Anda di halaman 1dari 32

Transformasi Konsep Sustainability Management

&
Implementasi di Indonesia

CSR
KELOMPOK 4 :
SIE CINDY C.P 16.G1.0170
CHRISTHOPER BILLY 16.G1.0212
DONABELLA VANIA S. 17.G1.0051
FEGA LIA LONIKA 17.G1.0094
REGINA MARCIA 17.G1.0118
THOMAS HERMAWAN 17.G1.0125
Kronologis Teori dan Konsep CSR

1 Ontologi

Teori dan
Konsep CSR
dari sudut 2 Epistemologi
pandang

3 Aksiologi
Salah Satu Rumusan CSR

“ CSR means that a corporation should be held


accountable for any of its action that affect people,
their communities, and their environment.”
(Lawrence, Weber and post, 2005).
Prinsip Derma dan Prinsip Perwalian sebagai Faktor
Pendorong Lahirnya Konsep CSR Tahap Awal
(periode 1950-1960)

Konsep CSR => tahun 1970, dikemukakan oleh Bowen tahun 1953 dalam
karyanya Sosial Responsibilities of the Businessman.

Howard R. Bowen“The Father’s of Corporate Social Responsibility”

Merumuskan konsep tanggung jawab sosial sebagai :


“Kewajiban pelaku bisnis untuk menjalankan kebijakan mereka, untuk
mengambil keputusan tersebut, atau mengikuti garis tindakan yang diinginkan
berdasarkan tujuan dan nilai masyarakat kita.”
Perbandingan Prinsip Dasar Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
Prinsip Derma Prinsip Perwalian

Definisi Bisnis harus memberikan Bisnis yang bertindak sebagai wali publik
bantuan sukarela kepada harus mempertimbangkan kepentingan semua
orang atau kelompok orang yang dipengaruhi oleh keputusan dan
masyarakat kebijakan bisnis

Jenis Aktifitas  Filantropi perusahaan  Mengakui interdependensi bisnis dan


 Tindakan sukarela untuk masyarakat
mempromosikan kebaikan  Menyeimbangkan kepentingan dan
sosial kebutuhan berbagai kelompok masyarakat

Contoh  Yayasan filantropi  Tercerahkan kepentingan diri


perusahaan  Memenuhi persyaratan hukum
 Inisiatif pribadi untuk  Pendekatan stekeholder terhadap
memecahkan masalah sosial perencanaan strategi perusahaan
 Kemitraan sosial dengan
kelompok yang
membutuhkan
Tahap Perkembangan Social Responsibilities
(Robbins dan Coulter)

Social Responsibilities
Lesser Greater

Stage Stage Stage Stage


1 2 3 4

Pemilik Para Komponen Masyarakat


dan karyawan dilingkungan yang lebih
manajemen tertentu luas
DAMPAK EKONOMI, SOSIAL
&
LINGKUNGAN DARI PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Saat ini berbagai perusahaan, mayoritas multinasional baik yang


bergerak di sektor ekstraktif, sektor genetik, sektor manufaktur, dan
sektor jasa dalam arti luas telah mengumumkan laporan tata kelola
perusahaan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap ekonomi,
sosial, dan lingkungan dalam sebuah sustainability report.
Dampak Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan yang
Ditimbulkan operasi perusahaan menurut Global
Reporting Initiative (2001: 25-36)

Dampak Ekonomi: yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan akan


memengaruhi para pemangku kepentingan dan sistem ekonomi baik lokal, nasional,
maupun pada lingkup global. Global Reporting Initiative (GRI) mengelompokkan
adanya dua jenis dampak ekonomi yaitu dampak ekonomi langsung & tidak
langsung.
GRI menyebutkan 3 aspek yang
harus dikaji untuk mengukur
dampak ekonomi dari operasi
perusahaan Dampak Sosial GRI membagi
1. Kinerja Ekonomi dampak sosial kedalam 4
2. Interaksi Pasar kategori;
3. Pengaruh Ekonomi Tidak 1. Hak Asasi Manusia (HAM)
Langsung 2. Tenaga Kerja
3. Masyarakat
4. Tanggung Jawab atas
Produk (Product
Responsibilities)
1. Aspek Bahan Baku
2. Aspek Energi
3. Aspek Air
4. Aspek Keanekaragaman Hayati
5. Aspek Emisi, Effluents, dan Limbah
6. Aspek Produk
7. Aspek Kepatuhan terhadap Ketentuan Hukum yang Berlaku di Bidang Lingkungan Hidup
8. Aspek Transportasi
9. Aspek Lingkungan Menyeluruh
Strategi Kepemimpinan Korporat dalam
CSR
Persepsi Parsial
dalam Memahami CSR

