BM 3112
MODUL 5: Uji Biokimia dan Identifikasi Mikroba
Oleh:
Putik Van Dini
10617013
Kelompok 1
08 September 2020
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 3
I. Latar Belakang
Mikroba banyak terdapat di alam, untuk memudahkan dalam proses identifikasi, Uji
biokimia merupakan bagian dari prosedur identifikasi untuk menentukan genus atau spesies
bakteri tertentu (Malik, 2017).Uji biokimia memiliki fungsi untuk menentukan aktivitas
enzimatik yang dimiliki oleh isolate mikroba, dan menentukan karakteristik metabolisme yang
dimiliki isolate mikroba. Untuk menguji aktivitas enzim ekstracelluler dilakukan uji hidrolisis
pati, uji hidrolisis lipid, uji hidrolisis protein (kasein dan gelatin),Sedangkan untuk menguji
aktivitas intracellular dapat dilakukan uji produksi indol, uji motilitas, reaksi susu litmus,
fermentasi karbohidrat, uji Triple-Sugar Iron (TSI), uji Methyl RedVoges Prokskauser (MR-
VP), uji sitrat Simmons, uji katalase, uji urease, dan uji nitrat.Dalam identifikasi mikroba juga
dapat dilihat dengan pengamatan makroskopis maupun mikroskopis. Dengan mengetahui
karakteristik metabolisme dari mikroba dapat memudahkan untuk penelitian lebih lanjut terkait
proses-proses bioenergetika, biosintesis, dan biodegradasi pada mikroba. Selain itu , dunia
industry makanan kini memanfaatkan aktivitas metabolisme mikroba untuk mendapatkan cita
rasa yang enak
II. Tujuan
1. Menentukan kemampuan enzimatik ekstracelluler melalui uji hidrolisis pati, uji
hidrolisis lipid, uji hidrolisis protein (kasein dan gelatin),
2. Menentukan kemampuan enzimatik ekstracelluler melalui uji produksi indol, uji
motilitas, reaksi susu litmus, fermentasi karbohidrat, uji Triple-Sugar Iron (TSI), uji
Methyl RedVoges Prokskauser (MR-VP), uji sitrat Simmons, uji katalase, uji urease,
dan uji nitrat.
3. Menentukan morfologi bakteri dan fungi sampel dengan pewarnaan Gram untuk
bakteri, serta pewarnaan LCB untuk fungi.
4. Menentukan genus dan spesies dari bakteri sampel melalui uji biokimia dan
pengamatan mikroskopis dengan pewarnaan Gram.
5. Menentukan karakteristik makroskopis bakteri & fungi sampel
6. Menentukan genus dan spesies dari fungi sampel berdasarkan keberadaan sekat hifa,
bentuk hifa dan spora.
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 4
III. Hipotesis
1. Bakteri sampel memiliki enzim ekstraseluler berupa amilase, lipase, kaseinase dan
gelatinase.
2. Bakteri sampel dapat memproduksi indol, menghasilkan H2S, melakukan fermentasi
laktosa dari hasil positif uji susu litmus, memiliki enzim katalase yang mampu
mengkatalisis H2O2, serta memiliki urease yang mampu mengkatalisis urea
3. Bakteri berbentuk bulat dengan warna ungu yang tebal ( gram positif), fungi terdapat
karakteristik hifa bersekat berwarna kebiruan
4. Bakteri sampel adalah S.aureus
5. Secara makroskopis koloni bakteri bulat dan berwarna merah.Sedangkan fungi
berwarna putih
6. Bakteri uji merupakan Aspergillus niger
Bakteri
• Diinokulasikan bakteri uji pada medium TSI miring dengan metode streak
untuk daerah permukaan, kemudian dengan metode stab untuk daerah dasar.
• Diinkubasi pada suhu ruang selama 48 jam.
• Diamati perubahan warna di permukaan dan dasar serta bandingkan
dengan kontrol.
Telah dilakukan pengamatan
3.9 Uji Methyl Red-Voges Proskauser (MR-VP)
3.9.1 Uji Methyl Red
Bakteri
• Diinokulasikan bakteri uji dengan oose pada medium MR
• Diinkubasi pada 35oC selama 48 jam.
