TINJAUAN PUSTAKA
13
Pada teori stakeholder memiliki gambaran tentang siapa yang akan
menerima sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, dan menunjukan
sikap tegas untuk konflik yang melekat antara pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya perihal siapa mendapat apa (Parmar et al.,
2010).
(Hadi, 2011) menyatakan Stakeholder adalah semua pihak baik
internal maupun eksternal yag memiliki hubungan baik bersifat
mempengaruhi maupun dipengaruhi, bersifat langsung maupun tidak
langsung oleh perusahaan. Teori stakeholder, dewan komisaris merupakan
mekanisme akuntabilitas yang berperan dalam meyakinkan bahwa
perusahaan memenuhi semua kepentingan, bukan hanya kepentingan
pemegang saham (Anggraini, 2011).
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah
entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun
harus memberikan manfaat bagi stakeholder (pemegang saham,
kreditor, konsumen, pemasok, pemerintah, masyarakat, analis dan
pihak lain). Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat
dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada
perusahaan tersebut (Ghozali & Chariri, 2007 dalam Wahyu dan Prima).
Berdasarkan ISO (International Organization for Standarization)
9001 menyatakan bahwa stakeholder yang dimaksud adalah pelanggan
untuk mencapai kepuasan maksimal yang telah diberikan dari pelayanan-
pelayanan yang ada. Sedangkan berdasarkan ISO 14001 stakeholder
merupakan lingkungan sekitar yang mencangkup masyarakat, pemerintah,
serta LSM dikarenakan lingkungan sekitarlah yang terkena dampak dari
aktivitas kegiatan perusahaan. (Parmar et al., 2010).
Menurut (Budimanta et al., 2008) menyatakan bahwa dalam
pendekatan stakeholder terbagi menjadi dua yaitu old-corporate relation
dan new-corporate relation. Old-corporate relation merupakan
pendekatan yang menekankan bahwa dalam aktivitas sebuah perusahaan
tidak terdapat kesatuan antara fungsi dalam perusahaan ketika
menjalankan pekerjaannya. Pada pendekatan old-corporate relation ini
14
sering terjadi konflik dikarenakan pada pendekatan ini beranggapan bahwa
hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan tidak bersifat
jangka panjang dan hanya dipandang sebagai pihak-pihak yang hanya
mempunyai sebatas hubungan transaksional tanpa terdapat kerjasama di
dalamnya untuk mencapai manfaat bersama.
Sehingga pada pendekatan old-corporate relation ini perusahaan
relative memisahkan diri dengan stakeholder (pemangku kepenting) baik
dari dalam perusahaan maupun di luar perusahaan. Namun berbeda halnya
dengan pendekatan old-corporate relation, pada new-corporate relation
lebih mengedepankan adanya keterkaitan antara stakeholder dari dalam
maupun luar perusahaan untuk saling bekerja sama untuk mencapai
manfaat bersama.
15
a. Batasan atau luas lingkup perseroaan yang wajib melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
b. Sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan yang
mengatur substansi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
(TJSL)
c. Sanksi hukum bagi perusahaan yang tidak melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
Adapun menurut ISO 26000 yang mengatur secara garis besar tata
kelola laporan tanggung jawab perusahaan menyatakan bahwa tanggung
jawab organisasi atas dampak keputusan dan aktivitasnya terhadap
masyarakat dan lingkungan, melalui perilaku transparan dan etis yang
berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, termasuk kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat; memperhatikan harapan pemangku
kepentingan; mematuhi hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma
perilaku internasional; dan terintegrasi di seluruh organisasi dan
dipraktikkan dalam hubungannya.
Adapun sertifikasi berstandar internasional Sistem Manajemen
Lingkungan yaitu ISO 14001 yang menekankan bahwa pelaksanaan
tanggung jawab ditekankan kepada 3P yaitu People yang artinya manusia-
manusia yang bersangkutan pada aktivitas perusahaan, Planet yang artinya
lingkungan atau ekosistem yang terpengaruh atas aktivitas perusahaan, dan
Profit atau laba yang artinya segala aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan ditujukan untuk mendapatkan laba yang maksimal.
