
A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 28
B. Variabel Penelitian .................................................................................................... 28
1. Variabel Bebas ....................................................................................................... 28
2. Variabel Terikat .................................................................................................... 29
3. Variabel Kontrol ................................................................................................... 30
C. Batasan Masalah ........................................................................................................ 30
D. Alat dan Bahan ........................................................................................................... 31
E. Cara Kerja .................................................................................................................. 31
1. Tahap Persiapan .................................................................................................... 32
2. Pembuatan Konsentrasi Suplemen Organik Tanaman ........................................... 32
3. Pemeliharaan ......................................................................................................... 32
4. Tahap Pemanenan ................................................................................................. 33
5. Parameter Pengamatan .......................................................................................... 34
F. Metode Analisis Data ................................................................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................................37
A. Parameter Pertumbuhan Dan Perkembangan Jamur Merang .................................... 37
1. Berat Basah JamurMerang .................................................................................... 37
2. Tinggi Badan Buah Jamur Merang ....................................................................... 47
3. Jumlah Badan Buah Jamur Merang ...................................................................... 54
4. Volume Badan Buah Jamur Merang ..................................................................... 62
B. Uji Proksimat Jamur Merang ..................................................................................... 67
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................................. 70
BAB V IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN ............................. 71
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................75
A. Kesimpulan ................................................................................................. ..............75
B. Saran ........................................................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................76
LAMPIRAN...........................................................................................................................79
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rerata berat basah jamur merang tiap perlakuan (gr) .............................................. 38
Tabel 4.2 Rerata tinggi badan buah jamur merang tiap perlakuan (cm) .................................. 48
Tabel 4.3 Rerata jumlah badan buah jamur merang tiap perlakuan (buah) ............................. 55
Tabel 4.4 Rerata volume badan bauh jamur merang (gr) ........................................................ 63
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Perbedaan berat basah jamur merang pada setiap perlakuan ............................... 38
Gambar 4. 2 Hifa yang tumbuh pada media dalam setiap perlakuan saat memberikan
perlakuan pertama .................................................................................................................... 40
Gambar 4. 3 Hifa yang tumbuh pada media dalam setiap perlakuan saat memberikan
perlakuan kedua ....................................................................................................................... 41
Gambar 4. 4 Hifa yang tumbuh pada media dalam setiap perlakuan saat memberikan
perlakuan ketiga ....................................................................................................................... 42
Gambar 4.5 Perbedaan tinggi jamur merang pada setip perlakuan ......................................... 47
Gambar4.6 Perbedaan jumlah badan buah jamur merang pada setiap perlakuan .................... 55
Gambar 4.7 Perbedaan volume badan buah pada setiap perlakuan ......................................... 63
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.2 Uji regresi tinggi badan buah jamur merang .......................................................... 50
Grafik 4.3 Uji regresi jumlah badan buah jamur merang ........................................................ 58
Grafik 4.4 Uji regresi volume badan buah jamur merang ....................................................... 65
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
Jamur termasuk dalam golongan fungi. Jamur tidak berklorofil atau tidak
memiliki zat hijau daun sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis
karena jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan, seperti selulosa,
glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain (Saparinto dkk,
2010).
Salah satu jamur yang banyak diminati oleh masyarakat adalah jamur
merang (Volvariella volvacea). Jamur merang adalah salah satu jenis jamur
pangan yang memiliki kandungan serat cukup tinggi sehingga baik untuk
kesehatan. Jamur merang memiliki citra rasa yang khas dengan tekstur yang
salah satu jenis jamur yang sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
Selain memiliki rasa yang enak dan gurih, jamur merang juga memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan. Badan buah yang masih muda berbentuk bulat telur,
berwarna cokelat gelap hingga abu-abu dan dilindungi selubung. Pada badan
cokelat tua keabu-abuan dengan bagian batang berwarna cokelat muda. Jamur
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kasar dan abunya moderat atau sedang dan mempunyai kandungan lemak yang
rendah. Jamur merang merupakan sumber protein dan mineral yang baik
dengan kandungan Kalium (K) dan Fosfor (P) tinggi. Jamur merang juga
berat beracun seperti Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) tidak terkandung dalam
tiamin cukup tinggi. Berikut ini kandungan per 100 gram dari jamur merang:
protein 5,94%, karbohidrat 0,59%, lemak 0,17%, abu 1,14%, serat 1,56%, besi
1,9 mg, fosfor 17 mg, Vitamin B-1 0,15 mg, Vitamin B-2 0,75 mg, Vitamin C
12,40 mg serta mineral tambahan seperti asam folat, kalium dan tembaga
(Sinaga, 2005).
Menurut Nurman dan Kahar (1990), kandungan gizi yang terdapat pada
kalsium 0,75%, fosfor 30%, kalium 44,2% dan vitamin. Jamur merang juga
merupakan sumber dari beberapa macam enzim terutama tripsin yang berperan
lengkap termasuk riboflavin serta memiliki asam amino esensial yang cukup
lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
salah satu bahan menu makanan sehat yang baik bagi tubuh. Beberapa manfaat
jamur merang bagi kesehatan antara lain, sebagai anti racun, mencegah kurang
budidaya jamur merang membutuhkan suhu dan kelembaban yang cukup tinggi
yang diperlukan berkisar antara 80% sampai dengan 85% serta kebutuhan akan
pH media tumbuh berkisar antara pH 5,0-pH 8,0. Jamur merang dapat tumbuh
atau makanan dalam bentuk unsur-unsur hara yang diperoleh dari hasil
mempunyai masa depan baik untuk dikembangkan. Hingga kini sudah semakin
banyak orang mengetahui nilai gizi jamur merang dan manfaatnya bagi
pihak produksi jamur merang di Indonesia masih sangat terbatas sehingga nilai
perkembangan pada jamur merang agar produksi dapat meningkat. Salah satu
tanaman.
yang dapat dibiakkan dan juga dapat langsung digunakan. Suplemen organik
haranya yang mengandung unsur hara makro dan mikro. Kandungan unsur
hara makro pada suplemen organik tanaman meliputi Nitrogen (N), Phospor
(P2O2) dan Kalium (K2O). Untuk unsur hara mikro meliputi Mangan (Mn),
Molybedenum (Mo), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Kobalt (Co),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tembaga (Cu), Seng (Zn), Kalsium (Ca), dan belerang (S) (Widhartonod kk,
2011).
