Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar

19

Pengamatan Jamur Mikroskopis


Ersaliany Nurul Pratiwi Qodrie, Munasirah, Riska Prihatiningsih, Syadza Zahratun Nufus AZ., Putri Indah Nurhikmah, Yusnaini, Yudistira

Kelompok 1 Mikrobiologi Dasar


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Abstrak

Pengamatan Jamur Mikroskopis oleh Munasirah 2014. Praktikum ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui jenis-jenis fungi mikroskopis dan untuk mengetahui perbedaan struktur
morfologi fungi uniseluler dan fungi berfilamen. Dilaksanakan pada Sabtu, 29 November 2014 pukul
07.30-09.30 WITA dan Senin, 1 Desember 2014 pukul 08.00-09.30 WITA, bertempat di Laboratorium
Mikrobiologi Gedung C lantai dua, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Mulawarman, Samarinda. Fungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel
tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Hasil
yang kami dapatkan jenis fungi mikroskopis yang ditemukan pada nasi basi yaitu N. sitophila, yang
memiliki spora dan hifa, yang termasuk kedalam kelas Ascomycetes. Perkembangbiakannya secara
seksual dan memiliki Askus-askus ini tubuh di dalam tubuh buah yang disebut peritesium. Tiap askus
mengandung 8 askospora. Dalam kehidupan sehari-hari kapang Neurospora telah memegang peranan
penting terutama dalam pengolahan makanan fermentasi.

Kata kunci: Uniseluer/ Filamentous fungi/ Block square

Tanggal praktikum 29 November 2014; Diserahkan tanggal 6 November 2014

Pendahuluan

Fungi adalah mikroorganisme tidak Fungi tingkat tinggi maupun tingkat


berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, rendah mempunyai ciri khas yaitu berupa
eukariotik, berdinding sel dari kitin atau benang tunggal atau bercabang-cabang yang
selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua
Dalam dunia kehidupan fungi merupakan golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang
kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan merupakan fungi yang berfilamen atau
makanannya berbeda dengan organisme mempunyai miselium, sedangkan khamir
eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi [1]. merupakan fungi bersel tunggal dan tidak
Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari berfilamen. Fungi merupakan organisme
atas benang-benang yang disebut hifa, yang menyerupai tanaman, tetapi mempunyai
saling berhubungan menjalin semacam jala beberapa perbedaan yaitu:
yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas  Tidak mempunyai kolorofil
miselium vegetatif yang berfungsi menyerap  Mempunyai dinding sel dengan komposisi
nutrient dari lingkungan dan miselium fertil berbeda
yang berfungsi dalam reproduksi [1].  Berkembang biak dengan spora
 Tidak mempunyai batang, cabang, akar
dan daun
 Tidak mempunyai sistem vesikular seperti
pada tanaman
 Bersifat multiseluler tidak mempunyai
pembagian fungi masing- masing bagian
Asisten pendamping: 1. Juriyani; 2. Ahmad Firdaus; 3. Vani seperti pada tanaman.
Losarina Fungi ada yang bersifat parasit dan
Penanggung Jawab: Koordinator Mata Kuliah Mikrobiologi
Dasar: Dr. rer nat Bodhi Dharma, M.Si, Eko Kusumawati, S. Si. ada pula yang bersifat saprofit. Parasit apabila
M.P, Drs. Sudrajat M.Si, dan Kepala Laboratorium Mikrobiologi dalam memenuhi kebutuhan makanannya
dan Bioteknologi: Dr. rer nat Bodhi Dharma, M.Si, Biologi,
FMIPA Unmul
dengan mengambil dari benda hidup yang
ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit

© Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar
20

apabila memperoleh makanan dari benda mati Hasil dan Pembahasan


dan tidak merugikan benda itu sendiri. Fungi
dapat mensintesis protein dengan mengambil Berdasarkan hasil praktikum yang
sumber karbon dari karbohidrat (misalnya telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
glukosa, sukrosa, atau maltose), sumber berikut:
nitrogen dari bahan organik atau anorganik,
dan mineral dari substratnya. Ada juga
beberapa fungi yang dapat mensintesis
vitamin-vitamin yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan biakan sendiri, tetapi ada juga
yang tidak dapat mensintesis sendiri sehingga 1
harus mendapatkan dari substrat, misalkan
tiamin dan biotin [2].
Baik jamur yang bersahaja maupun
jamur yang tingkat tinggi tubuhnya 2
mempunyai ciri yang khas, yaitu berupa
benang tunggal bercabang-cabang yang
disebut miselium, atau berupa kumpulan
benang-benang yang padat menjadi satu. Gambar 1. Pengamatan jamur nasi
Hanya golongan ragi (Sacharomycetes) itu (Neurospora sitophila)
tubuhnya berupa sel-sel tunggal ciri kedua Keteranga: 1. Spora 2. Hifa
adalah jamur tidak mempunyai klorofil, Dari hasil pengamatan yang telah
sehingga hidupnya terpaksa heterotrof. Sifat dilakukan didapatkan jenis jamur pada nasi
ini menguatkan pendapat, bahwa jamur itu yaitu N. sitophila, yang memiliki spora dan
merupakan kelanjutan bakteri di dalam evolusi hifa, yang termasuk ke dalam kelas
[3]. Ascomycetes. Ciri khas Ascomycota adalah
cara perkembangbiakan seksualnya dengan
Bahan dan Alat membentuk askospora. Sedangkan, reproduksi
aseksual terjadi dengan membentuk konidium.
Bahan Konidium ini dapat berupa kumpulan spora
Aluminium foil, air mengalir, kertas saring, tunggal atau berantai. Konidium merupakan
kultur fungi (Saccharomyces cerevisae) serta hifa khusus yang terdapat pada bagian ujung
jenis-jenis fungi berfilamen (mold) yang hifa penyokong yang disebut konidiofor.
terdapat pada pisang, jeruk, nasi dan sayur. Nama Neurospora berasal dari kata
neuron (sel saraf), karena guratan-guratan
Alat pada sporanya menyerupai bentuk akson.
Pipet tetes, pisau silet, tabung reaksi, jarum Jamur oncom termasuk dalam kelompok
ose, lampu bunsen, cawan petri, mikroskop, kapang (jamur berbentuk filamen). Sebelum
cover glass, object glass dan alat tulis. diketahui perkembangbiakan secara
seksualnya, jamur oncom masuk ke dalam
Metodologi Penelitian kelompok Deuteromycota, tetapi setelah
diketahui fase seksualnya (teleomorph), yaitu
Cara kerja dengan pembentukan askus, maka jamur
Media PDA dipotong dadu pada oncom masuk ke dalam golongan Ascomycota
cawan petri, dipindahkan 1 potong dadu kecil
agar ke dalam cawan petri baru berisi object
glass menggunakan jarum ose, di inokulasikan Secara umum klasifikasi Jamur
jamur nasi ke dalam petri di atas media agar. oncom, sebagai berikut:
jamur di oleskan di pinggir/sekitar agar, kingdom : Fungi
ditutup object glass menggunakan kaca filum : Ascomycota
penutup, penggunaan jarum ose dipijarkan subphylum : Pezizomycotina
terlebih dahulu, di inkubasi selama 48 jam class : Ascomycetes
pada suhu 300 C order : Sordariales
family : Sordariaceae

© Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul


Jurnal Praktikum Mikrobiologi Dasar
21

Ciri-ciri Neurospora, Jika N. sitophila [2] Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar


jenis (+) bertemu dengan Neurospora sitophila Mikrobiologi. Malang: Djambatan.
jenis (-), maka terjadilah perkembang-biakan [3] Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar.
seksual kemudian terbentuklah askus yang Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
berisi askospora. Askus-askus ini tubuh di
dalam tubuh buah yang disebut peritesium.
Tiap askus mengandung 8 askospora.
Misellium septat, kemudian dapat pecah
menjadi sel-sel yang terpisah. Miselium
panjang dan bebas tumbuhdi atas permukaan,
Hifa aerial membawa konidia yang bertunas,
berbentuk oval dan berwarna merah jambu
serta orange-merah serta membentuk rantai
bercabang pada ujungnya
Dalam kehidupan sehari-hari kapang
Neurospora telah memegang peranan penting
terutama dalam pengolahan makanan
fermentasi. Kapang Neurospora telah
dimanfaatkan untuk membuat oncom yang
sangat populer bagi masyarakat Jawa Barat.
Di Brazil, Neurospora telah digunakan dalam
proses pengolahan singkong menjadi minuman
fermentasi. Beberapa strain dari N. crassa,
dapat mengkonversi selulosa dan hemiselulosa
menjadi ethanol. Neurospora sp., selain
dimanfaatkan dalam fermentasi pembuatan
oncom, banyak juga dimanfaatkan dalam
penelitian genetika, yaitu untuk mengetahui
pengaruh sinar X yang dapat menyebabkan
mutasi

Kesimpulan

Dari praktikum yang kami lakukan


dapat kami simpulkan bahwa jenis fungi
mikroskopis yang ditemukan pada nasi basi
yaitu N. sitophila, yang memiliki spora dan
hifa, yang termasuk kedalam kelas
Ascomycetes.
Perkembangbiakannya secara seksual
dan memiliki Askus-askus ini tubuh di dalam
tubuh buah yang disebut peritesium. Tiap
askus mengandung 8 askospora. Dalam
kehidupan sehari-hari kapang Neurospora
telah memegang peranan penting terutama
dalam pengolahan makanan fermentasi.

Referensi

[1] Assani, S., 1994. Mikrobiologi Kedokteran.


Jakarta: Fakultas Kedokteran.

© Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi, Biologi, FMIPA Unmul

Anda mungkin juga menyukai