PERENCANAAN PEMASARAN
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU 2019/2020
KATA PENGANTAR
1
Tiada kata yang pantas saya ucapkan terkecuali syukur kepada yang Maha Kuasa atas rahmat
dan berkatnya kepada saya dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran. Selain itu, isi makalah dapat dijadikan pembelajaran dan pedoman
dalam kehidupan kita sehari-hari.
Saya sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna terutama mengenai masalah dalam penyampaian bahasa dan
struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan............................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan............................................................................................................ 5
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka.................................................................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam keseharian, kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang terkadang pengertiannya
dianggap sama. Padahal kedua istialah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan.
Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual
sebanyak mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk rayu,
manipulasi kualitas, bersumpah palsu untuk membujuk dan meyakinkan pembeli. Semuanya demi
memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. Penjual terpuaskan akan tetapi pembeli seketika
mengetahui bahwa kualitas barang tidak seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan
pembeli tidak akan membeli kembali dan memberi tahu pihak lain agar tidak membeli di tempat dimana
dia merasa tertipu.
Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi dalam hal produk,
kualitas, harga, kemudahan mendapat spare part dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin
kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan
konsumen yakni harga produk, lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka ia
akan kembali dan tetap bertahan dengan produk kita dan memberitahu kepada pihak lain untuk membeli
dari kita.
Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan sangat di pengaruhi oleh
kemampuan perusahaan memasarkan produknya. Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya mungkin apabila perusahaan dapat menjual
produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kuantitas yang diharapkan serta mampu
mengatasi tantangan dari para pesaing dalam pemasaran. untuk ini dibutuhkan orang-orang yang dinamis
yang mempunyai kreatifitas, inisiatif dan ulet untuk memimpin kegiatan bidang pemasaran agar
perusahaan berhasil.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Chandra, Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini
produknya di pasar sasaran tertentu. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa
lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 4 hal
penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, positioning dan diferentiation.
2.1.1 Segmentation
Segmentasi pasar pada dasarnya merupakan suatu cara untuk membedakan pasar menurut beberapa
karakter dari pelanggan yang secara umum digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu : geografi, demografi,
psikografi, dan tingkah laku. Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada
konsumen. Jadi, perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya ke dalam segmen-
segmen pasar tertentu di mana masing-masing segmen bersifat homogen. Homogenitas masing-masing
segmen tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara
penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian, dan sebagainya. Hal yang
sama dikemukakan oleh Smith yang kemudian dikutip oleh Angipora bahwa segmentasi pasar adalah
pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan ciri-
ciri konsumen.
Ada 4 ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar, yaitu:
Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun
luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.
5
Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani
secara efektif.
Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik
dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Dasar/kriteria-kriteria yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar adalah:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar
kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan
perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
b. Segmentasi atas dasar Demografis, segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara
memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel
demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi
konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.
2.1.2 Targeting
Targeting atau penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
pasar dan memilih atau atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. Perusahaan menargetkan daya tarik
segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya
sepanjang waktu.
Dalam menjalakan penetapan target pasar terdapat proses dari target pasar, proses target pasar yaitu:
Menentukan karakteristik segmen dari target sebuah pasar.
Melihat kembali apakah segmen pasar sudah cukup dalam mendukung produk dari suatu
organisasi.
Pilihlah target yang tepat dimana perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasarannya
terhadap target yang telah ditentukan tersebut.
2.1.3 Positioning
Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Pemasar merencanakan posisi yang
6
membedakan produk dari merek pesaing dan memberi manfaat terbasar dalam target pasar. Selain itu,
positioning merupakan penetapan posisi tindakan tawaran dan citra perusahaan menepati posisi yang khas
dalam benak pelanggan.
2.1.4 Diferentiation
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima
dimensi berikut ini :
Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,
kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan,
pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan
perbaikan.
7
Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan,
kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.
Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,
jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui
penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.
8
8. Pengendalian pemasaran yang meliputi analisis dan evaluasi kegiatan pemasaran baik dalam
periode jangka panjang maupun jangka pendek.
