TINJAUAN PUSTAKA
sejak awal 1970an, yang secara umum dikenal dengan stakeholder theory
theory dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tak
10
11
namun lebih luas lagi bahwa kesejahteraan yang dapat diciptakan oleh
saham, tetapi juga untuk kepentingan stakeholder, yaitu semua pihak yang
Hadi, 2011; dan Darwin, 2004), maka dapat dikatakan bahwa Corporate
lancar tanpa gangguan. Kondisi seperti itulah yang pada gilirannya dapat
dapat diperoleh atas aktivitas CSR. Adapun manfaat dari CSR tersebut
Eklington (1997) yang terkenal dengan “The Triple Botton Line” yang
dimuat dalam buku “Canibalts with Forks the Triple Botton Line of
ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P yaitu bukan hanya profit yang
GAMBAR 2.1
KONSEP TRIPLE BOTTOM LINE
(Sumber: Eklington, 1977 dalam Hadi, 2011)
sosial:
yang ada. Sistem ini berupa aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi, baik
dilakukan maupun peraturan yang timbul dari pihak luar pemerintah (Nor
dalam Kuntari dan Sulistyani (2007), ada tiga pendekatan dalam pelaporan
sosial, yaitu:
aktivitas-aktivitas tersebut.
17
a. Inventory Approach
b. Cost Approach
aktivitas tersebut.
serta hasil yang telah dicapai oleh perusahaan sesuai dengan tujuan
masyarakat.
Report)
keuangan. Para analis, banker dan pihak lain yang dilibatkan dalam
juga informasi yang lain yang relatif baru dalam wacana akuntansi.
(GRI). Informasi mengenai CSDI yang akan digunakan dalam penelitian ini
GRI (2013:44), terdapat tiga indikator yang harus ada dalam pengungkapan
dikotomi, yaitu setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika
diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan (Haniffa dkk (2005), dalam
Rumus perhitungan CSDI adalah sebagai berikut (Haniffa dkk (2005), dalam
CSDI j =
∑ X Ij
nj
Dimana:
2.2.1 Profitabilitas
Tanpa adanya keuntungan (profit), maka akan sulit bagi perusahaan untuk
Zutter (2012:79) :
bunga pajak.
sama atau di atas rata-rata industri. Hal ini merupakan salah satu langkah
harga jual, sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan
harga distorsi.
Rumus ROA =
memberikan informasi sosial yang lebih banyak. Perusahaan high profile juga
lebih sensitif terhadap keinginan konsumen atau pihak lain yang berkepentingan
pada umumnya memiliki jumlah tenaga kerja yang besar dan dalam proses
produksinya mengeluarkan residu, seperti limbah cair dan polusi udara” (Nisya
otomotif, agrobisnis, tembakau dan rokok, makanan dan minuman, media dan
bidang tersebut diyakini mendapatkan sorotan publik yang cukup besar” (Eddy
lebih sensitif terhadap keinginan konsumen atau pihak lain yang memiliki
kepentingan terhadap produk” (Zuhroh dan Putu, 2003 dalam Mardi T.W., 2010).
banyak daripada industri yang low profile. Selama periode 2011 industri high
dalam semua aspek kehidupan agar limbah industrinya tidak membahayakan bagi
2012). Hackston dan Milne (1996) dalam Rahardjo (2009) menjelaskan bahwa:
sosial yang lebih tinggi pada laporan keuangan tahunan pada perusahaan high
profile maka potensi dari informasi CSR disclosure untuk dapat mempengaruhi
keputusan investor dalam mengambil keputusan investasi akan lebih tinggi pula.
Berdasarkan pendapat (Baker, 2003; Nor Hadi, 2011; dan Darwin, 2004),
dan masyarakat lebih luas. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu
yang lama, maka penjualan perusahaan akan semakin membaik, dan pada
juga meningkat Terdapat tingkatan ideal untuk CSR, yang mana dapat ditentukan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri dalam mencari keuntungan. Rasio
profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on asset (ROA)
modalnya pada suatu perusahaan. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini akan
dipengaruhi oleh pengungkapan CSR yang terdapat pada perusahaan High Profile
adalah industri yang memiliki visibilitas konsumen, resiko politis yang tinggi atau
CSR yang tinggi, maka suatu perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja
Heal dan Gareth (2004), menunjukkan bahwa aktivitas CSR dapat menjadi
perusahaan memilih untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para
CSR dengan profitabilitas adalah penelitian Dahlia dan Siregar (2008) yang
pada perusahaan industri pertambangan dan farmasi yang terdaftar di BEI. Hasil
saat sebelum dan sesudah pengungkapan CSR. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Profitabilitas (ROA) perusahaan High Profile yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
(X) Tingkat Profitabilitas (Y)
GAMBAR 2.2
KERANGKA PEMIKIRAN