• Diteteskan 3-5 tetes methyl red, lalu homogenisasi dengan tangan.
• Diamati perubahan warna dan bandingkan dengan kontrol.
Telah dilakukan pengamatan
3.12ji Urease
Bakteri
• Diinokulasikan bakteri uji dengan oose pada medium kaldu urea
• Diinkubasi pada 37oC selama 48 jam.
• Diamati perubahan warna dan bandingkan dengan kontrol.
Telah dilakukan pengamatan
3.13Uji Nitrat
Bakteri
• Diinokulasikan bakteri uji dengan oose pada medium kaldu nitrat
• Diinkubasi pada 37oC selama 48 jam.
• Diteteskan 5-7 tetes asam sulfanilat dan 5-7 tetes α- naphthylamine.
• Diamati perubahan warna dan bandingkan dengan kontrol.
Telah dilakukan pengamatan
Bakteri
Foto Keterangan
PEWARNAAN GRAM
Tanggal Praktikum: 08 Oktober 2020
Kultur/Sampel: bakteri
Umur: -
Medium: NA
Reagen: Kristal violet,lugol,akuades, alcohol 96%
Perbesaran: 1000x
Keterangan: Berbentuk bulat berkoloni berwarna ungu
PEWARNAAN ENDOSPORA
Tanggal Praktikum:
Kultur/Sampel: bakteri
Umur: -
Medium: NA
Reagen:Malakit hijau, safranin,akuades
Perbesaran: 1000x
Keterangan : bacil, ttidak terdapat endospora
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 9
PENGAMATAN MAKROSKOPIS
Keterangan: koloni bakteri berwarna orange
Foto Keterangan
PENGAMATAN MAKROSKOPIS
Keterangan : terdapat hifa berwarna putih
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 1 0
3. Hidrolisis Kasein - - +
VI. Pembahasan
Klasifikasi bakteri dapat ditinjau dari morfologi bakteri. Morfologi bakteri dapat
ditinjau dengan menggunakan mikroskop Namun, jika hanya ditinjau dari morfologinya saja
hasil identifikasi akan terbatas. Oleh karena itu, harus dilakukan uji biokimia. Uji biokimia
dapat mengetahui kemampuan bakteri dalam mereaksi senyawa kimia dan menentukan
aktivitas enzimatik yang dimiliki oleh isolate mikroba, serta karakteristik metabolisme yang
dimiliki isolate mikroba (Malik, 2017).
Uji biokimia untuk menguji aktivitas enzim ekstracelluler diantaranya uji hidrolisis
pati, uji hidrolisis lipid, uji hidrolisis protein (kasein dan gelatin). Uji hidrolisis pati pada
mikroba digunakan untuk menentukan produksi amilase oleh mikroba, karena pati dapat
dihidrolisis oleh enzim amilase. Enzim amilase memutuskan ikatan pada pati. Pada uji ini
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 1 5
ditetesi lugol. Sehingga daerah diluar zona bening akan berwarna biru keunguan karena lugol
tidak dapat menghidrolisis pati.Sedangkan pada zona bening tidak terwarnai menandakan pati
yang terhidrolisis (Lal & Cheeptham, 2012). Berdasarkan hasil pengamatan hasil uji control
positif , terdapat zona bening pada bakteri. Jika ditinjau berdasarkan literatur Lal & Cheeptham
(2012) menunjukan bahwa bakteri dapat menghidrolisis pati . Sedangkan hasil bakteri uji
menunjukan logol tidak dapat menghidrolisis pati sehingga terbentuk warna keunguan.
Uji hidtrolisis lemak menghasilkan lipase ( eksoenzim untuk penguraian asam lemak
dan gliserol ) , pengujian hidrolisis lemak ditambahkan CuSO4 .CuSO4 dapat menghasilkan
warna hijau mengkilap akibat adanya garam Cu dan asam lemak tidak larut. Sehingga akan
terbentuk zona hijau mengkilap apabila adanya degradasi lemak menjadi molekul sederhana
(Puspa, 2016). Berdasarkan hasil pengamatan hasil uji control positif dan hasil bakteri uji
terdapat zona hijau menghikap. Sehingga berdasarkan literatur Puspa (2016) menunjukan
bahwa bakteri dapat menghidrolisis lipase.
Uji hidrolisis kasein berfungsi untuk menentukan kemampuan bakteri dalam
menghasilkan kaseinase. Dalam uji hidrolisis kasein medium mengandung milk agar.Medium
ini terdiri dari nutrient agar ditambah dengan susu yang mengandung kasein substrat protein
yang digunakan untuk menunjukkan aktivitas hidrolitik exoenzim. Protein susu adalah
suspensi koloid yang memberikan warna dan dapat membelokkan sinar cahaya daripada
memancarkannya.Organisme yang mengeluarkan proteaseakan menunjukkan zona proteolisis,
yang ditunjukkan dengan area bening di sekitar pertumbuhan bakteri (Cappucino & Welsh,
2019)Berdasarkan hasil pengamatan hasil uji control positif , terdapat zona bening pada
bakteri. Jika ditinjau berdasarkan literatur Cappucino & Welsh (2019) menunjukan bahwa
bakteri dapat menghidrolisis kasein. Sedangkan hasil bakteri uji menunjukan tidak terdapat
zona bening sehingga bakteri tersebut tidak dapat menghidrolisis pati.
Uji gelatin dapat mengetahui jenis bakteri menghasilkan gelatinase ( eksoenzim yang
menguraikan gelatin menjadi asam amino). Uji gelatin dilakukan dengan menginkubasi di suhu
4C . Apabila terdapat hidrolisis gelatin maka gelatin yang ada pada suhu 4 C tetap berada pada
fase liquid (Ulfa, Suarsini, & al Muhdhar, 2016). Fase liquid di suhu 4 C ini
dilakukan oleh beberapa mikroorganisme yang mampu menghasilkan enzim ekstraseluler
proteolitik yang disebut gelatinase (Cappuccino & Welsh, 2019) . Berdasarkan hasil bakteri uji
bakteri medium bakteri tetap padat sehingga merujuk pada literatur bakteri tersebut tidak dapat
menghasilkan gelatinase.
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 1 6
Aktivitas intracellular dapat dilakukan uji produksi indol, uji motilitas, reaksi susu
litmus, fermentasi karbohidrat, uji Triple-Sugar Iron (TSI), uji Methyl RedVoges Prokskauser
(MR-VP), uji sitrat Simmons, uji katalase, uji urease, dan uji nitrat.
Uji produksi indol digunakan untuk mengetahui kemempuan bakteri memecah triptofan
asam amino membentuk senyawa indol . Pada uji ini di tetesi reagen kovac, reagen kovac terdiri
dari p-dimethylaminobenzaldehyde, butanol, dan asam klorida. Sehingga indol akan
memebentuk kompleks dengan p-dimethylaminobenzaldehyde dan menghasilkan warna merah
ceri. (Cappuccino & Welsh, 2019). Berdasarkan hasil uji bakteri tidak muncul perubahan
warna menjadi merah sehingga merujuk pada literatur bakteri tersebut tidak dapat
memproduksi indol
Uji motilitas/H2S untuk menentukan motilitas dari bakteri. Agar SIM (Sulfide Indole
Motility) susrat sulfur, FeSO4 sebagai indikator, dan agar. Uji positif ditandai dpertumbuhan
bakteri yang menyebar, sedangkan uji negatif ditandai dengan pertumbuhan yang terbatas,
Pada hasil uji bakteri , larutan tidak berwarna keruh hal ini berarti bakteri tidak menyebar
(Cappuccino & Welsh, 2019)
Uji susu litmus dilakukan untuk mengetahui cara kerja enzim pada mikroba dapat
melakukan aktivitas proteolitik, produksi gas, reduksi litmus, dan reaksi alkali. Reduksi litmus
menunjukan dalam fermentasi terdapat dehidrogenasi, d an ion hidrid (H- ) yang perlu diterima
oleh akseptor. Ketika litmus menerima elektron dari hidrogen akan berubah menjadi warna
putih. (Cappuccino & Welsh, 2019). Berdasarkan hasil uji susu litmus terdapat perubahan
warna menjadi putih , merujuk pada literatur berarti bakteri tersebut dapat mereduksi litmus.
Uji fermentasi karbohidrat digunakan mengetahui bakteri yang mampu
memfermentasikan karbohidrat. Uji positif ditandai dengan munculnya gelembung / fenol
merah berubah warna menjadi kuning (Malik, 2017).Berdasarkan hasil uji sukrosa, glukosa
dan laktosa terdapat gelembung namun cairan tetap berwarna ungu. Hal ini berarti tidak terjadi
fermentasi karbohidrat.
Uji triple sugar iron (TSI) adalah uji yang dilakukan untuk mengidentifikasi
enterobakter gram negatif yang dapat melakukan fermentasi gula dan memproduksi hidrogen
sulfide.Fero sulfat dan sodium tiosulfat untuk mendeteksi produksi gas H2S. Fenol merah
digunakan sebagai indicator pH akan berwarna kuning jika pH dibawah 6,8. (Putri,2016)
Berdasarkan hasil uji lereng berwarna merah dan dasar berwarna merah sehingga merujik pada
literatur tidak terdapat fermentasi dan tidak terbentuk gas.
Uji nitrat digunakan untuk menentukan adanya aktivitas enzim nitrat reductase yang
berfungsi untuk mereduksi nitrat menjadi nitrit. Jika terdapat reaksi reduksi nitrat menjadi nitrit
maka medium berubah menjadi merah karena ada kandungan sulfanilic acid dan α-
naphthylamine (Cappuccino & Welsh, 2019). Berdasarkan hasil uji terdapat perubahan warna
menjadi merah merujuk pada literatur berarti bakteri menunjukan aktivitas enzim nitrat
reductase.
Pada hasil pengamatan morfologi bakteri berbentuk bulat berkoloni berwarna ungu dengan
koloni terpisah pisah , terlihat pula endospore . Pewarnaan yang dilakukan adalah pewarnaan
gram dan endospore.
Pada pengamatan fungi secara makroskopis dilakukan identifikasi dengan memperhatikan
warnaa,tekstur, topografi (Rahamdetiasani, 2011).Hasil pengamatan fungi terdapat spora dan
miselium berwarna putih yang tumbuh menyebar di sekitar cawan petri dengan tekstur seperti
kapas halus dengan topografi tampak beraturan.Adapun secara mikroskopis yang teramati
adalah spora , sporangiopor dan hifa
Dari hasil uji biokimia terhadap bakteri uji didapatkan hasil bahwa bakteri uji tersebut
asalah S.aureus. Bakteri ini merupakan bakteri gram positif dari golongan aerob fakultatif yang
berbentuk coccus yang menghasilkan pigmen kuning. Bakteri tersebut juga dapat
menghasilkan enzim katalase (Madigan MT, 2008). Pada hasil pengamatan fungi, fungi
tersebut merupakan Fusarium sp . Fusarium sp berspora bulat dengan hifa bersekat dan
berkoloni seperti kapas (Cappucino & Welsh,2019)
VII. Kesimpulan Dan Saran
VII.1 Kesimpulan
1. Bakteri sampel dapat menghidrolisis kaseinase dan lemak.
2. Bakteri sampel dapat melakukan fermentasi laktosa dan menghasilkan
metabolit yang asam memiliki enzim katalase yang mampu mengkatalisis
H2O2, serta memiliki urease yang mampu mengkatalisis urea
3. Bakteri berbentuk bulat dengan warna ungu yang tebal ( gram positif), fungi
terdapat karakteristik hifa bersekat berwarna keunguan
4. Bakteri sampel adalah S.aureus
5. Secara makroskopis koloni bakteri bulat dan berwarna merah.Sedangkan
fungi berwarna putih
6. Bakteri uji merupakan Fusarium sp
MODUL 5 - PUTIK - 1 0 6 1 7 0 1 3 HALAMAN 1 9
VII.2. Saran
Dilakukan teknik aseptic sehingga medium tidak terkontaminasi dan gunakan
perbesaran mikroskop sampe objek terlihat jelas