Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

Disusun sebagai syarat memenuhi Tugas Mata Kuliah

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

FAKULTAS : EKONOMI & BISNIS


PRODI : MANAJEMEN
TAHUN PELAJARAN : 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan membahas
tentang PENGANTAR AKUNTANSI dengan topik Piutang dagang, Wesel Tagih, dan Investasi
Jangka Pendek.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mengundang para pembaca untuk memberikan saran atau kritik yang dapat
membangun kami.

Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

Penulis, 18 Desember 2014

Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Piutang .............................................................................................................................. 5
2.2 Jenis-jenis Piutang .............................................................................................................................. 6
2.3 Pengertian wesel tagih ........................................................................................................................ 7
2.4 Penjualan wesel tagih .......................................................................................................................... 8
2.5 Pengendalian internal piutang ............................................................................................................. 8
2.6 Pengertian dan karakteristik investasi jangka pendek ....................................................................... 10
BAB III PENUTUP .................................................................................................................................... 17
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 17
3.2. Saran ................................................................................................................................................ 17
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam
melaksanakan penjualan kepada para konsumen,perusahaan dapat melakukannya secara tunai
atau secara kredit. Sudah barang tentu perusahaan akan lebih menyukai jika transaksi penjualan
dapat dilakukan secara tunai, karena perusahaan akan segera menerima kas dan kas tersebut
dapat segera digunakan kembali untuk mendatangkan pendapatan selanjutnya. Di pihak lain para
konsumen umumnya lebih menyukai bila perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit,
karena pembayaran dapat ditunda. Dalam kenyataannya, penjualan kredit pada kebanyakan
menimbulkan adanya piutang atau tagihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan piutang dan jenisnya
2. Bagaimana pengendalian internal atas piutang
3. Penjelasan tentang investasi jangka pendek

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian piutang dan jenisnya
2. Untuk mengetahui pengendalian internal atas piutang
3. Untuk mengetahui investasi jangka pendek
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Piutang


Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang
pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90
hari (sembilan puluh hari). Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak lain
yang berupa uang, barang-barang atau jasa-jasa yang dijual secara kredit. Piutang bagi kegunaan
akuntansi lebih sempit pengertiannya yaitu untuk menunjukkan tuntutan-tuntutan pada pihak luar
perusahaan yang diharapkan akan diselesaikan dengan penerimaan jumlah uang tunai.

Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi penjualan barang dan jasa
perusahaan, dimana pembayaran oleh pihak yang bersangkutan baru akan dilakukan setelah
tanggal transaksi jual beli. Mengingat piutang merupakan harta perusahaan yang sangat likuid
maka harus dilakukan prosedur yang wajar dan cara-cara yang memuaskan dengan para debitur
sehingga perlu disusun suatu prosedur yang baik demi kemajuan perusahaan.

Piutang dapat digolongkan dalam dua kategori yaitu piutang usaha dan piutang lain-lain.
Menurut Soemarso piutang usaha adalah atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak
dengan siapa ia berpiutang:“Perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau
perusahaan lain dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam
bentuk uang”.

Selain itu pengertian piutang yang pada umumnya digolongkan dalam aktiva
lancar yang berarti bahwa tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan diminta
pembayarannya dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu tahun) yang biasanya
digolongkan dalam piutang jangka pendek.

Piutang usaha jangka pendek dapat dibagi atas dua yaitu:

1. Piutang usaha/piutang terhadap langganan


Piutang usaha/piutang terhadap langganan dalam perkiraan piutang usaha dicatat sebagai tagihan
yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang merupakan usaha perusahaan yang
normal/kurang dari 1 tahun, disajikan dalam neraca sebagai aktiva lancar, tetapi apabila telah
lebih dari jangka waktu 1 tahun maka akan dilaporkan sebagai aktiva tidak lancar. Jadi tagihan
kepada langganan yang biasanya disebut piutang dagang adalah tuntutan keuangan terhadap
pihak lain baik perorangan maupun organisasi-organisasi atau debitur-debitur lainnya
.
2. Piutang yang akan diterima
Piutang yang akan diterima merupakan kontrak prestasi yang sebenarnya sudah menjadi hak
perusahaan, akan tetapi belum/tidak saatnya untuk diterima, piutang ini timbul pada suatu akhir
periode dimana sebenarnya tagihan tersebut akan diterima pada periode yang akan datang.

