RESPONSIBILITY
(CSR)
BERBAGAI DEFINISI
Artinya:
Tanggung jawab social korporasi adalah komitmen yang
berkelanjutan yang dilakukan oleh perusahaan untuk berperilaku etik
dan memberikan sumbangan pada pengembangan ekonomi selain itu
meningkatkan kualitas hidup para tenaga kerja dan keluarganya
sedemikian juga pada masyarakat local dan masyarakat secara luas.
Definisi yang dikemukakan oleh Business for
Social Responsibility,2000, yaitu:
Corporate Social Responsibility is the business decision
making linked to ethical values, compliance with legal
requirements and respect for people, communities and
the environment.
Artinya:
Tanggung jawab social perusahaan adalah suatu
pengambilan keputusan bisnis yang terkait dengan nilai-
nilai etik, memenuhi persyaratan/aturan-aturan yang sah
dan menghormati manusia, masyarakat dan lingkungan.
ISTILAH YANG SERING DIGUNAKAN
compliance plus.
CSR dilakukan karena memang ada dorongan yang tulus dari dalam organisasi/perusahaan (internal driven).
Perusahaan meyakini bahwa program CSR merupakan investasi demi pertumbuhan dan keberlanjutan
(sustainability) usaha. Artinya, CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya (cost center) melainkan sebagai
sentra laba (profit center) di masa mendatang.
Efektifitas Pelaksanaan Program CSR
a. Indikator Internal
1) Ukuran Primer/Kualitatif (M-A-O terpadu)
a) Minimize, yaitu meminimalkan perselisihan, konflik, atau potensi konflik antara perusahaan dengan masyarakat dengan
harapan terwujudnya hubungan yang harmonis dan kondusif.
b) Asset, yaitu aset perusahaan yang terdiri dari pemilik, pemimpin perusahaan, karyawan, pabrik, dan fasilitas pendukungnya
terjaga dan terpelihara dengan aman.
c) Operational, yaitu seluruh kegiatan perusahaan berjalan aman dan lancar.
2) Ukuran Sekunder
a) Tingkat penyaluran dan kolektibilitas (umumnya untuk PKBL BUMN).
b) Tingkat complience pada aturan yang berlaku.
b. Indikator Eksternal
1) Indikator Ekonomi
a. Tingkat pertambahan kualitas sarana dan prasarana umum.
b. Tingkat peningkatan kemandirian masyarakat secara ekonomis.
c. Tingkat peningkatan kualitas hidup bagi masyarakat secara berkelanjutan.
2) Indikator Sosial
a. Frekuensi terjadinya gejolak atau konflik sosial
b. Tingkat kualitas hubungan sosial antara perusahaan dengan masyarakat.
c. Tingkat kepuasan masyarakat (dilakukan dengan survey kepuasan)