Disusun Oleh :
Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Prodi : Teknologi Industri Pertanian (TIP)
Kelompok :4
Hari/Tanggal : Kamis/ 29 April 2021
Dosen : 1. Tuti Tutuarima, S. TP, M.Si
2. Ir. Marniza, M.Si
Co-Ass : Ananda Ferlisman (E1G018048)
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan
kandungan yang berbeda-beda, tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan
dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan
bahan pangan, minyak dan lemak berfungsi sebagai media penghantar panas,
seperti minyak goreng, shortening (mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan
margarine. Disamping itu, penambahan lemak juga dimaksudkan untuk
menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita rasa bahan pangan., seperti
pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kuekue, dan lain-
lain. Lemak yang ditambahkan kedalam bahan pangan, atau dijadikan bahan
pangan membutuhkan persyaratan dan sifat-sifat tertentu. Berbagai bahan pangan
seperti daging, ikan, telur, susu, alpokat, kacang tanah, dan beberapa jenis sayuran
mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tersebut.
Lemak dan minyak tersebut dikenal sebagai lemak tersembunyi (invisible fat).
Sedangkan lemak dan minyak yang telah diekstraksi dari ternak atau bahan nabati
dan dimurnikan dikenal sebagai minyak biasa atau lemak kasat mata (visible fat).
(Sandra Hermanto et all, 2015).
Telur ayam merupakan sumber protein hewani yang murah dan mudah untuk
didapatkan oleh masyarakat Indonesia. Telur mengandung bahan organik yang
mudah rusak. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya telur adalah lama
waktu penyimpanan . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas telur
ayam berdasarkan nilai Indeks Putih Telur, ukuran rongga udara dan pH Telur
setelah perendaman dengan air mendidih dan air kapur.( Muhammad Anwar
Djaelani,2016).
Telur adalah produk peternakan yang kaya gizi dan sangat dibutuhkan oleh
tubuh karena merupakan sumber protein, lemak, dan mineral yang murah dan
dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Namun, telur merupakan
produk peternakan yang mudah rusak. Penyimpanan telur yang terlalu lama akan
mengakibatkan menurunnya kualitas internaltelur seperti menurunnya kekentalan
putih telur, kuning telur, dan membesarnya rongga udara. (Repilina Sihombing et
all, 2017).
Protein yang terdapat dalam makanan hewani seperti telur dikatakan sebagai
protein sempurna. Telur terbagi atas bagian kuning dan putih yang mempunyai
nilai protein yang berbeda Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan kadar protein putih dan kuning telur dari 2 jenis telur ayam. Pada
penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling, dimana pengambilan sampel sesuai dengan persyaratan, yaitu 2 jenis
telur ayam, telur ayam ras dan telur ayam kampung dengan karakteristik tidak
busuk, kulit telur tanpa bercak, kulit telur berwarna coklat/putih bersih, mutu
kesegaran telur penyimpanan kurang dari 1 minggu.( Nurfijrin Ramadhani et
all,2018).
Untuk mencegah kerusakan susu akibat mikroba maka dilakukan berbagai upaya
pengawetanantara lain dengan cara sterilisasi, pasteurisasi, fermentasi dan lain- lain.
Faktor penyebab kerusakan susu dapat meliputi faktor kimia, fisik, dam mikrobiologi.
Faktor utama yang mengakibatkan kerusakan susu adalah faktor kerusakan
mikrobiologi. Hal ini karena susu sangat mudah tercemaroleh mikroba, baik pada waktu
proses pemerahan maupun pengolahan, sehingga menjadikan masasimpan susu relatif
singkat (Legowo, 2011).
Susu memiliki kandungan nutrisi lengkap dibandingkan dengan minuman lainnya
sehingga susu memiliki banyak khasiat yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Ada banyak
kandungan nutrisi yang ada dalam susu, seperti kalsium, phosfor, zinc,vitamin A,
vitamin D, vitamin B12, vitamin B2,asam amino, asam pantotenat. Kandungan gizi ini
bermanfaat untuk menunjung kesehatan tubuhterutama tulang dan gigi (Wardyaningrum,
2011).
Susu UHT adalah susu yang diolah dengan teknologi Ultra High Temperature
(UHT). Prinsip pengolahan susu UHT adalah susu terlebih dahulu dipanaskan selama 2-3
detik di suhu 135-150°C dan segera didinginkan sampai 4-5°C. Waktu pemanasan yang
singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan
warna, aroma da rasa yang relatif tidak berubah seperti aslinya. Semua kuman atau
mikroorganisme termasuk bakteri patogen (patogen) dihancurkan oleh suhu ultra tinggi.
Susu ini dapat disimpan setidaknya enam minggu.Susu UHT lebih bagus dari pada susu
bubuk, Susu bubuk berasal susu segar yang kemudian dikeringkan, umumnya
menggunakan spray dryer atau roller dryer . Kerusakan protein sebesar 30%dapat terjadi
pada pengolahan susu cair menjadi susu bubuk. Kerusakan vitamin dan mineral jugalebih
banyak terjadi pada pengolahan susu bubuk (Aisyah, 2016).
Susu pasteurisasi adalah susu sapi segar yang telah melalui proses pemanasan
pada suhu ±63°C pada wadah terbuka selama 30 menit. Biasanya dijual dalam wadah
botol gelas. Dayatahannya, jika disimpan pada suhu kamar, bisa tahan kira -kira 16 jam.
Dan tahan selama 24 jam biladisimpan di lemari es (Aisyah, 2016).
BAB III
METODELOGI
Mempunyai
Teh bubuk Cokat gelap aroma khas dari Sedikit pahit _ _
teh bubuk
4.3 Acara 3 ( Minyak dan Lemak )
Bulat
Lonjong
Kelapa 2
Bulat
Agak
Lonjong
Kelapa 3 Hampir
bulat
sempur
na
dengan
sedikit
lonjong
(oval).
Kelapa
sawit 1
Bulat
Lonjong
Kelapa Bulat
sawit 2 Lonjong
2. Pengamatan berat, ukuran dan warna
Komposisi Berat
Berat Jenis Ukuran Bahan(mm)
bagian-bagian
Bahan
Ulangan Ulangan Ulangan Tebal/Di Kulit Daging
Panjang Lebar
1 2 3 ameter Umbi Umbi
106 gram
Buah 700 699 700 500 gram
105 mm 100 mm 15 mm atau 1,06
Kelapa 1 gram gram gram atau 5%
%
110 gram
Buah 850 843 848 450 gram
120 mm 95 mm 16 mm atau
Kelapa 2 gram gram gram atau 4,5 %
1,10%
127 gram 531 gram
Buah 986 988 988
127 mm 98 mm 21 mm atau atau
Kelapa 3 gram gram gram
1,27% 5,31%
1 gram 1 gram
Kelapa
13 gram 13 gram 13 gram 44 mm 23 mm 24 mm atau atau
Sawit 1
0,01% 0,01%
1 gram 1 gram
Kelapa
8 gram 7 gram 8 gram 28 mm 26 mm 19 mm atau atau
sawit 2
0,01% 0,01%
2. Daun salam
Pangkal daun
Lancip dengan
ujung daun tumpul
.
2. Pengamatan warna, aroma, dan rasa
Bahan Warna Aroma Rasa
Bahan dari rimpang Kunyit Kuning emas Khas kunyit Berasa pahit pedas
Bahan dari bung Cengkeh Coklat gelap Khas Cengkeh Manis dan Aromatik
Berbentuk
Sayuran Daun seperti jantung
hati
Berbentuk
Sayuran Buah panjang dan
keriting
Bulat lonjong
Sayuran Bunga 1 menyerupai
jantung pisang
Berbentuk mirip
Sayuran Bunga 2 seperti jantung
pisang
Berbentuk pipih
Sayuran Umbi
agak bulat
Sayuran Daun
Sayuran Buah
Sayuran Bunga 1
Sayuran Bunga 2
Sayuran Umbi
5. Penanganan Sayuran
Bahan Pengamatan (Berat,warna, penampakan fisik)
Hari ke-1 Hari ke -2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Sayuran 30 gr, Hijau 25 gr, Hijau, 20 gr, 15 gr, 10 gr, Hijau dan
Daun dan masih Tidak terlalu Hijau, dan Hijau didaun kelihatan ada
segar segar sedikit layu Kehitaman, warna kehitaman,
sedikit layu layu
Sayuran 4 gr, merah 4 gr, merah 3 gr, merah 3 gr, merah 3 gr, merah dan
Buah dan masih dan masih dan sedikit dan tangkainya berwarna
segar segar layu tangkainya kehitaman, layu
berwarna
kehitaman,
sedikit layu
Sayuran 59 gr, masih 53 gr, 47 gr, 41 gr, 35 gr, layu
Bunga 1 berwarna berwarna beberapa kelopak kehitaman, keriput
merah muda merah muda kelopak layu (menyusut) dan bau
segar dan bau dan berbau mulai layu kehitaman khas hilang
khas alami khas alami dan bau dan bau
yang mulai
dihasilkan memudar
mulai
memudar
Sayuran 140 gr, masih 134 gr, 126 gr, 116 gr, 104 gr, merah pucat
Bunga 2 merah segar merah layu merah merah kehitaman, tangkai
pudar, pucat, menghitam
tangkai tangkai
mulai layu mulai
menghitam
Sayuran 6 gr, Merah 6 gr, Merah 5 gr, 5 gr, 4 gr, kulitnya
Umbi keunguan keunguan Warna kulitnya membusuk dan
dan warna kulit mulai mulai warna kecoklatan
kulit mulai bercampur mengelupa
memudar antara s dan
merah sebagian
keunguan ada yang
dan coklat busuk
muda
1. Pengamatan struktur
130 gram
128 gram 126 gram 123 gram 121 gram 1,6 gram
Buah Jeruk
mentah (2) 125 gram
Tingkat Mutu
No Faktor Mutu
Ayam Ras
60 gram berdasarkan mutu
telur menurut SNI-
1. Pengukuran berat butir telur 3926:2008
Sedang (50gr sampai
dengan 60 gr)
2. Kondisi Kerabang
a. Bentuk Oval
b. Kehalusan Halus
c. Ketebalan Tebal
d. Keutuhan Utuh
e. Kebersihan Bersih
3. Pemeriksaan mutu telur dengan peneropongan
a. Kedalaman kantung udara <0,5 cm
b. Kebebasan bergerak Tetap ditempat
c. Kebersihan Bebas dari bercak darah
Pemeriksaan mutu telur dengan metode
4.
pemecahan
a. Tinggi kuning telur dan diameter kuning
4,5cm & 9cm
telur
b. Indeks kuning telur 0,5
c. Tinggi putih telur dan diameter putih telur 2 cm & 12 cm
d. Indeks putih telur 0, 166
e. Berat bagian yang dapat dimakan 59,3
3) Pengamatan susu pada suhu ruang Uji pengamatan susu pada suhu
dengan waktu tertentu : ruang dengan waktu tertentu :
Jam ke-0 belum terdapat
perubahan
Jam ke-12 mengalami sedikit Tidak ada perubahan
pengentalan
Jam ke-24 mengalami
pengentalan dan sedikit berbau
BAB V
PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Acara 1 (Serelia dan Kacang-kacangan)
1. Karakteristik beberapa jenis serealia dan kacang kacangan, sebagai berikut
Beras
bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga
mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.
beras berwarna putih kebeningan dan bentuknyh kecil lonjong seperti biji²an
Beras ketan
tidak transparan, berbau khas, seluruh atau hampir seluruh patinya merupakan
amilopektin.
Biji jagung
Biji jagung tipe mutiara berbentuk bulat licin, mengkilap, dan keras. Bagian
pati yang keras terdapat di bagian atas biji. Pada saat masak, bagian atas biji
mengkerut bersama-sama, sehingga permukaan biji bagian atas licin dan bulat.
Varietas lokal jagung di Indonesia umumnya tergolong ke dalam tipe biji
mutiara.