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
(Volvariella volvacea)
3. Parameter yang diukur adalah jumlah badan buah, berat basah, tinggi
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat teoritis dan praktis yaitu:
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Pendidikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jamur Merang
Jamur merang tersusun atas hifa-hifa atau semacam benang halus putih
seperti sarang laba-laba putih atau kapas yang akan menyatu kemudian
hingga abu-abu dengan bagian batang berwarna cokelat muda. Jamur merang
1. Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Division : Basidiomycota
Class : Homobasidiomycetes
Order : Agaricales
Family : Pluteaceae
Genus : Volvariella
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak selalu tumbuh di media merang. Jamur merang juga dapat tumbuh
pada media sisa-sisa tanaman yang memiliki selulosa seperti limbah pabrik
kertas, limbah biji kopi, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, ampas
sagu, sisa kapas dan kulit buah pala. Sesuai dengan nama ilmiahnya
saat masih stadia telur. Dalam perkembangnnya, tangkai dan tudung buah
cawan ini telah terbuka akan terbentuk bilah yang saat matang
itu, kumpulan hifa membentuk gumpalan kecil (pin head) atau primordial
yang akan membesar membentuk badan buah stadia kancing kecil (small
10
berikut:
agak kecokelatan yang umumnya terdiri dari zat aromatik yang tidak
merang memiliki panjang 3-8 cm, berdiameter 5-9 cm, biasanya di bagian
dasar berwarna putih, kuat dan juga licin. Selain itu jamur merang juga
memiliki spora berwarna merah jambu dengan ukuran spora 7-9 x 5-6
mikro, menjorong dan sangat kecil. Spora jamur ini memiliki garis-garis
yang berbentuk seperti kipas dan juga terdapat cincin membulat di bagian
11
membulat dan mencorong di bagian atas. Cawan ini memiliki ukuran yang
memiliki warna yang sangat beragam mulai dari warna cokelat, putih
kekuningan dan memiliki warna buram. Jamur merang memiliki akar semu
permukaan media. Akar pada jamur merang memiliki peran penting untuk
jamur yang teduh dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Hal
Namun, pada stadia pembentukan badan buah aerasi (aliran udara terutama
12
(Sinaga, 2010).
dari jamur merang ini akan maksimal. Jamur merang dapat tumbuh dengan
optimal pada kondisi suhu dan kelembaban yang sesuai yakni sekitar
30ºC-35ºC dan yang paling baik adalah 32ºC dan dengan kelembaban yang
terbentuk kecil dan sering terdapat dibawah media merang, tangkai buah
panjang dan kurus serta payung jamur mudah terbuka (Riduwan, 2013).
4. Siklus Hidup
13
Hifa ini akan bergabung menjadi satu dan membentuk gumpalan kecil
kepala jarum (pine head), kancing kecil (small button), kancing (button)
dan telur (egg). Dalam budidaya jamur, pada stadium telur inilah jamur
jamur dan berbentuk seperti cawan (volva). Pada tahap akhir atau jamur
14
gizi. Pada dasarnya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga, mengatur proses
tubuh. Beberapa zat gizi di dalam jamur disebut zat gizi esensial,
tubuh. Memiliki kandungan gizi, dalam 100 gram bahan segar jamur
kalori 128 kkal, lemak 0,8 g, mineral kalsium (Ca) 53 mg dan fosfor 224
mg. Selain itu, jamur merang juga mengandung sejumlah vitamin, seperti
vitamin B, B12 dan C, serta beberapa jenis mineral (Na, Ca, Mg, Cu, Zn
dan Fe). Gizi esensial penunjang juga dimiliki jamur merang, diantaranya
asam lemak dan asam amino. Saat kondisi kering, kandungan protein
pada nilai gizi asam-asam amino yang terdapat pada jamur merang.
Semakin tinggi kandungan protein semakin tinggi pula asam amino yang
suharjo, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Jerami Padi
yang sederhana seperti gula, amilum, sampai hidrat arang. Jerami yang
Di lain pihak jerami padi juga sebagai limbah pertanian dan sering
jerami padi adalah bagian yang digolongkan dalam limbah pertanian tanaman
mempunyai sawah memilikinya. Produksi jerami padi ini bahkan bisa dapat
industri 7%-16%. Dari keseluruhan produksi jerami sebagian besar masih dapat
sebanyak 75,55 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami kenaikan
sebanyak 4,70 juta ton (6,64%) dibandingkan tahun 2014. Kenaikan produksi
padi tahun 2015 diperkirakan terjadi di Pulau Jawa sebanyak 1,83 juta ton dan
di luar Pulau Jawa sebanyak 2,88 juta ton. Kenaikan produksi padi tersebut
diikuti dengan kenaikan limbah jerami padi (Berita Resmi Statistik, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
padi mengandung selulosa yang tinggi yaitu mencapai 39,1% berat kering,
dari jerami padi ialah lignoselulosa yang terdiri dari tiga komponen fraksi serat
yaitu selulosa 32,1%, hemiselulosa 24% dan lignin 18%. Disamping itu juga
Kandungan nutrisi jerami padi juga berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh
umur panen, jenis padi serta lokasi. Rahmawati dan Rosmayanti (2016), bahwa
17
selulosa dan abu berbeda-beda. Selulosa adalah polimer alam berupa zat
karbohidrat (polisakarida) yang mempunyai serat warna putih, tidak dapat larut
dalam air dan pelarut organik. Selulosa juga merupakan polimer yang tersusun
atas unit-unit glukosa melalui ikatan α-1, 4-glikosida. Bentuk polimer ini
yang sangat kuat. Panjang molekul selulosa ditentukan oleh jumlah unit 4
Lignin adalah material yang paling kuat dalam biomassa namun, sangat
18
lainnya seperti air, dedak dan kapur. Fungsi jerami adalah sebagai substrat
pertumbuhan jamur. Lignin, selulosa, karbohidrat dan serat pada jerami dapat
kelembaban dan sumber air bagi pertumbuhan jamur (Safan dkk, 2008).
kimia jerami padi dengan biomassa lainnya yang dapat dilihat pada tabel 2.3.
