Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PRODI FARMASI POLTEKA MANGUNWIJAYA


MORFOLOGI JAMUR KAPANG DAN KHAMIR
(Rhizopus sp & Saccharomycess sp)

Kelompok : 4
Deva Fitriana/ 221013
Mariana Niken Ayu S/ 221011
Agnes Intan Saputra/ 221061

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI DIII FARMASI
POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA
SEMARANG
2022
Morfologi Jamur Kapang dan Khamir (Rhizopus sp & Saccharomycess sp)
I. TUJUAN
Pada praktikum kali ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifikasi morfologi jamur.
2. Mahasiswa diharapkan dapat membedakan antara kapang dan khamir.
II. DASAR TEORI
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia
jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-
ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh,
pertumbuhan, dan reproduksinya. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun
jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.Hifa adalah struktur menyerupai benang
yang tersusun dari dinding berbentuk pipa (Pelczarand Reid, 1958).
Habitat (tempat hidup) jamur terdapat pada air dan tanah. Cara hidupnya bebas
atau bersimbiosis, tumbuh sebagai saprofit atau parasit pada tanaman, hewan dan
manusia (Sumarsih, 2003).Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya (sumber karbon dan energi). Bila
sumber nutrisi tersebut diperoleh dari bahan organik mati, maka fungi tersebut
bersifat saprofit. Dalam hal ini, fungi bersifat menguntungkan sebagai elemen daur
ulang yang vital. Beberapa fungi yang bersifat menguntungkan karena merupakan
bahan makanan, misalnya cendawan (mushroom), dan beberapa fungi dapat
bersimbiosis dengan akar tanaman tertentu yang membantu penyerapan air dan
mineral tanah oleh akar. Simbiosis ini dikenal dengan nama mikoriza. Beberapa
fungi dapat bersifat parasit dengan memperoleh senyawa organik dari organisme
hidup. Dalam hal ini, fungi bersifat merugikan karena menimbulkan penyakit pada
manusia, hewan, maupun tanaman (Pratiwi, 2008).
Pada fungi ada dua istilah, yaitu kapang (mold) yang merupakan fungi yang
berfilamen dan multiseluler, dan khamir (yeast) yaitu bentuk fungi berupa sel
tunggal dengan pembelahan sel melalui pertunasan (Pratiwi, 2008). Kapang atau
jamur termasuk golongan Emycetes atau fungi sejati yang terdiri atas empat klasis
yaitu Phycomycetes,Ascomycetes, Basidiocetes, dan Deuremycetes (Fungi
interfecti). Identifikasi kapang atau jamur apat dilakukan berdasarkan atas sifat –
sifat morfologisnya. Berdasarkan atas pengamatan secara mikroskopik, maka
kapang atau jamur dapat ditentukan sampai genusnya atau kadang dapat ditentukan
sampai spesiesnya (Djide, 2008).
Khamir (yeast) merupakan fungi bersel satu (uniseluer), tidak berfilamen
beebentuk oval atau bulat, tidak berflagela, dan berukuran lebih besar dibandingkan
sel bakteri, dengan lebar berkisar 1-5 mm dan panjang berkisar 5-30 mm (Pratiwi,
2008). Khamir tumbuh baik pada keadaan aerob, tetapi untuk jenis fermentative
dapat tumbuh dalam kedaan anarob, walaupun dengan cara yang lambat. Secara
umum gula merupakan sumber energy yang paling baik, untuk khamir dan hanya
untuk jenis khamir oksidatif dapat menggunakan asam organic dan alcohol sebagai
sumber energy (Djide,2008).
Kapang merupakan jamur berfilamen dan multinukleat yang tersusun oleh hifa.
Hifa merupakan struktur tabung bercabang yang berdiameter 2-10 µm yang
biasanya dibagi-bagi menjadi semacam unit sel oleh dinding yang melintang yang
disebut septa. Kumpulan dari hifa disebut miselium. Bagian dari miselium
menjangkarkan kapang dan menyerap hara yang dikenal dengan miselium
vegetative yang tersusun oleh hifa vegetative; bagian spora reproduktif, yaitu
miselium aerial yang tersusun oleh hifa aerial (Subandi,2010).

III. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


Alat Bahan
1. Jarum tanam tajam 1. Biakan murni kapang Apergilllus sp., Penicullium
2. Object glass sp., Rhizopus sp (roti)
3. cover glass 2. Larutan mounting asam laktat 3%.
4. Lampu spirtus 3. Biakan murni Saccharomycess sp (tempe)
5. Mikroskop 4. Larutan mounting metilen blue.

IV. CARA KERJA


a. Morfologi Kapang (Rhizopus sp)
Dibersihkan dulu object glass sehingga terbebas dari lemak.

Teteskan larutan mounting asam laktat 3% pada permukaan object glass.

Diambil biakan kapang dengan jarum tanam tajam dan diletakan hati—hati
dalam tetesan mounting.

Diuraikan bakteri dengan hati-hati

Kemudian tutup preparat dengan cover glass, lakukan pengamatan di bawah
mikroskop dengan perbesaran sedang hingga kuat menggunakan minyak
imersi.

b. Morfologi khamir
Dibersihkan dulu object glass sehingga terbebas dari lemak.

Teteskan larutan mounting metilen bblue pada permukaan object glass.

Diambil biakan kapang dengan jarum tanam tajam dan diletakan
hati—hati dalam tetesan mounting.

Diuraikan bakteri dengan hati-hati

Kemudian tutup preparat dengan cover glass, lakukan pengamatan di
bawah mikroskop dengan perbesaran sedang hingga kuat
menggunakan minyak imersi.