Community CSR hanya CSR dianggap


Development Menonjolkan Organisasi CSR hanya untuk
sama dengan Aspek Sosial Cuma Tempelan Perusahaan
CSR Semata Besar Saja

CSR Hanya
CSR dianggap CSR
Bersifat CSR bukan
tidak Berkaitan dipisahkan dari
Kosmetik bagi untuk Rantai
dengan Bisnis Inti
Citra Pemasok
Perusahaan Pelanggan Perusahaan
Promosi
kegiatan
sosial
Pemasaran
Kegiatan
terkait
Filantropi
kegiatan
Perusahan
Sosial

Program
CSR
Pekerjaan
Pemasaran
sosial
Kemasyar
kemasyarakat
akatan
an secara
korporat
sukarela Wujud
Konkret
dari Skema
Besar
Konsep
Promosi Kegiatan Social (Cause Promotions)

Dalam aktivitas CSR, ini perusahaan menyediakan dana atau


sumber daya lainya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sicial atau untuk
mendukung pengumpulan dana,partisipasi dari masyarakat atau
perekkrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan tertentu
Pemasaran terkait kegiatan Sosial
(Cause Related Marketing)

Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memiliki


komitmen untuk menyumbangkan presentase tertentu dari
penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan
besarnya penjualan produk.
Pemasaran Kemasyarakatan Korporat
(Corporate Societal marketing)

Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mengembangkan dan


melaksanakan kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan
tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga
kelestrian lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Reward bagi Korporat yang Melaksanakan CSR

Reward Non Finansial Bagi Perusahaan

Reward non finansial bertedensi adanya pergerakan CSR


dari suatu perusahaan yang menghasilkan, tidak berbentuk uang
tapi berbentuk peningkatan kapasitas dan kapabiliti perusahaan
tersebut secara kualitatif
Ada 5 elemen yang membantu proses “memperkuat reputasi
perusahaan” yaitu :

• Kepercayaan
1

• Kredibilitas
2

• Responsibiliti
3

• Akuntabilitas
4

• Mengelola risiko bisnis secara lebih tanggap dan terpirinci


5
CSR Kontroversi Undang-undang Perseroan Terbatas Pasal 74

Fenomena ISO 26000 dan Undang-Undang Perseroan Terbatas Pasal 74

Indonesia adalah negara pertama di dunia yang meregulasi aktivitas


CSR dalam bentuk undang-undang perseroan terbatas atau singkatnya
disebut UU PT.
Pasal 74 dari UU PT yang berbunyi :

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan


dengan sumber daya alam wajib melaksankan tanggung jawab sosial dan
lingkungan
2. Tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya perseroan yang pelaksanaanyadilakukan dengan memperhatikan kepatuhan
dan kewajaran
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimna dimaksud pada ayat
(1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturann perundang – undangan
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur
dengan peraturan pemerintah
Menggagas Pola Kemitraan antara Peusahaan, Pemerintah,
dan Lembaga Pendidikan bagi Pengembangan dan
Keberlanjutan Bisnis

Pemdolan dan elaborasi menggagas pola kemitraan antara


perusahaan, pemerintah, lembaga pendidikan dan lembaga
swadaya masyarakat ( LSM ) bagi pengembangan dan
keberlanjutan bisnis
Badan independen yang bersifat taskforce

1. Badan perencanaan CSR

2. Badan pelaksanaan CSR

3. Badan pengendalian CSR


Microsoft memiliki bentuk global citizenship initiative

Meningkatkan keamanan dan


keselematan penggunaan internet

Melaksanakan praktik bisnis yang bertanggung


jawab (Responsible Business Practice)

Memajukan knowledge economy


Standarisasi Penerapan CSR
Terdapat lima dasar dari Corporate Social Responsibility Management System
Standards (CSR MSSs) yang muncul dari Customer Protection dalam Global Market
Working Group Report sebagai dasar untuk penerapan yang efektif pada setiap
prinsip CSR adalah:
1. Mengidentifikasi dan menyeleksi substansi dari norma dan prinsip yang relevan
oleh ribuan perusahaan
2. Cara-cara mendekatkan jarak antar-stakeholder oleh aktivitas perusahaan dalam
kaitannya dengan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan dan pendekatan
dalam implementasi
3. Proses dan sistem untuk menjamin efektivitas operasional dari komitmen CSR
4. Teknik-teknik untuk verifikasi kemajuan ke depan dari komitmen tanggung jawab
sosial
5. Teknik-teknik untuk stakeholder dan laporan publik serta komunikasi
CSR PT.ADARO
1. Perbaikan pendidikan:

Program Peningkatan Pendidikan dan Pemberian Beasiswa

Tujuan: untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di antara generasi


muda setempat

AE mensponsori beasiswa utusan daerah untuk 50 putra daerah yang


menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor dan memulai kerja sama dengan
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPN) di Yogyakarta untuk
beasiswa utusan daerah bagi lima putra daerah yang mempelajari teknik
pertambangan.
CSR PT.ADARO
2. Pengembangan ekonomi:
Program Pengembangan UMKM setempat
Tujuan: untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat
melalui kewirausahaan
Saat ini AE membina 65 UMKM di Kabupaten Tabalong dan 60 UMKM
di kabupaten Balangan dan untuk mengakomodasi pengembangan berkelanjutan
terhadap UMKM-UMKM ini maupun UMKM lainnya di sana, AE telah
membentuk dua outlet pemasaran yaitu Pokta (pusat oleh-oleh khas Tabalong)
dan Link-B (Lembaga inkubator bisnis Balangan).
CSR PT.ADARO

3. Program Bina Desa


Tujuan: membantu desa-desa sekitar meningkatkan fasilitas umum dan
kesejahteraan ekonomi
AE menyumbangkan dana tahunan bagi pengembangan 46 desa di wilayah
yang terdekat dengan lokasi tambang. Dana tersebut dikelola oleh panitia desa,
yang juga mendapatkan arahan dan pendampingan dari AE, dengan ketentuan
bahwa minimal 60% dari dana harus digunakan untuk pengembangan ekonomi
produktif dan kreatif sementara sisanya dapat digunakan untuk fasilitas umum.
CSR PT.ADARO

4. Peningkatankesehatan:
Pasokan Air Bersih
Tujuan: untuk meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat di sekitar area
operasional
Pendistribusian air bersih kepada masyarakat sekitar meliputi pemasangan 55
sambungan rumah tangga (SR) di kabupaten Balangan dan 235 SR di kabupaten
Tabalong, dan mendistribusikan 22.525.000 liter air bersih produksi fasilitas
pengolahan air AI (WTP T-300) ke delapan desa sekitar.
CSR PT.ADARO

5. Penanggulangan Buta Katarak


Tujuan: mengembalikan penglihatan yang terganggu akibat katarak
Pada tahun 2017, AE mendanai operasi katarak kepada 338 orang yang
memenuhi kriteria tidak mampu secara ekonomi, kondisi layak operasi dan
berdomisili di desa-desa sekitar wilayah operasi. Program ini juga berkontribusi
terhadap program pemerintah untuk mengurangi angka kebutaan karena katarak di
Kalimantan.
CSR PT.ADARO
6. Pelestarian sosial budaya:
Tabalong Ethnic Festival
Tujuan: untuk membantu pelestarian budaya dan meningkatkan potensi pariwisata setempat
Kabupaten Tabalong memiliki tradisi dan budaya yang menarik dan beragam, terutama dengan
pengaruh suku Dayak yang merupakan salah satu suku asli kebanggaan nusantara. AE beraspirasi untuk
mendukung pelestarian budaya ini dengan membantu pendanaan dan penyelenggaraan acara dengan
melibatkan sanggar-sanggar seni dan budaya dan membantu LSM dan dinas pariwisata setempat
mempromosikannya di tingkat daerah maupun nasional. Acara ini sukses menampilkan kekayaan dan
kearifan lokal dalam festival warna-warni bertajuk Tabalong Ethnic Festival yang berhasil menarik lebih
dari 8.000 pengunjung per hari dalam festival yang berlangsung selama sembilan hari (total sekitar
72.000 pengunjung).
CSR PT.ADARO

7. Pelestarian lingkungan:
Program Sekolah Adiwiyata
Tujuan: Meningkatkan kesadaran lingkungan siswa dan sekolah melalui kampanye
dan model pelestarian lingkungan
AE mendukung program Sekolah Adiwiyata di 42 sekolah dengan menghadirkan
para fasilitator lingkungan dan membimbing sekolahsekolah tersebut dalam memenuhi
panduan Adiwiyata. Tiga dari 42 sekolah ini mendapatkan penghargaan Adiwiyata
nasional 2017. Program ini juga mendukung peningkatan ekonomi masyarakat dengan
adanya kegiatan kewirausahaan, seperti bank sampah dan pengolahan tanaman rosela,
yang hasilnya kemudian dipasarkan di outlet POKTA dan Sanggam Mart.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai