Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERBEDAAN CSR DENGAN COMMUNITY RELATION

DOSEN PENGAJAR:
Amelia Puspita , M.I.Kom

Mata Kuliah : Pengantar Humas

Disusun Oleh:
Lutfi Ariyati
2201010291

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAB
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “PERBEDAAN CSR DENGAN COMMUNITY RELATION”.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha
Kuasa sehingga mungkin masih akan ditemukan banyak kekurangan pada laporan
penelitian ini. Atas segala kekurangan yang ada, penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Banjarmasin, 05 Juli 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

2.1 Teori..........................................................................................................4

2.2 Tujuan........................................................................................................6

2.3 Bentuk Program.........................................................................................7

2.4 Contoh.......................................................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

3.1 Kesimpulan..............................................................................................14

3.2 Saran........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut dengan
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sesuatu yang dianggap ‘baru’
dalam bisnis perusahaan di Indonesia. Gaung CSR baru terdengar lebih kurang
dalam 5 tahun terakhir ini. Padahal sebenarnya konsep CSR sudah lama dikenal.
Bisnis yang pada awalnya dimaknai perusahaan hanya sebagai kegiatan mencari
keuntungan semata (Friedman, 1970), pada masa kini sudah tidak demikian lagi
(Keraf, 1988, Bertens, 2000). Di samping mencari keuntungan, bisnis juga
memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat baik di tingkat
lokal, nasional, maupun internasional. Tanggung jawab seperti itu dalam bisnis
disebut dengan istilah CSR atau corporate social responsibility.
Ada banyak definisi tentang CSR. Chambers et.al. (2003:1) mendefinisikan
CSR sebagai ‘melakukan tindakan sosial (termasuk lingkungan hidup) lebih dari
batas-batas yang dituntut peraturan perundang-undangan”. Natufe (2001:9)
dengan mengutip definisi dari WBCSD (World Business Council for Suistanaible
Development) menyebut CSR sebagai ‘komitmen berkelanjutan kalangan bisnis
untuk berperilaku etis dan memberikan sumbangan pada pembangunan ekonomi
sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta
komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan’. Hampir sama dengan
pengertian di atas, Caroll (1989:29) menyebutkan CSR sebagai ‘social
responsibility is seriously considering the impact of the company’s action on
society’. Sedangkan Keith Davis dan Robert Blossom mendefinisikan tanggung
jawab sosial perusahaan, “Social responsibility is the obligation of decision
makers to take action which protect and improve the welfare of society as a whole
along with their own interest.”
Dari definisi di atas terlihat ada dua penekanan dalam CSR, yaitu protect
dan improve, yang intinya adalah sama-sama melindungi masyarakat dari akibat
negatif yang ditimbulkan perusahaan. Di samping itu, CSR juga akan memberikan
keuntungan yang positif bagi masyarakat. Berdasarkan pemikiran ini berarti suatu

1
perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga tidak
merugikan pihak-pihak tertentu (masyarakat). Secara positif berarti suatu
perusahaan harus menjalankan bisnisnya
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya ikut menciptakan masyarakat yang
baik dan sejahtera. Bahkan secara positif perusahaan diharapkan untuk ikut
melakukan kegiatan tertentu yang tidak semata-mata didasarkan pada keuntungan
saja, melainkan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Community relations sebagai salah satu wujud penerapan tanggung jawab
sosial dimaknai sebagai "an institution’s planned, active, and continuing
participation with and within a community to maintain and enhance its
environment to the benefit of both the institution and the community". Setidaknya
ada tiga dimensi dari relasi organisasi dengan publik yang menjadi bagian dari
community relations, yaitu community investment, community involvement, dan
community commitment
Adanya saling ketergantungan ini memotivasi organisasi untuk mendesain
program-program community relations. Menurut Grunig dan Hunt (1984),
program community relations dapat dibedakan dalam dua tipe. Tipe program yang
pertama merupakan program yang fokus pada aktivitas untuk membantu
komunikasi organisasi dengan pemimpin komunitas lokal. Sementara itu program
kedua fokus pada aktivitas yang melibatkan organisasi pada aktivitas komunitas,
seperti dukungan terhadap proses pendidikan dan sekolah, maupun memberikan
donasi pada organisasi lokal1.
Antara organisasi dengan komunitas terdapat hubungan saling
ketergantungan, seperti dikemukakan oleh The Community Relation’s Section of
Champion International Corporation’s Public Affairs Guide: We are important to
those communities. Our payroll maybe the bulwark of the area’s economy. The
taxes we pay support local schools and government. Our voluntary contributions,
both financial both and in the form of employees’ personal services, help the
communities grows and prosper. And these communities are important to us.
Without public acceptance, no industry can realize its full potential. The goodwill
of the people who live in our plant comm
1
Yudarwati, G. A. (2004). Community Relations: Bentuk Tanggung Jawab Sosial Organisasi.
Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 143-156.

2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini adalah Bagaimana prbedaan perbedaan
CSR dengan Community Relation?

1.3 Tujuan Masalah


Tujuan masalah pada makalah ini adalah : untuk mengetahui Bagaimana
prbedaan perbedaan CSR dengan Community Relation.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori
a. CSR
Pada awalnya sebagai bentuk perwujudan CSR perusahaan lebih
memfokuskan perhatian pada perbaikan pemenuhan kebutuhan stakeholder
(salah satunya adalah karyawan) mereka saja. Tunjangan dan fasilitas untuk
para karyawan mereka perbaiki. Dengan asumsi karyawan akan tambah giat
bekerja dan akan tetap loyal pada perusahaan. Dengan demikian perusahaan
akan mendapat keuntungan dari hal tersebut. Pemenuhan target produksi
tercapai, dengan semakin rajin dan besarnya tanggung jawab karyawan
terhadap pekerjaan dan perusahaannya. Perusahaan untung dan karyawan
menjadi senang2.
Kenyataannya tidaklah sesederhana demikian. Banyak penduduk
(merupakan bagian dari komunitas) tempat perusahaan tersebut berada
bersuara lantang dan nyaring mengkritik perusahaan tersebut. Mereka
menyuarakan berbagai macam hal: dari mulai minta perhatian agar
perusahaan dapat memberikan bantuan kepada mereka, berupa sumbangan
untuk fasilitas sosial ataupun umum, bahkan juga sampai ada yang
mengancam akan menutup perusahaan jika perusahaan tidak mengabulkan
tuntutan mereka. Apalagi jika produk yang dihasilkan perusahaan
mengakibatkan limbah yang dirasakan sangat merugikan warga. Perusahaan
dianggap tidak dapat memberikan sesuatu yang sifatnya positif bagi
komunitas setempat malahan warga hanya mendapatkan hal yang negatif
saja. Contohnya, limbah yang dihasilkan perusahaan, kriminalitas yang
semakin marak akibat ekonomi yang timpang, kesenjangan ekonomi yang
mencolok antara karyawan perusahaan dengan warga setempat dsb. Hal
yang demikian dapat terjadi jika ada bagian lain dari CSR yang belum
dilaksanakan. Yaitu memperhatikan kehidupan komunitas setempat di mana
perusahaan berada.
2
Widiyanarti, T. (2005). Corporate Social Responsibility: Model Community Development Oleh
Korporat.

4
b. Community Relation
Istilah Community Relations (Hubungan dengan komunitas) dalam
Public Relations adalah: “Hubungan antara sekelompok orang yang hidup di
tempat sama, pemerintah sama dan mempunyai kebudayaan dan sejarah
yang umumnya turun temurun dan mempunyai tujuan yang sama”.
Community Relations pada dasarnya adalah kegiatan Public Relations,
maka langkah-langkah dalam proses PR pun mewarnai langkah-langkah
dalam Community Relations. PR disini lebih dimaknai sebagai kegiatan
organisasi dan bukan proses komunikasi yang dilakukan organisasi dengan
publiknya. Kalau pun ada sedikit perbedaan dalam pendekatan pelaksanaan
kegiatan, lebih disebabkan karena sifat kegiatan yang diselenggarakan
dalam Community Relations. Mengingat Community Relations berhadapan
langsung dengan permasalahan sosial yang nyata yang dihadapi komunitas
sekitar organisasi. Melalui kegiatan ini, organisasi bersama-sama dengan
komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan
melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Maka
penulis menilai, dengan adanya kegiatan community relations di setiap
perusahaan, masalah-masalah sosial yang terus dihadapi akan berangsur
membaik sesuai yang diharapkan perusahaan tersebut, tentunya dengan
kerjasama yang baik pula dengan masyarakat sekitarnya sehingga citra yang
baik pun akan didapatkan perusahaan tersebut. Satu prinsip yang hendak
dikembangkan melalui kegiatan ini adalah mengembangkan hubungan
bertetangga yang baik.
Perusahaan yang ada akan dipandang oleh tetangganya, yakni
masyarakat sekitar perusahaan, seperti miliknya sendiri. Masyarakat sekitar
perusahaan mempunyai keinginan untuk turut menjaga dan melindungi
perusahaan tersebut, karena manfaat keberadaan perusahaan itu memang
dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Community Relations adalah:
“program pengembangan komunitas yang melalui berbagai upaya untuk
kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas”. DeMartinis dalam

5
Yosal menjelaskan Community Relations hanya sebagai: “cara berinteraksi
dengan berbagai publik yang saling terkait dengan operasi organisasi.”.

2.2 Tujuan
a. CSR
Manfaat mengandung arti berguna atau berfaedah baik untuk individu
sendiri maupun bagi orang lain atas keberadaan atau hal yang dilakukan.
Dalam hal ini manfaat CSR juga demikian, bagaimana keberadaan
perusahaan dapat berguna bagi masyarakat setempat, bagi perusahaan itu
sendiri dan bagi pemerintah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pelaksanaan CSR tujuan utamanya
adalah untuk meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat dan
pemerintah agar image dan brand perusahaan meraka baik adanya. Di
Provinsi Riau sendiri banyak perusahaan yang ada baik bergerak dibidang
pertambangan dan energi, pertanian, industri, jasa, perdagangan, keuangan
dan lain sebagainya3.
Manfaat CSR bagi pemerintah adalah:
1. Dukungan pembiayaan,
2. Dukungan sarana dan prasarana,
3. Dukungan keahlian.
Dari ketiga hal diatas pada dasarnya adalah segala macam kegiatan CSR
tujuannya untuk membantu pemerintah setempat.

b. Community Relation
Pencapaian tujuan community relations juga akan dipengaruhi oleh
cara pandang dan perlakuan organisasi terhadap komunitasnya. Dalam hal
ini peran public relations dalam organisasi menjadi penting. Wilson
mengidentifikasi adanya empat aktivitas penting yang perlu dijalankan
seorang public relations. Yang pertama adalah mereka membantu organisasi
agar para pimpinan memandang penting relasi dengan komunitas dan

3
Herman. Manfaat Corporate Social Responsibility Oleh Stakeholder Primer Dan Sekunder (Studi
Kasus Pada PT. Asia Sawit Makmur Jaya Provinsi Riau). Jurnal Ilmiah Manajemen Publik Dan
Kebijakan Sosial - Vol. 2 No. 2 Tahun 2018

6
melihat pentingnya peran organisasi dalam komunitas. Mereka perlu
meyakinkan tanggung jawab organisasi untuk terlibat dalam upaya
pembangunan dan kemajuan komunitas. Tanggung jawab untuk
meningkatkan kualitas hidup komunitas ini perlu dilakukan bukan karena
akan mendatangkan profit, namun merupakan tanggung jawab moral
organisasi. Peran seorang public relations yang kedua adalah membantu
menyadarkan organisasi bahwa komunitas tidak hanya sekedar terdiri dari
para investor (stockholder), namun mereka juga terdiri dari para
stakeholders, yaitu karyawan, konsumen, pesaing, pemasok bahan, dan
kelompok publik lain di mana hubungan perlu dikembangkan. Selanjutnya,
karena perspektif yang menekankan perlunya hubungan dengan komunitas
ini termasuk hal yang baru, maka evaluasi terhadapnya pun belum banyak
dilakukan. Di sini peran ketiga public relations adalah untuk meyakinkan
organisasi bahwa evaluasi keberhasilan organisasi tidak hanya dari sisi
finansial, namun juga dilihat dari aplikasi tanggung jawab sosial organisasi
dan penerimaan komunitas. Akhirnya, peran keempat dari public relations
adalah mengembangkan budaya dan nilai organisasi, termasuk
menanamkannya pada seluruh anggota organisasi, yang menjamin
berlangsungnya hubungan dengan komunitas yang baik.

2.3 Bentuk Program


a. CSR
Pelaksanaan kegiatan CSR ini bisa mencakup banyak bidang. Supaya
lebih jelas, ini dia penjelasan beberapa bidang CSR yang bisa dipilih:
1. Bidang lingkungan hidup
Di bidang ini, perusahaan bisa berkontribusi menjaga lingkungan
hidup dengan melakukan program penanaman pohon atau pengelolaan
limbah.
2. Bidang pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting. Untuk itulah kegiatan CSR
seperti program pemberian beasiswa atau pelatihan di bidang ini juga sangat
diperlukan.

7
3. Bidang kesehatan dan keselamatan
Contoh kegiatan CSR perusahaan di bidang ini bisa berupa program
donor darah, vaksinasi Covid-19, hingga pengobatan gratis bagi warga
kurang mampu.
4. Bidang pemberdayaan masyarakat
Bidang pemberdayaan masyarakat ini biasanya mengacu pada
pelatihan keterampilan supaya masyarakat dapat memiliki ilmu baru dan
diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Contohnya bisa
seperti melakukan pelathan untuk meningkatan skill kewirausahaan hingga
mengajarkan kemampuan lain untuk dijadikan mata pencaharian.

b. Community Relation
Program community relations dilaksanakan untuk mencapai beberapa
tujuan, yaitu:
1) memberikan informasi pada komunitas tentang organisasi itu sendiri,
produk yang dihasilkan, pelayanan yang diberikan serta aktivitas yang
dilakukan;
2) meluruskan kesalahpahaman dan menanggapi kritikan publik disertai
upaya menggalang dukungan dan opini yang positif;
3) mendapatkan dukungan secara hukum yang akan mempengaruhi iklim
kerja komunitas;
4) mengetahui sikap, pengetahuan dan harapan komunitas;
5) mendukung sarana kesehatan, pendidikan, rekreasi dan aktivitas
budaya;
6) mendapatkan pengakuan yang baik dari pemerintah setempat;
7) membantu perkembangan ekonomi lokal dengan membeli
barangbarang kebutuhan dari wilayah setempat.
Dari ketujuh tujuan tersebut nampak bahwa program community
relations sesungguhnya tidak hanya masalah perbaikan ekonomi, namun
disertai juga upaya pemberdayaan akses informasi dan komunikasi.
Penentuan tujuan itu sendiri dipengaruhi oleh karakter komunitas. Ada
beberapa karakter komunitas yang perlu diidentifikasi sebelum

8
melaksanakan program community relations, yaitu: Pertama, struktur
komunitas, meliputi: tingkat homogenitas atau heterogenitas; struktur
kepemimpinan formal maupun informal; nilai-nilai yang ada dan
berkembang dalam komunitas; dan media komunikasi. Kedua, kelebihan
dan kekurangan komunitas, meliputi: identifikasi permasalahan yang
dihadapi komunitas; situasi dan kondisi ekonomi politik; dan sumber daya
yang dimiliki komunitas, baik sumber daya manusia, alam, maupun budaya.
Ketiga, pemahaman dan sikap komunitas terhadap organisasi, meliputi:
pemahaman komunitas akan produk, jasa, aktivitas maupun kebijakan
organisasi; sikap dan perasaan komunitas akan keberadaan organisasi;
adakah kesalahpahaman terjadi; dam harapan komunitas terhadap
organisasi. Perlu ditekankan bahwa harapan komunitas terhadap organisasi
tidak hanya sesuatu yang tangible seperti gaji, lapangan kerja, dan pajak
namun juga intangible, seperti partisipasi organisasi, stabilitas dan
keamanan, serta rasa bangga akan keberadaan organisasi.

2.4 Contoh
a. CSR
Contoh sederhana pelaksanaan CSR adalah dengan menghasilkan
produk yang aman, tidak berbahaya bagi kesehatan, dan ramah lingkungan;
membuat sumur resapan; penyaluran limbah dengan baik; dan pembatasan
penggunaan AC dan listrik.
Sebagai contoh UU Nomor 23 tahun 1997 Pasal 41 ayat 1 tentang
pengelolaan lingkungan hidup menyatakaQ ³%DUDQJ VLDSD yang
melawan hukum dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana
penjara paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak lima ratus juta
rupiah.” Pengaturan pencemaran lingkungan hidup tidak langsung mengikat
sebagai tanggung jawab pidana mutlak, dan tidak menimbulkan jera bagi
para pelaku tindakan ilegal yang merugikan masyarakat dan menimbulkan
kerusakan lingkungan4.
4
Rudito, B., Famiola, M., 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Indonesia. Edisi 1. Penerbit Rekayasa Bisnis.

9
Contoh lain adalah konflik antara PT Freeport Indonesia dengan
rakyat Papua. Penggunaan lahan tanah adapt, perusakan dan penghancuran
lingkungan hidup, penghancuran perekonomian, dan pengikaran eksistensi
penduduk Amungme merupakan kenyataan pahit yang harus diteima rakyat
Papua akibat keberadaan operasi penambangan PT. Freeport Indonesia.
Bencana kerusakan lingkungan hidup dan komunitas lain yang ditimbulkan
adalah jebolnya Danau Wanagon hingga tiga kali (20 Juni 1998; 20-21
Maret 2000; 4 Mei 2000) akibat pembuangan limbah yang sangat besar
kapasitasnya dan tidak sesuai dengan daya dukung lingkungan.
Kedua contoh tersebut hanya merupakan sebagian kecil gambaran
fenomena kegagalan CSR yang muncul di Indonesia, dan masih banyak lagi
contoh kasus seperti kasus PT Newmont Minahasa Raya, kasus Lumpur
panas Sidoarjo yang diakibatkan kelalaian PT Lapindo Brantas, kasus
perusahaan tambang minyak dan gas bumi, Unicoal (perusahaan Amerika
Serikat), kasus PT Kelian Equatorial Mining pada komunitas Dayak, kasus
suku Dayak dengan perusahaan tambang emas milik Australia (Aurora
Gold), dan kasus pencemaran air raksa yang mengancam kehidupan 1,8juta
jiwa penduduk Kalimantan Tengah yang merupakan kasus suku Dayak vs
“Minamata”.

b. Community Relation
Kegiatan community relations yang dilakukan PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. ini terdiri dari berbagai bidang, salah satu diantaranya adalah
bidang pendidikan. Setiap bulan dana Social Responsibility yang diperoleh
dari karyawan, akan diberikan kepada setiap siswa yang tidak mampu dan
berprestasi pada tiap triwulan, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Serang-
Banten menyalurkan bantuan beasiswa Gerakan Nasional Orang Tua Asuh
(GNOTA) untuk anak-anak yang tidak mampu dan memberikan bantuan
fasilitas pendidikan, memberikan bantuan berupa buku-buku pelajaran dan
buku cetak kepada setiap siswa dan memberikan bantuan untuk korban
musibah bencana alam dan semua itu merupakan bantuan kemanusiaan yang
pernah dibantu oleh tim social responsibility. Kegiatan penyaluran social

10
responsibility tersebut diberikan secara langsung oleh Tim Social
Responsibility yang dikelola oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Serang-
Banten. Dalam bidang Bidang Agama, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
memberikan sarana & prasarana bagi masjid, mushola & ponpes di sekitar
pabrik, Pemberian hewan Qurban, Buka Puasa & Sholat Ied bersama,
Pemberian bantuan bagi Peringatan Hari Besar Islam. Dalam Bidang Sosial
kemasyarakatan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk bekerjasama dengan
Yayasan Tzu Chi dalam pelaksanaan bakti sosial pembagian beras, Lomba
Lari Indah Kiat 10 km, pemberian bantuan bagi kegiatan kemasyarakatan.
Dalam Bidang Kemitraan yaitu, menangani kuli bongkar muat,
pemberdayaan masyarakat Kragilan dengan melibatkan Forklip, pembinaan
kesenian khas Banten (Debus), dan dalam Bidang kesehatan, PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk bekerjasama dengan Yayasan Tzu Chi dalam pelaksanaan
bakti sosial pengobatan massal gratis, sunatan massal gratis, pembangunan
Puskesmas, puskesmas keliling, pemberiaan air bersih, dan lain-lain.
Manfaat Community Relations yang dibangun berdasarkan visi tanggung
jawab sosial korporat itu memang bisa dipetik kedua belah pihak. Dari
pihak eksternal yaitu masyarakat, mereka yang kemampuan ekonominya
berkembang dengan bantuan organisasi bisnis, tentu akan meningkat derajat
kesejahteraannnya. Sedangkan dari pihak internal yaitu organisasi atau
perusahaan, karena masyarakat yang semakin membaik tingkat
kesejahteraannnya berkat bantuan organisasi bisnis maka mereka akan
menghormati organisasi bisnis tersebut. Organisasi bisnis juga dapat
memperbaiki pengetahuan atas komunitas lokal, memberi kontribusi bagi
komunitas lokal, dan dapat meningkatkan citra dan profil perusahaan karena
para karyawan menjadi duta besar bagi perusahaannya. Ini sejalan dengan
prinsip kemaslahatan bersama yang dikembangkan melalui berbagai
program dan kegiatan PR. Karena itu penting untuk disadari bahwa
program-program Community Relations merupakan program dari
perusahaan untuk komunitas. Jika aspek-aspek itu dijalankan oleh
perusahaan, bukan tidak mungkin akan terbentuk citra yang positif kepada
perusahaan. Karena citra dapat ditimbulkan dari adanya pemahaman

11
seseorang atau masyarakat akan suatu kenyataan. Pemahaman yang berasal
dari informasi yang tidak lengkap akan menghasilkan citra yang tidak
sempurna, maka terciptanya suatu citra perusahaan yang baik dimata
khalayak akan sangat tergantung pada bagaimana perusahaan tersebut
memperlakukan publiknya. Citra didapat dari kesan khalayak atau
stakeholders perusahaan terhadap penampilan atau kinerja perusahaan,
image atau citra bersifat dinamis, tidak statis, sehingga dapat turun naik
sepanjang perjalanan hidup perusahaan. Karena dalam proses dinamis, dapat
terjadi berbagai macam peristiwa yang biasa menjatuhkan atau
meningkatkan nama perusahaan. Seperti kita ketahui, bahwa berdirinya
sebuah perusahaan menimbulkan tuntutan-tuntutan dan harapan dari
masyarakat sekitar perusahaan, demikian pula yang terjadi pada PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Pada umumnya masyarakat sekitar perusahaan
selalu menuntut agar mereka mendapatkan bantuan berupa fasilitas yang
layak tanpa ingin mengetahui apakah perusahaan tersebut sedang
mengalami krisis atau tidak. Contoh tuntutan-tuntutan tersebut antara lain :
ingin dibangunkan tempat ibadah, Puskesmas gratis, sarana olah raga,
perbaikan jalan, dan lain lain. Dalam hal ini tuntutan-tuntutan tersebut tidak
lepas karena keadaan masyarakat sekitar yang kurang mampu dalam hal
materi maupun latar belakang pendidikan mereka yang rendah yang
bertempat tinggal di sekitar PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. dan ingin
meningkatkan taraf hidup mereka agar layak. Dengan adanya tuntutan-
tuntutan tersebut, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. selalu berusaha
memberikan apa yang masyarakat inginkan, dan jika mereka ingin
mendapatkan penghidupan yang layak maka harus ditunjang dengan
bantuan atau fasilitas yang baik pula. Karena itu, dengan adanya
keberhasilan mengabulkan tuntutan masyarakat, maka PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. akan mendapatkan citra yang positif dari masyarakat sekitar.
Program-program Community Relations yang telah diimplementasikan pun
tidak saja ditujukan untuk masyarakat sekitar perusahaan saja, melainkan
juga berupaya untuk masyarakat secara luas. Maka dalam hal ini kegiatan
Community Relations sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan hidup