Pemanfaatan substrat jerami padi sebagai media tanam jamur merang yang
peluang yang bagus karena disamping dari ketersediaan yang melimpah juga
dapat memberikan alternatif biaya yang lebih murah dan dapat juga
19
C. Bekatul
menjadi sumber karbohidrat, sumber karbon (C), protein, lemak dan nitrogen
buah jamur yang kaya vitamin terutama vitamin B kompleks. Menurut Sukimin
dalam Cahyana (2006), mengemukakan bahwa bekatul pada kadar air 14%
16,9%, selulosa 5,9-9,0%, asam poliuronat 1,2%, gula bebas 5,5-6,9% dan
dan sisanya adalah sekam padi. Produksi bekatul dari proses penggilingan padi
di Indonesia sendiri mencapai 4-6 juta ton pertahun. Bekatul sebagai bahan
D. Kapur (CaCO3)
20
Selain itu, mengurangi keasaman dari kompos karena terjadinya reaksi CaO
dengan air menjadi Ca(OH)2, sifat basa ini akan mempertinggi pH (Nurman dan
memberikan manfaat juga hasil yang berlimpah untuk para petani didalam
menyiasati harga pupuk yang saat ini harganya mahal. Suplemen organik
pertumbuhan semua jenis tanaman dan jamur. Kandungan unsur hara makro
pada suplemen organik tanaman meliputi Nitrogen (N), Phospor (P2O2) dan
Kalium (K2O). Untuk unsur hara mikro meliputi Mangan (Mn), Molybedenum
(Mo), Magnesium (Mg), Besi (Fe), Boron (B), Kobalt (Co), Tembaga (Cu),
Seng (Zn), Kalsium (Ca), dan belerang (S). Manfaat dari Suplemen Organik
(100%) yang diproduksi dengan bahan alami, proses penyerapan nutrisi lebih
21
22
jerami padi.
23
24
media baglog
Mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pengaruh media
tumbuh limbah
organik organik
dalam meningkatkan
produktivitas jamur
baglog.
G. Kerangka Berpikir
adalah jamur. Salah satu jamur yang disukai masyarakat ialah jamur merang.
Jamur merang ini disukai oleh masyarakat karena banyak mengandung gizi dan
lain seperti bekatul serta air untuk menjaga suhu dan kelembaban di dalam
kumbung.
menghasilkan produktivitas yang lebih baik. Untuk itu dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
H. Hipotesis
konsentrasisebesar 15%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tidaknya akibat dari treatment pada subjek yang akan diselidiki. Cara untuk
yang diberi treatment dengan satu kelompok pembanding yang tidak diberi
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat dan dibuat secara bebas. Variabel bebas dari
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2. Variabel terikat
digunakan dalam variabel terikat adalah berat basah, tinggi badan buah,
jumlah badan buah dan volume badan buah. Alasan menggunakan variabel
merang parameter yang dilihat adalah berat basah, jumlah badan buah dan
volume badan buah. Parameter berat basah dilihat sebagai seberapa berat
jamur merang yang akan dibeli, jumlah badan buah dilihat sebagai seberapa
banyak jamur merang dan volume badan buah dilihat sebagai seberapa besar
ukuran jamur merang. Untuk parameter tinggi badan buah dijadikan petani
merang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Variabel kontrol
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam
penelitian ini adalah media tanam, bibit jamur merang, umur jamur merang
C. Batasan Masalah
akan diencerkan kembali dengan 3 konsentrasi yaitu 5%, 15% dan 25%
950 ml air), 15% (150 ml suplemen organik tanaman + 850 ml air) dan
2.Perlakuan yang digunakan untuk kontrol adalah hanya menggunakan air atau
3. Jerami yang digunakan merupakan jerami padi kering. Bagian jerami yang
digunakan sebagai bahan untuk media yaitu pada bagian pangkal sampai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. Parameter yang diukur adalah berat basah, tinggi badan buah, jumlah
1. Alat
gelas ukur, pipet ukur, kamera, log book, pena, spidol, pensil, penggaris,
tipex,
2. Bahan
volvacea), suplemen organik tanaman, gula pasir, jerami 2-3 cm, bekatul,
E. Cara Kerja
32
1. Tahap Persiapan
bibit jamur merang tumbuh hifa hingga berkembang menjadi badan buah.
3. Pemeliharaan
33
merang juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga agar media tanam tidak
suplemen organik tanaman dilakukan pertama kali pada hari ke-18 setelah
sprayer yang berisi campuran suplemen organik tanaman dan air dengan
4. Tahap Pemanenan
a. Tahap Pertama
b. Tahap Kedua
Waktu panen jamur merang harus dilakukan dengan tepat waktu yaitu
34
c. Tahap Ketiga
hari sekali. Data produksi yang dilakukan dalam penelitian ini diambil
5. Parameter Pengamatan
badan buah jamur merang yang sudah siap panen dan ditimbang
seragam. Data diambil ketika panen pertama yaitu pada hari ke-10
setelah diberikan perlakuan pertama dan panen ketiga pada hari ke-16
dari yang berukuran pendek, sedang dan paling tinggi kemudian dirata-
penggaris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
panen ketiga. Pada panen pertama data diambil ketika pada hari ke-10
dari berat basah dibagi dengan jumlah badan buah yang ukurannya
smirnov, uji korelasi dan uji regresi. Uji normalitas kolmogrov smirnov adalah
untuk menentukan apakah data normal atau tidak normal. Uji normalitas adalah
sebagai syarat untuk dilakukannya uji korelasi. Uji korelasi dibedakan menjadi
dua yaitu uji korelasi pearson dan uji korelasi spearman. Menggunakan uji
korelasi pearson apabila data dinyatakan normal dan menggunakan uji korelasi
36
regresi.
termasuk dalam kategori uji statistik parametrik. Besarnya korelasi adalah 0 s/d
1. Korelasi dapat positif yang artinya searah: jika variabel pertama besar, maka
variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif yang artinya berlawanan
arah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil.
BAB IV
yang diamati meliputi berat basah, tinggi badan buah, jumlah badan buah
serta volume badan buah. Selain parameter tersebut dilakukan juga uji
proksimat kandungan gizi. Parameter yang diamati dalam uji proksimat yaitu
kadar abu, protein, lemak, serat kasar dan serat pangan terlarut. Dalam
diamati adalah berat basah jamur merang. Berat basah jamur merang dapat
digital. Berat basah jamur merang sama halnya dengan berat segar jamur
sedangkan panen dilakukan hingga tiga kali. Hasil perbedaan berat basah
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 4.1 Perbedaan Berat Basah Jamur Merang Pada Setiap Perlakuan
tinggi pada panen terakhir yaitu 933 gram. Sedangkan hasil yang paling
kontrol mendapatkan hasil yang paling tinggi tetapi pada hasil rerata dapat
dilihat bahwa P2 (15%) menunjukkan hasil yang paling tinggi. Hasil rerata
berat basah jamur merang pada setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 4.1 Data berat basah jamur merang tiap perlakuan (gr)
Panen hari ke-
Perlakuan Total Rerata
28 31 34
Kontrol (0%) 0 122 933 1055 351,6 ± 507,1
PI (5%) 12 143 16 171 57± 74,5
P2 (15%) 244 256 574 1074 358± 187,1
P3 (25%) 18 243 219 480 160 ± 123,5
hasil yang paling tinggi dengan rerata 358 gram. Komposisi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
(25%) rerata berat basah sebesar 160 gram dengan komposisi 250 ml
rendah yaitu pada P1 (5%) rerata berat basah sebesar 57 gram dengan
Faktor dari rerata berat basah yang tinggi pada P2 (15%) dapat
juga disebabkan karena struktur jamur merang yang memiliki hifa yang
merupakan kumpulan dari hifa yang tumbuh menjadi badan buah. Jamur
media utama dan juga media yang umum digunakan dalam budidaya jamur
merang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Hifa yang tumbuh pada media dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada
gambar berikut:
KONTROL P1 (5%)
Jamur KONTROL
Jamur
merang
akan
menyera
p nutrisi
lebih
tinggi
jika
kondisi
lingkung
an dan
syarat
tumbuh
yang
dibutuhk P3 (25%)
an (15%)
P2
terpenuh
i.
Gambar 4.2 Hifa Yang Tumbuh Pada Media Dalam Setiap Perlakuan Saat
Memberikan Perlakuan Pertama
perlakuan dapat dilihat bahwa hifa yang tumbuh pada media perlakuan P2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
KONTROL
P1 (5%)
Jamur
merang
akan
menyera
p nutrisi
lebih
tinggi
jika
kondisi
lingkung
an dan
syarat
tumbuh
yang P3 (25%)
dibutuhk
P2 (15%)
(15%)
an
terpenuh
Gambar 4.3
i. Hifa Yang Tumbuh Pada Media Dalam Setiap Perlakuan Saat
Memberikan Perlakuan Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
buah. Dibandingkan dengan perlakuan yang lain hifa yang terdapat pada
badan buah tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan media P2.
Kontrol P1 (5%)
P2 (15%) P3 (25%)
Gambar 4.4 Hifa Yang Tumbuh Pada Media Dalam Setiap Perlakuan Saat
Memberikan Perlakuan Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menjadi badan buah. Dilihat pada gambar tersebut bahwa badan buah pada
30°C sedangkan kelembaban udara diperoleh sebesar 85%. Selain itu berat
dalam badan buah jamur merang. Berat basah jamur merang berkaitan
44
jamur merang. Selain itu penambahan karbohidrat yang lebih banyak pada
signifikan. Dengan nilai Pearson Correlation -0,238 dan sig (0,762) > 0,05.
tanaman tinggi, maka nilai berat basah akan rendah. Hal ini berarti tidak
terhadap berat basah jamur merang. Setelah uji korelasi dilakukan uji
45
Berikut garfik hasil dari uji regresi berat basah jamur merang:
Variabel Y
Persamaan
kuadrat
1 = Kontrol
2 = 5%
3 = 15%
4 = 25%
tanaman terhadap berat basah tidak searah. Adapun faktor lain yang
kandungan air didalam badan buah jamur merang. Berat basah jamur
46
hemiselulosa, 15-20% lignin dan silika. Selain itu media jerami padi yang
basah saat panen dapat dipengaruhi oleh perbedaan komposisi nutrisi dan
sifat media. Hasil berat basah jamur dipengaruhi oleh adanya selulosa,
lignin dan serat yang terkandung dalam substrat. Lignin, selulosa dan
dan selulosa karena jamur merang termasuk jamur kayu yang tumbuh
dibandingkan kontrol. Hal ini yang membuat hasil berat basah pada P2
kandungan air juga tinggi. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat juga hasil
dari berat basah pada kontrol dan P2. Hasil rerata berat basah pada P2
serat kasar adalah serat yang secara laboratorium tahan asam dan basa
serta sebagian besar terdiri dari selulosa dan tidak mudah larut. Serat kasar
adalah salah satu jenis polisakarida atau sering disebut sebagai karbohidrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
buah jamur, umumnya jika jumlah badan buah yang dihasilkan jumlahnya
buah yang sedikit tetapi beratnya besar, hal ini dapat disebabkan jumlah
badan buah yang sedikit tersebut mempunyai ukuran panjang dan diameter
yang besar. Selain itu juga dipengaruhi oleh kandungan air pada badan
hingga ujung badan buah. Hasil perbedaan tinggi jamur merang pada
4
Kontrol
3
P1 (5%)
2
P2 (15%)
1 P3 (25%)
0
28 31 34
Panen hari ke-
48
menunjukkan hasil yang paling tinggi yaitu 4,9 cm akan tetapi hasil ini
tidak jauh berbeda dari hasil perlakuan pada P2 (15%) yaitu 4,8 cm. Selain
itu pada panen pertama dan panen kedua P2 menunjukkan hasil yang
setiap panen yang dilakukan sebanyak tiga kali. Dengan rentang waktu
dari panen satu ke panen selanjutnya yaitu selama tiga hari. Rerata
pertambahan tinggi badan buah jamur merang pada setiap perlakuan dapat
5,16 cm, diikuti dengan perlakuan P3 (25%) yaitu 4,26 cm, kemudian P1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
(5%) yaitu 3,51 cm dan kontrol dengan rerata pertambahan tinggi yaitu 2,9
cm. Rerata tinggi jamur merang yang terendah yaitu yang tidak diberi
signifikan. Dengan nilai Pearson Correlation 0,755 dan sig 0,245 > 0,05.
