Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN DANA BANK

ALIRAN DANA BANK


Syamsul Asmedi dRM S.E, M.M, M.Ak.

Disusun oleh:

Dita Ayu Lestari (2017121020006)

Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan


Tangerang
2019
BAB I
PEMBAHASAN
1. Aliran Dana Bank (Use of Fund and Source of Fund)
Aliran dana (cash flow) yang terjadi disuatu perusahaan merupakan aliran keluar
masuknya dana (kas) yang ada di perusahaan yang bersangkutan. Dana yang masuk dalam
perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber
intern maupun sumber ekstern. Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan merupakan
penggunaan dana yang digunakan untuk operasi atau kegiatan perusahaan.
Usaha untuk memperoleh dana berkaitan dengan aliran kas yang masuk (cash
inflow) sebagai sumber dana, sedangkan aliran kas yang keluar (cash outflow) berkaitan
dengan penggunaan dana. Aliran atau arus dana yang ada diperusahaan harus dikelola
secara profesional untuk menjaga likuiditas perusahaan. Perencanaan aliran dana yang
baik akan membawa perusahaan dalam kondisi yang sehat. Aliran dana di perusahaan
juga harus dikelola keseimbangannya antara dana yang masuk dengan dana yang keluar.
Keseimbangan ini juga berdampak pada stabilitas operasi perusahaan. Kelebihan dana di
perusahaan dapat berakibat penggunaan dana yang kurang efisien, sebaliknya
kekurangan dana akan mengakibatkan terganggunya operasi perusahaan.
Aliran dana yang terjadi diperusahaan bersifat kontinyu dan tidak kontinyu. Aliran
dana yang bersifat kontinyu biasanya terjadi untuk kegiatan atau operasi perusahaan
sehari-hari sedangkan aliran dana yang tidak kontinyu biasanya untuk kegiatan yang
terjadi secara insidentil. Aliran dana yang masuk (sumber dana) dan aliran dana yang
keluar (penggunaan dana) di perusahaan dapat dibedakan dalam 2 pengertian yaitu dana
dalam pengertian kas dan dana dalam pengertian modal kerja.
Prinsip aliran dana bank yaitu berupa “tangan kanan dan tanggan kiri”, maksud
dari ungkapan tersebut adalah bank memiliki sumber dana atau source of fund yang
diperoleh dari masyarakat dan dana tersebut akhirnya digunakan atau use of fund untuk
hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sisi source of fund terdapat liabilities, jika suatu rekening mengurangi liabilities
maka tergolong debet dan apabila suatu rekening menambah liabilities maka tergolong
kredit. Sebaliknya bagi assets, jika suatu rekening mengurangi assets maka tergolong
kredit dan apabila suatu rekening menmbah sisi assets maka tergolong ke dalam debet.

2. Neraca Bank (Interpretasi dalam memahami sumber dan penggunaannya)


Neraca Bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan
modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena kenyataannya
terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak
lain (balance sheet).
Neraca atau balance sheet adalah suatu gambaran dari laporan keuangan bank yang
mengemukakan perbandingan yang seimbang antara harta benda, milik, atau kekeyaan bank
dengan semua kewajiban, utang, dan modalnya. Dengan ringkas kita bisa menyebutkan bahwa
neraca adalah keseimbangan antara aktiva dan pasiva. Aktiva yang produktif adalah aktiva yang
menghasilkan, karena penempatan dana bank tersebut adalah untuk mencapai tingkat
penghasilan yang diharapkan. Dalam pengelolaan aktiva dan pasiva ada 3 macam resiko yang
harus diamati, yaitu:
 Liquidity risk ( resiko likuiditas)
 Interest rate risk ( resiko tingkat bunga)
 Credit risk (resiko kredit)

A. Unsur-Unsur Neraca
Mengacu pada pengertian neraca di atas, terdapat tiga unsur penting di
dalam neraca keuangan, yaitu Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas. Berikut penjelasan
mengenai unsur-unsur neraca tersebut:
a) Aktiva (Aset). Aktiva atau aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu
entitas bisnis yang diharapkan memberikan manfaat usaha di masa depan.
Aktiva dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Aktiva Lancar: Aktiva lancar adalah aset yang umur kegunaannya untuk
jangka pendek. Proses pencairan aktiva lancar ini kurang dari atau
maksimal 1 tahun.
Beberapa yang termasuk di dalam aktiva lancar adalah; Kas, Piutang,
Perlengkapan, Persediaan, Biaya dibayar di muka
- Aktiva Tetap. Aktiva tetap adalah aset yang umur kegunaannya untuk
digunakan dalam jangka waktu yang panjang, lebih dari setahun. Aset ini
umumnya digunakan untuk kepentingan operasioanl perusahaan.
Beberapa yang termasuk dalam aktiva tetap adalah; Tanah, Gedung,
Mesin, Peralatan (Aset jenis ini mengalami penyusutan karena
penggunaan dan berkurangnya masa pakai)
- Aktiva tetap tak berwujud. Beberapa yang termasuk aktiva tetap tak
berwujud adalah; Hak paten, Hak cipta, Merk dagang, Hak sewa