9. Pemasaran internasional yang mencakup pemasaran ekspor, pola-pola pemasaran internasional
dan pemasaran dari perusahaan multi-nasional.
Tugas manajemen pemasaran dalam memasarkan produk perusaahaan agar mencapai tingkat
keuntungan jangka panjang perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidup dan
pengembangan/pertumbuhan perusahaan adalah menciptakan permintaan akan produk perusahaan itu dan
memenuhi permintaan tersebut. Jadi tugas manajemen pemasaran tidak hanya terbatas pada
mengusahakan dan mengembangkan permintaan produk perusahaan, tetapi juga mencakup pengaturan
jumlah waktu dan sifat permintaan tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan.
Jelas bahwa perusahaan masa kini harus melakukan perencanaan strategis jangka panjang jika mereka
ingin bertahan terus dalam lingkungan yang semakin tidak menentu, kita rumuskan pengertian
perencanaan strategis sebagai berikut:
Perencanaan strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaansuatu
keserasian yang berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai
peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalahmerancang perusahaan
sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan
yang parah.
Untuk memahami perencanaan strategis, kita harus mengingat kembali bagaimana perusahaan modern
dibentuk. Kebanyakan perusahaan yang besar terdiri dari tiga tongkatan organisasi: tingkat perusahaan,
tingkat bisnis, dan tingkat produk. Kantor pusat perusahaan bertanggung jawab untuk merancang
perencanaan strategis guna mengarahkan perusahaan secara keseluruhan kearah masa depan yang
menguntungkan. Kantor pusat perusahaan membuat keputusan-keputusan mengenai seberapa banyak
dukungan sumber daya yang harus disediakan bagi setiap unit perusahaan (divisi, cabang), juga
perusahaan-perusahaan baru manakah yang harus mulai digarap. Setiap unit bisnis (usaha) pada
gilirannya harus mengembangkan perencanaan untuk mengantar unit usaha tersebut kemasa depan yang
keuntungan, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang disediakan oleh kantor pusat perusahaan.
Akhirnya setiap tingkat produk (jenis, merek) di dalam sebuah unit usaha perlu mengembangkan
perencanaan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam pasar produk tertentu.
9
Rencana-rencana tersebut kemudian dilaksanakan pada berbagai tingkatan organisasi, hasilnya dimonitor,
dan dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Perencanaan secara keseluruhan, pelaksanaannya, dan
proses pengandalian dampak pada gambar berikut:
10
2.5 Menurut Tingkatannya
2.5.1 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Strategi itu menurut R.G.
Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan. Bentuk
konfigurasi terungkap berdasarkan:
1. Ruang lingkup
2. Hasil persaingan
3. Target
4. Penataan sumber-sumber
Perencanaan strategic digunakan untuk mengatakan suatu lingkup perencanaan yang lebih “general”
disamping adanya beberapa jenis perencanaan lain yang disebut stainer. Pengertian perencanaan strategic
yaitu proses pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur pengadaan dan pendayagunaan
sumber untuk pencapain tujuan .
Hal tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas pada masa yang akan datang dengan
mempertimbangkan berbagai kompleks dalam suatu system. Berdasarkan hal diatas, metode penelaah dan
pemecahan masalah didasarkan atas kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Sistematik dan sistemik
2. Berorientasi pada output dan konfigurasi keinginan
3. Mempunyai tujuan menyeluruh
4. Berdimensi jangka panjang, menengah, dan pendek
5. Menerapkan metode keilmuan analisi teoretik dan empiric dengan program pengembangan.
6. Rencana operasional terjabar kedalam proyek dan program
7. Berlandaskan kebijakan
8. Memperhitungkan norma dan kaidah
9. Mempunyai pola input, proses, output dengan informasi umpan balik.
11
Sedangkan ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir sama dengan pengertian diatas yaitu
menurut dalam buku system informasi manajemen dan perencanaan pembangunan pendidikan yang
disusun Idocdi Anwar, dkk yang dikutip dari H. Ozbehkan, mengemukaka tiga jenis perencanaan, yaitu:
“polici planning. Strategic planning dan operational planning.