Hal ini berarti ada pengaruh tidak nyata dalam penambahan suplemen
organik tanaman terhadap tinggi badan buah jamur merang. Dari hasil
maka nilai tinggi badan buah akan tinggi pula. Oleh sebab itu maka akan
50
Berikut grafik hasil uji regresi tinggi badan buah jamur merang:
Variabel Y
Persaman
Kuadrat
1 = Kontrol
2 = 5%
3 = 15%
4 = 25%
dan sebanyak 26% dipengaruhi oleh faktor yang tidak dapat dikendalikan
oleh peneliti. Berbeda hasil dari yang didapatkan dari grafik 4.1 dimana
pada grafik 4.2 mendapatkan hasil yang positif dikarenakan pada hasil uji
buah searah.
51
tersebut dapat diserap langsung oleh hifa. Jadi, jamur tidak seperti
yang terdapat pada jamur merang. Sel-sel yang bertambah ukurannya akan
buah saja tetapi juga berat basahnya. Pertumbuhan adalah proses dalam
pertumbuhan yang kurang optimal karena nutrisi yang semakin habis dan
juga pH rendah, apabila pH media terlalu rendah atau terlalu tinggi maka
pertumbuhan jamur akan terhambat bahkan tumbuh jamur lain yang sangat
tersebut sesuai dengan penelitian bahwa pH media tanam saat diukur yaitu
dan perkembangan jamur merang. Akan tetapi kapur yang digunkan juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tanam dan sebagai sumber kalsium (Ca) yang dibutuhkan jamur dalam
tambahan bagi media tanam jamur harus dilakukan dengan baik. Selain
kapur, media jamur merang juga dapat ditambahkan dengan bekatul yang
buah, tinggi badan buah dan volume badan buah. Pemberian konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
rerata panen dengan parameter berat basah, jumlah badan buah dan tinggi
serta lignin sehingga nutrisi yang tersedia akan lebih mudah dicerna oleh
jamur merang dan hasil pengomposan selain menghasilkan zat asam amino
dan protein juga menghasilkan hasil samping berupa H2O dan NH3. Hasil
miselium.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Terjadinya fluktuasi suhu siang dan malam serta aliran angin yang
jamur. Adanya faktor cuaca yang tidak menentu dapat menyebabkan suhu
merang. Miselium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap atau
merang adalah jumlah badan buah. Jumlah badan buah dapat dijadikan
55
30
(buah)
Kontrol
20
P1 (5%)
10 P2 (15%)
0 P3 (25%)
28 31 34
Panen hari ke-
Gambar 4.6 Perbedaan Jumlah Badan Buah Jamur Merang Pada Setiap
Perlakuan
jumlah badan buah jamur merang pada setiap perlakuan. Jumlah badan
buah yang tertinggi pada panen terakhir diperoleh kontrol dengan jumlah
pesat akan tetapi rerata yang diperoleh masih rendah dibandingkan dengan
P2 (15%).
Berikut ini rerata jumlah badan buah tiap panen pada setiap
perlakuan:
56
jumlah badan buah paling banyak dihasilkan oleh jamur merang yang
diberi perlakuan P2 (15%) 17,6 buah sedangkan rerata jumlah badan buah
paling sedikit adalah jamur merang yang diberi perlakuan P1 (5%) yaitu
3,33 buah.
badan buah yang tidak terlalu banyak tetapi merata dan sebagian dapat
hari), badan buah dibentuk terlalu banyak dan sebagian besar tidak
jumlah badan buah jamur merang sangat dipengaruhi oleh lamanya proses
kurang maksimal, dapat dilihat dengan tekstur media yang kurang lembab
sehingga jumlah badan buah jamur merang juga rendah. Peningkatan dan
setumpuk bahan organik untuk menjadi bahan organik yang relatif lebih
57
Selain itu kurangnya unsur hara juga dapat diduga sebagai faktor
Widyastuti (2005), salah satu unsur hara yang diperlukan oleh jamur
menghasilkan buah yang kecil dan buah terlalu cepat tua. Selain nitrogen
diperoleh dari bekatul dan kalsium dapat diperoleh dari bekatul dan kapur
CaCO3.
signifikan. Dengan nilai Pearson Correlation -0,074 dan sig 0,926 > 0,05.
organik tanaman tinggi, maka nilai jumlah badan buah akan rendah. Hal
58
akan dilakukan uji selanjutnya yaitu uji regresi. Dimana uji regresi
tanaman terhadap jumlah badan buah. Berikut grafik dari uji regresi
Variabel Y
Persamaan
kuadrat
1 = Kontrol
2 = 5%
3 = 15%
4 = 25%
negatif atau tidak searah. Hal ini berkaitan dengan apabila nilai
59
jamur untuk memicu pertumbuhan badan buah jamur merang. Faktor yang
pembelahan sel-sel yang ada pada badan buah. Jamur memiliki morfologi
dan menyerap nutrisi dari lingkungan luar media tanam. Miselium sebagai
buah yang sudah muncul menangkap uap air yang di udara. Saat jamur
60
jamur merang menjadi kecil sehingga cenderung mudah pecah dan bentuk
Pada saat miselium sudah menjadi sebuah bakal badan buah jamur,
sebab itu bakal badan buah mencari nutrisi dari lingkungan yang sesuai
Sebagian besar badan buah jamur mengandung air, maka jamur merang
oksigen (O2). Suhu dibawah 30ºC dan kebutuhan O2 tidak terpenuhi maka
61
Dimana mendapatkan hasil yaitu sebesar 28,9ºC. Hal ini kurang sesuai
dengan syarat tumbuh jamur merang yang seharusnya diatas 30ºC. Akan
kelembaban udara juga ikut berpengaruh dalam jumlah badan buah jamur
miselium jamur pada fase inkubasi maupun pada fase pembentukan badan
dan P3. Hal tersebut diduga karena kurangnya unsur hara. Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
siap untuk diserap oleh miselium jamur merang dan kemungkinan lain
63
25
20
Konrtol
15
P1 (5%)
10
5 P2 (15%)
0 P3 (25%)
28 31 34
Panen hari ke-
Gambar 4.7 Perbedaan Volume Badan Buah Jamur Merang Pada Setiap
Perlakuan
volume badan buah jamur merang dari setiap perlakuan. Volume badan
buah yang tertinggi pada panen terakhir diperoleh perlakuan kontrol yaitu
dilakukan sampai tiga kali. Rerata volume badan buah jamur merang pada
Tabel 4.4 Rerata volume badan buah jamur merang tiap perlakuan
(gr)
Panen hari ke-
Perlakuan Total Rerata
28 31 34
Kontrol (0%) 0 17,4 26,08 43,48 14,49 ± 13,28
PI (5%) 12 20,4 8 40,4 13,46 ± 6,32
P2 (15%) 17,22 18,2 23,9 59,32 19,77 ± 3,6
P3 (25%) 18 27 14,6 59,6 19,86 ± 6,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sedangkan hasil yang paling sedikit adalah jamur merang yang diberi
pelakuan P1 (5%) yaitu 13,46 gram. Pada data rerata ini hasil dari
signifikan. Dengan nilai Pearson Correlation 0,852 dan sig 0,148 > 0,05.
