Anda di halaman 1dari 14

Bentuk Sel, Komponen Protoplasmic dan Non-Protoplasmic

Sayyidah Shofura
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
sayyidahshofura@gmail.com

A. TUJUAN
1. Untuk mampu membuat rancangan eksperimen, preparat, mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai bentuk sel pada organ akar (umbi), buah dan biji.
2. Untuk mampu meembuat rancangan eksperimen, preparat, mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai komponen protoplasmik pada organ batang, daun dan bunga
berbagai tanaman.
3. Untuk mampu membuat rancangan eksperimen preparat, mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai komponen non protoplasmik pada organ buah, biji dan batang
berbagai tanaman.
B. DASAR TEORI
Seluruh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel adalah unit dasar kehidupan. Dalam
kingdom monera dan protista, keseluruhan organisme tersusun atas sel tunggal. Pada
kebanyakan fungi dan kingdom hewan dan tumbuhan, organisme adalah susunan yang luar
biasa kompleks dari sel-sel yang bisa triliunan jumlahnya. Pada abad ke-19, organisasi seluler
dari benda hidup telah jelas dan dihasilkan doktrin sel yang menyatakan bahwa, (1) seluruh
makhluk hidup tersusun atas sel-sel dan produk-produk yang dihasilkan oleh sel, (2) sel
adalah unit struktur dan fungsi, (3) seluruh sel berasal dari sel-sel yang ada sebelumnya. Pada
penghujung abad ke-19, sel juga dikenal sebagai dasar untuk memahami penyakit, yakni
penyakit yang disebabkan oleh sel-sel yang sakit. Hingga pertengahan abad ke-20, Patologi
(ilmu yang mempelajari penyakit) banyak melibatkan pendekatan seluler (sitologis). (Fried:
2005)
Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup titik bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang hadir sebagai
organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan hewan,
bersifat multiseluler tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerja antara banyak jenis
sel yang terspesialisasi yang tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama dengan secara
sendirinya. Akan tetapi, bahkAan ketika tersusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih
tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi
organisme. Setiap tindakan organisme dimulai pada tingkat seluler. (Campbell, 2008: 102)
Sel terbagi menjadi dua tipe yaitu prokariotik dan eukariotik. Perbedaan karakteristik
antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun
organel lainnya yang mempunyai fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma
(RE), badan golgi dan lisosom. Sel eukariotik memiliki karakteristik tersebut, sedangkan ada
sel prokariotik tidak. (Nelson, 2004).
Sel tumbuhan mempunyai bentuk dan struktur yang bervariasi tergantung pada tempat
dan fungsi masing-masing. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena sel tumbuhan
mempunyai dinding sel nyata sedangkan pada sel hewan bagian disebut dinding sel adalah
membran plasma. Selain perbedaan tersebut pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida
serta vakuola sel yang dapat membesar titik sedang pada sel hewan tidak demikian.(Nelson,
2004).
Sel adalah unit terkecil yang menunjukkan semua sifat yang dihubungkan dalam
kehidupan titik suatu sel harus memperoleh energi dari luar untuk digunakan dalam proses-
proses vitalnya, misalnya pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi titik semua reaksi kimia
dan fisika yang terjadi di dalam sel untuk mendukung fungsi-fungsi tersebut metabolisme.
Reaksi metabolisme dikatalis oleh enzim titik Enzim adalah molekul protein yang dapat
mempercepat terjadinya reaksi biokimia tanpa diubah secara permanen atau pun dikonsumsi
dalam proses tersebut. Struktur tiap enzim ( atau protein lainnya) dikodekan oleh suatu
segmen asam deoksiribonukleat yang disebut gen. (Campbell, 2002).
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan organ
reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan
meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut titik
pengelompokan tumbuhan dalam tingkat Marga pada suatu suku umumnya berdasarkan
bentuk morfologi organ tumbuhan seperti bentuk daun dan bunga. (Rompas, 2011).
C. METODOLOGI
1. Alat
a. Cawan petri
b. Cover glass
c. Glas objek
d. Silet
e. Mikroskop
2. Bahan
a. Tangkai pepaya
b. Daun sosonggokan (Rhoe discolor)
c. Bawang merah (Alium cepa)
d. Akar anak nakal (Duranta erecta L.)
e. Batang nangka (Artocarpus heterophyllus)
f. Batang singkong (Manihot utilisima)
g. Pati kentang (Solanum tuberrosum L.)
h. Preparat kering batang bayam (Amaranthus sp)
i. Daun soka (Saraca indica)
3. Prosedur Kerja
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Daun sosonggokan disayat secara melintang
c. Daun sosonggokan disayat secara membujur
d. Bawang merah disayat secara melintang
e. Disayat secara melintang pada daun soka
f. Diamati semua preparat dari perbesaran terkecil dengan menggunakan
mikroskop
g. Dilakukan langkah kerja yang sama pada bahan lainnya.
h. Hasil pengamatan dicatat.
D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Sel- Sel Tumbuhan
N Nama Organ Bentuk Komponen Komponen Keterang
o Tumbuhan Sel Protoplasmik Non an
Protoplasm
ik
1 Daun sosonggokan Prismati Stomata, Vakuola Terdapat
(Rhoe discolor) k dinding sel, stomata,
sitoplasma, dinding
intisel sel,
sitoplasm
a, inti sel,
dan
vakuola
dengan
perbesara
n 10x0,25
dan
40x0,65

