Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN DAN

PERENCANAAN PEMASARAN

Dosen: Sri Sumantri, S.E., M.Ak., Ak

Mata Kuliah: Manajemen Pemasaran

Disusun Oleh:

Muh Musyaid Saputra 19320014

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU 2019/2020

KATA PENGANTAR

1
Tiada kata yang pantas saya ucapkan terkecuali syukur kepada yang Maha Kuasa atas rahmat
dan berkatnya kepada saya dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran. Selain itu,  isi makalah dapat dijadikan pembelajaran dan pedoman
dalam kehidupan kita sehari-hari.

Saya sangat menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna terutama mengenai masalah dalam penyampaian bahasa dan
struktur isi makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Baubau, 04 November 2020

                                                                                                                                                

                                                                                                                                                  Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................... 2

Daftar Isi............................................................................................................................. 3

Bab I Pendahuluan............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 4

Bab II Pembahasan............................................................................................................ 5

2.1 Strategi Pemasaran......................................................................................................... 5

2.2  Strategi Manajemen Pemasaran..................................................................................... 8

2.3 Pengertian Perencanaan Strategi..................................................................................... 9

2.4 Menurut Besaranya atau Segi Ruang Lingkup............................................................... 10

2.5 Menurut Tingkatannya................................................................................................... 11

2.6 Menurut Jangka Waktunya............................................................................................. 12

2.7 Jenis Perencanaan Berdasarkan Sifatnya........................................................................ 13

2.8 Hubungan Antar Tipe-tipe atau Jenis-jenis Perencanaan................................................ 14

2.9 Unsur-unsur Proses Perencanaan.................................................................................... 15

Bab III Penutup.................................................................................................................. 18

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 18

Daftar Pustaka.................................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam keseharian, kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang terkadang pengertiannya
dianggap sama. Padahal kedua istialah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan.
Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual
sebanyak mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk rayu,
manipulasi kualitas, bersumpah palsu untuk membujuk dan meyakinkan pembeli. Semuanya demi
memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. Penjual terpuaskan akan tetapi pembeli seketika
mengetahui bahwa kualitas barang tidak seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan
pembeli tidak akan membeli kembali dan memberi tahu pihak lain agar tidak membeli di tempat dimana
dia merasa tertipu.

Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi dalam hal produk,
kualitas, harga, kemudahan mendapat spare part dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin
kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan
konsumen yakni harga produk, lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka ia
akan kembali dan  tetap bertahan dengan produk kita dan memberitahu kepada pihak lain untuk membeli
dari kita.

Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan sangat di pengaruhi oleh
kemampuan perusahaan memasarkan produknya. Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya mungkin apabila perusahaan dapat menjual
produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kuantitas yang diharapkan serta mampu
mengatasi tantangan dari para pesaing dalam pemasaran. untuk ini dibutuhkan orang-orang yang dinamis
yang mempunyai kreatifitas, inisiatif dan ulet untuk memimpin kegiatan bidang pemasaran agar
perusahaan berhasil.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu strategi pemasaran ?
2. Hal apa saja yang harus dilakukan untuk strategi pemasaran?
3. Apa itu perencanaan pemasaran ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pemasaran


Dalam upaya memberikan kepuasan konsumen sesuai dengan apa yang terdapat dalam konsep
pemasaran, perusahaan perlu melakukan usaha pembinaan pelanggan melalui pengarahan tindakan
strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan ciri atau sifat para pelanggan tersebut. Menurut Craven
dikutip dari Purwanto, Strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis strategi pengembangan dan
pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk pada tiap unit bisnis,
penetapan tujuan pemasaran, dan pengembangan, pelaksanaan, serta pengelolaan strategi program
pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.

Menurut Chandra, Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini
produknya di pasar sasaran tertentu. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa
lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 4 hal
penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, positioning dan diferentiation.

2.1.1 Segmentation
Segmentasi pasar pada dasarnya merupakan suatu cara untuk membedakan pasar menurut beberapa
karakter dari pelanggan yang secara umum digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu : geografi, demografi,
psikografi, dan tingkah laku. Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada
konsumen. Jadi, perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya ke dalam segmen-
segmen pasar tertentu di mana masing-masing segmen bersifat homogen. Homogenitas masing-masing
segmen tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara
penggunaan barang, kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian, dan sebagainya. Hal yang
sama dikemukakan oleh Smith yang kemudian dikutip oleh Angipora bahwa segmentasi pasar adalah
pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan ciri-
ciri konsumen.
Ada 4 ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar, yaitu:
 Terukur (Measurable), artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun
luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut.

5
 Terjangkau (Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani
secara efektif.
 Cukup luas (Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
 Dapat dilaksanakan (Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik
dan melayani segmen pasar itu dapat efektif.
Dasar/kriteria-kriteria yang dapat dipakai untuk segmentasi pasar adalah:
a. Segmentasi atas dasar Geografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi pasar
kedalam unit-unit geografis seperti negara, propinsi, kabupaten. kota, desa, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini perusahaan akan beroperasi disemua segmen, akan tetapi, harus memperhatikan
perbedaan kebutuhan dan selera yang ada dimasing-masing daerah.
b. Segmentasi atas dasar Demografis, segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan cara
memisahkan pasar kedalam kelompok-kelompok yang didasarkan pada variabel-variabel
demografis, seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, agama, pendidikan,
pekerjaan, dan lain-lain.
c. Segmentasi atas dasar psychografis, Segmentasi pasar ini dilakukan dengan cara membagi-bagi
konsumen kedalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup,
berbagai ciri kepribadian, motif pembelian, dan lain-lain.

2.1.2 Targeting
Targeting atau penetapan target pasar adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
pasar dan memilih atau atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. Perusahaan menargetkan daya tarik
segmen dimana perusahaan dapat menghasilkan nilai pelanggan terbesar dan mempertahankannya
sepanjang waktu.

Dalam menjalakan penetapan target pasar terdapat proses dari target pasar, proses target pasar yaitu:
 Menentukan karakteristik segmen dari target sebuah pasar.
 Melihat kembali apakah segmen pasar sudah cukup dalam mendukung produk dari suatu
organisasi.
 Pilihlah target yang tepat dimana perusahaan dapat mengembangkan strategi pemasarannya
terhadap target yang telah ditentukan tersebut.

2.1.3 Positioning
Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas, berbeda, dan diinginkan
relatif terhadap produk pesaing dalam pikiran konsumen sasaran. Pemasar merencanakan posisi yang

6
membedakan produk dari merek pesaing dan memberi manfaat terbasar dalam target pasar. Selain itu,
positioning merupakan penetapan posisi tindakan tawaran dan citra perusahaan menepati posisi yang khas
dalam benak pelanggan.

Penempatan produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk


dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan
produk adalah tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen. Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi
penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen
pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai
posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.

Menurut Cheverton, Ada 5 kesalahan dalam menentukan posisi di


pasar, yaitu :
 Positioning yang terlalu rendah
Jika tidak memiliki sesuatu yang khusus, maka akan sulit untuk mengambil tempat di dalam
pikiran konsumen, tidak memberikan alasan untuk membeli, bahkan peduli.
 Positioning yang terlalu tinggi
Positioning yang terlalu tinggi yang dimaksud adalah bersikap terlalu positif
 Positioning yang membingungkan
Saat mencoba untuk melakukan sesuatu hal sekaligus, maka muncul kontradiksi dan konflik
 Positioning yang tidak releven
Saling tidak berhubungan satu dengan yang lain
 Positioning yang meragukan

2.1.4  Diferentiation
Pada dasarnya diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Diferensiasi dapat dilakukan melalui lima
dimensi berikut ini :
 Diferensiasi Produk, membedakan produk utama berdasarkan keistimewaan, kinerja,
kesesuaian, daya tahan, keandalan, kemudahan untuk diperbaiki, gaya dan rancangan produk.
 Diferensiasi Pelayanan, membedakan pelayanan utama berdasarkan kemudahan pemesanan,
pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan
perbaikan.

7
 Diferensiasi Personil, membedakan personil perusahaan berdasarkan kemampuan, kesopanan,
kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap dan komunikasi yang baik.
 Diferensiasi Saluran, langkah pembedaan melalui cara membentuk saluran distribusi,
jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut.
 Diferensiasi Citra, membedakan citra perusahaan berdasarkan perbedaan identitas melalui
penetapan posisi, perbedaan lambang dan perbedaan iklan.

2.2  Strategi Manajemen Pemasaran


Menurut Irawan dan Wijaya, pengertian manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian terhadap program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa manajemen pemasaran
mencakup seluruh falsafah, konsep, tugas, dan fungsi manajemen pemasaran. Pemasaran merupakan
salah satu kegiatan-kegiatan pokok manajemen yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba,
berkembang, dan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Menurut Sofjan Assauri, pada umumnya ruang lingkup manajemen pemasaran meliputi :
1. Falsafah manajemen pemasaran yang mencakup konsep dan fungsi pemasaran serta tugas-tugas
manajemen pemasaran.
2. Faktor lingkungan pemasaran yang merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan pimpinan
perusahaan.
3. Analisis pasar dan pemilihan pasar sasaran. Analisis pasar meliputi ciri-ciri dari jenis pasar,
analisis produk, analisis konsumen, analisis persaingan, dan analisis peluang. Pemilihan pasar
sasaran meliputi dimensi pasar konsumen, segmentasi pasar, peramalan potensi pasar sasaran,
dan penentuan wilayah pemasaran.
4. Perencanaan pemasaran perusahaan yang mencakup perencanaan strategi pemasaran jangka
panjang dan jangka pendek, perencanaan operasional pemasaran, dan penyusunan anggaran
pemasaran.
5. Kebijakan dan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi kebijakan dan strategi
taktis untuk produk, harga, distribusi, dan promosi.
6. Organisasi pemasaran meliputi tujuan perusahaan dan struktur organisasi pemasaran serta
pembagian tugas dalam pemasaran.
7. Sistem informasi pemasaran yang mencakup riset pemasaran dan pengelolaan informasi
pemasaran.

8
8. Pengendalian pemasaran yang meliputi analisis dan evaluasi kegiatan pemasaran baik dalam
periode jangka panjang maupun jangka pendek.
9. Pemasaran internasional yang mencakup pemasaran ekspor, pola-pola pemasaran internasional
dan pemasaran dari perusahaan multi-nasional.
Tugas manajemen pemasaran dalam memasarkan produk perusaahaan agar mencapai tingkat
keuntungan jangka panjang perusahaan untuk menjamin kelangsungan hidup dan
pengembangan/pertumbuhan perusahaan adalah menciptakan permintaan akan produk perusahaan itu dan
memenuhi permintaan tersebut. Jadi tugas manajemen pemasaran tidak hanya terbatas pada
mengusahakan dan mengembangkan permintaan produk perusahaan, tetapi juga mencakup pengaturan
jumlah waktu dan sifat permintaan tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan.

2.3 Pengertian Perencanaan Strategi

Jelas bahwa perusahaan masa kini harus melakukan perencanaan strategis jangka panjang jika mereka
ingin bertahan terus dalam lingkungan yang semakin tidak menentu, kita rumuskan pengertian
perencanaan strategis sebagai berikut:

Perencanaan strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaansuatu
keserasian yang berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai
peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalahmerancang perusahaan
sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan
yang parah.

Untuk memahami perencanaan strategis, kita harus mengingat kembali bagaimana perusahaan modern
dibentuk. Kebanyakan perusahaan yang besar terdiri dari tiga tongkatan organisasi: tingkat perusahaan,
tingkat bisnis, dan tingkat produk. Kantor pusat perusahaan bertanggung jawab untuk merancang
perencanaan strategis guna mengarahkan perusahaan secara keseluruhan kearah masa depan yang
menguntungkan. Kantor pusat perusahaan membuat keputusan-keputusan mengenai seberapa banyak
dukungan sumber daya yang harus disediakan bagi setiap unit perusahaan (divisi, cabang), juga
perusahaan-perusahaan baru manakah yang harus mulai digarap. Setiap unit bisnis (usaha) pada
gilirannya harus mengembangkan perencanaan untuk mengantar unit usaha tersebut kemasa depan yang
keuntungan, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang disediakan oleh kantor pusat perusahaan.

Akhirnya setiap tingkat produk (jenis, merek) di dalam sebuah unit usaha perlu mengembangkan
perencanaan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam pasar produk tertentu.

9
Rencana-rencana tersebut kemudian dilaksanakan pada berbagai tingkatan organisasi, hasilnya dimonitor,
dan dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Perencanaan secara keseluruhan, pelaksanaannya, dan
proses pengandalian dampak pada gambar berikut:

2.4 Menurut Besaranya atau Segi Ruang Lingkup


2.4.1 Perencanaan  Makro
Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh,
tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana pembanguna
nasional dewasa ini meliputi rencana dalam bidang ekonomi dan social. Dipandang dari sudut
perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai Negara (khususnya dalam bidang peningkatan SDM)
adalah pengembangan system pendidikan untuk menghasilkan tenaga pembangunan baik secara
kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif pendidikan harus menghasilkan tenaga yang cukup
banyak sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Sedangkan secara kualitatif harus dapat menghasilkan
tenaga pembangunan yang terampil sesuai dengan bidangnya dan memiliki jiwa pancasila.

2.4.2 Perencanaan Meso


Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam program-
program yang bersekala kecil.Pada tingkatannya perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan
dengan depertemen dan unit-unit

2.4.3 Perencanaan Mikro


Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat instituisional dan merupakan penjabran
dari perencanaan tingkat mesokhususan dari lembaga mendapatkan perhatian, namun tidak boleh
bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso.

10
2.5 Menurut Tingkatannya
2.5.1 Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Strategi itu menurut R.G.
Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang diharapkan tercapai pada masa depan. Bentuk
konfigurasi terungkap berdasarkan:
1. Ruang lingkup
2. Hasil persaingan
3. Target
4. Penataan sumber-sumber
Perencanaan strategic digunakan untuk mengatakan suatu lingkup perencanaan yang lebih “general” 
disamping adanya beberapa jenis perencanaan lain yang disebut stainer. Pengertian perencanaan strategic
yaitu proses pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur pengadaan dan pendayagunaan
sumber untuk pencapain tujuan .
Hal tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas pada masa yang akan datang dengan
mempertimbangkan berbagai kompleks dalam suatu system. Berdasarkan hal diatas, metode penelaah dan
pemecahan masalah didasarkan atas kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Sistematik dan sistemik
2. Berorientasi pada output dan konfigurasi keinginan
3. Mempunyai tujuan menyeluruh
4. Berdimensi jangka panjang, menengah, dan pendek
5. Menerapkan metode keilmuan analisi teoretik dan empiric dengan program pengembangan.
6. Rencana operasional terjabar kedalam proyek dan program
7. Berlandaskan kebijakan
8. Memperhitungkan norma dan kaidah
9. Mempunyai pola input, proses, output dengan informasi umpan balik.

2.5.2 Perencanaan Koordinatif


Perencanaan koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang
telah ditetapkan itu dapat tercapai secara  efektif dan efisien. Perencanaan ini mempunyai cangkupan
semua aspek operasi suatu system yang meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkanpada tingkat perencanaan strategic.

11
Sedangkan ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir sama dengan pengertian diatas yaitu
menurut dalam buku system informasi manajemen dan perencanaan pembangunan pendidikan yang
disusun Idocdi Anwar, dkk yang dikutip dari   H. Ozbehkan,  mengemukaka tiga jenis perencanaan, yaitu:
“polici planning. Strategic planning dan operational planning.
1. Perencanaan strategis berbagai upaya untuk mempersiapkan seperangkat desisi dimasa yang akan
datang yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi
2. Perencanaan taktis adalah sebagai upaya dalam mempersiapkan berbagai desisi untuk kegiatan-
kegiatan jangka pendek terutama dalam mengalokasi berbagai sumber yang diperlukan dalam
pencapaian tujuan
3. Perencanaan teknis adalah proses upaya untuk mempersiapkanberbagai desisi untuk dilaksanakan
terutama dalam jangka waktu yang pendek dan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang spesifik
dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah pasti (target-target)

2.6 Menurut Jangka Waktunya


2.6.1 Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk
dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rewncana operasional. Perencanaan
ini merupakan penjkabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang.

2.6.2 Perencanaan Jangka Menengah


Perencanaan jangka menengah mencakup kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran
dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional.

2.6.3 Perencanaan Jangka Panjang


Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25 tahun.
Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan perencanaan
jangkla pendek. Dengan demikian perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari rencana 5
tahun, tetapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri.

Kegiatan-kegiatan apakah yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunan ? secara garis besar jenis
kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut:

1. Penyusunan kebijakan umum


2. Penyusunan kebijakan teknis

12
3. Penyusunan rancangan penyesuaian  kebijaksanaan
4. Penyempurnaan program
5. Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP)
6. Identifikasi proyek
7. Penyusunan pra-DUP (daftar Usulan Proyek)
8. Penyusunan DUP Depdikbud
9. Pembahasan DOP, antara Depdikbud, Bapenas dan Departemen Keuangan
10.Penyusunan UKOP
11.Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek)
12.Pembahasan Pra-DIP, antar Depdikbud, Bappenas, dan Dirjen Anggaran
13.Penyempurnaan UKOP
14.Penyeleseian DIP (dari konsep DIP yang telah disetujui)

2.7 Jenis Perencanaan Berdasarkan Sifatnya


Jenis perencanaan berdasarkan sifat dibagi atas :
1. Perencanaan Strategik, perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan ,
pengalokasian sumber – sumber untuk mencapai tujuan dan kebijakan – kebijakan yang dipakai
sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hal – hal tersebut.
Perencanaan strategis cenderung dipusatkan pada masalah – masalah yang tidak begitu terstruktur
yang melibatkan variable – variable yang jumlahnya banyak dan parameter yang tidak pasti.
2. Perencanaan Manajerial, perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan,
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan Operasional, yang memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada
tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial. Jenis perencanaan berdasarkan
sektor dibagi atas :
Perencanaan Nasional, proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan
komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat adil dan
makmur.
4. Perencanaan Regional, yang juga disebut dengan perencanaan daerah atau wilayah, diantaranya
Propeda dan perencanaan pendidikan di tingkat propinsi, kabupaten /kota.
5. Perencanaan Tata Ruang, perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan
tertentu, mengembangkan secara seimbang , baik secara ekologis, geografis maupun demografis.

13
2.8 Hubungan Antar Tipe-tipe atau Jenis-jenis Perencanaan
Tipe-tipe perencanaan baik dari segi waktu, ruang lingkup, maupun dari segi sifat ada kaitanya satu
dengan yang lainya. Perencanaan jangka panjangberkaitan erat dengan tipe-tipe ruang lingfkup terutama
perencanaan mikro dengan perencanaan operasional. Perencanaan jangka panjang sifatnya umum dan
fleksibel, hamper sama dengan perencanaan strategi yang sifatnya juga belum spesifik.
Perencanaan operasional pada umumnya dilakukan dengan jangka pendekyang mencakup perencanaan
makro, meso maupun mikro. Perencanaan operasional berjangka pendek ini palin jelas tampak pada
perencanaan mikro sebab ia bergerak dalam wilayah yang sangat kecil.

Sedangkan Perancanaan  itu sendiri adalah seperangkat prosedur untuk memecahkan permasalahan
fisik, social, dan ekonomi, yang harus meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: – Seperangkat tindakan –
Upaya untuk memecahkan masalah,  – Memiliki dimensi waktu dan berorientasi ke masa yang akan
datang – Suatu proses berputar dengan adanya umpan balik , – Melibatkan beberapa alternatif untuk
mencari pemecahan Dari definisi atau pengertian tentang perencanaan tersebut, maka dapat kita
simpulkan bahwa perencanaan tersebut disusun agar dapat menuju kearah yang lebih baik, walaupun
demikian tidak semua perencanaan tersebut berjalan sesuai rencana, terkadang sesuatu yang telah kita
perhitungkan dengan matang, tapi pada kenyataanya kadang kala terdapat masalah yang diluar perkiraan
kita, oleh karena itulah perencanaan tersebut akan terus dievaluasi dalam kurun waktu tertentu agar tujuan
yang ingin dicapai dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.

Kebijakan yang sering berganti-ganti bukanlah satu-satunya penyebab rendahnya mutu pendidikan
saat ini, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan, diantara faktor-faktor
tersebut misalnya adalah rendahnya kualitas/profesionalisme guru selaku tenaga pendidik, kurangnya
sarana prasarana pendidikan, kurangnya perhatian orang tua/partisipasi masyarakat juga dapat
menyebabkan rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya kualitas/profesionalisme guru dapat disebabkan
karena banyak sekali guru yang tidak fokus kepada profesinya dikarenakan rendahnya income yang
diperoleh guru tersebut, hingga mereka mengajar hanya untuk memenuhi kewajiban saja, mereka tidak
mempunyai beban moral atau tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik mereka, karena yang
terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka dapat mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hariKarena itulah perubahan kebijakan yang dilakukan ditengah jalan sebaiknya
seminimal mungkin kalau bisa dihindarkan, hingga tidak menjadikan salah satu penyebab rendahnya
mutu pendidikan.

14
Hudson menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu radical, advocacy, transactive, synoptic, dan
incremental yang dikatakan sebagai taxonomy. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang
melibatkan beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu  yang dipertentangkan dengan
merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan,
seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah.

Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama


berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang
maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana,
dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan
korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit
bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih
besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis
individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana
fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun lingkup perencanaan yang
dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan
berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

2.9 Unsur-unsur Proses Perencanaan


Beberapa unsur di bawah ini terdapat dalam proses perencanaan manapun, kendati lingkup dan
metodenya berbeda. Bisa luas, bisa kecil. Bisa kompleks, bisa sederhana. Walau demikian baik jika
dikenali dengan lebih jelas.

2.9.1 Audit Situasi


Audit situasi dilaksanakan dengan memeriksa data prestasi beberapa masa yang lalu. Prinsipnya
adalah untuk mendapatkan informasi pengenalan diri sendiri saat ini di sini dengan segala dimensinya:
apa, siapa, mengapa, untuk apa, di mana, bagaimana, berapa? Mendaftar berbagai
aspek kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal yang diketahui.

Selanjutnya teknik forecasting secara statistik biasanya digunakan untuk melihat ekstapolasi


kecenderungan data ke masa depan dalam situasi konstan seperti pada masa lalu. Tetapi situasi tidak akan
tetap sama karena adanya perubahan. Perubahan-perubahan masa depan diantisipasi dengan berbagai
teknik riset masa depan.

15
2.9.2 Riset Masa Depan
Adalah usaha untuk memperkirakan situasi lingkungan eksternal masa depan yang akan dihadapi.
Tujuan riset masa depan (future research) adalah mengenali dan mempertimbangkan dampak dari
kecenderungan perkembangan faktor-faktor dalam ekonomi makro, bidang industri atau jasa, politik,
perubahan sosial, teknologi, budaya dan gaya hidup masyarakat, keamanan dan lain sebagainya, apakah
positif ataukah negatif. Juga diperkirakan situasi persaingan. Apa yang akan dikerjakan pemain dan
pesaing lama? Berapa banyak pemain dan pesaing baru akan terjun di lapangan (pasar)? Dampak positif
berarti peluang (opportunities) bagi pengembangan karya yang perlu ditangkap dan dimanfaatkan.
Dampak negatif berarti ancaman (threats), hambatan atau kendala bagi kemajuan. Maka perlu diatasi.

2.9.3 Asumsi-asumsi
Gabungan audit situasi (internal) dan riset masa depan (eksternal) yang dipadukan dengan melakukan
metode Analisis SWOT menghasilkan asumsi-asumsi atau pengandaian situasi atas berbagai faktor
variabel. Data basis yang diperoleh di sini seolah-olah siap memberi penjelasan pada setiap pertanyaan:
mengapa.

2.9.4 Visi
Visi adalah proyeksi gambaran diri pada masa depan dengan segala dimensinya berdasarkan data
realitas sekarang, dan berbagai kecenderungan baik internal maupun eksternal. Visi bisa dikatakan impian
berdasarkan kenyataan. Bukan gambaran yang muluk-muluk tanpa dasar. Di sini ditampung data verbal
mengenai nilai-nilai, harapan dan aspirasi setelah paparan situasi sekarang dan kecenderungan masa
depan. Mau jadi apa dan bagaimana ke depan? Visi menjadi pengikat komunitas jika merupakan visi
bersama, yang dibentuk secara bersama-sama.

2.9.5 Tujuan, Sasaran, Target


Untuk mewujudkan Visi kemudian secara terasering (cascade) menurut kedudukan dalam sistem
dilaksanakan penjabaran apa yang hendak dicapai menjadi ketentuan tujuan, sasaran dan target yang
terukur dalam kurun waktu tertentu. Biasanya untuk perumusan tujuan, sasaran dan target digunakan
prinsip SMART: apakah pernyataan tujuan, sasaran, target sudah Spesifik-sistematik, Measurable,
Attainable, Realistic, dan Time-framed?

2.9.6 Policy atau kebijakan


Perumusan policy atau kebijakan dasar dimaksudkan sebagai garis pedoman mengenai apa yang boleh
dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, target. Ini

16
memberi warna dasar pada semua rencana usaha, misalnya orientasi pada kepuasan konsumen yang harus
dipertimbangkan di dalam semua rencana strategi dan taktis.

2.9.7 Rencana Strategi


Garis besar ketentuan mengenai bidang-bidang utama mengenai pengembangan bisnis dan organisasi,
pembaruan dan pengembangan produk, strategi persaingan dan pemasaran, strategi keuangan,
strategi investasi prasarana dan sarana, strategi produksi dan strategi sumber daya manusia.

2.9.8 Keunggulan Strategis


Perencanaan yang dengan jelas merumuskan hal-hal berikut dikatakan sudah mempunyai potensi
keunggulan strategis:
 Visi
 Strategi
 Taktik
 Implementasi
 Operasi

Pemikiran strategis haruslah merupakan suatu daur berkesinambungan. Daur itu dimulai dengan
pembentukan visi organisasi, berlanjut dengan penentuan strategi (yaitu tujuan dan garis besar usaha
untuk mewujudkannya) yang menentukan bagaimana visi digunakan untuk membimbing semua usaha
dan karya organisi, kemudian dijabarkan menjadi pelbagai taktik yang tepat dalam mengaplikasikan
strategi, mengarah pada langkah-langkah implementasi taktik serta tindakan operasional yang harus
dilaksanakan dari hari ke hari dalam organisasi. Tak ada tangga yang boleh dilewatkan di dalam
pemikiran dan perumusan semua itu di dalam daur perencanaan yang berkesinambungan.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Chandra, Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan
akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini
produknya di pasar sasaran tertentu. Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa
lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam sebuah proses pemasaran produk, terdapat 4 hal
penting yang harus diperhatikan yaitu segmentation, targeting, positioning dan diferentiation.
Perencanaan strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaansuatu
keserasian yang berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai
peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalahmerancang perusahaan
sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan
yang parah. Untuk memahami perencanaan strategis, kita harus mengingat kembali bagaimana
perusahaan modern dibentuk. Kebanyakan perusahaan yang besar terdiri dari tiga tongkatan organisasi:
tingkat perusahaan, tingkat bisnis, dan tingkat produk. Rencana-rencana tersebut kemudian dilaksanakan
pada berbagai tingkatan organisasi, hasilnya dimonitor, dan dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan.
Perencanaan secara keseluruhan, pelaksanaannya, dan proses pengandalian

18
DAFTAR PUSTAKA

Dyah, Cahyono,Tri. Modul Dasar-Dasar Pemasaran. Tidak diterbitkan


http://mara04sweet.wordpress.com/2011/04/15/proses-perencanaan-strategi pemasaran. Diakses
30 september 2012   
http://ilmuekonomi-hidayati.blogspot.com/2011/10/perencanaan-strategis-dan-proses. Diakses
30 september 2012

19

Anda mungkin juga menyukai