Adapun hal-hal yang termasuk dalam piutang yang akan diterima adalah:

a. Bunga yang masih harus diterima yang timbul dari aktiva yang dimiliki perusahaan,
seperti wesel tagih dan bon.
b. Piutang sewa yang masih harus diterima yang timbul dari hasil penyewaan, seperti
gedung, mobil dan alat-alat besar lainnya.
c. Pendapatan piutang merupakan pendapatan yang akan diterima sebagai hasil
investasi dalam perusahaan.

Penggolongan piutang dan umur piutang dapat digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu:

a. Piutang lancar adalah piutang yang diharapkan tertagihnya dalam 1 tahun atau siklus
usaha normal
b. Piutang tidak lancar adalah tagihan/piutang yang tidak dapat ditagih dalam jangka
waktu 1 tahun
c. Piutang yang dihapuskan adalah suatu tagihan yang tidak dapat ditagih lagi
dikarenakan pelanggan mengalami kerugian/bangkrut (tidak tertagih)
d. Piutang dicadangkan adalah tagihan yang disisihkan sebelumnya untuk menghindari
piutang tidak tertagih

2.2 Jenis-jenis Piutang


Warren Reeve dan Fess mengklasifikasikan piutang kedalam tiga kategori yaitu piutang usaha,
wesel tagih, dan piutang lain-lain sebagai berikut :

1. Piutang Usaha
Piutang usaha timbul dari penjualan secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau
jasa kepada pelanggan. Transaksi paling umum yang menciptakan piutang usaha adalah
penjualan barang dan jasa secara kredit. Piutang tersebut dicatat dengan mendebit akun piutang
usaha. Piutang usaha semacam ini normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu
yang relative pendek, seperti 30 atau 60 hari. Piutang usaha diklasifikasikan di neraca sebagai
aktiva lancar.

2. Wesel Tagih
Wesel tagih adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan
surat utang formal. Sepanjang wesel tagih diperkirakan akan tertagih dalam setahun. Maka
biasanya diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar. Wesel biasanya digunakan untuk
periode kredit lebih dari 60 hari. Wesel bisa digunakan untuk menyelesaikan piutang usaha
pelanggan. Bila wesel tagih dan piutang usaha berasal dari transaksi penjualan maka hal itu
kadang-kadang disebut piutang dagang

3. Piutang lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Jika piutang ini diharapkan
akan tertagih dalam satu tahun, maka piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Jika
penagihannya lebih dari satu tahun maka piutang ini diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar
dan dilaporkan dibawah judul investasi. Piutang lain-lain meliputi piutang bunga, piutang pajak,
dan piutang dari pejabat atau karyawan perusahaan.

Perbedaan masing-masing jenis piutang

Piutang dagang/usaha Piutang wesel Piutang lain-lain

Jangka waktu Jangka waktu bermacam- Jangka waktu lebih dari


kurangdari 1 tahun macam tetapi pada umumnya satu tahun atau termasuk
2/10, n/30 paling sedikit 60 hari dalam piutang jangka
panjang.

Dimasukkan dalam Bagian yang jatuh temponya Pada umumnya termasuk


aktiva lancar dalam waktu 1 tahun dalam piutang jangka
diperlakukan sebagai aktiva panjang.
lancar, sedangkan yang lebih
dari satu tahun piutang jangka
panjang

Berkaitan dengan Mensyaratkan adanya jaminan Tidak berkaitan dengan


operasi utama sehingga jika saat jatuh tempo operasi sehari-hari dan
perusahaan sehingga tidak dapat melunasi maka biasanya dilaporkan
harus dapat ditagih jaminan tersebut dapat dijual dineraca sebagai kelompok
aktiva tidak lancar.

2.3 Pengertian wesel tagih


Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain untuk
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan dating.

Ada 2 macam wesel tagih yaitu :


1. Wesel tagih tidak berbunga, yaitu wesel tagih yang tidak mencantumkan bunga, dengan
demikian nilai nominal = nilai nominal pada jatuh temponya.
2. Wesel tagih berbunga, yaitu yaitu wesel tagih yang mencantumkan bunga, dengan demikian
pada hari jatuh temo wesel = harga nominal wesel + bunga mulai tangal penarikan s/d jatuh
tempo.

2.4 Penjualan wesel tagih


Apabila sebelum jatuh tempo, perusahaan memerlukan uang, wesel yang dipunyai dapat
dijual kepada bank atau pihak pihak lain. Kadang-kadang penjualan demikian ini disebut juga
dengan pendiskontoan wesel. Dalam hal ini penerimaan wesel melakukan endosemen terhadap
weselnya. Bank akan mnerima imbalan yang dsebut diskonto.Diskonto adalah bunga yan
diperhitungkan di muka. Diskonto dihitung berdasarkan nilai pada saat jatuh tempo dan janka
waktunya adalah antara saat wesel diserahkan sampai dengan tanggal jatuh tempo.

2.5 Pengendalian internal piutang


Piutang memerlukan pengendalian internal yang sama seperti aktiva perusahaan
lainnya. Seluruh fungsi akuntansi harus dibuat sehingga pekerjaan salah seorang karyawan dapat
digunakan sebagai verifikasi terhadap pekerjaan karyawan lainnya. Perusahaan yang memiliki
suatu jumlah besar wesel mungkin menemukan keguanaan dari suatu pendaftaran wesel tagih
sangat membantu. Dia menyediakan informasi rinci atas setiap wesel, dan membantu dalam
menagih wesel secara tepat waktu. Pengendalian piutang yang tepat juga termasuk memperoleh
persetujuan penjualan kredit, pengembalian penjualan dan penyisihan, serta diskon penjualan.

Pengendalian yang layak terhadap piutang dapat dilakukan dengan cara:

a. Penyelenggaraan catatan piutang dalam kondisi yang memuaskan untuk memenuhi kepedulian
kepala bagian keuangan
b.Penerapan dan penyelenggaraan pengaamanan pengendalian internal yang diperlukan
c. Penyiapan laporan yang diperlukan untuk pinpinan kredit mengenai kondisi piutang dan hal-
hal yang berhubungan
d.Penilaian piutang secara wajar dalam neraca, termasuk pembentkan pengisihan cadangan yang
diperlukan

Sebelum pemberian piutang dilakukan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu :

1.Kebijakan kredit, kebijakan ini meliputi penetapan batas kredit, jaminan yang diperlukan, car
pembayaran, penetapan diskon dan lain-lain. Penetapan kebijakan ini dilakukan untuk
mengurangi kemungkinan resiko yang terjadi atas kredit.
2.Penyelidikan kredit, sebelum kredit disetujui, penyelidikan kredit perlu dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai debitur, formula yang biasa dipakai maslah ini meliputi,
informasi dari pihak lain, masal bank dan lembaga-lembaga lainya yang merupakan relasi
debitur. Dalam hal ini diperlukan pengendalian internal karena piutang sebagai salah satu bentuk
investasi, haruslah control dengan baik. Pengendalian internal dimaksudkan untuk
meminimalkan adanya kecurangan yang terjadi, adapun kecurangan tersebut adalah :

a. Lapping
Lapping adalah penggelapan oleh pemegang kas dengan melakukan pinjaman tanpa
persetujuan yang berwenag. Hal ini dilakukan dengan cara menunda pencatatn penerimaan kas.
Kegiatan ini biasanya terdapat 3 unsur yaitu :
1.Belum mencatat semua penerimaan kas
2.Mengambil untuk kepentingan pribadi penerimaan yang belum di catat
3.Gali lobang tutup lobang

b.Window dressing
Window dressing adalah memberikan suatu gambaran neraca yang bagus tetapi bukan
yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena hasil kerja pejabat dalam perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung dinilai berdasarkan baik atu tidaknya mutu dari kredit itu
sendiri

c. Penggelapan piutang
Dengan jalan menghapus piutang dari pembayaran koperasi kemudian menagih piutang-
piutang tersebut untuk mencari keuntungan pribadi

Untuk dapat pengendalian internal yang baik atas piutang harus dapat memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :

1.Fungsi yang dilakukan oleh pegawai yang menangani transaksi penjualan harus dipisahkan dari
fungsi pembukuan
2.Fungsi penerimaan hasil pengihan piutang harus dipisahkan dari fungsi pembukuan piutang
3.Semua transaksi pemberian kredit, pemberian potongan dan penghapusan piutang, harus
mendapatkan persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4.Piutang harus dicatat dalam buku-buku tambahan piutang (Accounts Receivable Subsidiary
Ledger)
5.Perusahaan harus membuat daftar piutang berdasarkan umurnya (Aging Schedule).
2.6 Pengertian dan karakteristik investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.

Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena
itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena
jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam
bentuk atau dalam jangka pendek.

Ada beberapa peluang investasi jangka pendek yang bisa diambil. Mungkin beberapa
diantaranya sudah tidak asing lagi.

Berikut ini adalah beberapa investasi jangka pendek yang bisa dicoba:

1.Tabungan
Tabungan merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek. Saat menabung di bank,
uang yang dimasukkan bisa dicairkan kapan saja. Dengan kata lain, saat membutuhkan uang,
uang dapat ditarik kapanpun dan dimanapun melalui ATM bagi yang menggunakannya. Itulah
kelebihan dari tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah tingkat suku bunga yang sangat
rendah sehingga tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan.

2.Deposito
Perbedaan deposito dan tabungan adalah pada jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di
tabungan, bisa mengambil dana kapan saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada
jangka waktu tertentu dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo.
Misalnya, ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank selama
3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum jatuh tempo, ada pinalti
yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan deposito akan lebih tinggi dari bunga tabungan.

3.Reksadana
Ada jenis reksadana jangka pendek yang juga bisa dicoba. Reksadana yang terkait pada
pasar uang merupakan reksadana jangka pendek. Pada reksadana ini, uang yang dimasukkan
akan dialirkan ke bentuk obligasi jangka pendek, sertifikat bank Indonesia dan deposito.
Persentase besarnya setiap jenis investasi itu tergantung dari diskusi yang dilakukan dengan
konsultan keuangan yang menangani reksadana.

4.Investasi Jangka Pendek Dalam Saham


Saham dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang. Ada saham-saham di
pasar modal yang fluktuasi harganya cukup cepat. Saham adalah surat bukti yang menyatakan
bahwa pemegang saham ikut serta memodali suatu Perseroan Terbatas (PT). Dengan demikian
dapat dikatakan ikut memiliki suatu Perseroan Terbatas. Pemegang saham akan memperoleh
manfaat dari hasil penanaman modal berupa bagian laba dari perseroan terbatas yang disebut
dengan laba deviden.

Besarnya deviden yang diterima oleh penanam modal atau investor tergantung pada laba yang
diperoleh PT.

a. Pencatatan pembelian saham


Pembelian saham akan dicatat sebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga
perolehannya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga kurs ditambah dengan
semua biaya yang terjadi pada saat pembelian.

Dalam jual beli surat berharga dikenal beberapa istilah yaitu:

 Harga Nominal yaitu nilai surat berharga yang tertera diatas surat berharga.
 Harga kurs adalah persen kurs dikalikan dengan harga nominal. Persen kurs adalah harga jual
atau beli surat berharga yang berlaku di bursa efek.

Persen kurs ada 3 tingkat yakni :

 Kurs @ pari artinya kurs 100% dimana harga beli surat berharga di bursa efek sama dengan
nilai nominal surat berharga.
 Kurs diatas pari artinya kurs diatas 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa efek
selalu lebih rendah dari harga nominalnya.
 Kurs dibawah pari artinya kurs dibawah 100% dimana harga jual/beli surat berharga di bursa
efek selalu lebih rendah dari harga nominal.