2 Bawang merah Prismati Inti sel, dinding - Terdapat


(Alium cepa) k sel, sitoplasma intisel,
dinding
sel, dan
sitoplasm
a dengan
perbesara
n 10x0,25
3 Daun soka Bulat Stomata, inti sel, - Terdapat
(Saraca indica) dinding sel, Stomata,
sitoplasma, Inti sel,
Plastida(kloropl Dinding
as) sel,
sitoplasm
a dan
plastida
(kloroplas
) dengan
perbesara
n 10x0,25
4 Batang nangka Bulat Inti sel, stomata, - Terdapat
(Artocarpus dinding sel, intisel,
heterophyllus) sitoplasma, stomata,
plastida dinding
(kloroplas) sel,
sitoplasm
a dan
plastida
(kloroplas
) dengan
perbesara
n 40x0,65
5 Akar anak nakal Panjang Dinding sel, inti - Terdapat
(Duranta erecta L.) /lonjong sel, stomata, dinding
sitoplasma sel, inti
sel,
stomata
dan
sitoplasm
a dengan
perbesara
n 10x0,25
6 Pati kentang Bulat - Amilum, Terdapat
(Solanum tuberrosum lamela amilum/
L.) butir pati
dengan
perbesara
n 10x0,25

7 Batang bayam Prismati Dinding sel Kristal Terdapat


(Amaranthus sp) k dinding
sel dan
kristal
dengan
perbesara
n 40x0,65

8 Tangkai pepaya Bulat Dinding sel Vakuola, Terdapat


(Carica papaya L.) kristal dinding
sel,
vakuola
dan
kristal
dengan
perbesara
n 40x0,65

9 Batang singkong Bulat Dinding sel Amilum Terdapat


(Manihot utilisima) dinding
sel dan
amilum/
butir pati
dengan
perbesara
n 10x0,25

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai bentuk sel, komponen
protoplasmik dan non protoplasmik yang dilaksanakan pada hari Senin, 20 Juli 2020, yang
bertujuan untuk mampu membuat rancangan eksperimen, preparat, mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai bentuk sel pada organ akar (umbi), buah dan biji, untuk mampu
membuat rancangan eksperimen, preparat, mengidentifikasi dan menganalisis berbagai
komponen protoplasmik, pada organ batang, daun, dan bunga berbagai tanaman , untuk
mampu membuat rancangan eksperimen, preparat, dan menganalisis komponen non
protopkasnik pada organ buah, biji, dan batang berbagai tanaman.
Semua makhluk hidup atau organisme tersusun atas sel atau beberapa sel. Sel merupakan
unit struktural dan fungsional terkecil pada suatu makhluk hidup titik sel memiliki semua
perangkat dan kemampuan yang diperlukan untuk menjelaskan proses hidup yaitu bergerak,
memperbanyak diri, beradaptasi atau merespon terhadap perubahan lingkungan titik proses
hidup tersebutlah yang menunjang berlangsungnya kehidupan pada makhluk hidup yang
disusun oleh sel tersebut. Dengan demikian, semua aspek dari sistem kehidupan bisa
dipelajari dengan mengkaji proses hidup yang terjadi pada tingkat sel. (Sutiman dkk, 2017).
Sel tumbuhan yang masih embrional atau meristematik dan sel yang telah mengalami
diferensiasi dan masih hidup terdiri atas: dinding sel di bagian luar dan protoplas ( seluruh
bagian dalam sel). Protoplasma terdiri dari sitoplasma, organel sel sperma dan bagian yang
tidak hidup seperti vakuola dan zat ergastik. Istilah protoplasma diberlakukan untuk semua
bagian sel yang dibungkus oleh membran plasma. Protoplasma terdiri dari oksigen, karbon,
hidrogen dan nitrogen. Kemudian sisanya terdiri dari kira-kira 30 unsur lainnya. Sitoplasma
merupakan bagian dari protoplasma yang mencakup organel sel dan inti. Secara fisik
sitoplasma merupakan cairan kental yang lebih kurang transparan dalam cahaya tampak titik
secara kimia sitoplasma sangat kompleks komponen utamanya adalah air yaitu 85 persen
sampai 90%. Pada sel yang masih hidup sitoplasma selalu bergerak yang dapat diamati
dengan gerakan organel sel seperti kloroplas. (Hasanuddin dkk, 2017)
Organel-organel sel yaitu plastida, mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi,
ribosom, inti sel atau nukleus, dan mikrotubula. Plastida merupakan organel sel khas
tumbuhan yang dibentuk oleh dua lapis membran yaitu membran luar dan membran dalam
titik membran dalam memiliki bentuk khusus yang dapat dibedakan atas beberapa bagian
yaitu kantung tilakoid, yang yang di dalamnya mengandung klorofil, gerhana yaitu tumpukan
kantung tilakoid dan tilakoid grana atau membran antar grana yaitu membran yang
menghubungkan antara grana yang satu dengan grana yang lainnya dan stroma yaitu ruang
antar lamela yang menghubungkan grana.Plastida mengandung berbagai macam pigmen atau
zat warna terutama klorofil dan senyawa organik seperti amilum karoten dan minyak.
Berdasarkan kandungan pigmen dan zat organik plastida dibedakan atas 3 macam yaitu:
kloroplas kromoplas dan leukoplas. (Hasanuddin dkk, 2017)
Organel sel yang kedua yaitu mitokondria titik mitokondria dibentuk oleh dua Lapisan
membran, yaitu membran luar dan membran dalam titik membran dalam bentuknya berlipat
yang dikenal dengan istilah Krista dan banyak terdapat enzim-enzim yang berperan dalam
respirasi sel. Bentuk mitrokondria adalah oval memanjang bulat memanjang dan atau
berlekuk. Fungsi mitokondria adalah sebagai respirasi sel dan pembentukan energi atau ATP.
Retikulum endoplasma merupakan struktur yang terdiri dari dua Lapisan membran yang
membatasi ruang sempit. Retikulum endoplasma terdekat dengan inti, bahkan berhubungan
dengan selaput inti dan merupakan komponen plasmodesmata titik bentuk retikulum
endoplasma dapat berupa sisterna, subur, atau lembaran titik pada retikulum endoplasma
biasanya terdapat ribosom (r-RNA), disebut dengan RE pasar titik Bila tidak ada ribosom
disebut dengan RE halus. Retikulum endoplasma berfungsi dalam sintesis protein transpor
intrasel pembentukan material dinding sel dan sekresi sel. Dalam menjalankan fungsinya, RE
bekerjasama dengan Kompleks golgi, misalnya sintesis protein dan material dinding sel.
(Hasanuddin dkk, 2017)
Badan golgi ( Kompleks golgi atau diktiosom) merupakan tumpukan lempeng sisterna
yang pipih titik setiap sisterna dibatasi oleh unit membran halus titik badan golgi memiliki
dua permukaan yaitu yang pertama permukaan CIS, yaitu permukaan yang berperan
menerima vesikula dari Re dan permukaan Trans, yaitu permukaan pembentukan dan
pelepasan vesikula. Fungsi badan golgi adalah dalam proses sintesis dan sekresi. Ribosom
tersusun dari protein ( protein histon) dan RNA titik di dalam sel terdapat bebas dalam
sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.
Ribosom terdiri atas dua Sub unit, yaitu subunit kecil dan Sub unit besar. Sub unit besar
merupakan sebagai tempat melekatnya t-Rna pada sintesis protein. (Hasanuddin dkk, 2017)
Sel tumbuhan umumnya berinti satu titik namun pada jaringan seperti sel tapetum antara
Jumlah inti lebih dari satu titik pada sel embrional inti terletak lebih kurang di tengah sel.
Pada sel dewasa ini berada di bagian tepi sel dan dibungkus oleh selaput inti titik pada selaput
inti terdapat pori, sebagai jalur transportasi antara sitoplasma dengan inti titik bagian dalam
selaput inti terdapat cairan inti yang di dalamnya tersuspensi benang-benang kromatin,
protein dan matriks inti serta anak inti. Mikrotubula disusun oleh protein dengan bentuk lurus
memanjang terdapat sekat dinding sel titik pada saat pembelahan sel muncul diantara dua
kutub sel yang berseberangan titik fungsinya sebagai pertulangan sitoplasma atau sitoskeleton
dan sebagai tempat melekat organel sel. (Hasanuddin dkk, 2017)
Komponen dan protoplasma yaitu terdiri dari vakuola dan zat ergastik. Vakuola
merupakan ruang dalam sel yang dibatasi membran tonoplas dan berisi cairan titik pada sel
yang masih muda vakuola berukuran kecil dan jumlahnya banyak. Pada sel dewasa sebagian
besar volume sel ditempati oleh vakuola. Fungsi vakuola adalah mengatur kandungan air sel
dan tingkat salinitas tempat penimbunan sementara hasil metabolit, dan sebagai tempat
penimbunan garam-garam organik seperti garam oksalat serta berfungsi sebagai tempat
penghancuran senyawa tertentu oleh enzim hidrolase cairan vakuola mengandung berbagai
macam zat organik dan zat anorganik seperti gula, protein asam organik tanin pigmen
flavonoid dan garam oksalat. (Hasanuddin dkk, 2017)
Zat ergastik adalah senyawa hasil metabolisme yang disimpan dalam sel. Menurut Pandey
(1982), Zat ergastik adalah senyawa kimia yang terdapat dalam sitoplasma sel sebagai cairan
yang tidak hidup titik zat ergastik dibedakan atas produk makanan, produksi sekresi dan
produk sisa. Produk makanan dapat dibedakan atas: produk yang tidak mengandung nitrogen
( inulin hemiselulase selulosa dan gula), mengandung protein (protein dan asam amino),
lemak dan asam lemak titik produksi ekskresi terdiri dari: enzim pigmen dan nektar. Produksi
zat terdiri dari produk tidak mengandung nitrogen tanin, kristal mineral, minyak esensial dan
getah), dan produk yang mengandung nitrogen (alkaloid). Pati umumnya disimpan dalam
amiloplas titik inulin tersimpan dalam vakuola. Protein aleuron terakumulasi dalam vakuola.
Livina terdapat dalam kloroplas dan vakuola. Kristal garam yaitu kalsium karbonat dan
kalsium oksalat terdapat dalam vakuola. Silika pada dinding sel, dan pigmen, dalam plastida
dan vakuola. (Hasanuddin dkk, 2017)
Protein ditemukan pada sel-sel endorse Palem keluar dari biji, yang disebut dengan
lapisan aleuron. Pengertian aliran itu sendiri adalah vakuola vakuola yang mengandung butir
protein yang mengendap titik minyak atau lemak adalah cadangan makanan yang dihasilkan
oleh tumbuhan titik umumnya dijumpai pada sel-sel endosperm biji dan sel-sel penyusun
jaringan buah misalnya pada alpukat titik dalam sel lemak atau minyak berbentuk suspensi
dalam cairan sitoplasma dan plastida (aleoplas). Jumlah sel-sel minyak untuk setiap tanaman
jumlahnya sedikit. Lilin, suberin, ikutin, sering didapati sebagai substansi pelindung pada
dinding sel. (Hasanuddin dkk, 2017)
Pati merupakan senyawa karbohidrat hasil fotosintesis yang tersusun dari molekul
glukosa titik Pati dibentuk atas lapisan-lapisan Pati, yang disebut dengan Lamela titik tempat
pertama dibentuk Lamela disebut dengan hilus titik pola Lamela molekul Pati sangat
bervariasi pada setiap tumbuhan titik pada beras misalnya, Lamela tersusun dalam bentuk
lingkaran-lingkaran segi enam yang teratur Sedang pada kentang dan gandum berbentuk
seperti telur. Bentuk tersebut merupakan ciri khas butir amilum setiap tumbuhan.
(Hasanuddin dkk, 2017)
Tanin merupakan kelompok dari sifat fenol yang heterogen dihasilkan dari metabolit
sekunder titik tanin terdapat dalam vakuola dan dijumpai pada berbagai organ tumbuhan
seperti daun, jaringan epidermis jaringan pembuluh, buah yang masih muda dan kulit biji.
Tanin juga terdapat di dalam vakuola sel atau dalam bentuk tetes-tetes kecil pada sitoplasma
yang kemudian melebur titik pada saat Proses pemasakan buah tanin diubah menjadi glukosa
dan substansi lain. Tanin mempunyai rasa getir, seperti dalam daun teh titik tanin kurang
berkembang pada tumbuhan monokotil. Fungsi tanin diduga sebagai pelindung tumbuhan
terhadap kerusakan pelapukan, dehidrasi proses pembusukan dan mencegah serangan
Predator seperti rayap. (Hasanuddin dkk, 2017)
Pigmen dijumpai pada plastida dan vakuola. Pigmen dalam plastida adalah klorofil dan
karoten. Sedangkan dalam vakuola adalah kelompok flavonoid. Tersebut dari dalam air dan
memiliki warna yang beragam seperti merah merah muda dan ungu dan biru. Aneka warna
tersebut timbul karena antosianin mempunyai sifat ionik sehingga intensitas dan warnanya
tergantung pada tingkat keasaman PH cairan vakuola. Dalam suasana asam berwarna merah
jingga atau ungu. Dalam suasana basa berwarna biru, sedangkan dalam suasana Netral pH 7
yaitu berwarna putih. (Hasanuddin dkk, 2017)
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, diperoleh hasil pengamatan yaitu beberapa
komponen protoplasmik dan nonprotoplasmik dari berbagai bahan yang telah diamati.
Komponen protoplasmik yang terlihat yaitu diantaranya terdapat stomata, inti sel, dinding sel,
sitoplasma dan plastida atau kloroplas. Kemudian komponen non protoplasmik yang
diperoleh dari hasil pengamatan yaitu terdapat adanya vakuola, kristal, amilum, dan lamela.
Bahan pertama yang diamati yaitu tanaman Rhoe discolor atau daun sosonggokan, pada
daun sosonggokan yang diiris secara melintang dan membujur, kemudian diamati dengan
perbesaran 10x 0,25 dan 40 x 0,65 akan terlihat bentuk sel dari daun sosongkokan yaitu
yang berbentuk prismatik . komponen protoplasmik yang terlihat dari preparat tersebut yaitu
dinding sel, stomata, inti sel dan sitoplasma. Komponen non protoplasmik yang terlihat
adalah terdapat vakuola. Berikut adalah klasifikasi dari tanaman Rhoe discolor/ daun
sosonggokan,

(https://pinterest.com )
Kingdom : Plantae
SubKingdom : Tracheobionta
Sperdivisio : Spermatophyta
Divisio : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Commelinalis
Famili : Commelinaceae
Genus : Rhoeo
Spesies : Rhoeo discolor.
(Kadir, 2008)
Bahan kedua yang diamati yaitu bawang merah yang disayat secara melintang,
kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 0,25, maka terlihat bentuk sel
dari preparat bawang merah yaitu berbentuk prismatik. Komponen protoplasmik yang
terdapat pada preparat bawang merah yaitu dinding sel, inti sel, dan sitoplasma. Berikut
adalah klasifikasi dari tanaman bawang merah,
(https://pixaby.com )
Kingdom : plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa.
(Tjitrosoepomi, 2010)
Bahan ketiga yang diamati yaitu daun soka yang diiris secara melintang, kemudian
diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 0,25, maka akan terlihat bentuk sel dari
preparat daun soka yaitu berbentuk bulat. Komponen protoplasmik yang terlihat pada
preparat yaitu diantaranya dinding sel, inti sel, sitoplasma, stomata, dan plastisida atau
kloroplas. Berikut adalah klasifikasi dari tanaman soka,

(https://en.wikipedia.org )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Familia : Cawsalpiniaceae
Ordo : Fabales
Genus : Saraca
Spesies : Saraca asoca.
Bahan kempat yang diamati yaitu batang nangka. Preparat dari batang nangka diamati
pada mikroskop dengan perbesaran 40 x 0,65 dan terlihat bentuk dari sel pada batang nangka
yaitu berbentuk bulat. Komponen protoplasmic yang terlihat ketika pengamatan yaitu
diantaranya dinding sel inti sel stomata dan plastida atau kloroplas. Berikut adalah klasifikasi
dari tanaman nangka,