1. Perencanaan strategis berbagai upaya untuk mempersiapkan seperangkat desisi dimasa yang akan
datang yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi
2. Perencanaan taktis adalah sebagai upaya dalam mempersiapkan berbagai desisi untuk kegiatan-
kegiatan jangka pendek terutama dalam mengalokasi berbagai sumber yang diperlukan dalam
pencapaian tujuan
3. Perencanaan teknis adalah proses upaya untuk mempersiapkanberbagai desisi untuk dilaksanakan
terutama dalam jangka waktu yang pendek dan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang spesifik
dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah pasti (target-target)
Kegiatan-kegiatan apakah yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunan ? secara garis besar jenis
kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut:
12
3. Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksanaan
4. Penyempurnaan program
5. Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP)
6. Identifikasi proyek
7. Penyusunan pra-DUP (daftar Usulan Proyek)
8. Penyusunan DUP Depdikbud
9. Pembahasan DOP, antara Depdikbud, Bapenas dan Departemen Keuangan
10.Penyusunan UKOP
11.Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek)
12.Pembahasan Pra-DIP, antar Depdikbud, Bappenas, dan Dirjen Anggaran
13.Penyempurnaan UKOP
14.Penyeleseian DIP (dari konsep DIP yang telah disetujui)
13
2.8 Hubungan Antar Tipe-tipe atau Jenis-jenis Perencanaan
Tipe-tipe perencanaan baik dari segi waktu, ruang lingkup, maupun dari segi sifat ada kaitanya satu
dengan yang lainya. Perencanaan jangka panjangberkaitan erat dengan tipe-tipe ruang lingfkup terutama
perencanaan mikro dengan perencanaan operasional. Perencanaan jangka panjang sifatnya umum dan
fleksibel, hamper sama dengan perencanaan strategi yang sifatnya juga belum spesifik.
Perencanaan operasional pada umumnya dilakukan dengan jangka pendekyang mencakup perencanaan
makro, meso maupun mikro. Perencanaan operasional berjangka pendek ini palin jelas tampak pada
perencanaan mikro sebab ia bergerak dalam wilayah yang sangat kecil.
Sedangkan Perancanaan itu sendiri adalah seperangkat prosedur untuk memecahkan permasalahan
fisik, social, dan ekonomi, yang harus meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: – Seperangkat tindakan –
Upaya untuk memecahkan masalah, – Memiliki dimensi waktu dan berorientasi ke masa yang akan
datang – Suatu proses berputar dengan adanya umpan balik , – Melibatkan beberapa alternatif untuk
mencari pemecahan Dari definisi atau pengertian tentang perencanaan tersebut, maka dapat kita
simpulkan bahwa perencanaan tersebut disusun agar dapat menuju kearah yang lebih baik, walaupun
demikian tidak semua perencanaan tersebut berjalan sesuai rencana, terkadang sesuatu yang telah kita
perhitungkan dengan matang, tapi pada kenyataanya kadang kala terdapat masalah yang diluar perkiraan
kita, oleh karena itulah perencanaan tersebut akan terus dievaluasi dalam kurun waktu tertentu agar tujuan
yang ingin dicapai dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.
Kebijakan yang sering berganti-ganti bukanlah satu-satunya penyebab rendahnya mutu pendidikan
saat ini, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan, diantara faktor-faktor
tersebut misalnya adalah rendahnya kualitas/profesionalisme guru selaku tenaga pendidik, kurangnya
sarana prasarana pendidikan, kurangnya perhatian orang tua/partisipasi masyarakat juga dapat
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya kualitas/profesionalisme guru dapat disebabkan
karena banyak sekali guru yang tidak fokus kepada profesinya dikarenakan rendahnya income yang
diperoleh guru tersebut, hingga mereka mengajar hanya untuk memenuhi kewajiban saja, mereka tidak
mempunyai beban moral atau tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik mereka, karena yang
terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka dapat mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hariKarena itulah perubahan kebijakan yang dilakukan ditengah jalan sebaiknya
seminimal mungkin kalau bisa dihindarkan, hingga tidak menjadikan salah satu penyebab rendahnya
mutu pendidikan.
14
Hudson menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu radical, advocacy, transactive, synoptic, dan
incremental yang dikatakan sebagai taxonomy. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang
melibatkan beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan dengan
merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan,
seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah.
15
2.9.2 Riset Masa Depan
Adalah usaha untuk memperkirakan situasi lingkungan eksternal masa depan yang akan dihadapi.
Tujuan riset masa depan (future research) adalah mengenali dan mempertimbangkan dampak dari
kecenderungan perkembangan faktor-faktor dalam ekonomi makro, bidang industri atau jasa, politik,
perubahan sosial, teknologi, budaya dan gaya hidup masyarakat, keamanan dan lain sebagainya, apakah
positif ataukah negatif. Juga diperkirakan situasi persaingan. Apa yang akan dikerjakan pemain dan
pesaing lama? Berapa banyak pemain dan pesaing baru akan terjun di lapangan (pasar)? Dampak positif
berarti peluang (opportunities) bagi pengembangan karya yang perlu ditangkap dan dimanfaatkan.
Dampak negatif berarti ancaman (threats), hambatan atau kendala bagi kemajuan. Maka perlu diatasi.
2.9.3 Asumsi-asumsi
Gabungan audit situasi (internal) dan riset masa depan (eksternal) yang dipadukan dengan melakukan
metode Analisis SWOT menghasilkan asumsi-asumsi atau pengandaian situasi atas berbagai faktor
variabel. Data basis yang diperoleh di sini seolah-olah siap memberi penjelasan pada setiap pertanyaan:
mengapa.
2.9.4 Visi
Visi adalah proyeksi gambaran diri pada masa depan dengan segala dimensinya berdasarkan data
realitas sekarang, dan berbagai kecenderungan baik internal maupun eksternal. Visi bisa dikatakan impian
berdasarkan kenyataan. Bukan gambaran yang muluk-muluk tanpa dasar. Di sini ditampung data verbal
mengenai nilai-nilai, harapan dan aspirasi setelah paparan situasi sekarang dan kecenderungan masa
depan. Mau jadi apa dan bagaimana ke depan? Visi menjadi pengikat komunitas jika merupakan visi
bersama, yang dibentuk secara bersama-sama.
16
memberi warna dasar pada semua rencana usaha, misalnya orientasi pada kepuasan konsumen yang harus
dipertimbangkan di dalam semua rencana strategi dan taktis.
Pemikiran strategis haruslah merupakan suatu daur berkesinambungan. Daur itu dimulai dengan
pembentukan visi organisasi, berlanjut dengan penentuan strategi (yaitu tujuan dan garis besar usaha
untuk mewujudkannya) yang menentukan bagaimana visi digunakan untuk membimbing semua usaha
dan karya organisi, kemudian dijabarkan menjadi pelbagai taktik yang tepat dalam mengaplikasikan
strategi, mengarah pada langkah-langkah implementasi taktik serta tindakan operasional yang harus
dilaksanakan dari hari ke hari dalam organisasi. Tak ada tangga yang boleh dilewatkan di dalam
pemikiran dan perumusan semua itu di dalam daur perencanaan yang berkesinambungan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Chandra, Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini
produknya di pasar sasaran tertentu. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa
lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 4 hal
penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, positioning dan diferentiation.
Perencanaan strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaansuatu
keserasian yang berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai
peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalahmerancang perusahaan
sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan
yang parah. Untuk memahami perencanaan strategis, kita harus mengingat kembali bagaimana
perusahaan modern dibentuk. Kebanyakan perusahaan yang besar terdiri dari tiga tongkatan organisasi:
tingkat perusahaan, tingkat bisnis, dan tingkat produk. Rencana-rencana tersebut kemudian dilaksanakan
pada berbagai tingkatan organisasi, hasilnya dimonitor, dan dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan.
Perencanaan secara keseluruhan, pelaksanaannya, dan proses pengandalian
18
DAFTAR PUSTAKA
19