12
masyarakat dan erat pula terhadap citra positif perusahaan, karena jika
masyarakat tersebut diperhatikan dengan baik maka perusahaan pun akan
mendapatkan citra yang baik pula. Tentu saja, hal ini sangat menguntungkan
perusahaan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada awalnya sebagai bentuk perwujudan CSR perusahaan lebih
memfokuskan perhatian pada perbaikan pemenuhan kebutuhan stakeholder (salah
satunya adalah karyawan) mereka saja. Istilah Community Relations (Hubungan
dengan komunitas) dalam Public Relations adalah: “Hubungan antara sekelompok
orang yang hidup di tempat sama, pemerintah sama dan mempunyai kebudayaan
dan sejarah yang umumnya turun temurun dan mempunyai tujuan yang sama”.
Manfaat mengandung arti berguna atau berfaedah baik untuk individu
sendiri maupun bagi orang lain atas keberadaan atau hal yang dilakukan. Dalam
hal ini manfaat CSR juga demikian, bagaimana keberadaan perusahaan dapat
berguna bagi masyarakat setempat, bagi perusahaan itu sendiri dan bagi
pemerintah. Pencapaian tujuan community relations juga akan dipengaruhi oleh
cara pandang dan perlakuan organisasi terhadap komunitasnya. Dalam hal ini
peran public relations dalam organisasi menjadi penting. Wilson mengidentifikasi
adanya empat aktivitas penting yang perlu dijalankan seorang public relations.
Contoh sederhana pelaksanaan CSR adalah dengan menghasilkan produk
yang aman, tidak berbahaya bagi kesehatan, dan ramah lingkungan; membuat
sumur resapan; penyaluran limbah dengan baik; dan pembatasan penggunaan AC
dan listrik. Kegiatan community relations yang dilakukan PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. ini terdiri dari berbagai bidang, salah satu diantaranya adalah bidang
pendidikan. Setiap bulan dana Social Responsibility yang diperoleh dari
karyawan, akan diberikan kepada setiap siswa yang tidak mampu dan berprestasi
pada tiap triwulan, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Serang-Banten menyalurkan
bantuan beasiswa Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) untuk anak-anak
yang tidak mampu dan memberikan bantuan fasilitas pendidikan, memberikan
bantuan berupa buku-buku pelajaran dan buku cetak kepada setiap siswa dan
memberikan bantuan untuk korban musibah bencana alam dan semua itu
merupakan bantuan kemanusiaan yang pernah dibantu oleh tim social
responsibility.

14
3.2 Saran
Dari Jurnal Ini kita memahami bagaimana perbedaan CSR dengan
Community Relation

15
DAFTAR PUSTAKA

Herman. Manfaat Corporate Social Responsibility Oleh Stakeholder Primer Dan


Sekunder (Studi Kasus Pada PT. Asia Sawit Makmur Jaya Provinsi Riau).
Jurnal Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan Sosial - Vol. 2 No. 2
Tahun 2018
Rudito, B., Famiola, M., 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan di Indonesia. Edisi 1. Penerbit Rekayasa Bisnis.
Widiyanarti, T. (2005). Corporate Social Responsibility: Model Community
Development Oleh Korporat.
Yudarwati, G. A. (2004). Community Relations: Bentuk Tanggung Jawab Sosial
Organisasi. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2), 143-156.

16

Anda mungkin juga menyukai