People
Profit Planet
16
Gambar 2.1 3P (Profit, Planet, People)
Sumber : WUR-report Sustainable Development
17
- Peran, tanggung jawab, dan wewenang
organisasi
- Sumber daya perusahaan
7. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
- Kompetensi
- Kesadaran
8. Komunikasi
- Komunikasi internal
- Komunikasi eksternal
9. Dokumentasi
- Informasi terdokumentasi
10. Pengendalian Dokumen
- Membuat dan memperbarui
- Kontrol informasi terdokumentasi
11. Kontrol Operasi
- Perencanaan dan pengendalian operasi
12. Darurat
- Kesiapsiagaan dan tanggap darurat perusahaan
13. Pemantauan dan Pengukuran
- Kinerja kepatuhan
14. Evaluasi Kepatuhan
15. Tindakan Koreksi ketidaksesuaian dengan Tindakan
Sebelumnya.
- Peningkatan
- Ketidaksesuaian dan tindakan korektif
- Peningkatan berkelanjutan
16. Kontrol Catatan
- Kontrol berkas
17. Audit Internal
18. Tinjauan Manajemen
- Ulasan manajemen
18
Dapat disimpulkan bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial
diatur dalam standar internasional yang artinya instansi harus melaporkan
sesuai dengan kerangka yang ada, untuk memuat seluruh informasi atas
aktivitas perusahaan. Sebagai bentuk penyampaian informasi kepada pihak
internal maupun eksternal dan mengikuti aturan sesuai dengan undang-
undang tentang laporan tanggung jawab sosial perusahaan yang bersifat
mengharuskan.
Adapun alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan GRI 4 dengan 91 indikator dengan cara memberikan
poin 1 apabila perusahaan menyatakan dan melaporkan indikator tersebut
dalam laporan keberlanjutan perusahaan ataupun laporan tahunan
perusahaan dan akan mendapatkan poin 0 apabila perusahaan tidak
menyatakan dan tidak melaporkan indikator tersebut ke dalam laporan
keberlanjutan perusahaan maupu laporan tahunan perusahaan.
2.2.2. Profitabilitas
Suatu perusahaan pasti memiliki suatu dasar penilaian dari kondisi
keuangan sebagai alat analisis. Salah satu dasar penilaian tersebut adalah
profitabilitas, profitabilitas ialah suatu kapabilitas dari perusahaan untuk
mencapai suatu laba (keuntungan) dalam periode jangka waktu tertentu.
Perusahaan yang mempunyai keuntungan dari kinerja keuangan
yang baik akan cenderung akan melakukan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dengan lebih luas (Indraswari & Mimba, 2017). Nilai
profitabilitas ini dapat menjadi suatu bahan evaluasi dari suatu keefektifan
pengelolaan dari perusahaan tersebut.
Sehingga sebuah perusahaan harus mempunyai kemampuan dalam
mengelola secara keseluruhan asetnya dengan efektif dan efisien dengan
tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat. (Maryati
& Siswanti, 2022). Dengan adanya keuntungan tersebut perusahaan
semakin memiliki kemampuan untuk melaksanakan dan mengungkapkan
CSR secara luas dan detail.
19
Apabila perusahaan memiliki keuntungan yang tinggi maka akan
memiliki dana yang lebih untuk dialokasikan menjadi biaya lingkungan
yang akan digunakan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan serta dilaporkan ke dalam laporan keberlanjutan perusahaan
ataupun laporan tahunan perusahaan sehingga perusahaan mendapatkan
reputasi yang baik dalam pandangan investor, kreditor, maupun
masyarakat luas.
Adapun alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini pada
variabel profitabilitas ialah Net Profit Margin yang berfungsi untuk
mengatahui laba bersih yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam satu
periode dengan cara laba bersih setelah pajak dibagi penjualan perusahaan.
20
Sejalan dengan teori stakeholder yang mempunyai hubungan
dengan GCG dalam sebuah perusahaan, yakni manajemen perusahaan
akan memenuhi harapan dari para stakeholder bahwa dengan investasi
yang telah diberikan perusahaan akan meningkatkan perhatian pada
aktivitas sosial lingkungannya.