(https://id.wikipedia.org )
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus
(Syamsuhidayat, S.S dan Hutapes, J.R, 1991)
Bahan kelima yang diamati yaitu akar anak nakal yang diamati dibawah mikroskop
dengan perbesaran 10x 0,25 dan terlihat bentuk sel dari akar anak nakal yaitu berbentuk
panjang atau lonjong. Komponen protoplasmik yang terlihat dari hasil pengamatan yaitu
diantaranya dinding sel, inti sel, sitoplasma, dan stomata. Berikut adalah klasifikasi dari
tanaman anak nakal,

(https://en.wikipedia.org )
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridea
Ordo : Lamiales
Famili : Verbenaceae
Genus : Duranta
Spesies : Duranta erecta L.
Bahan keenam yang diamati yaitu pati kentang, pada preparat yang diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10 X 0,25 terlihat bentuk sel dari pati kentang adalah bulat,
kemudian komponen non protoplasmik yang terdapat pada pati kentang yaitu amilum dan
lamela. Berikut adalah Klasifikasi tanaman kentang,

(https://en.wikipedia.org )
Kingdom : Plantae
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dcotyledonae
Ordo : Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum tuberosum L.
(Gembong, 1994)
Bahan ketujuh yang diamati yaitu batang bayam. Preparat batang bayam diamati
dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x 0,65 , maka terlihat bentuk dari sel pada batang
bayam yaitu berbentuk prismatik, dan terlihat komponen protoplasmik dinding sel dan
komponen non protoplasmik yaitu kristal. Berikut adalah klasifikasi dari tanaman bayam,

(https://fr.wikipedia.org )
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Spesies : Amaranthus sp.
Bahan kedelapan yang diamati yaitu tangkai pepaya, tangkai pepaya diamati dibawah
mikroskop dengan perbesaran 40x0,65 dan terlihat bentuk sel dari tangkai pepaya yaitu
berbentuk bulat. Komponen protoplasmik yang terdapat pada peparat tangkai pepaya yaitu
dinding sel dan komponen non protoplasmiknya yaitu terdapat vakuola. Berikut adalah
klasifikasi tanaman pepaya,

