Anda di halaman 1dari 13

VOL 8 NO.

2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

PEMANFAATAN TEPUNG KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) SEBAGAI


MEDIA ALTERNATIF NA (Nutrient Agar) UNTUK PERTUMBUHAN
BAKTERI Escherichia coli

Nofriana Maria Thohari1, Pestariati2, Wisnu Istanto3


Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Surabaya
Jalan Karang Menjangan No. 18A Surabaya
Email: erinnofriana@gmail.com

ABSTRAK
Mahalnya harga media mendorong para peneliti untuk menemukan media
alternatifdenganbahan-bahanyangmudahdidapatdantidakmembutuhkanbiayayang
mahal. Komposisi media yang sangat penting untuk pertumbuhan bakteri adalah
karbohidrat dan protein. Kandungan tersebut bisa diperoleh dari kacang-kacangan
salah satunya yakni kacang hijau (Vigna radiataL.).
Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan analisis kuantitatif
yang dilakukan di Laboratorium Bakteriologi Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Surabaya pada bulan Mei 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengobservasi
adanyapertumbuhanbakteriEscherichiacolipadavariasimassa2,27gram,4,54gram, 6,81
gram dan 9,08 gram tepung kacang hijau (Vigna radiata L.) sebagai media alternatif
NA (nutrientagar).
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung kacang hijau (Vigna
radiata L.) kurang efektif untuk dimanfaatkan sebagai media alternatif NA (nutrient
agar)untukpertumbuhanbakteriEscherichiacoli.Pertumbuhanpadamediaalternatif
lebih didominasi oleh jamur karena kandungannya yang lebih cocok untuk jamur. Hal
inijugadapatdiketahuidarirata-ratajumlahkolonipadavariasimassa2,27gram,4,54 gram,
6,81 gram dan 9,08 gram berturut-turut adalah 78x10-13 CFU/mL, 7,4 x10-13 CFU/mL,
14,8x10-13 CFU/mL dan 5x10-13 CFU/mL yang memiliki perbedaan signifikan dengan
nilai P=0,000 atau<=0,05.
Kata Kunci: Media Alternatif, Tepung Kacang Hijau, Nutrient Agar, Escherichia coli.

PENDAHULUAN
Media merupakan sarana pertama yang digunakan dalam sintesis
pertumbuhan yang mengandung adalah karbohidrat, lipid, protein dan
nutrisi yang dibutuhkan oleh asam nukleat dan dua sisanya ada di
mikroorganisme sebagai dalam sel sebagai kation dan
makanannya. Mikroorganisme dalam memainkan berbagai peran. Pada
pertumbuhannya membutuhkanunsur organisme heterotrof, kebutuhan akan
logam seperti natrium, kalium, faktor tumbuh sudah dapat terpenuhi
kalsium, magnesium, mangan, besi, oleh ekstrak daging (Purwaning,2017).
seng, tembaga, fosfor, cobalt, Salah satu media yang menggunakan
hidrogen, oksigen dansulfur. ekstrak daging dan protein sebagai
(Basu, et al. 2015) memberikan sumber glukosa dan asam amino serta
info bahwa terdapat enam komponen paling umum digunakanuntuk

ANALIS KESEHATAN SAINS 725


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

menumbuhkan sebagaian besar bakteri kandungan protein yang cukup tinggi.


adalah media NA (nutrientagar). (Hartono, 2015) menyampaikan
Media NA (nutrient agar) informasi bahwa kandungan pada
merupakan media yang berbentuk kacang hijau yakni kalsium hingga 30
serbuk berwarna putih kekuningan dan mg, thiamine 0,1 mg, riboflavin 0,1 mg
apabila setelah digunakan akan dan niacin 0,61 mg serta vitamin C 2,4
berbentuk padat karena terdapat mg. Selain itu, kacang hijau juga
kandungan agar sebagai pemadatnya. mengandung karbohidrat sebesar 62,9
Komposisi yang terpenting dalam g,protein22g,danlemak1,20gdalam
media ini adalah karbohidrat dan 100 gramnya. Banyaknya kandungan
protein yang terdapat pada ekstrak protein yang cukup tinggi tersebut,
daging dan pepton sesuai dengan menandakan bahwa kacang hijau juga
kebutuhan sebagian besarbakteri. memiliki potensi sebagai media
Mahalnya harga media serta alternatif NA (nutrient agar) sehingga
melimpahnya sumber alam dan dapat membantu menekan biaya dalam
pemanfaatan limbah yang dapat segi pendidikan untuk sebuah instansi
digunakan sebagaimedia maupun para pengajar dalam
pertumbuhan mikroorganisme melakukan proses belajar mengajar
mendorong para peneliti untuk praktikum khususnya dalam bidang
menemukan media alternatif dari mikrobiologi.
bahan-bahan yang mudah didapat dan Berdasarkan uraian diatas, maka
tidak memerlukan biaya yang mahal. perlu dilakukan pengujian untuk
(Siti Juariah,2018). membuktikan bahwa apakah tepung
(Ravimannan, 2014) pernah kacang hijau (Vigna radiata L.) juga
melakukan penelitian mengenai mampu untuk menumbuhkan bakteri
pertumbuhanjamurpadakedelaihitam, Escherichia coli dengan
kacang hijau, dan kacang tunggak penggunaannya sebagai media
sebagai subtitusi media PDA (Potato alternatifpenggantiNA(nutrientagar).
Dextrose Agar). Selain jamur,
(Suhartati & Nuraini, 2018) juga METODE PENELITIAN
pernah memanfaatkan tumbuhan Jenis penelitian ini menggunakan
polong-polongan yaitu kacang kedelai eksperimen laboratorium yang
yang memiliki kandungan protein yang dilaksanakan di Laboratorium
cukup tinggi yang digunakan sebagai Bakteriologi Jurusan Analis Kesehatan
media alternatif untuk pertumbuhan Poltekkes Kemenkes Surabaya pada
bakteri. bulan Maret sampai Mei 2019.
Potensi serupa yang dimiliki
kacang kedelai dan masih dalam jenis Bahan Penelitian
kacang-kacangan yang belum pernah Bahan yang digunakan dalam
dilakukan penilitian sebelumnya penelitian ini adalah tepung kacang
sebagai media alternatif pertumbuhan hijau (Vigna radiata L.) sebanyak 200
bakteri yakni kacang hijau. gram dibuat dengan berbagai variasi
Dalam dunia kesehatan kacang massa (2,27 gram, 4,54 gram, 6,81
hijau berpotensi untuk perbaikan gizi gramdan9,08gram)denganreplikasi5
karena lemaknya yang baik dan kali, NaCl, bakteriological Agar,dan

ANALIS KESEHATAN SAINS 726


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

aquades yang digunakan sebagai bahan disterilkan dalam autoclave pada suhu
untuk pembuatan media alternatif. 121C selama 15 menit. Kemudian
Bakteri Escherichia coli ATCC 25922, dituang dalam petridisk dan dinginkan
PZ 0,9% steril, dan standart McFarland pada suhu kamar hingga memadat.
0,5 sebagai bahan penguji serta media
NA (nutrient agar) sebagai kontrol Pengenceran Bakteri Escherichia
positif. coli.
Mensuspensikan ±1 mL bakteri
PROSEDUR PENELITIAN Escherichia coli ke dalam 9 mL PZ
Sterilisasi Alat 0,9% steril. Kemudian disetarakan
Beberapaalatdanmediayangakan dengan standar Mc Farland 0,5 (0,5mL
digunakan dalam penelitian ini BaCl2 1,175% + 99,5 H2SO4 1%).Jika
sebelumnya disterilkan dengan terlalu keruh bisa ditambahkan PZ0,9
menggunakan autoclave pada suhu % steril dan jika terlalu jernih bisa
121C selama 15menit. ditambahkan suspensi bakteri hingga
kekeruhan sebanding dengan
Pembuatan Media NA (Nutrient kekeruhan Mc Farland 0,5.
Agar) Suspensi bakteri kemudian dibuat
Melarutkan 0,084 gram bubuk penipisan 10-13 dengan PZ 0,9% steril
media NA (nutrient agar) dengan sebagai pengencer. Suspensi 10 -13
aquades 30 mL dalam erlenmeyer. ditanam sebanyak 0,1 mL pada plate
Larutan dipanaskan sampai bubuk media NA (nutrient agar) sebagai
benar-benar larut tetapi tidak sampai kontrol positif dan media alternatif
mendidih, selanjutnya diukur pH kacang hijau (Vigna radiata L.)dengan
menggunakan kertas pH hingga pH masing-masing perbedaan massa.
7,4±2. Kemudian, disterilisasi dengan
menggunakan autoclave selama 15 Perhitungan Bakteri Menggunakan
menit pada suhu 121℃ dan menunggu Metode ALT (Angka Lempeng
media hingga memadat (Oxoid, 2019). Total)
Bakteri disebar dalam petridisk
Pembuatan Media AlternatifKacang diratakan menggunakan spreader dan
Hijau (Vigna radiataL.) diinkubasi terbalik dalam inkubator
Menimbang tepung kacang hijau selama 24-48 jam. Jumlah koloni yang
sesuai dengan massa yang telah tumbuh diamati dan dihitung.
ditentukan kemudian dilarutkandengan Perhitungan ALT (Angka Lempeng
100 mL aquades dalam erlenmeyer Total) dalam 1 mL contoh dengan
dengan penambahan 1,5 gram agar dan mengkalikan jumlah rata-rata koloni
0,5 gram NaCl. Panaskan dengan pada cawan dengan faktorpengenceran
menggunakan bunsen hingga larut yang digunakan. (Isworo & Hartini,
(larutan tidak boleh mendidih). 2017)
Mengatur pH menjadi 7,4±0,2 pada
suhu 25C. Selanjutnya, media

ANALIS KESEHATAN SAINS 727


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

TEKNIK ANALISA DATA Non Parametrik yaitu uji Kruskal-


Analisis data dari hasil penelitian Walis.
dilakukan secara kuantitatif dengan Jika terdapat pengaruh maka
menggunakan uji Anova dengan dilanjutkan dengan uji Post Hoc
menggunakan SPSS, dimana Multiple Comparison untuk
sebelumnya dilakukan uji ShapiroWilk mengetahui ada atau tidaknya
terlebih dahulu untuk mengukur data perbedaan pertumbuhan bakteri
berdistribusi normal atau tidak dan Escherichia coli pada media alternatif
dilakukan uji Holmogenity of kacang hijau (Vigna radiata L.) dan
Variances untuk mengetahui data media NA (nutrient agar) sebagai
bersifat homogen atau tidak. Jika data kontrol positif.
itu tidak terpenuhimaka dilakukan uji

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan pertumbuhan
bakteri Escherichia coli pada media alternatif kacang hijau (Vigna radiata L.) dengan
Gold Standard yakni media NA (nutrient agar). Didapatkan hasil sebagai berikut :
Tahapan penelitian ini di awali dengan uji pendahuluan untuk mengetahui
konsentrasi suspensi bakteri Escherichia coli. Uji pendahuluan dilakukan replikasi
sebanyak 5 kali dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Data Hasil Uji Pendahuluan Penentuan Konsentrasi Suspensi Bakteri
Escherichi coli.
Konsentrasi
No.  Jumlah Koloni Karakteristik Koloni
Suspensi Bakteri
1. 10-8 >300 Tidak terbentuk koloni tunggal
2. 10-9 >300 Tidak terbentuk koloni tunggal
-10
3. 10 >300 Tidak terbentuk koloni tunggal
4. 10-11 >300 Tidak terbentuk koloni tunggal
Sebagian besar terbentuk koloni
5. 10-12 208
tunggal
6. 10-13 123 Terbentuk Koloni Tunggal
Padapengenceran10 suspensibakteriEscherichiacoli.menunjukanhasilbahwa
-13

jumlah koloni sebanyak 123 dan membentuk koloni tunggal. Hal ini menunjukkan
bahwa pengenceran yang tepat terdapat pada pengenceran 10 -13 dengan jumlahbakteri
<300 sehingga koloni dapat diamati dengan jelas.

Setelah dilakukan uji pendahuluan, konsentrasi suspensi bakteri 10 -13 ditanam


pada media alternatif kacang hijau (Vigna radiata L.) dan Gold Standard media NA
(nutrient agar). Didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Jumlah Koloni Metode ALT (Angka Lempeng Total)
Bakteri Escherichia coli pada media alternatif kacang hijau (Vigna radiata
L.) dan Gold Standard media NA (nutrient agar).

ANALIS KESEHATAN SAINS 728


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

Konsentrasi Media
Replikasi
No. Kontrol Kontrol 2,27 4,54 6,81 9,08
Media
Positif Negatif Gram Gram Gram Gram
1. I 84 0 84 12 20 3
2. II 88 0 53 4 6 6
3. III 76 0 74 2 26 5
4. IV 72 0 92 10 11 7
5. V 84 0 87 9 11 4
∑ 526 0 390 37 74 25
Rata-Rata Koloni
105,2 0 78 7,4 14,8 5
(×10-13 CFU/mL)
Keterangan:
KontrolPositif : Media NA (NutrientAgar)
Kontrol Negatif : Media NA (Nutrient Agar) tanpa penambahan nutrient lainnya.

Gambar 4.1 Rata-Rata Koloni Bakteri Escherichia coli

Rata-Rata Koloni (x10-13 CFU/mL)


120
105.2
100
78
80

60

40

20 14.8
7.4 5
0
0
Kontrol Kontrol 2.27 Gram 4.54 Gram 6.81 Gram 9.08 Gram
Positif Negatif

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pada setiap perbedaan


konsentrasi memiliki perbedaan jumlah koloni, begitu pula pada kontrol positif
menggunakan Gold Standard media NA (nutrient agar) yang memiliki nilai rata-rata
jumlah koloni tertinggi yakni 105,2x10 -13 CFU/mL. Sedangkan untuk media alternatif
nilairata-ratatertinggimenggunakantepungkacanghijau (VignaradiataL.)sebanyak 2,27
gram dengan rata-rata jumlah koloni 78x10-13 CFU/mL, nilai tersebut perbedaannya
tidak berbeda jauh dengan Gold Standard menggunakan media NA (nutrient agar).
Akan tetapi, untuk massa kacang hijau (Vigna radiata L.) 4,54 gram, 6,81 gram dan
9,08 gram memiliki nilai rata-rata jauh lebih rendah dibandingkan
denganGoldStandard.

ANALIS KESEHATAN SAINS 729


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

ANALISIS DATA
Uji Normalitas
Tabel 4.2.1 Uji Normalitas Jumlah Koloni Bakteri Escherichia coli
Tests of Normality

Massa Kacang Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk


Hijau Statisti df Sig. Statistic Df Sig.
c

2,27 Gram .237 4 . .959 4 .771

4,54 Gram .248 5 .200* .920 5 .532


Angka Lempeng
6,81 Gram .282 5 .200* .924 5 .557
Total
9,08 Gram .136 5 .200* .987 5 .967

Kontrol Positif .287 5 .200* .914 5 .490

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai yang didapatkan melebihi nilai
=0,05 maka Ho diterima atau Hi ditolak berarti data pada setiap konsentrasi massa
kacang hijau (Vigna radiata L.) dan kontrol positif berdistribusi normal.

Uji Homogenitas
Tabel 4.2.2 Uji Homogenitas Jumlah Koloni Bakteri Escherichia coli.
Test of Homogeneity of Variances
Angka Lempeng Total

Levene df1 df2 Sig.


Statistic
2.878 4 19 .051

Berdasarkan tabel di atas, data pada penelitian ini memiliki nilai signifikan0,051.
Maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya data bersifat homogen. Data yang
berdistribusi normal dan homogen dapat dilanjut menggunakan uji one wayAnova.
Data ini menjadi homogen karena menghilangkan data pencilan yang
menyebabkan varian data tidak homogen yakni pada variasi massa 2,27 gram data
kedua (53x10-13 CFU/mL).

Uji One Way Anova


Tabel 4.2.3 Hasil Uji One Way Anova Jumlah Koloni Bakteri Escherichia coli.
ANOVA
Angka Lempeng Total
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 30482.408 4 7620.602 211.205 .000

ANALIS KESEHATAN SAINS 730


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

Within Groups 685.550 19 36.082


Total 31167.958 23
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan dari uji One Way
Anova adalah 0,000 yang berarti bahwa adanya perbedaan jumlah koloni bakteri
Escherichia coli pada masing-masing variasi atau perbedaan massa tepung kacang
hijau (Vigna radiata L.).

Uji Post Hoc Multiple Comparison


Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pada massa 2,27 gram tidak ada
perbedaan yang signifikan dengan kontrol positif karena memiliki nilai signifikan
>0,05 yakni 0,985. Sedangkan, dibandingkan dengan 4,54 gram, 6,81 gram dan 9,08
gram memiliki nilai signifikan <0,05 sehingga dinyatakan ada perbedaan secara
signifikan.Begitupulasebaliknya,padavariasimassa4,54gramdengan6,81dan9,08 gram
dinyatakan tidak ada perbedaan secara signifikan karena memiliki hasil >0,05 yang
memiliki arti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh bakteri.
menunjukkan bahwa tepung kacang Dilakukan uji pendahuluandengan
hijau (Vigna radiata L.) kurang efektif melakukan pengenceran bakteri
untuk dimanfaatkan sebagai media Escherichia coli ATCC 925922dengan
alternatif NA (nutrient agar) untuk menggunakan perbandingan 1:9 untuk
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. sampel dan pengenceran pertama dan
Walaupun pertumbuhan tetap dapat selanjutnya, sehingga pengenceran
terjadi baik pada variasi massa 2,27 berikutnya mengandung 1/10 sel
gram, 4,54 gram, 6,81 gram, dan 9,08 mikroorganisme dari pengenceran
gram, akan tetapi kandungan yang sebelumnya. Pengenceran bakteri
dimiliki kacang hijau juga memiliki Escherichia coli terbaik pada 10-13
potensi yang sangat besar terhadap karena standar untuk perhitungan
adanya kontaminasi khususnya koloni percawan yaitu 30-300 koloni
pertumbuhan jamur. bakteri (Yunita, 2015). Pengenceranini
Media pertumbuhan harus bertujuan untuk mempermudah
memiliki unsur yang diperlukan oleh perhitungan jumlah koloni, karena jika
mikroorganisme salah satunya yang tidak dilakukan pengenceran maka
terpenting adalah karbohidrat dan jumlah koloni bakteri sangat banyak
protein karena digunakan untuk proses sehingga pertumbuhan bakteri saling
sintesis oleh mikroorganisme tumpangtindihsatusamalaindantidak
khususnya bakteri. Kacang hijau terpisah. Hal itulah yang menyebabkan
(Vigna radiata L.) memilikikandungan kesulitan dalam pembacaan jumlah
protein dan karbohidrat cukup tinggi koloni bakteri (Nataya,2015).
yakni 22 gram dan 62,8 gramdalam Setelah dilakukan inokulasibakteri
100 gramnya yang diharapkan pada media Gold Standard dan media
memiliki potensi yang sama untuk alternatif serta inkubasi selama 1x24
digunakan sebagai mediapertumbuhan jam maka pertumbuhanbakteri

ANALIS KESEHATAN SAINS 731


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

Escherichia coli maksimal pada media pertumbuhan jamur di dalamnya.


Gold Standard menggunakan media Pertumbuhan jamur pada media ini
NA (nutrient agar) karena media ini disebabkan oleh banyak faktor salah
komposisinya telah diteliti sebelumnya satunya adalah pH dan kandungan dari
untuk disesuaikan dengan kebutuhan tepung kacang hijau (Vigna radiataL.).
pertumbuhan bakteri. Sedangkan pada pH merupakan salah satu faktor yang
media alternatif, pertumbuhan terbaik dominan. Bakteri patogen tidak tahan
yaknipadavariasimassatepungkacang terhadap kondisi asam, bakteri
hijau (Vigna radiata L.) 2,27 gram Escherichia coli tidak dapat bertahan
ditinjau dari rata-rata pertumbuhan hidup dibawah pH 4 (Rofiah , 2016).
jumlah koloni yakni sebanyak 78x10 -13 Media tepung kacang hijau (Vigna
CFU/mL dan menurut uji Post Hoc radiata L.) sebelum dilakukan proses
Multiple Comparison memiliki nilai sterilisasi memiliki pH asam yakni
signifikan >0,05 yang artinya tidak ada berkisar antara 5 sampai 6 sehingga
perbedaan dengan kontrol positif akan harus ditambahkan basa untuk
tetapi, pertumbuhan tidak terjadi membuat pH media menjadi netral
dengan baik karena koloni yang sesuai media NA (nutrient agar) yang
tumbuh sangat kecil dan saling sebenarnya. Sedangkan pada jamur
bertumpang tindih satu samalain. sangat baik tumbuh pada media dengan
Pada variasi massatepungkacang pH 5 sampai 6. Menurut Andrestian
hijau (Vigna radiata L.)4,54gram, 6,81 (2018), apabila mikroba ditanam pada
gram, dan 9,08 gram, media dengan pH 5 makapertumbuhan
pertumbuhan bakteriEscherichiacoli didominasi oleh jamur, tetapi apabila
semakin menurun.Ditunjukkandengan pH media 8 maka pertumbuhan
rata-rata jumlah kolonibakteriyang didominasi oleh bakteri. Kemungkinan
memiliki perbedaan yangjauhdengan besar pH media tepung kacang hijau
variasi massa 2,27 grammaupunmedia (Vigna radiata L.) dapat menurun
Gold Standard NA (nutrientagar)dan setelah prosessterilisasi.
pada hasil uji PostHocMultiple Kacang hijau (Vigna radiata L.)
Comparison juga terlihat nilai memiliki kandungan karbohidrat yang
signifikan antara variasimassa4,54 cukup tinggi yakni sebanyak 62,8gram
gram, 6,81 gram dan 9,08gram<0,05 dalam 100 gramnya. Pada komposisi
sehingga ada perbedaan signifikan media NA (nutrient agar), karbohidrat
dengan variasi massa 2,27gramdan yang dibutuhkan hanya 1 gram dalam1
media Gold Standard. Hal ini liter. Hal ini menyebabkan komposisi
dikarenakan semakin besar variasi karbohidrat pada media tepung kacang
massa tepung kacanghijau(Vigna hijau lebih banyak dibandingkan
radiata L.) maka semakin besar dengan media NA (nutrient agar)
kandungan karbohidratdanproteinnya. sehingga koloni bakteri yang terbentuk
Tidakmaksimalnyapertumbuhan lebih kecil karena bakteri akan
bakteri pada variasi massaselain2,27 membutuhkan waktu lebih lama untuk
gram juga disebabkankarenasemakin mengurai komposisi tersebut. Selain
tinggi konsentrasi massatepungkacang itu, jamur sebagai kontaminan dalam
hijau (Vigna radiata L.)makasemakin media alternatif ini juga disebabkan
tinggi pula potensi adanya oleh karbohidrat pada kacanghijau

