Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“ TANGGUNG JAWAB SOSIAL DARI BISNIS “

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Pengantar Bisnis

Dosen : NENENG SRI SUPRIHATIN,SE.,MM.,M.Akt

DISUSUN OLEH :

AZZAHRA SYIFA FATANIA

LINA LUSIANA

MARNIA LATUA NAINGGOLAN

MAUDI WULANDARI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada TUHAN Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan limpah rahmatnyalah maka penyusun boleh menyelesaikan
sebuah makalah ini dengan tepat waktu.

Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah yang berjudul


Tanggung jawab social dari bisnis dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini
kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Neneng Sri
Suprihatin,SE.,MM.,M.Akt selaku Guru mata kuliah Pengantar Bisnis yang telah
memberikan tugas penyusunan makalah ini. Akhirnya makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik dan selesai pada waktunya.

Melalui kata pengantar ini kami sangat menyadari bahwa makalah ini sangat jauh
sekali dari kesempurnaan baik dari isi, penyajian atau tulisan. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Tanggung Jawab Sosial dari Bisnis. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Demikianlah makalah ini kami buat serta meminta ma’af jika ada kekurangan
ataupun kata-kata kurang berkenan atas perhatian dan partisipasinya.Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya dan dapat diambil hikmah yang baik, dan kami juga banyak
mengucapkan terima kasih.

Serang, 14 Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................2
1.4 Manfaat....................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
2 . 1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial..........................................................3
2.2 Tujuan Tanggung Jawab Sosial Dari Bisnis.............................................4
2.3 Manfaat Dari Pelaksanaan CSR............................................................4
2.4 Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial............................6
2.5 Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat.......................6
2.6 Bentuk Corporate Social Responsibility....................................................7
2.7 Prinsip-Prinsip Tanggung Jawab Sosial...............................................7
2.8 Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan............................9
2.9 Etika Bisnis................................................................................................10
2.9.1 Etika Dalam Berinteraksi.................................................................11
2.9.2 Jenis-Jenis Tanggung Jawab Perusahaan.........................................11
2.10 Tahap – Tahap Adopsi CSR....................................................................13
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN......................................................................................14
3.2 SARAN...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Perkembangan CSR......................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tanggung jawab sosial bisnis atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
konsep manajemen perusahaan yang mengintegrasikan masalah sosial dan
lingkungan dalam kegiatan bisnis mereka, serta interaksi dengan para pemangku
kepentingan. Pelaksanaan kegiatan CSR sesuai dengan konsep triple bottom line
menurut John Elkington (1997) tidak hanya berfokus terhadap pelestarian
lingkungan (planet) tetapi juga bertanggungjawab terhadap masyarakat (people)
dan pemenuhan perekonomian (profit). CSR atau Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan juga merupakan cara perusahaan untuk menyeimbangkan antara
kepentingan ekonomi (mencari keuntungan yang sebesar-besarnya) dengan
kepentingan lingkungan dan sosial.

Hal ini berarti tanggung jawab sosial merupakan komitmen usaha untuk bertindak
secara etis, beroperasi serta berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dari
karyawan, komunitas lokal, dan komunitas luas. Turut sertanya sebuah
perusahaan dalam mengatasi masalah sosial menjadi hal penting karena bisa
membangun brand yang dapat dipercaya dan mendapat perhatian konsumen. Jadi,
ada kegiatan yang saling menguntungkan dalam tanggung jawab social ini.
Perusahaan bisa mendapatkan kepercayaan publik dan konsumen, masyarakat dan
lingkungan sekitar mendapatkan manfaat yang memberikan dampak positif.

Konsep CSR atau tanggung jawab social bisnis ini yang diterapkan dengan baik
dan benar dapat membawa banyak keuntungan kompetitif. Keuntungan itu antara
lain peningkatan akses modal, peningkatan penjualan yang akhirnya
meningkatkan keuntungan, penghematan biaya operasional perusahaan,
peningkatan produktivitas dan kualitas, peningkatan citra brand yang positif,
pengambilan keputusan yang baik dan proses manajemen risiko. Masing-masing

1
jenis itu bisa mengurangi dampak negatif yang bisa timbul di lingkungan usaha
dan lingkungan sosial sekitarnya. Dengan demikian organisasi dapat berkelanjutan
secara finansial.

1.2 Rumusan Masalah

1 . Apa itu Tanggung jawab sosial dari bisnis ?


2 . Apa saja jenis-jenis tanggung jawab sosial ?
3 . Apa saja tahapan- tahapan adopsi CSR ?

1.3 Tujuan Masalah

1 . Mengetahui arti dari tanggung jawab sosial bisnis.


2. Mengetahui jenis-jenis tanggung jawab sosial.
3. Mengetahui tahapan-tahapan adopsi CSR.

1.4 Manfaat

Makalah ini memberikan manfaat sebagai referensi bagi para pembaca


dalam menerapkan tanggung jawab sosial bisnis dan mahasiswa dapat
mengetahui apa yang ada didalam suatu tanggung jawab dari bisnis atau
perusahaan tersebut

2
BAB II

PEMBAHASAN
2 . 1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara
etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup
dari karyawan, komunitas lokal, dan komunitas luas. Konsep tanggung jawab
sosial melibatkan tanggung jawab antara pemerintah, perusahaan, dan komunitas
masyarakat setempat yang bersifat aktif dan dinamis. Aktivitas tanggung jawab
sosial sudah menjadi aktivitas penting bagi setiap perusahaan dalam menjalani
suatu bisnis. Secara umum kegiatan tanggung jawab sosial merupakan cara
membangun kekuatan bisnis, dimana membutuhkan keseimbangan kesehatan
ekonomi, pasar, dan komunitas. Hal yang harus digaris bawahi adalah tanggung
jawab sosial merupakan cara membangun kemakmuran ekonomi. Artinya
perusahaan tidak terus menerus mengejar skala ekonomi yang besar dalam
menjaga ketahanan bisnis, namun harus peduli akan keseimbangan lingkungan
sekitar khususnya masyarakat.

Tanggung jawab sosial suatu bisnis atau  CSR (Corporate Social Responsibility) 
merupakan bentuk kepedulian suatu bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu
bisnis melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban
serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Menurut Commission of
The  European Communities, 2001 CSR adalah aktifitas yang berhubungan
dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan penekanan pada
bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan
stakeholder.

Perseroan dalam hal ini melihat tanggung jawab sosial sebagai cara mendukung
pemerintah dalam mencapai kemakmuran masyarakat. Perseroan mencermati
bahwa konsep ini bukan sekedar konsep indirect-branding yang semata-mata
hanya ingin mempromosikan produk dan usahanya. Melainkan tanggung jawab

3
sosial harus terselenggara dengan niat yang tulus dan apa adanya untuk kemajuan
lingkungan dan masyarakat. 

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah cara perusahaan untuk


menyeimbangkan antara kepentingan ekonomi (mencari keuntungan yang
sebesar-besarnya) dengan kepentingan lingkungan dan sosial. Sekaligus
memenuhi harapan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan yang
terkait. tanggung jawab perusahaan diawal menjaga kestabilan usahanya melalui
peningkatan arus kas masuk. Lapisan kedua, perusahaan harus menjalani sebuah
usaha dengan patuh pada peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku.
Lapisan ketiga, perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga etika saat
menjalani usaha, etika dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai moral, keadilan,
dan hak manusia (human rights). Lapisan paling atas adalah tanggung jawab
perusahaan dalam berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti
sumbangan, dukungan akan kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya.

2.2 Tujuan Tanggung Jawab Sosial Dari Bisnis


1. Kegiatan ini bertujuan sebagai upaya imbal balik atas penguasaaan sumber
daya alam atau sumber daya ekonomi oleh perusahaan yang kadang
bersifat ekspansif dan eksplorasif, dan sebagai kompensasi sosial karena
menimbulkan ketidaknyamanan kepada masyarakat.
2. Adanya hubungan perusahaan dengan masyarakat sebaiknya memiliki sifat
simbiosis mutualisme untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat yang
bersifat positif sehingga bisa tercipta hubungan yang mendongkrak citra
dan performa perusahaan.
3. Tanggung jawab sosial jugauntuk meredam dapat bertujuan konflik sosial.
Konflik tersebut biasanya berasal dari dampak operasional perusahaan
akibat kesenjangan struktural dan ekonomis yang timbul antara
masyarakat dengan perusahaan.

4
2.3 Manfaat Dari Pelaksanaan CSR
1. Bagi Perusahaan
Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan
mengimplementasikan CSR. Pertama, keberadaan perusahaan
dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan mendapatkan citra
yang positif dari masyarakat luas. Kedua, perusahaan lebih mudah
memperoleh akses terhadap modal (capital). Ketiga, perusahaan
dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources)
yang berkualitas. Keempat, perusahaan dapat meningkatkan
pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis (critical decision
making) dan mempermudah pengelolaan manajemen risiko (risk
management).
2. Bagi masyarakat
Praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya
perusahaan di suatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja,
meningkatkan kualitas sosial di daerah tersebut. Pekerja lokal yang
diserap akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai
pekerja. Jika terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal,
praktek CSR akan mengharagai keberadaan tradisi dan budaya
lokal tersebut.
3. Bagi lingkungan
Praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber
daya alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat
polusi dan justru perusahaan terlibat mempengaruhi
lingkungannnya.
4. Bagi Negara
Praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut
“corporate misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan
pada aparat negara atau  aparat hukum yang memicu tingginya
korupsi. Selain itu, negara akan menikmati pendapatan dari pajak
yang wajar (yang tidak digelapkan) oleh perusahaan.

5
2.4 Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial

Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk


mengindahkan etika bisnis. Hal – hal pendorong tanggung jawab sosial yaitu:

1. Dorongan Dari Pihak Luar

Dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya


tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya
tambahan untung-rugi usaha

2. Dorongan Dari Dalam Bisnis Itu Sendiri

Sisi humanism pebisnis yang melibatkan rasa,karsa,karya yang ikut mendorong


diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen
terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus
kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi
hubungan kemanusian.

2.5 Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat


1. Tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan
Tanggung jawab ini terkait dengan tanggung jawab operasional
perusahaan yang menyangkut dampak polusi yang ditimbulkan baik polusi
air,tanah,udara maupun suara.
2. Tanggung jawab terhadap konsumen
Tanggung jawab ini bertanggung jawab atas perusahaan dalam memenuhi
hak-hak konsumen guna mencegah timbulnya kondisi perlawanan yang
dilakukan oleh konsumen menyangkut perlakuan produsen dalam
memenuhi hak-hak konsumen.

6
3. Tanggung jawab terhadap investor
Investor sebagai pihak yang menanamkan dana atau modal bagi
perusahaan tentunya membutuhkan pertanggung jwaban perusahaan dalam
mengelola dana atau modal yang telah ditanamkan.
4. Tanggung jawab terhadap karyawan
Perusahaan dalam melakukan tanggung jawab karyawan hendaknya dapat
memenuhi hak-hak karyawan baik dari segi pendapatan ataupun hak
peningkatan kompetensi sumber daya karyawan.

2.6 Bentuk Corporate Social Responsibility


1. CSR seharusnya adalah kegiatan yang melebihi kepatuhan terhadap
undang-undang yang berlaku.
2. CSR seharunya dapat menghasilkan dampak semi permanen untuk
perusahaan dan masyarakat
3. CSR harus menghitung dan menimbang kepentingan pemegang
kepentingan (stakeholders) di dalam dan di luar perusahaan.
4. CSR harus menghitung dan menimbang kepentingan pemegang
kepentingan (stakeholders) di dalam dan di luar perusahaan.

2.7 Prinsip-Prinsip Tanggung Jawab Sosial


1. Prioritas Tanggung Jawab Sosial
Mengakui tanggung jawab sosial sebagai prioritas tertinggi perusahaan
dalam penentu utama pembangunan berkelanjutan. Dengan begitu
perusahaan bisa membuat kebijakan, program, dan praktek dalam
menjalankan operasi bisnis dengan cara yang bertanggung jawab secara
social.
2. Manejemen Terpadu
Mengintegrasikan kebijakan, program dan praktek kedalam setiap
kegiatan bisnis sebagai satu unsur manjemen dalam semua fungsi
manjemen.

7
3. Proses Perbaikan
Secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan, program dan kinerja
social perusahaan, berdasar temuan riset mutakhir dan memahami
kebutuhan sosial serta menerapkan kriteria sosial tersebut.
4. Pendidikan Karyawan
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan serta memotivasi karyawan.
5. Pengkajian
Melakukan kajian dampak sosial sebelum memulai kegiatan atau proyek
baru dan sebelum menutup satu fasilitas atau meninggalkan lokasi pabrik.
6. Produk Dan Jasa
Mengembangkan produk dan jasa yang tidak berdampak negatif secara
social.
7. Informasi Publik
Memberi informasi dan (bila diperlukan) mendidik pelanggan, distributor,
dan publik tentang penggunaan yang aman, transportasi, penyimpanan dan
pembuangan produk.
8. Fasilitas Dan Operasai
Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta
menjalankan kegiatan yang mempertimbangkan temuan kajian dampak
sosial.
9. Penelitian
Melakukan atau mendukung penelitian dampak sosial bahan baku, produk,
proses, emisi, dan limbah yang terkait dengan kegiatan usaha dan menjadi
sarana untuk mengurangi dampak negatif.
10. Prinsip Pencegahan
Memodifikasi menufaktur, pemasaran, atau penggunaan produk, atau jasa,
sejalan dengan penelitian mutakhir untuk mencegah dampak sosial yang
bersifat negatif.

8
11. Siaga dalam Menghadapi Darurat
Menyusun dan merumuskan rencana menghadapi keadaan darurat, dan
bila terjadi keadaan berbahaya bekerjasama dengan layanan gawat darurat,
atau instansi berwenang, sekaligus mengenali potensi bahaya yang
muncul.
12. Transfer Best Practise
Berkontribusi pada pengembangan dan transfer praktek bisnis yang
bertanggung jawab scara sosial pada semua industri dan sektor pabrik.
13. Memberi Sumbangan
Untuk usaha bersama, pengembangan kebijakan publik, bisnis lembaga
pemerintah, dan lintas departemen pemerintah serta lembaga pendidikan
yang akan meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial.
14. Keterbukaan
Menumbuhkembangkan keterbukaan dan dialog dengan pekerja dan
publik, mengantisipasi dan memberikan respon terhadap potensial hazard,
dan dampak operasi, produk, limbah atau jasa.
15. Pencapaian Dan Pelaporan
Mengevaluasi kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan
mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria perusahaan dan peraturan
perundanga-undangan dan menyampaikan informasi tersebut pada dewan
direksi, pemegang saham, pekerja.

2.8 Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Pemerintah telah mengeluarkan keputusan tentang tanggung jawab sosial atau
corporate social responbility (CSR) bagi perseroan terbatas (PT) tertuang
dalam pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 tentang kewajiban CSR bagi PT,
yaitu:
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab
sosial dan lingkungan.

9
2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada
ayat (I) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan
dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran.
3. Perseroan terbatas yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat (I) dikenai sanksi sesuai dengan peraturan
peundang-undangan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan
diatur dengan pemerintah.

Dalam pasal 15 UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal


ditegaskan amanat bahwa, setiap penanaman modal berkewajiban yaitu:
a. Menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
b. Melaksankan tanggung jawab sosial perusahaan.
c. Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan
menyampaikan kepada badan koordinasi penanaman modal.
d. Menghrmati tradisi budaya masyarakat sekita lokasi kegiatan usaha
penanaman modal.
e. Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan demikian berlakunya pasal 74 UU No. 40 Tahun 2007 dan
pasal 15 UU No. 25 Tahun 2007 menjadi kewajiban yang dapat
dipertanggung jawabkan dalam hukum, akan tetapi khusus hanya bagi
perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam atau yang menanamkan modalnya
di Indonesia.

2.9 Etika Bisnis


Istilah etika diartikan sebagai sebuah perbuatan setandar yang di jadikan
runtutan individu dalam pengambilan keputusan. Keputusan etika merupakan
suatu hal yang benar mengenai prilaku standar. Maka terkadang etika bisnis
seringkali disebut etika manajemen yang di dalam nya menerapkan standar moral
dalam kegiatan pelaku bisnis menjalankan bisnisnya. Adapun dalam cakupan nya

10
etika bisnis dapat diliahat dari keterkaitan yang terjadi antara perusahaan atau
lembaga usaha dengan orang yang menanamkan uangnya atau modalnya,
keterkaitan perusahaan dengan konsumen, keterkaitan perusahaan dengan
pegawai, keterkaitan perusahaan dengan kreditur dan lain sebagainya. Etika yang
dimiliki oleh masing-masing individu sebenernya meruapakan perkembangan dari
etik sejak dulu yang di anut oleh dan di samapaikan kepada kita oleh orang tua,
guru pemimpin agama dan libgkungan kita secara keseluruhan.

Tanggung jawab sosial di pengaruhi oleh faktor berikut ini:

a. Etik
b. Peraturan
c. Aksi konsumen

2.9.1 Etika Dalam Berinteraksi


Ada beberapa interaski yang senantiasa pelaku bisnis melakukannya antara lain:

a. Interaksi dengan konsumen


b. Inetraski dengan produsen lain
c. Iklan terhadap anak-anak
d. Iklan jasa propessional
e. Iklan rokok dan memabukan
f. Etika supplier
g. Etika terhadap supplier
h. Etika terhadap saingan
i. Etika hubungan dengan karyawan
j. Etika dalam hubungan dengan pabrik

2.9.2 Jenis-Jenis Tanggung Jawab Perusahaan


Tanggung jawab perusahaan (corporate social responsibility) merupakan salah
satu dari beberapa tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders). Yang di maksud dengan pemangku kepentingan
dalam hal ini adalah orang atau kelompok yang memengaruhi atau di pengarhui
oleh berbagai keputusan,kebijan, maupun oprasi perusahaan (post et

11
ould.,2002:8). Jones (1995) selanjutnya mengklasifikasikan pemangku
kepentingan tersebut ke dalam 2 (dua) kategori , yaitu :
 Inside stalkeholders, yang termasuk ke dalam kategori inside
stalkeholders adalah pemegang saham ( stockholders )1 , para manajer
(managers) , dan karyawan (employees).
 Outside stalkeholders, yang termasuk ke dalam kategori outside
stalkeholders adalah pelanggan (costumer), pemasok (supplier),
pemerintah (government) masyarakat lokal (local communitiees), dan
masyarakat secara umum (general pulic).

1
istilah pemegang saham diterjemahkan ke bahasa inggris sebagai
stockholders (Eng-Eng) atau shareholders (Am-Eng). Sedapat mungkin,
istilah yang di gunakan dalam buku ini adalah shareholders.

Menurut post (2002:69), secara simultan perusahaan akan menjalankan tiga jenis
tanggung jawab yang berbeda beda kepada pemangku kepentingan, di mana
ketiga jenis tanggung jawab tersebut harus di jalankan secara seimbang.
Penekanan kepada salah satu jenis tanggung jawab saja akan menyebabkan
perusahaan berjalan secara tidak optimal. Ketiga jenis tanggung jawab tersebut
mencakup: ekonimi responsibility, legal responsibilty, dan social respomsibility.

 Economic responsibility. Perusahaan korporasi di bentuk dengan tujuan


untuk menghasilkan laba secara optimal. Berkaitan dengan hal tersebut,
para pengelola perusahaan korporasi memiliki tanggung jawab ekonomi di
antaranya kepada para pemegang saham dalam bentuk pengelolaan
perusahaan yang menghasilkan laba.

12
 Legal responsibility. Kendati perusahaan korporasi didirikan untuk
menghasilkan laba, akan tetapi dalam melaksanakan operasinya
perusahaan korporasi harus mematuhi berbagai peraturan perundang –
undangan yang berlaku sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan.

2.10 Tahap – Tahap Adopsi CSR


Robbins dan coulter (2003:123) menggabarkan perkembangan CSR dalam
sebuah kontinum adopsi pelaksanaan CSR perusahaan kepada berbagai
konstituen. Kontinun cakupan konstituen yang dilayani oleh perusahaan) maka
semakin besar pula CSR yang harus di lakukan.

Pada tahap awal, CSR lebih tertuju kepada pemilik perusahaan


(pemegang saham/owners) dan manajer. Pada tahap ini pemimpin perusahaan
akan mengedepankan kepentingan para pemegang saham melalui berbagai upaya
untuk menggunakan sumber daya perusahaan seefisien mungkin dan melakukan
maksimalisasi laba.

Pada tahap kedua, perusahaan mulai mengembangkan CSRnya kepada


para pekerja (employees). Pada tahap ini, manajer perusahaan tidak hanya
memerhatikan maksimalisasi laba, tetapi mereka mulai memberikan perhatian
yang besar kepada sumber daya manusia. Hal ini dilakukan karena mereka
berkeinginan untuk dapat merekrut, memelihara, dan memotivasi para karyawan
yang baik.

Pada tahap ketiga, perusahaan mengembangkan CSR kepada para


konstituen dalam suatu lingkungan yang spesifik di mana konstituen tersebut
biasanya merupakan masyarakat setempat ( local comminities) yang terkena
dampak langsung oleh operasional perusahaan di daerah tempat mereka tinggal.

13
Pada tahap keempat, perusahaan tidak hanya mengembangkan CSR kepada
masyarakat setempat, melaikan mencakup pula masyarakat luas (broader society).
Dari entitas publik dan mereka merasa bertanggung jawab untuk melakukan
berbagai kebijakan kepada publik.

Gam
bar 2.1 Tahap Perkembangan CSR

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
corporate Social Responsibility menjadikan kewajiban moral bagi
perusahaan terhadap kawasan dan masyarakat yang tidak terbatas semata-
mata pada konsumen saja, tapi semua pihak yang terkait baik langsung
ataupun tidak langsung. Perusahaan mesti melihat dng cermat
keberlangsuangan hidup masyarakat yang terkait dan terdampak atas
aktivitas usahanya.

3.2 SARAN

Perusahaan mesti dan harus transparan dalam mengungkapkan kepada


masyarakat mengenai struktur dan implementasi atas rancangan tanggung
jawab sosial yang akan dan telah mereka lakukan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Suprihatin sri neneng,SE.,MM.,M.Akt. (2021). Modul Pengantar Bisnis,141-143


Kurniati Trianita & Rahmatullah.(2011) Panduan Praktis Pengelolaan
CSR.Yogyakarta: Samudra Biru

Syukur S. Apriwiyanto & Rahmatullah. (2014) Best Practice KEMITRAAN CSR


Antara Pemerintah, Perusahaan, dan LSM. Yogyakarta: Samudra Biru

Solihin Ismail. (2008).Corporate Social Responsibily From Charity To


Sustainability. Jakarta: Salemba Empat

Ranchman, M, N., Efendi, A, & Wicaksana, E. (2011). Panduan Lengkap


Perencanaan CSR. Bogor: Penebar Swadaya

Nathaniel, R. (2020). Pengantar Bisnis : Uwais Inspirasi Indonesia

Asriwardi, Asriwardi. (2019). Makalah Tugas CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY.

Janico alwendi, skripsi, Penerapan corporate social responsibility (csr) terhadap


loyalitas nasabah tabungan BNI Taplus syari’ah pada PT.Bank Negara
Indonesia Syari’ah Cabang Pekanbaru Menurut Eknomi Islam, 2012, h. 24

Commission Of The European Communities. 2001. Green Paper: Promoting a


European Framework for Corporate Social Responsibility. Diakses pada
17 Desember 2013 melalui
http://eurlex.europa.eu/LexUriServ/site/en/com/2001/com2001_0366en01.
pdf

16
17

Anda mungkin juga menyukai