(https://id.wikipedia.org )
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
SubClass : Sympetalae
Ordo : Cystales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
(Steenis, 1992)
Bahan terakhir yang diamati adalah batang singkong. Preparat batang singkong
diamati di8 bawah mikroskop dengan perbesaran 10x0,25 dan terlihat bentuk dari sel pada
batang singkong yaitu berbentuk bulat. Komponenprotoplasmik yang terdapat pada preparat
yaitu dinding sel dan komponen protoplasmiknya yaitu amilum. Berikut adalah klasifikasi
tanaman singkong,
(https://esacademia.com )
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Spesies : Manihot utilisina
(Sukria dan Ratna, 2009)

F. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai bentuk sel, komponen
protoplasmik dan non protoplasmik, dapat disimpulkan bahwa;
1. Bentuk sel pasa organ akar (umbi), buah dan biji bervariasi vaitu diantaranya ada
yang berbentuk prismatik, panjang/lonjong, dan ada juga yang berbentuk bulat.
2. Komponen protoplasmik pada organ batang, daun, dan buah dari berbagai tanaman
yang sudah ditemukan pada praktikum kali ini diantaranya yaitu inti sel, sitoplasma,
dinding sel dan stomata yang ditemukan pada preparat daun sosonggokan, daun soka,
bawang merah, batang nangka, dan akar anak nakal.
3. Komponen protoplasmik pada organ batang, daun, dan buah dari berbagai tanaman
yang sudah ditemukan pada praktikum kali ini diantaranya yaitu amilum, vakuola dan
kristal yang ditemukan pada preparat pati kentang, batang bayam, tangkai pepaya dan
batang singkong.
G. DAFTAR PUSTAKA
Campbell. J.B dan Michell G. 2002. Biologi Jilid 1 edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Neil. A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Fried. George. H. Ph. D. Hademenus, george JPhD. 2005. Schaum’s Outlines Biologi
Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Hasanuddin, Muhibbudin, wardiyah dan Mulyani. 2017. Anatomi Tumbuhan. Banda
Aceh: Syiah Kuala University Press.
Sytiman B. Sumitro, Sri Widyati, Sofy Permana. 2017. Biologi Sel. Malang: UB-Press.
Nelson. D. I dan Cox, Mm. 2004. Molecular dan Ecullar Biology Edisi Keempat. Jakarta:
Erlangga.
Yulanda Rompas, Henny. (Rampe, Marhaenus). Rumond. Struktur Sel Epidermis dan
Stomata Daun Beberapa Tumbuhan Suku Orchidaceae. 20011. Jurnal Biologis. Vol 1
(1).
H. LAMPIRAN
Bawang merah disayat secara melintang preparat diamati

Daun sosonggokan disayat secara melintang Daun soka

Preparat kering batang bayam batang nangka, batang singkong, pati kentang

Mikroskop Silet, cawan petri, cover glass, glass objek

I. PERTANYAAN PRAKTIKUM
1. Pada saat pengamatan anatomi Allium cepa (Bawang merah), sebutkan apa saja yang
ditemukan pada hasil pengamatan preparatnya?
2. Pada saat pengamatan anatomi Sollanum tuberesum (kentang), sebutkan apa sajakah
yang ditemukan pada hasil pengamatan preparatnya?
Jawaban:
1. Pada saat pengamatan anatomi Allium cepa (Bawang merah), yang ditemukan pada
hasil pengamatan preparatnya adalah terdapat adanya intisel, dinding sel, dan
sitoplasma.
2. Pada saat pengamatan anatomi Sollanum tuberesum (kentang), yang ditemukan pada
hasil pengamatan preparatnya adalah terdapat adanya amilum/ butir pati.
J. Catatan Akhir Setelah melihat video (komentar)
Setelah melihat video praktikum yang telah dipraktekkan oleh para asisten praktikum,
menurut saya video tersebut sangat membantu praktikum online yang dilakukan namun
masih adanya kekurangan yaitu kurangnya pembahasan mengenai apa saja praktikum
yang harus kami lakukan secara online. Jadi saran dari saya sendiri yaitu perlunya
penambahan dari penjelasan sehingga kita para praktikan memahami dengan betul apa
yang harus kita lakukan selama praktikum online tersebut.

Anda mungkin juga menyukai