b) Pasiva (Liability)
Pasiva adalah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh suatu
entitas bisnis kepada pihak lain, baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek. Beberapa yang termasuk di dalam pasiva adalah; Utang, Pendapatan
dibayar di muka, Akrual (biaya yang akan jatuh tempo). Pasiva atau kewajiban
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
 Utang Jangka Panjang, Utang jangka panjang adalah setiap utang yang
periode pembayarannya relatif lama. Beberapa yang termasuk utang jangka
panjang diantaranya; Utang obligasi (bond payable), Utang hipotek (mortage
payable).
 Utang Jangka Pendek, Utang jangka pendek adalah semua utang yang harus
dibayarkan dalam waktu relatif lama, paling lambat satu tahun. Beberapa yang
termasuk di dalam utang jangka pendek antara lain;
- Utang Wesel/ Wesel Bayar: Wesel yang wajib dibayar kepada pihak lain
yang pernah dibayarkan sebelumnya. Pada umumnya umur utang wesel
adalah 30 hari, 60 hari, atau 90 hari
- Utang Dagang (Account Payable): Ini adalah utang kepada rekan usaha
(supplier) dalam kaitannya untuk kegiatan perusahaan. Misalnya
membayar barang yang sudah diterima sebelumnya
- Biaya yang harus dibayar: Segala biaya yang belum lunas dalam satu
periode pembukuan. Misalnya utang gaji/ upah dan utang biaya lainnya.

c) Modal (Equity)
Modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai dasar untuk
melakukan suatu pekerjaan. Dalam hal ini modal dalam neraca adalah saldo dari
modal akhir sebuah perusahaan dalam satu periode akuntansi. Dengan kata lain,
modal atau equity merupakan selisih atau nilai lebih assets dikurangi dengan
liabilities. (Equity = Asset – Liability)

B. Manfaat Neraca (Balance Sheet)


Sesuai dengan pengertian neraca, berikut ini adalah beberapa manfaatnya bagi
suatu perusahaan;
- Berguna sebagai alat untuk analisis perubahan kondisi keuangan suatu
perusahaan secara berkala dari tahun ke tahun.
- Berguna sebagai alat untuk analisis likuiditas suatu entitas bisnis sehingga
diketahui kemampuan suatu perusahaan untuk melakukan kewajibannya
dengan harta likuid.
- Berguna sebagai alat untuk analisis kemampuan suatu perusahaan dalam
melunasi utang jangka pendek sebelum jatuh tempo.

C. Interpretasi Sumber dan Penggunaannya


a) Sumber
- Sumber Dana Jangka Menengah
- Leasing: Perusahaan sewa guna di Indonesia sering disebut
pereusahaan leasing.Kegiatan usaha leasing bergerak di
bidang pembiayan untuk keperluan barang-barang modal
yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini artinya
jika perusahaan (klien) membutuhkan barang-barang
modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara
disewa atau dibeli secara kredit, maka pihak leasing dapat
membiayai keinginan perusahaan (klien) tersebut sesuai
perjanjian kedua belah pihak.
- Tearm Loan: mempunyai karakteristik : berusia lebih dari
satu tahun, diberikan atas dasar perjanjian formal. Kredit ini
dilunasi secara berkala baik bulanan, triwulanan, tengah
tahunan, atau tahunan dengan angsuran yang sama.
Kemampuan membayar kredit ini dihubungkan aliran kas
sehingga tidak membahayakan likuiditas perusahaan. Term
Loan ini diberikan oleh Bank Dagang, perusahaan asuranasi,
supplier atau manufacture. Term Loan ini sering
dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang relative
kecil untuk mengeluarkan surat berharga baik jangka
pendek maupun jangka panjang sebagai salah satu sumber
pembelanjaan.
- Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP): Merupakan bentuk
kredit jangka menengah yang diberikan oleh pemerintah
yang biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan
kecil. Misalnya, KMKP diberikan maksimum Rp. 5 juta.
Dalam memberikan kredit ini bank mempertimbangkan
perputaran usaha pemohon.