Hal ini berarti ada pengaruh tidak nyata dalam penambahan suplemen
organik tanaman terhadap volume badan buah jamur merang. Dari hasil
maka nilai volume badan buah akan tinggi pula. Oleh sebab itu maka akan
dilakukan uji lanjut berupa uji Regresi. Berikut grafik dari uji Regresi
65
Variabel Y
Persamaan
kuadrat
1 = Kontrol
2 = 5%
3 = 15%
4 = 25%
dan sebanyak 56% dipengaruhi oleh faktor yang tidak dapat dikendalikan
oleh peneliti. Pada grafik 4.4 mendapatkan hasil yang positif dikarenakan
kekurangan yaitu tidak menguji kandungan air jamur merang pada setiap
66
Selain itu pembentangan sel badan buah yang besar diduga sebagai
pembentangan sel badan buah berkaitan dengan serat kasar yang terdapat
pada jamur merang. Seperti yang diketahui bahwa serat kasar berfungsi
untuk menyerap air. Apabila serat-serat kasar yang terdapat pada jamur
merang berukuran besar maka dapat menyerap air lebih banyak sehingga
volume badan buah juga akan bertambah banyak. Hal ini sesuai dengan uji
tersebut yang menyebabkan rerata volume badan buah dan berat basah
Untuk itu parameter volume badan buah juga dipengaruhi oleh faktor
pertumbuhan dan perkembagan jamur merang yang baik. Untuk itu apabila
media tidak cukup kandungan airnya maka jamur merang tidak dapat
67
mempengaruhi volume badan buah dan berat basah jamur merang. Untuk
untuk melindungi tubuh dari ancaman penyakit. Pada penelitian ini dilakukan
uji proksimat terhadap jamur merang meliputi kadar abu, protein, lemak, serat
kasar dan serat pangan terlarut. Uji proksimat yang dilakukan menggunakan
sampel dengan hasil panen terbanyak pada panen terakhir yaitu perlakuan P2
(15%). Selain perlakuan P2 (15%), uji proksimat dilakukan juga pada kontrol.
Hal ini bertujuan untuk membandingkan uji proksimat yang diberi perlakuan
dengan yang tidak diberi perlakuan. Hasil uji proksimat jamur merang secara
Uji
Serat
Perlakuan Serat
Abu Protein Lemak pangan
kasar
terlarut
Kontrol 1,1418% 3,56645% 0,28955% 1,86045% 0,1742%
P2 (15%) 0,72845% 2,8361% 1,8649% 2,47725% 0,073405
%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan Tabel 4.5 kadar abu tertinggi pada jamur merang terdapat
mineral yang terdapat dalam jamur merang. Abu merupakan residu yang
tertinggal setelah sesuatu bahan dibakar hingga bebas karbon. Kadar abu
mangan. Jamur merang mengandung berbagai mineral yang tinggi seperti Na,
Ca, Mg, Fe dan Cu. Jamur dalam kondisi segar mengandung kadar abu yang
cukup tinggi yaitu 1,0/bb (Karjono, 1992). Sedangkan dalam Standar Nasional
Indonesia (SNI 01-6945-2013) batas maksimum kadar abu jamur merang segar
yaitu 3%. Berdasarkan dari uji proksimat dengan analisa kadar abu
mendapatkan hasil yaitu 1,1418% pada kontrol dan 0,72845% pada P2 (15%).
(SNI 01-6945-2013).
Protein merupakan zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena
manusia akan diserap dalam bentuk asam amino oleh usus (Winarno, 2008).
Berdasarkan uji proksimat yang telah dilakukan kandungan protein pada jamur
merang yaitu 3,56645% pada kontrol dan 2,8361% pada perlakuan P2 (15%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Hasil ini cukup rendah apabila berdasarkan dengan standar protein maksimum
Dari data uji proksimat dapat dilihat bahwa kandungan lemak nabati di
dalam jamur merang yaitu 0,28955% pada kontrol dan 1,8649% pada
maka dapat dikatakan bahwa kandungan lemak yang terdapat didalam jamur
Serat adalah komponen bahan makanan nabati yang penting dan yang
jumlah 1,2/bb. Serat dapat dibedakan menjadi dua yaitu serat kasar dan serat
terlarut. Serat kasar adalah senyawa yang tidak dapat dicerna dalam organ
yang dapat dicerna dalam organ manusia ataupun hewan. Berdasarkan data dari
uji proksimat diperoleh hasil yaitu kandungan serat kasar pada jamur merang
sedangkan untuk hasil dari serat pangan terlarut diperoleh sebesar 0,1742%
70
C. Keterbatasan Penelitian
jumlah badan buah. Disebabkan karena tempat penelitian jauh dari tempat
peneliti.
