Anda di halaman 1dari 8

Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019, 51-58 DOI: 10.9744/scriptura.9.2.

51-58
ISSN 1978-385X (Print) / ISSN 2655-4968 (Online)

KOMUNIKASI CSR PERUSAHAAN-PERUSAHAAN


DI INDONESIA TAHUN 2017

Abraham Wahyu Nugroho


Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Katolik Soegijapranata
Jl. Pawiyatan Luhur IV/1 Bendan Duwur Semarang, INDONESIA
Email: abraham@unika.ac.id

ABSTRAK
Komunikasi menjadi unsur sangat penting bagi keberhasilan program CSR. Tetapi, kajian atau riset tentang komunikasi CSR
masih sedikit. Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan deskripsi isi pesan komunikasi melalui laporan CSR di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif dengan dukungan software analisis teks NVivo 10.
Populasi penelitian ini yaitu 47 laporan tahunan perusahaan terbuka yang memperoleh penghargaan Investment Award
2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap perusahaan memiliki lebih dari satu isu tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial tidak hanya untuk komunitas, tetapi juga untuk karyawan dan pelanggan. Temuan lain yaitu dasar
pelaksanaan CSR di Indonesia yang tidak jelas. Selain itu, sebagian besar perusahaan menjalankan program CSR melalui
kegiatan-kegiatan amal.

Kata kunci: Komunikasi CSR; laporan CSR; analisis isi.

ABSTRACT

Communication is essential for the success of CSR program. However, research on CSR communication is still limited.
Therefore, this paper aims to describe content of communication through CSR report in Indonesia. This research uses
quantitative content analysis method with NVivo 10 text analysis support. The population of this research is 47 annual
reports from public companies that received Investment Award in 2017. The results of this study indicate that every company
had more than one social responsibility issue. Social responsibility was not only for communities but also for employee and
customer. Rationale of CSR in Indonesia was not clear. Most of companies run CSR program through charity activities.

Keywords: CSR communication; CSR report; content analysis.

1. PENDAHULUAN sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan-


pesan informatif sekaligus persuasif kepada publiknya
Evolusi konsep Corporate Social Responsibility dalam membentuk citra positif.
(CSR) dari persoalan etika bisnis menjadi strategi
bisnis, telah mendorong banyak perusahaan Posisi strategis komunikasi dalam manajemen CSR
melaksanakan berbagai macam aktivitas sosial. Sebut ditunjukkan melalui peningkatan pelaporan aktivitas
saja PT. Philips Indonesia dengan programnya sosial perusahaan. Sejak tahun 2013, Badan Penga-
“Philips Berbagi Terang”, Unilever dengan Yayasan was Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kemen-
Unilever Peduli, PT Djarum dengan programnya terian Keuangan RI telah menerapkan aturan bahwa
“Bhakti Djarum”. Selain itu, ketika mendekati mo- setiap perusahaan yang sudah go public wajib me-
mentum lebaran, banyak perusahaan yang menye- nyampaikan laporan CSR ke dalam laporan tahunan
diakan fasilitas mudik gratis, seperti Sido Muncul, (annual report), atau secara terpisah bersamaan
Sari Wangi, Telkomsel, Indosat, dan XL. dengan publikasi laporan tahunan. Karena itu,
beberapa perusahaan melakukan inisiasi untuk
Di sisi lain, perubahan abad industri menjadi abad menyampaikan laporan CSR terpisah atau secara
informasi menjadikan komunikasi sebagai faktor khusus, yang kemudian dikenal dengan laporan
yang strategis dalam menentukan keberhasilan CSR keberlanjutan (sustainability report).
(Diehl, et al, 2017, p.v). Pesatnya perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi mendukung Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website
upaya yang dilakukan korporasi dalam membentuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang pengungkap-
dan meningkatkan reputasi melalui komunikasi dalam an sustainability report di Indonesia, saat ini masih
bentuk pelaporan aktivitas CSR. Kemunculan website sebatas bersifat sukarela (voluntary). Meskipun masih
dan media sosial juga mempermudah perusahaan bersifat sukarela, sudah terdapat hampir 9% perusaha-