Biaya-biaya pada jual/beli beli surat berharga berupa :

 Biaya provisi adalah upah perantara adalah upah perantara yang melakukan transaksi jual atau
beli surat berharga. Karena tidak emua orang yang berkepentingan dapat masuk ke bursa efek,
sehingga harus menyuruh perantara seperti komisioner dan makelar, dan mereka harus diberi
upah yang disebut provisi atau komisi.
 Materai yang akan dibubuhkan pada akte surat berharga.
Kedua biaya tersebut menjadi tanggungan pembeli sehingga menjadi unsur harga pokok surat
berharga.

Jurnal yang akan dibuat pada waktu membeli saham adalah :

Surat Berharga : Rp xxx

Kas : Rp xxx

Contoh soal :

Harga nominal 500 lembar saham PT Naruto nominal per lembar @ Rp 100.000 dengan kurs
80% provisi dan materai Rp 750.000.

Jawab :

Harga Nominal 500 lembar @ Rp 100.000 = Rp 50.000.000

Harga Kurs 80% x Rp 50.000.000 = Rp 40.000.000

Provisi dan Materai = Rp 750.000

Dibayar per kas = Rp 40.750.000

Jurnal :

Surat-surat Berharga Rp 40.750.000

Kas Rp 40.750.000

b.Pencatatan Penjualan Saham


Pada waktu penjualan saham akun surat berharga akan dikredit dengan harga jual. Yang
dimaksud dengan harga jual adalah harga kurs jual dikurangi dengan semua biaya yang
terjadi pada saat penjualan berupa provisi, materai dan lain-lain.Yang perlu diperhatikan dalam
penjualan saham adalah rugi atau laba atas penjalan saham. Jika harga jualnya lebih tinggi dari
harga perolehannya maka dalam penjualan tersebut akan diperoleh laba yang akan dicatat dalam
akun laba penjualan surat berharga sebelah kredit, sebaliknya jika harga jual lebih rendah dari
harga perolehan maka akun terjadi rugi dan akan dicatat dalam akun rugi penjualan saham
sebelah debet.
Jurnal yang akaun dibuat pada waktu menjual saham adalah :

Kas Rp xxx

Surat Berharga Rp xxx

Laba Penjualan Saham Rp xxx

Jika dalam penjualan diderita kerugian, maka akan dijurnal :

Kas Rp xxx

Rugi Penjualan Saham Rp xxx

Surat Berharga Rp xxx

Contoh :

Dijual 300 lembar saham PT Naruto nominal perlembar @ Rp 100.000 dengan kurs 100%. Biaya
provisi danh materai Rp 600.000. saham-saham persebut pernah dibeli dengan harga perolehan
Rp 105.000 per lembar.

Jawab :

Harga Nominal 300 lembar @ Rp 100.000 = 30.000.000

Harga Kurs 100% x Rp 30.000.000 ………………………………………… =Rp 30.000.000

Provisi dan Materai


……………………………………………………………….(=Rp 600.000)

Diterima per kas ……………………………………………………… =Rp 29.400.000

Harga Perolehan saham yang dijual 300 lembar @Rp 105.000(=Rp 31.500.000)

Rugi Penjualan Saham ……………………………………………… =Rp 2.100.000

Jurnal :

Kas Rp 29.400.000

Rugi Penjualan Saham Rp 2.100.000


Surat-surat berharga Rp 31.500.000

5.Investasi Jangka Pendek Dalam Oligasi


Obligasi adalah surat bukti yang menyatakan pemegangnya memberikan pinjaman
sejumlah uang pada badan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Orang yang menanamkan
modalnya akan mendapat manfaat berupa bunga yang tetap. Besarnya bunga yang diterima tidak
dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang diperoleh.

Pembelian obligasi dicatat disebelah debet akun surat-surat berharga menurut harga
perolehannya, dan mengkredit akun kas menurut harga jualnya. Sedangkan selisih yang terjadi
antara harga beli dengan harga perolehannya dicatat sebelah debet akun beban bunga
obligasi. Bunga obligasi adalah bunga yang yang diperhitungkan kepada pembeli dihitung sejak
tanggal jatuh tempo yang terakhir bunga obligasi sampai dengan tanggal pembelian obligasi.
Bunga tersebut disebut bunga berjalan dan merupakan unsur harga beli atau harga jual obligasi
dan bukan unsur harga perolehan.

