Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH OPTIKA SERAT

LASER

Disusun guna memenuhi ujian akhir semester:

Oleh:
Nama : Khiptiatun Ni’mah
Nim : 141810201026

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-NYA mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas
pengetahuan tentang LASER. Makalah ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyusun makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
masih banyak kekurangan.P enyusun mohon untuk saran dan kritiknya.Terima kasih.

Jember, Mei 2014

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laser tentu kata tersebut tidak asing lagi bagi kita. Saat ini perangkat alat elektronika
tersebut sudah banyak di gunakan dalam industri-industri atau perusahaan-perusahaan.
Dalam dunia industri, perangkat elektronika ini menjadi kebutuhan mutlak. Laser
merupakan cahaya yang dikuatkan kemudian di stimulasi untuk menghasilkan radiasi
dalam lingkungan industri dan militer. Laser memberikan kemudahan dalam melakukan
pekerjaan. Dengan kata lain, laser adalah alat yang digunakan untuk merubah suatu
gelombang elektromagnetik dalam bentuk cahaya sehingga dapat membantu dalam
melakukan tugas tertentu.
Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan amat lurus. Cara
kerjanya mencakup optika dan elektronika. Para ilmuwan biasa menggolongkannya dalam
bidang elektronika kuantum. Sebetulnya laser merupakan perkembangan dari MASER,
huruf M disini singkatan dari Microwave, artinya gelombang mikro. Cara kerja maser dan
laser adalah sama, hanya saja mereka bekerja pada panjang gelombang yang berbeda. Laser
bekerja pada spektrum infra merah sampai ultra ungu, sedangkan maser memancarkan
gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang jauh lebih panjang, sekitar 5
cm, lebih pendek sedikit dibandingkan dengan sinyal TV - UHF. Laser yang memancarkan
sinar tampak disebut laser - optik.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang digunakan pada makalah Laser ini yakni:
1. Bagaimanakah sejarah Laser?
2. Apa pengertian Laser?
3. Bagaimana sifat-sifat Laser?
4. Bagaimana prinsip kerja Laser?
5. Apa saja jenis-jenis Laser?
6. Bagaimana aplikasi Laser

1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini untuk mengetahui, memahami serta menambah
wawasan bagi penulis maupun pembaca tentang Laser serta untuk memenuhi tugas mata
kuliah optika serat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Laser


Pada tahun 1917 Albert Einstein mengembangkan teori tentang laser (pada teori
kuantum) berdasarkan turunan dari teori max planc tentang radiasi. Konsep awal berasal
dari kemungkinan adanya koeffisien absorbsi, Emisi Spontan danemisi yang di stimulasi
(di picu) pada radiasi elektromagnetik. kemudian Rudolf W. Ladenburg (1928)
mengumumkan bahwa fenomena ini memang benar ada.fenomena ini dan juga absorbsi
negativ.kemudian pada tahun 1939 Valentin A. Fabrikant memperkirakan bahwa
kemungkinan emisi “short” wave dapat dikuatkan (bukan gelombang pendek tapi
cenderung ke emisi spontan yang waktunya sangat pendek mungkin dalam orde
nanosekon). 1947, W i l l i s E . Lamb and R. C. Rutherford menemukan spektrum emisi
dari atom hidrogen dan dapat di demonstrasikan ke khalayak.
Pada 1950, Alfred Kastler mengusulkan untuk dilakukan penelitian tentang “optical
Pumping” atau memompa elektron ke daerah yang memiliki energi lagi lebih tinggi
sehingga saat relaksasi elektron akan di keluarkan foton dan hasil eksperimennya di
laporkan 2 tahun kemudian oleh Brossel, Kastler, and Winter.16 May 1960, Theodore
Maiman Laser pertama berhasil di fungsikan the Hughes Research Laboratories. Kemudian
laser yang sekarang sudah kita rasakan banyak manfaatnya yaitu untuk pemutar CD, DVD
dsb.

Gambar 2.1 Laser


2.2 Pengertian Laser
Kata LASER adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation, yang artinya perbesaran intensitas cahaya oleh pancaran terangsang.
Katakuncinya adalah “perbesaran” dan “pancaran terangsang” yang akan menjadi jelas
kemudian. Laser merupakan sumber cahaya koheren yang monokromatik dan amat lurus.
Cara kerjanya mencakup optika dan elektronika. Para ilmuwan biasa menggolongkannya
dalam bidang elektronika kuantum. Sebetulnya laser merupakan perkembangan dari
MASER, huruf M disini singkatan dari Microwave, artinya gelombang mikro. Cara kerja
maser dan laser adalah sama, hanya saja mereka bekerja pada panjang gelombang yang
berbeda. Laser bekerja pada spektrum infra merah sampai ultra ungu, sedangkan maser
memancarkan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang jauh lebih
panjang, sekitar 5 cm, lebih pendek sedikit dibandingkan dengan sinyal TV - UHF. Laser
yang memancarkan sinar tampak disebut laser - optik.

2.3 Sifat-sifat Berkas Laser


Laser adalah gelombang-gelombang cahaya yang koheren yang memiliki 4 sifat, yaitu :
1. Cahaya koheren, dengan semua cahaya sefase dengan yang lainnya.Pola inteferensi
dapat diproleh tidak hanya dengan meletakkan dua celah pada berkas laser, tetapi juga
dengan memakai dua berkas laser yang terpisah
2. Cahayanya hampir ekawarna (Monokromatik).
3. Berkas laser memiliki intensitas sangat tinggi, jauh lebih besar dari cahaya sumber
lainnya. Untuk bisa menimbulkan kerapatan energi sama dengan kerapatan energi pada
berkas laser, benda yang panas harus bertemperatur 1030 K.
4. Berkas laser hampir tidak menyebar (mempunyai satu arah tertentu). Berkas semacam
ini dikirim dari bumi menuju ke cermin pada bulan oleh ekspedisi Apollo 11, tetap
merupakan berkas yang cukup tajam, sehingga terdeteksi ketika kembali ke bumi,
walawpun telah menempuh jarak total lebih dari tiga per empat juga kilometer. Berkas
cahaya yang ditimbulkan dengan cara lain akan menyebar terlau banyak.
2.4 Prinsip Kerja Laser
Terjadinya laser sudah diramalkan jauh hari sebelum dikembangkannya mekanika
kuantum. Pada tahun 1917, Albert Einstein mempostulatkan pancaran imbas pada peristiwa
radiasi agar dapat menjelaskan kesetimbangan termal suatu gas yang sedang menyerap dan
memancarkan radiasi. Menurut dia ada 3 proses yang terlibat dalam kesetimbangan itu,
yaitu : serapan, pancaran spontan (fluorensi) dan pancaran terangsang, artinya
memancarkan laser. Proses yang terakhir biasanya diabaikan terhadap yang lain karena
pada keadaan normal serapan dan pancaran spontan sangat dominan.
Sebuah atom pada keadaan dasar dapat dieksitasi ke keadaan tingkat energi yang lebih
tinggi dengan cara menumbukinya dengan elektron atau foton. Setelah beberapa saat berada
di tingkat tereksitasi ia secara acak akan segera kembali ke tingkat energi yang lebih
rendah, tidak harus ke keadaan dasar semula. Proses acak ini dikenal sebagai fluoresensi
terjadi dalam selang waktu rerata yang disebut umur rerata, lamanya tergantung pada
keadaan dan jenis atom tersebut.
Kebalikan dari umur ini dapat dipakai sebagai ukuran kebolehjadian atom tersebut
tereksitasi sambil memancarkan foton yang energinya sama dengan selisih tingkat energy
asal dan tujuan. Foton ini dapat saja diserap kembali oleh atom yang lain sehingga
mengalami eksitasi tetapi dapat pula lolos keluar sistem sebagai cahaya. Sebetulnya atom-
atom yang tereksitasi tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memancar secara spontan,
asalkan terdapat foton yang merangsangnya. Syaratnya foton itu harus memiliki energy
yang sama dengan selisih tingkat energi asal dan tujuan.

2.5 Jenis-jenis Laser


Terdapat tiga jenis dasar laser yang paling umum digunakan. Jenis-jenis lainnya masih
dalam taraf perkembangan. Ketiga jenis dasar itu adalah :
1) Laser yang dipompa secara optis
Pada laser jenis inversi populasi diperoleh dengan cara pemompaan optis. Laser ruby
yang diciptakan pada bulan Juli 1960 oleh Theodore H.Maiman di Hughes Research
Laboratories adalah dari jenis ini. Laser ruby baik sekali diambil sebagai contoh untuk
membicarakan cara kerja laser yang menggunakan pemompaan optis.
Ruby adalah batu permata buatan, terbuat dari Al2O3 dengan berbagai macam
ketakmurnian. Ruby yang digunakan pada laser yang pertama berwarna merah jambu,
+ 3
memiliki kandungan 0,05 persen ion krom bervalensi tiga ( Cr ) dalam bentuk Cr2O3.
Atom aluminium dan oksigen bersifat inert, sedangkan ion kromnya yang aktif. Kristal
ruby berbentuk silinder, kira-kira berdiameter 6 mm dan panjangnya 4 sampai 5 cm.
Gambar 3 memperlihatkan diagram tingkat energi yang dimiliki ion Cr dalam kristal ruby.

Gambar 2.2 Diagram tingkat energy pada Kristal Ruby

Laser ini dihasilkan melalui transisi atom dari tingkat metastabil ke tingkat
energidasar, radiasinya memiliki panjang gelombang 6920 A° dan 6943 A°. Yang paling
terang dan jelas adalah yang 6943 A°, berwarna merah tua. Pemompaan optisnya dilakukan
dengan menempatkan batang ruby di dalam tabung cahaya ini banyak dipakai sebagai
perlengkapan kamera untuk menghasilkan kilatan cahaya. Foton-foton yang dihasilkan
tabung ini akan bertumbukan dengan ion-ion Cr dalam ruby, mengakibatkan eksitasi besar-
besaran ke pita tingkat nergy tinggi. Dengan cepat ion-ion itu meluruh ke tingkat
metastabil, di tingkat ini mereka berumur kira-kira 0,005 detik, suatu selang waktu yang
nergy cukup panjang sebelum mereka kembali ke tingkat nergy dasar. Tentu saja
pemompaan terjadi dengan laju yang lebih cepat disbanding selang waktu tersebut sehingga
terjadi energy populasi. Setelah terjadi satu saja pancaran spontan ion Cr, maka beramai-
ramailah ion-ion yang lain melakukan hal yang sama, dan mereka semua memancarkan
foton dengan nergy dan fase yang sama, yaitu laser.

(2) Laser yang dipompa secara elektris


Sistem laser jenis ini dipompa dengan lucutan listrik di antara dua buah elektroda.
Sistemnya terdiri dari satu atau lebih jenis gas. Atom-atom gas itu mengalami tumbukan
dengan elektron-elektron lucutan sehingga memperoleh tambahan energi untuk bereksitasi.
Perkembangan terakhir dalam perlaseran medium gasnya dapat diganti dengan uap logam,
tetapi hal ini akan mengarah pada perkembangan jenis laser yang lain. Jenis laser uap
logam akan dibicarakan secara tersendiri.
Laser gas mampu memancarkan radiasi dengan panjang gelombang mulai dari
spectrum ultra ungu sampai dengan infra merah. Laser nitrogen yang menggunakan gas N2
merupakan salah satu laser terpenting dari jenis ini, panjang gelombnag lasernya berada di
daerah ultra ungu (3371 A° ). Sedangkan laser karbondioksida yang merupakan laser gas
yang terkuat memancarkan laser pada daerah infra merah (10600 A °). Laser gas yang
populer tentu saja laser helium-neon, banyak dipakai sebagai peralatan laboratorium dan
pembaca harga di pasar sawalayan. Laser yang dihasilkan berada di spektrum tampak
berwarna merah (6328 A° ). Laser helium-neon ini merupakan laser gas yang pertama,
diciptakan oleh Ali Javan dkk. dari Bell Laboratories pada tahun 1961. Untuk penjelasan
laser gas secara umum laser helium-neon ini dapat diambil sebagai contoh.
Dalam keadaan normal atom helium berada di tingkat energi dasarnya 1S0, karena
konfigurasi elektron terluarnya adalah 1s2. Pada saat elektron lucutan menumbuknya ato
helium itu mendapatkan energi untuk bereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi
seperti1s0 dan 3s1 dari konfigurasi elektron 1s2s. Begitu atom helium tereksitasi ke tingkat-
tingkat itu ia tak dapat lagi balik ke tingkat dasar, suatu hal yang dilarang oleh aturan
seleksi radiasi.

Gambar 2.3. Diagram tingkat energy He dan Ne


Laser yang dihasilkan akan memiliki intensitas yang paling jelas di panjang
gelombang 6328 A° tadi. Sebetulnya pancaran laser He-Ne yang terkuat berada di 11523
A° (infra merah dekat) yang ditimbulkan oleh transisi dari satu di antara 4 tingkat di 2p 54s
atom Ne, yang kebetulan berdekatan dengan tingkat energi 3S1 atom He, ke salah satu dari
10 tingkat energi di 2p53p.
Sistem laser ini berbentuk tabung gas silindris dengan panjang satu meter dan
diameter 17 mm. Kedua ujung tabung ditutup oleh dua cermin pantul yang sejajar, disebut
cermin Fabry - Perot, sehingga tabung gas ini sekaligus berfungsi sebagai rongga resonansi
optisnya. Dua buah elektroda dipasang di dekat ujung-ujungnya dan dihubungkan dengan
sumber tegangan tinggi untuk menimbulkan lucutan dalam tabung. Tekanan He dan Ne
dalam tabung adalah sekitar 1 torr dan 0,1 torr, dengan kata lain atom He kira-kira 10 kali
lebih banyak dibandingkan dengan atom Ne. Cacah He yang lebih banyak ini mampu
mempertahankan inversi populasi secara terus menerus, sehingga laser yang dihasilkan juga
bersifat kontinu, tidak terputus-putus sebagai pulsa seperti pada laser ruby. Sifat kontinu ini
merupakan keunggulan laser gas dibanding laser ruby. Laser yang kontinu amat berguna
untuk transmisi pembicaraan dalam komunikasi, musik atau gambar-gambar televisi.

(3) Laser semikonduktor


Laser ini juga disebut laser injeksi, karena pemompaannya dilakukan dengan injeksi
arus listrik lewat sambungan PN semikonduktornya. Jadi laser ini tidak lain adalah sebuah
diode dengan bias maju biasa.
Laser semikonduktor yang pertama diciptakan secara bersamaan oleh tiga kelompok
pada tahun 1962. Mereka adalah R.H. Rediker dkk. (Lincoln Lab, MIT), M.I. Nathan dkk.
(Yorktown Heights, IBM) dan R.N. Hall dkk. (General Electric Research Lab.). Diode-
diode yang digunakan adalah galiun arsenida-flosfida GaAsP (sinar-tampak merah). Proses
laser jenis ini mirip dengan kerja LED biasa. Pancaran fotonnya disebabkan oleh
bergabungnya kembali elektron dan lubang (hole) di daerah sambungan PN-nya. Bahan
semikonduktor yang dipakai harus memiliki gap energi yang langsung, agar dapat
melakukan radiasi foton tanpa melanggar hukum kekekalan momentum. Oleh sebab itulah
laser semikonduktor tidak pernah menggunakan bahan seperti silikon maupun germanium
yang gap energinya tidak langsung. Dibandingkan dengan LED, laser semikonduktor masih
mempunyai dua syarat tambahan.
Yang pertama, bahannya harus diberi doping banyak sekali sehingga tingkat energy
Fermi-nya melampaui tingkat energi pita konduksi di bagian N dan masuk ke bawah
tingkat energi pita valensi di bagian P. Hal ini perlu agar keadaan inversi populasi di daerah
sambungan PN dapat dicapai. Yang kedua, rapat arus listrik maju yang digunakan haruslah
besar, begitu besar sehingga melampaui harga ambangnya. Besarnya sekitar 50 ribu
ampere/cm2 agar laser yang dihasilkan bersifat kontinu. Rapat arus ini luar biasa besar,
sehingga diode laser harus ditaruh di dalam kriostat supaya suhunya tetap rendah ( 77 K ),
jika tidak arus yang besar ini dapat merusak daerah sambungan PN dan diode berhenti
menghasilkan laser.
Gambar 2.4 Laser semikonduktor beserta diagram energinya

Pada gambar 2.4 tampak bahwa di sebagian daerah deplesi terjadi inversi populasi
jika sambungan PN diberi tegangan maju, daerah ini disebut lapisan aktif. Daerah deplesi
adalah daerah di sekitar sambungan PN yang tidak memiliki pembawa muatan listrik bebas.
Pada saat dilakukan injeksi arus listrik melalui sambungan, elektron-elektron di pita
konduksi pada lapisan aktif dapat bergabung kembali dengan lubang-lubang di pita valensi.
Untuk arus injeksi yang kecil penggabungan ini terjadi secara acak dan menghasilkan
radiasi, proses ini adalah yang terjadi pada LED. Tetapi apabila arus injeksinya cukup
besar, pancaran terangsang mulai terjadi di daerah lapisan aktif. Lapisan ini berfungsi pula
sebagai rongga resonansi optisnya, sehingga laser akan terjadi sepanjang lapisan ini.
Pelapisan seperti yang dilakukan pada cermin di sini tidak diperlukan lagi karena bahan
diode sendiri sudah mengkilap (metalik), cukup bagian luarnya digosok agar dapat
memantulkan sinar yang dihasilkan dalam lapisa aktif. Kelemahan sistem laser ini adalah
sifatnya yang tidak monokromatik, karena transisi elektron yang terjadi bukanlah antar
tingkat energi tapi antar pita energi, padahal pita energi terdiri dari banyak tingkat energi.
 Jenis laser yang memberikan harapan
Ada tiga jenis laser yang layak disebutkan disini. Sekarang ini ketiganya sedang
dikembangkan karena dinilai memiliki potensi untuk memenuhi harapan manusia, yaitu
laser yang kuat dan berefisiensi tinggi. Mereka adalah laser sinar-X, laser elektron bebas
dan laser uap logam.
2.6 Aplikasi Laser
Terdapat berbagai jenis laser, dari orde beberapa mW (laser yang digunakan dalam
sistem audio laser disk) hingga beberapa juta watt (laser yang dikembangkan untuk
senjata).
1. Bidang Kedokteran
Sifat laser yang dapat menghasilkan sinar monokromatik (yang tipis) sangat berguna
dalam pembedahan sebagai “pisau”. Kelebihan “pisau laser” dibandingkan dengan pisau
bedah konvensional adalah bahwa sinar laser memotong sekaligus menggumpalkan darah
pada saat yang bersamaan, sehingga mengurangi pendarahan. Laser juga digunakan untuk
memilik jaringan-jaringan yang rusak, misalkan dalam pemusnahan tumor dan kanker kulit.
Sifat atau fakta bahwa gelombang laser yang berbeda dapat diserap oleh jaringan-jaringan
tertentu digunakan pada operasi (bedah) mata untuk mengatasi keadaan mata yang
membesar, yang disebut glaucoma. Glaucoma disebabkan tekanan cairan (fluida) yang
tinggi dalam mata, hal ini dapat mengarah pada kerusakan saraf optik, yang akhirnya
menyebabkan kebutaan. Suatu operasi laser sederhana (iredectomy) dapat “membakar”
untuk membuka sebuah lubang tipis dalam selaput yang tersumbat, sehingga tekanan cairan
yang merusak, dapat diperkecil.
Sifat laser yang menghasilkan berkas sinar yang tipis tetapi intensitasnya cukup untuk
menguapkan apa saja yang dilaluinya juga digunakan dalam pengobatan suatu retina yang
lepas dari koroid. Suatu letusan radiasi laser yang singkat merusakkan permukaan kecil
retina, dan bekas luka jaringan yang dihasilkan dapat “mematri” retina kembali pada
koroid.
Pada bulan Juli 1995, rumah sakit mata di Jakarta telah tersedia alat yang
disebut Excimer Laser. Digunakan untuk mengoreksi cacat mata miopia (rabun jauh).
Penderita miopia panjang sumbu bola mata tidak seimbang dengan lengkung korneanya,
sehingga sinar yang masuk ke mata menghasilkan bayangan yang tidak dapat jatuh tepat di
retina. Akibatnya pandangan matapun menjadi buram jika melihat benda-benda jauh, dan
harus dikoreksi dengan kaca mata atau lensa kotak.
Dengan excimer laser, bentuk kornea mata dikoreksi sehingga akhirnya bayangan bisa
tepat jatuh di retina. Artinya kalau kita berkacamata tebal, maka setelah dikoreksi dengan
excimer laser, kita tidak perlu lagi memakai kacamata. Keberhasilan excimer laser sekitar
96 persen. Excimer laser juga dapat digunakan untuk mengoreksi astigmatisma dan
kekeruhan kornea yang jika tidak ditangani bisa membawa kebutaan. Laser juga membantu
para dokter gigi merapikan gigi pasien yang berantakan, mengobati luka penderita kencing
manis (diabetes), dan bahkan juga dapat terangsang produksi sperma pria yang mandul.
2. Bidang Pelayanan
Laser dapat digunakan untuk memeriksa secara teliti dan menghitung total harga
pembelian secara tepat dengan cara menempatkan label kode batang barang diatas meja
penghitung yang disinari dari bawah oleh sinar laser. Untuk keperluan ini digunakan laser
helium-neon yang berdaya rendah dan tidak membahayakan mata.
3. Bidang Industri
Sinar laser berkekuatan beberapa juta watt sanggup untuk memotong keping baja
dengan lebih cepat dan lebih bersih daripada alat potong konvensional.
Sinar laser yang tinggi baik sekali dalam pengeboran. Kemampuan berkas sinar laser
untuk menempuh jarak yang jauh tanpa menyebar membuatnya sangat berguna untuk para
penyelidik, terutama dalam ketepatan pengeboran jarak jauh, misalnya sebuah pengeboran
terowongan panjang yang pengeborannya dilakukan dari kedua ujungnya.
4. Bidang Astronomi
Digunakan untuk mengukur jarak bumi – bulan dengan teliti. Dengan menggunakan
kelajuan cahaya (3 x 108 m/s) dan mengukur selang waktu pulsa kirim dan pulsa terima,
kita dapat menentukan bahwa jarak bumi – bulan adalah 380.000 km, dengan ketelitian
lebih dari 10 cm. Informasi ini sangat berguna, misalkan dalam membuat prakiraan gempa
bumi yang lebih dapat diandalkan dan juga untuk mempelajari lebih banyak tentang
gerakan sistem bumi – bulan. Teknik ini memerlukan pulsa laser berdaya tinggi sehingga
suatu pancaran foton yang dikirim harus mampu kembali ke teleskop pengumpul di bumi
dan terdeteksi (dikenal). Variasi (ragam) dari metoda ini juga digunakan untuk mengukur
jarak titik-titik yang tidak dapat dicapai dari bumi.
5. Bidang Fotografi
Penggunaan laser yang sangat menarik adalah dalam menghasilkan bayangan tiga
dimensi dari suatu benda, dalam proses yang disebut holografi. Menunjukkan fotografi
sebuah hologram yang dibuat menggunakan sebuah film silindris.
6. Bidang Elektronika
Laser solid-state berukuran sangat kecil digunakan dalam sistem audio compact-disk
dan video compact-disk. Penggunaan laser baru akan berkembang dimasa depan, seperti
penyaluran sinyal dengan modulasi cahaya tampak dan penyimpan memori optik (optical
memory storage) dalam komputer.
7. Bidang Komunikasi
Laser berfungsi untuk memperkuat cahaya, sehingga dapat menyalurkan suara dan
sinyal gambar. Dengan serat optik, pengiriman sinar laser yang membawa sinyal
komunikasi pun menjadi semakin mudah dari satu stasiun relai ke stasiun relai lainnya
tanpa banyak kehilangan energi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang terdapat pada makalah ini yakni:
1. Kata LASER adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission of
Radiation, yang artinya perbesaran intensitas cahaya oleh pancaran terangsang.
2. Sifat-sifat Berkas Laser yakni: Cahaya koheren, Cahayanya hampir ekawarna
(Monokromatik), Berkas laser memiliki intensitas sangat tinggi, Berkas laser hampir
tidak menyebar.
3. Jenis-jenis Laser: Laser yang dipompa secara optis, Laser yang dipompa secara
elektris, Laser semikonduktor. Jenis laser yang memberikan harapan : laser sinar-X,
laser elektron bebas dan laser uap logam.
4. Aplikasi Laser: Bidang Kedokteran, Bidang Pelayanan, Bidang Industri, Bidang
Astronomi, Bidang Fotografi, Bidang Elektronika, dan Bidang Komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Athur. 1992. Konsep Fisika Modern. Erlangga: Jakarta.


Pikatan, Sugata. 1991. Laser. Kristal. 4 Juni 1991: 1-11

Anda mungkin juga menyukai