ANALIS KESEHATAN SAINS 732


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

(Vigna radiata L.) karena jamur sangat Kandungan yang dimiliki media
menyukai media dengan karbohidrat tepung kacang hijau (Vigna radiata L.)
yang tinggi. dengan variasi massa 2,27 gram lebih
Pada penelitian Maharani (2016), sedikit sehingga meminimalisir
kacang hijau (Vigna radiata L.) dapat kemungkinan jamur untuk tumbuh
digunakan sebagai bahan alternatif pada media tersebut akan tetapi, koloni
pembuatan medium semisintetik untuk yang terbentuk sangat kecil, tidak
produksi miselium G. Frondosakarena sesuai dengan pertumbuhan bakteri
kacang hijau memiliki kandungan pada media Gold Standard karena
nutrisi yang kompleks bagi kandungan karbohidrat tepung kacang
pertumbuhan jamur. Kacang hijau hijau (Vigna radiata L.) cukuptinggi.
adalah salah satu jenis kacang-
kacangan yang banyak digunakan Saran
sebagai sumber protein dan memiliki Untuk penelitian lebihlanjut
komposisi asam amino essensial yang diharapkan untuk mengkaji ulang
baik dibandingkan dengan kedelai dan mengenai kandungan yang terdapat
kacang tanah sehingga semakinbanyak pada tepung kacang hijau (Vigna
massa tepung kacang hijau (Vigna radiata L.) untuk menunjang data
radiata L.) semakin besar pula potensi penelitian, seperti karbohidrat dan
jamur untuk tumbuh yang dapat protein terutama asam amino
menghambat pertumbuhanbakteri. essensialnya dan tepung kacang hijau
lebih cocok untuk digunakan sebagai
KESIMPULAN DAN SARAN media pertumbuhan jamur khususnya
Kesimpulan untuk pengganti media PDA (Potato
Berdasarkan hasil penelitian Dextrose Agar) dan apabila digunakan
mengenai pertumbuhan bakteri untuk pertumbuhan bakteri harus
Escherichia coli pada media alternatif meminimalisir adanya kontaminasi.
tepung kacang hijau (Vigna radiata L.)
disimpulkan bahwa tepung kacang DAFTAR PUSTAKA
hijau (Vigna radiata L.) kurang efektif Addina, G. (2014). 'Evaluasi Kadar
untuk dimanfaatkan sebagai media Bakteri di Udara Dengan
alternatif untuk pertumbuhan bakteri Menggunakan Media Plate
Escherichia coli karena pertumbuhan Count Agar (PCA) Berdasarkan
dalam media tersebut lebih didominasi Tinggi Secara Vertikal di
oleh pertumbuhan jamur sehingga Departemen Bedah Mulut
bakteri sukar untuk tumbuh secara RSGMP FKG USUDengan
maksimal. Hasil yang tidak jauh Metode Total Plate Count
berbeda dengan Gold Standard pada (TPC)'. [Berasal
penelitian kali ini yakni dengan darihttp://repositor
menggunakan media tepung kacang y.usu.ac.id/handle
hijau (Vigna radiata L.) dengan variasi /123456789/41660].
massa 2,27 gram karena rata-rata Aldira (2012). ‘Hasil Penelitian dan
jumlah koloni lebih mendekati media Pembahasan’, 53, pp. 57–89.
NA (nutrient agar) dibandingkan [Berasal dari:
dengan variasi massa yang lain. 10.1109/MWSYM.2001.967150]
Amelia, J. R. & Maarif,S. (2016).

ANALIS KESEHATAN SAINS 733


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

‘Yoghurt Susu Jagung Manis Know About E. coli’, Food


Kacang Hijau Sebagai Strategi Poison Journal. [Retreivedfrom
Inovasi Produk AlternatifPangan :http://www.foodpoisonjournal.c
Fungsional’, pp. 172–183. om/food-poisoning-
[Berasal dari information/marler-what-you-
http://www.trijurnal.lemlit.trisakt need-to-know-about-e-coli/].
i.ac.id/index.php/tekin/article/vie Dwi Andrestian, M. and Hatimah, H.
w/92]. (2017). ‘Daya Simpan Susu
Andrestian, M. D. and Husnul Hatimah KacangHijau(Phaseolusradiatus
(2018) ‘Daya Simpan Susu L.) dengan Persentase
Kacang Hijau (Phaseolus Penambahan Sari Jahe Merah
radiatus L.) dengan Persentase (Zingiber officinale var.
Penambahan Sari Jahe Merah Rubrum)’, Indonesian Journal of
(Zingiber officinale var. Human Nutrition, 2(1), pp.38–
Rubrum)’, Indonesian Journal of 47. [Berasal dari :
Human Nutrition, 5(1), pp. 18– 10.21776/ub.ijhn.2015.002.01.4]
32. [Berasal dari: Ekafitri, R. &
https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijh Isworo,R.(2014).‘PemanfaatanKacang-
n/article/view/221/221]. Kacangan sebagai Bahan Baku
Angi, D. A. H. (2012) ‘Eschericia coli Sumber Protein
(E. coli)’, Dinas Kesehatan untukPanganDarurat’,Pangan,
Lumajang, pp. 1–83. [Berasal 23(2), pp. 134–145.
dari : [Berasal dari
http://dinkes.lumajangkab.go.id/ www.jurnalpangan.com].
eschericia-coli/]. Fadjryani. (2016). ‘Rancangan
Arfiani, W. (2017). ‘Respon Percobaan Pengamatan Berulang
Pertumbuhan dan Produksi untuk Analisis Pengaruh
Tanaman Kacang Hijau (Vigna Interaksi Cahaya dan Media
radiata L.) Terhadap Pemberian Tanam Terhadap Pertumbuhan
Kompos Bunga Jantan Kelapa dan Perkembangan
Sawit dan Urin Kelinci’, 21(1), Perkecambahan Kacang Hijau’,
pp. 55–61. [Berasal Jurnal Ilmiah Matematika dan
darihttp://jurnal.umsu.ac.id Terapan, 13(1), pp.81–95.
/index.ph H. Lestari, et al. (2016). ‘Keragaman
p/agrium/article/view/1487]. Fenotipe M 3 Kacang Hijau
Basu, S. et al. (2015). ‘Evolution of (Vigna radiata L.) pada
bacterial and fungal growth Pemberian Air40% Kapasitas
media’, Bioinformation, 11(4), Lapang’, 4(3), pp. 1973–1982.
pp. 182–184. [Retreived from Hartono, N. P. et al. (2015).
doi: 10.6026/97320630011182]. ‘Indonesian Journal of Human
Badan Pusat Statistik (BPS). (2015). Nutrition’, Indonesian Journal of
Produksi Tanaman Pangan. Human Nutrition, 1(2), pp. 135–
Editor : Kadarmanto. Badan 148.
Pusat Statistik. [Berasal dari doi: Idawanni. (2015). 'Bertanam Kacang
www.bps.go.id]. Hijau', Balai Pengkajian
Clark, B. (2015) ‘All You Need to Teknologi Pertanian Aceh.

ANALIS KESEHATAN SAINS 734


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

[Berasal dari : [Available at:


nad.litbang.pertanian.go.id]. https://repository.usd.ac.id/2727/
Isworo, S. & Hartini, E. (2017). 'Buku 2/128114074_full.pdf].
Panduan PraktikumMikrobiologi Nisa, R. U. (2016). ‘Perbandingan
Lingkungan'. Semarang:Fakultas Tepung Sukun (Artocarpus
Kesehatan Program Studi communis) dengan Tepung
Kesehatan Lingkungan. [Berasal Kacang Hijau (Vigna radiata L)
dari dan Suhu Pemanggangan
http://dinus.ac.id/repository]. Terhadap Karakteristik Cookies’.
Maharani, M. M., Ratnaningtyas, N. I. Nuraeni, S. (2015). Pengaruh Serbuk
and Priyanto, S. (2016) Kering Buah Bintaro (Cerbera
‘Penggunaan Beberapa Medium Manghas L) Terhadap Hama
Semisintetik untuk Produksi Penggerek Biji pada Kacang
Miselium Jamur Maitake Hijau (Callosobruchus Chinensis
(Grifola frondosa (Dickson:Fr.) L). [Berasal
S. F. Gray) Isolat Cianjur dan darihttp://repository.u
Ekstrak Kasarnya’, Scripta nej.ac.id/handl
Biologica, 1(1), p. 22. [Berasal e/123456789/73394].
dari : doi: Paramesti, N. N. (2014) ‘Efektivitas
10.20884/1.sb.2014.1.1.20]. Ekstrak Biji Pepaya (Carica
Maulina, N. & Sitepu, I. P. (2015). papaya L.) sebagai Antibakteri
‘Pengaruh Pemberian Kacang terhadap Bakteri Escherichia
Hijau (Phaseolus radiatus) coli’, Laporan Penelitian, p. 51.
Terhadap Peningkatan Kadar [Berasal dari : doi:
Hemoglobin Tikus Putih (Rattus 10.1016/j.infsof.2008.09.005].
norvegicus)JantanGalurWistar’, Oxoid. (2019). [Retreived from
Jurnal Pendidikan Kimia http://www.oxoid.com/].
(JPKim), 7(2), pp.57–60. Purwaning. (2017). ‘Mikrobiologi
[Berasal dari doi: Berbasis Inkuiry-Google Buku’.
10.24114/JPKIM.V7I2.4276]. [Berasal dari
Melliawati, R. (2015). ‘Escherichia https://books.google.co.id/].
coli dalam Kehidupan Manusia’, Putri, M. H., Sukini & Yodong.(2017).
in, pp. 10–14. Bahan Ajar Keperawatan Gigi,
Murtiningtyas, S. (2016). ‘Uji Bakteri Pusat Pendidikan Sumber Daya
Escherichia coli pada Minuman Manusia Kesehatan Badan
Susu Kedelai dari Beberapa Pengembangan dan
Penjual Susu Kedelai di Kota Pemberdayaan Sumber Daya
Surakarta’. Manusia Kesehatan Edisi Tahun
Nataya Anita Isabella (2015)‘Uji 2017. [Berasal
Angka Lempeng Total dan darihttp://bppsdmk.k
Identifikasi Escherichia colipada emkes.go.id/pus diksdmk/wp-
Jamu Pahitan Brotowali yang content/uploads/2017/11/mikrobi
Diproduksi oleh Penjual Jamu ologi_bab1-9.pdf].
Gendong Keliling Di Wilayah Rahmadani, F. (2015). ‘Uji Aktivitas
Tonggalan KlatenTengah’. Antibakteri Dari Ekstrak Etanol
96% KulitBatang Kayu Jawa

ANALIS KESEHATAN SAINS 735


VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

terhadap Bakteri E.coli’. [Berasal Penisilin oleh Penicillium


dari chrysogenum dengan
http://repository.uinjkt.ac.id/dspa PenambahanFenilalanin’.
ce/handle/123456789/38139]. Taufiq (2015) ‘Uji Aktivitas
Ravimannan, N. (2014). ‘Alternative Antibakteri Ekstrak Etanol Biji
culture media for fungal growth Buah Pepaya (Carica papaya L.)
using different formulation of Terhadap Escherichia coli dan
protein sources’, Annals of Salmonella typhi".
Biological Research, 5(1), pp. [Berasal dari : doi: 10.1360/zd-
36–39. [Retreived from 2013-43-6-1064].
http://www.scholarsresearchlibra Torres, A. G. (2010). ‘Escherichia coli
ry.com/abstract/alternative- patogenic in Amerika
culture-media-for-fungal- Latin’.[Retreived from
growth-using-different- books.google.com].
formulation-of-protein-sources- Trustinah. (2014). ‘Adopsi Varietas
12498.html]. Unggul Kacang Hijau di Sentra
Riaz Ullah, et al. (2014). ‘Nutritional Produksi’, Iptek Tanaman
assessment and antioxidant Pangan. [Berasal dari
activities of different varieties of http://www.ejurnal.litbang.pertan
Vigna radiata’, Scientific World ian.go.id/index.php/ippan/article/
Journal, 2014.[Retreived from view/2544].
doi: 10.1155/2014/871753]. UniversitasBrawijaya.JurusanGizi,N.
Rofiah Hidayati, N., Pujiati, P. and A. and Persatuan Ahli Gizi
Agustina Rahayu, E. (2016). ‘Uji Indonesia, T. (2018). ‘Indonesian
Antibakteri dan Organoleptik journal of human nutrition :
Yoghurt Kacang-Kacangan IJHN’, Indonesian Journal of
(Hijau, Merah,Tanah)’. Human Nutrition, 5(1), pp.18–
Siti Juariah. (2018). Pemanfaatan 32. [Berasal dari :
Limbah Cair Industri Tahu https://ijhn.ub.ac.id/index.php/ijh
Sebagai Media Alternatif n/article/view/221/221].
Pertumbuhan Bacillus sp. Unsadha. (2016). 'Panduan Praktikum
[Berasal dari Mikrobiologi 2016'.
http://jurnal.univrab.ac.id/index.p [Berasal dari
hp/klinikal]. https://www.usd.ac.id/fakultas/fa
Suhartati, R. and Nuraini, A. I. (2018). rmasi/f1l3/PanduMikroBio.pdf].
‘( MSA ) untuk Pertumbuhan Wea, A. S. Y., Widodo, R. and
Bakteri Staphylococcus’, (April), Pratomo, Y. A. (2014). ‘Evaluasi
pp.163–167. Kualitas Produk Susu Kecambah
Tanuwijaya, L. K. (2015). ‘Potensi Kacang Hijau, Kajian dari Umur
“KHiMeLor” sebagai Tepung Kecambah dan Konsentrasi
Komposit Tinggi Energi Tinggi CMC’, Jurnal Teknik Industri.
Protein Berbasis Pangan Lokal’, Yadi Yasir. (2015). ‘Bakteri dan
Indonesian Journal of Kesehatan Manusia’, pp. 72245.
HumanNutrition, 1(2), pp. 135– [Berasal dari http://journal.uin-
148. alauddin.ac.id/index.php/psb/arti
Tanuwijaya, V. A. (2015). ‘Produksi
ANALIS KESEHATAN SAINS 736
VOL 8 NO.2 DESEMBER 2019 ISSN : 2320 - 3635

cle/view/2101].
Yunilas. (2017). ‘Penuntun Praktikum
Mikrobiologi Akuatik’, [Berasal
dari
http://repository.usu.ac.id/handle
/123456789/69263].
Yunita, M., Hendrawan, Y. and
Yulianingsih, R. (2015) ‘Analisis
Kuantitatif Mikrobiologi pada
Makanan Penerbangan
(Aerofood ACS) Garuda
Indonesia Berdasarkan TPC
(Total Plate Count) Dengan
Metode Pour Plate’, Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem, 3(3), pp. 237–248.
[Berasal dari :
https://jkptb.ub.ac.id/index.php/j
kptb/article/view/289].
Yusuf. (2014). ‘Pemanfaatan Kacang
Hijau sebagai Pangan Fungsional
Mendukung diversifikasi Pangan
di Nusa Tenggara Timur’,
Pemanfaatan Kacang Hijau
sebagai Pangan Fungsional
Mendukung DiversifikasiPangan
di NTT, pp. 741–746.

ANALIS KESEHATAN SAINS 737

Anda mungkin juga menyukai