BAB V
volvacea)” dapat menjadi pengetahuan baru dalam dunia pendidikan dan dapat
SMA kelas XII semester 1 yaitu materi Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk
hidup. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah KD 3.1 dan KD 4.1. Sub materi
dari materi pokok ini adalah faktor internal dan faktor eksternal terhadap
A. Kompetensi Inti:
dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
keilmuan
B. Kompetensi Dasar
merang. Perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP dapat dilihat pada
banyak metode dan model pembelajaran yang dapat digunakan, hal ini
merasa bosan dan peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dilihat pada lampiran 3 dan 4 untuk memacu peserta didik agar mudah
memahami materi ini. LKPD 1 memiliki tujuan agar peserta didik dapat
suplemen organik tanaman pada jamur merang yang sudah dibuat dan
diencerkan dengan berbagai kosentrasi oleh guru. Dengan pemberian LKPD ini
diharapkan peserta didik dapat memahami faktor internal dan faktor eksternal
74
peserta didik diharapkan mampu bersikap jujur, mau bekerjasama dengan baik,
teiliti, tanggungjawab dan berpikir kritis. Hasil yang diharapkan dapat berupa
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
tinggi badan buah dan volume badan buah, namun tidak meningkatkan berat
B. Saran
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A.dan Syarief, M., 1992, Sifat Fisik Pangan, PAU Pangan Gizi IPB,
Bogor.
Adrinal, A., Saidi dan Gusmini, 2012, Perbaikan Sifat Fisika Kimia Tanah
Psamment dengan Pemulsaan Organik dan Olah Tanah Konservasi
pada Budidaya Padi, Jurnal Solum, 91, 25-35.
Agency, N.L., 2013, Rice Strow and Wheat Straw, NL Agency Ministry of
Economic Affairs, Netherlands.
Alex, S.M., 2011, Untung Besar Budi Daya Aneka Jamur, Pustaka Baru Press,
Yogyakarta.
Andoko, A. dan Parjimo, 2007, Budidaya Jamur Kuping, Jamur Tiram dan
Jamur Merang, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Anonim, 2013, Jamur Merang Segar, SNI O1-6945-2013, Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, 2015, Data Kenaikan Gabah Kering Giling (GKG) pada
tahun 2014 (http;//www.bps.go.id), diakses pada 28 Maret 2019.
Cahyana, Y., A., Muchrodji. dan M., Bakrun, 2006, Jamur Tiram, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Chang, S.T. dan P.G. Miles, 2004, Mushrooms Cultivation, Nutrition Value,
Medicinal Effect and Environmental Impact Second Eddition, CRC
Press, Washington.
Gandjar, Indrawati, Wellyzar, S. dan Ariyanti, O., 2006, Mikologi Dasar dan
Terapan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Gunawan, Agustin, W., 2000, Usaha Pembibitan Jamur, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Hagutami, Y., 2001, Budidaya Jamur Merang, Yapentra Hagutami, Cianjur.
Howard, R.L., 2003, Lignocellulose Biotechnology issues of biocoservasion and
enzyme production, African Journal of Biotechnology, 2, 602-619.
Ichsan, C.N., Harun, F. dan Ariska, N., 2011, Karakteristik Pertumbuhan dan
Hasil Jamur Merang (Volvariella volvacea) Pada Media Tanam dan
Konsentrasi Pupuk Biogreen yang Berbeda, Jurusan Agroteknologi,
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh,
6, 171-180.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
78
Suharjo, E., 2010, Bertanam Jamur Merang di Media Kardus, Limbah Kapas dan
Limbah Pertanian, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Suhartatik, E. dan S. Roechan., 2001, Tanggap Tanaman Padi Sistem Tanam
Benih Langsung Terhadap Pemberian Jerami dan Kalium, Penelitian
Tanaman Pangan, 20, 33-38.
Suparti, A., Ayu, Kartika. dan Devi, E., 2016, Pengaruh Penambahan Leri dan
Enceng Gondok, Klaras serta Kardus Terhadap Produktivitas Jamur
Merang (Volvariella volvacea) Pada Media Baglog, Prodi Pendidikan
Biologi. FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2.
Suriawiria, U., 2001, Bioteknologi Perjamuran, Angkasa, Bandung.
Wahyuni, S., 2011, Menghasilkan Biogas dan Aneka Limbah, PT Agromedia,
Jakarta.
Widhartono,S., Choirul, A., Sri, H., Masykur, H. dan Junaidi., 2011, Buku
Panduan Penggunaan SOT dan SOC Pola Organik, PT Hidup Cerah
Sejahtera, Sidoharjo.
Widyastuti, B., 2005, Budidaya Jamur Kompos (Jamur Merang dan Jamur
Kancing, Penebar Swadaya, Jakarta.
Winarno, F.G., 2008, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yusniasmara, C., Muchrodji. dan M. Bahun., 1990, Jamur Tiram, Penebar
Swadaya, Jakarta
Zusyana, M.N.dan Dewi, F., 2011, Pertumbuhan dan Hasil Jamur Merang Akibat
Perbedaan Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Super A-1,
Universitas Syariah Kuala Darussalam, 6, 92-103.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Silabus Pembelajaran
Kelas/Semester : XII/Ganjil
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI3:Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Bagaimana proses
pembuatannya?
d. Faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan jamur?
Membentuk kelompok
Peserta didik diminta untuk duduk
berkelompok
Menyajikan informasi
Peserta didik mengumpulkan
informasi dan mengolah informasi
melalui berbagai studi literatur dan
berbagai referensi
Bekerja dalam kelompok
Peserta didik mengerjakan LKPD
untuk bahan diskusi
Peserta didik menarik kesimpulan
dan menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di LKPD
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
A. IDENTITAS SEKOLAH
Kelas/Semester : XII/Ganjil
B. Kompetensi Inti:
C. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4.1 Menyususun laporan hasil percobaan tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
D. Indikator Pembelajaran
pembuatannya
3.1.3 Mengamati proses pertumbuhan jamur merang di media yang telah dibuat
3.1.5 Menemukan faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
4.1.3 Merancang laporan hasil penelitian tentang pengaruh penambahan suplemen organik
E. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Melalui diskusi peserta didik mampu menjelaskan pengertian pertumbuhan dan
3.1.2.1 Melalui video pembuatan media pertumbuhan jamur merang peserta didik mampu
3.1.3.1 Melalui melakukan percoban sederhana peserta didik mampu mengamati proses
86
3.1.4.1 Setelah mengerjakan LKPD peserta didik mampu membedakan faktor internal dan
4.1.1.1 Setelah mengerjakan LKPD peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi
4.1.2.1 Melalui video pembuatan media dan mengerjakan LKPD peserta didik mampu
4.1.3.1 Setelah melakukan kegiatan pengamatan peserta didik mampu merancang laporan
F. Materi
Sub Materi :
A) Faktor internal dan faktor eksternal dalam pertumbuhan dan perkembangan jamur
merang
Alat : Alat tulis, papan tulis, spidol, penghapus, penggaris, nampan, media
pertumbuhan, rak, hygrometer
Sumber belajar : Internet, jurnal penelitian, artkel ilmiah, Priadi., Arif, 2010, Biologi
3A Yudistira: Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
I. Langkah-Langkah Pembelajaran
- Ditayangkan gambar/foto
b. Motivasi
jamur merang dari hifa,
miselium hingga terbentuk
badan buah.
Diajukan pertanyaan :
- Apa yang dapat kalian lihat
dari gambar-gambar tersebut?
- Mengapa bisa terjadi proses
tersebut?
- Ditayangkan tujuan/ruang
c. Orientasi
lingkup materi yang akan
dibahas
Kegiatan Inti (70 menit) Menerima umpan balik
- Peserta didik mengamati video Mengamati
yang ditampilkan oleh guru
mengenai bahan-bahan
pembuatan media, proses
pembuatan media jamur, tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
89
90
91
92
J. Penilaian :
K. Lampiran
93
B. Tujuan :
3. Menyusun langkah kerja proses pemuatan media jamur merang hingga tahap
pemanenan
D. Petunjuk :
c) Lengkapi tabel berikut sesuai dengan video yang telah ditayangkan serta berdasarkan
sumber lain yang sesuai dan terpercaya
E. Hasil Pengamatan
No Soal Jawaban
1 Alat
2 Bahan
3 Proses pembuatan
media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
4 Tahap
pemeliharaan
5 Tahap pemanenan
Pertanyaan:
F. Kesimpulan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
B. Tujuan :
C. Alat dan Bahan : Alat tulis, media pertumbuhan jamur merang, hygrometer, rak,
ruangan untuk tempat penelitian, suplemen organik tanaman dengan perlakuan kontrol,
P1 (5%), P2 (15%) dan P3 (25%)
D. Petunjuk :
d) Catatlah berat basah, jumlah badan buah, tinggi badan buah dan volume badan buah
setiap panen.
g) Buatlah laporan
96
E. Hasil Pengamatan
Perlakuan:..........
Perlakuan:..........
97
Perlakuan:..........
Perlakuan:..........
G. Pertanyaan
98
H. Kesimpulan
I. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Mencermati Melengkapi tabel Menjawab Menuliskan Presentasi hasil Total Nilai
Kelompok video pertanyaan kesimpulan Skor Akhir
1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
101
penuh keyakinan
Mempresentasikan dengan suara tidak jelas dan ragu 1
ragu
Kriteria nilai:
76-100 = A
51-75 = B
26-50 = C
1-25 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
104
Kriteria nilai:
76-100 = A
51-75 = B
26-50 = C
1-25 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
107
Kriteria nilai:
80-100 = A
60-79 = B
26-59 = C
10-25 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
109
Pertanyaan singkat
Jawablah dengan singkat dan tepat!
1. Jelaskanlah beberapa istilah berikut! (30 Poin)
a. Miselium d. Hygrometer
b. Hifa e. Suplemen Organik Tanaman
c. Volvariella volvacea f. Media Pertumbuhan
Essay
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar
1. Jelaskan yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan! (Poin 10)
110
Kunci Jawaban
Pertanyaan singkat
Essay
111
112
A. Pertanyaan singkat
113
B. Essay
114
disertai penjelasan
Kriteria nilai:
76-100 = A
51-75 = B
26-50 = C
1-25 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Materi :
Kelas/Semester :
116
117
Kriteria nilai:
76-100 = A
51-75 = B
26-50 = C
1-25 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Menyusun Menyiapkan alat Mengukur Mengolah data Mengembalikan Total Nilai
Kelompok langkah kerja pengamatan parameter alat Skor Akhir
pengamatan yang diamati
1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
120
Skor maksimal: 15
Kriteria nilai:
80-100 = A
60-79 = B
26-59 = C
10-25 = D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Panen Berat basah Tinggi badan buah Jumlah badan buah Volume badan buah
hari ke
K 5% 15% 25% K 5% 15% 25% K 5% 15% 25% K 5% 15% 25%
28 0 12 244 18 0 3,9 5,3 4,2 0 1 15 1 0 12 17,22 18
31 122 143 256 243 3,9 4,4 5,4 4,7 7 7 14 9 17,4 20,4 18,2 27
34 933 16 574 219 4,9 2,25 4,8 3,9 36 2 24 15 26,08 8 23,9 14,6
Total 1055 171 1074 480 8,8 10,55 15,5 12,8 43 10 53 25 43,48 40,4 59,32 59,6
Rerata 351,67 57 358 16 2,93 3,517 5,17 4,267 14,3 17,67 8,3 14,493 13,467 19,73 19,73 19,867
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Berat basah
Kesimpulan:
-0,238 tidak ada korelasi dan hubungan negatif
0,762 > 0,05 tidak meyakinkan atau tidak nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Correlations
KONSENTRASI TINGGI
BADAN
BUAH
Pearson Correlation 1 ,755
KONSENTRASI Sig. (2-tailed) ,245
N 4 4
Pearson Correlation ,755 1
TINGGI BADAN BUAH Sig. (2-tailed) ,245
N 4 4
Kesimpulan:
0,755 korelasi kuat dan hubungan positif
0,245 > 0,05 tidak meyakinkan atau tidak nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Correlations
KONSENTRASI JUMLAH
BADAN
BUAH
Pearson Correlation 1 -,074
KONSENTRASI Sig. (2-tailed) ,926
N 4 4
Pearson Correlation -,074 1
JUMLAH BADAN BUAH Sig. (2-tailed) ,926
N 4 4
Kesimpulan:
-0,074 tidak ada korelasi dan hubungan negatif
0,926 > 0,05 tidak meyakinkan atau tidak nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Correlations
KONSENTRASI VOLUME
BADAN
BUAH
Pearson
1 ,852
Correlation
KONSENTRASI
Sig. (2-tailed) ,148
N 4 4
Pearson
,852 1
VOLUME BADAN Correlation
BUAH Sig. (2-tailed) ,148
N 4 4
Kesimpulan:
0,852 korelasi sempurna dan hubungan positif
0,148 > 0,05 tidak meyakinkan atau tidak nyata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Panen 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Panen 2
Panen 3