Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Tri Hita Karana, CSR Terpadu.
bang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, Perkembangan Corporate Social Re-
norma, dan budaya masyarakat setempat. sponsibility menyebabkan perusahaan atau
Hal senada juga dikatakan oleh Elkington dunia usaha bisnis yang dulu hanya peduli
seperti yang dikutip oleh Pembudi (2005:19) pada keuntungan (profit), kini juga memberi-
bahwa konsep CSR merupakan kewajiban kan perhatiannya kepada kesejahteraan ma-
perusahaan terhadap konsumen, karyawan, nusia (people), serta keseimbangan dengan
pemegang saham, masyarakat, dan ekologis alam semesta (planet). Keseimbangan antara
dalam semua aspeknya. Kewajiban yang di- profit, people, dan planet, atau yang lebih
maksud tersebut jauh lebih luas, tidak han- dikenal dengan “konsep 3P” ini diperkenal-
ya menyangkut kewajiban untuk mematuhi kan oleh Elkington (1998). Konsep 3P ini,
perundang-undangan yang ada, tetapi juga menurut Elkington dapat menjamin keber-
kewajiban dalam arti moral. Konsep CSR langsungan bisnis perusahaan. Hal ini dapat
memang berkaitan dengan teori legitimasi dibenarkan, sebab jika suatu perusahaan
(legitimacy theory) di mana dalam mengelola hanya mengejar keuntungan semata, maka
perusahaan harus berorientasi atau memi- dapat menyebabkan kerusakan lingkun-
liki keberpihakan kepada masyarakat untuk gan dan mengabaikan masyarakat yang ada
mendapatkan dukungan dan kepercayaan disekitar lingkungan perusahaan. Kondisi
dari masyarakat demi kelangsungan hidup keuangan saja tidak cukup menjamin nilai
perusahaan di masa depan. perusahaan tumbuh dan berkembang secara
Menurut Prince of Wales International berkelanjutan (sustainability development).
Bussiness Forum seperti yang dikutip oleh Keberlanjutan perusahaan akan terjamin
Wibisono (2007:119) terdapat lima pilar ak- apabila korporasi juga turut memperhatikan
tivitas Corporate Social Responsibility, yaitu dimensi sosial dan lingkungan hidup. Bah-
building human capital (secara internal pe- kan tidak sedikit bukti yang menunjukkan
rusahaan dituntut untuk membentuk SDM beberapa perusahaan yang tidak mampu
yang handal, sedangkan secara eksternal menjaga keseimbangan dari 3P ini, akan
perusahaan dituntut melakukan pember- menjadi penghambat bagi kelangsungan bis-
dayaan masyarakat), strengthening econo- nisnya (Prastowo dan Huda 2011).
mies (perusahaan dituntut untuk melaku- Pelaksanaan Corporate Social Reponsi-
kan pemberdayaan ekonomi bagi komunitas bility pada perusahaan atau usaha bisnis di
di sekitar), assessing social chesion (upaya Indonesia dewasa ini sudah berkaitan den-
perusahaan untuk menjaga keharmonisan gan konsep “3P” yaitu keseimbangan antara
dengan masyarakat sekitar agar tidak terjadi profit (laba), people (masyarakat), dan plan-
konflik), encouraging good governance (peru- et (lingkungan alam). Akan tetapi, dalam
sahaan dalam menjalankan bisnisnya harus pelaksanaannya, pelaksanaan CSR yang
mengacu pada good corporate governance), berlandaskan konsep ”3P” masih menyebab-
dan protecting the environment (perusahaan kan ketidakseimbangan manfaat bagi masy-
harus berupaya keras menjaga kelestar- arakat dan lingkungan, karena perusahaan
ian lingkungan). Kelima pilar aktivitas CSR masih saja terfokus pada keuntungan (profit)
tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan semata, sehingga perhatian yang diberikan
CSR bukanlah program yang bersifat jangka kepada masyarakat (people) dan lingkungan
pendek (short term) dan sekedar membagi- (planet) terkesan tidak bersungguh-sung-
kan kedermawanan, tetapi dilakukan secara guh. Selain itu, Corporate Social Responsibil-
berkelanjutan (susitanable), baik dari segi ity yang dilaksanakan oleh perusahaan atau
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Melaku- usaha bisnis di Indonesia kental kaitannya
kan program CSR secara berkelanjutan dengan budaya masyarakat di lingkungan
(suistanable) memiliki dampak yang positif perusahaan, serta spiritual (berhubungan
dan manfaat yang lebih besar, baik kepada dengan Tuhan Yang Maha Esa). Hal ini juga
perusahaan maupun para stakeholder yang sejalan dengan hasil penelitian Hal ini se-
terkait. Program CSR yang berkelanjutan di- jalan dengan hasil penelitian oleh Asocio
harapkan dapat membentuk kehidupan ma- (2004) di mana karakter Corporate Social Re-
syarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan sponsibility, khususnya di kawasan Asia Pa-
lingkungan sekitar juga tetap terjaga keles- sifik (termasuk Indonesia) lebih dipengaruhi
tariannya. Oleh karena itu, program Corpo- oleh tradisi panjang menghargai keluarga,
rate Social Responsibility di sini lebih tepat jaringan sosial, agama, dan budaya yang
dikatakan sebagai investasi dan harus dija- bervariasi, yang membuat karakter Corpo-
dikan strategi bisnis suatu perusahaan, rate Social Responsibility di kawasan Asia
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...432
Pasifik berbeda dengan kawasan Eropa atau Bali, yaitu Tri Hita Karana. Konsep Tri Hita
Amerika Utara. Karana yang menjadi filosofi keseimbangan
Hasil penelitian dari Wang dan Jus- hidup masyarakat Hindu di Pulau Bali, me-
lin (2009) juga menunjukan adanya kai- liputi hubungan yang harmonis antara ma-
tan antara suatu budaya dengan pelaksa- nusia dengan Tuhan (parhyangan), antar
naan CSR. Penelitian yang dilakukan ini manusia (pawongan), dan antara manusia
menghasilkan suatu definisi baru menge- dengan lingkungan (palemahan). Hal ini se-
nai CSR, yaitu Harmony Approach to CSR jalan dengan konsep TJSSP (Tanggung Jaw-
(HCSR). Harmony Approach to CSR mun- ab Sosio-Spritual Perusahaan) oleh Triyu-
cul karena menganggap bahwa konsep CSR wono (2012) menggunakan Teori Shari’a En-
barat yang digunakan tidak sesuai dengan terprise Theory yang mempunyai pengertian
realitas pasar Cina dan tidak mempertim- sangat dekat dengan konsep Tri Hita Karana.
bangkan budaya Cina. Harmony Approach to Dalam konsep TJSSP ini mengkehendaki
CSR ini berakar pada budaya Tionghoa dan adanya aktivitas-aktivitas perusahaan yang
karakteristik Cina, yaitu konfusianisme yang membuka hubungan fisik, mental, dan spiri-
berkaitan dengan harmonisasi antar pribadi tual antara manusia dengan Tuhan, manu-
dan taonisme yang berkaitan dengan har- sia dengan manusia, dan manusia dengan
monisasi antara manusia dan alam, sehing- alam, dalam rangka untuk saling menyatu
ga pendekatan ini mempunyai arti “meng- melalui media penciptaan dan pendistribu-
hormati alam dan mencintai masyarakat”. sian kesejahteraan holistik kepada pihak-
Hasil penelitian menyatakan dengan adanya pihak yang berkepentingan.
kaitan antara pelaksanaan CSR dan keari- Konsep Tri Hita Karana telah digu-
fan budaya tradisional, akan membantu pe- nakan dalam bisnis pariwisata Bali, yang
rusahaan untuk melaksanakan CSR dengan diawali dengan penganugerahan THK Award
inisiatifnya sendiri dan memberikan cara and Accreditations untuk kalangan perho-
baru bagi perusahaan dalam usaha untuk telan. Dalam penilaian THK Awards and Ac-
meningkatkan kinerja CSR-nya. Selain itu, creditation ini melibatkan tujuh komponen
hasil penelitian ini memberikan kontribusi untuk menentukan para pemenang. Ketu-
untuk studi CSR di masa depan, khusus- juh komponen tersebut, yaitu komponen
nya untuk menafsirkan CSR dalam berbagai manajemen perusahaan selaku responden
konteks budaya dan mengharapkan pelak- utama, masyarakat di sekitar objek terni-
sanaan CSR disesuaikan dengan budaya lai (yang mencakup unsur perangkat desa/
dan kondisi nasional suatu negara. kelurahan, tokoh adat, tokoh agama, tokoh
Kultur masyarakat Indonesia sendiri pemuda, yang terwadahi dalam focus group
adalah masyarakat religius yang memiliki di masing-masing kawasan wisata strategis),
kepercayaaan dan keyakinan bahwa Tuhan komponen pariwisata (khususnya peman-
Yang Maha Esa sebagai pencipta dan pen- du wisata/guide), komponen pers (khusus-
guasa tertinggi alam semesta ini. Manusia nya wartawan pariwisata), wisatawan yang
hanyalah salah satu makhluk ciptaan Tu- menikmati layanan usaha, para karyawan,
han yang diberikan kehidupan untuk me- dan tim penilai THK Awards. Program THK
manfaatkan alam semesta dalam tujuan Awards and Accreditation ini telah mendapat-
memperoleh kemakmuran. Dalam melaku- kan pengakuan dari Pacific Area Travel Asso-
kan segala kegiatannya, manusia jangan- ciation (PATA) dan World Tourism Organiza-
lah lupa untuk selalu bersyukur atas segala tion (WTO). Jadi, dapat dikatakan bahwa Tri
rahmat yang diberikan oleh-Nya. Berhubun- Hita Karana merupakan salah satu budaya
gan dengan budaya masyarakat, biasanya nasional yang mengandung nilai-nilai uni-
perusahaan atau usaha bisnis dalam melak- versal, baik dalam konsep maupun imple-
sanakan kegiatan CSR selalu selaras dengan mentasinya yang tidak mengenal perbedaan
budaya atau tradisi masyarakat setempat, suku, ras, dan agama. Gambaran mengenai
dengan harapan masyarakat ataupun ling- Tri Hita Karana sebagai pendekatan kebu-
kungan sekitar perusahaan dapat ikut serta dayaan dapat dilihat pada gambar 1.
memberikan apresiasinya dan merasakan Konsep Corporate Social Responsibility
manfaat dari pelaksanaan CSR tersebut. (CSR) menekankan pada dua unsur, yaitu
Penelitian ini mencoba mengembang- keharmonisan hubungan antara perusa-
kan pelaksanaan Corporate Social Responsi- haan dengan masyarakat serta keharmoni-
bility berlandaskan aspek spiritual dan nilai san hubungan perusahaan dengan lingkun-
luhur budaya yang dimiliki oleh masyarakat gan. Sementara itu, budaya Tri Hita Karana
433 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
Gambar 2
Tri Hita Karana Award and Accreditation (Gold Medal Award)
435 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
Sebagai tambahan, hotel ini bahkan telah sana. Jadi, pemilihan etnografi dalam pene-
mendapatkan pengakuan berupa Tri Hita litian ini dirasa tepat karena penelitian yang
Karana Gold Medal Award tahun 2011 dan dilakukan memang menempatkan peneliti
2012 untuk kalangan perhotelan di Bali. pada kenyataan dan kekhasan budaya yang
Oleh karena itu, pemilihan Discovery Kar- dimiliki oleh situs penelitian, yaitu Discov-
tika Plaza Hotel sebagai situs penelitian di- ery Kartika Plaza Hotel serta peneliti terlibat
harapkan dapat memberikan informasi yang langsung dalam berbagai aktivitas kesehar-
lebih mendalam untuk mendukung tujuan ian komunitas untuk memperoleh pemaha-
dari penelitian ini. man yang lebih mendalam mengenai imple-
Etnografi merupakan metode yang me- mentasi Corporate Social Responsibility yang
miliki posisi yang cukup penting di antara diterapkan di Discovery Kartika Plaza Hotel.
metode-metode kualitatif dan ilmu sosial. Sumber data utama dalam penelitian
Etnografi mendeskripsikan tentang sistem ini berasal dari para informan. Setiap infor-
atau aspek budaya berdasarkan penelitian man yang dipilih memang telah berkecim-
lapangan (fieldwork) di mana peneliti terlibat pung dan memiliki pengalaman dalam im-
langsung dalam aktivitas sehari-hari dari plementansi Corporate Social Responsibility
komunitas yang diteliti dengan tujuan un- yang berkaitan dengan budaya Tri Hita Ka-
tuk menggambarkan konteks sosial, hubun- rana di Discovery Kartika Plaza Hotel, yaitu
gan, atau proses yang relevan dengan ma- manager atau pelaksana hotel serta kary-
salah yang sedang dikaji. Spradley (1997:3) awan hotel, khususnya bagian HRD (Human
memberikan definisi atas etnografi sebagai Resources Department), accounting serta en-
pekerjaan mendeskripsikan suatu kebuday- gineering. Selain itu, informan juga berasal
aan dengan tujuan utama untuk memahami dari masyarakat sekitar hotel, seperti tokoh
suatu pandangan hidup dari sudut pan- adat (kelian Adat Banjar Segara) maupun
dang penduduk asli. Dalam hal ini, etnografi masyarakat sekitar hotel untuk mengetahui
mengharuskan peneliti melepaskan diri dari bagaimana implementasi CSR dari Discov-
bias kultural pribadinya dan mencoba me- ery Kartika Plaza Hotel beserta manfaatnya.
mahami sudut pandang orang lain. Sumber data lain yang dipakai untuk men-
Sejalan dengan pengertian etnografi dukung sumber data utama adalah gamba-
menurut Spradley (1997:3), maka etnografi ran umum dari situs penelitian serta data-
digunakan karena penelitian ini ingin men- data ataupun penghargaan yang didapat
getahui implementasi Corporate Social Re- berkaitan dengan pelaksanaan CSR ataupun
sponsibility di Discovery Kartika Plaza me- Tri Hita Karana Awards. Berikut ini adalah
lalui sudut pandang para informan, bukan daftar informan yang berkontribusi mem-
sudut pandang peneliti. Hal ini dilakukan berikan informasi dalam penelitian ini:
dengan cara berinteraksi dengan para in- Penelitian ini dilakukan pada natural
forman untuk mendapatkan informasi yang setting (kondisi sesungguhnya di situs pene-
lebih mendalam dan utuh (holistic), baik in- litian), maka teknik pengumpulan data yang
forman yang berasal dari intern hotel (man- peneliti gunakan lebih kepada observasi par-
ager, pelaksana hotel, karyawan hotel) mau- tisipan (participant observation), wawancara,
pun informan yang berasal dari ekstern ho- dan dokumentasi. Menurut Susan Stain-
tel (tokoh masyarakat dan masyarakat). back (1988) yang dikutip kembali oleh Sugi-
Menurut Rudkin (2002), penerapan yono (2012:65) menyatakan bahwa dalam
metode etnografi dalam kajian akuntansi observasi partisipatif, peneliti mengamati
telah menempatkan peneliti dalam konteks apa yang dikerjakan orang, mendengarkan
situsnya, serta mengasah kepekaan peneliti apa yang mereka ucapkan, dan berpartisi-
terhadap pemahaman budaya yang khas di pasi dalam aktivitas mereka. Observasi par-
tisipan dalam penelitian ini dilakukan se- gan pengumpulan data. Model dalam proses
lama dua bulan, yaitu sejak awal Juli 2013 penelitian ini digambarkan mengikuti suatu
sampai dengan akhir Agustus 2013 dengan lingkaran dan lebih dikenal dengan proses
melibatkan diri secara langsung di dalam penelitian siklikal (Moeleong 2012:148), sep-
pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang erti berikut:
berhubungan dengan Corporate Social Re- Model dalam proses penelitian ini ti-
sponsibilty di Discovery Kartika Plaza Hotel. dak membedakan proses penelitian atau-
Wawancara yang dilakukan dalam peneli- pun kegiatan pengumpulan datanya terlebih
tian ini adalah wawancara tidak terstuktur dahulu, tetapi menyatupadukan kegiatan
(unstructured interview), bersifat informal se- pengumpulan data sampai dengan tahapan
hingga tergantung dari spontanitas pewawa- analisis data. Proses analisis data dalam
ncara dalam mengajukan pertanyaan ke- penelitian ini sudah dimulai sejak peneliti
pada terwawancara. Namun, tetap harus melakukan observasi di lapangan. Analisis
memberikan batasan, sehingga isi wawan- dilakukan dengan memahami perilaku atau
cara yang dilakukan tidaklah jauh menyim- tindakan para informan dalam aktivitas se-
pang dari tujuan dan topik yang diharapkan. hari-harinya, serta melakukan komunikasi
Dalam penelitian ini, peneliti juga menggu- langsung dengan para informan. Selanjut-
nakan bahasa Bali (selain bahasa Indonesia) nya, proses lebih lanjut dibagi menjadi tiga
dalam melakukan wawancara dengan para tahapan.
informan. Disamping peneliti berlatarkan Tahap pertama, melakukan reduksi
budaya Bali, peneliti merasa dengan me- data sebagai proses penyederhanaan data
makai bahasa Bali akan lebih mempermu- dengan cara mengubah data berupa reka-
dah menjalin interaksi dan mendapatkan man (hasil wawancara) menjadi tulisan atau
informasi (data) yang diinginkan. transkip data, sehingga memudahkan untuk
Hasil dari observasi dan wawancara proses analisis selanjutnya.
akan lebih kredibel (dapat dipercaya) apa- Tahap kedua, melakukan analisis do-
bila didukung oleh gambar (foto) dan video. main berdasarkan atas kemiripan dari data
Dalam penelitian ini, peneliti memasukkan yang telah tereduksi, hasil observasi di la-
gambar (foto) yang berkaitan dengan pelak- pangan, serta dokumentasi. Analisis domain
sanaan kegiatan Corporate Social Responsi- dalam penelitian ini terbagi menjadi empat
bility di Discovery Kartika Plaza Hotel. Doku- kategori, yaitu implementasi di perusahaan
mentasi yang dilakukan, misalnya berkaitan (corporate), implementasi di masyarakat
dengan aspek palemahan (lingkungan) beru- (community), implementasi di lingkungan
pa gambar (foto) yang memperlihatkan tem- (environment), dan hal-hal yang berkai-
pat pembuangan limbah hotel, aspek parhy- tan dengan Tuhan (God). Setelah domain-
angan berupa gambar (foto) kontribusi ho- domain ditentukan, langkah selanjutnya
tel pada kegiatan keagamaan (sejauh mana adalah melakukan analisis taksonomi yang
hotel memberikan prioritas dan fasilitas ke- dilakukan melalui pengamatan dan wawa-
pada karyawan untuk melakukan kegiatan ncara terfokus untuk mendukung domain-
keagamaan), dan berkaitan dengan aspek domain yang telah ditentukan. Analisis kom-
pawongan berupa gambar (foto) kontribusi ponen dilakukan melalui pengamatan atau
hotel kepada masyarakat sekitar. wawancara terpilih dengan mengajukan se-
Tahapan analisis data di dalam pene- jumlah pertanyaan kontras untuk mempero-
litian ini menggunakan analisis data yang leh gambaran ataupun pengertian yang lebih
dikemukakan oleh Spardley (1997), dimana jelas dan menyeluruh, sehingga memben-
analisis data dilakukan bersama-sama den- tuk sebuah tema. Analisis tema merupakan
437 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
garis pantai yang terpanjang dari salah satu unit kecil dari big holding compa-
semua hotel di kawasan kuta se- ny, Artha Graha Network. Jadi, Kartika Pla-
latan. Karena istilahnya kalo kita za Beach Hotel merupakan salah satu unit
mau matok tanah untuk memban- perusahaan dari Artha Graha Network yang
gun, kalau belum ada apa2 diseki- bergerak di bidang perhotelan. Sejak dike-
tar kita, jadi suka-suka kita kan lola oleh Discovery Hotel Resort (DHR) ini-
mau luasnya seberapa dulu, itu- lah, pada tahun 2001, Kartika Plaza Beach
lah salah satu keuntungannya”. Hotel berganti nama menjadi Discovery Kar-
Dari pernyataan di atas, dapat disimpul- tika Plaza Hotel dan menjadi salah satu hotel
kan bahwa Discovery Kartika Plaza Hotel bintang lima terbesar di daerah Kuta, Bali.
memang merupakan hotel pertama yang Sampai saat ini, Discovery Kartika Plaza Ho-
berdiri di daerah Kuta, khususnya di daerah tel memiliki jumlah kamar sebanyak 312
Kuta Selatan. Hal inilah menyebabkan hotel kamar dan 8 villa, dengan beberapa fasilitas
ini memiliki lahan yang cukup luas karena hotel antara lain: kolam renang, 6 restoran
kawasan hotel ini pada saat berdiri berupa dan bar, spa dan fitness center, kids club,
kawasan hutan dan masih sangat sedikit ballroom, meeting room, business center,
masyarakat yang bertempat tinggal di seki- helipad, serta akses langusng ke pantai.
tarnya. Oleh karena itulah, hotel ini juga Discovery Kartika Plaza Hotel sebagai
mempunyai garis pantai terpanjang dianta- salah satu bisnis perhotelan yang mendu-
ra semua hotel yang berada di daerah pan- kung pariwisata Bali, tentu dibayangi oleh
tai kuta selatan. Selanjutnya, mulai tahun beberapa dampak negatif berkaitan dengan
1990, Discovery Kartika Plaza Hotel mengal- bisnis yang dijalankan. Kerusakan lingkun-
ami perkembangan yang pesat seperti yang gan, kesenjangan sosial antara masyarakat
dijelaskan oleh Pak Arnold.: lokal dengan pemilik bisnis pariwisata, atau-
pun ketidakpuasaan pekerja pariwisata akan
“Perkembangan paling pesat yang
pendapatannya, bukanlah suatu hal yang
mulai tahun 1990, pas itu kita
patut dikesampingkan begitu saja. Konsep
naik kelas menjadi bintang lima.
Tri Hita Karana disini membantu memberi-
Waktu itu diresmikan oleh Pre-
kan jalan keluar dari semua permasalahan
siden Indonesia saat itu, bapak
itu. Hubungan yang harmonis dari ketiga
Soeharto, menjadi hotel bintang
dimensi yang ada dalam konsep Tri Hita Ka-
lima pertama di kawasan Kuta Se-
rana mendorong kesadaran dari para pemi-
latan, dengan nama Katika Plaza
lik bisnis pariwisata, pekerja pariwisata, dan
Beach Hotel”.
masyarakat untuk saling menghargai dan
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat menghormati, serta tetap taat terhadap Tu-
disimpulkan bahwa perkembangan Disco- han Yang Maha Esa (agama).
very Kartika Plaza Hotel (saat itu masih ber- Melihat dampak positif yang terkan-
nama Kartika Plaza Beach Hotel) pada ta- dung di dalam budaya Tri Hita Karana ini-
hun 1990 merupakan perkembangan paling lah, Discovery Kartika Plaza Hotel memi-
pesat karena pada saat itu hotel ini berhasil liki komitmen untuk menggunakan konsep
menjadi hotel bintang lima pertama di dae- ini dalam semua kegiatan hotel, termasuk
rah Kuta Selatan. Acara peresmian hotel ini di dalam melaksanakan Corporate Social
sebagai hotel bintang lima dilakukan sendiri Responsibility. Komitmen ini bisa terlihat
oleh Presiden Soeharto. Hal ini sebagai lang- dalam “Pasal 86 Perjanjian Kerja Bersama
kah awal Discovery Kartika Plaza Hotel un- antara Discovery Kartika Plaza Hotel dengan
tuk menjadi salah satu hotel besar dan patut Karyawan” yang berbunyi:
diperhitungkan di Pulau Bali.
“Perusahaan dan karyawan ber-
Berkaitan dengan manajemen ho-
sepakat untuk mengadopsi dan
tel, manajemen Kartika Plaza Beach Ho-
melaksanakan program Tri Hita
tel (nama hotel ini sebelum berganti nama)
Karana, dengan menekankan
sempat dikelola oleh PT. Aerowisata, sebuah
hubungan harmonis antara ma-
afiliasi dari Garuda Indonesia Airways pada
nusia dengan pencipta, manusia
tahun 1990. Setelah itu, tahun 1998, mana-
dengan manusia, dan manusia
jemennnya dikelola oleh PT. Jakarta Interna-
dengan lingkungan”.
sional Hotel. Selanjutnya, dari tahun 1999
sampai saat ini, manajemen hotel ini dikelo- Inilah menjadi bukti nyata dari komit-
la oleh Discovery Hotel Resort (DHR) sebagai men Discovery Kartika Plaza Hotel untuk
439 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
melaksanakan budaya Tri Hita Karana, tidak perusahaan terhadap sesama manusia dan
hanya secara lisan, namun ada pernyataan lingkungan sekitarnya. Pemilihan konsep Tri
tertulis yang sudah disepakati dan dilak- Hita Karana ini sangat tepat karena sudah
sanakan oleh seluruh masyarakat yang ada menyangkut semua dimensi CSR yang ada,
dalam Discovery Kartika Plaza Hotel. Salah yaitu manusia dan lingkungan, serta tidak
satu hal yang sampai sekarang menjadi melupakan Tuhan yang Maha Esa sebagai
komitmen dari hotel ini adalah mengimple- pencipta segala-Nya di dunia ini. Ditambah-
mentasikan Corporate Social Responsibility kan lagi oleh Bu Dewi:
dengan berlandasakan budaya Tri Hita Ka-
“Kita lihat CSR dengan THK itu,
rana. Komitmen yang begitu kuat dari Dis-
bukan menguntungkan pihak pe-
covery Kartika Plaza Hotel dalam mengim-
rusahaan, tetapi kita disitu men-
plementasikan CSR yang berlandaskan bu-
coba mempertahankan budaya
daya Tri Hita Karana menyebabkan hotel
Bali itu sendiri, bukan agamanya
ini mendapatkan penghargaan Gold Medal
yang kita lihat, karena agama di
Award dari Tri Hita Karana Award and
sini kan sudah beraneka ragam
Accreditation.
yah. Budaya THK itu bukannya
Discovery Kartika Plaza Hotel memiliki
milik agama hindu saja, tapi itu
alasan tersendiri mengapa memilih budaya
milik adat atau umat Bali yang
Tri Hita Karana sebagai landasan dalam
apabila diterapkan di Indonesia
mengimplementasikan CSR, sebagaimana
itu bagus untuk mempertahank-
yang disampaikan oleh Bu Dewi. Bu Dewi
an kebudayaan lokal suatu dae-
adalah salah satu orang yang terlibat lang-
rah, terus akan muncul hubun-
sung dalam pelaksanaan CSR di Discovery
gan yang baik, yang harmonis
Kartika Plaza Hotel.
kayak di Bali ini”.
“Kalau CSR itu kan sistemnya ga
Pernyataan dari Bu Dewi diatas mem-
boleh yang namanya kita mem-
punyai makna bahwa implementasi CSR
bantu cuma sekali, tapi harus
berlandaskan budaya Tri Hita Karana yang
berkesinambungan, makanya kita
diterapkan di Discovery Kartika Plaza Hotel,
pakai THK. Menurut kita THK itu
tidak sepenuhnya memberikan keuntungan
sangat komplit, dimana hubun-
kepada hotel. Namun, alasan lain Discovery
gannya itu tertata jelas, yang
Kartika Plaza Hotel memilih budaya Tri Hita
mana kita harus menjalin hubun-
Karana di dalam mengimplementasikan CSR
gan dengan Tuhan, hubungan
adalah untuk mempertahankan salah satu
dengan masyarakat, hubungan
budaya Bali. Budaya Tri Hita Karana ini bu-
dengan karyawan juga, hubun-
kan hanya milik agama Hindu saja, tetapi
gan manusia intinya, dan hubun-
milik seluruh masyarakat Bali. Jadi, apabila
gan dengan alam. Makanya kita
budaya Tri Hita Karana ini diterapkan di In-
mengadopsi satu lembaga atau
donesia, tidak hanya dapat mempertahank-
satu sistem untuk menyangkut
an budaya lokal suatu daerah, tetapi juga
semuanya, itulah mengapa kita
dapat menciptakan keharmonisan hubun-
pilih THK karena dasarnya kuat,
gan dengan masyarakat dan lingkungan.
komplit, dan jelas”.
Pendapat dari disampaikan oleh Bu
Berdasarkan pernyataan Bu Dewi di Dewi memang memiliki kaitan dengan kon-
atas, dapat disimpulkan bahwa Corporate sep yang terkandung di dalam budaya Tri
Social Responsibility yang dilaksanakan oleh Hita Karana, yaitu menciptakan hubungan
Discovery Kartika Plaza Hotel adalah pro- yang harmonis antara manusia dengan Tu-
gram yang berkesinambungan, dilaksanakan han, hubungan yang harmonis antara ma-
sebagai program jangka panjang dari peru- nusia dengan sesamanya, dan hubungan
sahaan. Budaya Tri Hita Karana memiliki yang harmonis antara manusia dengan ling-
dasar yang kuat, lengkap, dan jelas, serta kungannya. Pelaksanaan CSR berlandaskan
hubungan yang jelas, yaitu menekankan budaya Tri Hita Karana menciptakan kes-
hubungan antara manusia dengan Tuhan, adaran perusahaan untuk mengabdi kepada
hubungan manusia dengan sesamanya, dan sesama manusia dan lingkungan sebagai
hubungan manusia dengan lingkungan. Hal kepatuhan dan bhakti perusahaan kepada
ini tidak jauh dari konsep Corporate Social Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, pemilihan
Responsibility yang menekankan kepedulian budaya Tri Hita Karana sebagai landasan
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...440
dalam mengimplementasikan Corporate So- ial, sehingga pelaksanaan CSR harus tetap
cial Responsibility merupakan upaya Discov- selaras dengan kesinambungan perusahaan
ery Kartika Plaza Hotel untuk melestarikan (hotel). Tetap ada keseimbangan antara tu-
budaya lokal masyarakat Bali di era global- juan hotel sebagai usaha bisnis (mendapat-
isasi seperti ini. kan keuntungan), kesejahteraan masyara-
Peneliti kemudian bertanya kepada kat, dan kelestarian alam. Jadi, pelaksanaan
Pak Dani sebagai staff dari divisi accounting CSR yang diharmonisasikan dengan budaya
and finance Discovery Kartika Plaza Hotel Tri Hita Karana tidak akan membawa keru-
mengenai keterkaitan antara penilaian THK gian bagi internal hotel (pemilik, pemegang
Award, pelaksanaan CSR, dan tujuan hotel saham, dan karyawan) maupun eksternal
(mendapatkan keuntungan). Seperti inilah hotel (masyarakat dan lingkungan).
penjelasan yang diberikan oleh Pak Dani Berkaitan dengan penjelasan Pak Dani
berdasarkan apa yang beliau jalani selama diatas, maka peneliti bertanya kembali men-
ini. genai alokasi dana untuk pelaksanaan CSR
“Untuk penilaian THK Award serta apakah biaya yang dikeluarkan untuk
sendiri, yang sering bagian ac- CSR mempengaruhi laba yang di dapat. Sep-
counting ini ditanyakan, memang erti ini penjelasan yang diberikan Pak Dani.
mengenai program CSR kita, se- “Alokasi dana untuk CSR memang
berapa alokasi kita untuk CSR, kita sudah budgetkan seberapa.
apa sih kontribusi kita untuk ma- Namun, kebanyakan dana untuk
syarakat, alam, yah seperti itu. CSR itu pada realisasinya ga sama
Pasti kalo THK award, yang jadi setiap tahunnya. Tergantung di-
barometer itu adalah apa dan lapangan, sesuai dengan kebu-
bagaimana tanggung jawab kita tuhan. Misalnya kayak sesuatu
kita untuk hal-hal sosial dan ling- yang tidak direncakan kadang-
kungan. Tapi disini saya tekank- kadang muncul, seperti bencana
an kalo kita bukan yayasan sosial, alam yah. Terus ada permintaan
jadi kita harus pinter-pinter men- bantuan dari masyarakat, yang
jaga kesinambungan dari perusa- berbeda permintaan bantuannya,
haan ini. Tetap harus ada keseim- itu juga yang membuat berbeda.
bangannya, untuk profit, untuk Berkaitan dengan biaya yang kita
masyarakat dan lingkungan kita, keluarin untuk CSR, kalau boleh
yah ownernya happy, pemegang dibilang biaya CSR kita ga per-
saham happy, karyawannya en- nah mempengaruhi target laba
joy kerjanya, kita ga bermasalah kita, karena laba yang kita dapat
dengan masyarakat dan lingkun- selalu sesuai dengan yang kita
gan kita, yah itulah yang harus harapkan”.
dijaga”.
Penjelasan yang diberikan oleh Pak
Berdasarkan penjelasan dari Pak Dani Dani memberikan gambaran bahwa Discov-
maka peneliti mendapatkan gambaran bah- ery Kartika Plaza Hotel memang menyiap-
wa setiap kegiatan bisnis yang dilaksanakan kan alokasi dana untuk pelaksanaan CSR.
oleh Discovery Kartika Plaza Hotel, terma- Namun, dalam realisasinya, jumlah dana
suk kegiatan CSR-nya telah diharmonisa- tersebut selalu berbeda setiap tahunnya
sikan dengan budaya Tri Hita Karana seb- dari alokasi dana CSR yang telah disiapkan.
agai syarat dalam penilaian THK Award and Perbedaan alokasi dana untuk pelaksanaan
Accreditation. Penilaian THK Award and CSR Discovery Kartika Plaza Hotel biasanya
Accreditation yang berkaitan dengan CSR dipengaruhi oleh kebutuhan atau kondisi
biasanya ditanyakan mengenai apa dan tertentu di lapangan. Misalnya saja bencana
bagaimana tanggung jawab hotel terhadap alam atau permintaan bantuan yang sewak-
hal-hal sosial dan lingkungannya. Berkai- tu-waktu datang dari masyarakat. Selain itu,
tan dengan divisi accounting and finance, dana atau biaya CSR yang dikeluarkan bisa
maka penilaiannya berkaitan dengan se- dikatakan tidak berpengaruh terhadap laba
berapa alokasi dana yang disiapkan hotel yang didapat oleh hotel, karena laba yang di-
untuk program CSR-nya. Namun, dalam hal dapat hotel selalu sesuai dengan apa yang
ini Pak Dani menekankan bahwa Discovery diharapkan (target laba).
Kartika Plaza Hotel bukanlah yayasan sos-
441 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
Selain itu, PPh pasal 21 juga tercantum penggunan air. Walaupun hotel
pada Pasal 30 (Ajak Penghasilan/PPh pasal kita besar, kita sangat mengatur
21 atas Penghasilan Karyawan) dalam buku sekali supaya ga banyak memakai
perjanjian kerja bersama antara manaje- air tanah. Karena takutnya gini,
men dengan karyawan Discovery Kartika kan kita hotel besar, pasti ban-
Plaza Hotel (lampiran terlampir). Selain itu, yak membutuhkan air dong, jan-
dalam buku perjanjian kerja bersama antara gan sampai kita pakai air tanah,
manajemen dan karyawan Discovery Kartika masyarakat sekitar gak dapat air,
Plaza Hotel juga tercantum mengenai kes- karena air tanahnya kita ambil
ehatan karyawan (pasal 40, 49, dan 51-ter- semua. Jadi, hanya berapa persen
lampir), serta jaminan sosial dan kesejahter- kita boleh pakai air tanah, sele-
aan karyawan (pasal 52,53, 54). bihnya kita pake air PDAM dan
Berkaitan dengan supplier yang in- air olahan STP kita”.
gin memasukkan atau memperkenalkan
Penjelasan Bu Komang memberikan
produknya ke dalam Discovery Kartika Plaza
pemahaman bahwa harmonisasi yang ter-
Hotel, maka hotel membuat policy and proce-
kandung dalam budaya Tri Hita Karana
dure (terlampir) yang harus diikuti oleh se-
(harmonisasi dengan Tuhan, sesama manu-
tiap supplier untuk tetap menjaga kualitas sia, dan alam) diterapkan pula dalam peng-
dan kuantitas produk yang masuk ke dalam gunaan air dan listrik di Discovery Kartika
kawasan hotel. Plaza Hotel. Tanggung jawab hotel terhadap
Discovery Kartika Plaza Hotel mengang- penggunaan air terlihat dari komitmen hotel
gap biaya CSR tidaklah sama dengan biaya untuk seminimal mungkin menggunakan air
promosi. Hotel memiliki akun tersendiri, yai- tanah dalam kegiatan bisnis hotel agar ket-
tu administration and general department ex- ersediaan air tanah bagi masyarakat sekitar
pense untuk memasukkan biaya-biaya yang tetap terjaga. Hotel lebih memilih menggu-
berkaitan dengan CSR yang berada dalam nakan air PDAM dan air olahan STP (Sawage
pusat biaya (cost center) hotel. Pelaksanaan Treatment Plan atau pengolahan air limbah)
Corporate Social Responsibility Hotel bukan- untuk mendukung kegiatan bisnis hotel. Hal
lah cara Discovery Kartika Plaza Hotel un- ini menjadi bukti nyata tanggung jawab Dis-
tuk mempromosikan bisnisnya, tetapi pure covery Kartika Plaza Hotel kepada alam dan
sebagai bentuk tanggung jawab hotel dalam masyarakat yang berinisiatif untuk tetap
melaksanakan bisnisnya kepada Tuhan, so- menjaga ketersedian air tanah di lingkun-
sial (masyarakat), dan alam. Keberhasilan gannya, sehingga masyarakat sekitar tidak
hotel dalam mengharmonisasikan CSR den- dirugikan dan masih bisa menggunakannya.
gan budaya Bali, yaitu Tri Hita Karana mem- Tanggung jawab Discovery Kartika Pla-
berikan dampak tidak langsung terhadap za Hotel terhadap penggunaan listrik dan air
branded (nama baik) hotel serta penjualan juga ditunjukkan dalam laporan biaya listrik
(sales) yang ditunjukkan dengan meningkat- dan air. Laporan mengenai biaya listrik dan
nya jumlah hunian kamar (room occupancy) air dibuat sesuai dengan besarnya penggu-
yang pada akhirnya akan mempengaruhi naan listrik dan air. Perhitungan biaya lis-
pendapatan (revenue) hotel. trik dan air di Discovery Kartika Plaza Hotel
Pelaksanaan CSR berlandaskan bu- dilakukan oleh divisi accounting and finance
daya Tri Hita Karana memberikan pengaruh yang dibantu oleh divisi engineering. Biaya
terhadap inisiatif (kesadaran) hotel untuk listrik dan air di Dicovery Kartika Plaza Ho-
lebih bertanggung jawab dalam penggunaan tel banyak dipengaruhi oleh harga pihak ke-
listrik dan air. Hal ini dijelaskan oleh Bu Ko- tiga, yaitu pengaruh harga listrik dari PLN
mang dari divisi engineering sebagai divisi dan harga air dari PDAM. Hotel tentu tidak
yang bertanggung jawab untuk mengelola bisa mengatur sendiri harga yang diinginkan
penggunaan listrik dan air di Discovery Kar- untuk listrik dan air yang digunakan, kare-
tika Plaza Hotel. na tergantung pada pihak ketiga (PLN dan
PDAM). Namun, hotel tetap bisa mengatur
“Kalau berkaitan dengan THK, kan
dan mengawasi kapasitas penggunaan lis-
adannya harmonisasi dengan Tu-
trik dan air yang berasal dari internal (ka-
han, masyarakat, dan alam, maka
wasan) Discovery Kartika Plaza Hotel, se-
penggunaan listrik dan air di sini,
hingga laporan mengenai biaya listrik dan
kita selalu sesuaikan dengan itu.
air masih dalam batas normal dan tidak
Kayak tanggung jawab kita dalam
merugikan hotel.
