Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia
selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk
Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi
kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik
dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola
lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial
manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin
dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok
dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif
pelik dan sulit. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik.
Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana
menjadi pemimpin yang baik, fungsi dan tugas pemimpin yang baik.
Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk
mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan memang
menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu
kepemimpinan menjadi perhatian manusia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Fungsi kepemimpinan
2. peran kepemimpinan

C. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Apa Fungsi Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Apa peran Kepemimpinan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan seseorag dalam mengambil suatu
keputusan dan dapat dilaksanakan serta memperlancar pencapaian tujuan organisasi.
Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan
dalam Molly umairi, (2009:12-13) yaitu:
1. Fungsi instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator
merupakan pihak yang menetukan apa, bagimana, dan dimana perintah itu dikerjakan
agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif memerlukan kemampuan untuk
mengerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Ketika pemimpin akan mengambil
keputusan biasanyamemerlukan beberapa pertimbangan yang mengharuskan
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi dilakukan untuk
mendengarkan pendapat dan saran kepada semua unsur penting dalam suatu
organisasi.
3. Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang
yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam
melaksanakannnya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semuanya, tetapi dilakukan
secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak memcampuri atau
mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi
sebagi pemimpin dan bukan pelaksana.
4. Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/
menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari
pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Oarang-orang penerima
delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan
prinsip, persepsi dan aspirasi.

2
5. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif
mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang
efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi
pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengesahan, koordinasi
dan pengawasan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi yang
sangat  penting  bagi  keberadaan  dan  kemajuan  organisasi  yang  bersangkutan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
b. Fungsi  sebagai  Top  Manajemen,  yakni  mengadakan  planning,  organizing,
staffing, directing, commanding, controling.

Menurut  Hadari   Nawawi  (1995:74),  fungsi  kepemimpinan  berhubungan
langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang
mengisyaratkan  bahwa  setiap  pemimpin  berada  didalam,  bukan  berada  diluar
situasi  itu.  Pemimpin  harus  berusaha  menjadi  bagian  didalam  situasi  sosial
kelompok atau organisasinya.
Fungsi  kepemimpinan  menurut  Hadari  Nawawi  memiliki  dua  dimensi
yaitu:
1) Dimensi  yang  berhubungan  dengan  tingkat  kemampuan  mengarahkan
dalam  tindakan  atau  aktivitas  pemimpin,  yang  terlihat  pada  tanggapan orang-
orang yang dipimpinnya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-
orang  yang  dipimpin  dalam  melaksanakan  tugas-tugas  pokok  kelompok
atau  organisasi,  yang  dijabarkan dan dimanifestasikan  melalui  keputusan-
keputusan dan kebijakan pemimpin.
Organisasi  yang  berhasil  dalam  mencapai  tujuannya  serta  mampu
memenuhi  tanggung  jawab  sosialnya  akan  sangat  tergantung  pada  para
manajernya  (pimpinannya).  Apabila  manajer  mampu  melaksanakan  fungsi-
fungsinya  dengan  baik,  sangat  mungkin  organisasi  tersebut  akan  dapat mencapai
sasarannya.  Suatu  organisasi  membutuhkan  pemimpin  yang  efektif,

3
yang  mempunyai  kemampuan  mempengaruhi  perilaku  anggotanya  atau  anak
buahnya.  Jadi,  seorang  pemimpin  atau  kepala  suatu  organisasi  akan  diakui
sebagai  seorang  pemimpin  apabila  ia  dapat  mempunyai  pengaruh  dan  mampu
mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi.

B. Peranan Kepemimpinan dalam Sebuah Organisasi


Berbagai pendapat dan definisi kepemimpinan muncul, sesuai dengan dari  segi apa
orang memandang segi kepemimpinan tersebut. Kepemimpinan dapat  diartikan sebagai
sifat-sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola- pola interaksi, hubungan
kerja sama antar peran, kedudukan dari suatu jabatan  administrative, dan presepsi lain-
lain tentang legitimasi pengaruh (Wahjosumijo,  1999). Menurut Rich ad Hull (1999:
135), Kepemipinan adalah kemapuan  mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku orang
lain. Hal ini berarti bahwa setiap orang mampu mengatur dan mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan bersama dan dapat berfungsi sebagai pemimpin.
Kepemimpinan (leadership) merupakan proses yang harus ada dan perlu diadakan
dalam kehidupan manusia selaku makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup
bermasyarakat sesuai kodratnya bila mereka melepaskan diri dari ketergantungannya
pada orang lain. Hidup bermasyarakat memerlukan pemimpin dan kepemimpinan.
Kepemimpinan dapat menentukan arah atau tujuan yang dikehendaki, dan dengan cara
bagaimana arah atau tujuan tersebut dapat dicapai. Kepemimpinan seseorang berperan
berbagai penggerak dalam proses kerja  sama antara manusia dalam organisasi termasuk
sekolah. Untuk lebih jelas di bawah ini akan diuraikan mengenai pengertian tentang
kepemimpinan.
Menurut Paul Heresay dan Keneth H. Blanchard yand dikutip oleh Pandji Anoragan
dalam bukunya Perilaku Keorganisasian, pemimpin adalah orang yang dapat
mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan
dalam situasi tertentu "(Pandji Anoraga, 1995:186).
Menurut Martin J. Gannon, sebagaimana dikutip oleh Pandji Anoraga, pemimpin
adalah seorang atasan yang mempengaruhi perilaku bawahannya" Sedangkan menurut
Kartini Kartono (1998:84), pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus
dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang
dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian saran- saran
tertentu."

4
Dari definisi di atas jelas bahwa, seorang pemimpin adalah orang yang  memiliki
posisi tertentu dalam hirarki organisasi. Ia harus membuat
perencanaan,  pengorganisasian dan pengawasan serta keputusan efektif. Pemimpin
selalu  melibatkan orang lain, Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dimana ada
pemimpin maka disana ada pengikut yang harus dapat mempengaruhi bawahannya untuk
mencapai tujuan. Jadi kepemimpinan itu akan terjadi dalam situasi tertentu seseorang
mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan seseorang berperan sebagai
penggerak dalam proses kerja sama antar manusia dalam organisasi termasuk sekolah.
Berdasarkan pemikiran ini, maka harus dibedakan antara kepemimpinan dan manajemen.
R.D. Agarwal sebagaimana dikutip Pandji Anoraga (1995: 186)mengatakan bahwa
kepemimpinan adalah "seni mempengaruhi orang lain untuk mengarahkan kemauan
mereka".
Kemampuan dan usaha untuk mencapai tujuan pemimpin. Kepemimpinan menurut
Hall digambarkan seperti suatu pemecahan yang sangat mudah terhadap gejala masalah
dalam berorganisasi. Dengan kata lain tujuan kepemimpinan adalah mempengaruhi
organisasi lain, dalam hal ini karyawan atau bawahan untuk mencapai misi
perusahaan/organisasi.
Kemampauan untuk mempengaruhi orang lain merupakan inti dari  kepemimpinan
sedang untuk mempengaruhi orang lain, pemimpin perlu mengetahui beberapa strategi
antara lain:
a. Menggunakan fakta dan data untuk mengemukakan dan alasan yang logis.
b. Besikap bersahabat dan mendukung upaya yang ada dalam perusahaan.
c. Memobilisasi atau mengaktifkan orang lain untuk melaksanakan pekerjaan.
d. Melakukan negosiasi.
e. Menggunakan pendekatan langsung dan kalau terpaksa menggunakan kedudukan
lebih tinggi dalam organisasi, dan
f. Memberikan sanksi dan hukuman terhadap perilaku yang menyimpang.

Sehubungan dengan yang telah diuraikan di atas jelas bahwa, kemampuan


meminpin dan ketaatan pada pemimpin lebih banyak didasarkan pada gaya
kepemimpinan yang ditunjukkan kepada pemimpin itu sendiri.

5
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan
kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada
didalam, bukan  berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi
bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
1. Pimpinan  selaku  penentu  arah  yang  akan  ditempuh  dalam  usaha  pencapaian
Tujuan
2.  Wakil dan  juru bicara  organisasi dalam  hubungan dengan pihak-pihak di  luar
organisasi.
3. Pimpinan selaku komunikator yang efektif 
4. Mediator  yang  andal,  khususnya  dalam  hubungan  ke  dalam,  terutama  dalam
menangani situasi konflik.
5. Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
Sedangkan Tugas pemimpin dalam suatu birokrasi sangat urgent dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tugas pemimpin pada dasarnya
meliputi dua bidang utama, yaitu pencapaian tujuan birokrasi dan kekompakkan orang
yang dipimpinnya.

B. SARAN
Makalah yang kami buat tentunya masih banyak sekali kekurangan ,harapan
kami pembaca dapat memberikan masukan agar Makalah ini menjadi sempurna.

6
DAFTAR PUSTAKA

Harbani Pasolong. 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Alfabeta. Makassar.


Charles  J  Keating,  Kepemimpinan:  Teori  Dan  Pengembangannya  (Yogyakarta:
KANISIUS, 1986), Ed. Mangunhardjana, Hal 9.

Kartono,  Kartini.  2005. Pemimpin  dan  Kepemimpinan.  PT.  Raja  Grafindo Persada.


Jakarta. Siagian,  Sondang.  P.2003.  Teori  dan  Praktek  Kepemimpinan.  PT.  Rineka  Cipta.
Jakarta. 

Ramli dkk. 2014. Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor
Camat Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.Ejournal Administrative Reform, Volume 2,
Nomor 1, 2014. 809-810

Aldi. 2014. Analisis fungsi kepemimpinan camat kubu kabupaten rokan hilir. Jom Fisip
Volume 1 No. 2 oktober 2014. 11 RAB. 2012. Bab 1 pendahuluan skripsi. UNHAS. 11-12

Anda mungkin juga menyukai