GRI merupakan pelaporan yang ditujukan sebagai sebuah kerangka yang dapat
diterima umum dalam melaporkan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari
organisasi. Kerangka ini didesain untuk digunakan oleh berbagai organisasi yang berbeda
ukuran, sektor, dan lokasinya. Kerangka ini juga memperhatikan pertimbangan praktis
yang dihadapi oleh berbagai macam organisasi, mulai dari perusahaan kecil sampai
perusahaan yang memiliki operasi ekstensif dan tersebar di berbagai lokasi.
3. Standar AA1000
Suatu standar yang dikembangkan oleh Institute of Social and Ethical Accountability
(ISEA) untuk mempromosikan diadopsinya prinsip-prinsip CSR, sehingga memberikan
pihak-pihak yang terkait jaminan akan kualitas akuntansi, audit dan laporan sosial dan
etika. Akuntabilitas atas standar AA1000 yang menggunakan dasar triple bottom line
(3BL) yaitu People, Planet, dan Profit. Dalam prinsip AA1000 ini meliputi completeness,
materiality, regularity and timeliness, quality assurance, information quality,
embeddedness, continuous improvement, accessibility.
4. Proper
Sistem ISO 14000 adalah standar sistem pengelolaan lingkungan yang dapat
diterapkan pada bisnis apapun, terlepas dari ukuran, lokasi, atau pendapatan. Tujuan dari
sitem ini adalah untuk mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh bisnis
dan untuk mengurangi polusi dan limbah yang dihasilkan oleh bisnis. ISO 14000
menawarkan panduan untuk memperkenalkan dan mengadopsi sistem manajemen
lingkungan berdasarkan pada praktek-praktek terbaik. ISO 14000 ada untuk membantu
organisasi meminimalkan bagaimana operasi mereka berdampak negatif pada lingkungan.
6. ISO 26000
ISO 26000 merupakan sebuah panduan yang mendefinisikan apa yang disebut sebagai
tanggung jawab sosial organisasi dan alasan perusahaan harus menggunakannya. ISO 26000
sebagai panduan sukarela (voluntary guidance), sehingga tidak dapat digunakan sebagai
standar sertifikasi seperti ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004. Berdasarkan subjek utama
adalah sebagai berikut:
2. Pendekatan Manajemen
Perusahaan beserta jajaran manajemennya dalam melaporkan CSR harus memuat hal
yang terkait dengan sektor ekonomi, lingkungan intern, lingkungan eksternal
(masyarakat), kualitas ketenagakerjaan berserta jaminannya, jaminan produk yang
dihasilkan perusahaan tersebut sehingga keseluruhan item di atas dapat dimasukkan ke
dalam prosedur dan kebijakan perusahaan dalam proses membuat pelaporan tentang CSR
yang telah dilakukan.
3. Implementasi
Perusahaan harus membuat prosedur dan kebijakan dalam lingkungan sosial. Prosedur
dan kebijakan dapat memuat hal tentang pemantauan lingkungan (tempat, luas wilayah,
status sosial) dan membuat beberapa perjanjian dengan lingkungan yang ditujukan untuk
CSR, produk beserta jaminan kesehatannya dan jasa perusahaan yang akan diberikan
kepada masyarakat. Jasa yang memungkinkan untuk diberikan adalah jasa berupa uang
kepada masyarakat yang kurang mampu dan bantuan-bantuan dari pemerintah yang
dipercayakan kepada perusahaan untuk didistribusikan. Selain berupa prosedur dan
kebijakan, perusahaan juga harus memikirkan dari segi sektor keuangan untuk melakukan
CSR. Sebelum melaksanakan CSR, perusahaan memastikan dalam bentuk laporan sudah
memberikan jaminan kepada karyawan, misalnya berupa pelatihan karyawan untuk
meningkatkan kualitas kinerja dan memberikan jaminan keselamatan kerja karyawan.