DISUSUN OLEH :
LINA LUSIANA
MAUDI WULANDARI
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpah rahmatnyalah maka penyusun boleh menyelesaikan
sebuah makalah ini dengan tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini kami sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
sekali dari kesempurnaan baik dari isi, penyajian atau tulisan. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Tanggung Jawab Sosial dari Bisnis. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Demikianlah makalah ini saya buat serta meminta ma’af jika ada kekurangan
ataupun kata-kata kurang berkenan atas perhatian dan partisipasinya.Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya dan dapat diambil hikmah yang baik, dan saya juga banyak
mengucapkan terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Tanggung jawab sosial bisnis atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
konsep manajemen perusahaan yang mengintegrasikan masalah sosial dan
lingkungan dalam kegiatan bisnis mereka, serta interaksi dengan para pemangku
kepentingan. Pelaksanaan kegiatan CSR sesuai dengan konsep triple bottom line
menurut John Elkington (1997) tidak hanya berfokus terhadap pelestarian
lingkungan (planet) tetapi juga bertanggungjawab terhadap masyarakat (people)
dan pemenuhan perekonomian (profit). CSR atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan juga merupakan cara perusahaan untuk menyeimbangkan antara
kepentingan ekonomi (mencari keuntungan yang sebesar-besarnya) dengan
kepentingan lingkungan dan sosial.
Hal ini berarti tanggung jawab sosial merupakan komitmen usaha untuk bertindak
secara etis, beroperasi serta berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari
karyawan, komunitas lokal, dan komunitas luas. Turut sertanya sebuah
perusahaan dalam mengatasi masalah sosial menjadi hal penting karena bisa
membangun brand yang dapat dipercaya dan mendapat perhatian konsumen. Jadi,
ada kegiatan yang saling menguntungkan dalam tanggung jawab social ini.
Perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan publik dan konsumen, masyarakat dan
lingkungan sekitar mendapatkan manfaat yang memberikan dampak positif.
Konsep CSR atau tanggung jawab social bisnis ini yang diterapkan dengan baik
dan benar dapat membawa banyak keuntungan kompetitif. Keuntungan itu antara
lain peningkatan akses modal, peningkatan penjualan yang akhirnya
meningkatkan keuntungan, penghematan biaya operasional perusahaan,
peningkatan produktivitas dan kualitas, peningkatan citra brand yang positif,
pengambilan keputusan yang baik dan proses manajemen risiko. Masing-masing
jenis itu bisa mengurangi dampak negatif yang bisa timbul di lingkungan usaha
dan lingkungan sosial sekitarnya. Dengan demikian organisasi dapat berkelanjutan
secara finansial.
1.4 Manfaat
PEMBAHASAN
Perseroan dalam hal ini melihat tanggung jawab sosial sebagai cara mendukung
pemerintah dalam mencapai kemakmuran masyarakat. Perseroan mencermati
bahwa konsep ini bukan sekedar konsep indirect-branding yang semata-mata
hanya ingin mempromosikan produk dan usahanya. Melainkan tanggung jawab
sosial harus terselenggara dengan niat yang tulus dan apa adanya untuk kemajuan
lingkungan dan masyarakat.
1. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya imbal balik atas penguasaaan sumber
daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang
bersifat ekspansif dan eksplorasif, dan sebagai kompensasi sosial karena
menimbulkan ketidaknyamanan kepada masyarakat.
2. Adanya hubungan perusahaan dengan masyarakat sebaiknya memiliki sifat
simbiosis mutualisme untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat yang
bersifat positif sehingga bisa tercipta hubungan yang mendongkrak citra
dan performa perusahaan.
3. Tanggung jawab sosial jugauntuk meredam dapat bertujuan konflik sosial.
Konflik tersebut biasanya berasal dari dampak operasional perusahaan
akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara
masyarakat dengan perusahaan.
2.3 Mamfaat Dari Pelaksanaan CSR
1. Bagi Perusahaan. Terdapat empat manfaat yang diperoleh
perusahaan dengan mengimplementasikan
CSR. Pertama, keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan
berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra yang positif dari
masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah memperoleh
akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan dapat
mempertahankan sumber daya manusia (human resources) yang
berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan
pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision
making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk
management),
2. Bagi masyarakat, praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-
tambah adanya perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap
tenaga kerja, meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut.
Pekerja lokal yang diserap akan mendapatkan perlindungan akan
hak-haknya sebagai pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau
masyarakat lokal, praktek CSR akan mengharagai keberadaan
tradisi dan budaya lokal tersebut,
3. Bagi lingkungan, praktik CSR akan mencegah eksploitasi
berlebihan atas sumber daya alam, menjaga kualitas lingkungan
dengan menekan tingkat polusi dan justru perusahaan terlibat
mempengaruhi lingkungannnya,
4. Bagi negara, praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang
disebut “corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti
penyuapan pada aparat negara atau aparat hukum yang memicu
tingginya korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan
dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.
2.4 Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial
3. Proses Perbaikan
Secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan, program dan kinerja
social perusahaan, berdasar temuan riset mutakhir dan memahami
kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria sosial tersebut.
4. Pendidikan Karyawan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta memotivasi karyawan.
5. Pengkajian
Melakukan kajian dampak sosial sebelum memulai kegiatan atau proyek
baru dan sebelum menutup satu fasilitas atau meninggalkan lokasi pabrik.
6. Produk Dan Jasa
Mengembangkan produk dan jasa yang tidak berdampak negatif secara
social.
7. Informasi Publik
Memberi informasi dan (bila diperlukan) mendidik pelanggan, distributor,
dan publik tentang penggunaan yang aman, transportasi, penyimpanan dan
pembuangan produk.
8. Fasilitas Dan Operasai
Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta
menjalankan kegiatan yang mempertimbangkan temuan kajian dampak
sosial.
9. Penelitian
Melakukan atau mendukung penelitian dampak sosial bahan baku, produk,
proses, emisi, dan limbah yang terkait dengan kegiatan usaha dan menjadi
sarana untuk mengurangi dampak negatif.
10. Prinsip Pencegahan
Memodifikasi menufaktur, pemasaran, atau penggunaan produk, atau jasa,
sejalan dengan penelitian mutakhir untuk mencegah dampak sosial yang
bersifat negatif.
11. Siaga dalam Menghadapi Darurat
Menyusun dan merumuskan rencana menghadapi keadaan darurat, dan
bila terjadi keadaan berbahaya bekerjasama dengan layanan gawat darurat,
atau instansi berwenang, sekaligus mengenali potensi bahaya yang
muncul.
12. Transfer Best Practise
Berkontribusi pada pengembangan dan transfer praktek bisnis yang
bertanggung jawab scara sosial pada semua industri dan sektor pabrik.
13. Memberi Sumbangan
Untuk usaha bersama, pengembangan kebijakan publik, bisnis lembaga
pemerintah, dan lintas departemen pemerintah serta lembaga pendidikan
yang akan meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial.
14. Keterbukaan
Menumbuhkembangkan keterbukaan dan dialog dengan pekerja dan
publik, mengantisipasi dan memberikan respon terhadap potensial hazard,
dan dampak operasi, produk, limbah atau jasa.
15. Pencapaian Dan Pelaporan
Mengevaluasi kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan
mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria perusahaan dan peraturan
perundanga-undangan dan menyampaikan informasi tersebut pada dewan
direksi, pemegang saham, pekerja.
a. Etik
b. Peraturan
c. Aksi konsumen
Ada beberapa interaski yang senantiasa pelaku bisnis melakukannya antara lain:
1
istilah pemegang saham diterjemahkan ke bahasa inggris sebagai
stockholders (Eng-Eng) atau shareholders (Am-Eng). Sedapat mungkin,
istilah yang di gunakan dalam buku ini adalah shareholders.
Menurut post (2002:69), secara simultan perusahaan akan menjalankan tiga jenis
tanggung jawab yang berbeda beda kepada pemangku kepentingan, di mana
ketiga jenis tanggung jawab tersebut harus di jalankan secara seimbang.
Penekanan kepada salah satu jenis tanggung jawab saja akan menyebabkan
perusahaan berjalan secara tidak optimal. Ketiga jenis tanggung jawab tersebut
mencakup: ekonimi responsibility, legal responsibilty, dan social respomsibility.
Economic responsibility. Perusahaan korporasi di bentuk dengan tujuan
untuk menghasilkan laba secara optimal. Berkaitan dengan hal tersebut,
para pengelola perusahaan korporasi memiliki tanggung jawab ekonomi di
antaranya kepada para pemegang saham dalam bentuk pengelolaan
perusahaan yang menghasilkan laba.
Legal responsibility. Kendati perusahaan korporasi didirikan untuk
menghasilkan laba, akan tetapi dalam melaksanakan operasinya
perusahaan korporasi harus mematuhi berbagai peraturan perundang –
undangan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.
Gam
bar 1. Tahap Perkembangan CSR
BAB III
PENUTUP
4.1 Penutup
4.2 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA