Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Mikrobiologi

“MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR”

Oleh :
Nama : Visdha Ersita
NIM : 1304617014
Kelompok :8
Tanggal Praktikum : 1 Oktober 2019
Dosen : Dr. Dalia Sukmawati, M.Si
Annisa Wulan Agus U, S.Si., M.Si

Pendidikan Biologi B 2017


Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam dunia mikrobia, jamur termasuk divisio Mycota (fungi). Mycota berasal dari kata
mykes (bahasa Yunani), disebut juga fungi (bahasa Latin). Ada beberapa istilah yang dikenal
untuk menyebut jamur, (a) mushroom yaitu jamur yang dapat menghasilkan badan buah besar,
termasuk jamur yang dapat dimakan, (b) mold yaitu jamur yang berbentuk seperti benang-
benang, dan (c) khamir yaitu jamur bersel satu. Jamur merupakan jasad eukariot, yang berbentuk
benang atau sel tunggal, multiseluler atau uniseluler. Sel-sel jamur tidak berklorofil, dinding sel
tersusun dari khitin, dan belum ada diferensiasi jaringan. Jamur bersifat khemoorganoheterotrof
karena memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik. Jamur memerlukan oksigen untuk
hidupnya (bersifat aerobik). Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara
hidupnya bebas atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan
manusia (Sumarsih, 2003)
Menurut Rusli ( 2011), Fungi (jamak) atau fungus (tunggal) adalah suatu organisme
eukariotik yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut :
1. Mempunyai inti sel
2. Memproduksi spora
3. Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis
4. Dapat berkembang biak secara aseksual maupun seksual
5. Beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh berbentuk filamen dengan dinding sel yang
mengandung selulosa atau khitin, atau keduanya.
Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: kapang (Mold) dan khamir (Yeast). Menurut
Natsir (2008), Perbedaan Khamir dan kapang :

No Faktor Pembeda Khamir Kapang


1. Permukaan koloni Kusam Berbentuk seperti kapas, serbuk
2. Sel Uniseluler Multiseluler
3. Reproduksi Bertunas Spora seksual atau aseksual
4. Media SDA PDA
5. Pigmen warna Tidak ada Ada (hitam, abu-abu, hijau)
Kapang atau jamur termasuk golongan Eymycetes atau fungi sejati yang terdiri atas empat
kelas, yaitu Phycomycetes, Asomycetes,Basidiomycetes, dan Deuteromycetes. Identifikasi kapang
atau jamur dapat dilakukan berdasarkan atas sifat-sifat morfologinya. Berdasarkan atas
pengamatan secara mikroskopik, maka kapang atau jamur dapat ditentukan sampai genusnya
atau kadang-kadang dapat ditentukan sampai spesiesnya ( Natsir, 2008)
Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki
filamen (miselium). Kapang termasuk mikroba yang penting dalam mikrobiologi pangan karena
selain berperan penting dalam industri makanan, kapang juga banyak menjadi penyebab
kerusakan pangan. Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen dan
pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti
kapas. Pertumbuhannya mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan
terbentuk berbagai warna tergantung dari jenis kapang.(Waluyo, 2007)
Khamir adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa genara adalah yang membentuk
miselium dengan percabangan. Khamir hidupnya sebagai sporofit dan ada beberapa yang
parasitik. Penyebaran khamir luas dialam, tetapi tidak seluas daerah penyebaran bakteri. Pada
umumnya khamir terdapat dipermukaan buah-buahan, didalam debu, ditanah-tanah perkebunan
buah-buahan, daun dari beberapa tanaman, dipermukaan dan didalam tubuh serangga, didalam
cairan yang mengandung gula misalnya cairan buah, madu, sirup, dan lain – lain. (Zaraswati,
2004)
Khamir atau disebut yeast, merupakan jamur bersel satu yang mikroskopik, tidak berflagela.
Beberapa genera membentuk filamen (pseudomiselium). Cara hidupnya sebagai saprofit dan
parasit. Hidup di dalam tanah atau debu di udara, tanah, daun-daun, nektar bunga, permukaan
buah-buahan, di tubuh serangga, dan cairan yang mengandung gula seperti sirup, madu dan lain-
lain. Khamir berbentuk bulat (speroid), elips, batang atau silindris, seperti buah jeruk, sosis, dan
lain-lain. Bentuknya yang tetap dapat digunakan untuk identifikasi. Khamir dapat dimasukkan ke
dalam klas Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes (Sri Sumarsih, 2003).

B. TUJUAN
1. Mengetahui morfologi dari kapang
2. Mengetahui morfologi khamir
3. Mengetahui perbedaan kapang dan khamir
4. Mengetahui cara mengamati kapang dan khamir
5. Mengetahui manfaat dari kapang dan khamir
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT DAN BAHAN


1. Biakan murni
2. Larutan Lactophenol Cotton Blue
3. Larutan Methylen Blue
4. Jarum inokulasi
5. Alkohol 70%
6. Biakan kapang dalam medium tauge-agar, sabourods agar, atau
YMA umur 3-4 hari.
7. Medium tauge agar ,sabourods agar, atau YMA.
8. Lilin (atau dapat menggunakan 2 buah batang korek api), dan vaselin
9. Cawan petri steril
10. Kaca objek dan kaca penutup
11. Pipet kapiler steril

B. CARA KERJA

Pertama gelas obyek dibersihkan dengan alkohol 70% hingga bebas lemak,lalu teteskan
sedikit larutan Lactophenol Cotton Blue (Kapang) dan metylen blue (khamir) di atas permukaan
gelas obyek.Ambil sedikit koloni dari biakan tersebut dengan jarum inokulasi. Selanjutnya
letakkan dalam tetesan lactophenol cotton blue/methylene blue dan uraikan dengan jarum
preparat secara hati- hati. Usahakan seluruh misellium basah terkena lactophenol. Terakhir tutup
dengan kaca penutup, usahakan tidak ada gelembung udara dalam preparat. Bersihkan kelebihan
lactophenol dengan kertas hisap. Amati dengan mikroskop, dengan perbesaran 10x, kemudian
40x. Gambar morfologi kapang dan khamir tersebut.
Pertama bersihkan kaca penutup dengan alkohol, kemudian panggang diatas nyala
lampu spiritus. Pada waktu masih panas kedua tepi yang berlawanan diulas dengan dengan
lilin selebar 2 mm dan tebalnya kurang lebih 1 mm. (Jika tidak ada lilin dapat menggunakan 2
buah batang korek api). Lalu bersihkan kaca objek dengan alkohol, kemudian dipanggang
agak lama diatas nyala lampu spiritus. Kaca objek tersebut dibiarkan sampai agak dingin
(tetapi masih cukup panas untuk menyalakan lilin), kemudian kaca penutup yang telah
mengandung lilin diletakkan di atas kaca objek, dengan bagian yang mengandung lilin diatas

kaca objek. Selanjutnya cairkan medium agar dan dinginkan sampai temperatur 40 0 –45 0C,
kemudian inokulasi medium agar dengan spora -pora kapang yang akan diamati. Kemudian
ambilah medium tersebut secara aseptis dengan pipet kapiler steril, selanjutnya teteskan pada
tepi kaca penutup sampai medium mengisi setengah bagian gelas penutup. Untuk mencegah
penguapan medium, bagian kaca penutup yang terbuka dapat diolesi vaselin, atau dapat pula
dimasukkan ke dalam cawan petri yang telah diberi kapas yang telah dibasahi aquades steril. Dan
inkubasi pada temperatur kamar 36 — 48 jam. Amati dibawah mikroskop kapang pada kaca
objek tersebut dengan perbesaran lemah kemudian dengan perbesaran kuat. Gambar dan beri
keterangan yang lengkap.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL

Kapang Khamir
Karakter Aspergillus Karakter Saccharomyces Candida
Fusarium sp.
niger cerevisiae metalonopsis
Warna Putih Hitam Warna Putih Susu Putih Susu
Tesktur Kapas Granular
Tekstur Mukoid Mukoid
Zonasi Ada Tidak Ada
Permukaan
Radial Licin Licin
Tidak Ada Tidak Ada Koloni
Furrow
Exudate Elevasi Cembung Cembung
Tidak Ada Tidak Ada Tepi Koloni Rata Rata
Drop
Reverse Umur
Kuning Kekuningan 3 hari 3 hari
Colony Biakkan
Growing
Ada Ada
Zone
Umur
20 hari 25 hari
Koloni
Saccharomyces
Perbesaran 40x10
cerevisiaae