Dalam perhitungan jumlah obligasi berlaku ketentuan sebagai berikut :

 Unsur bulan dihitung rata-rata 30 hari.


 Sati tahun ditetapkan 30 hari
 Hari bunga dihitung mulai tanggal jatuh tempo bunga yang terakhir ke tanggal jual/beli
obligasi atau (M/ - S/D) atau boleh juga dihitung mulai dengan tanggal jatuh tempo bunga yang
terakhir sampai dengan tanggal jual/beli obligasi (M/D – S/)
 Bunga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

 Rumus Bunga Dalam Hari :

MxHxP
360 x 100

 Rumus Bunga Bulanan :

MxHxP
1 x 100
 Rumus Bunga Tahunan:

MxTxP

Contoh :

Tanggal Pembelian obligasi 15 maret 2008. Tanggal kupon 1/5 - 1/11. Lamanya bunga berjalan
dihitung dari tanggal kupon yang terdekat dengan tanggal jual/beli obligasi yakni tanggal 1 Nov
ke tanggal 15 mei.

Jawab:

1/11 ke 14/5

11 – 5 = 6 (bulan 11 kurang bulan 5)

6 bulan @ 30 hari = 180 hari

Dikurangi 14 hari

Sisa 164 hari

Contoh :

Tgl 2 Apr’05 Perush membeli obligasi milik PT. X nominal Rp 10.000,- per lembar sebanyak
1000 lbr dengan harga Rp 9.600,- Bunga obligasi 9% (dibayar setiap tgl 1 Apr & 1 Okt)

Contoh investasi sementara pada obligasi (jika pembelian bertepatan dengan tanggal bunga
obligasi)

Jurnal 2 Apr 05 :

SB-Obligasi PT. X Rp 9.600.000

Kas Rp 9.600.000

Jurnal 1 Okt 05 (jika obligasi tetap dipegang maka ada penerimaan bunga)

Kas Rp 450.000

Pendapatan Bunga Rp 450.000

(= 9% x Rp 10.000 x 1000 lb x 6/12)

Tgl 3 Okt 05 perush menjual obligasi PT. X dengan kurs 102%

Perhitungan :

HJ = 102% x Rp 10.000 x 1000 lb = Rp 10.200.000


H.Po = = Rp 9.600.000

Laba Penjualan = Rp 600.000

Jurnal :

Kas Rp 10.200.000

SB-Obligasi PT.X Rp 9.600.000

Laba Penjualan Rp 600.000

Tujuan investasi jangka pendek adalah :

1.Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.


2.Memperoleh tambahan dana.

Karakteristik investasi jangka pendek adalah :

1.Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.


2.Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual
investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.
3.Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah karena
dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi jangka
pendek).
4.Surat-surat berharga itu harus dapat dijual kembali dengan harga yang yang berlaku pada
tanggal penjalannya. Surat-surat berharga yang memenuhi syarat adalah surat-surat berharga
yang terdapat dalam bursa saham.
5.Penjalannya kembali oleh pimpinan perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
uang.
6.Pemilikan surat berharga tidak dengan maksud menguasai perusahaan lain

Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain adalah :

a. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,
misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu
badan usaha.
b.Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik
dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga
baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
c. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas
jangka pendek.

Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :

1.Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka dianggap
ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari.
2.Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan
sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.
3.Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang
timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang
pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90
hari (sembilan puluh hari).

Wesel tagih yaitu janji tertulis yang tidak bersyarat dari suatu pihak ke pihak lain untuk
sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk
dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.

3.2. Saran
Kami memahami bahwa setiap manusia mempunyanyi kekuranga dan kelebihan, oleh
karena nya, tentu dalam pembuatan makalah ini kami masih bnyak kesalahan, kritik dari
pembaca sangat kami butuhkan guna penyempurnaan makalah kami selanjutnya.
Sebaiknya kita tidak menganggap bahwa pencatatan dalam akuntansi itu rumit, tetapi pelajari
dulu, maka semua akan terasa terbiasa.

Anda mungkin juga menyukai