Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA

Sumber Dana Jangka Menengah dan Jangka Panjang

Hampir sebagian besar perusahaan tidak bisa memperoleh sumber dana tanpa penggunaan jaminan. Untuk itu mereka harus
memberikan berbagai jaminan kepada pihak pemberi dana. Kredit jangka menengah dan jangka panjang merupakan kredit yang
menggunakan jaminan. Istilah jangka menengah menunjukkan bahwa kredit tersebut berjangka waktu satu tahun atau lebih, tetapi
umumnya kurang dari 10 tahun. Sedangkan kredit jangka panjang adalah kredit yang berjangka waktu lebih dari 10 tahun. Pembagian
waktu ini memang tidak ada dasarnya, sehingga mungkin saja pembaca menjumpai pembagian jangka waktu yanag berbeda.

A. Sumber Dana Jangka Menengah


Bentuk-bentuk kredit jangka menengah dan panjang diantaranya adalah: term loan equipment financing, leasing, saham, obligasi dan
kredit modal kerja permanent.
1. Leasing
Perusahaan sewa guna di Indonesia sering disebut pereusahaan leasing.Kegiatan usaha leasing bergerak di bidang pembiayan
untuk keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan disini artinya jika perusahaan (klien)
membutuhkan barang-barang modal seperti peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara kredit, maka pihak
leasing dapat membiayai keinginan perusahaan (klien) tersebut sesuai perjanjian kedua belah pihak.

2. Term Loan
Term Loan mempunyai karakteristik : berusia lebh dari satu tahun, diberikan atas dasar perjanjian formal. Kredit ini dilunasi
secara berkala baik bulanan, triwulanan, tengah tahunan, atau tahunan dengan angsuran yang sama. Kemampuan membayar kredit
ini dihubungkan aliran kas sehingga tidak membahayakan likuiditas perusahaan. Term Loan ini diberikan oleh Bank Dagang,
perusahaan asuranasi, supplier atau manufacture. Term Loan ini sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang relative
kecil untuk mengeluarkan surat berharga baik jangka pendek maupun jangka panjang sebagai salah satu sumber pembelanjaan.

3. 3. Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP)


Merupakan bentuk kredit jangka menengah yang diberikan oleh pemerintah yang biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan-
perusahaan kecil. Batasan-batasan KMKP adalah :
KMKP adalah bentuk kredit untuk kelancaran usaha secara terus-menerus
KMKP diberikan kepada perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa dalam usaha melakukan perluasan dan rehabilitasi,
kecuali jasa-jasa yang bersifat hiburan/amusement.
KMKP diberikan maksimum Rp. 5 juta. Dalam memberikan kredit ini bank mempertimbangkan perputaran usaha pemohon
masa lalu dan untuk usaha baru dengan mendasarkan atas kebutuhan yang sebenarnya.
Bunga KMKP 12% setahun (berlaku mulai 1 Januari 1978).
Jangka waktu kredit maksimum 3 tahun.
Cara memberikan KMKP oleh bank dilakukan sebagaimana lazimnya pada pemberian kredit modal kerja/eksploitasi lainnya.
Guna memperkuat jaminan pembayaran kembali oleh nasabah, bank mengadakan perjanjian pertanggunag dengan PT. Askrindo.

Penggunaan Dana

Penggunaan dana setelah ada di perusahaan, sebagai manajer keuangan berusaha untuk menggunakan secara efisien demi tercapainya
tujuan perusahaan. Pada dasarnya penggunaan dana dapat digolongkan menjadi 2 bagian :
a. Penggunaan dana dalam jangka pendek : kas, surat-surat berharga, piutang, dan persediaan.
b. Penggunaan dana dalam jangka panjang : investasi aktiva tetap, termasuk tanah, bangunan, dan peralatan.
Mengelola penggunaan dana perusahaan baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang berkaitan erat dengan masalah
efisiensi. Karena kalau masalah efisiensi tercapai berarti manajer keuangan berhasil dalam mengelola dana dalam arti pengalokasian
dana perusahaan tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat dengan mudah menelusuri bagian-bagian
mana yang menghasilkan laba perusahaan.
Efisiensi penggunaan dana sehari-hari dalam kegiatan operasional perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan pendapatan
bersih perusahaan selama jangka waktu tertentu dengan dana atau modal yang dipakai perusahaan dalam memperoleh pendapatan
tersebut. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dari sejumlah modal yang dipergunakan disebut Rentabilitas. Jadi
rentabilitas yang semakin tinggi dapat diartikan bahwa pendapatan perusahaan juga tinggi, hal ini berarti bahwa rentabilitas yang
tinggi juga mencerminkan efisiensi yang dicapai perusahaan baik.
Faktor yang menyebabkan penurunan/peningkatan rentabilitas ekonomis perusahaan :
a. Usaha yang dipilih
Bidang usaha yang dipilih perusahaan akan mempengaruhi penghasilan keuntungan, misalkan membuka usaha fotocopy harus benar-
benar melihat bagaimana keadaan lingkungan sekitar kemudian saran perlengkapan, dll.
b. Pengalaman perusahaan atau pesaing
Dengan adanya pengalaman selama usaha berjalan, perusahaan dapat memilih-milih hal-hal yang menguntungkan ataupun merugikan
untuk dijadikan cermin agar kedepan lebih baik lagi. Begitupun halnya dengan pesaing kita dapat melihat bagaimana pengalaman
pesaing dalam menjalankan usahanya yang kemudian kita dapat mempelajarinya dan mengembangkan di perusahaan kita.
c. Manajemen Usaha
Manajemen usaha meliputi semua kegiatan dalam mengelola perusahaan termasuk sumber dana perusahaan, dengan kita mempunyai
manajemen usaha yang baik, maka perusahaan kita pun akan berjalan dengan baik pula.
d. Kesempatan yang ada
Perusahaan yang mampu membaca peluang dalam berbisnis akan lebih maju dan berkembang dibandingkan dengan perusahaan yang
hanya mengandalkan dananya saja. Denagn perusahaan dapat membaca peluang bisnis perusahaan akan dapt lebih cepat menguasai
pasar.
Pada dasarnya pengelolaan dana jangka pendek (aktiva lancar) dan pengelolaan dana jangka panjang ( aktiva tetap) dapat dilakuakn
melalui fungsi manajemen keuangan yang ada di perusahaan, dimana sebelum manajer keuangan menggunakan dan harus membuat
perencanaan alokasi dana yang teliti kemudian mengawasi pelaksanaan penggunaan aktiva yang telah dibiayai sehingga dapat
mengatasi masalah-masalah yang timbul sedini mungkin.

2.2.1 Penggunaan Dana Jangka Pendek

Penggunaan dana jangka pendek menyangkut pembelanjaan aktif yaitu penggunaan dana tertuang kedalam besarnya modal kerja yang
tertanam dalam aktiva lancar. Adapun yang tergolong aktiva lancar adalah kas, piutang, efek, dan persediaan barang. Jadi aktiva lancer
adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang sewaktu-waktu dapat diubah menjadi uang dalam jangka waktu perputaran kegiatan
operasional atau dengan kata lain aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang tingkat likuiditasnya tinggi. Biasanya likuiditas
perusahaan terlihat pada susunan aktiva lancar yang tercantum pada neraca perusahaan dimana kekayaan yang berada pada urutan
paling atas adalah yang paling likuid (paling cepat diubah menjadi uang tunai).

2.2.1a. Pengelolaan Kas

Kas merupakan salah satu bentuk aktiva lancar yang paling likuid yang berbentuk uang tunai yang sewaktu-waktu dapat diuangkan.
Pengadaan kas ditujukan untuk membiayai kontinuitas perusahaan sehari-hari seperti membayar gaji, membeli bahan baku, membayar
listrik, dsb. Besarnya kas dalam bentuk uang tunai tidak dapat ditetapkan secara jelas, hanya saja pada umumnya perusahaan
menyediakan kas dalam bentuk uang tunai sebesar 5% sampai 10% dari total aktiva lancar perusahaan.

2.2.1b. Surat-Surat Berharga

Pengelolaan surat-surat berharga terjadi karena pengalihan alokasi kas tunai yang menganggur sementara untuk dijadikan sertifikat
berharga atau surat berharga lainnya yang dalam jangka waktu tertentu dapat menghasilkan bunga tertentu yang dapat menambah
pendapatan perusahaan.
2.2.1.c Pengelolaan Piutang

Timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit dari perusahaan dalam menjyual barang hasil produksi. Penjualan kredit ini
dilakuakn untuk meningkatkan langganan baru serta mempertahankan langganan lama disamping juga bertujuan untuk meningkatkan
volume penjualan.

2.2.1.d Pengelolaan Persediaan

Persediaan disini termasuk juga bahan baku, bahan penolong, maupun barang dalam proses. Pengelolaan persediaan sangat penting
karena berhubungan dengan volume penjualan perusahaan dan akhirnya untuk pencapaian laba perusahaan.

2.2.2. Penggunaan Dana Jangka Panjang

Penggunaan dana jangka panjang berarti kita mempertimbangkan jumlah uang yang etrtanam pada aktiva tetap. Bentuk aktiva tetap
dapat berupa tanah, gedung, dan mesin. Kalau kita memperhatikan jumlah dana pada aktiva tetap, berarti kita harus memperhatikan
resiko yang akan dihadapi di masa mendatang, karena dana yang tertanam dalam aktiva tetap tersebut akan kembali dalam jangka
waktu yang lama sehingga keputusan untuk menginvestasikan dana dalam bentuk aktiva tetap harus betul-betul dipertimbangkan
dengan matang dan teliti karena dana yang terkait pada aktiva tetap biasanya dalam jumlah yang besar sehingga kalau terjadi
kesalahan akan mengakibatkan kerugian yang besar juga bagi perusahaan atau bisa membuat perusahaan bangkrut (tutup).

2.2.2a. Investasi Aktiva Tetap

1. Tanah
Yaitu bentuk aktiva tetap yang merupakan kekayaan perusahaan yang mempunyai jangka waktu penggunaan yang tidak terbilang
karena nilainya tidak menyusut.
2. Bangunan
Kekayaan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan untuk memperlancar kegiatan manajerial maupun operasional perusahaan dengan
mempunyai batas waktu penggunaan yang cukup lama dimana penurunan masa ekonomis pemakainya akan disisihkan sebagai bentuk
depresiasi.
3. Peralatan dan Mesin
Aktiva tetap ini sangat penting peranannya dalam proses produksi karena secara langsung akan mempengaruhi laba perusahaan dari
volume penjualan yang dihasilkan oleh bagian produksi. Oleh karena itu peralatan juga perlu disusut dengan menggunakan depresiasi
setiap penurunan kemampuan kapasitas mesin.

2.3 Arti Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun ke tahun dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana
tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi aliran dana tersebut dengan cara membandingkan
laporan keuangan dari dua tahun yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang digunakan untuk
mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana
tersebut sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita mengetahui pengertian dari analisis sumber dan
penggunaan dana tersebut dapat diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana.
Oleh karena itu, perusahaan harus hati-hati dalam menangani masalah keuangan dalam pengelolaan sumber dan penggunaan modal
kerja atau dana. Laporan sumber dan penggunaan dana ini merupakan suatu laporan yang berguna bagi pihak manajemen perusahaan,
para kreditur, para pemegang saham, dan pihak-pihak lainnya. Pihak manajemen dan para kreditur jangka pendek terutama akan
tertarik kepada posisi keuangan jangka pendek (posisi modal kerja) suatu perusahaan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi
selama periode itu. Kenaikan dalam modal kerja mungkin ditunjukkan dalam kas, efek (sekuritas), piutang maupun dalam persediaan
atau adanya penurunan atau berkurangnya hutang lancar, dan adanya kenaikan dalam modal kerja ini akan diinterpretasikan
bergantung kepada sumber-sumber yang menyebabkan kenaikan tersebut. Apabila seluruh perubahan tersebut semuanya berasal dari
hasil operasi perusahaan, maka hal ini akan dinilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan dibandingkan dengan kenaikan
modal kerja yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang.
Langkah-langkah dalam menganalisa sumber-sumber dan penggunaan dana :
1) Penyusunan laporan perubahan neraca (statement of balance sheets changes)
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen neraca antara kedua titik waktu dan setiap perubahan elemen
tersebut mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.
2) Laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
Laporan ini berasal dari gabungan antara laporan perubahan neraca dan laporan laba ditahan. Pengertian dana yang digunakan dalam
analisa sumber-sumber dan penggunaan dana disebut kas (arti sempit) atau modal kerja (arti luas).

DANA DALAM ARTI KAS

Dana yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan
keuangan akan menambah atau mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan Penggunaan Kas.
Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberkan alasan
mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan pengunaan-penggunaannya.
a.Langkah-langkah menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan dana:

1) Menyusun laporan perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang
akan dianalisa (bulanan atau tahunan).
2) Mengelompokkan perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar / memperkecil kas.
3) Mengelompokkan elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke dalam golongan yang memperbesar/
memperkecil kas.
4) Mengadakan konsolidasi dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana.
b. Dari laporan neraca dan laporan laba-rugi, elemen-elemen yang memperbesar kas adalah :

I. Berkurangnya aktiva lancar selain kas:


a) Berkurangnya barang (inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu merupakan sumber dana/ kas bagi
perusahaan.
b) Berkurangnya piutang berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana yang diterima oleh
perusahaan yang bersangkutan.
c) Berkurangnya surat-surat berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana/ kas bagi
perusahaan
2. Berkurangnya aktiva tetap:
d) Berkurangnya aktiva tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana
e) Berkurangnya aktiva tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan
3. Bertambahnya setiap jenis hutang:
Bertambahnya hutang (hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang diterima oleh perusahaan yang
bersangkutan
4. Bertambahnya modal:
Bertambahnya modal disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut merupakan sumber dana
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan:
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi perusahaan yang
bersangkutan.
6. Penyusutan:
Penyusutan merupakan biaya non-kas berupa penyisihan dana untuk cadsangan pembelian aktiva tetap. Dana ini bisa dimanfaatkan
oleh perusahaan sebagai sumber dana.
c. elemen-elemen dari neraca dan laporan laba-rugi yang memperkecil kas adalah :
1. Bertambahnya Aktiva Lancar
Kas akan berkurang bila ada tambahan aktiva lancar, misalnya persediaan bertambah berarti perlu uang untuk membeli persediaan,
sehingga kas berkurang. Piutang bertambah perlu kas untuk menambah investasi pada piutang, sekuritas bertambah berarti ada
pembelian sekuritas yang memerlukan uang kas.
2. Bertambahnya Aktiva Tetap
Demikian pula bila ada tambahan aktiva tetap berarti ada pembelian aktiva tetap. Pembelian aktiva tetap memerlukan kas, maka uang
kas akan berkurang akibat penambahan aktiva tetap tersebut.
3. Berkurangnya Semua Hutang
Apabila hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang berkurang berarti ada sebagian hutang yang dibayar. Untuk membayar
hutang diperlukan uang kas, sehingga kas menjadi berkurang.
4. Berkurangnya Modal
Apabila modal berkurang berarti pemilik mengambil dana dari perusahaan, sehinga kas mejadi berkurang.
5. Rugi Operasi
Apabila perusahaan memperoleh laba akan menambah kas, tetapi bila perusahaan rugi maka kerugian tersebut harus ditutup dengan
kas, sehingga memperkecl kas.
6. Pembayaran Deviden
Deviden yang dibayarkan kepada pemilik membutuhkan uang tunai, sehingga pembayaran deviden tersebut akan memperkecil kas.

Anda mungkin juga menyukai