- Sumber Modal Jangka Panjang


- Obligasi adalah merupakan surat tanda hutang yang
dikeluarkan oleh perusahaan yang didalamnya tercantum
nilai nominal dan bunga serta waktu pembayaran kembali.
Harga obligasi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan yang
diharapkan. Perusahaan yang diperkenankan
mengeluarkan obligasi adalah perusahaan yang benar-
benar baik dan mendapat pengawasan dari badan yang
ditunjuk.
- Hipotek (morgage) adalah bentuk utang jangka panjang
yang dijamin dengan aktiva tidak bergerak (tanah,
bangunan). Jika terjadi likuidasi aktiva yang dijadikan
jaminan itu dijual untuk membayar hutang hipotek
tersebut, jika tidak mencukupi maka sisa utang hipotek
menjadi kreditor umum.
- Saham preferen mempunyai sifat sebagai utang dan
sebagai modal sendiri. Dividen tiap tahun tetap dinyatakan
dalam persentase (%) tertentu dan bersifat kumulatif.
Saham preferen ini mempunyai hak atas sisa keuntungan
setelah dibagikan kepada pemilik saham biasa
(participating future).
- Saham biasa adalah merupakan modal sendiri yang berasal
dari luar perusahaan. Saham biasa ini akan menanggung
risiko perusahaan sejauh modal yang disetorkan. Saham
yang diotorisir adalah jumlah maksimum saham biasa yang
boleh dikeluarkan. Out standing stock adalah saham biasa
yang telah dikeluarkan yang dimiliki oleh pemilik.
Perusahaan mungkin membeli sebagian dari saham ini yang
dikeluarkan dan menyimpan sebagai treasury stock. Saham
biasa mungkin mempunyai atau mungkin tidak mempunyai
nilai nominal.
b) Penggunaan
- Penggunaan Dana Jangka Pendek
- Pengelolaan Kas: merupakan salah satu bentuk aktiva
lancar yang paling likuid yang berbentuk uang tunai yang
sewaktu-waktu dapat diuangkan. Pengadaan kas ditujukan
untuk membiayai kontinuitas perusahaan sehari-hari
seperti membayar gaji, membeli bahan baku, membayar
listrik, dsb. Besarnya kas dalam bentuk uang tunai tidak
dapat ditetapkan secara jelas, hanya saja pada umumnya
perusahaan menyediakan kas dalam bentuk uang tunai
sebesar 5% sampai 10% dari total aktiva lancar perusahaan.
- Surat-Surat Berharga: Pengelolaan surat-surat berharga
terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang
menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat berharga
atau surat berharga lainnya yang dalam jangka waktu
tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu yang dapat
menambah pendapatan perusahaan.
- Pengelolaan Piutang: Timbulnya piutang karena adanya
penjualan kredit dari perusahaan dalam menjual barang
hasil produksi. Penjualan kredit ini dilakukan untuk
meningkatkan langganan baru serta mempertahankan
langganan lama disamping juga bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan.
- Pengelolaan Persediaan: Persediaan disini termasuk juga
bahan baku, bahan penolong, maupun barang dalam
proses. Pengelolaan persediaan sangat penting karena
berhubungan dengan volume penjualan perusahaan dan
akhirnya untuk pencapaian laba perusahaan.
- Penggunaan Jangka Panjang: Penggunaan dana jangka panjang
berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang tertanam pada
aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap dapat berupa tanah, gedung, dan
mesin. Kalau kita memperhatikan jumlah dana pada aktiva tetap,
berarti kita harus memperhatikan resiko yang akan dihadapi di
masa mendatang, karena dana yang tertanam dalam aktiva tetap
tersebut akan kembali dalam jangka waktu yang lama sehingga
keputusan untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva
tetap harus betul-betul dipertimbangkan dengan matang dan teliti
karena dana yang terkait pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah
yang besar sehingga kalau terjadi kesalahan akan mengakibatkan
kerugian yang besar juga bagi perusahaan atau bisa membuat
perusahaan bangkrut.

c) Pentingnya Analisis Sumber dan Penggunaan Dana


Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke
tahun bisa dimanfaatkan untuk mengetahui aliran dana yakni dimana
suatu dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan. Apabila kita
membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan, maka
kita akan dapat mendeteksi aliran dana tersebut. Analisis terhadap aliran
dana tersebut sering diebut sebagai analisis sumber dan penggunaan
dana. Dengan demikian tujuan analisis sumber dan penggunaan dana
adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana
dana tersebut dibelanjai. Hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana
disebut sebagai laporan sumber dan penggunaan dana.
Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah membuat laporan perubahan neraca
yang disusun dari neraca dua tahun yang berurutan. Laporan ini
menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut perlu
dilakukan analisis, yakni elemen-elemen mana saja yang memperbesar
dana dan elemen-elemen yang memperkecil dana, sehingga akan
menggambarkan sumber dan penggunaan dana. Elemen yang
memperbesar dana akan menjadi sumber dana dan elemen yang
memperkecil dana akan menjadi penggunaan dana.