V. HASIL PENGAMATAN
No. Gambar Keterangan
1. Jamur kapang (Rhizopus sp.) Berukuran
lebih besar dari bakteri, lebar 1-5 µm,
panjang 5-30 µm. Bersifat eukariotik.
Mempunyai inti sel. Komponen utama
dinding sel adalah zat kitin. Memproduksi
spora. Tidak berklorofil, tidak dapat
melakukan fotosintesis. Dapat mensintesa
protein dengan mengambil sumber karbon
dari karbohidrat (glukosa, sukrosa, maltosa),
sumber nitrogen dari bahan
organik/anorganik (amonium dan nitrat), dan
mineral dari substratnya. Multiseluler yang
mempunyai filament. Tubuh terdiri dari 2
bagian: miselium dan spora. Memiliki 2
macam hifa: hifa vegetatif untuk tumbuh dan
hifa fertil untuk reproduksi
2. Saccharomyses sp terdiri dari kapsul, dinding
sel, membran sitoplasma, nucleus, vakuola,
globula lipid dan mitokondria. Khamir ini
berbentuk oval (bulat telur) dengan ukuran
sekitar 1-5μm atau 20-25μm dengan lebar
sekitar 1-10μm. Koloninya berbentuk rata,
lembab, mengkilap dan halus

VI. PEMBAHASAN
Jamur atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan
senyawa organik untuk nutrisinya (Gandjar, 2006). Selain itu Darwis, dkk (2011)
menyatakan bahwa jamur merupakan organisme eukariotik, berspora, tidak
berklorofil, bereproduksi secara seksual dan aseksual, jamur berdasarkan ukuran
tubuhnya ada yang makroskopis yaitu jamur yang berukuran besar, sehingga dapat
dilihat dengan mata telanjang dan ada juga jamur yang mikroskopis yaitu jamur
yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan alat bantu
mikroskop. Jamur makroskopis memiliki struktur umum yang terdiri atas bagian
tubuh yaitu bilah, tudung, tangkai, cincin, dan volva. Namun ada juga jamur
makroskopis yang tidak memiliki salah satu bagian seperti tidak bercincin
(Alexopolus, dkk., 1996).
Jenis jamur yang digunakan dalam praktikum morfologi jamur ini adalah
Rhizopus sp. dan Saccharomyces sp. Rhizopus sp banyak dikenal masyarakat karena
kegunaannya dalam memfermentasi kedelai menjadi tempe. Kapang ini termasuk
dalam Genus Rhizopus, Famili Mucoraceae, Ordo Mucorales, Kelas Zygomycetes.
Koloni Rhizopus sp berwarna keputihan dan menjadi abu-abu kecokelatan dengan
bertambahnya usia biakan, serta mencapai tinggi kurang lebih 10 mm. Rhizopus sp
adalah fungi kosmopolitan yang banyak ditemukan di tanah, buah dan sayuran,
serta produk olahan berfermentasi. Rhizopus sp merupakan kapang yang penting
sebagai penghasil berbagai enzim seperti amilase, protease dan lipase. Bagian tubuh
dari Rhizopus sp yang tampak ketika diamati dengan menggunakan mikroskop
adalah bagian sporangium, sporangiofor, apofisis dan rizoids.
Khamir yang digunakan pada praktikum ini yaitu Saccharomyces sp yang
merupakan jamur uniseluler, yang sering di manfaatkan oleh manusia karena
kemampuannya dalam memetabolisme gula menjadi CO2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan khamir adalah kandungan nutrisi atau substrat, pH,
suhu, tersedianya oksigen, dan ada tidaknya senyawa penghambat, penyinaran
lampu mikroskop, dan lain sebagainya. Kebanyakan khamir dapat tumbuh pada pH
4,0-4,5. Suhu optimum khamir yaitu 25°-35° dan suhu maksimum yaitu 35°-47°.
VII. KESIMPULAN
1. Pada pengamatan jamur Kapang menunjukan bentuk jamur seperti berkepala
bulat yang memiliki batang dan memiliki akar. Bagian bagian tersebut adalah
Sporangium, Spora, Sporangiofor, Stolon, dan Rizoid.
2. Saccharomyses sp terdiri dari kapsul, dinding sel, membran sitoplasma,
nucleus, vakuola, globula lipid dan mitokondria. Khamir ini berbentuk oval
(bulat telur) dengan ukuran sekitar 1-5μm atau 20-25μm dengan lebar sekitar 1-
10μm. Koloninya berbentuk rata, lembab, mengkilap dan halus.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2008. Morfologi kapang

Dwi E., dan Kusumaningtyas E., 2017. Beberapa Fungsi Rhizopus sp dalam

Meningkatkan Nilai Nutrisi Bahan Pakan. WARTAZOA , Vol. 27, No. 2,

Hlm. 081-088

Dwidjoseputro, 2010, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan, Jakarta.

Linna F., Yuni K., Msy O. R. A., Ketri L., 2018. Jenis-jenis dan Potensi Jamur

Makroskopis yang Terdapat di PT Perkebunan Hasil Musi Lestari dan PT


Djuanda Sawit Kabupaten Musi Rawas. Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi ,

Vol 1, No 1, hh. 21-28

Pelczar, M., Reid, R. and Chan, E. (1957) Microbiology. T.M.H. Edition, Tata

McGraw-Hill Publishing Company Ltd., Noida

Pratiwi, T. Sylvia, 2008, Mikrobiologi Farmasi, Erlangga, Jakarta.

Subandi, M.H, 2010, MikroBiologi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Semarang , 19 Oktober 2022

PRAKTIKAN PRAKTIKAN

Deva Fitriana Mariana Niken Ayu S


NIM: 221013 NIM: 221011

PRAKTIKAN

Agnes Intan Saputra


NIM :221061

Anda mungkin juga menyukai