Dengan adanya keberadaan ukuran dewan komisaris yang
merupakan salah satu aspek dari GCG diharapkan mampu untuk
mengawasi dan membuat perusahaan mengungkapkan tanggung jawab
sosial perusahaan dengan sebaik-baiknya. Namun demikian (Chen, 2019)
menyatakan bahwa dengan adanya dewan komisaris hanya melakukan
pengawasan tanpa meninjau kembali luas pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dilaksanakan perusahaan sehingga laporan tanggung jawab
sosial perusahaan tidak berjalan dengan optimal.
Adapun pengukuran yang dipakai untuk mengukur variabel Good
Corporate Governance adalah dengan cara menjumlahkan seluruh dewan
komisaris yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu periode yang
diungkapkan pada laporan keberlanjutan ataupun laporan tahunan
perusahaan.
21
Dalam hal ini, sebuah perusahaan dapat dikategorikan sebagai
perusahaan besar atau kecil yakni dilihat dari total aset ataupun total
penjualan bersih yang didapat oleh perusahaan dalam satu periode (Hery,
2017).
Perusahaan yang memiliki aset besar cenderung akan
mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan secara luas yang
dinyatakan dalam laporan keberlanjutan ataupun laporan tahunan
perusahaan, hal ini sejalan dengan penelitian yang diperoleh dari
(Wahyuningsih & Mahdar, 2018) yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan yang dinyatakan dalam laporan keberlanjutan ataupun laporan
tahunan perusahaan.
Adapun alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel ukuran
perusahaan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan LN total aset
perusahaan yang dimiliki instansi dalam satu periode yang dinyatakan
dengan rupiah dan terdapat pada laporan keberlanjutan ataupun laporan
tahunan perusahaan.
22
Pengungkapan Corporate Social Corporate Social
Corporate Social Responsibility Responbility.
Responbility • Secara Parsial
(Studi Empiris dan Simultan,
Pada Perusahaan Kepemilikan
Sektor Utama Institusional
Yang Terdaftar Di berpengaruh
Bursa Efek signifikan
Indonesia Tahun terhadap Luas
2013 – 2014) Pengungkapan
Corporate Social
Responbility.
• Secara Parsial
dan Simultan,
Kepemilikan
Manajerial
berpengaruh
signifikan
terhadap Luas
Pengungkapan
Corporate Social
Responbility
2. Chen (2019) Pengaruh Ukuran Variabel Independen: • Ukuran Dewan
Dewan Komisaris Ukuran Dewan Komisaris
dan Kepemilikan Komisaris, berpengaruh
Asing Terhadap Kepemilikan Asing terhadap Luas
Luas Variabel Dependen : Pengungkapan
Pengungkapan Luas Pengungkapan CSR.
CSR CSR • Kepemilikan
Asing tidak
berpengaruh
terhadap Luas
23
Pengungkapan
CSR
3. Damayanti Pengaruh Good Variabel Independen: • Komposisi
dkk (2021) Corporate Good Corporate Dewan
Governance, Governance. Komisaris
Kepemilikan Kepemilikan Saham berpengaruh
Saham Publik dan Publik. Profitabilitas positif terhadap
Profitabilitas Variabel Dependen : pengungkapan
Terhadap Tingkat Tingkat CSR.
Pengungkapan Pengungkapan • Profitabilitas
Corporate Social Corporate Social berpengaruh
Responsibility. Responsibility positif terhadap
pengungkapan
CSR.
• Kepemilikan
saham publik
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
4. Wiyuda dan Pengaruh Good Variabel Independen: • Kepemilikan
Pramono Corporate Kepemilikan Institusional
(2017) Governance dan Institusional, Dewan berpengaruh
Karakteristik Komisaris, Komite positif terhadap
Perusahaan Audit, Profitabilitas, luas
Terhadap Luas Ukuran Perusahaan, pengungkapan
Pengungkapan Tipe Industri CSR.
Corporate Social (Profile), Leverage • Dewan
Responsibility Variabel Dependen : Komisaris
Pada Perusahaan Luas Pengungkapan berpengaruh
Manufaktur Corporate Social positif terhadap
24
Terdaftar di BEI Responsibility luas
pengungkapan
CSR.
• Profitabilitas
berpengaruh
positif terhadap
luas
pengungkapan
CSR.
• Komite Audit
berpengaruh
negatif terhadap
luas
pengungkapan
CSR.
• Ukuran
perusahaan
berpengaruh
negatif terhadap
luas
pengungkapan
CSR.
• Tipe Industri
(Profile)
berpengaruh
negatif terhadap
luas
pengungkapan
CSR.
• Leverage
berpengaruh
negatif terhadap
25
luas
pengungkapan
CSR
5. Sembiring Analisis Pengaruh Variabel Independen • Ukuran Dewan
(2020) Good Corporate : Komisaris
Governance Ukuran Dewan berpengaruh
Terhadap Komisaris, Proporsi signifikan
Corporate Social Direktur Independen, terhadap
Responsibility Proporsi Direktur pengungkapan
Perempuan, tanggung jawab
Konsentrasi sosial
Kepemilikan, perusahaan.
Proporsi Komisaris • Direktur
Independen Independen
Variabel Dependen : berpengaruh
Pengungkapan signifikan
Corporate Social terhadap
Responsibility pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Direktur
Perempuan
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Konsentrasi
Kepemilikan
26
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Komisaris
Independen
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Secara parsial
hanya variabel
ukuran dewan
komisaris yang
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
6. Indraswari Pengaruh Variabel Independen • Profitabilitas
dan Mimba Profitabilitas, : tidak
(2017) Pertumbuhan Profitabilitas, berpengaruh
Perusahaan, Pertumbuhan terhadap tingkat
Kapitalisasi Pasar, Perusahaan, pengungkapan
27
dan Kepemilikan Kapitalisasi Pasar, CSR.
Saham Publik Kepemilikan Saham • Pertumbuhan
Pada Tingkat Publik perusahaan tidak
Pengungkapan Variabel Dependen : berpengaruh
CSR Tingkat terhadap tingkat
Pengungkapan CSR pengungkapan
CSR.
• Kapitalisasi
pasar
berpengaruh
terhadap tingkat
pengungkapan
CSR.
• Kepemilikan
saham publik
tidak
berpengaruh
terhadap tingkat
pengungkapan
CSR
7. Wahyuningsih Pengaruh Size, Variabel Independen • Ukuran
dan Mahdar Leverage, dan : perusahaan
(2018) Profitabilitas Ukuran Perusahaan, berpengaruh
Terhadap Leverage, positif terhadap
Pengungkapan Profitabilitas pengungkapan
CSR Pada Variabel Dependen : tanggung jawab
Perusahaan Pengungkapan sosial
Manufaktur yang Tanggung Jawab perusahaan.
Terdaftar di Bursa Sosial Perusahaan • Profitabilitas
Efek Indonesia berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
28
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Leverage
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial perusahaan
pada kelompok
perusahaan
dengan tingkat
pengungkapan
tanggung jawab
sosial perusahaan
yang luas.
• Leverage tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial perusahaan
pada perusahaan
dengan tingkat
pengungkapan
CSR sedikit.
• Secara simultan
ukuran
perusahaan,
29
leverage,
profitabilitas
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial perusahaan
8. Suprapti dkk Pengaruh Good Variabel Independen • Dewan direksi
(2019) Corporate : tidak
Governance Dewan Direksi, berpengaruh
Terhadap Dewan Komisaris, terhadap
Environmental Kepemilikan pengungkapan
Disclosure Institusional, tanggung jawab
Kepemilikan sosial
Manajerial, Komite perusahaan.
Audit • Dewan
Variabel Dependen : Komisaris tidak
Pengungkapan berpengaruh
Tanggung Jawab terhadap
Sosial Perusahaan pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Kepemilikan
institusional
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Kepemilikan
30
manajerial
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
• Komite Audit
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial
perusahaan.
31
Perusahaan, dan Perusahaan, Leverage pengungkapan
Leverage Variabel Dependen CSR.
Terhadap Pengungkapan • Profitabilitas
Pengungkapan Corporate Social berpengaruh
Corporate Social Responsibility positif signifikan
Responsibility terhadap
Perusahaan pengungkapan
Manufaktur di CSR.
Bursa Efek • Ukuran
Indonesia Perusahaan
berpengaruh
positif signifikan
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Leverage tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
11. Mardi dkk Faktor – Faktor Variabel Independen • Ukuran
(2019) yang : Perusahaan tidak
Mempengaruhi Ukuran Perusahaan, berpengaruh
Corporate Social Dewan Komisaris, terhadap
Responsibility Perencanaan Bonus, pengungkapan
(CSR) Kinerja Keuangan CSR.
Variabel Dependen : • Perencanaan
Pengungkapan CSR bonus tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
32
• Dewan komisaris
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Kinerja
keuangan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
12. Putra dan Pengaruh Variabel Independen • Profitabilitas
Setiawan Profitabilitas, : tidak
(2022) Leverage dan Profitabilitas, berpengaruh
Ukuran Leverage, Ukuran terhadap
Perusahaan Perusahaan pengungkapan
Terhadap Variabel Dependen : CSR.
Pengungkapan Corporate Social • Leverage tidak
Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh
Responsibility terhadap
(CSR) pengungkapan
CSR.
• Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
13. Ruroh dan Pengaruh Variabel Independen • Profitabilitas
Latifah (2017) Profitabilitas, : berpengaruh
Leverage, Ukuran Profitabilitas, terhadap
Perusahaan dan Leverage, Ukuran pengungkapan
33
Risk Minimazation Perusahaan, Risk CSR.
Terhadap Minimazation • Leverage
Pengungkapan Variabel Dependen : berpengaruh
CSR Pengungkapan CSR terhadap
pengungkapan
CSR.
• Ukuran
Perusahaan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Risk
Minimaztion
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
14. Rukmana dkk Pengaruh Variabel Independen • Profitabilitas
(2019) Profitabilitas dan : tidak
Ukuran Profitabilitas & berpengaruh
Perusahaan Ukuran Perusahaan signifikan
Terhadap Variabel Dependen : terhadap
Pengungkapan Pengungkapan pengungkapan
Corporate Social Corporate Social CSR.
Responsibility Responsibility • Ukuran tidak
(CSR) pada berpengaruh
Perusahaan signifikan
Pertambangan di terhadap
Bursa Efek pengungkapan
Indonesia CSR
15. Ramadhan Pengaruh Ukuran Variabel Independen • Kinerja
34
(2019) Perusahaan, : Lingkungan
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan, berpengaruh
Kinerja Profitabilitas, Kinerja terhadap
Lingkungan Lingkungan Pengungkapan
terhadap Variabel Dependen : CSR.
Corporate Social Pengungkapan CSR • Profitabilitas
Responsibility tidak
Disclosure berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
16. Yurika dan Pengaruh Variabel Independen • Profitabilitas
Viriany Profitabilitas, : Profitabilitas, tidak
(2019) Leverage, Leverage, Likuiditas, berpengaruh
Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan terhadap
Ukuran Variabel Dependen : pengungkapan
Perusahaan Pengungkapan CSR CSR.
Terhadap • Leverage tidak
Pengungkapan berpengaruh
CSR terhadap
pengungkapan
CSR.
• Likuiditas tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
35
CSR.
• Ukuran
perusahaan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
17. Ersyafdi dan Pengaruh Faktor Variabel Independen • Profitabilitas
Irianti (2020) Keuangan, Tata : berpengaruh
Kelola Ukuran Perusahaan, terhadap
Perusahaan, Solvabilitas, pengungkapan
Agresivitas Pajak Profitabilitas, CSR.
terhadap Kepemilikan • Komite Audit
Pengungkapan Manajerial, berpengaruh
CSR Kepemilikan terhadap
Institusional, Komite pengungkapan
Audit, Komisaris CSR.
Independen, • Kepemilikan
Agresivitas Pajak Manajerial
Variabel Dependen : berpengaruh
Pengungkapan CSR terhadap
pengungkapan
CSR.
• Agresivitas Pajak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Solvabilitas tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
36
CSR.
• Ukuran
Perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Komisaris
Independen tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
• Kepemilikan
Instutisional
tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR
18. Esposito dkk Exploring Variabel Independen • Company Size
(2021) Corporate Social : positively affects
Responsibility in Company Size, CSR Disclosure.
the Italian wine Geogrpahic Location Geographic
sector through Variabel Dependen : Location don’t
websites CSR Disclosure have affects on
CSR Disclosure
19. Doni dkk Corporate Variabel Independen • Stakeholder
(2021) Governance : engagement is
Model, Sustainable positively
Stakeholder Corporate associated with
Engagement and Governance Models, corporate social
37
Social Issuses Stakeholder performance.
Evidence from Engagement, Firm • Firm’s
European Oil and Profitability, Market profitability
Gas Industri Value doesn’t have
Variabel Dependen : effect on
Social Score corporate social
performance.
• Market value
doesn’t have
effect on
corporate social
performance.
• Corporate
Governance
Practices is
positively
associated with
corporate social
performance.
20. Oktariyani Pengaruh Variabel Independen • Profitabilitas
dan Profitabilitas, : tidak memiliki
Rachmawati Leverage, Kinerja Profitabilitas, pengaruh
(2021) Lingkungan dan Leverage, Kinerja terhadap
Diversifikasi Lingkungan, pengungkapan
Gender Terhadap Keberagaman Gender lingkungan
Pengungkapan Variabel Dependen : perusahaan.
Lingkungan Pada Pengungkapan • Leverage tidak
Perusahaan Lingkungan memiliki
Pertambangan di Perusahaan pengaruh
Indonesia terhadap
pengungkpaan
lingkungan
38
perusahaan.
• Keberagaman
gender tidak
memiliki
pengaruh
terhadap
pengungkapan
lingkungan
perusahaan.
• Kinerja
lingkungan yang
diproksikan
dengan sertifikat
ISO14001
memiliki
pengaruh
terhadap
pengungkapan
lingkungan
perusahaan
Sumber : Jurnal Publikasi 2017-2022
39
yang menggunakan ROA sebagai pengukuran penelitian, namun pada penelitian
ini peneliti menggunakan perhitungan dengan menggunakan rasio Net Profit
Margin (NPM) yakni dengan cara menghitung laba bersih setelah pajak dibagi
dengan penjualan. NPM digunakan untuk melihat keefektifan perusahaan dalam
beroperasi dan untuk mengukur besarnya laba yang diperoleh. (Ernesto &
Pangaribuan, 2020).
Profitabilitas H1
H3
Ukuran Perusahaan
H4
Gambar 2.2 Kerangka Teoritis
Sumber : Data Olah (2022)
40
profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial semakin banyak
dana yang disediakan oleh para stakeholders maka semakin luas pula
pengungkupan tanggung jawab sosial perusahaan yang disajikan. Seperti yang
diungkapkan oleh Urmila dan Metha (2017) menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responbility.
H1 : Profitabilitas Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap
Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
41
akan semakin mudah untuk mendapatkan biaya untuk melaksanakan
aktivitasnya termasuk dalam praktik menjalankan tanggung jawab sosial
perusahaan. Hal ini didukung oleh hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
(Wahyuningsih & Mahdar, 2018) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh (Totanan et al., 2022) memberikan hasil
bahwa ukuran positif berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Adapun
penelitian yang memiliki hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR yang dilakukan oleh (Putra & Setiawan, 2022)
Maka, manajemen perusahaan mempunyai kendali penuh terhadap laporan
keuangan untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk membiaya CSR
pada setiap periodenya. Sehingga dapat diperoleh :
H3 : Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif Secara Signifikan
Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
42
mempengaruhi hasil informasi dari tanggung jawab sosial perusahaan
yang akan diterbitkan pada akhir periode.
Dengan demikian dari uraian tersebut dapat ditarik dugaan sementara
berdasarkan ke tiga variabel independen menunjukan adanya pengaruh
terhadap variabel dependen, sehingga dapat diperoleh :
H4 : Profitabilitas, Good Corporate Governance, dan Ukuran Perusahaan
Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan.
43