443 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
Gambar 4
Pelatihan Karyawan
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...444
buruh atau budak, tetapi sebagai potensi pir sama dengan unsur people (masyarakat)
atau asset yang dapat meningkatkan keun- dalam konsep 3P. Unsur pawongan memi-
tungan perusahaan. Selain itu, hubungan liki pandangan bahwa manusia tidak be-
yang terjalin dengan para karyawan tidak rada sendiri di dunia ini sehingga manusia
lagi bersifat top-down (dari atas ke bawah), selalu mengharapkan kerja sama dari ses-
tetapi lebih bersifat kekeluargaan (kemi- amanya. Konsep pawongan inilah yang se-
traan). Keharmonisan dalam Tri Hita Karana lalu dipegang teguh oleh Discovery commu-
telah berpengaruh terhadap inisiatif perusa- nity Kartika Plaza Hotel sebagai usaha bisnis
haan (hotel) untuk lebih bertanggung jawab yang bergerak di bidang pariwisata. Hotel
dan memperhatikan karyawannya Salah ini benar-benar menyadari bahwa tanpa ad-
satu buktinya adalah pelaksanaan rapat anya hubungan harmonis yang tercipta an-
bulanan sebagai tempat komunikasi antara tara hotel dengan masyarakat sekitar, maka
pemilik, manajemen, maupun karyawan. tidak akan bisa berkembang pesat seperti
Jika muncul masalah atau atau ketidakpua- sekarang ini. Implementasi Corporate Social
saan dari karyawan, maka akan dicarikan Responsibility yang dilaksanakan oleh Dis-
solusi yang terbaik untuk menyelesaikan- covery Kartika Plaza Hotel telah membantu
nya. Jadi, karyawan merasa dihargai dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
didengar pendapatnya oleh pihak atas (pe- khususnya dengan memberikan peluang
milik dan manajemen), sehingga memberi- kerja bagi masyarakat sekitar. Oleh karena
kan pengaruh terhadap semangat (totalitas) itu, Corporate Social Responsibility di Dis-
karyawan dalam bekerja. dan pada akhirnya covery Kartika Plaza Hotel merupakan suatu
berpengaruh positif terhadap kinerja peru- komitmen yang dilaksanakan secara ber-
sahaan (hotel). Hal ini juga sejalan dengan kesinambungan dan ikhlas, bertujuan un-
hasil penelitian McGuire et al. (1988) yang tuk menciptakan keharmonisan dan menin-
menyatakan bahwa melaksanakan inisiatif gkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di
CSR akan bermanfaat karena dapat mening- sekitar Discovery Kartika Plaza Hotel.
katkan semangat kerja karyawan yang men- Pawongan dalam budaya Tri Hita Kara-
garah pada peningkatan produktivitas dan na menekankan mengenai ajaran perbuatan
pada akhirnya peningkatan kinerja keuan- sebab-akibat (karmaphala) dan tat-twam-asi
gan perusahaan. (aku adalah kamu, kamu adalah aku) seb-
Discovery Kartika Plaza Hotel yang agai pegangan bagi perusahaan atau usaha
dikenal karena implementasi CSR berland- bisnis Tat-twam-asi mengajarkan kesosialan
askan budaya Tri Hita Karana (harmonisa- tanpa batas karena diketahui bahwa “saya
sasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan adalah kamu, kamu adalah saya”, yang me-
alam) memnyebabkan bisnis yang dijalank- miliki kesamaan, sehingga menolong orang
an selalu jauh dari konflik (internal maupun lain (sesama) berarti menolong diri sendiri,
eksternal), tidak merusak alam sekitar, serta menyakiti orang lain berarti menyakiti diri
lebih transparan dan jujur karena hotel juga sendiri pula. Dalam kegiatan CSR, ajaran
yakin memiliki tanggung jawab kepada Tu- tat-twam-asi dapat menimbulkan sikap sa-
han. Hal inilah yang dapat memberikan ni- ling membantu dan menghormati antara
lai tambah (value added) bagi kepercayaan perusahaan dengan masyarakat ataupun
dan minat para investor, baik investor dalam perusahaan dengan para pesaing bisnisnya
negeri maupun luar negeri, untuk berin- sehingga dapat menghindari konflik yang
vestasi di Discovery Kartika Plaza Hotel. Ke- terjadi.
percayaan para investor tumbuh karena me- Salah satu bentuk tanggung jawab
lihat kinerja hotel yang baik terhadap sosial Discovery Kartika Plaza Hotel terhadap ma-
dan lingkungan, sehingga dianggap memi- syarakat sekitar, yaitu memberikan kesem-
liki prospek bisnis yang bagus untuk maju. patan seluas-luasnya bagi masyarakat lokal
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian ataupun seniman lokal untuk mementaskan
Rustiarini (2010) yang menyatakan apabila keseniannya setiap malam, tanpa harus di-
perusahaan memiliki kinerja sosial dan ling- pungut biaya. Mereka diberikan kesempa-
kungan yang baik, maka akan muncul ke- tan untuk menunjukan keterampilan seni
percayaan dari investor yang direspon positif budaya yang dimiliki kepada tamu-tamu
melalui peningkatan harga saham perusa- asing maupun domestik yang menginap di
haan yang bersangkutan. hotel. Bahkan, hotel bersedia untuk mem-
Unsur pawongan dalam budaya Tri berikan apresiasi (berupa dana) atas setiap
Hita Karana memiliki pandangan yang ham- pertunjukan seni yang telah dibawakan. Se-
445 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
lain itu, Discovery Kartika Plaza Hotel juga neering). Selain itu, hotel juga memberikan
memiliki komitmen untuk mengutamakan kesempatan kepada pedagang acung untuk
kesejahteraan pengusaha agrobisnis lokal, bekerja di dalam areal hotel. Bantuan ke-
baik yang berasal dari Bali maupun Indone- pada pura-pura di sekitar hotel juga selalu
sia. Hotel selalu membeli produk lokal, baik dilakukan oleh hotel, tidak hanya berupa
daging, sayuran, buah-buahan untuk dikon- materi, tetapi juga kesediaan untuk ngayah
sumsi oleh tamu, meskipun produk impor (ikut serta) menjaga kebersihan dan kenya-
mungkin memiliki kuliatas yang lebih baik. manan pura. Hal inilah yang menyebabkan
Namun, komitmen hotel membuat hotel se- masyarakat sangat memberikan respon dan
lalu berusaha mengutamakan produk lokal dukungannya terhadap keberadaan Discov-
untuk masuk ke areal dapur (kitchen). ery Kartika Plaza Hotel.
Selanjutnya, Pak Sunita sebagai Kelian Peneliti kemudian memilih satu peda-
Adat Banjar Segara (Discovery Kartika Plaza gang acung yang memberikan jasa massag-
berada di kawasan banjar Segara) memberi- es (pijat) sebagai salah satu informan ekster-
kan penjelasan mengenai hubungan yang nal hotel. Bu Eni, begitulah beliau disapa.
terjalin antara Discovery Kartika Plaza Hotel Wajah keriput Bu Eni menunjukkan betapa
dengan masyarakat di sekitar hotel. keras perjuangan hidup beliau menghidupi
keluarganya. Memang Bu Eni sudah berpro-
“Saya kira masyarakat sudah
fesi sebagai massages di sekitar areal pantai
terima dengan keberadaan hotel
hotel selama lima belas tahun. Berikut ini
ini. Hotel ini kan sudah ada dari
tanggapan Bu Eni mengenai Discovery Kar-
tahun 71, jadi sampai sekarang
tika Plaza Hotel.
sudah berumur 30 tahun-lah, jadi
otomatis masyarakat di sini su- “Saya sudah 15 tahun di sini, su-
dah sehatilah istilahnya, sudah dah langsung di areal sini, ga per-
menyatu dengan hotel ini. Lagip- nah pindah-pindah, kan sudah
ula kita sudah tidak ada lagi is- punya areal masing-masing setiap
tilahnya saling berantem, sudah pedagang. Orang lain yang ga pu-
saling menguntungkan-lah antara nya kartu hotel juga ga boleh ma-
adanya hotel ini dengan masyara- suk areal sini. Jadi, kita itu ada 26
kat sekitar, termasuk kita sudah pedagang acung yang dikasi kartu
dapat bantuan, sudah dikelola hotel untuk bisa masuk ke areal
pedagang acung, masyarakat di hotel ini, kita gratis semua kerja
sini juga bisa mencari kerja di disini. Itu dagangnya macam-ma-
hotel ini. Saya sendiri salah satu cam, ada jam, kacamata, sabuk,
contohnya. Disamping itu, sudah manicure, kalo saya yah mas-
banyak hotel ini membantu ling- sages. Kita juga meeting ke dalam
kungan adat termasuk di pura- satu bulan sekali, ketemuan an-
pura, banjar-banjar yang ada dis- tara kita sama bos, sama manager
ekitar hotel ini, yah itu yang saya gitu. Kita kan dagang sebenarnya,
liat selama ini. Jadi, masyarakat tapi diminta oleh GM untuk “look
disini sudah sangat merespon at the guest”, seperti satpam-lah
dengan keberadaan hotel ini”. gitu. Kalo ada barang tamu ket-
inggalan, ayo kita ambil, taruh di
Berdasarkan penjelasan dari Pak Suni-
mana pantesnya, di kantor atau
ta maka peneliti mendapatkan gambaran
di mana. Jangan sampai tamu ke-
mengenai hubungan antara Discovery Kar-
hilangan itu terus ga ketemu lagi
tika Plaza Hotel dengan masyarakat sekitar.
sama barangnya. Dulu pernah
Hotel yang berdiri sejak tahun 1971 sam-
kok saya dapat penghargaan dari
pai saat ini belum pernah memiliki konflik
dalam, waktu ada tamu ketingga-
ataupun masalah, bahkan dapat dikatakan
lan kamera ama hp, terus di ta-
sudah menyatu dengan masyarakat sekitar.
ruh di kantor, nantinya langsung
Komitmen kuat hotel ini untuk selalu mem-
dapat penghargaan”.
perhatikan masyarakat sekitar jelas terlihat
saat hotel ini bersedia memberikan kesem- Berdasarkan penjelasan yang peneliti
patan masyarakat sekitar untuk bekerja di dapat dari Bu Eni, peneliti mendapatkan
dalam hotel, di mana salah satunya adalah gambaran bahwa Discovery Kartika Plaza
Pak Sunita sendiri (bekerja di Divisi Engi- Hotel memberikan perhatian khusus kepada
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...446
pedagang acung di sekitar hotel. Sebanyak kemudian tahun 2003 saya balik
26 pedagang acung, termasuk Bu Eni diberi- kesini lagi. Tenun saya ini adalah
kan kesempatan untuk mencari penghasilan tenun songket, ada juga motifnya
di dalam hotel tanpa dipungut biaya apa- sendiri. Selain untuk kain, bisa
pun. Bahkan, hotel juga mengajak seluruh juga buat syal, taplak meja. Kalau
pedagang acung tersebut untuk ikut rapat masalah tempat di hotel ini, saya
bulanan hotel untuk mendengar kesulitan digratiskan, tidak dipungut biaya
atau masalah apa yang ditemui para peda- apapun, jadi saya merasa terto-
gang. Hotel juga memberikan kepercayaan long sekali. Kalau ada acara di-
kepada para pedagang acung untuk ikut ser- hotel saya juga kadang ikut serta,
ta mengawaasi kenyamanan dan keamanan misalnya demonstrasi tenun, saya
tamu hotel. “Look at the Guest”. Itulah prin- biasanya ditolong oleh karyawan
sip yang ditekankan hotel kepada para peda- di sini mengangkat alat-alat tenun
gang acung. Bu Eni, misalnya pernah men- saya ke sana. Karyawan disini
emukan barang yang tertinggal oleh tamu juga baik dengan saya, jadi saya
dan dilaporkan ke kantor satpam. Setelah tidak pernah ada masalah di sini).
kejadian itu, Bu Eni langsung mendapatkan
Penuturan dari Bu Ketut memberikan
penghargaan dari hotel atas jasa beliau. Hal
gambaran kepada peneliti bahwa Bu Ketut
inilah bukti nyata apresiasi Discovery Karti-
merasa sangat terbantu dengan perhatian
ka Plaza Hotel kepada para pedagang acung,
dari Discovery Kartika Plaza. Bu Ketut su-
tidak hanya ingin meningkatkan kesejahter-
dah diberikan tempat untuk menjual hasil
aan mereka, tetapi juga mengajarkan nilai
tenunan dan diberikan kesempatan untuk
kejujuran dalam bekerja.
mendemonstrasikan tenunannya di acara
Selanjutnya, peneliti bertanya kepa-
yang diilaksanakan oleh hotel. Selain itu,
da Bu Ketut, seorang penenun kain yang
karyawan hotel juga banyak membantu Bu
bekerja di areal lobby hotel. CSR yang dilak-
Ketut, sehingga beliau tidak pernah memiliki
sanakan oleh Discovery Kartika Plaza Hotel
masalah di hotel ini.
sangat dirasakan manfaatnya oleh Bu Ketut.
Hal yang hampir sama juga peneli-
Seperti inilah penuturan Bu Ketut kepada
ti temui dari wawancara dengan Pak Rai,
peneliti.
seorang pengukir. Ketika peneliti berkena-
“Tiang sampun driki sejak taon lan dengan beliau, beliau sangat respon dan
1994 sampai 2000, wenten reno- bersahabat, bahkan beliau memperlihatkan
vasi saat itu, tiang pindah, kemu- beberapa hasil ukirannya kepada peneliti.
dian tahun 2003 tiang balik lagi. Pak Rai sendiri sudah hampir dua puluh ta-
Tenun tiang niki tenun songket, hun diberikan tempat oleh Discovery Kartika
madue motifnya sendiri. Selain Plaza Hotel untuk menjual hasil ukirannya.
untuk kamen, bisa buat syal, ta- Seperti inilah penuturan Pak Rai kepada
plak meja juga bisa. Kalo tempat di peneliti.
hotel niki, tiang digratiskan saking
“Saya di sini sudah 20 tahun kira-
pihak hotel ten minta uang sareng
kira dari 1993, saya sudah ada
tiang. Saking dumun sampun se-
disini. Sebelum ada di hotel ini,
perti itu, tiang mrasa sangat ter-
kan ada bungalow juga dulunya,
tolong. Kalau ada acara ring hotel,
saya bukanya dekat sana. Saya
tiang kadang ikut bantu, misalnya
buka dulu, di muka pura, Pura
demonstrasi nenun nike, tiang bi-
Tajuk namanya, saya dulu ditem-
asanya ditolong oleh karyawan
patkan di sana. Nah sejak reno-
untuk ngangkat alat-alat tenun
vasi, baru saya di sini. Kalau saya
niki ke tempat demonstrasi. Kar-
sendiri nggih, merasa terbantu
yawan driki juga baik-baik sareng
sekali, karena saya tidak dipu-
tiang, jadi tiang mrasa betah, ten
ngut bayaran apapun selama ini.
wenten masalah napi driki”.
Tapi saya juga ikut bantu kalau
Arti: hotel ini membutuhkan bantuan
saya. Contohnya saya bantu de-
(Saya sudah 10 tahun, saya sudah
ngan keahlian saya, misalnya ho-
disini sejak tahun 1994 sampai
tel ini membutuhkan untuk buat
2000, kan ada renovasi, hilang,
nama dari huruf-huruf untuk ke-
447 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
giatan apa, saya ikut bantu untuk jual dagangannya, tanpa lupa akan kewa-
ngukir namanya itu. Jadi, kayak jibannya untuk ikut menjaga kenyamanan
saling bantulah”. dan keamanan tamu. Akibatnya tamu-tamu
yang menginap merasa puas dan nyaman
Berdasarkan penuturan Pak Rai, pene-
berada di kawasan hotel, tanpa takut ke-
liti mendapatkan gambaran bahwa Pak Rai
hilangan benda berharga, sehingga berpen-
sudah hampir dua puluh tahun berada di
garuh terhadap kepercayaan tamu. Hal ini
Discovery Kartika Plaza Hotel. Sebelum hotel
tentu memberikan dampak positif bagi nama
ini direnovasi dan masih terdapat bungalow,
baik Discovery Kartika Plaza Hotel sebagai
Pak Rai mendapatkan tempat di dekat Pura
hotel yang nyaman dan aman untuk tamu.
Tajuk yang masih satu kawasan dengan
Unsur palemahan menekankan untuk
bungalow. Namun, setelah hotel ini direno-
selalu menjaga keharmonisan antara ma-
vasi, Pak Rai mendapatkan tempat di dekat
nusia dengan lingkungan (alam). Discovery
kolam renang untuk menjual hasil ukiran-
Kartika Plaza Hotel sebagai usaha bisnis
nya sampai saat ini. Pak Rai merasa sangat
yang bergerak di bidang pariwisata akan se-
terbantu karena diberikan kesempatan un-
lalu seiring sejalan dengan alam. Bisnis yang
tuk menjual hasil ukirannya tanpa dipungut
dijalankan bukanlah bisnis yang merusak
biaya apapun. Akan tetapi, Pak Rai tahu diri.
alam. Jika berbisnis tanpa memberikan tim-
Pak Rai juga berusaha membalas kebaikan
bal balik kepada alam, memanfaatkan ling-
hotel dengan membantu sesuai kemampuan
kungan tanpa menjaga kelestariannya, ten-
beliau, seperti membantu membuat ukiran
tu akan berpengaruh terhadap bisnis yang
huruf untuk acara-acara yang diadakan
dijalankan oleh hotel. Discovery Kartika Pla-
hotel.
za Hotel dalam menjalankan bisnisnya tidak
Manfaat yang begitu besar dari pelak-
pernah menghilangkan keaslian lingkungan
sanaan Corporate Social Responsibility di
di sekitar hotel, yaitu tetap menjaga habitat
Discovery Kartika Plaza Hotel tercermin dari
asli tanaman yang tumbuh di sepanjang tepi
apa yang dikatakan oleh Bu Ketut dan Pak
pantai hotel. Selain itu, lingkungan hotel
Rai. Bu Ketut dan Pak Rai adalah warga
dibangun dengan menyatukan konsep mo-
yang tinggal di sekitar hotel, dimana oleh
dern dan tradisional Bali. Hal ini merupakan
Discovery Kartika Plaza Hotel diberikan ke-
langkah nyata yang ditunjukkan Discovery
sempatan untuk bekerja dan menjual hasil
Kartika Plaza Hotel dalam menghargai dan
karyanya di dalam areal hotel tanpa dike-
menjaga lingkungan setempat.
nakan biaya apapun. Bahkan hal ini su-
Sebagai salah satu perhotelan di Bali,
dah berlangsung berpuluh-puluh tahun. Ini
kegiatan bisnis Discovery Kartika Plaza Ho-
merupakan langkah nyata dari Discovery
tel pasti menghasilkan limbah yang cukup
Kartika Plaza Hotel untuk membuka kesem-
besar. Namun, Discovery Kartika Plaza Hotel
patan kerja bagi masyarakat di sekitar hotel
sudah memiliki komitmen untuk mengolah
demi terciptanya masyarakat yang mandiri
hasil limbah semaksimal mungkin agar tidak
dan sejahtera. Selain itu, inisiatif hotel me-
mencemari alam sekitar. Berkaitan dengan
nyediakan tempat bagi para pedagang acung
pengelolaan air limbah, Discovery Kartika
serta mengajarkan mereka untuk bersikap
Plaza Hotel memiliki Sawage Treatment Plan
jujur kepada para tamu juga memberikan
(STP) untuk mengelola limbah yang berasal
manfaat bagi hotel. Pedagang acung merasa
dari seluruh bangunan di Discovery Kartika
terbantu untuk mendapatkan tempat men-
Gambar 5
Pengolahan Limbah Cair (Sawage Treatment Plan)
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...448
Gambar 5
Pengolahan Limbah Cair (Sawage Treatment Plan)
Plaza Hotel. Pengelolaan air limbah hotel ini gkatkan kesuburan tanah. Lubang biopori
juga ramah lingkungan karena tidak meng- dibuat dari pipa paralon yang dimasukkan
gunakan bahan kimia sedikit pun. kedalam tanah sebagai tempat memasuk-
Hasil olahan air limbah di Discovery kan limbah organik. Setelah penuh, lubang
Kartika Plaza Hotel digunakan untuk meny- tersebut ditutupi dengan beton yang diben-
iram halaman hotel dan keseluruhan tana- tuk seperti jalan setapak. Discovery Kartika
man yang ada di lingkungan hotel. Selain Plaza menargetkan lubang biopori sebanyak
itu, hasil olahan air limbah juga digunakan dua ribu buah, tetapi yang baru bisa dire-
untuk mengisi air mancur besar yang be- alisasikan sebanyak enam ratus buah. Wa-
rada di depan pintu masuk hotel, sehingga lau masih jauh dari target, Discovery Kartika
hotel tidak lagi bergantung kepada air yang Plaza Hotel selalu melakukan penambahan
berasal dari PDAM ataupun air bawah ta- lubang biopori baru setiap bulannya di hala-
nah. Hasil olahan air limbah juga digunakan man hotel.
untuk mengisi cooling tower yang dimanfaat- Berkaitan dengan limbah rumah tang-
kan untuk membantu pendingin ruangan. ga yang dihasilkan oleh Discovery Kartika
Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar Plaza Hotel, pengelolaan limbah rumah tang-
pendingin ruangan di hotel ini merupakan ga dilakukan bersama dengan pihak ketiga.
pendingin sentral atau berada di bawah satu Keseriusan hotel ini dalam mengolah limbah
pusat. Pemanfaaatan cooling tower menye- rumah tangga terlihat dalam pemilihan pi-
babkan sebagian besar pendingin ruangan hak ketiga. Pihak ketiga yang dipilih adalah
di hotel ini tidak menggunakan freon yang Jimbaran Lestari yang sudah memiliki ijin
dapat merusak lapisan ozon. resmi dari pemerintah sebagai perusahaan
Selain limbah cair, Discovery Kartika pengolahan limbah rumah tangga, sehing-
Plaza juga memperhatikan limbah organ- ga limbah rumah tangga yang telah diberi-
ik seperti sampah daun dengan membuat kan, memang benar-benar diolah dan tidak
lubang biopori di sekitar halaman hotel. Se- dibuang secara sembarangan ke lingkungan.
lain untuk menjaga kebersihan halaman ho- Sebelum dibawa ke pihak ketiga, sampah
tel, lubang biopori digunakan untuk menin- rumah tangga yang dihasilkan oleh hotel
Gambar 7
Manajemen Pengolahan Sampah
449 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
Gambar 8
Pembersihan Lingkungan
sudah dipisahkan terlebih dahulu. Pemisa- menjaga keindahan dan kebersihan pantai.
han antara sampah plastik, botol, atau sisa Discovery Kartika Plaza Hotel memberikan
makanan dilakukan untuk mempermudah kontribusi bagi pemeliharaan lingkungan
mengolah limbah tersebut. Jadi, Discovery sekitar dengan melakukan pembersihan
Kartika Plaza Hotel juga memiliki manajemen pantai setiap minggu pertama dan minggu
pengolahan sampah untuk mempermudah ketiga. Seluruh karyawan wajib mengikuti
pengolahannya kembali yang bekerja sama pembersihan pantai yang ada di belakang
dengan pihak ketiga (Jimbaran Lestari). hotel. Walaupun pantai itu berada di areal
Discovery Kartika Plaza Hotel sebagai hotel, tapi pantai itu merupakan akses ja-
hotel yang telah melaksanakan Corporate lan umum yang bisa dilewati oleh siapa saja,
Social Responsibility berlandaskan budaya sehingga harus tetap dijaga keindahan dan
Tri Hita Karana juga memberikan perhatian kebersihannya.
kepada tata letak bangunan hotel. Penataan Implementasi CSR yang dijalankan oleh
bangunan hotel tentu memberikan dampak Discovery Kartika Plaza lebih menekankan
bagi kenyamanan kerja karyawan. Jika ban- bagaimana cara perusahaan bersahabat den-
gunan hotel hanya dibuat begitu saja, tanpa gan alam (lingkungan), menjadi bagian dari
konsep yang jelas, tentu karyawan bekerja alam, serta semaksimal mungkin berkontri-
dengan suasana tak nyaman. Selain itu, Bali busi dalam pemeliharaan lingkungan, tanpa
sebagai salah satu tujuan utama pariwisata merusak dan menghilangkan keaslian yang
dunia, selalu menekankan kepada setiap sudah ada. Discovery Kartika Plaza Hotel
usaha bisnis untuk menjaga kekhasan ban- mau menyisihkan waktu, tenaga, dan biaya
gunan Bali yang dapat menjadi daya tarik untuk melestarikan lingkungan setempat
tersendiri bagi para tamu yang datang. Ban- tempat perusahaan tumbuh dan berkem-
gunan hotel sudah memiliki pemisahan ban- bang. Komitmen dan kekonsistenan hotel
gunan dimana bagian hulu (timur) merupak- ini dalam menjaga keharmonisan hubungan
an bangunan atau tempat suci, bagian ten- dengan lingkungan telah menciptakan iklim
gah merupakan bangunan hotel, dan bagian usaha yang kondusif demi kelangsungan
hilir (selatan) merupakan tempat parkir, gu- bisnis hotel ke depannya.
dang, pengolahan air limbah (Sawage Treat- Ashrama dan Seekings (2001) menjelas-
ment Plan), dan pengumpulan sampah. Ban- kan bahwa dalam mewujudkan dimensi THK
gunan hotel juga dibuat sedemikian rupa bidang parhyangan, perusahaan seharus-
dengan tidak meninggalkan kekhasan ban- nya mengusahakan semaksimal mungkin
gunan Bali. Selain itu, kawasan hotel dibuat timbulnya nuansa Ketuhanan (religius), baik
dengan tetap menjaga keseimbangan antara di dalam maupun diluar perusahaan. Mis-
bangunan dan ketersediaan ruang terbuka alnya, di lingkungan perusahaan dibuatkan
(halaman). tempat suci atau pemujaan Tuhan (mem-
Lingkungan Discovery Kartika Plaza buat pelangkiran di ruangan tertentu, mem-
Hotel merupakan kawasan pantai kuta yang buat pura atau palinggih di areal bangu-
indah dan eksotis yang tentunya akan men- nan perusahaan), memberikan kesempatan
arik minat tamu datang menginap. Peman- karyawan untuk melaksanakan ibadah atau
faatn keindahan pantai tersebut haruslah di- persembahyangan dan ritual keagamaan
imbangi dengan usaha hotel ini untuk tetap (yadnya) setiap hari, dan memberikan kon-
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...450
tribusi terhadap kegiatan keagamaan di Penugun Karang hotel. Selain itu, di setiap
sekitarnya. Bu Nurmini sebagai sekretaris ruangan (divisi) juga dibuatkan pelangkiran
Sekaa Duka Hindu (SADHU) di Discovery (tempat stana Sang Hyang Widhi, lebih ke-
Kartika Plaza Hotel memberikan penjelasan cil) untuk memberikan suasana yang nya-
mengenai bentuk tanggung jawab hotel yang man dan tenang dalam bekerja. Hotel juga
berkaitan dengan unsur parhyangan dalam selalu mengadakan Piodalan (berasal dan
aktivitas hotel sehari-hari. kata wedal yang artinya ke luar, turun atau
dilinggakannya dalam hal ini Ida Sang Hyang
“Kalau sehari-hari, memang ho-
Widhi Waça dengan segala manifestasinya
tel ngasi kebebasan untuk sem-
menurut hari tertentu yang telah ditetap-
bahyang. Kalau biasanya, se-
kan) di Padmasana dan Penugun Karang se-
tiap pagi, pegawai pasti ngaturin
tiap tahunnya yang bertepatan dengan pur-
banten, canang, secara rutin ke
nama kapat (hari bulan penuh pada bulan
Padmasana dan Penugun Karang.
keempat/sasih kapat dalam kalender Bali).
Kalau karyawan agama Hindu
Ditambahkan lagi oleh Bu Nurmini:
disini sebagai mayoritas memi-
liki sekaa duka Hindu (SADHU) “Terus kita juga rutin metirta
yang mengkoordinir setiap keg- yatra, paling sedikitnya kita laku-
iatan keagamaan kita. Di Padma- kan 2 kali setahun, khususnya
sana biasanya ada satu mangku pas odalan di Pura Besakih dan
yang khusus setiap hari ngaturin Pura Batur. Terus kita pernah
banten. Kalau pelangkiran kita tirta yatra ke Pura Segara Rupek
ada di setiap divisi yah, biasanya di Negara, terus kita juga dapat
pegawai juga ngaturin canang di ke Lombok akhir Juli kemaren,
pelangkiran itu. Untuk piodalan Kalau pas Hari Raya kayak Nyepi,
sendiri, Padmasana dan Penugun sehari sebelumnya kita mengarak
Karang itu samaan piodalan-nya, ogoh-ogoh, kita arak keliling dae-
yaitu pas di Purnama Kapat, tiap rah hotel, kemudian dibakar di
tahun itu selalu kita adakan”. belakang hotel deket pantai, yang
ngangkat juga para karyawan di
Berdasarkan penjelasan dari Bu Nur-
sini”.
mini maka didapatkan pemahaman bahwa
karyawan di Discovery Kartika Plaza yang Penjelasan yang disampaikan oleh Bu
didominasi oleh karyawan beragama Hindu Nurmini memberikan gambaran bahwa Dis-
mendapatkan kebebasan untuk menjalank- covery Kartika Plaza Hotel melalui SADHU
an persembahyangan (ibadah). Biasanya (sekaa duka Hindu) memiliki tanggung jaw-
para karyawan bersembahyang sebelum ab untuk melakukan kegiatan yang menun-
melaksanakan aktivitasnya, baik di Pad- jang terciptanya nuansa religius. Hotel sela-
masana maupun Penugun Karang dengan lu mengadakan acara tirta yatra (perjalanan
memberikan banten (sesajen) atau canang spiritual ke tempat-tempat suci) minimal
(bunga-bungaan). Hotel juga memiliki satu dua kali dalam setahun, khususnya pada
mangku yang bertanggungjawab terhadap saat piodalan di Pura Besakih dan Pura Ba-
aktivitas keagamaan di Padmasana maupun tur. Selain itu, tirta yatra yang dilakukan
Gambar 9
Kegiatan Piodalan di Discovery Kartika Plaza Hotel
451 Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Volume 4, Nomor 3, Desember 2013, Hlm 430-455
juga sempat ke Pura Segara Rupek di Nega- kepada masyarakat dan alam sekitar secara
ra, bahkan sampai ke Pura-Pura di Lombok, ikhlas dan sukarela. Pelaksanaan Corporate
Nusa Tenggara Timur. Selain itu, prosesi Social Responsibility sebenarnya merupak-
mengarak Ogoh-Ogoh serangkaian upacara an salah satu perintah Tuhan Yang Maha
Tawur Kesanga atau pengerupukan (sehari Esa. Tuhan dalam agama manapun, khu-
sebelum Hari Raya Nyepi Nyepi) digunakan susnya dalam hal berbagi sebagian kekay-
hotel untuk memberikan kesempatan ber- aan yang dimiliki dengan orang-orang yang
ekspresi dan meningkatkan kebersamaan tidak mampu. Menurut Prastowo dan Huda
para karyawannya. Ogoh-ogoh tersebut diba- (2011:74), pelaksanaan CSR merupakan
wa oleh karyawan berkeliling wilayah hotel salah satu bentuk mekanisme sosial untuk
(wilayah Kuta Selatan) sebagai perlambang mendistribusikan harta (keuntungan peru-
sifat-sifat negatif yang nantinya akan dile- sahaan) yang telah dititipkan Tuhan kepada
bur (dibakar) di pantai belakang hotel. Hal yang lebih berhak menerima. Hal ini yang
ini yang menjadi salah satu bukti Discovery selalu menjadi komitmen Dicovery Kartika
Kartika Plaza Hotel dalam mendukung dan Plaza Hotel dalam melaksanakan kegiatan
mengekspresikan nilai-nilai religius (sakral) bisnisnya. Discovery Kartika Plaza Hotel sa-
yang terkandung dalam tradisi masyarakat dar bahwa keuntungan yang didapat harus
Hindu Bali. dibagikan melalui kegiatan CSR. Berkaitan
Discovery Kartika Plaza Hotel juga mem- dengan hal tersebut, maka peneliti bertanya
berikan kebebasan beribadah dan melak- kepada Bu Dewi sebagai salah satu orang
sanakan kegiatan keagaaman bagi karyawan yang berkaitan langsung dengan pelaksa-
beragama lain (di luar agama Hindu). Salah naan CSR di Dicovery Kartika Plaza Hotel.
satu contohnya adalah menyediakan mush-
“Kami punya program untuk
olla untuk tempat ibadah karyawan yang be-
membantu 3 panti asuhan de-
ragama Islam. Musholla yang disediakan su-
ngan latar belakang keagaaman
dah memisahkan antara tempat ibadah bagi
yang berbeda, yaitu Muslim, Kris-
karyawan laki-laki dan perempuan. Walau-
ten, dan Hindu. Di mana setiap
pun hotel tidak menyediakan tempat ibadah
panti asuhan, kami mengambil 10
khusus bagi karyawan Kristiani, tetapi hotel
orang anak asuh yang berprestasi
selalu menyiapkan ruangan untuk digunak-
untuk dibiayai SPP-nya setiap bu-
an sebagai tempat perayaaan natal setiap
lannya, mulai dari SD, SMP, SMA.
tahunnya. Jadi, salah satu bentuk tanggung
Selain itu, tiap tahun kita juga di-
jawab Discovery Kartika Plaza Hotel dari
undang oleh mereka untuk mem-
segi spiritual (kepada Tuhan) dilaksanakan
berikan penyuluhan bagaimana
dengan selalu mendukung pelaksanaan dan
sih di hotel itu, hotel itu kerjanya
memfasilitasi kegiatan keagamaan.
apa. Mungkin saja ada anak di
Corporate Social Responsibility yang
sana yang ingin bekerja di hotel,
dilaksanakan Discovery Kartika Plaa Hotel
kita memberikan tips bagaimana
merupakan rasa syukur hotel atas anugerah
bisa diterima menjadi karyawan
yang diberikan Tuhan (keuntungan), se-
di hotel bintang lima”.
hingga sudah sewajarnya hotel juga berbagi
Gambar 10
Pawai Ogoh-Ogoh Sehari Sebelum Hari Raya Nyepi
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...452
Panti Asuhan Bala Panti Asuhan Sidhi Astu Panti Asuhan Tunas
Keselamatan (Hindu) Astu (Kristen) Bangsa (Islam)
Gambar 11
Membantu Panti Asuhan
Tabel 3. Analisis Hasil Implementasi CSR berlandaskan Budaya Tri Hita Karana
saja, tetapi secara sadar menjalankan bisnis Setiap bentuk dari implementasi Cor-
yang dapat mensejahterakan masyarakat porate Social Responsibility berlandaskan
(community), bersahabat dengan lingkungan budaya Tri Hita Karana di Discovery Kartika
(environment), dan pada akhirnya sebagai Plaza Hotel memiliki nilai tersendiri yang
bentuk kepatuhan (yadnya) dan pengadian mengandung pemahaman yang berbeda. Ke-
(bhakti) perusahaan kepada Tuhan (God). empat nilai yang muncul, yaitu nilai mate-
Hal ini menyebabkan perusahaan atau usa- rial, sosial, vital, dan spiritual (religius) be-
ha bisnis lebih memiliki kemampuan untuk rasal dari proses yang berbeda tetapi saling
mengendalikan berbagai aktivitas bisnisnya terintegrasi satu dengan yang lainnya. Nilai
untuk memperoleh keuntungan (profit) yang material merupakan nilai yang muncul dari
sejalan dengan perintah Tuhan Yang Maha segala bentuk tanggung jawab Discovery Kar-
Esa, tanpa merugikan pemilik perusahaan, tika Plaza Hotel yang berpengaruh terhadap
pemegang saham, karyawan, masyarakat, keberlanjutan bisnis (suistanability) hotel
dan lingkungan sekitar. kedepannya, baik berkaitan dengan produk-
Hasil dari analisis implementasi Corpo- tivitas kerja karyawan, image perusahaan
rate Social Responsibility berlandaskan Tri (hotel), peningkatan kinerja perusahaan (ho-
Hita Karana peneliti gambarkan dalam ben- tel), maupun investasi dari para investor.
tuk lingkaran berlapis-lapis dari dalam ke Nilai sosial merupakan nilai yang muncul
luar. Letak perusahaan (corporate) di bagian dari segala bentuk tanggung jawab Discov-
tengah lingkaran bukan berarti perusahaan ery Kartika Plaza Hotel yang dilandasi oleh
(corporate) sebagai pusatnya. Perusahaan prinsip, anggapan, dan keyakinan masyara-
(corporate) dalam penelitian ini merupakan kat setempat dalam budaya Tri Hita Karana,
bagian dari masyarakat (community) yang sehingga berdampak kepada kesejahteraan
sama-sama berada di dalam lingkungan (en- masyarakat. Nilai Vital merupakan nilai
vironment). Lingkaran terluar merupakan yang muncul dari segala bentuk tanggung
pusatnya, di mana peneliti menganggap se- jawab Discovery Kartika Plaza Hotel kepada
tiap kegiatan di perusahaan, di masyarakat, sumber daya alam dan sumber energi yang
maupun berkaitan dengan lingkungan akan berguna di dalam melaksanakan kegiatan
selalu berpusat dan dikendalikan oleh Tu- bisnis hotel. Nilai spiritual merupakan nilai
han (God). yang muncul dari segala bentuk tanggung
Pertiwi, Ludigdo, Implementasi Corporate Social Responsibility...454
Gambar 12
Lingkaran Analisis Hasil Implementasi CSR Berlandaskan
Budaya Tri Hita Karana
Walaupun dalam jangka pendek tidak akan Pembudi, T.S. 2005. CSR Suatu Keharusan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, dalam Investasi Sosial. Puspinsos. Ja-
khususnnya terhadap laba (profit) yang di- karta.
peroleh. Namun, dalam jangka panjang Prastowo, J. dan M. Huda. 2011. Corporate
akan menciptakan mukjizat-mukjizat tidak Social Responsibility: Kunci Meraih Ke-
terduga bagi perusahan yang diberikan oleh muliaan Bisnis. Samudra Biru. Yogya-
Tuhan Yang Maha Esa sebagai timbal balik karta.
atas usaha perusahaan dalam membantu Rudkin, K. 2002. “Applying Critical Ethno-
sesama manusia dan menjaga kelestarian graphic Methdology and Method in Ac-
alam. counting Research”. University of Wol-
longong: Faculty of Commerce-Paper.
DAFTAR RUJUKAN Rustiarini, N.W. 2010. “Pengaruh Corporate
Ashrama, B. dan K. Seekings. 2001. Buku Governance pada Hubungan Corporate
Paduan/Hand Book Tri Hita Karana Social Responsibility dan Nilai Perusa-
Tourism Awards 2001. Bali Travel haan”. Prosiding Simposium Nasional
News. Denpasar. Akuntansi XIII Purwokerto 2010, Sura-
Cahyati, A.D. 2008. “Corporate Social Re- karta.
sponsibility: Perspektif Akuntansi. Spardley, J.P. 1997. The Etnographic Inter-
PARADIGMA”. Jurnal Universitas Islam view. Elizabeth, M.Z. (penerjemah).
45 Bekasi, Vol. 9, No. 1, hal. 69-78. Metode Etnografi, Cetakan Pertama. Ti-
Elkington, J. 1998. Cannibals With Forks: ara Wacana Yogya. Yogyakarta.
The Triple Bottom Line in 21st Century Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kual-
Business. London. Oxford. itatif. Alfabeta. Bandung.
Henderson, J.C. 2007. “Corporate Social Re- Suja, I.W. 2010. Kearifan Lokal Sains Asli
sponsibility and Tourism: Hotel Com- Bali. Paramita. Surabaya.
panies in Phuket, Thailand, after the Triyuwono, I. 2012. Tanggung-Jawab Sos-
Indian Ocean Tsunami”. International ial Perusahaan Untuk Keseimbangan
Jurnal of Hospitality Management, Vol. dan Kesadaran Ketuhanan (Spiritu-
26, hal 228-239. alitas Sustainability Corporate Social
Kotijah, S. 2008. Kerusakan Lingkungan dan Responsibility). Seminar Nasional Tang-
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, gung-Jawab Sosial Perusahaan Untuk
http://gagasanhukum.wordpress. Keseimbangan dan Pengembangan Ma-
com/2008/08/21/kerusakan-lingkun- syarakat, Universitas Mahasaraswati,
gan-dan-tanggung-jawab-sosial-peru- Denpasar, 5 Maret 2012.
sahaanan/. 21 Agustus 2008. Diun- Wang, L. & H. Juslin. 2009. The Impact of
duh tanggal 25 Oktober 2012, Chinese Culture on Corporate Social
McGuire, J. B., A. Sundgren. & T. Schnee- Responsibility: The Harmony Approach.
weis. 1988. Corporate Social Responsi- Journal of Business Ethics (2009) 88,
bility And Firm Financial Performance. hal 433-451.
Academy of Management Journal, Vol. Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep dan
31 No. 4, hal. 854-872. Aplikasi Corporate Social Responsibility.
Fascho Publisihing. Gresik.