Kacang kedelai
tanaman semusim, tanaman tegak dengan tinggi 40- 90 cm, bercabang,
memiliki daun tunggal dan daun bertiga, bulu pada daun dan polong tidak
terlalu padat dan umur tanaman antara 72-90 hari.
Kacang hijau
Tumbuh tegak dan umunya batang tanaman ini tumbih hingga mencapai 1m
dan cabangnya menyebar kesemua arah. daun tanamana kacang hijau
tumbuhnya majemuk. umunya terdapat 3 helai daun pada satu tangkai. biji
tanaman kacang hijau bentuknya bulat, ukurannya lebih kecil jika
dibandingkan dengan biji pada kacang kedelai.
2. Produk serelia dan kacang-kacangan memiliki densitas kambah sehingga dapat
memprediksi ruang penyimpanannya.
6.1.2 Acara 2 (Bahan Penyegar )
1. Bahan penyegar memiliki sifat yang berbeda antara satu dengan yang
lainnya, diantaranya: kopi, kakao, dan tah
2. Kualitas bahan penyegar dan persentase dari masing-masing bahan
penyegar diperlukan untuk menentukan nilai ekonomis bahan tersebut
6.2 Saran
Saat praktikum sebaiknya kebersihan laboratorium dalam keadaan bersih, agar
praktikum berjalan lancar dan tidak ada gangguan dan juga dalam melakukan
praktikum, praktikan haruslebih serius agar dapat mengetahui apa saja yang
dipraktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, S.2013. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh dan Kina. Pusat Penelitian Teh
dan Kina.Gambung, Bandung.
Muthia. Syafika. 2014. Pengaruh pupuk daun terhadap hasildan komponen hasil
pucuk tanamanteh(Camellia sinensis(L.)O. Kuntzevar. Assamica(Mast.)
Kitamura).Bandung : PusatPenelitian Teh Dan Kina. Jurnal Penelitian Teh Dan
Kina, 17(2), 2014:47-56.
Aisyah,F.R. (2016). Perbedaan Susu UHT, Susu Pasteurisasi dan susu bubuk.
Student Association Of Food Science and Technology, HIMITEPA IPB.
LAPORAN SEMENTARA 1
Objek Praktikum : SEREALIA DAN KACANG-KACANGAN
Tanggal Praktikum : 1 April 2021
Hari / Jam : Kamis / 10:00 WIB
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Nama / NPM : Oktariananda/E1G020085
Nama Anggota Kelompok :
1. ELIA AFRIANI / E1G020075
2. KHAIRUL MUKMININ / E1G020077
3. DETA MAHENDRA / E1G020079
4. PRASETIYA AMIEN WIDIYANTO
/E1G020081
5. DEFA JULIA / E1G020083
6. OKTARIANANDA / E1G020085
EVALUASI
• Menurut anda apa yang menyebabkan adanya perbedaan daya serap air dan rasio
pengembangan pada beras?
Karena untuk mencari hasil daya serap air yang digunakan adalah berat bahan
sedangkan rasio pengembangan menggunakan panjang bahan.
Mempunyai
Teh bubuk Cokat gelap aroma khas dari Sedikit pahit _ _
teh bubuk
EVALUASI
2.Biji Kopi Beras adalah biji kopi kering yang sudah dibuang kulit tanduk
dankulit arinya
Laporan praktikum acara ketiga
(Minyak dan Lemak)
Kela
pa 1
Bulat
Lonjon
g
Kela
pa 2 Bulat
Agak
Lonjon
g
Kela Hampi
pa 3 r bulat
sempur
na
dengan
sedikit
lonjon
g
(oval).
Kela
pa
sawit Bulat
1 Lonjon
g
Kela Bulat
pa Lonjon
sawit g
2
EVALUASI
1. Apa fungsi pemanasan minyak/lemak pada pengukuran titik kekeruhan
minyak/lemak?
Jawab: Fungsinya adalah untuk mempercepat reaksi dan minyak itu larut
dengan cepat serta untuk mengetahui pengaruh proporsi minyak.
Bahan dari
daun
Bentuk Bulat
1. Daun jeruk Lonjong
Menyerupai Telur
2. Daun salam
Pangkal daun
Lancip dengan
ujung daun
tumpul
.
2. Pengamatan warna, aroma, dan rasa
Bahan dari rimpang Kunyit Kuning emas Khas kunyit Berasa pahit pedas
Bahan dari bung Cengkeh Coklat gelap Khas Cengkeh Manis dan
Aromatik
Bahan dari buah Ketumbar silver/putih khas ketumbar pahit hambar
kekuningan
Bahan dari daun
1. Daun Jeruk Hujau Tua Khas Daun Jeruk Pahit
Jawaban
b) Sangrai rempah atau bumbu utuh di wajan kering dengan panas sedang
sebelum dihaluskan bisa menghasilkan lebih banyak aroma. Jaga jangan
sampai gosong ketika disangrai.
d) Untuk menjaga rempah yang dibeli dalam jumlah banyak segar lebih
lama, masukkan dalam wadah yang ditutup rapat dan disimpan di
freezer.
2. Karena, Untuk menentukan kadar air bahan yang memiliki kandungan air
relatif kecil, penentuan kadar air dengan waktu yang singkat, dan terjadi oksidasi
senyawa lipida, dekomposisi senyawa gula dapat dihindari sehingga penentuan
kadar air cukup akurat, Sederhana dalam pengerjaannya, Mencegah oksidasi
bahan karena suhu , dan tidak terpengaruh oleh kelembaban lingkungan.
LAPORAN SEMENTARA
Objek Praktikum : Sayuran
Acara :5
HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan struktur
Gambar dan Struktur Bahan
Bahan Bentuk Bahan
Utuh Melintang Membujur
Berbentuk
Sayuran Daun seperti jantung
hati
Berbentuk
Sayuran Buah panjang dan
keriting
Bulat lonjong
Sayuran Bunga 1 menyerupai
jantung pisang
Berbentuk mirip
Sayuran Bunga 2 seperti jantung
pisang
Berbentuk pipih
Sayuran Umbi
agak bulat
Sayuran Daun
Sayuran Buah
Sayuran Bunga 1
Sayuran Bunga 2
Sayuran Umbi
5. Penanganan Sayuran
Bahan Pengamatan (Berat,warna, penampakan fisik)
Hari ke-1 Hari ke -2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Sayuran 30 gr, Hijau 25 gr, Hijau, 20 gr, 15 gr, 10 gr, Hijau dan
Daun dan masih Tidak terlalu Hijau, dan Hijau didaun kelihatan ada
segar segar sedikit layu Kehitaman, warna kehitaman,
sedikit layu layu
Sayuran 4 gr, merah 4 gr, merah 3 gr, merah 3 gr, merah 3 gr, merah dan
Buah dan masih dan masih dan sedikit dan tangkainya berwarna
segar segar layu tangkainya kehitaman, layu
berwarna
kehitaman,
sedikit layu
Sayuran 59 gr, masih 53 gr, 47 gr, 41 gr, 35 gr, layu
Bunga 1 berwarna berwarna beberapa kelopak kehitaman, keriput
merah muda merah muda kelopak layu (menyusut) dan bau
segar dan bau dan berbau mulai layu kehitaman khas hilang
khas alami khas alami dan bau dan bau
yang mulai
dihasilkan memudar
mulai
memudar
Sayuran 140 gr, masih 134 gr, 126 gr, 116 gr, 104 gr, merah pucat
Bunga 2 merah segar merah layu merah merah kehitaman, tangkai
pudar, pucat, menghitam
tangkai tangkai
mulai layu mulai
menghitam
Sayuran 6 gr, Merah 6 gr, Merah 5 gr, 5 gr, 4 gr, kulitnya
Umbi keunguan keunguan Warna kulitnya membusuk dan
dan warna kulit mulai mulai warna kecoklatan
kulit mulai bercampur mengelupa
memudar antara s dan
merah sebagian
keunguan ada yang
dan coklat busuk
muda
Pembahasan:
Pada praktikum kelima ini dilakukan pengamatan terhadap sayuran. Yang
pengamatan yang dilakukan adalah pengamatan terhadap struktur, pengamatan
penampakan fisik, pengamatan kehilangan berat dan laju respirasi dan
pengamatan terhadap penanganan sayuran.
Pengamatan terhadap sayuran daun kangkung yang pertama dilakukan
adalah mengamati struktur sayuran mulai dari mengiris daun secara melintang dan
membujur lalu mengamati penampakan fisik dari sayuran tersebut selama 5 hari.
Dihari pertama didapatkan bahwa sayuran daun masih kelihatan segar dan masih
berwarna hijau belum kelihatan layu, dihari kedua didapatkan bahwa sayuran
masih berwarna hijau tetapi sudah tidak kelihatan segar lagi, dihari ketiga
didapatkan bahwa sayuran masih berwarna hijau dan sayuran sedikit layu, dihari
keempat didapatkan bahwa sayuran masih berwarna hijau kekuning-kuningan dan
sudah mulai agak kering, dihari kelima saya amati didapatkan bahwa sayuran itu
sudah banyak daun yang berwarna kuning kecoklatan dan sayuran mulai kering.
Didalam pengamatan kehilangan berat saya dapatkan kehilangan berat sayuran
daun kangkung sebesar 20 gr perhari dengan dengan satuan waktu 24 jam, maka
saya dapati laju respirasi sebesar 0,83. Begitu pula pada pengamatan terhadap
sayuran saya melakukan pengemasan daun dengan kertas, daun pisang, dan
plastik lalu saya masukkan sayuran kangkung masing-masing kedalam kemasan
tersebut dan dimasukkan ke kulkas. Diamati setiap hari selama 5 hari. Dihari
pertama didapati bahwa daun yang berada didalam daun pisang masih kelihatan
segar, dihari kedua didapati daun yang berada didalam daun pisang masih juga
segar sampai dihari ketiga, tetapi dihari keempat sampai kelima daun kangkung
sudah mulai berwarna hijau kehitam-hitaman dan sedikit layu. Pada kemasan
kertas, dihari pertama daun masih segar, dihari kedua daun mulai layu, dihari
ketiga agak layu dan mulai kering, dihari keempat daun kangkung sudah layu dan
agak kering, dihari kelima daun agak berwarna hijau kehitam-hitaman dan agak
kering. Pada kemasan plastik, diamati bahwa daun dihari pertama sampai hari
kelima masih segar.
LAPORAN SEMENTARA 6
1. Pengamatan struktur
Buah Pisang
mentah (1)
Lonjong dengan
ujung sedikit
melengkung
TUGAS
Pembahasan berdasarkan pengamatan yang dilakukan dan hubungkan dengan
perubahan yang terjadi. Bandingkan dengan teori atau hasil penelitian orang lain.
Jawaban
Pada praktikum kali ini melakukan pengamata terhadap struktur, warna,
kekerasan, serta kehilangan berat dan laju respirasi terhadap buah pisang dan
jeruk. Pada pengamatan terhadap struktur di dapatkan bentuk pisang yaitu
Lonjong dengan ujung sedikit melengkung serta jeruk berbentuk bulat pada
umumnya. Sedangkan hasil yang di dapatkan dari penelitian lain di dapatkan
bentuk buah pisang banten yaitu lurus. Dan pada pengamatan bentuk jeruk di
dapatkan jeruk berbentuk bulat sedangkan dari penelitian lain mengatakan bahwa
jenis jeruk lemon seedless memeiliki bentuk ellipsoid. Pada pengamatan warna di
dapat warna dari buah jeruk matang yaitu hijau sedikit kekuning kuningan dan
jeruk mentah hijau dari penelitian lain bahwasanya di katakan jenis jeruk lemon
seedless memiliki warna kuning.Dan pengamatan terhadap tekstur pisang di dapat
mengalami penurunan setiap harinya hal ini berkaitan dengan penelitian lain yang
menatakan bahwa buah pisang yang mengalami proses kematangan akan
mengalami perubahan tekstur yaitu buah yang sudah matang akan jauh lebih lunak
dibandinkan dengan buah yang masih tua hal ini disebabkan oleh proses respirasi
yang masih tetap berlangsung selama proses penyimpanan dan juga disebabkan
oleh perombakan protopektin yang tidak larut berubah menjadi pektin yang dapat
larut atau hidrolisis zat pati. Sama hal nya dengan perubahan tekstur terhadap
buah jeruk yang mengalami penurunan hari ke hari.
Sedangkan pada kehilangan berat dan laju respirasi
Berdasarkan hasil pengamatan, semakin lamapenyimpanan buah maka
presentase susut bobot yang terjadi akan semakin meningkat. Penurunan berat ini
disebabkan proses tranpirasi dan respirasi sehingga mengakibatkan buah
mengalami susut bobt yang tinggi.
Proses respirasi dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor intrrnal meliputi tingkat perkembangan organ, susunan kimiawi
jaringan, ukuran produk, pelapisan alami, dan jenis jaringan. Hubungan susunan
kimiawi jaringan terhadap respirasi bervariasi. Semakin kecil produk, maka
semakin besar laju respirasinya. Adapun faktor eksternal meliputi ketersedian
etilen, suhu tinggi dan oksigen yang besar, yang akan mempercepat laju
respirasinya, sedangkan jumlah karbondioksida yang besar akan memperlambat
laju respirasinya.
Untuk pengamatannya sendiri kami dapat kan perbandingan antara buah pisang
dan jeruk yang mentah maupun yang masak.Pada laju respirasi buah jeruk masak
didapatkan hasil 1,6 gram, sedangkan pada laju respirasi buah jeruk mentah
didapatkan hasil 1 gram
LAPORAN SEMENTARA 7
HASIL PENGAMATAN
Tingkat Mutu
No Faktor Mutu
Ayam Ras
60 gram berdasarkan mutu
telur menurut SNI-
1. Pengukuran berat butir telur 3926:2008
Sedang (50gr sampai
dengan 60 gr)
2. Kondisi Kerabang
a. Bentuk Oval
b. Kehalusan Halus
c. Ketebalan Tebal
d. Keutuhan Utuh
e. Kebersihan Bersih
3. Pemeriksaan mutu telur dengan peneropongan
a. Kedalaman kantung udara <0,5 cm
b. Kebebasan bergerak Tetap ditempat
c. Kebersihan Bebas dari bercak darah
Pemeriksaan mutu telur dengan metode
4.
pemecahan
a. Tinggi kuning telur dan diameter kuning
4,5cm & 9cm
telur
b. Indeks kuning telur 0,5
c. Tinggi putih telur dan diameter putih telur 2 cm & 12 cm
d. Indeks putih telur 0, 166
e. Berat bagian yang dapat dimakan 59,3
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan terhadap telur ayam ras
dimana telur mula-mula diukur berat utuhnya dan kelompok berdasarkan mutu
telur SNI-3926:2008. Saya mendapatkan berat telur utuh seberat 60 gram kalau
dikaitkan dengan kelompok SNI maka di katakan telur yang bobot nya 60 gram
itu sudah termasuk sedang. Lalu diteliti kondisi kerabang sampai kepemeriksaan
mutu telur dengan peneropongan dan pemeriksaan mutu telur dengan metode
pemecahan.
Bobot bagian telur yang dapat dimakan hanya 59,3 gram yang didapatkan dari
hasil pengurangan antara berat telur utuh dan berat kerabang telur atau cangkang
telur yaitu 60-0,7 maka hasilnya 59,3. Bagian telur terdiri dari kuning telur
sebesar sekitar 30%-32%, putih telur sekitar 58%-60%, dan kulit telur sebesar
12% (Nova, 2014).
Berdasarkan data hasil pengamatan yang sudah saya lakukan memang ada
kesamaan bobot dan indeks dengan SNI-3926:2008. Menurut Silversides (2000)
dan Yumanta (2010), perubahan pada putih telur ini disebabkan oleh pertukaran
gas antara udara luar dengan isi telur melalui pori-pori kerabang telur dan
penguapan air akibat dari lama penyimpanan, suhu, kelembapan dan porositas
kerabang telur. Selama penyimpanan, tinggi putih telur kental akan menurun
secara cepat, kemudian secara lambat. Indeks putih telur akan menurun sebesar
40% dalam 20 jam pada suhu 320C (Utomo, 2010).
Menurut Yuwanta (2010), indeks kuning telur akan menurun dari 0,45
menjadi 0,30 apabila disimpan selama 25 hari pada suhu 25 oC. Masa simpan telur
yang terlalu lama dengan suhu penyimpanan diatas 25oC akan menyebabkan
kuning telur semakin besar, sehingga indeks kuning telur pun semakin kecil.
Penurunan tinggi kuning telur akan terjadi setelah 3 bulan penyimpanan pada suhu
2oC, namun demikian, tingi kuning telur akan menurun lebih cepat lagi setelah
disimpan 3 mingg pada penyimpanan 25oC (Utomo, 2010).
3) Pengamatan susu pada suhu ruang Uji pengamatan susu pada suhu
dengan waktu tertentu : ruang dengan waktu tertentu :
Jam ke-0 belum terdapat
perubahan
Jam ke-12 mengalami sedikit Tidak ada perubahan
pengentalan
Jam ke-24 mengalami
pengentalan dan sedikit berbau
Analisa : dalam praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap susu dengan
dilakukan 3 pengamatan yaitu, yang pertama melakukan pengujian alkohol 70%
pada susu, yang kedua melakukan uji air perasan jeruk nipis guna mengetahui
pengaruh asam terhadap kenampakan susu, dan yang ketiga pengamatan susu
pada suhu ruang dengan masing masing waktu jam ke-0,12, dan 24.
Pada uji pertama, uji alkohol 70% di dapat hasil pengamatan tidak terbentuk
partikel “Curd” yang halus pada permukaan gelas, yang menunjukkan hasil
negatif, maka susu masih dalam keadan baik. Hasil pengujian tersebut sesuai
dengan SNI (2011) bahwa susu segar dengan kualitas baik ketika dilakukan
pengujian alkohol 70% menunjukkan tanda negatif. Pada uji kedua yaitu uji air
perasan jeruk nipis pada susu di dapat hasil, pada setengan sendok air perasan
jeruk nipis di tambahkan pada susu terdapat curd yang di tandai dengan (+), pada
1 sendok air perasan jeruk nipis di tambahkan, susu pada gelas terlihat bertambah
banyak nya curd yang ditandai (++), begitu juga dengan penambahan 2 sendok air
perasan jeruk nipis yang ditandai dengan (+++)/curd.dan pada uji terakhir,
pengamatan susu pada suhu ruang dengan waktu tertentu di dapat hasil bahwa
pada jam ke-0 susu belum terdapat perubahan, pada jam ke-12 susu mengalami
sedikit pengentalan, dan pada jam ke-24 susu mulai mengalami pengentalan dan
sedikit berbau.
EVALUASI
JAWABAN
1. Pada uji alkohol susu yang tidak baik (misalnya susu asam) akan pecah
atau menggumpal jika ditambahkan alkohol 70%. kenapa bisa terjadi
“curd” dengan adanya penambahan alkohol karena Alkohol memiliki daya
dehidrasi yang menarik gugus H+ Dari ikatan mantel air, protein, sehingga
protein dapat melekat satu dengan yang lain akibatnya kestabilan protein
berkurang yang dinamakan susu pecah. Pecahnya susu disebabkan oleh
berkembangbiaknya bakteri asam susu, dalam hal ini laktosa diubah
menjadi asam laktat. Semakin tinggi derajat keasaman susu, semakin
berkurang jumlah alkohol dengan kepekatan yang sama dibutuhkan untuk
memecahkan susu yang sama banyaknya.
2. Karena tekstur pada susu yang diberi asam pecah. Hal ini dikarenakan
dalam jeruk nipis mampu mendenaturasi protein kasein dalam susu,
denaturasi sendiri adalah sebuah babak dimana protein atau asam nukleat
kehilangan struktur tersier dan struktur sekunder dengan pelaksanaan
beberapa tekanan eksternal atau senyawa, seperti asam kuat atau basa,
garam garam anorganik terkonsentrasi, sebuah misalnya pelarut organik
atau panas.