Dosen Pengampu :
Qonaah El Hasan, M.Kom.
Disusun Oleh :
Amelia Dwi Rahayu : 20220510048
Diki Darmawan : 20220510145
Dwi Aulia Perbriyanti : 20220510471
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafaatnya diakhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan kesehatan, baik itu
kesehatan fisik maupun kesehatan akal fikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
tugas makalah dari mata kuliah Etika Bisnis yang berjudul “CSR (Corporate Social
Responsibility)”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat terima kasih.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam konteks global, istilah “CSR” pertama kali muncul pada tahun 1970-an
dan semakin populer, terutama ketika buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom
Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington diterbitkan. Elkington
merestrukturisasi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) menjadi tiga bidang
utama, sesuai dengan Laporan Brundtland dari Komisi Dunia untuk Lingkungan dan
Pembangunan (1987): pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan keadilan
sosial. 3P tersebut adalah manusia, planet, dan keuntungan. Bisnis yang sukses tidak
hanya memaksimalkan keuntungan ekonomi; ia juga memiliki tanggung jawab
terhadap lingkungan dan masyarakat umum.
Dalam perkembangan selanjutnya, keempat konsep tersebut menjadi pedoman
bagi dunia usaha dalam menjalankan tanggung jawab sosial yang kita kaitkan dengan
konsep CSR. CSR mengacu pada komitmen bisnis untuk bertindak secara moral,
bekerja sama secara hukum, dan berkontribusi untuk meningkatkan taraf hidup
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan komunitas asing.
Konsep konsep tanggung jawab sosial perusahaan menekankan rasa saling
menghormati dan kerjasama antara pemerintah, dunia dari, dan komunitas lokal yang
tanggung jawab social perusahaandan bersahabat. menekankan rasa saling
menghormati dan kerjasama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat lokal
yang dinamis dan bersahabat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep CSR (Corporate Social Responsibility) telah berkembang dari
awal kemunculannya pada tahun 1970-an hingga saat ini?
2. Apa yang menjadi inti dari konsep CSR, seperti yang diuraikan oleh John Elkington
dalam "Cannibals With Forks," dan bagaimana konsep ini terkait dengan pertumbuhan
ekonomi, perlindungan lingkungan, dan keadilan sosial?
3. Apa yang menjadi tanggung jawab bisnis yang sukses terkait dengan CSR, dan
bagaimana bisnis dapat berkontribusi untuk meningkatkan taraf hidup karyawan,
keluarga, komunitas lokal, dan komunitas asing?
4. Bagaimana konsep CSR menekankan pentingnya kerjasama dan saling
menghormati antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat lokal?
C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui apa pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
2.Untuk mengetahui bagaimana sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)
3.Untuk mengetahui apa fungsi atau peran Corporate Social Responsibility(CSR)
4.Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup Corporate Social Responsibility(CSR)
BAB II
PEMBAHASAN
c) Menjalin Kemitraan
Jika sudah memahami penjelasan mengenai apa itu CSR, tentu kita akan
menyimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan sebagian besar adalah kegiatan sosial.
Kemudian, selain dua model CSR seperti di atas, banyak perusahaan di Indonesia
yang menggunakan model CSR ketiga yaitu Menjalin Kemitraan. Model yang satu ini
dilakukan dengan cara menjalin kemitraan dengan pihak luar atau pihak lainnya.
Mitra yang diajak bekerjasama biasanya adalah mitra yang memang sudah
mempunyai fokus utama di dalam bidang kegiatan sosial. Entah itu lembaga sosial
yang dikelola oleh swasta maupun pemerintah, dan lainnya. Berikut adalah
contohnya:
2. Dompet Duafa: melalui lembaga ini, perusahaan bisa menyediakan jasa atau
layanan pengelolaan dana sosial. Misalnya, dana kemanusiaan, sedekah, zakat, dan
lainnya.
1. Cause Promotions
Jenis program CSR yang satu ini dapat diartikan sebagai salah satu upaya perusahaan untuk
meningkatkan kesadaran pada suatu permasalahan. Adapun tujuan lain dari jenis CSR
tersebut yaitu sebagai sebuah media promosi untuk perusahaan itu sendiri. Dalam
melaksanakan program CSR jenis ini, nantinya pihak perusahaan akan memberikan dana
serta sumber daya sebagai upaya mendukung kegiatan sosial. Mulai dari kegaiatan
community service dan kegiatan donasi.
4. Corporate Philanthropy
Jenis CSR tersebut dilakukan oleh pihak perusahaan dalam bentuk kontribusi yang
dilaksanakan secara langsung dengan cara mencairkan dana. Adapun contoh dari CSR jenis
ini yaitu program sumbangan, charity, dan juga pemberian bantuan kepada masayarakat
dalam berbagai bentuk.
5. Community Volunteering
Community Volunteering merupakan salah satu jenis CSR yang dilakukan oleh pihak
perusahaan dalam bentuk layanan atau jasa yang disediakan secara gratis untuk masyarakat.
Biasanya, perusahaan akan melibatkan sejumlah karyawannya untuk mau menyisihkan waktu
mereka secara sukarela dalam berbagai aktivitas yang bisa mendukung kbeerlangsungan
lingkungan yang ada disekitar perusahaan.
6. Rehabilitasi Alam
Jenis CSR selanjutnya adalah program rahbilitasi alam. Disini perusahaan mempunyai
tanggung jawab untuk menjaga alam, terutama untuk perusahaan yang menghasilkan limbah.
Adapun beberapa contoh program rehabilitasi yang bisa dilakukan antara lain, penanaman
bakau, reboisasi hutan, penanaman bibit tanaman produktif, dan lainnya.
2. Di bidang kesehatan: Menyediakan acara donor darah yang bisa diikuti oleh
masyarakat umum dan juga pegawai, program vaksinasi gratis untuk umum, dan
memberikan pengobatan gratis.
Anggota Komisi VIII DPRRI,M Oheeo Sinapoy MBA menilai pemanfaatan dana Corporate
Social Responbility (CSR) PT Antam Tbk,khususnya pada Unit Bisnis Pertambangan (UBP)
Nikel Pomalaa banyak yang tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan semangat dan tujuan
CSR.
Bukan itu saja,pemanfaatan dana CSR baik itu Community Development (ComDev) maupun
program kemitraan bina lingkungan terjadi penyimpangan dalam prosedur penggunaanya.
Menurut Oheo,terjadinya pemanfaatan dana CSR Antam yang tidak tepat sasaran akibat dari
intervensi pemerintah baik provinsi maupun kabupaten terlalu berlebihan. Dia mencontohkan
pemanfaatan dana CSR Antam untuk pembangunan bandara Sangia Nibandera yang
jumlahnya sudah mencapai sekitar Rp 12 miliar. Penggunaan dana Antam dalam program
beda kecamataan dan bantuan CSR Antam pada Pemprov Sultra yang nilainya sudah
mencapai Rp 138 miliar selama tiga tahun.
Menurut Oheo,sesuai pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) No.40 tahun
2007 dana CSR harusnya diserahkan kepada masayarakat sasaran baik secara langsung
maupun melalui organisasi masyarakat pendamping. Namun jika dana CSR itu diambil alih
pemerintah pengelolaannya maka akan bias apalagi sudah diintervensi dengan kepentingan
politik bupatinya. “ Bandara itu kan obyek pembangunan yang memang sudah ada
anggarannya,jadi tidak pantas jika mengambil lagi dari dana CSR. Saya akan melakukan
pengecekan secara detail dengan komisi yang membidangi perhubungan.saya juga akan
mengecek jangan jangan anggaraan dari Antam dalam kegoatan bedah kecamatan tidak
masuk dalam APBD,padahal seharusnya masuk APBD dulu dan di bahs di DPRD.” Kata
Oheo. Dari hasil kunjungannya,Oheo juga memperolehn data bahwa pemda selalu
memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan dana CSR dengan nada ancaman akan
meninjau kembali izin yang dimiliki Antam.
“ jika dilihat posisi Antam saat ini tidak lebih menjadi sapi perah pemda. Makanya saya
selalu akan berusaha membantu Antam agar mengembalikan posisi pengelolaan dana CSR
sesuai tujuannya.” katanya, Oheo juga mengaku prihatin dengan pemanfaatan lahan bekas
Antam oleh perusaahan yang diberikan izin oleh Pemkab Kolaka karena lahan lahannya
dikelola secara serampangan tanpa memeprhatikan kelestarian lingkungan. “ lahan yang
tadinya sudah menghijau kembali karena Antam sudah melakukan reklamasi kini hancur tak
beraturan. Ini semua kesalalahan Pemkab yang terlalu bernafsu menjual daerahnya tanpa
kontrol dan pengawasan secara ketat,” katanya.
PT Aneka Tambang (Antam) Jakarta juga kecewa terhadap penyalahgunaan dana CSR khusus
berkaitan dengan keberadaan PT.ANTAM,misalnya ada salah satu Gubernur Sulawesi yang
diduga ikut mencicipi dana CSR dari PT.ANTAM persero sebesar Rp 223M dan anehnya
dana tersebut tidak dinikmati oleh masyarakat dan unusr pemkab setempat yang dimana
kabupaten itu wilayah beroperasinya PT.ANTAM.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah konsep yang telah berkembang
sejak pertama kali muncul pada tahun 1970-an. CSR melibatkan komitmen bisnis
untuk bertindak secara moral, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, melindungi
lingkungan, dan menciptakan keadilan sosial. Konsep CSR, seperti yang diuraikan
oleh John Elkington, menggabungkan tiga aspek utama: manusia, planet, dan
keuntungan.
B. SARAN
1. Perusahaan-perusahaan perlu memahami pentingnya CSR sebagai bagian dari
tanggung jawab sosial mereka dan sebagai cara untuk membangun citra positif dan
hubungan yang baik dengan stakeholder.
2. Program CSR harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan sekitar
perusahaan. Ini memerlukan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah
sosial, ekonomi, dan lingkungan yang relevan.
https://jab.ejournal.unri.ac.id/index.php/JAB/article/viewFile/910/903
https://www.gramedia.com/literasi/csr/