Rhizopus oryzae Perbesaran 4x10

Candida metalonopsis Perbesaran 40x10

Fusarium sp.
Perbesaran 1000x
(Literatur)
B. PEMBAHASAN
Perbedaan utama dari kapang dan khamir adalah khamir merupakan sel tunggal (Uniseluler)
sedangkan kapang bersel ganda (Multiseluler). Perbedaan lainnya yaitu kapang mempunyai
filamen yang berbentuk benang dan merupakan suatu bentuk pertumbuhan, apabila organisme
tersebut merupakan saprofit dalam tanah atau dalam medium lainnya.
Dari hasil pengamatan didapatkan morfologi kapang dan khamir. Pada kapang Fusarium sp.
Memiliki warna putih, tekstur kapas, memiliki zonasi, tidak memiliki radial forrow dan exudate
drop, reverse kuning, terdapat growing zone dan umur dari biakkan yang diamati adalh 20
hari. Fusarium sp. adalah salah satu jenis patogen tular tanah yang mematikan, karena patogen
ini mempunyai strain yang dapat dorman selama 30 tahun sebelum melanjutkan virulensi dan
menginfeksi tanaman. Selanjutnya untuk kapang Aspergillus niger memiliki warna hitam,tekstur
granular, tidak ditemukan radial forrow dan exudate drop, reverse kekuningan, terdapat growing
zone, dan umur dari biakkan yang diamati adalah 25 hari. Aspergillus niger adalah sebagai
sumber utama asam sitrat; organisme ini menyumbang lebih dari 99% produksi asam sitrat
global, atau lebih dari 1,4 juta ton per tahun. A. niger juga umum digunakan untuk produksi
enzim asli dan asing, termasuk glukosa oksidase, lisozim, dan laktase. Dalam kasus ini, kultur
jarang ditumbuhkan pada substrat padat, meskipun ini masih umum dilakukan di Jepang, namun
lebih sering ditumbuhkan sebagai kultur terendam dalam bioreaktor. Dengan cara ini, parameter
yang paling penting dapat dikontrol secara ketat, dan produktivitas maksimal dapat dicapai.
Proses ini juga membuat lebih mudah memisahkan bahan kimia atau enzim yang penting dari
medium, dan karena itu jauh lebih menghemat biaya.
Pada khamir Saccharomyces cerevisiae dan Candida metalonopsia memiliki morfolgi yang
sama yaitu warna putih susu, teksturnya mukoid, permukaan koloni licin, elevasi cembung, tepi
koloni rata dan umur dari biakkan adalah 3 hari. Saccharomyces cerevisiae berfungsi dalam
pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu
memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan
adanya oksigen, Candida adalah salah satu genus dari ragi dan merupakan penyebab paling
umum dari infeksi jamur. Sebagian besar spesies dari Candida sebenarnya tidak berbahaya
meski menempel pada inangnya, termasuk menempel pada manusia. Namun, ketika terdapat
luka pada selaput mukosa atau sistem kekebalan tubuh sedang terganggu, maka Candida dapat
menyerang dan menyebabkan infeksi.
KESIMPULAN

Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: kapang (Mold) dan khamir (Yeast). Menurut
Natsir (2008), Perbedaan Khamir dan kapang :

No Faktor Pembeda Khamir Kapang


1. Permukaan koloni Kusam Berbentuk seperti kapas, serbuk
2. Sel Uniseluler Multiseluler
3. Reproduksi Bertunas Spora seksual atau aseksual
4. Media SDA PDA
5. Pigmen warna Tidak ada Ada (hitam, abu-abu, hijau)
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen dan pertumbuhannya pada
makanan mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas. Pertumbuhannya
mula-mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk berbagai warna
tergantung dari jenis kapang.(Waluyo, 2007). Khamir atau disebut yeast, merupakan jamur
bersel satu yang mikroskopik, tidak berflagela. Beberapa genera membentuk filamen
(pseudomiselium). Cara hidupnya sebagai saprofit dan parasit. Hidup di dalam tanah atau debu
di udara, tanah, daun-daun, nektar bunga, permukaan buah-buahan, di tubuh serangga, dan cairan
yang mengandung gula seperti sirup, madu dan lain-lain. Khamir berbentuk bulat (speroid),
elips, batang atau silindris, seperti buah jeruk, sosis, dan lain-lain. Bentuknya yang tetap dapat
digunakan untuk identifikasi. Khamir dapat dimasukkan ke dalam klas Ascomycetes,
Basidiomycetes dan Deuteromycetes (Sri Sumarsih, 2003).

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, 1980, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan : Jakarta.


Fardiaz, S., 1992. Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.
Waluyo,2007.Mikrobiologi Umum.Malang: UMM Press.
Waluyo.2008.Dasar Dasar Mikrobiologi. Malang:UMM Press

Anda mungkin juga menyukai