3. Manajemen Aktiva dan Kewajiban Bank


1) Manajemen Aktiva
Manajemen aktiva adalah bagaimana Bank mengelola dananya,
sedangkan manajemen pasiva adalah bagaimana Bank mengelola sumber-sumber
dananya. Karena dana yang di alokasikan bank adalah dana yang berhasil
dihimpun sebagai dari bagian pasiva, maka pengaturan keduanya merupakan
bagian yang teramat penting dalam aktivitas operasional bank.
Dalam aktiva ada aktiva tetap dan lancar, yang di maksud aktiva tetap
adalah asset yang tidak menghasilkan atau tidak produktif, seperti gedung, tanah,
kendaraan, dan mesin. Sedangkan aktiva lancar adalah asset yang menghasilkan
atau bias dikatakan produktif, seperti piutang, surat-surat berharga dan lain-lain .
Pendekatan manajemen pasiva dalam perbankan dewasa ini adalah
berkaitan erat dengan sisi penggunaannya di sisi assets, jadi tidak dapat
dipisahkan antara bagaimana mendapatkan dana dari pihak ketiga dan kemudian
mengoptimalkan dana yang dihimpun tersebut untuk mendapatkan keuntungan
bagi bank. Sisi passiva dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu :
dana pihak pertama yang bersal dari pemilik dan laba bank, dana pihak kedua yang
dapat diperoleh melalui pasar uang serta dana pihak ketiga yaitu dana yang bersal
dari masyarakat berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito,
Setoran jaminan serta kewajiban lainnya yang segera dibayar.

2) Kewajiban Bank
 Kewajiban Lancar (current liabilities): Kewajiban lancar meliputi
kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu
tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya:
hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima
dimuka, utang pajak, utang bunga.
 Kewajiban Jangka Panjang (long-term debts): Kewajiban jangka panjang
adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi
atau lebih dari satu tahun. Misalnya: utang hipotik, utang obligasi.
BAB II
KESIMPULAN
Aliran dana (cash flow) yang terjadi disuatu perusahaan merupakan aliran keluar
masuknya dana (kas) yang ada di perusahaan yang bersangkutan. Dana yang masuk dalam
perusahaan merupakan dana yang berasal dari sumber dana perusahaan, baik sumber intern
maupun sumber ekstern. Sedangkan dana yang keluar dari perusahaan merupakan penggunaan
dana yang digunakan untuk operasi atau kegiatan perusahaan.
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun bisa
dimanfaatkan untuk mengetahui aliran dana yakni dimana suatu dana diperoleh dan untuk apa
dana tersebut digunakan. Apabila kita membandingkan laporan keuangan dari dua tahun yang
berurutan, maka kita akan dapat mendeteksi aliran dana tersebut.
Untuk menyusun laporan sumber dan penggunaan dana, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat laporan perubahan neraca yang disusun dari neraca dua tahun yang
berurutan. Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut perlu
dilakukan analisis, yakni elemen-elemen mana saja yang memperbesar dana dan elemen-elemen
yang memperkecil dana, sehingga akan menggambarkan sumber dan penggunaan dana. Elemen
yang memperbesar dana akan menjadi sumber dana dan elemen yang memperkecil dana akan
menjadi penggunaan dana.
Analisis aliran dana dibagi menjadi 2 yaitu analisis aliran dana dalam pengertian kas dan
analisis aliran dana dalam pengertian modal kerja. Aliran dana dalam pengertian kas merupakan
aliran kas masuk (sumber dana) dan aliran kas keluar (penggunaan dana) yang langsung
mempengaruhi besarnya kas yang berasal dari laporan neraca dan laporan laba rugi. Analisis
sumber dan penggunaan dana dalam pengertian modal kerja merupakan analisis mengenai aliran
dana yang memperbesar modal kerja dan memperkecil modal kerja. Dalam analisis sumber dan
penggunaan modal kerja, perubahan yang terjadi pada unsur-unsur yang ada pada aktiva lancar
(current assets) dan hutang lancar (current liabilities) atau disebut unsur-unsur pada current
account tidak mempengaruhi perubahan naik turunnya modal kerja .
DAFTAR PUSTAKA
1. http://achmadardi.blogspot.com/p/neraca-bank.html?m=1
2. http://febriebi.blogspot.com/2012/06/aliran-dana-bank.html?m=1
3. https://www.maxmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-neraca.html
4. http://farniyantiyusuf.blogspot.com/2017/04/analisis-sumber-dan-penggunaan-
dana_3.html?m=1
i. Harjito, Agus, dan Martono, Manajemen Keuangan, Edisi ke 2, Ekonisia, Yogyakarta,
2014.
ii. Sutrisno, Manajemen Keuangan Teori Konsep & Aplikasi, Ekonisia, Yogyakarta, 2012.
iii. Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta, 2007
5. https://kriswandisuwitno.wordpress.com/2014/03/31/manajemen-aktiva-dan-pasiva/amp/
6. http://mohamadhamdani.blogspot.com/2012/05/manajemen-aktiva.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai