Anda di halaman 1dari 5

Pengertian tanggung jawab perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah konsep
manajemen perusahaan yang mengintegrasikan masalah sosial dan lingkungan dalam kegiatan
bisnis mereka, serta interaksi dengan para pemangku kepentingan.

Secara sederhana, CSR atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah cara perusahaan untuk
menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi (mencari keuntungan yang sebesar-besarnya)
dengan kepentingan lingkungan dan sosial. Sekaligus memenuhi harapan para pemegang saham
dan para pemangku kepentingan yang terkait.

Konsep CSR yang diterapkan dengan baik dan benar dapat membawa banyak keuntungan
kompetitif. Keuntungan itu antara lain peningkatan akses modal, peningkatan penjualan yang
akhirnya meningkatkan keuntungan, penghematan biaya operasional perusahaan, peningkatan
produktivitas dan kualitas, peningkatan citra brand yang positif, pengambilan keputusan yang
baik dan proses manajemen risiko.

Tanggungjawab sosial perusahaan terkait dengan nilai dan standar yang dilakukan berkenaan
dengan beroperasinya sebuah perusahaan (corporate), maka CSR didefinisikan sebagai
komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat
secara lebih luas (Sankat, Clement K 2002). Dalam berbagai wacana Corporate Social
Responsibility dapat diartikan secara luas dan universal seperti berikut:

1. World Business Council for Sustainable Development

Komitmen berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan


memberi kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas
kehidupan karyawan dan keluargnya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada
umumnya.

2. International Finance Corporation

Komitmen dunia bisnis untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan ekonomi


berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal
dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang
baik

bagi bisnis maupun pembangunan.

3. Institute of Chartered Accountants, England and Wales

Jaminan bahwa organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu memberi dampak


positif bagi masyarakat dan lingkungan, seraya memaksimalkan nilai bagi para
pemegang saham (shareholders) mereka.
4. European Commission

Sebuah konsep dengan mana perusahaan mengintegrasikan perhatian terhadap sosial


dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksinya dengan para
pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip kesukarelaan.

5. CSR Asia

Komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip


ekonomi, sosial dan lingkungan, seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para
stakeholders.

6. ISO 26000 mengenai Guidance on Social Responsibility

Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-


keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat; mempertimbangkan
harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-
norma perilaku internasional; serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh
(draft 3, 2007).

Fungsi CSR (Corporate Sosial Responbility)

 Izin Sosial untuk Beroperasi

Bagi sebuah perusahaan, masyarakat merupakan salah satu faktor yang membuat
perusahaan itu dapat berkembang atau tidak. Dengan adanya CSR, masyarakat yang
bertempat tinggal disekitar perusahaan tersebut akan mendapatkan manfaat dari
perusahaan tersebut.

 CSR Dapat Memperkecil Resiko Bisnis Perusahaan

CSR (Corporate Sosial Responbility) akan membuat hubungan antara perusahaan


dengan pihak yang terlibat semakin menjadi lebih baik , sehingga resiko bisnis seperti
adanya kerusuhan dapat diatasi dengan mudah. Jika seperti itu maka biaya pengalihan
resiko dapat digunakan untuk suatu hal yang lebih bermanfaat untuk masyarakat
maupun perusahaan.

 CSR Dapat Melebarkan Akses Sumber Daya

CSR (Corporate Sosial Responbility) kalau dikelola dengan baik akan menjadi
keunggulan tersendiri untuk bisa bersaing dan untuk memudahkan perusahaan untuk
mendapatkan sumber daya yang diperlukan.

 CSR Memudahkan Akses Menuju Market


Seluruh investasi serta biaya yang telah dikeluarkan untuk program CSR (Corporate
Sosial Responbility) sebenarnya dapat menjadi sebuah peluang yang baik untuk
mendapatkan market yang lebih besar. Termasuk di dalamnya dapat membangun
loyalitas konsumen dan dapat menembus pangsa pasar yang baru. Hal tersebut
dikarenakan program CSR dapat membuat nama atau brand perusahaan menjadi lebih
terkenal dan di kagumi oleh masyarakat.

 CRS Bisa Memperkecil Biaya Pengeluaran

Program CSR (Corporate Sosial Responbility) juga dapat menghemat biaya


perusahaan misalnya menerapkan konsep daur ulang dalam perusahaan. Sehingga
limbah yang dihasilkan akan berkurang dan biaya produksi berkurang.

 CSR Dapat Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder

Pelaksanaan program CSR (Corporate Sosial Responbility) dapat membantu atau


memudahkan komunikasi dengan stakeholder. Dimana hal ini akan menambah trust
stakeholder pada perusahaan yang bersangkutan.

 CSR Bisa Memperbaiki Hubungan dengan Regulator

Perusahaan yang melakukan program CSR biasanya akan turut meringankan beban
pemerintah sebagai regulator. Dimana pemerintahlah yang sebenarnya mempunyai
tanggung jawab besar pada kesejahteraan lingkungan masyarakatnya.

 CSR Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan

Reputasi sebuah perusahaan yang baik ialah perusahaan yang dapat berkontibusi
besar kepada stakeholder, masyarakat sekitar, dan lingkungannya. Hal tersebut
tentunya akan menambah kebanggaan tersendiri untuk karyawan yang bekerja di
perusahaan tersebut yang mana hal tersebut akan berdampak pada peningkatan etos
kerja dan produktivitas para karyawannya.

 CSR Memperbesar Peluang Mendapatkan Penghargaan

Perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar pada masyarakat luas dan
lingkungan sekitar lewat program CSR (Corporate Sosial Responbility) akan
berpeluang lebih besar untuk mendapatkan sebuah penghargaan. Tentunya hal
tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan bagi perusahaan tersebut.
Manfaat CSR untuk Masyarakat

 Meningkatkan kesejahteraan dilingkungan masyarakat sekitar dan meningkatkan


kelestarian di lingkungan hidup sekitar.
 Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah sekitar perusahaan.
 Meningkat pemeliharaan di fasilitas umum.
 Adanya pembangunan fasilitas masyarakat bersifat sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya untuk masyarakat yang ada di sekitar perusahaan
tersebut.

Konsep CSR (Corporate Sosial Responbility)

Berdasarkan dari konsep 3P yang dikemukakan Elkington, konsep CSR sebenarnya ingin
memadukan tiga fungsi perusahaan secara seimbang, yaitu :

1. Fungsi Ekonomis. Fungsi ini merupakan fungsi tradisonal perusahaan, yaitu


untuk memperoleh keuntungan(profit) bagi perusahaan.
2. Fungsi Sosial. Perusahaan menjalankan fungsi ini melalui pemberdayaan
manusianya, yaitu para pemangku kepentingan(people) baik pemangku
kepentingan primer maupun pemangku ke[entingan sekunder. Selain itu, melalui
fungsi ni perusahaan berperan menjaga keadilan ndalam membagi manfaat dan
menanggung beban yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan.
3. Fungsi Alamiah. Perusahaan berperan dalam menjaga kelestarian alam(planet).
Perusahaan hanya merupakan salah satu elemen dalam system kehidupan di bumi
ini. Bila bumi ini dirusak maka seluruh bentuk kehidupan di bumi akan terancam
musnah. Bila tidak ada kehidupan, bagaimana mungkin akan ada perudahaan
yang masih bertahan hidup?

Contoh CSR (Corporate Sosial Responbility

PT Pertamina

Pertamina berkomitmen melaksanakan program CSR-nya dengan membantu pemerintah


Indonesia dalam memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Nusantara lewat
pelaksanaan program-program yang bisa membantu tercapainya target pembangunan dan
membangun hubungan yang harmonis dan kondusif dengan semua pihak stakeholder
untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan terutama dalam membangun reputasi
perusahaan.

Tingkat/Lingkup Keterlibatan Dalam CSR

Walaupun sudah banyak perusahaan yang menyadari pentingnya untuk menajalankan


CSR, namun masih ada juga yang keberatan untuk menjalankannya. Bahkan di antara
mereka yang setuju agar perusahaannya menjalankan CSR, masih terdapat perbedaan
dalam memaknai tingkat keterlibatan perusahaan dalam menjalankan program CSR. Pada
akhirnya, keberhasilan CSR dan cakupan program CSR yang dijalankan akan ditentukan
olehtingkat kesadaran para pelaku bisnis dan para pemangku kepentingan terkait
lainnya. Ada tiga tingkat kesadaran yang dimiliki oleh seseorang yaitu, tingkat kesadaran
hewani, tingkat kesadaran manusiawi, dan tingkat kesadaran transedental.

Mereka yang masih berkeberatan dengan program CSR ini dapat dikatakan bahwa
mereka masih mempunyai tingkat kesadaran hewani,dan masih menganut teori etika
egoisme. Program CSR akan berjalan efektif bila para pihak yang terkait dalam bisnis
(oknum pengelola, pemerintah, dan masyarakat) sudah mempunyai tingkat kesadaran
manusiawi atau transedental, serta menganutteori-teori etika dalam koridor
utilitarianisme, deontologi, keutamaan, dan teonom.

Lawrence, Weber, dan Post (2005) melukiskan tingkat kesadaran ini dalam bentuk
tingkat keterlibatan bisnis dengan para pemangku kepentingan dalam beberapa tingkatan
hubungan, yaitu : inactive, reactive, proactive, dan interactive.

1. Perusahaan yang inactive sama sekali mengabaikan apa yang menjadi perhatian
pihak pemangku kepentingan.
2. Perusahaan yang reactive hanya bereaksi bila ada ancaman atau tekanan yang
diperkirakan akan mengganggu perusahaan dari pihak pemangku kepentingan
tertentu.
3. Perusahaan yang proactive akan selalu mengantisipasi apasaja yang menjadi
kepedulian para pemangku kepentingan, sedangkan
4. Perusahaan yang interactive selalu membuka diri dan mengajak para pemangku
kepentingan untuk berdialog setiap saat atas dasar saling menghormati, saling
memercayai, dansaling menguntungkan.

Ciri-ciri CSR

 CSR harus berupa kegiatan yang melebihi kepatuhan kepada hukum dan
peraturan yang berlaku.
 CSR harus bisa menciptakan dampak jangka panjang pada perusahaan dan
masyarakat.
 CSR harus mempertimbangkan dan memperhatikan kepentingan di dalam serta di
luar perusahaan  .
 CSR harus mengandung sistem govermance yang baik, diantaranya mempunyai
transparasi dan akuntabilitas.
 CSR sebaiknya berdasarkan dari panduan ISO 26000.

Anda mungkin juga menyukai