CHARTERED ACCOUNTANT 2
Oleh:
( 200020102011002 )
Pendidikan Profesi
Universitas Brawijaya
2021
1. Manajemen pajak adalah suatu strategi yang dilakukan oleh manajemen untuk
mengendalikan, merencanakan, dan mengorganisasikan aspek perpajakan agar dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan dengan tetap melaksanakan kewajiban
pajaknya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
2. Empat unsur dalam manajemen pajak:
a. Tax Research adalah suatu proses untuk mencari jawaban, solusi, dan
rekomendasi atas suatu masalah perpajakan.
b. Tax Compliance merupakan suatu kepatuhan terhadap sistem perpajakan, dalam
hal ini terkait administrasi, pembukuan, pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
pajak.
c. Tax Litigation adalah suatu usaha untuk menyelesaikan sengketa pajak yang
terjadi dengan dirjen pajak.
d. Tax Planning adalah pengaturan akuntansi dan keuangan perusahaan untuk
meminimalkan kewajiban perpajakan yang harus dilakukan.
3. Saya akan merekomendasikan untuk melakukan impor dengan menggunakan Angka
Pengenal Impor (API) karena dapat melakukan penghematan pajak sebesar 5%.
Berkaitan dengan hal tersebut, jika perusahaan memiliki API, maka tarif yang harus
dibayarkan hanya sebesar 2,5% jika dibandingkan dengan tarif sebesar 7,5% bagi
perusahaan non-API. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menghemat aliran
kasnya di tahun tertentu.
4. Perusahaan dapat melakukan penghematan pajak atau tax saving dengan cara memilih
alternatif pengenaan pajak yang lebih rendah. Contohnya adalah pemberian imbalan
kepada karyawan dengan bentuk natura. Kebijakan mengenai hal tersebut dapat
diubah menjadi pembelian yang bukan sebagai bentuk natura sehingga dapat
dikurangkan sebagai biaya di laporan keuangan. Strategi lainnya adalah dengan
mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan oleh undang-undang. Contohnya di
perusahaan manufaktur, sesuai dengan PPh 22, pembelian perusahaan dapat
dikreditkan dengan pajak penghasilan badan yang diterima. Hal ini jauh lebih
menguntungkan ketimbang mencatatkan kredit ini sebagai biaya.
5.
Penghitungan PPh 21
Gaji Rp14.000.000
JKK Rp210.000
JKM Rp42.000
JHT Rp518.000
Penghasilan Bruto Rp14.770.000
Less:
Biaya Jabatan Rp500.000
Iuran Pensiun Rp150.000
Iuran JHT Rp280.000
Rp930.000
Penghasilan Neto Rp13.840.000
Penghasilan Neto Setahun Rp166.080.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak K/4 Rp72.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp94.080.000
PPh Terutang 5% Rp2.500.000
15% Rp6.612.000
Total PPh Terutang Pertahun Rp9.112.000
Total PPh Terutang Perbulan Rp759.333
a. Jika menggunakan metode nett, maka take home pay yang diterima oleh karyawan
adalah sebesar Rp. 13.840.000 pertahun dengan asumsi perusahaan membayarkan
PPh terutang sebesar Rp. 759.333 perbulannya sebagai tunjangan.
b. Jika menggunakan metode gross, maka dengan asumsi ini, perusahaan tidak
membayarkan pajak yang diterima oleh karyawan. Oleh karenanya, gaji pokok yang
diterima karyawan adalah sebesar Rp. 13.080.667 karena karyawan harus membayar
pajaknya sendiri sebesar Rp. 759.333 perbulannya.
Di antara kedua metode tersebut, maka akan lebih menguntungkan untuk perusahaan
menggunakan metode gross dalam penghematan pajaknya. Hal ini karena perusahaan
tidak perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar dalam menganggarkan pajak yang harus
dibayarkan untuk karyawan perbulannya.