51
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 51-58

an yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEI) ponsibility Communication Through Corporate Web-
yang telah menerbitkan laporan keberlanjutan. site dan Tang dan Li (2009) dengan judul Corporate
Social Responsibility Communication of Chinese and
Jika kemudian dibandingkan dengan jumlah laporan Global Corporations in China. Kebaruan dalam
CSR yang menjadi satu dengan laporan tahunan penelitian ini adalah media komunikasi CSR. Di
perusahaan, jumlah ini relatif masih kecil. Karena itu, Indonesia komunikasi CSR masih didominasi melalui
laporan CSR di Indonesia masih didominasi laporan media laporan tahunan.
tahunan perusahaan daripada laporan keberlanjutan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tilt Meskipun memiliki istilah yang sama, tanggung
(2001, p.193) yang menyatakan bahwa laporan jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
tahunan perusahaan merupakan media yang paling Responsibility (CSR) memiliki makna yang berbeda-
banyak digunakan untuk mengomunikasikan CSR. beda. Baik di antara sesama akademisi, maupun
dengan para pelaku industri. Perbedaan yang
Adanya peningkatan komunikasi CSR melalui lapor- memunculkan perdebatan menempatkan CSR
an tahunan mendorong upaya untuk menyeragamkan sebagai isu yang hangat untuk didiskusikan.
isi laporan CSR. Sebagai contoh, Global Reporting
Initiative (GRI) sebagai sebuah organisasi standar Dalam konteks akademik, CSR merupakan kajian
internasional yang independen dan fokus pada multidisiplin sehingga merupakan hal yang wajar jika
komunikasi dampak ekonomi, sosial dan lingkungan muncul perbedaan cara pandang atau perspektif
organisasi, mengeluarkan pedoman penyusunan dalam memahami maknanya. Setidaknya disiplin
laporan keberlanjutan. Standar ini juga diadopsi oleh ilmu manajemen, akuntansi, hukum dan komunikasi
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuang- memiliki kajian tentang tanggung jawab sosial
an Kementerian Keuangan RI untuk digunakan perusahaan. Sedangkan dalam konteks industri,
pada perusahaan-perusahaan Indonesia yang sudah muncul perbedaan penerapan CSR berdasarkan jenis
go public. industri dan negara asal. Selain itu, evolusi CSR
sebagai aktivitas derma (charity) menjadi strategi
Meskipun terdapat upaya standardisasi pelaporan, bisnis telah mewarnai perkembangan penerapan CSR.
kondisi lingkungan operasi bisnis yang bervariasi di Di tengah-tengah perbedaan dalam memahami
antara masing-masing perusahaan berpotensi menim- makna CSR, muncul upaya untuk melakukan
bulkan keanekaragaman isi laporan CSR. Alasannya, standardisasi, seperti yang dilakukan oleh Interna-
CSR tidak hanya dipandang sebagai aktivitas sosial
tional Organization for Standardization (ISO), Global
atau kegiatan derma semata, tetapi juga bagian dari
Reporting Initiative (GRI) dan Badan Pengawas Pasar
strategi bisnis untuk meningkatkan reputasi.
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Peningkataan kuantitas aktivitas komunikasi CSR
2.1 Konsep CSR Perspektif Komunikasi Strategis
tidak sebanding dengan jumlah riset komunikasi
CSR. Kajian mengenai komunikasi CSR masih jauh
lebih sedikit daripada riset tentang CSR. Kalau pun Dalam kajian komunikasi strategis, CSR tidak lagi
ada, hanya sebagai pelengkap untuk pembahasan dipandang sebagai kegiatan sampingan atau aktivitas
CSR (Ihlen, Bartlett dan May, 2011, p.3). “membuang” keuntungan perusahaan untuk kegiatan
sosial layaknya atau kegiatan bagi-bagi hadiah. CSR
Minimnya jumlah kajian tentang komunikasi CSR dapat dilihat sebagai pesan strategis yang memiliki
mendorong peneliti untuk melakukan kajian tentang dua tujuan besar, yaitu demi massa dan demi masa.
komunikasi CSR melalui analisis teks secara kuan-
titatif laporan CSR atau laporan keberlanjutan. Oleh Demi massa artinya bahwa kegiatan CSR bertujuan
karena tiu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk membantu dan atau mengembalikan apa yang
gambaran atau deskripsi tentang isi komunikasi CSR seharusnya diterima masyarakat di sekitar perusahaan
yang terdapat dalam laporan tahunan periode 2017 itu berada. Di samping itu juga bisa dilaksanakan
perusahaan-perusahaan di Indonesia. untuk mendukung kampanye yang sedang berjalan.
Misalnya, bantuan yang diberikan LG Electronics
2. TINJAUAN PUSTAKA Indonesia kepada SMK N 4 Bandung. Pemilihan
SMK dibanding SMA ini seiring kampanye
Penelitian ini merupakan pengembangan dari peneliti- pemerintah “SMK Bisa” yang ingin mengangkat citra
an terdahulu yang dilakukan oleh Tang, Gallagher SMK yang selama ini seolah-oleh dinomorduakan.
dan Bie (2014) dengan judul Corporate Social Res- LG berharap para lulusan SMK bisa benar-benar

52
Nugroho: Komunikasi CSR Perusahaan-Perusahaan di Indonesia Tahun 2017

terampil di bidangnya dan kalau masuk LG akan kan praktik bisnis yang menghasilkan keuntungan
menghasilkan kinerja positif bagi perusahaan. (Maignan et al., 1999, p.455).

Sedangkan demi masa artinya bahwa CSR bertujuan Dengan mengadopsi model public relations yang
untuk menjaga kelangsungan bisnis perusahaan. dikemukakan Grunig dan Hunt (1984), Morsing dan
Perusahaan-perusahaan yang melakukan CSR ber- Schultz (2006, p.325) menjelaskan tiga macam
usaha mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar, strategi komunikasi CSR. Pertama, strategi penyam-
mulai dari karyawan hingga insan-insan yang dijadi- paian informasi stakeholder yang mengadopsi model
kan objek tanggung jawab sosial perusahaan atau public information. Kedua, strategi respon stake-
merek tersebut. Seperti program Wirausaha Mandiri holder yang mengadopsi model komunikasi dua arah
dan Mudik Gratis Sido Muncul. asimetris. Ketiga, strategi keterlibatan stakeholder
yang mengadopsi komunikasi dua arah simetris.
CSR dapat diibaratkan sebagai sebuah tabungan atau
investasi. Analogi kalau menabung dengan asumsi Penelitian ini mengambil sudut pandang strategi
tata kelolanya benar, maka kita akan memperoleh penyampaian informasi stakeholder. Implikasi dari
untung dari bunga hasil tabungan. Demikian pula strategi ini adalah komunikasi yang bersifat satu arah
dengan CSR jika dikelola dengan baik, akan meng- dari organisasi kepada stakeholder. Strategi ini di-
hasilkan keuntungan atau kinerja positif bagi per- sebut juga sebagai proses berbicara saja (bukan
usahaan. Mengomunikasikan CSR dengan baik akan mendengar).
berdampak pada keefektifan dan keberhasilan dalam
meningkatkan reputasi perusahaan. Pada tingkatan praktis, Du, Bhattacharya dan Sen
(2010, p. 8) menegaskan pentingnya efektivitas
2.2 Strategi Komunikasi CSR komunikasi CSR untuk mencapai keuntungan bisnis
yang maksimal. Keuntungan yang dimaksud misal-
Strategi merupakan hal yang sangat penting dalam nya, dukungan stakeholder dan reputasi perusahaan
mencapai tujuan. Berdasarkan pernyataan tersebut, yang kuat.
rancangan strategi komunikasi menentukan keber-
hasilan tujuan yang ingin dicapai. Korporasi tidak Selanjutnya, Du, Bhattacharya dan Sen (2010, p.11)
dapat memaksimalkan keuntungan dalam melaksana- mengembangkan kerangka kerja konseptual komuni-
kan praktik CSR jika komunikasinya tidak dirancang kasi CSR. Dalam kerangka kerja komunikasi CSR,
dengan baik. ada dua aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu
aspek komunikasi dan faktor kontingensi (faktor yang
Komunikasi CSR merupakan bagian dari implemen- melekat baik pada stakeholder maupun perusahaan).
tasi CSR. Podnar (2008, p.76) mengungkapkan Secara lebih rinci kerangka kerja tersebut dapat dilihat
bahwa terdapat peningkatan ekspektasi stakeholder pada bagan 1.
terhadap perusahaan agar mereka melakukan komu-
nikasi CSR. Menurut Morsing dan Beckmann (dalam Komunikasi CSR Faktor Kontingensi Dampak
Jalal, 2010) “Komunikasi CSR: upaya untuk me- Isi Pesan Karakteristik Internal
nyampaikan kepada serta menerima pesan dari Isu yang
Diangkat
Stakeholder
Tipe Stakeholder
Kesadaran
Atribusi,
pemangku kepentingan terkait dengan komitmen, Dukungan Terhadap
Sikap, Identifikasi
Inisiatif Isu Orientasi Nilai
kebijakan, program dan kinerja perusahaan dalam Perusahaan Sosial Kepercayaan

pilar ekonomi-lingkungan-sosial”. Saluran Eksternal


Komunikasi Konsumen
Berasal dari Pembelian,
Berdasarkan definisi tersebut, setidaknya terdapat dua Perusahaan Loyalitas
Laporan CSR Karakteristik
pemahaman. Pertama, komunikasi CSR merupakan Web Perusahaan Karyawan
Perusahaan Produktivitas,
proses interaktif antara perusahaan dan pemangku Public Relations
Reputasi Industri
Loyalitas,Perilaku
kepentingan (stakeholder). Kedua, komunikasi CSR Iklan Korporat Kewarganegaraan

memiliki dimensi isi pesan. Independen Investor


Liputan Media Investasi,
Word of Mouth Loyalitas
(WOM)
Komunikasi CSR bertujuan untuk meningkatkan
reputasi perusahaan, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan keuntungan finansial. Beberapa pene- Sumber: Du, Bhattacharya dan Sen, 2010:11
litian menunjukkan bahwa komunikasi CSR merupa- Bagan 1. Kerangka Kerja Komunikasi CSR

53
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 51-58

Pada saat perusahaan mengkomunikasikan kegiatan ambilan kebijakan CSR. Selanjutnya, output pesan
CSR, tujuannya adalah menyediakan informasi ten- tentang keterlibatan perusahaan dalam melakukan
tang kinerja sosial perusahaan supaya memperoleh CSR akan mempengaruhi citra perusahaan di benak
legitimasi dari para pemangku kepentingan. Dua hal masing-masing stakeholder. Pentingnya aspek pesan
yang menjadi pertimbangan adalah isi pesan dan atau informasi tampak dalam penyusunan laporan
saluran pesan. Isi pesan CSR dapat berupa isu-isu CSR.
sosial yang diangkat dan keterlibatan perusahaan
dalam menangani isu sosial tersebut. Meski belum terdapat kesepakatan tentang kerangka
analisis pesan CSR, beberapa penulis menawarkan
Selain dimensi isi pesan, manajer perusahaan juga kerangka analisis pesan CSR. Du, Bhattacharya dan
perlu memperhatikan media atau saluran pesan dalam Sen (2010, p. 10–11) berpendapat bahwa pesan CSR
merancang strategi komunikasi CSR yang efektif. secara garis besar terdiri dari dua bagian. Pertama, isu
Jika perusahaan menggunakan saluran komunikasi sosial yang menjadi permasalahan. Kedua, keter-
internal seperti laporan tahunan, siaran pers, dan iklan libatan perusahaan dalam mengatasi isu sosial
korporat, isi pesan akan mudah dikontrol. Namun di tersebut.
sisi yang lain, isu ketidakberimbangan isi pesan
terkait kredibilitas menjadi tantangan yang harus Berikutnya, Tang dan Li (2009, p.204) serta Tang,
dihadapi perusahaan. Hal ini berbeda dengan saluran Gallagher, Bie (2014, p.6-7) yang mengembangkan
komunikasi yang independen. Meskipun kontrol kerangka analisis pesan CSR dengan mengajukan tiga
pesan lebih sulit daripada saluran komunikasi internal, pertanyaan dasar tentang pesan CSR, yaitu mengapa,
akan tetapi saluran ini memiliki kredibilitas yang lebih apa dan bagaimana. Pertanyaan mengapa, berisi
tinggi. tentang alasan dasar perusahaan melakukan CSR.
Alasan dasar ini terkait dengan dimensi CSR ber-
Selain aspek komunikasi CSR itu sendiri, faktor dasarkan pemikiran Carroll, yang terdiri atas tang-
kontingensi juga perlu menjadi pertimbangan dalam gung jawab ekonomi, legal, etis, dan filantropi.
merancang strategi komunikasi secara efektif. Faktor
kontingensi merupakan faktor-faktor situasional yang Kedua, pertanyaan apa memfokuskan pada bidang
memungkinkan komunikasi CSR efektif atau sebalik- aktivitas CSR yang kemudian dijabarkan dalam tema
nya. Berdasarkan kerangka kerja komunikasi CSR dan inisiatif perusahaan. Bagian ini mencakup stake-
yang dikemukakan oleh Du, Bhattacharya dan Sen holder yang menjadi sasaran dan tema program CSR.
(2010), tampak bahwa faktor kontingensi terdiri dari Pertanyaan bagaimana memusatkan perhatian tentang
karakteristik stakeholder dan karakteristik perusaha- bagaimana CSR diterapkan secara praktis. Secara
an. Salah satu komponen karakteristik perusahaan dan lebih rinci, kerangka konseptual analisis isi pesan
kemudian diteliti adalah sektor industri. dapat dilihat dalam tabel 1.

Terkait dengan karakteristik atau tipe industri dalam 3. METODE PENELITIAN


komunikasi CSR, terdapat dua pandangan yang mun-
cul. Pandangan yang pertama memiliki anggapan Metode analisis isi (content analysis) merupakan
bahwa ada perbedaan isi laporan CSR berdasarkan metode yang dapat digunakan untuk mengetahui isi
jenis atau sektor industri. Pandangan ini sesuai pesan komunikasi dalam laporan CSR. Dengan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sweeney perhitungan statistik deskriptif, dapat diketahui des-
dan Coughlan (2008); Cottrill (1990). Sedangkan kripsi pesan dalam laporan CSR perusahaan-per-
pandangan yang kedua menganggap bahwa setiap usahaan di Indonesia secara manifes. Selain itu,
perusahaan apapun sektor industrinya memiliki tiga statistik deskriptif dapat juga digunakan untuk menge-
kelompok pemangku kepentingan yang sama dan tahui homogenitas isi laporan CSR antarperusahaan
mewakili pemangku kepentingan utama perusahaan dalam kategori atau sektor industri yang sama.
yaitu karyawan, opinion leader dan konsumen
(Morsing, 2006, p.239). 3.1 Populasi Penelitian

2.3 Informasi CSR Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan


dalam negeri yang tercatat dalam Bursa Efek Indo-
Pesan atau informasi memiliki fungsi penting dalam nesia (BEI) yang meraih penghargaan Investment
komunikasi CSR. Pemahaman atas informasi tentang Award 2017. Sebanyak 47 perusahaan yang terbagi
harapan berbagai stakeholder, menjadi dasar peng- ke dalam sembilan sektor industri pemenang Invest-

54
Nugroho: Komunikasi CSR Perusahaan-Perusahaan di Indonesia Tahun 2017

ment Award 2017 kategori Best Issuers menjadi website Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya, dilakukan
populasi dalam penelitian ini. Best Issuers 2017 me- pengkodingan berdasarkan instrumen lembar kode
rupakan apresiasi yang diberikan kepada perusahaan dengan menggunakan softaware analisis teks, NVivo
terbuka yang berhasil mempertahankan tingkat akti- 10.
vitas perdagangan saham dengan baik dan ditunjang
oleh kinerja fundamental perusahaan yang positif 3.3 Analisis Data
selama tiga tahun terakhir.
Setelah tahap pengumpulan data selesai, langkah
Tabel 1. Kerangka Konseptual Analisis Pesan CSR selanjutnya adalah analisis statistik dengan meng-
Dimensi Kategori gunakan SPSS. Teknik statistik yang digunakan yaitu
Alasan mendasar 1. Alasan ekonomi statistik deskriptif dengan melihat frekuensi pemun-
2. Alasan legal culan. Selain itu, penggunaan statistik deskriptif juga
3. Alasan etis digunakan untuk melihat ukuran penyebaran (variabi-
4. Alasan filantropi litas) masing-masing sektor industri. Penelitian ini
Tema 1. Karyawan menggunakan indeks variasi kualitatif untuk meng-
a. Kesehatan dan keselamatan ukur variasi data nominal antarkelompok.
b. Upah yang layak
c. Kesejahteraan 4. PEMBAHASAN
d. Pengembangan diri
e. Kesempatan yang sama bagi
semua karyawan Melalui fitur Text Search dalam NVivo, dapat di-
2. Pelanggan ketahui frekuensi pemunculan teks pada 47 laporan
a. Kualitas produk tahunan perusahaan tahun 2017. Teks dianalisis ber-
b. Keamanan produk dasarkan unit kategorisasi dan unit klasifikasi yang
3. Komunitas telah disusun sebelumnya. Proses kuantifikasi teks
a. Bantuan keuangan bidang meliputi tema atau isu-isu yang menjadi fokus per-
pendidikan hatian perusahaan, dasar pelaksanaan atau alasan
b. Bantuan keuangan bidang mengapa perusahaan-perusahaan melakukan CSR,
olahraga dan bentuk pelaksanaan CSR perusahaan-perusahaan
c. Bantuan keuangan bidang seni
yang dianalisis.
dan budaya
d. Pembangunan dan pengurangan
kemiskinan Selain kuantifikasi teks, penelitian ini juga memberi-
e. Bantuan korban bencana kan gambaran tentang variasi informasi CSR masing-
f. Pelestarian lingkungan masing sektor industri. Berdasarkan kajian literatur,
g. Kesehatan dan disabilitas muncul pemikiran bahwa isi laporan CSR perusaha-
Praktik 1. Kebijakan perusahaan an-perusahaan yang tergabung dalam kategori indus-
2. Laporan CSR tri yang sama memiliki informasi atau isi yang homo-
3. Donasi gen.
4. Yayasan
5. Kegiatan sukarela
4.1 Deskripsi Tema Laporan CSR
6. Membangun kemitraan dengan
LSM, perguruan tinggi dan lembaga
pemerintah Tema laporan merupakan upaya menyampaian pesan
Sumber: Tang dan Li, 2009: 204; Tang, Gallagher, Bie, tentang isu yang menjadi perhatian perusahaan pada
2014: 6-7 stakeholder-nya. Selain itu, tema laporan tahunan
juga terkait kepada siapa CSR ditujukan. Meskipun
3.2 Metode Pengumpulan Data dalam kajian literatur ada beragam pemangku
kepentingan, namun dalam laporan CSR 2017, hanya
Situs majalah bisnis online SWA merilis daftar terdapat tiga yaitu karyawan, pelanggan, dan komuni-
perusahaan-perusahaan yang meraih penghargaan tas (masyarakat sekitar perusahaan).
Investment Award periode 2017 kategori Best
Issuers. Berdasarkan daftar perusahaan-perusahaan Proporsi mengenai isu atau tema laporan CSR dapat
penerima penghargaan tersebut, kemudian diambil dilihat pada diagram 1. Berdasarkan diagram 1
laporan tahunan perusahaan periode 2017. Laporan terlihat bahwa mayoritas tema laporan CSR adalah
tahunan berbentuk soft copy (PDF) yang diunduh dari kombinasi karyawan, pelanggan dan komunitas. Isu
website resmi masing-masing perusahaan atau karyawan yang muncul antara lain: kesejahteraan

55
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 51-58

(upah yang layak), kesehatan dan keselamatan kerja, Temuan menarik lainnya adalah alasan etis dan
kesempatan yang sama bagi semua karyawan. Isu ekonomi, sebagai alasan yang paling banyak. Hal ini
tentang pelanggan meliputi kualitas dan keamanan dapat dimaknai bahwa CSR dipandang sebagai upaya
produk serta layanan pelanggan. Sedangkan isu strategis dalam mencapai tujuan finansial perusahaan.
komunitas mencakup bantuan-bantuan yang diberi- Dalam pengertian yang lain, tanggung jawab sosial
kan perusahaan, pembangunan infrastruktur, peles- dianggap sebagai investasi bagi perusahaan. Selain
tarian lingkungan, pengurangan kemiskinan. itu, faktor nilai etis dalam bisnis masih kuat dalam
kultur perusahaan-perusahaan di Indonesia.

4.3 Praktik Pelaksanaan CSR

Jika tema laporan berisi tentang isu sosial yang


menjadi perhatian perusahaan, maka praktik pelak-
sanaan merupakan solusi atau inisiasi perusahaan
dalam mengatasi isu sosial yang muncul. Berdasarkan
perspektif komunikasi, praktik pelaksanaan dapat
dimaknai sebagai pesan utama yang disampaikan
kepada para pemangku kepentingan.

Diagram 1. Tema atau Isu Laporan CSR 2017 Diagram berikut menunjukkan variasi pelaksanaan
CSR yang dilakukan perusahaan-perusahaan di
Mayoritas tema laporan berupa kombinasi menunjuk- Indonesia. Sebagian besar perusahaan menerapkan
kan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak praktik CSR dalam bentuk donasi atau pemberian
hanya terbatas pada satu isu saja. Konsep sosial dalam bantuan, baik berupa barang atau uang dan kegiatan
CSR tidak hanya dipahami sebagai tanggung jawab sukarela, seperti memberi pelatihan, pengobatan
kepada masyarakat sekitar di mana perusahaan gratis, perbaikan fasilitas umum.
tersebut beroperasi, melainkan juga tanggung jawab
kepada karyawan dan pelanggan. Fenomena seperti ini jamak ditemukan dalam praktik
CSR di Indonesia. Jika mendekati hari raya Idul Fitri,
4.2 Deskripsi Dasar Pelaksanaan CSR banyak perusahaan yang menyediakan jasa angkutan
mudik gratis. Jika dikaitkan dengan trend isu global,
Dasar pelaksanaan menunjukkan motivasi atau alasan yaitu keberlanjutan (sustainability), bentuk pelaksana-
mengapa perusahaan melaksanakan CSR. Berdasar- an CSR di Indonesia masih belum menunjukkan
kan temuan data yang ada, sebagian besar perusahaan aspek keberlanjutan.
tidak menunjukkan secara eksplisit mengapa mereka
melakukan CSR. Terdapat dua asumsi yang muncul
dari temuan ini. Pertama, motivasi merupakan sesuatu
yang bersifat implisit. Artinya dasar pelaksanaan
memang secara sengaja tidak diungkap ke publik.
Kedua, kemungkinan sebaliknya adalah perusahaan
tidak tahu mengapa mereka melakukan CSR selain
dalam rangka pemenuhan syarat pelaporan.

Diagram 3. Praktik Pelaksanaan CSR

4.4 Variasi Laporan CSR

Variasi laporan CSR menunjukkan tingkat hetero-


Diagram 2. Dasar Pelaksanaan CSR di Indonesia genitas informasi dalam satu kategori industri. Variasi

56
Nugroho: Komunikasi CSR Perusahaan-Perusahaan di Indonesia Tahun 2017

Tabel 2. Perbandingan Variasi Isi Laporan CSR Berdasarkan Sektor Industri


Sektor Industri
Isi Laporan CSR
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tema 0,6 0,76 0 0,67 0,38 0 0,45 0,8 0,67
Dasar Pelaksanaan 0,85 0,87 0 0,61 0,52 0,85 0,68 0,30 0,70
Praktik Pelaksanan 0,71 0,60 0,86 0,78 0,86 0,84 0,67 0,78 0,78
Keterangan:
1. Pertanian 6. Properti, Real Estate dan Konstruksi
2. Pertambangan 7. Infrastruktur, Utilitas dan Transportasi
3. Industri Dasar dan Kimia 8. Keuangan
4. Aneka Industri 9. Perdagangan, Jasa dan Investasi
5. Industri Barang Konsumsi

ini ditunjukkan melalui indeks. Jika indeks mendekati pada perusahaan. Selain itu, secara global CSR telah
angka 0, artinya dalam satu kategori industri terdapat bergeser pada makna sustainability daripada charity.
pola isi laporan yang sama. Sebaliknya, jika indeks
mendekati angka 1, menunjukkan bahwa isi laporan Ketiga, dasar pelaksanaan CSR merupakan pesan
dalam satu kelompok industri sangat bervariasi. implisit yang berpotensi menimbulkan multitafsir.
Sebagai konsep yang multidimensional, dasar pelak-
Berdasarkan temuan data yang ada menunjukkan sanaan CSR menunjukkan pemahaman perusahaan
bahwa sektor industri dasar dan kimia serta sektor terhadap makna CSR. Keempat, pola pesan informasi
industri Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangun- CSR dalam satu kategori industri relatif bervariasi.
an, memiliki informasi yang homogen dari segi tema Artinya, setiap perusahaan memiliki pola isi informasi
laporan. Artinya, semua perusahaan dalam kategori CSR yang tidak sama meskipun dalam satu sektor
industri tersebut memiliki kesamaan tema laporan. industri. Kondisi seperti ini dapat diartikan bahwa
Tidak hanya kesamaan dalam tema laporan, sektor lingkungan operasional bisnis tidak terlalu mempe-
industri dasar dan kimia juga memiliki kesamaan ngaruhi secara signifikan dalam komunikasi CSR.
yang dalam hal dasar pelaksanaan CSR. Secara lebih Namun, pendapat ini masih dapat diperdebatkan.
detail ukuran variasi laporan CSR masing masing Sehingga penelitian berikutnya dapat mengkaji
sektor industri dapat dilihat pada tabel 2. tentang pengaruh lingkungan operasional bisnis
terhadap strategi komunikasi CSR.
5. KESIMPULAN
6. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil kajian isi laporan tahunan yang
memuat informasi CSR periode 2017, terdapat Berelson, Bernard. (1952). Content Analysis Rese-
beberapa catatan penting yang dapat dijadikan arch. New York: Hafner Press.
sebagai kesimpulan tentang deskripsi pesan dalam Coombs, W. Timothy dan Sherry J. Holladay. (2012).
laporan CSR perusahaan-perusahaan di Indonesia. Managing Corporate Social Responsibility: A
Pertama, istilah sosial dalam terminologi tanggung Communication Approach. Chichester: John
jawab sosial perusahaan tidak hanya dimaknai Wiley & Sons.
sebagai masyarakat sekitar perusahaan, tetapi juga Cottrill, Melville T. (1990). Corporate Social Respon-
karyawan dan pelanggan. CSR perlu dipahami secara sibility and the Marketplace. Journal of Business
menyeluruh terkait kepada siapa perusahaan harus Ethics, 9(9), 723–729.
bertanggung jawab. Diehl, Sandra, et al. (2017). Handbook of Integrated
CSR Communication. Cham: Springer Interna-
Kedua, praktik pelaksanaan CSR di Indonesia masih tional.
dimaknai sebagai pemberian dan aktivitas sukarela Du, Shuili, C.B. Bhattacharya dan Sankar Sen.
atau charity. Hal ini menjadi tantangan bagi proses (2010). Maximizing Business Returns to Corpo-
pemberdayaan atau empowerment masyarakat. rate Social Responsibility (CSR): The Role of
Memang tidak salah ketika perusahaan memberi CSR Communication. International Journal of
bantuan, namun perlu mempertimbangkan juga efek Management Reviews, 12(1), 8–19.
keberlanjutan. Apakah dengan sekadar memberikan Hunt, Todd dan James E. Grunig. (1994). Public
bantuan menjadikan masyarakat mandiri (tangguh) Relations Techniques. Fort Worth: Harcourt
atau justru hanya membuat masyarakat bergantung Brace College Publishers.

57
Jurnal SCRIPTURA, Vol. 9, No. 2, Desember 2019: 51-58

Ihlen, Øyvind, Jennifer L Bartlett, Steve May. (2011). Sweeney, Lorraine dan Joseph Coughlan. (2008). Do
The Handbook of Communication and Corpo- Different Industries Report
rate Social Responsibility. Chichester: John Corporate Social Responsibility Differently? An
Wiley & Sons. Investigation Through the Lens of Stakeholder
Jalal. (2010). Komunikasi CSR: Pelatihan Memba- Theory. Journal of Marketing Communications,
ngun Reputasi Perusahaan Melalui Komunikasi
14(2), 113–124.
CSR Efektif. Bogor: Lingkar Studi CSR/ A+
CSR Indonesia. 2 Juni 2014. Terarsip di: Tang, Lu dan Hongmei Li. (2009). Corporate Social
http://csrindonesia.com/komunikasi-csr/ Responsibility Communicat ionof Chinese and
Maignan, Isabelle, O.C. Ferrell, dan G. Thomas M. Global Corporations in China. Public Relations
Hult. (1999). Corporate Citizenship: Cultural Review, 35, 199–212.
Antecedents and Business Benefits. Journal of Tang, Lu, Christine C. Gallagher dan Bijie Bie.
The Academy of Marketing Science, 27(4), 455– (2015). Corporate Social Responsibility Com-
469. munication Through Corporate Website. Inter-
Morsing, Mette dan Majken Schultz. (2006). Corpo- national Journal of Business Communication,
rate Social Responsibility Communication: 52(2), 205–227.
Stakeholder Information, Response and Invol- Tilt, Carol Ann. (2001). The Content and Disclosure
vement Strategies. Business Ethics: A European of Australian Corporate Environmental Policies.
Review, 15(4), 323–338.
Accounting, Auditing & Accountability Journal,
Podnar, Klement. (2008). Communicat ing Corporate
Social Responsibility. Journal of Marketing 14(2), 190–212.
Communications, 14(2), 75–81. SWAOnline. Perusahaan Pembuat Laporan Keber-
Suharto, Edi. (2008). Corporate Social Responsibility: lanjutan Kian Banyak di Indonesia. 3 Januari
What is and Benefit for Corporate. Terarsip di: 2013. Terarsip di: https://swa.co.id/swa/trends/
http://www.policy.hu/suharto/Naskah%20PDF/ business-research/perusahaan-pembuat-laporan-
CSRIntipesanJkt.pdf keberlanjutan-kian-banyak-di-indonesia

58

Anda mungkin juga menyukai