NAMA KELOMPOK 7:
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, krena atas karunia-Nya lah kami diberi
kesempatan menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teknik Negosiasi
Bisnis” makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Alur Negosiasi:
Tahapan Dan Fase” yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebsar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari ksempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada kita sekalian. Amiinn.
i
DAFTAR ISI
3. TUJUAN ............................................................................................................................... 2
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
keinginan kita terhadap pihak lain. Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua
kepentingan yang berbeda, misalnya antara penjual dan pembeli. Oleh karena itu, agar terjadi
suatu kesepakatan di antara kedua belah pihak, diperlukan negosiasi. Dalam setiap proses
negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau berbeda sudut pandangnya. Agar
dapat menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah pihak perlu bernegosiasi. Maka,
Negosiasi memerlukan strategi dan taktik, karena pada dasarnya semua orang tidak
mau kalah, semua orang tidak mau dipaksa dan ditindas. Oleh sebab itu, pilihan yang paling
baik adalah bagaimana negosiasi dapat tercapai untuk menguntungkan kedua belah pihak.
Negosiasi adalah seni dan keterampilan dalam mengolah perkataan, data pendukung serta
informasi yang tepat, sehingga dapat menghasilkan kesepakatan yang terbaik dan dapat
diterima oleh kedua pihak untuk dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, baik untuk
Negosiator yang handal (skilled negotiator) akan tahu bagaimana menanggapi situasi
yang terjadi ketika perbedaan pandangan harus diselesaikan, termasuk di dalamnya konflik.
Menganggap remeh suatu situasi dalam negosiasi akan menimbulkan posisi kritis yang bisa
1
menuju pemenuhan tuntutan dan akhirnya menyerah. Dengan kata lain bahwa negosiasi
merupakan suatu proses yang dilakukan oleh dua pihak/kelompok atau lebih dengan cara
berunding untuk mencapai persetujuan yang sesuai dengan karakteristik tertentu melalui
Setiap orang bisa menjadi negosiator yang baik, walaupun tidak bisa dihindari bahwa
adanya anggapan faktor bakat pada individu tertentu. Materi yang digunakan menuju
negosiator yang baik adalah komunikasi, atau yang lebih populer lagi yaitu komunikasi efektif.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Proses negosiasi bukanlah proses sesaat yang dapat segera diperoleh hasilnya. Proses
negosiasi yang berlangsung dalam sekali episode (one-off episode) tampaknya jarang terjadi,
proses yang umum terjadi suatu proses yang berlangsung secara kontinu atau terus-menerus
hingga tercapai suatu kesepakatan bagi kedua belah pihak. Masing-masing pihak tentu
mengharapkan proses negosiasi terjadi dengan efektif. Untuk itu sebelum melakukan negosiasi
John Hayes (2002) membagi tahapan negosiasi menjadi tiga proses yakni perencanaan,
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan dapat memberi kontribusi yang vital terhadap hasil sebuah negosiasi. Pada
tahap ini negosiator perlu menetapkan tingkat keuntungan (target) yang ingin dicapai dalam
sebuah negosiasi. Bersamaan dengan itu pula, negosiator perlu menentukan batas terendah
(limit), sebagai lampu merah dalam proses negosiasi yang akan terjadi. Seorang negosiator yang
cakap (skilled negotiator) tentu akan berusaha untuk mencoba menemukan ambang batas
minimal (limit) capaia pihak lawan, agar memudahkan bagi negosiator dalam menyusun
strategi. Selain itu, juga untuk menghindari terjadi kemacetan (breakdown) dalam negosiasi.
2. Persiapan (preparation).
3
Untuk mengetahui capaian minimal (limit) pihak lawan, maka seorang negosiator perlu
mengamati, memantau dan bahkan meneliti lawan negosiator, dengan cara berupaya sebisa
tim untuk memata-matai, sapotase, bahkan menyadap. Tindakan tersebut dibutuhkan agar segala
informasi yang dibutuhkan terkait pihak lawan terkumpul seluruhnya dan dapat digunakan
Tahap ini merupakan saat proses interaksi antara negosiator dan pihak lawan
berlangsung dan hasilnya sangat ditentukan dari strategi dan taktik dari kedua belah pihak.
2. Menentukan Aturan
Pada tahap ini harus menentukan garis besar dan aturan-aturan untuk melakukan proses
negosiasi, siapa yang akan menjadi bagian dari negosiasi dan masalah apa yang akan
dinegosiasikan.
3. Penjelasan
Pada tahap ini, tiap pihak harus mengutarakan apa yang diinginkan. Tiap pihak bisa
memberi dokumentasi atau pemaparan yang jelas dan diperlukan untuk mendukung posisi
masing-masing pihak.
4
4. Tawar-menawar dan Penyelesaian Masalah
mencari solusi. Kedua belah pihak diharapkan saling fokus pada masalah dan kepentingan,
Sedangkan pada tahap ini atau tahap terakhir dari proses negosiasi. Segala sesuatu
diputuskan secara bersama. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Casse juga memiliki pandangan mengenai tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu
sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi. Sasaran negosiasi adalah hasil yang
diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa
seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk
dalam bernegosiasi. Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan
5
strategi yang tepat. Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang
diharapkan mampu menghasilkan suatu kesepakatan dikedua belah pihak yang saling
menguntungkan
2. Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan peranan atau tindakan yang diperlukan agar
Taktik cara andaAdalah bahwa anda tahu tujuan yang ingin dicapai, anda
bersikeras dan memaksa pihak lawan agar percaya bahwalah anda yang benar
Taktik bekerja samaTaktik ini menegaskan bahwa anda mau mendengarkan pihak
lawan dan mengetahui apa yang ada di benak mereka, Andalah yang
Taktik tidak bertindak apa-apaTaktik ini merupakan sikap keras kepala dalam
bernegosiasi.
Taktik melangkah ke tujuan lainTaktik ini menuntut Andalah yang harus aktif
negosiasi. Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu
6
Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman
Jika ya, maka pastikan apa yang sudah Anda lakukan dengan baik
Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor
pihak lawan negosiasi. Menurut Hartman,ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
1. Persiapan
Persiapan yang baik merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa persiapan
yang baik,hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah
pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan
2. Memulai Negosiasi
Bagaimana memulai bernegosiasi? Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan
dalam memulai bernegosiasi, antara lain: memilih waktu yang tepat, tempat yang
tepat, pengaturan tempat duduk yang tepat, menciptakan suasana yang positif dan santai,
7
Menurut kamus Webster, strategi dapat mendefinisikan sebagai rencana atau metode
yang teliti atau tipu daya cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih
mengacu pada setiap metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu mencapai
kesepakatan dalam bernegosiasi. Baik strategi maupun taktik menuntut ketrampilan khusus
dalam bernegosiasi. Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan
yang baik, tetapi juga implementsi yang baik dari sebuah negosiasi.
4. Kompromi
kedua belah pihak. Kompromi merupakan salah satu upaya menuju pencapaian kesepakatan
kedua belah pihak dalam bernegosiasi. Dalam upaya menu kompromi, seseorang
negosiator rmenyajikan kerangka dasar atau garis besarnya terlebih dulu, kemudian melangkah
pada perbedaan kedua belah pihak secara lebih spesifik, dan akhirnya disajikan
sukses, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dihindari dalam melakukan
negosiasi, antara lain: mengajukan permintaan awal yang tidak logis (permintaan
tinggi untuk penjual dan permintaan rendah untuk pembeli), membuat konsesi bebas, memulai
tawaran yang tidak masuk akal, takut diam, marah, tidak menuliskan hasil negosiasi,
bernegosiasi pada saat lelah, mengecewakan bos Anda, dan memaksakan bernegosiasi.
8
Menurut Oliver,ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam bernegosiasi,
antara lain: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan posisi anda, membuat
usulan, penawaran, dan persetuuan. Masing-masing kunci dasar dalam bernegosiasi tersebut
Negosiasi yang tidak disertai persiapan yang baik tidak akan mampu menghasilkan
2. Berlatih
Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi
pintu pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul.
3. Menggambarkan posisi
Pada beberapa titik, setiap sisi menggambarkan posisi mereka dengan jelas. Tujuannya
adalah bagaimana memberikan kesempatan kepada pihak lawan untuk berbicara tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, dimana, dan mengapa
negosiasi perlu dilakukan. Kita harus dapat mengendalikan apa yang seharusnya anda
Jika pihak lawan mengisyaratkan tidak membuat suatu usulan yang ingin diajukan
dalam bernegosiasi, saatnya bagi kita untuk mengusulkannya. Hal itu juga akan memberikan
suatu konsensi yang terlalu dini oleh pihak lawan. Namun demikian, pada babak awal
tersebut janganlah terlalu berharap munculnya sebuah kesepakatan. Masih aada kata-kata
5. Penawaran
9
Salah satu respon yang ektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan
tawaran bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik. Bagaimanapun, proses
bernegosiasi tidak dapat dilepaskan dengan proses penawaran. Gunakan kesempatan proses
6. Persetujuan
Dalam proses penawaran yang intens, sangatlah mudah untuk melupakan apa
yang telah disetujui. Sasaran dari setiap kali bernegoisai adalah untuk mencapai
kesepakatan. Suatu kesepakatan itu tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari
kesepakatan, tetapi butir-butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting yang tak
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilakukan oleh para pihak yang bersengketa sendiri atau kuasanya, tanpa bantuan dari pihak lain,
dengan cara bermusyawarah atau berunding untuk mencari pemecahan yang dianggap adil
diantara para pihak. Hasil dari negosiasi berupa penyelesaian kompromi (compromise
solution) yang tidak mengikat secara hukum.Dalam proses bernegosiasi, ada tiga tahapan
penting, yaitu: tahap perencanaan yang merencanakan sasaran negosiasi dan memperjelas
proses negosiasi., tahap implementasi yang merupakan tahapan peranan atau tindakan
yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi, dan tahap peninjauan
tepat, sehingga mendapatkan hasil yang kita inginkan. Strategi negosiasi ini harus
ditentukan sebelum proses negosiasi dilakukan. Ada beberapa macam strategi negosiasi yang
dapat kita pilih. Pertama, win-win yaitu strategi yang dipilih bila pihak-pihak yang
menguntungkan kedua belah pihak. Kedua, win-lose yaitu strategi yang dipilih karena pihak-
pihak yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya dari penyelesaian
masalah yang diambil. Ketiga, lose-lose yaitu strategi yang dipilih biasanya sebagai dampak
kegagalan dari pemilihan strategi yang tepat dalam bernegosiasi. Terakhir keempat, lose-win
yaitu strategi yang dipilih bila salah satu pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan
11
manfaat dengan kekalahan mereka.Dalam bernegosiasi, kemungkinan
12
terjadi kesalahan secara sistematis yang dilakukan oleh negosiator akibat dari misinterpretasi
terhadap informasi yang diperoleh selama proses negosiasi. Sehingga, dinilai memiliki
kecenderungan menghalangi proses negosiasi dengan hasil yang kurang optimal. Untuk itu,
13
DAFTAR PUSTAKA
14